Disusun oleh :
Oktavia Nyai Sakti
2022-04-14901-052
Mengetahui
Ketua Prodi Sarja Keperawatan
Mengetahui
Ketua Prodi Sarja Keperawatan
Dengan memanjatkan Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan anugerah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan Laporan
Pendahuluan yang berjudul “Laporan Pendahuluan dan Asuhan Keperawatan pada
Ny. Y dengan G4P3A0 Usia Kehamilan 14 minggu Di Ruang KIA/KB Puskesmas
Kayon Palangka Raya”.
Laporan Pendahuluan ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh
karena itu, saya ingin mengucapkan terimakasih kepada :
1. Ibu Maria Adelheid Ensia, S.Pd., M.Kes selaku Ketua STIKes Eka Harap
Palangka Raya.
2. Ibu Meilitha Carolina, Ners., M.Kep selaku Ketua Program Studi Ners
STIKes Eka Harap Palangka Raya.
3. Ibu Ayu Puspita, M.Kep., Ners selaku pembimbing akademik yang telah
banyak memberikan arahan, masukkan, dan bimbingan dalam penyelesaian
asuhan keperawatan ini
4. Ibu Kristalili, S.Kep.,Ners selaku pembimbing Klinik yang telah
memberikan izin, informasi dan membantu dalam pelaksanaan praktik
keperawatan di Puskesmas Kayon Palangka Raya.
5. Semua pihak yang telah banyak membantu dalam pelaksaan kegiatan
peraktik keperawatan maternitasini.
Saya menyadari bahwa laporan pendahuluan ini mungkin terdapat kesalahan
dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu penyusun mengharapkan saran dan
kritik yang membangun dari pembaca dan mudah-mudahan laporan pendahuluan
ini dapat mencapai sasaran yang diharapkan sehingga dapat bermanfaat bagi kita
semua.
Palangka Raya, 31 Oktober 2022
Penulis
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN.................................................................................
LEMBAR PERSETUJUAN...............................................................................
KATA PENGANTAR.........................................................................................
DAFTAR ISI........................................................................................................
BAB 1 TINJAUAN PUSTAKA
1.1 Konsep Dasar Kehamilan................................................................................
1.1.1 Defini Kehamilan.........................................................................................
1.1.2 Klasifikasi....................................................................................................
1.1.3 Etiologi.........................................................................................................
1.1.4 Patofisiologi.................................................................................................
1.1.5 Manifestasi Klinis Pada Kehamilan Trimester II.........................................
1.1.6 Komplikasi Pada Kehamilan Trimester II ..................................................
1.1.7 Pemerikaan Diagnostik................................................................................
1.1.8 Penatalaksaan Medis....................................................................................
1.2 Konsep Manajemen Asuhan Keperawatan
1.2.1 Pengkajian Keperawatan..............................................................................
1.2.2 Diagnosa Keperawatan.................................................................................
1.2.3 Intervensi keperawatan.................................................................................
1.2.4 Implementasi................................................................................................
1.2.5 Evaluasi........................................................................................................
BAB 2 ASUHAN KEPERAWATAN
1.2.1 Pengkajian Keperawatan..............................................................................
1.2.2 Diagnosa Keperawatan.................................................................................
1.2.3 Intervensi keperawatan.................................................................................
1.2.4 Implementasi................................................................................................
1.2.5 Evaluasi........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
TINJAUAN PUSTAKA
1.1.2 Klasifikasi
Menurut Kuswanti, kehamilan dibagi menjadi dua yaitu kehamilan menurut
lamanya dan kehamilan dari tuanya. Kehamilan ditinjau dari lamanya, kehamilan
dibagi menjadi 3 yaitu :
1) Kehamilan premature, yaitu kehamilan antara 28-36 minggu.
2) Kehamilan mature, yaitu kehamilan antara 37-42 minggu.
3) Kehamilan postmature, yaitu kehamilan lebih dari 43 minggu.
1.1.3 Etiologi
Suatu kehamilan akan terjadi bila terdapat 5 aspek berikut, yaitu :
1. Ovum
Ovum adalah suatu sel dengan diameter + 0,1 mm yang terdiri dari suatu
nukleus yang terapung-apung dalam vitelus dilingkari oleh zona pellusida oleh
kromosom radiata.
2. Spermatozoa
Berbentuk seperti kecebong, terdiri dari kepala berbentuk lonjong agak gepeng
berisi inti, leher yang menghubungkan kepala dengan bagian tengah dan ekor
yang dapat bergerak sehingga sperma dapat bergerak cepat.
3. Konsepsi
Konsepsi adalah suatu peristiwa penyatuan antara sperma dan ovum di tuba
fallopii.
4. Nidasi
Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam
endometrium.
5. Plasentasi
Plasentasi adalah alat yang sangat penting bagi janin yang berguna untuk
pertukarann zat antara ibu dan anaknya dan sebaliknya.
6. Kehamilan dibagi menjadi 3 trimester :
a. Trimester I antara 0-12 minggu.
b. Trimester II antara 12-28 minggu.
c. Trimester III antara 28-40 minggu.
1.1.4 Patofisiologi
Dalam buku Asuhan Kehamilan karya Kuswanti (2014), terdapat
2 peristiwa penting dalam masa kehamilan yaitu pembuahan (fertilisasi) dan
implantasi (nidasi) (Kuswanti, 2014:61).
1.1.4.1 Pembuahan (Fertilisasi)
Fertilisasi adalah peleburan inti sel sperma dan inti sel telur yang terjadi
di saluran telur (oviduk) atau di uterus. Pada saat fertilisasi kepala sel sperma
menembus dinding sel telur sedang ekor tertinggal di luar membentuk zigot (2n)
yang terus membelah mitosis menjadi 32 sel (morula). Morula berkembang
menjadi blastula. Bagian dalam blastula akan membentuk janin sedang bagian
luarnya membentuk trofoblast (bagian dinding untuk menyerap makanan dan
akan berkembang menjadi plasenta). Pada usia hari ke 4-5 setelah fertilisasi
blastula bergerak ke uterus dan melakukan implantasi (pelekatan) di uterus pada
hari ke-6. Blastula kemudian berkembang menjadi gastrula (punya lapisan
ektodermis, mesodermis, dan endodermis). Selanjutnya gastrula berkembang
menjadi embrio setelah melalui peristiwa diferensiasi, spesialisasi, dan organ
ogenesis. Ektodermis akan membentuk susunan saraf, hidung, mata, epidermis,
kelenjar kulit. Mesodermis akan membentuk jaringan tulang, otot jantung,
pembuluh darah, limfa, ginjal, kelenjar kelamin. Endodermis akan
membentuk kelenjar gondok, hati, pankreas, kandung kemih, saluran
pencernaan, saluran pernafasan (Budiyanto, 2015:49-50).
1.1.4.2 Impantasi (Nidasi)
Nidasi atau implantasi adalah peristiwa tertanamnya atau bersarangnya
sel telur yang telah dibuahi ke dalam endometrium. Biasanya terjadi para
pars superior korpus uteri bagian anterior atau posterior. Pada saat implantasi,
selaput lendir rahim sedang berada pada fase sekretorik (2-3 hari setelah
ovulasi). Blastokista tingkat lanjut diselubungi oleh trofoblas yang mampu
menghancurkan dan mencairkan jaringan. Ketika blastokista mencapai
rongga rahim, jaringan endometrium berada dalam masa sekresi. Jaringan
endometrium ini mengandung banyak sel-sel desidua yaitu sel-sel besar yang
banyak mengandung glikogen, serta mudah dihancurkan oleh trofoblas. Blastula
dengan bagian berisi massa sel dalam (inner-cell mass) akan mudah masuk ke
dalam desidua, menyebabkan luka kecil yang kemudian sembuh dan menutup
lagi (Kuswanti, 2014:63). Kejadian di atas dapat dirangkum sebagai berikut:
1. Siklus menstruasi terakhir : Siklus 1-7 hari (last menstrual period, LMP)
2. Ovulasi : Hari ke-14 setelah LMP
3. Fertilisasi: Hari ke-14-15 setelah LMP
4. Ovum melewati tuba ke uterus : Hari ke-15-19
5. Ovum bebas dalam uterus : Hari ke-15-19
6. Implantasi : Hari ke-19-21 setelah LMP
7. Menstruasi berikutnya yang diharapkan : Tidak ada atau sedikit.
Korion, lapisan pelindung ovum terfertilisasi yang sedang berkembang,
memiliki lapisan ectodermluar (trofoblas). Lapisan bagian dalamnya adalah
mesenkim. Trofoblas yang pada awalnya merupakan sinsitium berbatas tidak
tegas, segera berkembang menjadi dua jenis jaringan: plasmotrofoblas di bagian
luar yang menyatu tetapi berdiferensiasi (sinsitio atau sintrofoblas), dan
sitotrofoblas yang berbeda di bagian dalam (striae Langhans). Trofoblas
menghasilkan enzim proteolitik yang mampu melakukan destruksi endometrium
bahkan miometrium dengan cepat.Hal tersebut memungkinkan zigot untuk
mengikis stratum fungsionalis endometrium dengan cepat tetapi biasanya tidak
melampaui stratum kompaktum. Invasi yang lebih dalam (plasenta akreta) tidak
akan terjadi bila terjadi pembentukan lapisan fibrin yang berhialin (striae
Nitabuch). Seluruh hasil konsepsi mencapai ukuran yang cukup untuk mendesak
desidua parietalis dan menghilangkan ruang bebas dalam kavum uterus yang
terjadi sekitar minggu ke-12.
PATHWAY Perubahan pada ibu
hamil
Perubahan Fisiologis
Sistem
Kardiovaskuler
Peningkatan
produksi hormone Perubahan Psikologis
Peningkatan Sistem musculoskeletal ↓
steroid oleh plasenta Sistem respirasi Payudara
estrogen ↓ Krisis situasi
dan korteks adrenal ↓ ↓
menstimulai Peningkatan massa ↓
Desakan uterus ke Estrogen meningkat
adrenal abdomen Kurang pengetahuan
Sekresi aldosterone diafragma
↓ ↓ ↓
↓ ↓
Perubahan jaringan Penekanan syaraf Ketidakmampuan
Retensi air dan Na Rongga dada sempit
mamae lumbal mengakses pelayanan
↓ ↓
↓ kesehatan
Volume darah Komplien paru terbatas ↓
Merangsang reseptor ↓
meningkat ↓ Suplai darah nyeri perifer
↓ Ventilasi meningkat meningkat ↓
Hemodelusi ↓
↓ Implus nyeri ke otak Resiko
↓ Pernapasan meningkat
Payudara membesar ↓ ketidakefektifan
Anemia relative ↓ proses kehamilan
↓ Napas pendek dan dan tegang
melahirkan
Hb dan O2 menurun dangkal ↓
↓ ↓ Ganggua rasa Nyeri
Pusing nyaman
↓
Gangguan
pola napas
Resiko
jatuh
1.1.5 Manifestasi Klinis Pada Kehamilan Trimester II
1.1.5.1 Tanda Subyektif
1. Perubahan payudara
Nyeri tekan, terasa berat, pembesaran, pigmentasi dan perubahan putting.
Perubahan ini sangat signifikan pada wanita yang belum pernah hamil.
2. Frekuensi berkemih
Kongesti darah pada organ perlik meningkatkan sensitifitas jaringan.
Tekanan karena perbesaran uterus pada kandung kemih menstimulasi saraf
dan mentrigger keinginan untuk berkemih selama kehamilan.
3. Gejala gejala umum
Beberapa wanita mengatakan bahwa ia merasa hamil. Terjadi perasaan
mudah lelah, pusing dan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk tidur.
4. Quickening
Berarti perasaan pertama adanya kehidupan. Sensasi getaran ini seperti kupu
– kupu terbang, dirasakan pertama kali oleh calon ibu sekitar minggu ke 22,
atau minggu ke 20 pada wanita yang pernah hamil sebelumnya.
1.1.5.2 Tanda Obyektif (probabilitas)
1. Tanda Chadwick’s : bercak keunguan pada vagina karena meningkatnya suplai
darah.
2. Tanda Hegar’s : melunaknya segmen bawah uterus.
3. Tanda Godell’s : melunaknya uterus
4. Perubahan uterus : pada awal bulan keempat, uterus menjadi sebesar buah
jeruk, fundus uteri naik sampai tulang pubis. Pada akhir bulan kelima fundus
uteri telah naik sampai ke pusat.
5. Ballottement : pantulan yang terjadi ketika jari pemeriksa mengetuk janin yang
mengapung dalam uterus, menyebabkan janin berenang menjauh dan
6. kemudian kembali ke posisinya semula. Hal ini terjadi sekitar kehamilan 4
sampai 5 bulan
7. Uterine souffle : desiran nadi yang terdengar diatas uterus hamil
8. Kontraksi Braxton Hicks : kontraksi yang mungkin terjadi selama masa
kehamilan, tidak terasa sakit.
9. Perubahan abdomen : karena uterus membesar, maka secara alamiah dinding
abdomen harus terdorong keluar, kulit abdomen mungkin teregang
10. Striae gravidarum : terjadi akibat regangan kulit, terlihat garis – garis tak
teratur pada kulit abdomen.
11. Pigmentasi : terjadi karena pengumpulan pigmen pada kulit payudara, mula
dan midline abdomen
1.1.5.3 Bukti positif (absolut)
Bukti kehamilan positif diperlihatkan ketika pemeriksa dapat :
1. Mendengar bunyi jantung janin
Denyut jantung janin dapat didengar selambatnya pada minggu kesepuluh
dengan detektor nadi ultrasonografi janin, pada minggu ke 17 sudah bisa
didengar melalui stetoskop. DJJ terdengar seperti detak cepat jarum jam,
berdenyut 120 – 160 kali permenit. Desiran funik jarang didengar, secara
alamiah denyut terdengar bersamaan dengan denyut janin tetapi memiliki
pantulan, bunyi berdesis.
2. Merasakan bagian – bagian janin.
Bagian janin paling cepat teraba pada minggu kelima, tetapi biasanya baru
teraba kemudian
3. Melihat hasil konsepsi pada ultrasonografi atau skeleton janin pada
gambaran x-ray
Usg telah berhasil dengan baik menentukan embrio paling cepat minggu
keenam. Skeleton janin diperlihatkan oleh x-ray paling cepat minggu ke 12
4. Merasakan gerakan janin
Terkadang pada bulan keempat ibu merasakan gerakan janin. Untuk menjadi
tanda positif, gerakan ini harus dirasakan dan ditentukan oleh pemeriksa.
5. Mencatat elektrokardiogram janin.
Ekg janin adalah tekniuk dimana impuls listrik yang terjadi dalam jantung
janin direkam dengan cara meletakkan elektroda pada abdomen ibu.
Pengamatan ini memberikan informasi berkelanjutan tentang janin.
1.1.6 Komplikasi Pada Kehamilan Trimester II
1. Hiperemesis Gravidium
Yaitu mual dan muntah secara berlebihan. Pada umumnya, gejala mual dan
muntah sudah berangsur reda saat kehamilan memasuki trimester 2. Namun,
ketika hal ini masih terjadi, berarti ibu hamil mengalami komplikasi kehamilan.
Hiperemesis gravidium pada trimester 2 dapat meningkatkan risiko keracunan
kehamilan (preeklamsia). Selain itu juga rentan mengalami gangguan berupa
plasenta yang lepas dari dinding rahim. Jika komplikasi ini terjadi, ibu hamil harus
menjalani perawatan medis untuk mengurangi rasa mual dan muntah.
2. Gingivitis
Komplikasi kehamilan pada trimester 2 lainnya adalah gingivitis atau radang
gusi. Kelainan ini dapat terjadi pada ibu hamil disebabkan karena kadar hormon
progesteron yang mengalami peningkatan. Dalam keadaan ini, gusi menjadi lebih
sensitif ketika terkontaminasi bakteri. Selain gusi yang lebih sensitif, perdarahan
juga akan terjadi, terutama jika rongga mulut mendapat suplai darah yang lebih
banyak.
3. Diabetes Gestasional
Ibu hamil rentan terkena diabetes gestasional. Tandanya adalah ibu sering
lapar, haus, sering buang air kecil, tetapi berat badan cenderung menurun. Bila
menemui tanda-tanda itu, segera periksa kadar gula dalam darah. Pandangan
kabur dan gatal-gatal juga menjadi salah satu tandanya.
4. Tekanan Darah Tinggi
Ibu hamil biasanya mengalami kenaikan tekanan darah. Sebenarnya, hal ini
terjadi karena jantung bekerja lebih keras untuk memberikan oksigen pada janin.
Namun, kelainan ini wajib diwaspadai agar tidak terjadi secara berlarut-larut.
2. Defisit pengetahuan berhubungan Tingkat Pengetahuan SLKI (L.12111 Edukasi Kesehantan SIKI (I.12383 hal 65)
dengan kurang pengalaman, hal. 146) 1. Identifikasi kesiapan dan kemampuan
kesalahan interpretasi informasi. Setelah dilakukan tindakan keperawatan menerima informasi
(SDKI D.0111 Hal.246). selama 1x2 jam diharapkan tingkat 2. Sediakan materi dan media pendidikan
pengetahuan membaik dengan kriteria kesehatan
hasil: 3. Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai
kesepakatan
1. Perilaku sesuai anjuran membaik (5) 4. Jelaskan faktor resiko yang dapat
2. Kemampuan menjelaskan mempengaruhi kesehatan
pengetahuan tentang suatu topik 5. Ajarkan strategi yang dapat digunakan
membaik (5) untuk meningkatkan perilaku hidup bersih
3. Perilaku sesuai dengan topik dan sehat.
membaik (5)
3. Gangguan eliminasi urine Eliminasi Urine SLKI (L.04034 hal.
Manajemen eliminasi urine SIKI (I.04152
berhubungan dengan pembesaran 24) hal 175)
uterus, peningkatan tekanan abdomen, Setelah dilakukan tindakan keperawatan
1. Identifikasi tanda gejala retensi atau
fluktuasi aliran darah ginjal dan laju selama 1x2 jam diharapkan eliminasi
inkontinensia urine
filtrasi glomerulus. (SDKI D.0040 urin membaik dengan kriteria hasil:
2. Identifikasi faktor yang menyebabkan
Hal. 96). 1. Desakan berkemih membaik (5) retensi atau inkontinensia urine
2. Distensi kandung kemih membaik
3. Batasi asupan cairan
(5) 4. Ajarkan tanda dan gejala infeksi saluran
pkemih
5. Kolaborasi pemberian obat supositoria
uretra
4. Kesiapan persalinan berhubungan Status Antepartum SLKI (L.07062) Edukasi Persalinan SIKI (I. 12437)
dengan memperkuat proses Setelah diberikan asuhan keperawatan Observasi
kehamilan dan persalinan (SDKI selama 1x4 jam diharapkan dapat 1. Identifikasi tingkat pengetahuan
D.0070 Hal. 158 ). menyiapkan persalinan dengan kriteria 2. Identifikasi pemahaman ibu tentang
hasil: persalinan
1. Keluhan tidak nyaman menurun (5) Terapeutik
2. Gelisah menurun (5) 1. Sediakan materi dan media pendidikan
3. Mual menurun (5) kesehatan
4. Lelah menurun (5) 2. Jadwalkan pendidikam kesehatan sesuai
5. Merintih menurun (5) kesepakatan
3. Berikan kesempatan untuk bertanya
4. Berikan reinforcement positif terhadap
perubahan perilaku ibu
Edukasi
1. Jelaskan metode persalinan yang ibu
inginkan
2. Jelaskan persiapan dan tempat persalinan
3. Anjurkan ibu mengikuti kelas ibu hamil pada
usia kehamilan lebih dari 36 minggu
4. Anjurkan ibu menggunakan teknik
manajemen nyeri persalinan tiap kala
5. Anjurkan ibu cukup nutrisi
6. Ajarkan teknik relaksasi untuk meredakan
kecemasan dan ketidaknyamanan persalinan
7. Ajarkan ibu mengenali tanda-tanda
persalinan
8. Ajarkan ibu mengenali tanda bahaya
persalinan
5. Resiko defisit nutrisi berhubungan Status Nutrisi SLKI (L.03030 hal 121) Manajemen nutrisi SIKI (I.03119 hal 200)
dengan ketidakmampuan menelan Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1. Identifikasi status nutrisi
makanan (SDKI D.0032 Hal 81). selama 1x2 jam maka status nutrisi 2. Monitor asupan makanan
membaik dengan kriteria hasil: 3. Sajikan makanan secara menarik dan suhu
1. Kekuatan otot pengunyah meningkat yang sesuai
(5) 4. Berikan makanan tinggi kalori dan tinggi
2. Kekuatan otot menelan meningkat protein
(5) 5. Ajarkan diet yang diprogramkan
3. Berat badan membaik (5) 6. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
4. Frekuensi makan membaik (5) menentukan jumlah kalori dan jenis nutrien
5. Nafsu makan membaik (5) yang dibutuhkan
6. Bising usus membaik (5)
6. Resiko konstipasi berhubungan Eliminasi Fekal SLKI (L.04033 hal. Pencegahan Konstipasi SIKI (I.04160 hal.
dengan ketidakadekuatan toileting, 23) 281)
ketidakteraturan kebiasaan defekasi, Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1. Identifikasi faktor risiko konstipasi
kebiasaan menahan dorongan selama 1x2 jam maka resiko konstipasi 2. Monitor tanda dan gejala konstipasi
defekasi, perubahan lingkungan. membaik dengan kriteria hasil: 3. Batasi minuman yang mengandung kafein
(SDKI D.0049 Hal. 113). 1. Kontrol pengeluaran feses membaik dan alkohol
(5) 4. Lakukan masase abdomen
2. Mengejan saat defekasi menurun (5) 5. Jelaskan penyebab dan faktor risiko
3. Distensi abdomen menurun (5) konstipasi
7. Intoleransi aktivitas berhubungan Toleransi aktivitas SLKI (L.05047 hal Manajemen energi SIKI (I.05178 hal 176),
dengan kelemahan (SDKI D.0056. 149) Manajemen aritmia SIKI (I.02035 hal 152)
Hal 128). Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1. Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang
selama 1x2 jam maka toleransi aktivitas mengakibatkan kelelahan.
meningkat dengan kriteria hasil: 2. Sediakan lingkungan nyaman dan rendah
1. Frekuensi nadi membaik (5) stimulus.
2. Keluhan lelah menurun (5) 3. Anjurkan tirah baring
3. Dispnea saat aktivitas menurun (5) 4. Pasang monitor jantung
4. Dispnea setelah aktivitas menurun
(5)
5. Sianosis membaik (5)
6. Tekanan darah membaik (5)
8. Gangguang rasa nyaman berhubu- Gangguan Status Kenyamanan SLKI Manajemen Kenyamanan Lingkungan SIKI
ngan dengan adaptasi kehamilan ( L.08064) ( I.08237)
( SDKI D.0074. HaL 166). Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1. Identifikasi sumber ketidaknyamanan
selama 1x2 jam maka toleransi aktivitas ( misalnya : suhu ruang, kebersihan )
meningkat dengan kriteria hasil: 2. Sediakan ruangan yang tenang dan
1. Kesejahteraan fisik meningkat (5) mendukung
2. Kesejahteraan psikologis meningkat 3. Fasilitasi kenyamanan lingkungan ( mis :
(5) atur suhu, selimut, kebersihan)
3. Keluhan kebisingin menurun (1) 4. Atur posisi yang nyaman
4. Keluhan nyeri menurun (1) 5. Jelaskan manajemen kingkungan
6. Ajarkan cara manajemen sakit dan cedera,
jika perlu.
1.2.4 Implementasi
Implementasi merupakan pelaksanaan rencana keperawatan oleh perawat
terhadap pasien. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan
rencana keperawatan diantaranya : Implementasi dilaksanakan sesuai dengan
rencana setelah dilakukan validasi ; keterampilan interpersonal, teknikal dan
intelektual dilakukan dengan cermat dan efisien pada situasi yang tepat,
keamanan fisik dan psikologis klien dilindungi serta dokumentasi intervensi dan
respon pasien. Pada tahap implementasi ini merupakan aplikasi secara kongkrit
dari rencana intervensi yang telah dibuat untuk mengatasi masalah kesehatan dan
perawatan yang muncul pada pasien (Budianna, 2016).
1.2.5 Evaluasi
Evaluasi merupakan langkah terakhir dalam proses keperawatan, dimana
evaluasi adalah kegiatan yang dilakukan secara terus menerus dengan melibatkan
pasien, perawat dan anggota tim kesehatan lainnya. Tujuan dari evaluasi
ini adalah untuk menilai apakah tujuan dalam rencana keperawatan tercapai
dengan baik atau tidak dan untuk melakukan pengkajian ulang (US. Midar H,
dkk, 2016).
BAB 2
ASUHAN KEPERAWATAN
FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN ANTENATAL
PENGKAJIAN
- Distantia cristarum 25 cm
14. Pemeriksaan Panggul
- Conjugata externa 20 cm
- Lingkar panggul 80 cm
5) PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan Hematologi
Hasil pemeriksaan Hematologi
Jenis pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan
Hemoglobin ( Hb) 16,8 L : 14.0 - 16.0 gr/dl
P : 12.0 – 14.0 gr/dl
4. Pemeriksaan tambahan
TTT/NST …………………………… TTO/OCT
………………………………………
USG ………………………………… Amnioscopy
……………………………………
TORCH …………………………….. Rontgent
………………………………………..
6) PENGOBATAN
Pemberian terapi yang di berikan :
No Nama Obat Dosis Indikasi
.
1. Ferrous Sulfate 1x1 Suplemen zat besi yang digunakan untuk
(SF) mengobati atau mencegah kadar zat besi rendah
dalam darah (misalnya, untuk anemia atau selama
kehamilan)
2. Kalk 1x 1 Suplemen yang berfungsi untuk mencegah serta
mengatasi kadar kalsium yang rendah di dalam
darah.
3. B12 1x1 Dalam masa kehamilan, karena membantu
menjaga kesehatan saraf tubuh dan juga
membantu pembentukan DNA, serta sel-sel
darah.
4. VIT C 1x1 Membantu penyerapan zat besi dalam tubuh
sebagai antioksidan yang bermanfaat untuk
meningkatkan imun tubuh.
5. Paracetamol 3x1 Meredakan rasa nyeri dan menurunkan demam.
KEMUNGKINAN
DATA SUBYEKTIF DAN DATA OBYEKTIF MASALAH
PENYEBAB
DS: Kehamilan anak kempat
1. Klien mengatakan kram perut ↓
DO: Peningkatan massa
1. Klien tampak sering memegang perut bawah abdomen
2. Hasil palpasi : perut teraba tegang ↓
3. Nyeri hilang timbul
Penekanan syaraf lumbal
4. Skala nyeri 2
5. Nyeri abdomen bagian bawah
6. TFU: 3 Jari diatas symfisis ↓ Gangguan
7. HB: 16,8 g/dl Merangsang reseptor nyeri Rasa
8. TTV : perifer Nyaman
TD : 108 / 61 mmHg ↓
N : 80 x / mnt Implus nyeri ke otak
S : 36,6oC, ↓
RR : 18 x / mnt Gangguan Rasa Nyaman
P: Lanjutkan Intervensi
Diagnosa 2: S:
1. Mengidentifikasi tingkat pengetahuan 1. Klien mengatakan ingin mengetahui
2. Mengidentifikasi pemahaman ibu tentang tentang bagimana cara perawatan
persalinan kehamilan dan persiapan persalinan.
3. Menyediakan materi dan media pendidikan
Senin, 31 Oktober kesehatan O:
2022 4. Menjadwalkan pendidikam kesehatan sesuai 1. Klien tampak siap untuk menerima
09.00 WIB kesepakatan informasi
Oktavia N Sakti
5. Menjelaskan metode persalinan yang ibu 2. Klien tampak mulai memahami saat
ditanya persiapan lahiran
inginkan
3. Klien mulai memahami tentang
6. Menjelaskan persiapan dan tempat persalinan penjelasan perubahan fisik dan
7. Mengajarkan ibu mengenali tanda-tanda psikologis masa kehamilan
persalinan 4. Klien mulai memahami bagaimana
8. Mengajarkan ibu mengenali tanda bahaya persipan kehamilan dan persiapan
persalinan menyusui dengan memberikan asi
9. Menganjurkan ibu rutin memeriksa ekslusif
5. Klien rutin memeriksa kehamilan ke
kehamilannya
Puskesmas terdekat
6. Pasien koperatif