DISUSUN OLEH :
NAMA : Sapta
NIM : 2022-04-14901-059
Mengetahui,
Ketua Program Studi Ners,
i
KATA PENGANTAR
Sapta
ii
DAFTAR ISI
SAMPUL DEPAN...................................................................................................
LEMBAR PENGESAHAN...................................................................................
KATA PENGANTAR..............................................................................................
DAFTAR ISI..........................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN........................................................................................
1.1 Latar Belakang..............................................................................................
1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................
1.3 Tujuan Penulisan...........................................................................................
1.4 Manfaat..........................................................................................................
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA...............................................................................
2.1 Konsep Penyakit.............................................................................................
2.1.1 Definisi......................................................................................................
2.1.2 Etiologi......................................................................................................
2.1.3 Klasifikasi..................................................................................................
2.1.4 Patofisiologi...............................................................................................
2.1.5 Manifestasi Klinis......................................................................................
2.1.6 Komplikasi.................................................................................................
2.1.7 Pemeriksaan Penunjang.............................................................................
2.1.8 Penatalaksanaan Medis..............................................................................
2.3 Manajemen Asuhan Keperawatan..............................................................
2.3.1 Pengkajian Keperawatan...........................................................................
2.3.2 Diagnosa Keperawatan..............................................................................
2.3.3 Intervensi Keperawatan.............................................................................
2.3.4 Implementasi Keperawatan.......................................................................
2.3.5 Evaluasi Keperawatan...............................................................................
BAB 3 ASUHAN KEPERAWATAN......................................................................
BAB 4 PENUTUP.....................................................................................................
4.1 Kesimpulan.....................................................................................................
4.2 Saran...............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................
LAMPIRAN
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang ditemukan diatas, maka dapat dirumuskan
masalah dalam studi kasus ini adalah :
1.2.1 Bagaimana pemberian asuhan keperawatan pada Ny. M Dengan Diagnosa
Medis Ibu Hamil Dengan Anemia di Puskesmas Kayon Palangka Raya?
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Mengetahui bagaimana cara mengatasi ibu hamil dengan kasus anemia
selama kehamilan sehingga dapat menekan terjadinya komplikasi lebih lanjut
1.3.2 Tujuan Khusus
1.3.2.1 Mengetahui apa itu anemia dalam kehamilan
1.3.2.2 Mengetahui tanda dan gejala anemia dalam kehamilan
1.3.2.3 Mengetahui epidemiologi anemia dalam kehamilan
1.3.2.4 Mengetahui etiologi anemia dalam kehamilan
1.3.2.5 Mengetahui patofisiologi anemia dalam kehamilan
1.3.2.6 Mengetahui klasifikasi anemi dalam kehamilan
1.3.2.7 Mengetahui penatalaksanaan anemia dalam kehamilan
1.4 Manfaat
1.4.1 Bagi Mahasiswa
Diharapkan agar mahasiswa dapat menambah wawasan dan ilmu
pengetahuan dengan menerapkan proses keperawatan dan memanfaatkan ilmu
pengetahuan yang diperoleh selama menempuh pendidikan Profesi Ners
Keperawatan Stikes Eka Harap Palangka Raya.
1.4.2 Bagi Klien dan Keluarga
Klien dan keluarga mengerti cara perawatan pada penyakit dengan dianosa
medis Ibu Hamil Dengan Anemia Di Puskesmas Kayon Palangka Raya secara
benar dan bisa melakukan keperawatan di rumah dengan mandiri.
1.4.3 Bagi Institusi
3.4.3.1 Bagi Institusi Pendidikan
2
Sebagai sumber bacaan tentang Ibu Hamil Dengan Anemia dan Asuhan
Keperawatannya.
3.4.3.1 Bagi Institusi Puskesmas Kayon
Memberikan gambaran pelaksanaan Asuhan Keperawatan dan
Meningkatkan mutu pelayanan perawatan di Puskesma kepada pasien dengan
diagnosa medis Ibu Hamil Dengan Anemia melalui Asuhan Keperawatan yang
dilaksanakan secara komprehensif.
1.4.4 Bagi IPTEK
Sebagai sumber ilmu pengetahuan teknologi, apa saja alat-alat yang dapat
membantu serta menunjang pelayanan perawatan yang berguna bagi status
kesembuhan klien.
3
BAB 2
KONSEP ANEMIA PADA IBU HAMIL
2.1 Definisi
Anemia adalah suatu keadaan di mana jumlah eritrosit yang beredar atau
konsentraisi hemoglobin menurun. Sabagai akibat,ada penurunan trasportasi
oksigan dari paru-paru ke jaringan perifer. Selama kehamilan, anemia lazim
terjadi dan biasanya disebabkan oleh difesiensi besi, sekunder terhadap
kehilangan darah sebalumnya atau asupan besi yang tidak a jarang dekuat.
Anemia adalah kondisi ibu dengan kadar haemoglobin (Hb) dalam darahnya
kurang dari 12 gr% (Wiknjosastro, 2002). Sedangkan anemia dalam kehamilan
adalah kondisi ibu dengan kadar haemoglobin dibawah 11 gr% pada trimester I
dan III atau kadar <10,5 gr% pada trimester II (Saifuddin, 2002). Anemia dalam
kehamilan yang disebabkan karena kekurangan zat besi, jenis pengobatannya
relatif mudah, bahkan murah.
Anemia diindikasikan bila hemoglobin ( Hb) kurang dari 12 g/dl pada
wanita yang tidak hamil atau kurang dari 10 g/dl pada wanita hamil.
2.2 Etiologi
Kebanyakan anemia dalam kehamilan disebabkan oleh defisiensi besi dan
perdarahan akut bahkan tidak jarang keduannya saling berinteraksi (Safuddin,
2002). Menurut Mochtar (1998) penyebab anemia pada umumnya adalah sebagai
berikut:
2.2.1 Kurang gizi (malnutrisi)
2.2.2 Kurang zat besi dalam diit
2.2.3 Malabsorpsi
2.2.4 Kehilangan darah banyak seperti persalinan yang lalu, haid dan lain-lain
2.2.5 Penyakit-penyakit kronik seperti TBC paru, cacing usus, malaria dan lain-
lain
4
2.3 Klasifikasi Anemia Pada Kehamilan
Klasifikasi anemia dalam kehamilan menurut Mochtar (1998), adalah
sebagai berikut:
2.3.1 Anemia Defisiensi Zat Besi
Anemia yang terjadi akibat kekurangan zat besi dalam darah.
Pengobatannya yaitu, keperluan zat besi untuk wanita hamil, tidak hamil dan
dalam laktasi yang dianjurkan adalah pemberian tablet besi.
2.3.1.1 Terapi Oral adalah dengan memberikan preparat besi yaitu fero sulfat, fero
glukonat atau Na-fero bisirat. Pemberian preparat 60 mg/ hari dapat menaikan
kadar Hb sebanyak 1 gr%/ bulan. Saat ini program nasional menganjurkan
kombinasi 60 mg besi dan 50 nanogram asam folat untuk profilaksis anemia
(Saifuddin, 2002).
2.3.1.2 Terapi Parenteral baru diperlukan apabila penderita tidak tahan akan zat
besi per oral, dan adanya gangguan penyerapan, penyakit saluran pencernaan atau
masa kehamilannya tua (Wiknjosastro, 2002). Pemberian preparat parenteral
dengan ferum dextran sebanyak 1000 mg (20 mg) intravena atau 2 x 10 ml/ IM
pada gluteus, dapat meningkatkan Hb lebih cepat yaitu 2 gr% (Manuaba, 2001).
Untuk menegakan diagnosa Anemia defisiensi besi dapat dilakukan dengan
anamnesa. Hasil anamnesa didapatkan keluhan cepat lelah, sering pusing, mata
berkunang-kunang dan keluhan mual muntah pada hamil muda. Pada pemeriksaan
dan pengawasan Hb dapat dilakukan dengan menggunakan alat sachli, dilakukan
minimal 2 kali selama kehamilan yaitu trimester I dan III. Hasil pemeriksaan Hb
dengan sachli dapat digolongkan sebagai berikut:
1) Hb 11 gr% : Tidak anemia
2) Hb 9-10 gr% : Anemia ringan
3) Hb 7 – 8 gr%: Anemia sedang
4) Hb < 7 gr% : Anemia berat
Kebutuhan zat besi pada wanita hamil yaitu rata-rata mendekatai 800 mg.
Kebutuhan ini terdiri dari, sekitar 300 mg diperlukan untuk janin dan plasenta
serta 500 mg lagi digunakan untuk meningkatkan massa haemoglobin maternal.
Kurang lebih 200 mg lebih akan dieksresikan lewat usus, urin dan kulit. Makanan
ibu hamil setiap 100 kalori akan menghasilkan sekitar 8–10 mg zat besi.
5
Perhitungan makan 3 kali dengan 2500 kalori akan menghasilkan sekitar 20–25
mg zat besi perhari. Selama kehamilan dengan perhitungan 288 hari, ibu hamil
akan menghasilkan zat besi sebanyak 100 mg sehingga kebutuhan zat besi masih
kekurangan untuk wanita hamil (Manuaba, 2001).
2.3.2 Anemia Megaloblastik
Anemia yang disebabkan oleh karena kekurangan asam folik, jarang sekali
karena kekurangan vitamin B12.
Pengobatannya :
2.3.2.1 Asam folik 15 – 30 mg per hari
2.3.2.2 Vitamin B12 3 X 1 tablet per hari
2.3.2.3 Sulfas ferosus 3 X 1 tablet per hari
2.3.2.4 Pada kasus berat dan pengobatan per oral hasilnya lamban sehingga dapat
diberikan transfusi darah.
2.3.3 Anemia Hipoplastik
Anemia yang disebabkan oleh hipofungsi sumsum tulang, membentuk sel
darah merah baru. Untuk diagnostik diperlukan pemeriksaan-pemeriksaan
diantaranya adalah darah tepi lengkap, pemeriksaan pungsi ekternal dan
pemeriksaan retikulosi.
2.3.4 Anemia Hemolitik
Anemia yang disebabkan penghancuran atau pemecahan sel darah merah
yang lebih cepat dari pembuatannya. Gejala utama adalah anemia dengan
kelainan-kelainan gambaran darah, kelelahan, kelemahan, serta gejala komplikasi
bila terjadi kelainan pada organ-organ vital.
Pengobatannya tergantung pada jenis anemia hemolitik serta penyebabnya.
Bila disebabkan oleh infeksi maka infeksinya diberantas dan diberikan obat-obat
penambah darah. Namun pada beberapa jenis obat-obatan, hal ini tidak memberi
hasil. Sehingga transfusi darah berulang dapat membantu penderita ini.
6
2.4.3 Mata berkunang-kunang,
2.4.4 Malaise,
2.4.5 Lidah luka,
2.4.6 Nafsu makan turun (anoreksia),
2.4.7 Konsentrasi hilang,
2.4.8 Nafas pendek (pada anemia parah); dan
2.4.9 Keluhan mual muntah lebih hebat pada hamil muda.
7
8
2.6 Pemeriksaan Penunjang Anemia Pada Kehamilan
2.6.1 Jumlah darah lengkap (JDL) : hemoglobin dan hemalokrit menurun
2.6.2 Jumlah eritrosit : menurun (AP), menurun berat (aplastik); MCV (molume
2.6.3 korpuskular rerata) dan MCH (hemoglobin korpuskular rerata) menurun
dan mikrositik dengan eritrosit hipokronik (DB), peningkatan (AP). Pansitopenia
(aplastik).
2.6.4 Jumlah retikulosit : bervariasi, misal : menurun (AP), meningkat (respons
sumsum tulang terhadap kehilangan darah/hemolisis).
2.6.5 Pewarna sel darah merah : mendeteksi perubahan warna dan bentuk (dapat
mengindikasikan tipe khusus anemia).
2.6.6 LED : Peningkatan menunjukkan adanya reaksi inflamasi, misal :
peningkatan kerusakan sel darah merah : atau penyakit malignasi.
2.6.7 Masa hidup sel darah merah : berguna dalam membedakan diagnosa
anemia, misal : pada tipe anemia tertentu, sel darah merah mempunyai waktu
hidup lebih pendek.
2.6.8 Tes kerapuhan eritrosit : menurun (DB).
2.6.9 SDP : jumlah sel total sama dengan sel darah merah (diferensial) mungkin
meningkat (hemolitik) atau menurun (aplastik).
2.6.10 Jumlah trombosit : menurun caplastik; meningkat (DB); normal atau tinggi
(hemolitik)
2.6.11 Hemoglobin elektroforesis : mengidentifikasi tipe struktur hemoglobin.
2.6.12 Bilirubin serum (tak terkonjugasi): meningkat (AP, hemolitik).
2.6.13 Folat serum dan vitamin B12 membantu mendiagnosa anemia sehubungan
dengan defisiensi masukan/absorpsi
2.6.14 Besi serum : tak ada (DB); tinggi (hemolitik)
2.6.15 TBC serum : meningkat (DB)
2.6.16 Feritin serum : meningkat (DB)
2.6.17 Masa perdarahan : memanjang (aplastik)
2.6.18 LDH serum : menurun (DB)
2.6.19 Tes schilling : penurunan eksresi vitamin B12 urine (AP)
2.6.20 Guaiak : mungkin positif untuk darah pada urine, feses, dan isi gaster,
menunjukkan perdarahan akut / kronis (DB).
9
2.6.21 Analisa gaster : penurunan sekresi dengan peningkatan pH dan tak adanya
asam hidroklorik bebas (AP).
2.6.22 Aspirasi sumsum tulang/pemeriksaan/biopsi : sel mungkin tampak
berubah dalam jumlah, ukuran, dan bentuk, membentuk, membedakan tipe
anemia, misal: peningkatan megaloblas (AP), lemak sumsum dengan penurunan
sel darah (aplastik).
2.6.23 Pemeriksaan andoskopik dan radiografik : memeriksa sisi perdarahan :
perdarahan GI (Doenges, 1999).
2.8 Penatalaksanaan
2.8.1 Pada saat kunjungan awal, kaji riwayat pasien
10
1. Telusuri riwayat anemia, masalah pembekuan darah, penyakit sel sabit,
anemia glukosa-6-fosfat dehidrogenase (G6PD), atau peyakit hemolitik herediter
lain.
2. Kaji riwayat keluarga
2.8.2 Lakukan hitungan darah lengkap pada kunjungan awal.
1. Morfologi
a. Morfologi normal menunjukkan sel darah merah (SDM) yang sehat dan
matang
b. SDM mikrositik hipokrom menunjukkan anemia defisiensi zat besi
c. SDM makrositik hipokrom menunjukkan anemia pernisiosa
2. Kadar hemoglobin (Hb) dan hematokrin (Ht) pada kehamilan
a. Kadar Hb lebih dari 13 g/dl dengan Ht lebih dari 40% dapat menunjukkan
hipovolemia. Waspada dehidrasi dan preklamsi
b. Kadar Hb 11,5-13 g/dl dengan Ht 34%-40% menunjukkan keadaan yang
normal dan sehat.
c. Kadar Hb 10,5-11,5 g/dl dengan Ht 31%-32% menunjukkan kadar yang
rendah, namun masih normal.
d. Kadar Hb 10 g/dl disertai Ht 30% menunjukkan anemia
(1) Rujuk pasien ke ahli gizi atau konseling gizi,atau keduanya
(2) Berikan suplemen zat besi 1 atau 2 kali/hari, atau satu kapsul time-release,
seperti Slow-Fe setiap hari
e. Kadar Hb < 9-10 g/dl dengan Ht 27%-30% dapat menunjukkan anemia
megaloblastik.
(1) Rujuk pasien ke ahli gizi atau konseling diet.
(2) Rekomendasikan pemberian suplemen ferum-sulfat 325 mg per oral, 2 atau 3
kali/hari.
f. Kadar Hb <9g/dl dengan Ht <27% atau anemia yang tidak berespon
terhadap pengobatan di atas, diperlukan langkah-langkah berikut:
(1) Periksa adanya pendarahan samara tau infeksi.
(2) Pertimbangkan untuk melakukan uji laboratorium berikut:
(a) Hb dan Ht (untuk meyingkirkan kesalahan laboratorium)
(b) Kadar kosentrasizat besi serum
11
(c) Kapasitas pegikat zat besi
(d) Hitung jenis sel (SDP dan SDM)
(e) Hitung retikulosit (untuk megukur produksi eritrosit)
(f) Hitung trombosit
(g) uji guaiac pada feses untuk medeteksi pendarahan samar
(h) Kultur feses untuk memeriksa telur dan parasit
(i) Skrining G6PD (lahat panduan untuk anemia: Hemolitik didapat) bila klien
keturunan Afika-Amerika.
(3) Konsultasikan dengan dokter
(4) Rujuk pasien ke ahli gizi atau konseling gizi.
C. Bila pasien hamil, periksa kadar hematokrin pda awal kunjungan , yaitu 28
minggu kehamilan dan 4 minggu setelah memulai terapi.
1. Atasi tanda-tanda anemia (sesuai informasi sebelumnya pada poin IV-
Penatalaksanaan B2).
2. Konsultasikan ke dokter bila:
a. Terdapat penurunan Ht yang menetap walaupun sudah mendapat terapi
b. Terdapat penurunan yang signifikan, dibandingkan dengan hasil sebelumnya
(singkirkan kesalahan labotaturium).
c. Tidak berespons trhadap terapi setelah 4-6 minggu
d. Kadar Hb <9,0 g/dl atau Ht <27%.
12
2.9 Manajemen Asuhan Keperawatan
2.9.1 Pengkajian
Pengkajian adalah langkah awal dan dasar dalam proses keperawatan secara
menyeluru(Boedihartono, 1994).
Pengkajian pasien dengan anemia (Doenges, 1999) meliputi :
1. Aktivitas / istirahat
Gejala : keletihan, kelemahan, malaise umum. Kehilangan produktivitas ;
penurunan semangat untuk bekerja. Toleransi terhadap latihan rendah. Kebutuhan
untuk tidur dan istirahat lebih banyak.
Tanda : takikardia/ takipnae ; dispnea pada waktu bekerja atau istirahat.
Letargi, menarik diri, apatis, lesu, dan kurang tertarik pada sekitarnya. Kelemahan
otot, dan penurunan kekuatan. Ataksia, tubuh tidak tegak. Bahu menurun, postur
lunglai, berjalan lambat, dan tanda-tanda lain yang menunujukkan keletihan.
2. Sirkulasi
Gejala : riwayat kehilangan darah kronik, misalnya perdarahan GI kronis,
menstruasi berat (DB), angina, CHF (akibat kerja jantung berlebihan). Riwayat
endokarditis infektif kronis. Palpitasi (takikardia kompensasi).
Tanda : TD : peningkatan sistolik dengan diastolik stabil dan tekanan nadi
melebar, hipotensi postural. Disritmia : abnormalitas EKG, depresi segmen ST
dan pendataran atau depresi gelombang T; takikardia. Bunyi jantung : murmur
sistolik (DB). Ekstremitas (warna) : pucat pada kulit dan membrane mukosa
(konjuntiva, mulut, faring, bibir) dan dasar kuku. (catatan: pada pasien kulit
hitam, pucat dapat tampak sebagai keabu-abuan). Kulit seperti berlilin, pucat
(aplastik, AP) atau kuning lemon terang (AP). Sklera : biru atau putih seperti
mutiara (DB). Pengisian kapiler melambat (penurunan aliran darah ke kapiler dan
vasokontriksi kompensasi) kuku : mudah patah, berbentuk seperti sendok
(koilonikia) (DB). Rambut : kering, mudah putus, menipis, tumbuh uban secara
premature (AP).
3. Integritas ego
Gejala : keyakinanan agama/budaya mempengaruhi pilihan pengobatan,
misalnya penolakan transfusi darah.
Tanda : depresi.
13
4. Eleminasi
Gejala : riwayat pielonefritis, gagal ginjal. Flatulen, sindrom malabsorpsi (DB).
Hematemesis, feses dengan darah segar, melena. Diare atau konstipasi. Penurunan
haluaran urine Tanda : distensi abdomen.
5. Makanan/cairan
Gejala : penurunan masukan diet, masukan diet protein hewani rendah/masukan
produk sereal tinggi (DB). Nyeri mulut atau lidah, kesulitan menelan (ulkus pada
faring). Mual/muntah, dyspepsia, anoreksia. Adanya penurunan berat badan.
Tidak pernah puas mengunyah atau peka terhadap es, kotoran, tepung jagung, cat,
tanah liat, dan sebagainya (DB).Tanda : lidah tampak merah daging/halus (AP;
defisiensi asam folat dan vitamin B12). Membrane mukosa kering, pucat. Turgor
kulit : buruk, kering, tampak kisut/hilang elastisitas (DB). Stomatitis dan glositis
(status defisiensi). Bibir : selitis, misalnya inflamasi bibir dengan sudut mulut
pecah. (DB).
6. Neurosensori
Gejala : sakit kepala, berdenyut, pusing, vertigo, tinnitus, ketidak mampuan
berkonsentrasi. Insomnia, penurunan penglihatan, dan bayangan pada mata.
Kelemahan, keseimbangan buruk, kaki goyah ; parestesia tangan/kaki (AP) ;
klaudikasi. Sensasi manjadi dingin.
Tanda : peka rangsang, gelisah, depresi cenderung tidur, apatis. Mental : tak
mampu berespons, lambat dan dangkal. Oftalmik : hemoragis retina (aplastik,
AP). Epitaksis : perdarahan dari lubang-lubang (aplastik). Gangguan koordinasi,
ataksia, penurunan rasa getar, dan posisi, tanda Romberg positif, paralysis (AP).
7. Nyeri/kenyamanan
Gejala : nyeri abdomen samara : sakit kepala (DB)
8. Pernapasan
Gejala : riwayat TB, abses paru. Napas pendek pada istirahat dan aktivitas.
Tanda : takipnea, ortopnea, dan dispnea.
9. Keamanan
Gejala : riwayat pekerjaan terpajan terhadap bahan kimia,. Riwayat terpajan pada
radiasi; baik terhadap pengobatan atau kecelekaan. Riwayat kanker, terapi kanker.
14
Tidak toleran terhadap dingin dan panas. Transfusi darah sebelumnya. Gangguan
penglihatan, penyembuhan luka buruk, sering infeksi.
Tanda : demam rendah, menggigil, berkeringat malam, limfadenopati umum.
Ptekie dan ekimosis (aplastik).
10. Seksualitas
Gejala : perubahan aliran menstruasi, misalnya menoragia atau amenore (DB).
Hilang libido (pria dan wanita). Imppoten.
Tanda : serviks dan dinding vagina pucat.
2.9.3 Evaluasi
1. Terjadi penurunan tanda fisiologis intoleransi, mis, nadi, pernapasan, dan TD
masih dalamrentang normal pasien.
2. Tidak ada tanda terjadinya malnutrisi. Klien menunjukan perilaku, perubahan
pola hidup untuk meningkatkan dan/atau mempertahankan berat badan yang
sesuai.
3. Perilaku untuk mencegah/menurunkan risiko infeksi dapat diidentifikasi.
4. Fungsi usus mulai kembali normal.
15
BAB 3
FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN ANTENATAL
PENGKAJIAN
16
Golongan Darah : AB
Alamat : Jl. Badak 22
Hubungan dengan Klien : Suami Pasien
17
HPHT : 12-04- 2022
Taksiran Persalinan : 19-01- 2023
b. Riwayat Perkawinan (suami dan isteri) :
Usia Pernikahan : 10 Tahun
Lamanya Pernikahan : 10 Tahun
Pernikahan Ke : Pertama
Riwayat Keluarga Berencana :
Jenis kontrasepsi apa yang digunakan sebelum hamil : KB Suntik
Waktu dan lamanya penggunaan : 3 Bulan
Apakah ada masalah dengan cara tersebut : Tidak ada
Jenis, kontrasepsi yang direncanakan setelah persalinan sekarang :
Kondom
Berapa jumlah anak yang direncanakan oleh keluarga : 3
Riwayat Obstetri :
a. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu : G3 P2 A0
Keterangan :
Masa hamil : tekanan darah tinggi, bengkak, infeksi saluran
perkemahan, perdarahan, premature, dll
Masalah Lahir/persalinan : SC atas indikasi ………, perdarahan,
kejang-kejang, dll
Masalah Nifas : perdarahan, infeksi, anemia, dll
Masalah bayi : pernapasan, makanan, ikterus, cacat, meninggal
dalam kandungan, meninggal setelah lahir, dll
18
Keadaan Anak : hidup / mati, sebab kematian :
…………………………………………
b. Riwayat Kehamilan Sekarang
Amenorhoe : Pasien mengatakan ini kelahiran anak ketiga
Keluhan waktu hamil : pasien mengatakan merasa cemas dengan
keadaannya sekarang. Pasien tampak lesu, gelisah dan khawatir.
Gerakan anak pertama di rasakan :
Imunisasi :
Penambahan BB selama hamil : 2 kg
Pemeriksaan kehamilan : teratur / tidak
Tempat pemeriksaan dan hasil pemeriksaan : Ruang KIA/KB
UPT Puskesmas Kayon. Hasil pemeriksaan kehamilan normal.
19
Simetris Sklera. ( Keruh )
Payudara : Simetris, Fungsi Penglihatan ( Sedikit buram )
putting susu timbul Reaksi alergi ( Tidak ada)
j. Abdomen : Keadaan Pernah flu (Pernah)
normal besarnya sesuai Frekuensinya dalam 1 tahun (7 kali)
bulan, tingi pundus 2 jari di Perdarahan/peradangan
dibawah pusat ( 16 cm) Keadaan/kebersihan (Cukup)
Leopold III Keadaan (Cemas)
k. Genitalia Eksterna : Pasien Fungsi pendengaran ( Tidak ada
menolak untuk dilakukan gangguan )
pemerikasaan Pembesaran kel.Tyroid ( Tidak ada
l. Anus : Pasien menolak pembesaran )
untuuk dilakukan Distensi vena jugularis (Tidak ada
pemerikasaan peningkatan)
m. Ekstremitas atas dan Pembesaran KGB (Tidak ada
bawah : tidak ada odem/ pembesaran)
pembengkakan Sesak napas ( Tidak ada)
n. Pemeriksaan Panggul Batuk ( Tidak ada)
Sakit dada ( Tidak ada)
Suara napas (Vesikuler)
Bunyi jantung (S3-S4)
Palpitasi ( Tidak ada )
Ukuran panggul luar :
- Distantia spinarum (25 cm)
20
- Linea inominata
…………………………..
- Dinding samping
…………………………
- Spina Ischiadika
…………………………..
- Sacrum
……………………………………..
- CV ………….…...…. CD ………….
….…...
21
Lain-lain :
…………………………………………………………………………
3.6 ASPEK PSIKOSOSIAL DAN SPIRITUAL
1. Pola pikir dan persepsi
a. Apakah ibu telah mengetahui cara memberi ASI dan merawat bayi :
px mengatakan telah mengetahui cara pemberian asi
b. Apakah klien merencanakan pemberian ASI pada bayinya : px sudah
merencanakan pemberian asi kepada bayi sampai umur anaknya 1
tahun
c. Jenis kelamin yang diharapkan : Laki-laki
d. Siapa yang membantu merawat bayi di rumah : Neneknya
e. Apakah hamil ini diharapkan : Iya diharapkan
2. Persepsi diri
Hal yang amat di pikirkan saat ini : Takut akan janin yang dikandung
keguguran
Harapan setelah menjalani perawatan : Diharapkan bayi yang lahir
sehat
Perubahan yang dirasa setelah hamil : Bertambahnya berat badan dan
pergerakan terbatas
3. Konsep diri
Body image : pasien mencintai anggota tubuhnya
Peran : Ibu dan istri
Ideal diri : Pasien mengatakan bersukur memberikan keturunan
Identitas diri : Istri dan ibu dari anak-anaknya
Harga diri : Pasien cemas apakah dia bisa memberikan keturunan
untuk suaminya
4. Hubungan/komunikasi
Bicara : jelas/relevan/mampu mengekspresikan/mampu mengerti
orang lain?
Bahasa utama : Bahasa daerah yaitu jawa
Yang tinggal serumah : Tinggal di rumah suami dan anak-anak
Adat istiadat yang di anut : Jawa
22
Yang memegang peranan penting dalam keluarga : Kepala keluarga
Motivasi dari suami : Tetap semangat jangan pernah ngeluh
Apakah suami perokok : Tidak
Kesulitan dalam keluarga : tidak ada
5. Kebiasaan seksual
Gangguan hubungan seksual : Tidak ada gangguan
Pemahaman terhadap fungsi seksual : Px dan suami mengatakan
mengerti tentag fungsi seksual
6. Sistem Nilai – Kepercayaan
Siapa dan apa sumber kekuatan : Px mengatakan segala sumber
kekuatan hanya dari Tuhan yang maha esa
Apakah Tuhan, Agama, Kepercayaan penting untuk anda : Px
mengatakan Sangat penting sekali
Kegiatan agama atau kepercayaan yang dilakukan (macam dan
frekuensi) : Px mengataan selalu Sholat 5 waktu dan ikut pengajian
tiap minggu
Sebutkan kegiatan agama atau kepercayaan yang ingin dilakukan
selama di RS : Px mengataan Ingin mengaji kalau masuk rumah sakit
23
USG ………………………………… Amnioscopy
……………………………………
TORCH …………………………….. Rontgent
………………………………………..
3.8 PENGOBATAN
Nama Obat Dosis Indikasi
Ferro Sulfal (SF) 3x1 Suplemen zat besi yang di
gunakan untuk mengatasi
anemia
Vitamin B12 3x1 Untuk pembentukan sel darah
merah yang sehat,
mengoftimalkan fungsi saraf
dan menghasilkan energi
Sapta
24
…………………………………….………………….
ANALISIS DATA
N DATA SUBJEKTIF DAN KEMUNGKINAN MASALAH
O DATA OBJEEKTIF PENYEBAB
DO
Mata Pasien merah
Fungsi penglihatan kabur
Pasien terlihat gelisah
Skala nyeri 6
TTV
TD : 90/60 mmHg
Nadi : 80 x/menit
RR : 25 x/menit
TT: 36,50 C
25
2 DS : Anemia Keletihan
- Pasien mengatakan sering ↓
Suplai O2 ke ibu
mengatuk, pandaangan menurun
sedikit kabur, lemas dan ↓
Kebutuhan O2 tidak
cepat lelah. terpenuhi
DO : ↓
Aliran darah ke
- Ny.W tampak lesu jaringan menurun
- TTV ↓
Hipoksi, lemah, pucat
- TD : 90/60 mmHg ↓
Keletihan
- N : 80 x/mnt
- RR : 25 x/mnt
- S : 36,50 C
- Kunjungtiva pucat
- G3P2A0
26
3 DS Krisis situasional Ansietas
Klien mengatakan cemas ↓
Khawatir
akan keadaanya saat ini
↓
Terganggunya
fisiologis ibu
DO ↓
Klien tampak gelisa dan Ansietas
khawatir
Klien tampak cemas
TTV
TD : 100/90 mmHg
Nadi : 80 x/menit
RR : 25 x/menit
TT : 36,50 C
27
PRIORITAS MASALAH
28
RENCANA KEPERAWATAN
29
2. Keletihan berhubungan keperawatan 1 x 7 jam 1. Identifikasi kesiapan dan 1. dentifkasi gangguan fungsi
dengan anemia di tandai dengan diharapkan keletihn pada pasien kemampuan menerima tubuh yang mengakibatkan
pasien tampak lesu menurun, dengan kriteria hasil : informasi kelelahan
1. Verbalisasi kepulihan energi 2. Sediakan materi dan media 2. Monitor kelelahan fisik dan
meningkat pengaturan aktivitas dan emosional
2. Tenaga meningkat istirahat 3. Monitor pola dan jam tidur
3. Kemampuan melakukan 3. Jelaskan pentingnya 4. Monitor lokasi dan
aktivitas rutin meningkat melakukan aktivitas ketidaknyamanan selama
4. Verbalisasi Lelah menurun fisik/olahraga secara rutin melakukan aktivitas
5. Lesu menurun 4. Anjurkan terlibat dalam 5. Sediakan lingkungan
aktivitas kelompok, aktivitas nyaman dan rendah stimulus
bermain atau aktivitas (mis. cahaya, suara,
lainnya kunjungan)
5. Anjurkan menyusun jadwal
aktivitas dan istirahat
3. Ansietas berhubungan dengan Setelah dilakukan tindakan Reduksi ansietas 1. Untuk mengetahui kelemahan
Krisis situasional di tandai keperawatan 1 x 7 jam 1. Identifikasi saat tingkat fisik dan emosional pasien
dengan pasien tampak cemas diharapkan ansietas pada pasien ansietas berubah 2. Agar pasien nyaman dengan
membaik, dengan kriteria hasil : 2. Ciptakan suasana teraputik lingkungan sekitar
1. Pasien tidak merasa cemas untuk menumbuhkan 3. Supaya pasien lebih tenang
lagi kepercayaan 4. Agar asupan gizi pasien
2. Pasien tidak gelisah lagi 3. Anjurkan keluarga untuk tetap terpenuhi
3. Pasien bisa mengontrol diri bersama pasien
dan suasana hati 4. Kolaborasi pemberian obat
antiansietas
30
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
Tanda tangan
Hari/Tanggal
Implementasi Evaluasi (SOAP) dan
Jam
Nama Perawat
1). Pukul 1. Mengetahui apa saja gejala yang tidak S:
09:00 WIB menyenangkan (mis. mual, nyeri, gatal, Sapta
-Pasien mengatakan merasa nyaman dengan
sesak)
2. Pasien merasa lebih nyaman posisi yang diberikan
3. Pasien dapat beristirahat dengan nyaman
-Pasien mengatakan merasa nyaman dengan
dengan lingkungan yg nyaman
4. Mendiskusikan pilihan pengobatan kondisi ruangan
5. Mengurangi nyeri pada mata
- Pasien Mengatakan akan melakukan kompres
6. Memberikan penjelasan tentang
pengobatan yg dipilih dingin pada matannya yang sakit saat dirumah
7. Memberikan terapi pengobatan dengan
O:
cara kolaborasi dengan tenaga medis lain.
- Klien tampak nyaman dengan posisi yang
diberikan
- Klien tampak mengerti penjelasan
dilakukan
- Pada pemeriksaan tanda-tanda vital saat
pengkajian didapatkan hasil TTV : 90/60
mmHg, Suhu : 36,5 0 C, N : 80x/menit
RR : 25x/menit
31
- Pasien dirujuk ke Poli Mata RS Doris
Sylvanus.
A: Masalah sebagian teratasi
P: Lanjutkan intervensi 1,2,3,4
2). Pukul 1. Meidentifkasi gangguan fungsi tubuh S : Pasien mengatakan keletihan sudah mulai
09.00 WIB yang mengakibatkan kelelahan Sapta
berkurang
2. Memonitor kelelahan fisik dan emosional
3. Memonitor pola dan jam tidur O:
4. Memonitor lokasi dan ketidaknyamanan
- Pasien tampak setelah di jelaskan untuk
selama melakukan aktivitas
5. Menyediakan lingkungan nyaman dan bisa mengendalikan emosinya
rendah stimulus (mis. cahaya, suara,
- Pasien tampak nyaman dengan liingkungan
kunjungan)
sekitar setelah di atur penyacahayan
32
3). Pukul 1. Mengidentifikasi saat tingkat ansietas S : Pasien mengatakan suasana hatinya sudah
09.00 WIB berubah agak tenang Sapta
2. Menciptakan suasana teraputik untuk O:
menumbuhkan kepercayaan - Pasien tampak tenang
3. Menganjurkan keluarga untuk tetap
- Pasien tampak tidak cemas lagi, setelah
bersama pasien
4. Berkolaborasi pemberian obat antiansietas ditemani oleh suami
kepada pasien
- Pasien Nampak nyaman dengan
liingkungan sekitar
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
33
DAFTAR PUSTAKA
Morgan Geri, dkk. 2009. Obstetri dan Ginekologi Pansuan Praktik. Jakarta: EGC.
Loowdermilk,dkk.2005.Buku Ajar Keperawatan Maternitas.Jakarta:EGC.
Taber Ben-zion,M,D.1994.Kapita Selekta Kedaruratan Obstet dan
Ginekologi.Jakarta:EGC.
Prawirohardjo, Sarwono.2006.Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Meternal
dan Neonatal.Jakarta:Yayasan Bina Pustaka.
Doenges, Marilynn E,dkk.2000.Rencana Asuhan Keperawatan.Jakarta:EGC.
Nanda.2009.Diagnosa Keperawatan 2009-2011.Jakarta:EGC.
Manuaba, Ida Bagus Gde.2001.Kapita Selekta Penatalaksanaan Rutin Obstetri
Ginekologi dan KB.Jakarta:EGC
34