Oleh :
Virgo Mandala Putra
NIM : 2019.C.11a.1033
Dengan memanjatkan Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
dan anugerah-Nya sehingga penyusun dapat Menyelesaikan Laporan Pendahuluan Dan Asuhan
Keperawatan Gerontik Dengan Masalah Utama TB Paru Pada Tn.s Di Wilayah Kerja Puskesmas
Marina Permai Kota Palangkaraya ”. Laporan pendahuluan ini disusun guna melengkapi tugas
Praktik Praklinik Keperawatan IV (PPK IV).
Laporan Pendahuluan ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, saya
ingin mengucapkan terimakasih kepada :
1. Ibu Maria Adelheid Ensia, S.Pd., M.Kes., selaku Ketua STIKes Eka Harap Palangka Raya.
2. Ibu Meilitha Carolina, Ners, M.Kep., selaku Ketua Program Studi Sarjana Keperawatan
STIKes Eka Harap Palangka Raya.
3. Ibu Ika Paskaria, S.Kep, Ners selaku Kordinator Praktik Pra Klinik IV dan juga selaku
sebagai Pembimbing Akademik yang telah banyak memberikan arahan, masukkan, dan
bimbingan dalam penyelesaian asuhan keperawatan ini.
4. Susilawati, S.Kep., Ners selaku Pembimbing Lahan di Puskesmas Marina Permai
Saya menyadari bahwa laporan pendahuluan ini mungkin terdapat kesalahan dan jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu penyusun mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari
pembaca dan mudah-mudahan laporan pendahuluan ini dapat mencapai sasaran yang diharapkan
sehingga dapat bermanfaat bagi kita semua.
1
2
keluarga dan terutama untuk pasien sebagai salah satu cara untuk meningkatkan
koping keluarga dan pasien serta dapat menjadikan peran keluarga untuk ikut aktif
berpartisipasi dalam mengimplementasikan strategi pelaksaan dalam asuhan
keperawatan.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
2.1 Konsep Dasar Medis Diabetes
2.1.1 Definisi
Mycrobacteriumtuberkulosis
Inhalasi droplet Bakteri Miobacterium Perubahan cairan Reaksi infeksi dan Menyebar melalui kelenjar getah
Penyubatan bening, kekelenjar regional
intrapleura merusak parenkim paru
pembuluh darah menimbulkan reaksi oksidasi
Bakteri masuk kepernafasan atas limfa Terhirup kesaluran
dan mencapai alveolus
pernafasa masuk Reaksi sistematis Reaksi sistematis Proses
Aliran darah tidak adekuat
keparu-paru,dan peradangan
Muncul reaksi radang Oliguria, anuria
masuk ke alveoli Mual, muntah, Kerusakan
Iskemikparu
reseptor nyeri anoreksia
jaringan
Terjadi pengeluaran sekret Intake dan output tidak seimbang
Penurunan suplai meningkat kelemahan
Produksi secret meningkat MK:
O2 keotak MK:
MK: Risiko
Ketidakseimbangan Elektrolit Defisit nutrisi
Nyeri akut MK:
MK: MK: Perfusi perifer Intoleransi aktivitas
Bersihan jalan tidak efektif
Nyeri Akut Setelah dilakukan tindakan 1. Observasi skala nyeri 1. Mengetahui skala nyeri
berhubungan dengan keperawatan selama.... jam pasien pasien
Agen pencedera diharapkan nyeri berkurang 2. Identifikasi respon nyeri 2. mengetahui respon nyeri non
fisiologis dengan kriteria hasil: non verbal verbal
1. TTV Normal TD ; 3. Identifikasi factor yang 3. agar mengetahui
120 / 80 ,mmhg, memperberat dan Mengidentifikasi factor yang
N :60-100 kali per memperingan nyeri memperberat dan
menit,S : 36,5-37,2 ‘ 4. Fasilitasi istirahat dan memperingan nyeri
C, RR : 18 – 24 tidur selama perawatan 4. Membuat pasien nyaman
x/menit 5. Kolaborasi pemberian selama perawatan agar cepat
2. Nyeri hilang dan tidak obat sesuai advis Dokter sembuh
muncul lagi 5. Mempercepat proses
penyembuhan
Resiko Setelah dilakukan tindakan 1. Identifikasi penyebab 1. Untuk mengetahui
ketidakseimbangan keperawatan selama …. jam ketidakseimbangan ketidakseimbangan
elektrolit berhubungan diharapkan elektrolit elektrolit
dengan disfungsi ketidakseimbangan elektrolit 2. Monitor kehilangan 2. Untuk mengetahui berapa
regulasi endokrin klien berkurang dengan cairan banyak kehilangan cairan
kriteria hasil: 3. Monitor mual, muntah 3. Untuk mengetahui mual,
- Mual dan muntah tidak dan diare muntah dan diare
ada 4. Dokumentasi hasil 4. Untuk mencatat setiap
- Intake dan output pemantauan perkembangan pemantauan
seimbang 5. Informasikan hasil 5. Untuk mengetahui hasil
pemantauan pemantauan
Defisit Nutrisi Setelah dilakukan tindakan 1. Anjurkan makan sedikit 1. Untuk mencegah terjadinya
berhubungan dengan keperawatan selama …. jam tapi sering mual, dan muntah
ketidakmampuan untuk diharapkan Keseimbangan 2. Ajarkan pasien tentang 2. Untuk meningkatkan kadar
mencerna nutrisi kurang dari kebutuhan makanan tinggi kalium kalium dalam darah
makanan :mual, muntah, tubuh dapat terpenuhi dengan 3. Ajarkan hygnie oral 3. Untuk meningkatkan nafsu
anoreksia. kriteria hasil: sebelum makan makan pasie
- Nafsu makan meningkat 4. Anjurkan asupan cairan 4. Untuk menjaga
- Keadaan umum baik 1000 ml/hari keseimbangan tubuh
- TTV Normal 5. Kolaborasikan obat 5. Untuk mempercepat
sesuai indikasi Dokter penyembuhan
Intoleransi aktivitas Setelah dilakukan tindakan 1. Identifikasi defisit 5. Untuk mengetahui defisit
berhubungan dengan keperawatan selama …. jam tingkat aktivitas aktivitas
kelemahan diharapkan kelemahan klien 2. Libatkan keluarga dalam 6. Agar keluarga dapat
dapat berkurang kriteria hasil: aktivitas membantu aktivitas klien
- Melakukan aktivitas tanpa 3. Berikan penguatan 7. Agar klien mendapatkan
dibantu keluarga positif atas partisipasi dalam penguatan positif
- Melakukan aktivitas secara aktivitas 8. Untuk membantu
mandiri 4. Kolaborasi pada terapis merencanakan program
okupasi dalam merencanakan aktivitas
dan memonitor program
aktivitas
1.4.4 Implementasi
Implementasi keperawatan adalah kategori dari perilaku keperawatan, dimana perawat
melakukan tindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan dan hasil yang diperkirakan
dari asuhan keperawatan (Potter & Perry 1997, dalam Haryanto, 2017).
Implementasi keperawatan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh perawat
untuk membantu klien dari masalah status kesehatan yang dihadapi ke status kesehatan yang
lebih baik yang menggambarkan kriteria hasil yang diharapkan (Gordon, 1994, dalam Potter
& Perry, 2011).
Jadi, implemetasi keperawatan adalah kategori serangkaian perilaku perawat yang
berkoordinasi dengan pasien, keluarga, dan anggota tim kesehatan lain untuk membantu
masalah kesehatan pasien yang sesuai dengan perencanaan dan kriteria hasil yang telah
ditentukan dengan cara mengawasi dan mencatat respon pasien terhadap tindakan
keperawatan yang telah dilakukan.
1.4.5 Evaluasi Keperawatan
Implementasi keperawatan adalah kategori dari perilaku keperawatan, dimana perawat
melakukan tindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan dan hasil yang diperkirakan
dari asuhan keperawatan (Potter & Perry 1997, dalam Haryanto, 2017).
Implementasi keperawatan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh perawat
untuk membantu klien dari masalah status kesehatan yang dihadapi ke status kesehatan yang
lebih baik yang menggambarkan kriteria hasil yang diharapkan (Gordon, 1994, dalam Potter
& Perry, 2011).
Jadi, implemetasi keperawatan adalah kategori serangkaian perilaku perawat yang
berkoordinasi dengan pasien, keluarga, dan anggota tim kesehatan lain untuk membantu
masalah kesehatan pasien yang sesuai dengan perencanaan dan kriteria hasil yang telah
ditentukan dengan cara mengawasi dan mencatat respon pasien terhadap tindakan
keperawatan yang telah dilakukan.
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
3.1 Pengkajian
A. DATA BIOGRAFI
Nama : Tn.S (L / P)
Tempat & Tanggal Lahir : 12 Juni 1952 Gol.Darah : O / A / B / AB
Pendidikan Terakhir : Tidak Sekolah/SD/SLTP/SLTA/DI/DIII/DIV/S1/S2
Agama : Islam/Protestan/Katolik/Hindu/Budha/Konghucu
Status Perkawinan : Kawin/Belum/Janda/Duda (cerai : Hidup/Mati)
TB/BB : 155 Cm / 60 Kg
Penampilan : Rapi
Alamat : Jl. Lewu Tatau XVIII
Orang Yang Dekat Di hubungi :
Hubungan dengan Lansia : Baik
B. RIWAYAT KELUARGA
Susunan Anggota Keluarga
Jenis Hubungan
No Nama Pendidikan Pekerjaan Keterangan
Kelamin Keluarga
1 Ny. S Perempuan Istri Tidak Sekolah IRT Hidup
2 Ny.T Perempuan Anak SMA IRT Hidup
3 Tn. A Laki-laki Anak SMA Swasta Hidup
C. RIWAYAT PEKERJAAN
Pekerjaan saat ini : Swasta
Alamat pekerjaan :-
Berapa jarak dari rumah :-
Alat transportasi : Motor
Pekerjaan sebelumnya : Swasta
Sumber pendapatan & Kecukupan : sumber pendapatan dari Tn.S & berkecukupan
D. RIWAYAT LINGKUNGAN HIDUP (DENAH)
Tn. S tinggal di rumah bersama istrinya. Tipe tempat tinggal Tn. S permanen dan berjumlah 2
kamar. Kondisi tempat tinggal klien cukup bersih, pencahayaan baik, ventilasi cukup dan tidak
pengap. Jumlah orang yang tinggal dirumah berjumlah 2 orang yang terdiri dari Tn. S dan
istrinya.
E. RIWAYAT REKREASI
Hobby Tn. S adalah memancing
F. SISTEM PENDUKUNG
Jarak dari Puskesmas Marina Permai ke rumah Tn. S ± 500 meter
G. DISKRIPSI KEKHUSUSAN
Kebiasaan dirumah selalu berdoa sebelum memulai kegiatan. Sebelum dan sesudah makan selalu
berdoa.
H. STATUS KESEHATAN
1. Status kesehatan umum selama setahun yang lalu : Klien mengatakan pernah melakukan
terapi pijat pada kaki nya
2. Status kesehatan umum selama 5 tahun yang lalu : Klien mengatakan tidak pernah masuk
rumah sakit.
KELUHAN UTAMA : Tn.S mengeluh batuk berdahak dan susah tidur
Pemahaman & Penatalaksanaan Masalah Kesehatan :
I. AKTIFITAS SEHARI-HARI
Indeks Katz A : Kemandirian dalam hal makan, kontinen, berpindah, ke kamar kecil,
berpakaian dan mandi.
Mekanisme Pertahanan Diri : Adaftif
Keadaan Umum : kesadaran compos mentis, terdapat sekret pada saluran nafas, klien
tampak tenang, pupil isokor, TTV : TD : 120/80 mmHg, Nadi : 115 x/mnt, Suhu : 36,3ºC,
RR 22 x/mnt. Akral teraba hangat, merah, lembab. CRT :<2 detik, konjungtiva: anemis,
sklera normal. Kulit normal, turgor kulit elastis.
Sistem Kardiovaskuler Tekanan darah klien 120/82 mmHg.
Sistem Pernafasan RR : 22x/menit, bentuk thorax simetris, terdapat
bunyi nafas tambahan (ronki basah)
Sistem Integumen Kulit tampak keriput, elastisitas kulit berkurang,
warna kulit sawo matang.
Sistem Perkemihan BAK ±3x sehari
Sistem Muskuluskeletal Tidak ada gangguan pada otot kaki dan tangan,
saat dilakukan pengkajian klien tidak ada
mengeluh nyeri pada bagian ototnya
Sistem Endokrin Terdapat pembekakan pada kelenjar getah
bening
Sistem Gastrointestinal Tidak ada mual atau muntah,
Sistem reproduksi Tidak dikaji
Sistem Persyarafan Tidak ada cedera kepala, tidak ada riwayat
kejang.
Sistem Penglihatan tidak ada masalah dalam penglihatan, klien tidak
memakai kacamata
Sistem Pendengaran Dapat mendengar dengan baik, tidak ada
keluaran cairan.
Sistem Pengecapan Dapat mengecap dengan baik
Sistem Penciuman Tidak ada masalah penicuman dan Tn. S masih
mampu mencium bau dengan baik
J. STATUS KOGNITIF/AFEKTIF/SOSIAL
Short Portable Mental Status Questionnaire (SPMSQ) Tn.S yaitu: kerusakan intelektual
ringan. Mini Mental State Exam (MMSE): 29, Inventaris Depresi Beck : 0 (Depresi tidak
ada/Minimal), APGAR keluarga : 9.
K. DATA PENUNJANG
Laboratorium :
Radiologi :
INDEKS KATZ
Indeks Kemandirian Pada Aktivitas kehidupan Sehari-hari
Nilai
Klien Pertanyaan
Maks
ORIENTASI
5 5 (Tahun, musim, Tgl, Hari, Bulan, apa sekarang? Dimana kita :
5 5 (Negara, bagian, Wilayah, Kota).
REGISTRASI
Nama 3 objek (1 detik untuk mengatakan masing-masing) tanyakan
klien ke 3 obyek setelah anda telah mengatakan. Beri 1 point untuk
3 3 tiap jawaban yang benar, kemudian ulangi sampai ia mempelajari ke
3 nya jumlahkan percobaan dan catat.
PERHATIAN & KALKULASI
Seri 7’s (1 point tiap benar, berhenti setelah 5 jawaban, berganti eja
5 5
kata belakang) (7 kata dipilih eja dari belakang).
MENGINGAT
Minta untuk mengulangi ke 3 obyek diatas, beri 1 point untuk
3 3
kebenaran.
BAHASA
Nama pensil & melihat (2 point)
9 9
Mengulang hal berikut tak ada jika (dan atau tetapi) 1 point.
30 30 Nilai total
KETERANGAN:
Mengkaji tingkat kesadaran klien sepanjang kontinum:
Composmenthis
Apatis
Somnolens
Suporus
Coma
Nilai Maksimun 30 (Nilai 21/Kurang indikasi ada kerusakan kognitif Perlu penyelidikan
lanjut)
INVENTARIS DEPRESI BECK
(PENILAIAN TINGKAT DEPRESI LANSIA DARI BECK DAN DECLE, 1972)
URAIAN
A KESEDIHAN
3 Saya sangat sedih/tidak bahagia, dimana saya tidak dapat menghadapinya
2 Saya galau/sedih sepanjang waktu dan tidak dapat keluar darinya
1 Saya merasa sedih/galau
0 Saya tidak merasa sedih
B PESIMISME
3 Merasa masa depan adalah sia-sia dan sesuatu tidak dapat membaik
2 Merasa tidak punya apa-apa dan memandang ke masa depan
1 Merasa kecil hati tentang masa depan
0 Tidak begitu pesimis/kecil hati tentang masa depan
C RASA KEGAGALAN
3 Merasa benar-benar gagal sebagai orang tua (suami/ istri)
2 Bila melihat kehidupan kebelakang, semua yang dapat saya lihat kegagalan
1 Merasa telah gagal melebihi orang pada umumnya
0 Tidak merasa gagal
D KETIDAKPUASAN
3 Tidak puas dengan segalanya
2 Tidak lagi mendapat kepuasan dari apapun
1 Tidak menyukai cara yang saya gunakan
0 Tidak merasa tidak puas
E RASA BERSALAH
3 Merasa seolah sangat buruk/tidak berharga
2 Merasa sangat bersalah
1 Merasa buruk/tidak berharga sebagai bagian dari waktu yang baik
0 Tidak merasa benar-benar bersalah
I KERAGU-RAGUAN
3 Saya tidak dapat membuat keputusan sama sekali
2 Saya mempunyai banyak kesulitan dalam membuat keputusan
1 Saya berusaha mengambil keputusan
0 Saya membuat keputusan yang baik
J KERAGU-RAGUAN
3 Saya tidak dapat membuat keputusan sama sekali
2 Saya mempunyai banyak kesulitan dalam membuat keputusan
1 Saya berusaha mengambil keputusan
0 Saya membuat keputusan yang baik
K KESULITAN KERJA
3 Tidak melakukan pekerjaan sama sekali
2 Telah mendorong diri saya sendiri dengan keras untuk melakukan sesuatu
1 Memerlukan upaya tambahan untuk memulai melakukan sesuatu
0 Saya dapat bekerja sebaik-baiknya
L KELETIHAN
3 Saya sangat lelah untuk melakukan sesuatu
2 Saya merasa lelah untuk melakukan sesuatu
1 Saya merasa lelah dari yang biasanya
0 Saya tidak merasa lebih lelah biasanya
M ANOREKSIA
3 Saya tidak lagi punya nafsu makan sama sekali
2 Nafsu makan saya sangat buruk sekarang
1 Nafsu makan saya tidak sebaik sebelumnya
0 Nafsu makan saya tidak buruk dari biasanya
Keterangan:
0-4 : depresi tidak ada/ minimal
5-7 : depresi ringan
8-15 : depresi sedang
16+ : depresi berat
APGAR KELUARGA DENGAN LANSIA
Alat Skrining Singkat Yang Dapat Digunakan Untuk Mengkaji Fungsi Sosial
1. Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan sekret yang tertahan
2. Gangguan pola tidur berhubungan kurangnya kontrol tidur
INTERVENSI KEPERAWATAN
Nama Pasien : Tn.S
Ruang Rawat : Puskesmas Marina Permai
Diagnosa Keperawatan Tujuan (Kriteria hasil) Intervensi
1. Bersihan jalan napas tidak efektif Bersihan jalan napas (L.01001) Latihan Batuk Efektif (I.01006)
berhubungan dengan sekret yang tertahan Setelah dilakukan Tindakan keperawatan selama 3x Obesrvasi
kunjungan rumah diharapkan bersihan jalan napas 1. Identifikasi kemampuan batuk
meningkat dengan kriteria hasil : 2. Monitor input dan output cairan
1. Batuk efektif meningkat Terapeutik
2. Produksi sputum menurun 3. Atur posisi semi-fowler atau fowler
4. Pasang perlak dan bengkok di pangkuan pasien
5. Buang sekret pada tempat sputum
Edukasi
6. Jelaskan tujuan dan prosedur batuk efektif
7. Anjurkan tarik nafas dalam melalui hidung
selama 4 detik, ditahan selama 2 detik,
kemudian keluarkan dari mulut dengan bibir
mengucu (dibulatkan) selam 8 detik
8. Anjurkan mengulai tarik napas dalm hingga 3
kali
9. Anjurkan batuk dengan kuat langsung setelah
tark napas dalam yang ke-3
Kolaborasi
10. Kolaborasi pemberian mukolitik atau
ekspetoran, jika perlu
2. Gangguan pola tidur berhubungan Pola Tidur (L.05045) Manajemen Lingkungan ( I.14514 )
kurangnya kontrol tidur Setelah dilakukan Tindakan keperawatan selama 3x Observasi
kunjungan rumah diharapkan pola tidur membaik 1. Identifikasi keamanan dan kenyamanan
dengan kriteria hasil : lingkungan
1. keluhan sulit tidur menurun Terapeutik
2. keluhan sering terjaga menurun 2. Atur suhu lingkungan yang sesuai
3. Sediakan tempat tidur dan lingkungan yang
bersih dan nyaman
4. Sediakan pewangi ruangan, jika perlu
Edukasi
5. Jelaskan cara membuat lingkungan rumah yang
aman
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
Nama Pasien : Tn.S
Ruang Rawat : Puskesmas Marina Permai
Hari / Tanggal Jam Implementasi Evaluasi (SOAP) Tanda tangan dan
Nama Perawat
Rabu, 28 September 2022 1. Medentifikasi kemampuan batuk S:
Pukul : 12.50 2. Menjelaskan tujuan dan prosedur Klien mengatakan dahap di
Diagnosa Keperawatan 1 batuk efektif tenggorokannya susah keluar
3. Mengatur posisi semi-fowler atau O:
fowler - Sekret terahan pada tenggorokan
4. Memasang perlak dan menaruh - Klien mampu batuk
bengkok di pangkuan pasien - Klien memahami tujuan batuk
5. Mengajarkan tarik nafas dalam efektif
melalui hidung selama 4 detik, A:
ditahan selama 2 detik, kemudian Masalah teratasi sebagian
keluarkan dari mulut dengan bibir P:
mengucu (dibulatkan) selam 8 Lanjutkan intervensi
detik
6. Menganjurkan mengulai tarik
napas dalm hingga 3 kali
7. Menganjurkan batuk dengan kuat
langsung setelah tark napas dalam
yang ke-3
8. Memuang sekret pada tempat
sputum
Rabu, 28 September 2022 1. mengindentifikasi keamanan dan S:
Pukul : 13.00 kenyamanan lingkungan Klien mengeluh susah tidur
Diagnosa Keperawatan 2 2. Menjelaskan cara membuat O:
lingkungan rumah yang aman - Waktu tidur malam klien ± 4 jam
- Klien tidak tidur siang
A:
Masalah belum teratasi
P:
Intervensi dilanjutkan