Disusun Oleh :
Hairun puspah, S.Kep. 131623143035
Dona Muji Fitriana, S.Kep. 131623143037
Gunawan, S.Kep. 131623143083
Bayu Febriandhika H, S.Kep. 131623143042
Tutuk Nurwahyuni, S.Kep. 131623143053
Harmaniati, S.Kep. 131623143055
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, dengan berkat rahmat
dan bimbingan-Nya. Sholawat serta salam tak lupa kami haturkan kepada baginda
besar Rasulullah SAW kami dapat menyelesaikan makalah Seminar Kasus
Asuhan Keperawatan Asuhan Keperawatan pada Ny.R dengan Diagnosa Medis
Pre-Eklampsi Berat Di VK IRD Lt.2 RSUD Dr Soetomo Surabaya.
Dalam penyusunan dan penyelesaian makalah ini, penyusun banyak
mendapat bimbingan, asuhan, bantuan, serta fasilitas lainnya dari berbagai pihak.
Bersama ini perkenankanlah saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya dengan hati yang tulus kepada:
1. Prof. Dr . Nursalam, M.Nurs, (Hons), selaku Dekan Fakultas Keperawatan
Universitas Airlangga Surabaya yang telah memberikan kesempatan, fasilitas
kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
2. Ibu Lilik Hidayati, Amd. Keb selaku kepala ruang VK IRD Lantai 2 dan
pembimbing lapangan yang telah meluangkan waktu dan tenaga dalam
memberikan motivasi, dukungan, arahan dan bimbingan penyusunan dan
penyelesaian makalah ini.
3. Ibu Tiyas Kusumaningrum, S.Kep. Ns, M.Kep. selaku pembimbing akademik
yang telah sabar dalam memberikan bimbingan, masukan, arahan dan saran
kepada kami sehingga makalah ini akhirnya terselesaikan.
4. Semua anggota kelompok yang telah bekerja sama dalam penyelesaian
makalah ini semaksimal mungkin.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini belum sempurna dan masih
banyak kekurangan. Oleh karena itu, penyusun berharap kritik dan saran yang
dapat membangun agar dalam penyusunan makalah selanjutnya akan menjadi
lebih baik.
Akhirnya penyusun berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi kami
secara pribadi dan bagi yang membutuhkannya.
ii
DAFTAR ISI
Halam
an
SEMINAR KASUS..................................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................1
1.3 Tujuan........................................................................................................1
1.4 Tujuan umum............................................................................................1
1.5 Tujuan khusus............................................................................................2
1.6 Manfaat......................................................................................................2
BAB 2 TINJAUAN TEORI..................................................................................3
2.1 Definisi......................................................................................................3
2.2 Etiologi......................................................................................................3
2.3 Manifestasi Klinis......................................................................................4
2.4 Pemeriksaan Penunjang.............................................................................4
2.5 Penatalaksanaan.........................................................................................5
2.6 Patofisiologi...............................................................................................6
2.7 WOC..........................................................................................................8
BAB 3 TINJAUAN KASUS...............................................................................10
BAB 4 PENUTUP...............................................................................................23
4.1 Simpulan..................................................................................................23
4.2 Saran........................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................25
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1.4 Tujuan umum
Mahasiswa diharapkan mampu memberikan asuhan keperawatan pada
klien dengan preeklampsia
1
2
1.6 Manfaat
Adapun manfaat yang ingin dicapai dengan adanya makalah ini adalah
sebagai berikut:
1. Mahasiswa
Mahasiswa mampu bersikap dan bertindak sebagai perawat profesional
dalam memberikan asuhan keperawatan pada klien dengan preeklampsia.
2. Pembimbing
Makalah ini dapat dijadikan tolak ukur sejauh mana mahasiswa mampu
memberikan asuhan keperawatan dalam program profesi ners dan
sebagai bahan pertimbangan pembimbing dalam menilai mahasiswa.
BAB 2
TINJAUAN TEORI
2.1 Definisi
Pre-eklampsia didefinisikan sebagai timbulnya hipertensi disertai
dengan proteinuria pada umur kehamilan lebih dari 20 minggu atau segera
setelah persalinan (Hutabarat, 2016). Preeklampsia adalah sindrom klinis
pada masa kehamilan (setelah kehamilan 20 minggu) yang ditandai dengan
peningkatan tekanan darah (≥140/90 mmHg) dan proteinuria (0.3 gr/hari)
pada wanita yang tekanan darahnya normal pada usia kehamilan sebelum 20
minggu (Myrtha, 2015).
Preeklamsia berat adalah suatu komplikasi kehamilan yang ditandai
dengan timbulnya hipertensi 160/110 mmHg atau lebih disertai proteinuria
dan/atau edema pada kehamilan 20 minggu atau lebih (Rukiyah, 2011).
2.2 Etiologi
Etiologi preeklampsia tidak diketahui secara pasti. Diketahui ada
beberapa faktor resiko yang berhubungan dengan kejadian preeklampsia
yaitu:
a. Riwayat preeklampsia
b. Primigravida, karena pada primigravida pembentukan antibodi
penghambat (blocking antibodies) belum sempurna sehingga
meningkatkan resiko terjadinya preeklampsia
c. Kegemukan
d. Kehamilan ganda, preeklampsia lebih sering terjadi pada wanita yang
mempunyai bayi kembar atau lebih.
e. Riwayat penyakit tertentu. Penyakit tersebut meliputi hipertensi kronik,
diabetes, penyakit ginjal atau penyakit degeneratif seperti reumatik
arthritis atau lupus.
3
4
5. Radiologi
a. Ultrasonografi
Ditemukan retardasi pertumbuhan janin intra uterus. Pernafasan intra
uterus lambat, aktivitas janin lambat, dan volume cairan ketuban
sedikit.
b. Kardiotografi
Diketahui denyut jantung janin bayi lemah
2.5 Penatalaksanaan
1. Penatalaksanaan Perawatan aktif
Pada setiap penderita sedapat mungkin sebelum perawatan aktif
dilakukan pemeriksaan fetal assesment yakni pemeriksaan nonstrees test
(NST) dan ultrasonograft (USG), dengan indikasi (salah satu atau lebih),
yakni :
a. Pada ibu
Usia kehamilan 37 minggu atau lebih, dijumpai tanda-tanda atau
gejala impending eklampsia, kegagalan terapi konservatif yaitu setelah
6 jam pengobatan meditasi terjadi kenaikan desakan darah atau setelah
24 jam perawatan medicinal, ada gejala-gejala status quo (tidak ada
perbaikan).
b. Janin
Hasil fetal assesment jelek (NST dan USG) yaitu ada tanda intra
uterine growth retardation (IUGR)
c. Hasil laboratorium
Adanya HELLP sindrom (haemolisis dan peningkatan fungsi hepar
dan trombositopenia).
2. Pengobatan medicinal pasien preeklampsi berat (dilakukan dirumah sakit
dan atas instruksi dokter), yaitu segera masuk rumah sakit dengan
berbaring miring ke kiri ke satu sisi. Tanda vital diperiksa setiap 30
menit, reflek patella setiap jam, infus dextrose 5% dimana setiap 1 liter
diselingi dangan infus RL (60-125 cc/jam) 500cc, berikan antasida , diet
cukup protein, rendah karbohidrat, lemak dan garam, pemberian obat anti
6
2.6 Patofisiologi
Patofisiologi preeklampsia dibagi menjadi dua tahap, yaitu perubahan
perfusi plasenta dan sindrom maternal. Tahap pertama terjadi selama 20
minggu pertama kehamilan. Pada fase ini terjadi perkembangan abnormal
remodeling dinding arteri spiralis. Abnormalitas dimulai pada saat
7
2.7 WOC
Imunologi, Genetik, Iskemia plasenta
Predisposisi: DM, Obesitas,
usia > 35 tahun
Vasospasme arteri
Hipertensi
Pre-eklampsi
MK: Ketidakefektifan
perfusi jaringan Penurunan faal Glomerulopati Suplai O2 otak menurun
(uteroplasenta) hepar
MK: Kelebihan
Oedema volume cairan
tubuh
Oedema perifer
BAB 3
TINJAUAN KASUS
Riwayat penyakit/ prenatal/ intranatal/ postpartum (coret yang tidak perlu) saait ini :
Pasien mengatakan 2 hari yang lalu mimisan lama tidak berhenti-berhenti, pasien
Riwayat Sakit dan Kesehatan
lemas dan mengeluh pusing kemudian dibawa ke puskesmas menur oleh suaminya,
dari puskesmas menur dirujuk ke IRD Dr Soetomo karena tekanan darah tinggi
200/140 mmHg, di IRD pasien dirawat di IRD VK lantai 2 sampai saat ini.
Penyakit yang pernah diderita keluarga : Keluarga (Ibu kandung) memiliki riwayat
penyakit hipertensi
Riwayat alergi : Ya Tidak Keterangan : tidak memiliki riwayat alergi
Lain-lain : Pasien mengatakan pada riwayat kehamilan yang ketiga sampai kelima
mengalami kegagalan, keguguran maupun bayi meninggal karena premature
dikarenakan tensinya yang tinggi juga selama kehamilan
MenstruasiRiwayat
10
11
G VI P2212
KB/
Hamil Usia Jenis Usia anak
Penolong Penyulit BB/PB Jenis/
Riwayat Obstetri ke- kehamilan persalinan saat ini
Lama
1 9 bulan Spontan RS - 2800 gr 15 th
2 9 bulan Spontan RS - 3900 gr 13 th
3 6 bulan Spontan Rumah PEB - Meninggal
4 6 bulan Spontan RS PEB 800gr Meninggal
5 2,5 bulan Abortus RS PEB - -
6 Hamil saat ini
Keterangan : : Perempuan
: Laki-laki
Genogram
: Meninggal
: Pasien
: Serumah
Tanda vital: TD: 170/120 mmHg ; Nadi: 92 x/mnt ; Suhu: 36,6oC ; RR: 20 x/mnt
CRT: <3 detik ; Akral: hangat ; GCS: 4-5-6
Lain-lain: Pasien tampak gelisah dan sedih dengan keadaannya, wajah pasien tampak
tegang
12
Ginekologi:
Pembesaran: ada / tidak ; Benjolan: ada / tidak ; area:
Acites: ada / tidak ; Peristaltik: ada BU 8 x/mnt ; Nyeri tekan: tidak ada nyeri tekan
Luka: tidak terdapat bekas luka ; Lain-lain: tidak ada
Prenatal dan Intranatal:
Inspeksi: Striae: terdapat striae ; Linea: terdapat linea
Palpasi: Leopod I : Sejajar pusat
Perut (Abdomen)
Miksi: terpasang kateter produksi (1200 cc) ; Defekasi: belum BAB sejak masuk RS
Lain-lain:
Masalah keperawatan: tidak ditemukan masalah keperawatan
Kemampuan pergerakan: bebas / terbatas ; Kekuatan otot: 5 5
5 5
Tangan dan kaki
Sebelum Sesudah
Aspek
Hamil*/melahirkan*/sakit* Hamil*/melahirkan*/sakit*
Nutrisi Makan 3x/hari, minum Makan 3-4 x/hari, minum ± 3000
2000cc/hari cc/hari
Eliminasi BAK 5-6 x/hari, BAB 1 x/hari BAK sering, BAB 1 x/hari
Istirahat/tidur Tidur 7-8 jam/hari Tidur 7-8 jam/hari
Aktivitas Tidak terbatas Tidak terbatas
Seksual Tidak ada gangguan Berkurang dari sebelum hamil
Kebersihan Diri Mandi 2 x/hari Mandi 2 x/hari
Koping Suami selalu memberi Pasien dan suami mengungkapkan
dukungan sedih dan takut jika terjadi
kegagalan pada kehamilan saat ini
Ibadah Ibadan rutin Ibadah rutin
Perubahan
Kontrasepsi: Pasien menggunakan KB suntik dari tahun 2005 sampai dengan 2010
KesehatanPengetahuan dan Perilaku
Perawatan bayi/diri (coret yang tidak perlu): pasien dapat melakukan ADL secara
mandiri selama dirumah, mandi 2 x/hari, gosok gigi 4 x/hari, tidak membatasi/pantang
makan dan minum
Merokok: pasien tidak merokok
Obat-obatan/Jamu: pasien tidak memiliki riwayat mengkonsumsi obat-obatan maupun
jamu tradisional
Lain-lain:
Masalah keperawatan: tidak ditemukan masalah keperawatan
15
ANALISA DATA
Pre-eklampsi
Metabolism anaerob
Nyeri akut
S: Pasien dan suami Imunologi, genetic, iskemia Ketakutan
mengatakan sedih dan takut plasenta
jika terjadi kegagalan pada
kehamilan saat ini Vasospasme arteri
Insufisiensi plasenta
Ketakutan
17
INTERVENSI KEPERAWATAN
Diagnosa Evaluasi
TGL/JAM Implementasi TGL/JAM Paraf
Keperawatan (SOAP)
Nyeri akut 14 Juni 1. Memonitor keluhan nyeri secara 14 Juni S: Pasien mengatakan kepala pusing cekot- ʠ
2017 komperhensif 2017 cekot, skala 3 dan pusing setiap saat, pasien
10.15 2. Mengajarkan penanganan nyeri non 13.25 mengatakan sebelumnya sering pusing lebih
farmakologis (distraksi relaksasi) dari sekarang, pasien mengatakan sudah
3. Mengevaluasi pengalaman nyeri masa mengerti tehnik nafas dalam
lalu O: Pasien terlihat meringis, pasien melakukakn
4. Mengurangi faktor-faktor yang dapat relaksasi nafas dalam secara mandiri, pasien
11.15 mencetuskan nyeri (suhu, keramaian) terlihat tidur siang sebentar
5. Menganjurkan istirahat/tidur yang A: Masalah belum teratasi
adekuat untuk membantu penurunan P: Lanjutkan intervensi
nyeri
Ketakutan 14 Juni 1. Menggunakan pendekatan yang tenang 14 Juni S: Pasien dan suami mengatakan sedih dan takut ʠ
2017 dan meyakinkan 2017 jika terjadi kegagalan pada kehamilan saat ini,
10.20 2. Menyatakan dengan jelas harapan 13.30 pasien mengatakan semoga kehamilannya bias
terhadap perilaku klien dipertahankan, pasien mengatakan sudah tidak
3. Memahami situasi krisis yang terjadi dari berfikir yang aneh-aneh lagi
perspektif klien O: Pasien terlihat murung, cemas, dapat
4. Memberikan informasi factual terkait mengulangi tehnik relaksasi napas dalam
diagnosis, perawatan dan prognosis mandiri, TD: 170/120 mmHg, Nadi: 92 x/mnt,
5. Berada di sisi klien untuk meningkatkan Suhu: 36,6oC, RR: 20 x/mnt
rasa aman dan mengurangi ketakutan A: Masalah belum teratasi
6. Membantu klien mengidentifikasi situasi P: Lanjutkan intervensi
yang memicu kecemasan
7. Menginstruksikan klien untuk
menggunakan tehnik relaksasi (napas
dalam)
22
Risiko 14 Juni 1. Memonitor status kardiovaskuler, adanya 14 Juni S: Pasien mengatakan sudah mencoba untuk ʠ
penurunan 2017 dispnoe dan kelelahan 2017 tidak berfikir yang macam-macam, pasien
curah 10.00 2. Memonitor vital sign 13.35 mengatakan sudah tidur sebentar-sebentar.
jantung 3. Memonitor adanya edema perifer dan O: TD: 170/120 mmHg, Nadi: 92 x/mnt, Suhu:
status kesadaran 36,6oC, RR: 20 x/mnt, tidak ada edema perifer,
11.25 4. Mengatur periode aktivitas dan istirahat pasien composmentis, GCS 4-5-6, Cairan
5. Menganjurkan klien atau keluarga masuk 500 cc, cairan keluar 450 cc, wajah
menurunkan atau menghindari stress pasien tampak tegang dan sedih.
12.00 6. Memonitor balance cairan A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
Nyeri akut 15 Juni 1. Memonitor keluhan nyeri secara 15 Juni S: Pasien mengatakan kepala pusing cekot- ʠ
2017 komperhensif 2017 cekot, skala nyeri berkurang menjadi 2 dan
09.45 2. Mengajarkan penanganan nyeri non 12.25 pusing setiap saat, pasien mengatakan
farmakologis (distraksi relaksasi) sebelumnya sering pusing lebih dari sekarang,
3. Mengevaluasi pengalaman nyeri masa pasien mengatakan sudah mengerti tehnik
lalu nafas dalam
4. Mengurangi faktor-faktor yang dapat O: Pasien terlihat meringis, pasien melakukakn
mencetuskan nyeri (suhu, keramaian) relaksasi nafas dalam secara mandiri, pasien
12,10 5. Menganjurkan istirahat/tidur yang terlihat tidur siang sebentar
adekuat untuk membantu penurunan A: Masalah belum teratasi
nyeri P: Lanjutkan intervensi
Ketakutan 15 Juni 1. Menggunakan pendekatan yang tenang 15 Juni S: Pasien dan suami mengatakan sedih dan takut ʠ
2017 dan meyakinkan 2017 jika terjadi kegagalan pada kehamilan saat ini,
10.00 2. Menyatakan dengan jelas harapan 12.15 pasien mengatakan semoga kehamilannya bias
terhadap perilaku klien dipertahankan, pasien mengatakan sudah tidak
3. Memahami situasi krisis yang terjadi dari berfikir yang aneh-aneh lagi
perspektif klien O: Pasien terlihat murung, cemas, dapat
4. Memberikan informasi factual terkait mengulangi tehnik relaksasi napas dalam
diagnosis, perawatan dan prognosis mandiri, TD 140/90 mmHg, N 80 x/mnt, RR
5. Berada di sisi klien untuk meningkatkan 18 x/mnt
A: Masalah belum teratasi
23
4.1 Simpulan
Hasil pengkajian pada Ny. R didapatkan pasien mengeluh pusing
cekot-cekot skala 3 dengan waktu setiap saat, pasien memiliki riwayat
obstetric jelek dan memiliki riwayat penyakit keluarga hipertensi,
Pada pasien Ny.R ditemukan adanya gangguan pada sirkulasi darah
ditandai dengan TD pasien yang tinggi yaitu 170/120 mmHg. Sehingga
diagnose keperawatan yang dapat diangkat antaranya nyeri akut, ketakutan
dan resiko penurunan curah jantung. Intervensi yang dapat dilakukan pada
kasus Ny.Y diantaranya manajemen nyeri, pengurangan kecemasan, dan
perawatan jantung. Beberapa implementasi keperawatan yang dilakukan
seperti memonitor balance cairan, memonitor nyeri, membina hubungan
saling percaya dengan pasien, mengajarkan tehnik relaksasi, dan lain-lain.
Pasien mendapatkan terapi Metildopa 3 x 500 mg p.o, Nifedipin 3 x 10 mg
p.o (jika TD >160), Infus RD 5 %, SM 40 % 10 gr diberikan dengan syring
pump 1 gr/jam.
Setelah mendapatkan asughan keperawatan pasien mengalami
penurunan skala nyeri menjadi 2, tekanan darah masih belum stabil/naik-
turun, tidak ditemukan adanya edema perifer, balance cairan dalam batas
normal. Dilakukan perawatan konservatif dan memberikan terapi sesuai
advis dokter.
4.2 Saran
Berdasarkan pengamatan selama mengelola pasien dengan pre-
eklampsi di VK IRD Lantai 2 RSUD Dr Soetomo Surabaya, pada
kesempatan ini penyusun menyampaikan beberapa saran untuk perbaikan
dimasa yang akan datang. Adapun saran-saran tersebut yaitu:
1. Bagi VK IRD Lantai 2 RSUD Dr Soetomo Surabaya:
24
25
Erlinawati & Haryati, R., 2013. Hubungan Riwayat Hipertensi pada Ibu Bersalin
dengan Kejadian Preeklampsia di RSUD Bangkinang tahun 2013. Jurnal
Kebidanan Stikes Tuanku Tambusai Riau.
Hutabarat, R. A., 2016. Karakteristik Pasien dengan Preeklampsia di RSUP Prof.
Dr. R. D. Kandou Manado. Jurnal e-clinic, 4(1).
Manuaba, I. B. G., 2007. Pengantar Kuliah Obstetri, Jakarta: EGC.
Myrtha, R., 2015. Penatalaksanaan Tekanan Darah pada Preeklampsia. CDK-227,
42(4).
Nurarif, A. H., 2015. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosis
Medis & NANDA NIC-NOC Edisi Revisi Jilid 3, Yogyakarta: Mediaction
Publishing.
Rukiyah, A. Y., 2011. Asuhan kebidanan IV (Patologi Kebidanan), Jakarta: Trans
Info Media.
Warrow, P. C., 2016. Karakteristik Preeklampsia di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou
Manado. Jurnal e-clinic, 4(1).
Wibisono, H. & Ayu B., 2009. Solusi Sehat Seputar Kehamilan, Jakarta: Agro
Media Pustaka.
26