Anda di halaman 1dari 49

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN

ANTENATAL CARE PADA NY. Y DENGAN G4 P3 A0


USIA KEHAMILAN 14 MINGGU (TRIMESTER II)
DI RUANG KIA/KB UPT PUSKESMAS KAYON
PALANGKA RAYA

Disusun oleh :
Oktavia Nyai Sakti
2022-04-14901-052

YAYASAN EKA HARAP PALANGKA RAYA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
PROFESI NERS ANGKATAN X
TAHUN 2022-2023
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Pendahuluan dan Asuhan Keperawatan ini di susun oleh :


Nama : Oktavia Nyai Sakti
Nim : 2022.04.14901.052
Program Studi : Profesi Ners
Judul : Laporan Pendahuluan dan Asuhan Keperawatan Antenatal
Care (ANC) Pada Ny. Y Dengan G4P3A0 Usia Kehamilan 14
minggu Di Ruang KIA/KB Puskesmas Kayon Palangka Raya

Telah melakukan asuhan keperawatan sebagai persyaratan untuk


menyelesaikan Praktik Pra Klinik Keparawatan Maternitas Program Studi Profesi
Ners Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Eka Harap Palangkaraya.

Laporan keperawatan ini telah disetujui oleh :

Pembimbing Akademik Pembimbing Lahan

Ayu Puspita, M.Kep.,Ners Kristalili, S. Kep., Ners.

Mengetahui
Ketua Prodi Sarja Keperawatan

Meilitha Carolina, Ners, M.Kep.


LEMBAR PERSETUJUAN

Laporan Pendahuluan dan Asuhan Keperawatan ini di susun oleh :


Nama : Oktavia Nyai Sakti
Nim : 2022.04.14901.052
Program Studi : Profesi Ners
Judul : Laporan Pendahuluan dan Asuhan Keperawatan Antenatal
Care ANC) Pada Ny. Y Dengan G4P3A0 Usia Kehamilan 14
minggu Di Ruang KIA/KB Puskesmas Kayon Palangka Raya

Telah melakukan asuhan keperawatan sebagai persyaratan untuk


menyelesaikan Praktik Pra Klinik Keparawatan Maternitas Program Studi Profesi
Ners Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Eka Harap Palangkaraya.

Laporan keperawatan ini telah disetujui oleh :

Pembimbing Akademik Pembimbing Lahan

Ayu Puspita, M.Kep.,Ners. Kristalili, S. Kep.,Ners.

Mengetahui
Ketua Prodi Sarja Keperawatan

Meilitha Carolina, Ners, M.Kep.


KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan anugerah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan Laporan
Pendahuluan yang berjudul “Laporan Pendahuluan dan Asuhan Keperawatan pada
Ny. Y dengan G4P3A0 Usia Kehamilan 14 minggu Di Ruang KIA/KB Puskesmas
Kayon Palangka Raya”.
Laporan Pendahuluan ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh
karena itu, saya ingin mengucapkan terimakasih kepada :
1. Ibu Maria Adelheid Ensia, S.Pd., M.Kes selaku Ketua STIKes Eka Harap
Palangka Raya.
2. Ibu Meilitha Carolina, Ners., M.Kep selaku Ketua Program Studi Ners
STIKes Eka Harap Palangka Raya.
3. Ibu Ayu Puspita, M.Kep., Ners selaku pembimbing akademik yang telah
banyak memberikan arahan, masukkan, dan bimbingan dalam penyelesaian
asuhan keperawatan ini
4. Ibu Kristalili, S.Kep.,Ners selaku pembimbing Klinik yang telah
memberikan izin, informasi dan membantu dalam pelaksanaan praktik
keperawatan di Puskesmas Kayon Palangka Raya.
5. Semua pihak yang telah banyak membantu dalam pelaksaan kegiatan
peraktik keperawatan maternitasini.
Saya menyadari bahwa laporan pendahuluan ini mungkin terdapat kesalahan
dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu penyusun mengharapkan saran dan
kritik yang membangun dari pembaca dan mudah-mudahan laporan pendahuluan
ini dapat mencapai sasaran yang diharapkan sehingga dapat bermanfaat bagi kita
semua.
Palangka Raya, 31 Oktober 2022

Penulis
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN.................................................................................
LEMBAR PERSETUJUAN...............................................................................
KATA PENGANTAR.........................................................................................
DAFTAR ISI........................................................................................................
BAB 1 TINJAUAN PUSTAKA
1.1 Konsep Dasar Kehamilan................................................................................
1.1.1 Defini Kehamilan.........................................................................................
1.1.2 Klasifikasi....................................................................................................
1.1.3 Etiologi.........................................................................................................
1.1.4 Patofisiologi.................................................................................................
1.1.5 Manifestasi Klinis Pada Kehamilan Trimester II.........................................
1.1.6 Komplikasi Pada Kehamilan Trimester II ..................................................
1.1.7 Pemerikaan Diagnostik................................................................................
1.1.8 Penatalaksaan Medis....................................................................................
1.2 Konsep Manajemen Asuhan Keperawatan
1.2.1 Pengkajian Keperawatan..............................................................................
1.2.2 Diagnosa Keperawatan.................................................................................
1.2.3 Intervensi keperawatan.................................................................................
1.2.4 Implementasi................................................................................................
1.2.5 Evaluasi........................................................................................................
BAB 2 ASUHAN KEPERAWATAN
1.2.1 Pengkajian Keperawatan..............................................................................
1.2.2 Diagnosa Keperawatan.................................................................................
1.2.3 Intervensi keperawatan.................................................................................
1.2.4 Implementasi................................................................................................
1.2.5 Evaluasi........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
TINJAUAN PUSTAKA

1.1 Konsep Dasar Kehamilan


1.1.1 Definisi Kehamilan
Kehamilan terjadi kalau ada pertemuan dan persenyawaan antara sel telur
(ovum) dan sel mani (spermatozon) suatu proses kehamilan akan terjadi bila
empat aspek penting terpenuhi yaitu ovum, spematozoa, konsepsi, dan nidasi
(Depkes RI, 2016:30).
Kehamilan adalah pertemuan sperma dan ovum yang dimulai dari ovulasi,
konsepsi, nidasi dan implantasi sampai dengan janin hidup diluar. Masa
kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin lamanya hamil normal
adalah 280 hari (40 minggu / 9 bulan 7 hari) dihitung dari pertama haid berakhir.
(Wiknjosastro, Hanifa.2017).
Kehamilan adalah proses mata rantai yang berkesinambungan dan terdiri
dari ovulasi, migrasi spermatozoa, konsepsi dan pertumbuhan zigot, nidasi pada
uterus, pembentukan plasenta, dan tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm.
(Manuaba, Prof. Dr. Ida BagusGde, 2016). Kehamilan Trimester II adalah
kehamilan dengan usia 14 – 28 minggu.

1.1.2 Klasifikasi
Menurut Kuswanti, kehamilan dibagi menjadi dua yaitu kehamilan menurut
lamanya dan kehamilan dari tuanya. Kehamilan ditinjau dari lamanya, kehamilan
dibagi menjadi 3 yaitu :
1) Kehamilan premature, yaitu kehamilan antara 28-36 minggu.
2) Kehamilan mature, yaitu kehamilan antara 37-42 minggu.
3) Kehamilan postmature, yaitu kehamilan lebih dari 43 minggu.
1.1.3 Etiologi
Suatu kehamilan akan terjadi bila terdapat 5 aspek berikut, yaitu :
1. Ovum
Ovum adalah suatu sel dengan diameter + 0,1 mm yang terdiri dari suatu
nukleus yang terapung-apung dalam vitelus dilingkari oleh zona pellusida oleh
kromosom radiata.
2. Spermatozoa
Berbentuk seperti kecebong, terdiri dari kepala berbentuk lonjong agak gepeng
berisi inti, leher yang menghubungkan kepala dengan bagian tengah dan ekor
yang dapat bergerak sehingga sperma dapat bergerak cepat.
3. Konsepsi
Konsepsi adalah suatu peristiwa penyatuan antara sperma dan ovum di tuba
fallopii.
4. Nidasi
Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam
endometrium.
5. Plasentasi
Plasentasi adalah alat yang sangat penting bagi janin yang berguna untuk
pertukarann zat antara ibu dan anaknya dan sebaliknya.
6. Kehamilan dibagi menjadi 3 trimester :
a. Trimester I antara 0-12 minggu.
b. Trimester II antara 12-28 minggu.
c. Trimester III antara 28-40 minggu.

1.1.4 Patofisiologi
Dalam buku Asuhan Kehamilan karya Kuswanti (2014), terdapat
2 peristiwa penting dalam masa kehamilan yaitu pembuahan (fertilisasi) dan
implantasi (nidasi) (Kuswanti, 2014:61).
1.1.4.1 Pembuahan (Fertilisasi)
Fertilisasi adalah peleburan inti sel sperma dan inti sel telur yang terjadi
di saluran telur (oviduk) atau di uterus. Pada saat fertilisasi kepala sel sperma
menembus dinding sel telur sedang ekor tertinggal di luar membentuk zigot (2n)
yang terus membelah mitosis menjadi 32 sel (morula). Morula berkembang
menjadi blastula. Bagian dalam blastula akan membentuk janin sedang bagian
luarnya membentuk trofoblast (bagian dinding untuk menyerap makanan dan
akan berkembang menjadi plasenta). Pada usia hari ke 4-5 setelah fertilisasi
blastula bergerak ke uterus dan melakukan implantasi (pelekatan) di uterus pada
hari ke-6. Blastula kemudian berkembang menjadi gastrula (punya lapisan
ektodermis, mesodermis, dan endodermis). Selanjutnya gastrula berkembang
menjadi embrio setelah melalui peristiwa diferensiasi, spesialisasi, dan organ
ogenesis. Ektodermis akan membentuk susunan saraf, hidung, mata, epidermis,
kelenjar kulit. Mesodermis akan membentuk jaringan tulang, otot jantung,
pembuluh darah, limfa, ginjal, kelenjar kelamin. Endodermis akan
membentuk kelenjar gondok, hati, pankreas, kandung kemih, saluran
pencernaan, saluran pernafasan (Budiyanto, 2015:49-50).
1.1.4.2 Impantasi (Nidasi)
Nidasi atau implantasi adalah peristiwa tertanamnya atau bersarangnya
sel telur yang telah dibuahi ke dalam endometrium. Biasanya terjadi para
pars superior korpus uteri bagian anterior atau posterior. Pada saat implantasi,
selaput lendir rahim sedang berada pada fase sekretorik (2-3 hari setelah
ovulasi). Blastokista tingkat lanjut diselubungi oleh trofoblas yang mampu
menghancurkan dan mencairkan jaringan. Ketika blastokista mencapai
rongga rahim, jaringan endometrium berada dalam masa sekresi. Jaringan
endometrium ini mengandung banyak sel-sel desidua yaitu sel-sel besar yang
banyak mengandung glikogen, serta mudah dihancurkan oleh trofoblas. Blastula
dengan bagian berisi massa sel dalam (inner-cell mass) akan mudah masuk ke
dalam desidua, menyebabkan luka kecil yang kemudian sembuh dan menutup
lagi (Kuswanti, 2014:63). Kejadian di atas dapat dirangkum sebagai berikut:
1. Siklus menstruasi terakhir : Siklus 1-7 hari (last menstrual period, LMP)
2. Ovulasi : Hari ke-14 setelah LMP
3. Fertilisasi: Hari ke-14-15 setelah LMP
4. Ovum melewati tuba ke uterus : Hari ke-15-19
5. Ovum bebas dalam uterus : Hari ke-15-19
6. Implantasi : Hari ke-19-21 setelah LMP
7. Menstruasi berikutnya yang diharapkan : Tidak ada atau sedikit.
Korion, lapisan pelindung ovum terfertilisasi yang sedang berkembang,
memiliki lapisan ectodermluar (trofoblas). Lapisan bagian dalamnya adalah
mesenkim. Trofoblas yang pada awalnya merupakan sinsitium berbatas tidak
tegas, segera berkembang menjadi dua jenis jaringan: plasmotrofoblas di bagian
luar yang menyatu tetapi berdiferensiasi (sinsitio atau sintrofoblas), dan
sitotrofoblas yang berbeda di bagian dalam (striae Langhans). Trofoblas
menghasilkan enzim proteolitik yang mampu melakukan destruksi endometrium
bahkan miometrium dengan cepat.Hal tersebut memungkinkan zigot untuk
mengikis stratum fungsionalis endometrium dengan cepat tetapi biasanya tidak
melampaui stratum kompaktum. Invasi yang lebih dalam (plasenta akreta) tidak
akan terjadi bila terjadi pembentukan lapisan fibrin yang berhialin (striae
Nitabuch). Seluruh hasil konsepsi mencapai ukuran yang cukup untuk mendesak
desidua parietalis dan menghilangkan ruang bebas dalam kavum uterus yang
terjadi sekitar minggu ke-12.
PATHWAY Perubahan pada ibu
hamil
Perubahan Fisiologis

Sistem
Kardiovaskuler

Peningkatan
produksi hormone Perubahan Psikologis
Peningkatan Sistem musculoskeletal ↓
steroid oleh plasenta Sistem respirasi Payudara
estrogen ↓ Krisis situasi
dan korteks adrenal ↓ ↓
menstimulai Peningkatan massa ↓
Desakan uterus ke Estrogen meningkat
adrenal abdomen Kurang pengetahuan
Sekresi aldosterone diafragma
↓ ↓ ↓
↓ ↓
Perubahan jaringan Penekanan syaraf Ketidakmampuan
Retensi air dan Na Rongga dada sempit
mamae lumbal mengakses pelayanan
↓ ↓
↓ kesehatan
Volume darah Komplien paru terbatas ↓
Merangsang reseptor ↓
meningkat ↓ Suplai darah nyeri perifer
↓ Ventilasi meningkat meningkat ↓
Hemodelusi ↓
↓ Implus nyeri ke otak Resiko
↓ Pernapasan meningkat
Payudara membesar ↓ ketidakefektifan
Anemia relative ↓ proses kehamilan
↓ Napas pendek dan dan tegang
melahirkan
Hb dan O2 menurun dangkal ↓
↓ ↓ Ganggua rasa Nyeri
Pusing nyaman

Gangguan
pola napas
Resiko
jatuh
1.1.5 Manifestasi Klinis Pada Kehamilan Trimester II
1.1.5.1 Tanda Subyektif
1. Perubahan payudara
Nyeri tekan, terasa berat, pembesaran, pigmentasi dan perubahan putting.
Perubahan ini sangat signifikan pada wanita yang belum pernah hamil.
2. Frekuensi berkemih
Kongesti darah pada organ perlik meningkatkan sensitifitas jaringan.
Tekanan karena perbesaran uterus pada kandung kemih menstimulasi saraf
dan mentrigger keinginan untuk berkemih selama kehamilan.
3. Gejala gejala umum
Beberapa wanita mengatakan bahwa ia merasa hamil. Terjadi perasaan
mudah lelah, pusing dan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk tidur.
4. Quickening
Berarti perasaan pertama adanya kehidupan. Sensasi getaran ini seperti kupu
– kupu terbang, dirasakan pertama kali oleh calon ibu sekitar minggu ke 22,
atau minggu ke 20 pada wanita yang pernah hamil sebelumnya.
1.1.5.2 Tanda Obyektif (probabilitas)
1. Tanda Chadwick’s : bercak keunguan pada vagina karena meningkatnya suplai
darah.
2. Tanda Hegar’s : melunaknya segmen bawah uterus.
3. Tanda Godell’s : melunaknya uterus
4. Perubahan uterus : pada awal bulan keempat, uterus menjadi sebesar buah
jeruk, fundus uteri naik sampai tulang pubis. Pada akhir bulan kelima fundus
uteri telah naik sampai ke pusat.
5. Ballottement : pantulan yang terjadi ketika jari pemeriksa mengetuk janin yang
mengapung dalam uterus, menyebabkan janin berenang menjauh dan
6. kemudian kembali ke posisinya semula. Hal ini terjadi sekitar kehamilan 4
sampai 5 bulan
7. Uterine souffle : desiran nadi yang terdengar diatas uterus hamil
8. Kontraksi Braxton Hicks : kontraksi yang mungkin terjadi selama masa
kehamilan, tidak terasa sakit.
9. Perubahan abdomen : karena uterus membesar, maka secara alamiah dinding
abdomen harus terdorong keluar, kulit abdomen mungkin teregang
10. Striae gravidarum : terjadi akibat regangan kulit, terlihat garis – garis tak
teratur pada kulit abdomen.
11. Pigmentasi : terjadi karena pengumpulan pigmen pada kulit payudara, mula
dan midline abdomen
1.1.5.3 Bukti positif (absolut)
Bukti kehamilan positif diperlihatkan ketika pemeriksa dapat :
1. Mendengar bunyi jantung janin
Denyut jantung janin dapat didengar selambatnya pada minggu kesepuluh
dengan detektor nadi ultrasonografi janin, pada minggu ke 17 sudah bisa
didengar melalui stetoskop. DJJ terdengar seperti detak cepat jarum jam,
berdenyut 120 – 160 kali permenit. Desiran funik jarang didengar, secara
alamiah denyut terdengar bersamaan dengan denyut janin tetapi memiliki
pantulan, bunyi berdesis.
2. Merasakan bagian – bagian janin.
Bagian janin paling cepat teraba pada minggu kelima, tetapi biasanya baru
teraba kemudian
3. Melihat hasil konsepsi pada ultrasonografi atau skeleton janin pada
gambaran x-ray
Usg telah berhasil dengan baik menentukan embrio paling cepat minggu
keenam. Skeleton janin diperlihatkan oleh x-ray paling cepat minggu ke 12
4. Merasakan gerakan janin
Terkadang pada bulan keempat ibu merasakan gerakan janin. Untuk menjadi
tanda positif, gerakan ini harus dirasakan dan ditentukan oleh pemeriksa.
5. Mencatat elektrokardiogram janin.
Ekg janin adalah tekniuk dimana impuls listrik yang terjadi dalam jantung
janin direkam dengan cara meletakkan elektroda pada abdomen ibu.
Pengamatan ini memberikan informasi berkelanjutan tentang janin.
1.1.6 Komplikasi Pada Kehamilan Trimester II
1. Hiperemesis Gravidium
Yaitu mual dan muntah secara berlebihan. Pada umumnya, gejala mual dan
muntah sudah berangsur reda saat kehamilan memasuki trimester 2. Namun,
ketika hal ini masih terjadi, berarti ibu hamil mengalami komplikasi kehamilan.
Hiperemesis gravidium pada trimester 2 dapat meningkatkan risiko keracunan
kehamilan (preeklamsia). Selain itu juga rentan mengalami gangguan berupa
plasenta yang lepas dari dinding rahim. Jika komplikasi ini terjadi, ibu hamil harus
menjalani perawatan medis untuk mengurangi rasa mual dan muntah.
2. Gingivitis
Komplikasi kehamilan pada trimester 2 lainnya adalah gingivitis atau radang
gusi. Kelainan ini dapat terjadi pada ibu hamil disebabkan karena kadar hormon
progesteron yang mengalami peningkatan. Dalam keadaan ini, gusi menjadi lebih
sensitif ketika terkontaminasi bakteri. Selain gusi yang lebih sensitif, perdarahan
juga akan terjadi, terutama jika rongga mulut mendapat suplai darah yang lebih
banyak.
3. Diabetes Gestasional
Ibu hamil rentan terkena diabetes gestasional. Tandanya adalah ibu sering
lapar, haus, sering buang air kecil, tetapi berat badan cenderung menurun. Bila
menemui tanda-tanda itu, segera periksa kadar gula dalam darah. Pandangan
kabur dan gatal-gatal juga menjadi salah satu tandanya.
4. Tekanan Darah Tinggi
Ibu hamil biasanya mengalami kenaikan tekanan darah. Sebenarnya, hal ini
terjadi karena jantung bekerja lebih keras untuk memberikan oksigen pada janin.
Namun, kelainan ini wajib diwaspadai agar tidak terjadi secara berlarut-larut.

1.1.7 Pemeriksaan Diagnostik


1.1.7.1 Pemeriksaan penunjang (laboratorium), (buku KIA)
1. Pemeriksaan Khusus
a. Inspeculo: Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah perdarahan berasal
dari osteum uteri eksternum atau dari kelaianan cervik dan vagina. Apabila
perdarahan dari osteum uteri eksternum, adanya plasenta harus dicurigai.
b. USG: Untuk menentukan letak plasenta, dan Sonografi : ada janin setelah
gestasi 8 minggu
1.1.7.2 Pemeriksaan Laboratorium
1. Hb : Jika terjadi perdarahan yang banyak dan keadaan umum pasien lemah
serta pucat, kemungkinan pasien mengalami anemia
2. Urine : dicurigai ada protein urin yang memperberat kehamilan.
3. JDL: menunjukkan animia, hemoglobinopatis ( misal : sel sabit )
4. Tes serologi: menentukan adanya sifilis (RPR: rapid plasma reagen), penyakit
hubungan kelamin lain (PHS) seperti diindikasikan oleh kulit vagina, lesi,
abnormal
5. Skrinning: terhadap HIV, hepatitis, tuberculosis
6. Skrin glukosa serum/ 1 jam tes glukosa : < 140 mg biasanya dilakukan antara
24 dan 28 minggu pada trimester II dan III )

1.1.8 Penatalaksanaan Medis


Pada awal pemeriksaan yaitu untuk menentukan apakah seorang ibu
sedang mengalami kehamilan. Diagnosa kehamilan ditentukan dengan
pemeriksaan laboratorium. Umumnya pemeriksaan yang dipakai yaitu tes untuk
mendeteksi keberadaan HCG. Human Chorionic Gonadotropin (HCG) dapat
diukur dengan radioimunoesai dan deteksi dalam darah enam hari setelah
konsepsi atau sekitar 20 hari sejak periode menstruasi terakhir. Keberadaan
hormone ini dalam urin pada kehamilan merupakan dasar dari berbagai tes
kehamilan di berbagai laboratorium dan kadang-kadang dapat dideteksi dalam
urine 14 hari setelah konsepsi (Winjosastro, 2014). Dengan TPP adalah taksiran
perkiraan partus.
Menurut Winjosastro (2014), kunjungan antenatal untuk pemantauan
pengawasan kesejahteraan ibu dan anak minimal empat kali pemeriksaan selama
kehamilan dalam waktu sebagai berikut:
1. Trimester pertama (< 4 minggu) satu kali kunjungan
2. Trimester kedua (14-28 minggu ) satu kali kunjungan
3. Trimester ketiga (28-36 minggu) dan sesudah minggu ke 36 dua kali
kunjungan kecuali jika ditemukan kelainan/ faktor risiko yang memerlukan
penatalaksanaan medik lain, harus lebih sering dan intensif.
Menurut Manuaba (2014), berdasarkan standar pemeriksaan kehamilan
ditentukan berulang dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Pemeriksaan pertama dilakukan segera setelah diketahui terlambat haid
2. Satu kali dalam sebulan sampai umur kehamilan 7 bulan
3. Dua kali sebulan sampai umur kehamilan 8 bulan
4. Setiap minggu sejak umur kehamilan 8 bulan sampai dengan bersalin.
5. Kunjungan/ pemeriksaan kehamilan bertujuan kunjungan pertama,
mementukan diagnosis ada tidaknya kehamilan dan kunjungan kedua,
menentukan usia kehamilan dan perkiraan persalinan. Menentukan usia
kehamilan dilakukan manuver Leopold:
5. Leopold I
Bertujuan untuk mengetahui Tinggi Fundus Uteri (TFU) dan bagian janin
yang ada di fundus. Ukuran Fundus Uteri sesuai Usia Kehamilan.

Usia Kehamilan Sesuai Minggu Jarak Dari Simfisis


22 – 28 Minggu 24-25 cm
28 Minggu 26,7 cm
30 Minggu 29,5 – 30 cm
32 Minggu 31 cm
34 Minggu 32 cm
36 Minggu 33 cm
40 Minggu 37,7 cm
Table 1.1 tabel pemeriksaan leopold
Cara pelaksanaannya yaitu:
a. Pemeriksa menghadap pasien
b. Kedua tangan meraba bagian fundus dan mengukur berapa tinggi fundus uteri.
c. Meraba bagian apa yang ada di fundus. Jika teraba benda bulat melenting,
mudah digerakkan, maka itu adalah kepala. Namun jika teraba benda bulat,
besar lunak, tidak melengking, dan mudah digerakkan maka itu adalah bokong
janin.

Gambar 1.1 Leopold I


6. Leopold II
Bertujuan untuk mengetahui bagian janin yang ada disebelah kanan atau kiri
ibu. Cara pelaksanaannya yaitu:
a. Kedua tangan pemeriksa berada di sebelah kanan dan kiri ibu.
b. Ketika memeriksa sebelah kanan, maka tangan kanan menahan perut sebelah
kiri ke arah kanan.
c. Raba perut sebelah kanan menggunakan tangan kiri, dan rasakan bagian apa
yang ada di sebelah kanan (jika teraba benda yang rata, tidak teraba bagian
kecil, terasa ada tahanan, maka itu adalah punggung bayi, namun jika teraba
bagian-bagian kecil dan menonjol, maka itu adalah bagian kecil janin).

Gambar 1.2 Leopold II


7. Leopold III
Bertujuan untuk mengetahui bagian janin yang ada di bawah uterus. Cara
pelaksanaannya yaitu:
a. Tangan kiri menahan fundus uteri.
b. Tangan kanan meraba bagian yang ada dibagian bawah uterus. Jika teraba
bagian yang bulat, melenting, keras, dan dapat digoyangkan, maka itu
adalah kepala. Namun jika teraba bagian bulat, besar lunak, dan sulit
digerakkan, maka itu adalah bokong. Jika dibagian bawah tidak ditemukan
kedua bagian seperti di atas, maka pertimbangkan apakah janin dalam
letak melintang.
c. Pada letak sungsang (melintang) dapat dirasakan ketika tangan kanan
menggoyangkan bagian bawah, tangan kiri akan merasakan ballottement
(pantulan dari kepala janin, terutama ini ditemukan pada usia kehamilan 5-
7 bulan)
d. Tangan kanan meraba bagian bawah (jika teraba kepala, goyangkan, jika
masih mudah digoyangkan, berarti kepala belum masuk panggul, namun
jika tidak dapat digoyangkan, berarti kepala sudah masuk panggul), lalu
lanjutkan pada pemeriksaan Leopold IV untuk mengetahui seberapa jauh
kepala sudah masuk panggul.

Gambar 1.3 Leopold III


8. Leopold IV
Bertujuan untuk mengetahui bagian janin yang ada di bawah dan untuk
mengetahui apakah kepala sudah masuk panggul atau belum. Cara
pelaksanaannya yaitu:
a. Pemeriksa menghadap kaki pasien.
b. Kedua tangan meraba bagian janin yang ada di bawah.
c. Jika teraba kepala, tempatkan kedua tangan di dua belah pihak yang
berlawanan di bagian bawah.
d. Jika kedua tangan pemeriksa konvergen (dapat saling bertemu) berarti
kepala belum masuk panggul.
e. Jika kedua tangan pemeriksa divergen (tidak saling bertemu) berarti kepala
sudah masuk panggul.

Gambar 1.4 Leopold IV


1.2 Konsep Manajemen Asuhan Keperawatan
1.2.1 Pengkajian Keperawatan
Pengkajian keperawatan menurut (SDKI, 2017)
1.2.1.1 Aktivitas dan Istirahat
1. Tekanan darah agak lebih rendah daripada normal kembali pada tingkat pra
kehamilan selama setengah kehamilan terakhir.
2. Denyut nadi dapat meningkat 10-15 DPM.
3. Murmur sistolik pendek dapat terjadi sampai dengan peningkatan volume
episode singkope.
4. Varises
5. Sedikit edema ekstremitas bawah/tangan mungkin ada (terutama pada
trisemester akhir)
1.2.1.2 Integritas Ego
Menunjukkan perubahan persepsi diri
1.2.1.3 Eliminasi
1. Perubahan pada konsistensi/ frekuensi defekasi
2. Peningkatan frekuensi perkemihan
3. Urinalisis : Peningkatan berat jenis
4 Hemoroid
1.2.1.4 Makanan/Cairan
1. Mual dan muntah, terutama trisemester pertama; nyeri ulu hati umum
terjadi .
2. Penambahan berat badan: 2 sampai 4 lb trisemester pertama, trisemester
kedua dan ketiga masing-masing 11 – 12 lb.
3. Membran mukosa kering : hipertropi jaringan gusi dapat terjadi
mudah berdarah.
4. Hb dan Ht rendah mungkin ditemui (anemia fisiologis)
5. Sedikit edema dependen
6. Sedikit glikosuria mungkin ada
7. Diastasis recti (separasi otot rektus) dapat terjadi pada akhir kehamilan.
1.2.1.5 Nyeri dan Kenyamanan
1. Kram kaki ; nyeri tekan dan bengkak pada payudara; kontraksi
2. Braxton Hicks terlihat setelah 28 minggu; nyeri punggung.
1.2.1.6 Pernapasan
1. Hidung tersumbat; mukosa lebih merah daripada normal.
2. Frekuensi pernapasan dapat meningkat terhadap ukuran/tinggi; pernapasan
torakal.
1.2.1.7 Keamanan
1. Suhu tubuh 98-99,5 ºF (36,1 – 37,6 ºC).
2. Irama Jantung Janin (IJJ) terdengar dengan Doptone (mulai 10 12
minggu) atau fetoskop (17-20 minggu).
3. Gerakan janin terasa pada pemeriksaan setelah 20 minggu. Sensasi gerakan
janin pada abdomen diantara 16 dan 20 minggu.
4. Ballottement ada pada bulan keempat dan kelima.
1.2.1.8 Seksualitas
1. Penghentian menstruasi
2. Perubahan respon /aktivitas seksual
3. Leukosa mungkin ada
4. Peningkatan progresif pada uterus misalnya: Fundus ada di atas simfisis
pubis (pada 10-12 minggu) pada umbilikolis (pada 20- 30 minggu) agak
kebawah kartilago ensiform (pada 36 minggu).
5. Perubahan payudara : pembesaran jaringan adiposa, peningkatan
vaskularitas lunak bila dipalpasi, peningkatan diameter dan pigmentasi
jaringan arcolar, hipertrofi tberkel montgemery, sensasi kesemutan
(trisemester pertama dan ketiga); kemungkinan strial gravidarum kolostrum
dapat tampak setelah 12 minggu.
6. Perubahan pigmentasi : kloasma, linea nigra, palmareritema, spicler nevi,
strial gravidarum.
7. Tanda-tanda Goodell, Hegar Schdwick positif.
1.2.1.9 Integritas Sosial
1. Bingung/meragukan perubahan peran yang dintisipasi.
2. Tahap maturasi/perkembangan bervariasi dan dapat mundur dengan
stressor kehamilan
3. Respons anggota keluarga lain dapat bervariasi dari positif dan
mendukung sampai disfungsional.
1.2.1.10 Penyuluhan/Pembelajaran
Harapan individu terhadap kehamilan, persalinan atau
melahirkan tergantung pada usia, tingkat pengetahuan, pengalaman
paritas, keinginan terhadap anak,stabilitas ekonomik.
1.2.1.11 Pemeriksaan Diagnostik
1. DL menunjukkan anemia, hemoglobin ini patis (misalnya sel sabit)
2. Golongan darah: ABO DAN Rh untuk mengidentifikasi resiko terhadap
inkom patibilitas
3. Usap vagina/rectal: tes untuk Neisseria gonorrhea,Chlamydia
4. Tes serologi : menentukan adanya sefilis (RPR: Rapid PlasmaReagen)
5. Penyakit kubungan kelamin lain (PHS) seperti diindikasikan oleh kutil
vagina, lesi, rabasab normal.
6. Skrining: terhadap HIV, hepatitis, tuberculosis
7. Papanicolaow Smear : mengidentifikasi neoplasia,herpes simpleks tipe2
8. Urinalisis: skin untuk kondisi media (mis: pemastian kehamilan infeksi,
diabetes penyakit ginjal)
9. Tes serum/ urin untuk gadadotropin karionik manusia (HCG) positif
10. Titer rubella > a : a O menunjukkan imunitas.
11. Tes sonografi: ada janin setelah gestasi 8 minggu
12. Skin glukosa serum/1 jam tes glukosa: <140 jam mg/dl (biasanya
dilakukan antara 24 sampai 28 minggu. Evaluasi selanjutnya dari folus
pengkajian dilakukan pada setiap kunjungan prenatal.
1.2.1.12 Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik yang dikaji adalah pemeriksaan per sistem B1-B6
(Wong, 2010).
1. Sistem pernapasan B1 (Breathing)
Dispnea (kesulitan berpanas), napas pendek, dan cepat lelah waktu melakukan
aktivitas jasmani merupakan manifestasi berkurangnya pengiriman oksigen.
2. Sistem Kardiovaskuler B2 (Bleeding)
Takikardia dan bising jantung menggambarkan beban kerja dan curah jantung
yang meningkat, pucat pada kuku, telapak tangan, serta membran mukosa
bibir dan konjungtiva.Keluhan nyeri dada bila melibatkan arteri koroner.
Angina (nyeri dada), khususnya pada klien usia lanjut dengan stenosis
koroner dapat diakibatkan karena iskemia miokardium. Pada anemia berat,
dapat menimbulkan gagal jantung kongestif sebab otot jantung yang
kekurangan oksigen tidak dapat menyesuaikan diri dengan beban kerja
jantung yang meningkat
3. Sistem Neurologis B3 (Brain)
Disfungsi neurologis, sakit kepala, pusing, kelemahan dan tinitus (telinga
berdengung ) .
4. Sistem Endokrine B4 (Bladder)
Gangguan ginjal, penurunan produksi urine
5. Sistem Eliminasi B5 (Bowel)
Penurunan intake nutrisi disebabkan karena anoreksia, nausea, konstipasi atau
diare, serta stomatitis (sariawan lidah mulut)
6. Sistem Muskuluskeletal B6 (Bone) Kelemahan dalam melakukan aktivitas.
1.2.2 Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan pola tidur berhubungan dengan perubahan pada tingkat
aktifitas, stres, psikologi, ketidakmampuan untuk mempertahankan
kenyamanan. (SDKI D.0055 Hal. 126).
2. Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurang pengalaman, kesalahan
interpretasi informasi. (SDKI D.0111 Hal.246).
3. Kesiapan persalinan berhubungan dengan memperkuat proses kehamilan dan
persalinan ( SDKI D. 0070 Hal. 158).
4. Gangguan eliminasi urin berhubungan dengan pembesaran uterus,
peningkatan tekanan abdomen, fluktuasi aliran darah ginjal dan laju filtrasi
glomerulus. (SDKI D.0040 Hal. 96).
5. Resiko defisit nutrisi berhubungan dengan ketidakmampuan menelan
makanan (SDKI D.0032 Hal 81).
6. Resiko konstipasi berhubungan dengan ketidakadekuatan toileting,
ketidakteraturan kebiasaan defekasi, kebiasaan menahan dorongan
defekasi, perubahan lingkungan. (SDKI D.0049 Hal. 113).
7. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan (SDKI D.0056.
Hal.128)
9. Ganngguan rasa nyaman berhubungan dengan adaptasi kehamilan ( SDKI
D.0074 Hal. 166).
1.2.3 Intervensi Keperawatan

No Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi


.
1. Gangguan pola tidur berhubungan Pola Tidur SLKI (L.05045 hal 96) Dukungan Tidur SIKI (I.05174 hal 48)
dengan perubahan pada tingkat Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1. Identifikasi pola aktivitas dan tidur
aktifitas, stres, psikologi, ketidakmam- selama 1x2 jam diharapkan pola tidur 2. Identifikasi faktor penggangu tidur
puan untuk mempertahankan kenya- membaik dengan Krtiteria Hasil: 3. Lakukan prosedur untuk meningkatkan
manan. (SDKI D.0055 Hal. 126) 1. Keluhan sulit tidur membaik (5) kenyamanan
2. Keluhan sering terjaga membaik (5) 4. Anjurkan menepati kebiasaan waktu tidur
3. Keluhan tidak puas tidur membaik 5. Ajarkan faktor-faktor yang berkontribusi
(5) terhadap gangguan pola tidur
4. Keluhan pola tidur berubah 6. Ajarkan relaksasi otot autogenic atau cara
membaik (5) nonfarmakologi lainnya
5. Keluhan istirahat tidak cukup
membaik (5)

2. Defisit pengetahuan berhubungan Tingkat Pengetahuan SLKI (L.12111 Edukasi Kesehantan SIKI (I.12383 hal 65)
dengan kurang pengalaman, hal. 146) 1. Identifikasi kesiapan dan kemampuan
kesalahan interpretasi informasi. Setelah dilakukan tindakan keperawatan menerima informasi
(SDKI D.0111 Hal.246). selama 1x2 jam diharapkan tingkat 2. Sediakan materi dan media pendidikan
pengetahuan membaik dengan kriteria kesehatan
hasil: 3. Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai
kesepakatan
1. Perilaku sesuai anjuran membaik (5) 4. Jelaskan faktor resiko yang dapat
2. Kemampuan menjelaskan mempengaruhi kesehatan
pengetahuan tentang suatu topik 5. Ajarkan strategi yang dapat digunakan
membaik (5) untuk meningkatkan perilaku hidup bersih
3. Perilaku sesuai dengan topik dan sehat.
membaik (5)
3. Gangguan eliminasi urine Eliminasi Urine SLKI (L.04034 hal.
Manajemen eliminasi urine SIKI (I.04152
berhubungan dengan pembesaran 24) hal 175)
uterus, peningkatan tekanan abdomen, Setelah dilakukan tindakan keperawatan
1. Identifikasi tanda gejala retensi atau
fluktuasi aliran darah ginjal dan laju selama 1x2 jam diharapkan eliminasi
inkontinensia urine
filtrasi glomerulus. (SDKI D.0040 urin membaik dengan kriteria hasil:
2. Identifikasi faktor yang menyebabkan
Hal. 96). 1. Desakan berkemih membaik (5) retensi atau inkontinensia urine
2. Distensi kandung kemih membaik
3. Batasi asupan cairan
(5) 4. Ajarkan tanda dan gejala infeksi saluran
pkemih
5. Kolaborasi pemberian obat supositoria
uretra
4. Kesiapan persalinan berhubungan Status Antepartum SLKI (L.07062) Edukasi Persalinan SIKI (I. 12437)
dengan  memperkuat proses Setelah diberikan asuhan keperawatan Observasi
kehamilan dan persalinan (SDKI selama 1x4 jam diharapkan dapat 1. Identifikasi tingkat pengetahuan
D.0070 Hal. 158 ). menyiapkan persalinan dengan kriteria 2. Identifikasi pemahaman ibu tentang
hasil: persalinan
1. Keluhan tidak nyaman menurun (5) Terapeutik
2. Gelisah menurun (5) 1. Sediakan materi dan media pendidikan
3. Mual menurun (5) kesehatan
4. Lelah menurun (5) 2. Jadwalkan pendidikam kesehatan sesuai
5. Merintih menurun (5) kesepakatan
3. Berikan kesempatan untuk bertanya
4. Berikan reinforcement positif terhadap
perubahan perilaku ibu

Edukasi
1. Jelaskan metode persalinan yang ibu
inginkan
2. Jelaskan persiapan dan tempat persalinan
3. Anjurkan ibu mengikuti kelas ibu hamil pada
usia kehamilan lebih dari 36 minggu
4. Anjurkan ibu menggunakan teknik
manajemen nyeri persalinan tiap kala
5. Anjurkan ibu cukup nutrisi
6. Ajarkan teknik relaksasi untuk meredakan
kecemasan dan ketidaknyamanan persalinan
7. Ajarkan ibu mengenali tanda-tanda
persalinan
8. Ajarkan ibu mengenali tanda bahaya
persalinan

5. Resiko defisit nutrisi berhubungan Status Nutrisi SLKI (L.03030 hal 121) Manajemen nutrisi SIKI (I.03119 hal 200)
dengan ketidakmampuan menelan Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1. Identifikasi status nutrisi
makanan (SDKI D.0032 Hal 81). selama 1x2 jam maka status nutrisi 2. Monitor asupan makanan
membaik dengan kriteria hasil: 3. Sajikan makanan secara menarik dan suhu
1. Kekuatan otot pengunyah meningkat yang sesuai
(5) 4. Berikan makanan tinggi kalori dan tinggi
2. Kekuatan otot menelan meningkat protein
(5) 5. Ajarkan diet yang diprogramkan
3. Berat badan membaik (5) 6. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
4. Frekuensi makan membaik (5) menentukan jumlah kalori dan jenis nutrien
5. Nafsu makan membaik (5) yang dibutuhkan
6. Bising usus membaik (5)

6. Resiko konstipasi berhubungan Eliminasi Fekal SLKI (L.04033 hal. Pencegahan Konstipasi SIKI (I.04160 hal.
dengan ketidakadekuatan toileting, 23) 281)
ketidakteraturan kebiasaan defekasi, Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1. Identifikasi faktor risiko konstipasi
kebiasaan menahan dorongan selama 1x2 jam maka resiko konstipasi 2. Monitor tanda dan gejala konstipasi
defekasi, perubahan lingkungan. membaik dengan kriteria hasil: 3. Batasi minuman yang mengandung kafein
(SDKI D.0049 Hal. 113). 1. Kontrol pengeluaran feses membaik dan alkohol
(5) 4. Lakukan masase abdomen
2. Mengejan saat defekasi menurun (5) 5. Jelaskan penyebab dan faktor risiko
3. Distensi abdomen menurun (5) konstipasi

7. Intoleransi aktivitas berhubungan Toleransi aktivitas SLKI (L.05047 hal Manajemen energi SIKI (I.05178 hal 176),
dengan kelemahan (SDKI D.0056. 149) Manajemen aritmia SIKI (I.02035 hal 152)
Hal 128). Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1. Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang
selama 1x2 jam maka toleransi aktivitas mengakibatkan kelelahan.
meningkat dengan kriteria hasil: 2. Sediakan lingkungan nyaman dan rendah
1. Frekuensi nadi membaik (5) stimulus.
2. Keluhan lelah menurun (5) 3. Anjurkan tirah baring
3. Dispnea saat aktivitas menurun (5) 4. Pasang monitor jantung
4. Dispnea setelah aktivitas menurun
(5)
5. Sianosis membaik (5)
6. Tekanan darah membaik (5)
8. Gangguang  rasa nyaman berhubu- Gangguan Status Kenyamanan SLKI Manajemen Kenyamanan Lingkungan SIKI
ngan dengan adaptasi kehamilan ( L.08064) ( I.08237)
( SDKI D.0074. HaL 166). Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1. Identifikasi sumber ketidaknyamanan
selama 1x2 jam maka toleransi aktivitas ( misalnya : suhu ruang, kebersihan )
meningkat dengan kriteria hasil: 2. Sediakan ruangan yang tenang dan
1. Kesejahteraan fisik meningkat (5) mendukung
2. Kesejahteraan psikologis meningkat 3. Fasilitasi kenyamanan lingkungan ( mis :
(5) atur suhu, selimut, kebersihan)
3. Keluhan kebisingin menurun (1) 4. Atur posisi yang nyaman
4. Keluhan nyeri menurun (1) 5. Jelaskan manajemen kingkungan
6. Ajarkan cara manajemen sakit dan cedera,
jika perlu.
1.2.4 Implementasi
Implementasi merupakan pelaksanaan rencana keperawatan oleh perawat
terhadap pasien. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan
rencana keperawatan diantaranya : Implementasi dilaksanakan sesuai dengan
rencana setelah dilakukan validasi ; keterampilan interpersonal, teknikal dan
intelektual dilakukan dengan cermat dan efisien pada situasi yang tepat,
keamanan fisik dan psikologis klien dilindungi serta dokumentasi intervensi dan
respon pasien. Pada tahap implementasi ini merupakan aplikasi secara kongkrit
dari rencana intervensi yang telah dibuat untuk mengatasi masalah kesehatan dan
perawatan yang muncul pada pasien (Budianna, 2016).

1.2.5 Evaluasi
Evaluasi merupakan langkah terakhir dalam proses keperawatan, dimana
evaluasi adalah kegiatan yang dilakukan secara terus menerus dengan melibatkan
pasien, perawat dan anggota tim kesehatan lainnya. Tujuan dari evaluasi
ini adalah untuk menilai apakah tujuan dalam rencana keperawatan tercapai
dengan baik atau tidak dan untuk melakukan pengkajian ulang (US. Midar H,
dkk, 2016).
BAB 2
ASUHAN KEPERAWATAN
FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN ANTENATAL

Nama Mahasiswa : Oktavia Nyai Sakti


NIM : 2022-04-14901-052
Ruangan Praktik : Puskesmas Kayon, Ruang KIA/KB
Tanggal & Jam Pengkajian : Senin,31/10/2022 & 08.00

PENGKAJIAN

I. IDENTITAS KLIEN & PENANGGUNGJAWAB


A. Identitas Klien
Nama : Ny. Y
Tempat / tanggal lahir : 09/11/1991 (31 thn)
Agama : Kristen
Suku Bangsa : Dayak
Pendidikan terakhir : S1
Pekerjaan : Honorer
Golongan Darah :B
Alamat : Jln. Buluh Merindu 3
Diagnosa Medis : G4P3A0
Penghasilan Per Bulan :-
B. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. E
Umur : 23/01/1990 (32 thn)
Jenis Kelamin :L
Agama : Kristen
Suku Bangsa : Dayak
Pendidikan terakhir : S1
Pekerjaan : PNS
Golongan Darah :A
Alamat : Jln. Buluh Merindu 3
Hubungan dengan Klien : Suami
II. STATUS KESEHATAN
1. Alasan Kunjungan / Keluhan Utama :
Klien mengatakan “kram dibagian perut” dengan skala nyeri 2 dengan durasi
waktu hilang timbul dan kontrol ulang kehamilan
2. Riwayat Kesehatan Sekarang (PQRST) :
Klien mengatakan pada tanggal 31 Oktober 2022 klien mengatakan sering kram
dibagian perut. hasil pengkajian menunjukkan keadaan umum baik, kesadaran
compos menthis, tidak anemis, TD: 108/61 mmHg, N: 80x/m, RR: 18 x/m, S:
36,6oC, BB: 62 kg, TB: 160 cm, LILA 28 cm. hasil palpasi abdomen teraba
tegang, TFU: 3 jari diatas simfisis dengan usia kehamilan 14 mgg.
3. Riwayat Kesehatan Yang Lalu / Yang Pernah Dialami :
Klien mengatakan tidak memiliki riwayat operasi apapun
4. Riwayat Kesehatan Keluarga :
Klien mengatakan didalam anggota keluarganya memiliki riwayat penyakit
keturunan maupun yaitu asma.

III. RIWAYAT OBSTETRIC DAN GINEKOLOGI


Riwayat Ginekologi:
a. Riwayat Menstruasi :
Menarche : 12 tahun
Siklus : 28 hari
Lamanya Haid : 5 hari
Banyaknya : 2 x/hari ganti pembalut
Sifat Darah (warna, bau, cair/gumpalan, dysmenorhoe) : merah tua, bau
amis, dan cair
Gangguan sewaktu menstruasi : tidak ada
Gejala pre menstruasi : nyeri bagian pinggang, payudara terasa kencang
HPHT : 12/06/2022
Taksiran Persalinan : 18/03/2023
b. Riwayat Perkawinan (suami dan isteri) :
Usia Pernikahan : 10 tahun
Lamanya Pernikahan : 10 tahun
Pernikahan Ke :1
c. Riwayat Keluarga Berencana :
Jenis kontrasepsi apa yang digunakan sebelum hamil : Pil KB
Waktu dan lamanya penggunaan : 3 tahun
Apakah ada masalah dengan cara tersebut :tidak ada
Jenis, kontrasepsi yang direncanakan setelah persalinan sekarang : KB
Suntik 3 bulan
Berapa jumlah anak yang direncanakan oleh keluarga : 4
Riwayat Obstetri :
a. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu : G4 P3 A0

Tgl Umur Jenis Tempat/ Jenis Masalah Keadaan


No BB
partus hamil partus Penolong kelamin Hamil Lahir Nifas Bayi Anak
1 05/10/ 38 spontan RS L 3.100 - - - - Sehat &
2013 mgg kg hidup
2 13/06 38 spontan RS L 3.100 - - - - Sehat &
/2016 mgg Kg hidup
3 25/12/ 38 spontan RS P 3.300 - - - - Sehat &
2019 mgg Kg hidup

 Masa hamil : tidak ada (tekanan darah tinggi, bengkak, infeksi


saluran perkemahan, perdarahan, premature, dll)
 Masalah Lahir/persalinan :tidak ada, kejang-kejang, dll
 Masalah Nifas : tidak ada (perdarahan, infeksi, anemia, dll)
 Masalah bayi : (pernapasan, makanan, ikterus, cacat, meninggal dalam
kandungan, meninggal setelah lahir, dll)
 Keadaan Anak : hidup / mati, sebab kematian :

b. Riwayat Kehamilan Sekarang


 Amenorhoe : tidak ada
 Keluhan waktu hamil : Kram perut bagian bawah
 Gerakan anak pertama di rasakan : 14 minggu
 Penambahan BB selama hamil : 2 kg
 Pemeriksaan kehamilan : teratur / tidak
 Tempat pemeriksaan dan hasil pemeriksaan : Puskesmas Kayon
dengan hasil baik
2) PEMERIKSAAN FISIK
Subjektif Objektif
1. Keadaan Umum Suhu 36,6 0
C
BB sebelum hamil 60 kg Nadi 80 x/menit
Tekanan Darah 108/61 x/menit
BB 62 kg
Tinggi Badan 160 cm
Kesadaran : compos menthis
Turgor Kulit baik

2. Kepala Warna rambut hitam, bentuk kepala


simetris, oedema tidak ada, keadaan bersih
3. Muka Hyperpigmentasi tidak ada
Rasa bengkak? Tidak ada Cloasma gravidarum tidak ada
Edema tidak ada
Simetris ya
4. Mulut Mukosa mulut & bibir lembab
Keluhan Tidak ada Keadaan gigi lengkap, bersih
Fungsi Pengecapan baik
Keadaan Mulut bersih
Fungsi menelan baik
Ukuran pupil 4 mm
5. Mata Konjungtiva merah muda
Keluhan Tidak ada Sklera putih
6. Hidung Fungsi Penglihatan baik
Keluhan Tidak ada Reaksi alergi tidak ada
Tidak pernah flu
Frekuensinya dalam 1 tahun -
Perdarahan/peradangan -
Keadaan/kebersihan ya
Keadaan bersih
7. Telinga
Keluhan Tidak ada Fungsi pendengaran baik
Pembesaran kel.Tyroid tidak ada
8. Leher
Pembengkakan Tidak ada Distensi vena jugularis tidak ada
Pembesaran KGB tidak ada
Sesak napas tidak ada
9. Daerah dada Batuk tidak ada
Jantung dan paru-paru Tidak Sakit dada tidak ada
ada Suara napas normal vesikuler
Bunyi jantung S1, S2 tunggal
Palpitasi –
Payudara keluhan tidak ada

10. Abdomen Tinggi TFU: 3 jari diatas simfisis


Oedema tidak ada
11. Genitalia Eksterna Hemoroid tidak ada
Oedema tidak ada
12. Anus
Ukuran panggul luar :
13. Ekstremitas atas dan bawah - Distantia spinarum 20 cm

- Distantia cristarum 25 cm
14. Pemeriksaan Panggul
- Conjugata externa 20 cm

- Lingkar panggul 80 cm

Ukuran panggul dalam : tidak ada


dilakukan
- Promonotorium -
- Linea inominata -
- Dinding samping -
- Spina Ischiadika -
- Sacrum -…
- CV ………….…...…. CD
3) POLA AKTIVITAS SEHARI-HARI
1. Pola Nutrisi :
Frekuensi makan: 3 x / hari, Jenis makanan: buah ,sayur, lauk, dan nasi,
Makanan yang disukai: Sop, Makanan yang tidak disukai: tidak ada,
Makanan pantang / alergi: tidak ada, Nafsu makan: baik, Porsi makan: 1
porsi, Minum (jumlah dan jenis): 1500 cc air putih
2. Pola Eliminasi
a. Buang Air Kecil (BAK) :
Frekuensi: 4-5 x/hari, Warna: kuning jernih, Bau: khas amoniak, Masalah/
Keluhan: tidak ada masalah
b. Buang Air Besar (BAB) :
Frekuensi: 1-2x/ hari, Warna: coklat, Bau: khas, Konsistensi: lunak,
Masalah / Keluhan: tidak ada masalah
3. Pola tidur dan istirahat :
Waktu tidur: siang dan malam, Lama tidur/hari: siang 1-2 jam, malam 7-8
jam, Kebiasaan pengantar tidur: tidak ada, Kebiasaan saat tidur: tidak ada,
Kesulitan dalam tidur: tidak ada
4. Pola aktivitas dan latihan :
Kegiatan dalam pekerjaan: hanya menyapu rumah, mencuci pakaian dan
memasak, Olah raga: jalan- jalan di sekitar rumah, Mobilisasi dini: -,
Kegiatan di waktu luang: berkunjung ke rumah keluarga
5. Personal Hygiene :
Kulit : bersih
Rambut : bersih , tidak kusam
Mulut & Gigi : bersih
Pakaian : bersih dan rapi
Kuku : bersih
Vulva Hygiene :-
6. Ketergantungan fisik :
Merokok : tidak ada
Minuman Keras : tidak ada
Obat-obatan : tidak ada
Lain-lain : tidak ada

4) ASPEK PSIKOSOSIAL DAN SPIRITUAL


1. Pola pikir dan persepsi
1. Apakah ibu telah mengetahui cara memberi ASI dan merawat bayi : Ya
2. Apakah klien merencanakan pemberian ASI pada bayinya : Ya
3. Jenis kelamin yang diharapkan: Perempuan
4. Siapa yang membantu merawat bayi di rumah : Suami
5. Apakah hamil ini diharapkan: Ya, klien mengatakan ingin tau tentang
bagaimana cara perawatan kehamilan, tanda bahaya kehamilan dan
persiapan persalinan.
2. Persepsi diri
 Hal yang amat dipikirkan saat ini : Memikirkan janinnya lahir dengan
selamat dan sehat, klien tampak antusias saat ditanya terkait persalinan.
 Harapan setelah menjalani perawatan : Agar cepat pulih dan kembali
beraktivitas seperti biasanya
 Perubahan yang dirasa setelah hamil: Terasa perut semakin membesar,
berat badan bertambah, emosi, dan mudah capek.
Masalah keperawatan: Kesiapan Persalinan
3. Konsep diri
 Body Image : Klien dapat menerima proses persalinannya
 Peran : Klien sebagai istri dan ibu untuk anak-anaknya
 Ideal Diri : Klien ingin cepat pulih dan beraktifitas lagi
 Identitas Diri : Klien seorang perempuan dan ibu rumah tangga
 Harga Diri : Klien menghargai dirinya dan orang sekitarnya
4. Hubungan/komunikasi
 Bicara : jelas/relevan/mampu mengekspresikan/mampu mengerti orang
lain
 Bahasa utama : Indonesia Bahasa daerah: Dayak
 Yang tinggal serumah : Suami dan anak
 Adat istiadat yang di anut : Adat dayak
 Yang memegang peranan penting dalam keluarga : Suami
 Motivasi dari suami : Tetap semangat dan semoga kehamilannya terjaga
dengan baik
 Apakah suami perokok : -
 Kesulitan dalam keluarga: Tidak ada
5. Kebiasaan seksual
 Gangguan hubungan seksual : Tidak ada gangguan
 Pemahaman terhadap fungsi seksual : Ya klien mengerti
6. Sistem Nilai – Kepercayaan
 Siapa dan apa sumber kekuatan : Tuhan Yang Maha Esa.
 Apakah Tuhan, Agama, Kepercayaan penting untuk anda : Ya sangat
penting
 Kegiatan agama atau kepercayaan yang dilakukan (macam dan frekuensi) :
Sebutkan kegiatan agama atau kepercayaan yang ingin dilakukan selama di
RS : -

5) PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan Hematologi
Hasil pemeriksaan Hematologi
Jenis pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan
Hemoglobin ( Hb) 16,8 L : 14.0 - 16.0 gr/dl
P : 12.0 – 14.0 gr/dl

2. Hasil Pemeriksaan Serologi


Hasil pemeriksaan Serologi
Jenis pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan
Golongan Darah B A/B/O/AB
HbsAg Non reaktif Non reaktif
Anti-HIV Non reaktif Non reaktif
Sipilis Non reaktif Non reaktif

3. Hasil pemeriksaan urine


Hasil pemeriksaan Urine
Jenis pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan
Protein Negative Negative
Glukosa Negative Negative

4. Pemeriksaan tambahan
 TTT/NST …………………………… TTO/OCT
………………………………………
 USG ………………………………… Amnioscopy
……………………………………
 TORCH …………………………….. Rontgent
………………………………………..
6) PENGOBATAN
Pemberian terapi yang di berikan :
No Nama Obat Dosis Indikasi
.
1. Ferrous Sulfate 1x1 Suplemen zat besi yang digunakan untuk
(SF) mengobati atau mencegah kadar zat besi rendah
dalam darah (misalnya, untuk anemia atau selama
kehamilan)
2. Kalk 1x 1 Suplemen yang berfungsi untuk mencegah serta
mengatasi kadar kalsium yang rendah di dalam
darah.
3. B12 1x1 Dalam masa kehamilan, karena membantu
menjaga kesehatan saraf tubuh dan juga
membantu pembentukan DNA, serta sel-sel
darah.
4. VIT C 1x1 Membantu penyerapan zat besi dalam tubuh
sebagai antioksidan yang bermanfaat untuk
meningkatkan imun tubuh.
5. Paracetamol 3x1 Meredakan rasa nyeri dan menurunkan demam.

Palangka Raya, 31 Oktober 2022


Mahasiswa,

Oktavia Nyai Sakti


NIM. 2022-04-14901-052
ANALISIS DATA

KEMUNGKINAN
DATA SUBYEKTIF DAN DATA OBYEKTIF MASALAH
PENYEBAB
DS: Kehamilan anak kempat
1. Klien mengatakan kram perut ↓
DO: Peningkatan massa
1. Klien tampak sering memegang perut bawah abdomen
2. Hasil palpasi : perut teraba tegang ↓
3. Nyeri hilang timbul
Penekanan syaraf lumbal
4. Skala nyeri 2
5. Nyeri abdomen bagian bawah
6. TFU: 3 Jari diatas symfisis ↓ Gangguan
7. HB: 16,8 g/dl Merangsang reseptor nyeri Rasa
8. TTV : perifer Nyaman
 TD : 108 / 61 mmHg ↓
 N : 80 x / mnt Implus nyeri ke otak
 S : 36,6oC, ↓
 RR : 18 x / mnt Gangguan Rasa Nyaman

DS: Kehamilan anak keempat


1. Klien mengatakan ingin tahu tentang ↓
bagimana cara perawatan kehamilan dan Kehamilan TM II
persiapan persalinan. ↓
Persiapan Persalinan
DO: ↓ Kesiapan
1. Klien tampak antusias saat ditanya terkait Kesiapan Persalinan Persalinan
persalinan
2. Klien mengungkapkan ingin meningkatkan
pengetahuan tentang bagaimana cara
perawatan kehamilan. Terlebih mengenai
bagaimana tanda bahaya kehamilan
3. Klien sudah mempersiapkan sebagian
persiapan persalinan
4. Riwayat Ginekologi:
HPHT: 12 Juni 2022
TP: 18 Maret 2023
Riwayat Obstetri : G4P3A0
TTV :
 TD: 108/61 mmHg,
 N:80x/menit,
 S:36,6oC,
 RR: 18x/menit
PRIORITAS MASALAH
1. Gangguan Rasa Nyaman berhubungan dengan adaptasi kehamilan ditandai dengan
klien tampak sering memegang perut bawah, hasil palpasi : perut teraba tegang,
nyeri hilang timbul, skala nyeri 2, nyeri abdomen bagian bawah, TFU: 3 Jari diatas
symfisis, HB: 16,8 g/dl, ttv TD : 108 / 61 mmHg, N : 80 x / mnt, S : 36,6 oC, RR :
18 x / mnt ( SDKI D.0074 Hal. 166).
2. Kesiapan persalinan berhubungan dengan memperkuat proses kehamilan dan proses
persalinan ditandai dengan klien tampak antusias saat ditanya terkait persalinan,
klien mengungkapkan ingin meningkatkan pengetahuan tentang bagaimana cara
perawatan kehamilan. terlebih mengenai bagaimana tanda bahaya kehamilan, klien
sudah mempersiapkan sebagian persiapan persalinan (SDKI D.0070 hal. 158).
RENCANA KEPERAWATAN

Nama Pasien : Ny.Y


Ruang Rawat : Puskesmas Kayon, Ruang KIA/KB

Diagnosa Keperawatan Tujuan (Kriteria hasil) Intervensi Rasional


1. Gangguan rasa nyaman berhubu Setelah dilakukan tindakan Manajemen Nyeri SIKI (I.08238 1. Identifikasi karakteristik nyeri
ngan dengan adaptasi kehami- keperawatan 1x4 jam diharapkan hal 201) dan faktor yang berhubungan
1. Identifikasi lokasi, karakteristik,
lan. ( SDKI D. 0074 ). status kenyaman meningkat, merupakan suatu hal yang amat
durasi, frekuensi, kualitas, inten-
dengan kriteria hasil : sitas nyeri penting untuk memilih intervensi
1. Klien memahami penyebab 2. Identifikasi skala nyeri yang cocok dan untuk mengeva-
3. Berikan teknik nonfarmakologis
nyeri yang dirasakan (5) luasi keefektifan dari terapi yang
untuk mengurangi rasa nyeri
2. Klien memahami teknik  Relaksasi napas dalam diberikan.
relaksasi yang di berikan dengan cara menarik napas 2. Untuk mengetahui nyeri yang
untuk mengurangi nyeri yang lewat hidung kemudian tahan dirasakan pasien.
3-5 detik dan hembuskan
dirasakan (5) 3. Agen-agen ini secara sistematik
lewat mulut secara perlahan
3. Klien mampu mempraktikkan dan stimulasi kulit dengan menghasilkan relaksasi umum
teknik relaksasi yang telah di cara mengosok pada dan menurunkan inflamasi.
punggung dan bahu
ajarkan (%) 4. Menurunkan stimulasi yang
4. Kontrol lingkungan yang
4. Keluhan kebisingin menu-run memperberat rasa nyeri. berlebihan dapat mengurangi
(1)  Mengurangi factor pencaha- nyeri.
5. Tanda-tanda vital dalam yaan, mengatur suhu ruang  5. Memberikan pengetahuan untuk
dan kebisingan.
rentang (5) 5. Jelaskan penyebab, periode, dan pasien.
pemicu nyeri
 Melakukan penkes tentang
nyeri 6. Pemberian analgetik untuk me-
6. Kolaborasi pemberian analgetik ngurangi/menghilangkan nyeri.
 Ferrous sulfate (SF) 1x1,
kalk 1x1, b12 1x1, vit c
1x1, paracetamol 3x1.

2. Kesiapan persalinan berhubu- Status Antepartum SLKI Edukasi Persalinan SIKI (I. 1243 1. Untuk mengetahui sejauh mana


ngan memperkuat proses ke- (L.07062) 7) tingkat pengetahuan ibu.
hamilan dan proses  persali- Setelah dilakukan tindakan 1. Identifikasi tingkat pengetahuan 2. Membantu mempermudah klien
nan (SDKI D.0070 hal. 158). keperawatan selama 1x4 jam 2. Identifikasi pemahaman ibu memahami penjelasan yang di
diharapkan tingkat pengetahuan tentang persalinan berikan.
membaik dengan kriteria hasil: 3. Sediakan materi dan media 3. Untuk menentukan kesepakatan
1. Keluhan tidak nyaman pendidikan kesehatan antara perawat dan pasien dalam
menurun (5) 4. Jadwalkan pendidikan kesehatan memberikan pendidikan keseha-
2. Gelisah menurun (5) sesuai kesepakatan tan
3. Mual menurun (5) 5. Jelaskan metode persalinan yang 4. Agar klien mengetahui dan
4. Lelah menurun (5) ibu inginkan memahami apa yang terjadi saat
5. Merintih menurun (5) 6. Jelaskan persiapan dan tempat masa kehamilan
persalinan 5. Agar klien mengetahui bagaiman
7. Ajarkan ibu mengenali tanda- persiapan pada masa kehamilan.
tanda persalinan 6. Sesuaikan dengan kebutuhan dan
8. Ajarkan ibu mengenali tanda kemampuan. Pertimbangkan juga
bahaya persalinan segi resiko dan efek yang terjadi
setelahnya. Misalnya dengan me-
9. Anjurkan ibu rutin memeriksa lahirkan normal, operasi Caesar
kehamilannya 7. Tempat melahirkan hendaknya
disesuaikan dengan jarak tempuh
dari rumah untuk memperkirakan
waktu sampai ke rumah sakit atau
BPS.
8. Agar dapat memantau perkem-
bangan janin.
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN

Hari/Tanggal Tanda tangan dan


Implementasi Evaluasi (SOAP)
Jam Nama Perawat
Diagnosa 1: S:
1. Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, 1. Klien mengatakan kram bagian perut
frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
2. Mengidentifikasi skala nyeri O:
3. Memberikan teknik nonfarmakologis untuk 1. Klien tampak sering memegang
mengurangi rasa nyeri. perut bawah
 Relaksasi napas dalam dengan cara menarik 2. Hasil palpasi : perut teraba tegang
napas lewat hidung kemudian tahan 3-5 3. Nyeri yang klien rasakan hilang
Senin, 31 Oktober detik dan hembuskan lewat mulut secara timbul Oktavia N Sakti
2022 perlahan dan stimulasi kulit dengan cara 4. Skala nyeri 2
09.00 WIB mengosok pada punggung dan bahu 5. Nyeri pada abdomen bagian bawah
4. Kontrol lingkungan yang memperberat rasa 6. TFU: 3 Jari diatas symfisis
nyeri. 7. Usia kehamilan 14 minggu
 Mengurangi factor pencahayaan, menga-tur 8. Klien tampak kooperatif saat
suhu ruang dan kebisingan. dijelaskan tentang rasa dan
5. Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri penyebab nyeri
 Melakukan penkes tentang nyeri 9. Klien telah diberikan resep terapi
6. Kolaborasi pemberian : oral
 Ferrous sulfate (SF) 1x1, kalk 1x1, b12 10. Klien rutin memeriksa kehamilan ke
Puskesmas terdekat
1x1, vit c 1x1, paracetamol 3x1. A: Masalah sebagian teratasi

P: Lanjutkan Intervensi

Diagnosa 2: S:
1. Mengidentifikasi tingkat pengetahuan 1. Klien mengatakan ingin mengetahui
2. Mengidentifikasi pemahaman ibu tentang tentang bagimana cara perawatan
persalinan kehamilan dan persiapan persalinan.
3. Menyediakan materi dan media pendidikan
Senin, 31 Oktober kesehatan O:
2022 4. Menjadwalkan pendidikam kesehatan sesuai 1. Klien tampak siap untuk menerima
09.00 WIB kesepakatan informasi
Oktavia N Sakti
5. Menjelaskan metode persalinan yang ibu 2. Klien tampak mulai memahami saat
ditanya persiapan lahiran
inginkan
3. Klien mulai memahami tentang
6. Menjelaskan persiapan dan tempat persalinan penjelasan perubahan fisik dan
7. Mengajarkan ibu mengenali tanda-tanda psikologis masa kehamilan
persalinan 4. Klien mulai memahami bagaimana
8. Mengajarkan ibu mengenali tanda bahaya persipan kehamilan dan persiapan
persalinan menyusui dengan memberikan asi
9. Menganjurkan ibu rutin memeriksa ekslusif
5. Klien rutin memeriksa kehamilan ke
kehamilannya
Puskesmas terdekat
6. Pasien koperatif

A: Masalah sebagian teratasi


P: Lanjutkan Intervensi
DAFTAR PUSTAKA

Kusmiati, yuni. Dkk.2012. Perawatan ibu hamil (asuhan Ibu Hamil).Jakarta:


Fitramaya
Manjoer,Arif dkk. 2012. Kapita Selekta Kedokteran Jilid I. Jakarta : media
Aeusculapious
Manuaba, Ida Bagus Gede. 2012. Memahami kesehatan reproduksi Wanita.
Jakarta :EGC
Pantikawati, Ika .S.SiT dan Saryono, S.Kp. M. Kes. 2013. Asuhan Kebidanan I
(Kehamilan). Yogyakarta : Nuha Medika
Prawirohardjo, Sarwono. 2013. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayayasan Bina
Pustaka
Syaifudin, Abdul Bari, dkk.2014. Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal.Jakarta: JNPKKR – POGI
Astuti,Sri, dkk. 2017. Asuhan Ibu Dalam Masa Kehamilan Buku Ajar Kebidanan
Antenatal Care. Yogyakarta: Erlangga
Dewi, dkk. 2011. Asuhan kehamilan untuk kebidanan. Jakarta: Salemba medika.
Dewi. 2012. Asuhan Kebidanan pada Neonatus, Jakarta : Salemba Medika.
Kementerian Kesehatan RI. 2020. Pedoman Bagi Ibu Hamil, Ibu Nifas, Dan Bayi
Baru Lahir Selama Social Distancing. Jakarta: Kemenkes RI
Romauli, S. 2011. Buku Ajar Asuhan Kebidanan I Konsep Dasar Asuhan
Kehamilan. Yogyakarta: Nuha Medika
Saifuddin, AB 2016. Ilmu Kebidanan. Edisi Keempat, Cetakan Kelima. Jakarta:
PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2016. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia
Edisi 1. Jakarta Selatan : DPP PPNI
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia
Edisi 1 Cetakan II. Jakarta Selatan : DPP PPNI
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. 2019. Standar Luaran Keperawatan Indonesia Edisi
1 Cetakan II. Jakarta Selatan : DPP PPNI

Anda mungkin juga menyukai