Anda di halaman 1dari 65

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN

PADA NY. L DENGAN DIAGNOSA MEDIS G5P4A0


DIRUANG KIA PUSKEMAS PAHANDUT

DISUSUN OLEH :

HEPI NOPITA SARI


2019.C.11a.1011

YAYASAN EKA HARAP PALANGKA RAYA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI SARJANA
KEPERAWATAN
T.A 2021/2022
LEMBAR PERSETUJUAN

Asuhan Keperawatan Ini Disusun Oleh:


Nama : Hepi Nopita Sari
NIM : 2019.C.11a.1011
Program Studi : S1 Keperawatan
Judul : “ Laporan Pendahuluan dan Asuhan Keperawatan Pada Ny.
Dengan Diagnosa Medis G5P4A0”

Telah melaksanakan asuhan keperawatan sebagai persyaratan untuk menempuh


Praktik Praklinik Keperawatan I (PPK2) Pada Program Studi S-1 Keperawatan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Eka Harap Palangka Raya.

PEMBIMBING PRAKTIK

Pembimbing Akademik Pembimbing Lahan

Rimba Aprianti, S.Kep., Ners Hesti Warastuti Luwarsih., S.Kep.,Ners

KATA PENGANTAR

i
Dengan memanjatkan Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan anugerah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan Laporan
Pendahuluan yang berjudul “ Laporan Pendahuluan dan Asuhan Keperawatan Pada
Ny.L Dengan Diagnosa Medis G5P4A0. Laporan pendahuluan ini disusun guna
melengkapi tugas (PPK 2).
Laporan Pendahuluan ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena
itu, saya ingin mengucapkan terimakasih kepada :
1. Ibu Maria Adelheid Ensia, S.Pd., M.Kes., selaku Ketua STIKes Eka Harap
Palangka Raya.
2. Ibu Meilitha Carolina, Ners, M.Kep., selaku Ketua Program Studi Sarjana
Keperawatan STIKes Eka Harap Palangka Raya.
3. Ibu Rimba Aprianti, S.Kep., Ners selaku Pembimbing Akademik yang telah
banyak memberikan arahan, masukkan, dan bimbingan dalam penyelesaian
asuhan keperawatan ini.
4. Ibu Hesti Warastuti Luwarsih., S.Kep.,Ners selaku Pembimbing Lahan yang
telah banyak memberikan arahan, masukkan, dan bimbingan dalam
penyelesaian asuhan keperawatan ini.
5. Ibu Rimba Aprianti, S.Kep., Ners selaku koordinator Praktik Pra Klinik
Keperawatan II Program Studi Serjana Keperawatan.
6. Semua pihak yang telah banyak membantu dalam pelaksaan kegiatan
pengabdian kepada masyarakat ini.
Saya menyadari bahwa laporan pendahuluan ini mungkin terdapat kesalahan
dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu penyusun mengharapkan saran yang
membangun dari pembaca dan mudah-mudahan laporan pendahuluan ini dapat
mencapai sasaran yang diharapkan sehingga dapat bermanfaat bagi kita semua.

Palangka Raya, 25 Oktober 2021

DAFTAR ISI

ii
LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................i
KATA PENGANTAR ...........................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN .....................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan...............................................................................................2
1.4 Manfaat Penulisan.............................................................................................3
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................4
2.1 Konsep Dasar Intranatal....................................................................................4
2.1.1 Definisi Intranatal....................................................................................4
2.1.2 Anatomi Fisologi.....................................................................................4
2.1.3 Klasifikasi................................................................................................7
2.1.4 Patosiologi (WOC) .................................................................................7
2.1.5 Manifestasi Klinis .................................................................................10
2.1.6 Komplikasi ...........................................................................................11
2.1.7 Pemerikasaan Penunjang ......................................................................12
2.1.8 Penatalaksanaan Medis .........................................................................12
2.2 Konsep ANC....................................................................................................13
2.2.1 Definisi Antenatal Care............................................................................13
2.2.2 Tujuan Antenatal Care..............................................................................13
2.2.3 Fungsi Antenatal Care..............................................................................14
2.2.4 Jenis Pelayanan Antenatal Care................................................................14
2.2.5 Fakto Yang Mempengaruhi Antenatal Care.............................................18
2.3 Manajemen Asuhan Keperawatan ..................................................................22
2.3.1 Pengkajian Keperawatan ........................................................................22
2.3.2 Diagnosa Keperawatan ...........................................................................27
2.3.3 Intervensi Keperawatan ..........................................................................27
2.3.4 Implementasi Keperawatan ....................................................................33
2.3.5 Evaluasi Keperawatan ............................................................................33
BAB 3 ASUHAN KEPERAWATAN .................................................................34

iii
3.1 Pengkajian ...................................................................................................34
3.2 Diagnosa ......................................................................................................43
3.3 Intervensi .....................................................................................................45
3.4 Implementasi ...............................................................................................48
3.5 Evaluasi .......................................................................................................48
BAB 4 PENUTUP ................................................................................................50
4.1 Kesimpulan .................................................................................................50
4.2 Saran ............................................................................................................50
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................51

iv
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kehamilan merupakan suatu anugerah yang didambakan semua wanita sebagai
calon ibu. Tidak semua wanita yang sudah menikah mengalami hal yang dinamakan
hamil atau mengandung. Kehamilan merupakan suatu poses yang dimulai dari
konsepsi sampai lahirnya janin, lamanya hamil normal adalah 280 hri (40 minngu
atau 9 bulan 7 hari) di hitung dari hari pertama haid terakhir (Aspiani, 2016). Fase
awal kehamilan disebut trimester pertama yang dimulai dari konsepsi sampai minggu
ke-12 kehamilan. Pada fase ini, umumnya terjadi pengaruh hormonal dan perubahan
produksi, anatomi, dan fisiologi. Perubahan-perubahan ini mengakibatkan tubuh
secara aktif melakukan penyesuian yang menimbulkan perubahan fisik maupun
psikologis ibu (Eniyati & Rahayu, 2017). Wanita yang hamil muda akan merasa
mual, muntah, pusing, meriang dan lemas (Azizah, 2015; Irianti et al., 2014;
Nurhayati
Meningkatnya angka kehamilan terjadi akibat terhambatnya layanan
kontrasepsi selama pandemi Covid-19 yang disebabkan oleh pasien yang ragu untuk
memeriksakan kesehatan reproduksi ke fasilitas yang ada dikarenakan terdapat risiko
untuk terkena Covid-19 di pusat kesehatan.Hal ini cukup berbahaya mengingat
pemeriksaan kehamilan cenderung menurun dan dapat menurunkan kualitas dari
kehamilan dan kelahiran di Indonesia.Menurut Badan Kependudukan dan Keluarga
Berencana Nasional (BKKBN), ada lebih dari 400.000 kehamilan tidak direncanakan
pada saat pandemi Covid-19. Dan peningkatan tersebut, diproyeksikan bahwa angka
kelahiran akan meningkat pesat di tahun 2021, diperkirakan akan ada 420.000 bayi
akan lahir pada tahun 2021. Target Kematian Ibu tahun 2020 = 16 kematian
ibu (91,45/100.000 KH), sedangkan jumlah kematian ibu sampai bulan
agustus 2020 = 27 kematian ibu (227,22/100.000 KH).
Ibu hamil trimester kedua, yakni masa kehamilan pada minggu ke-14 sampai
dengan minggu ke-24 masa kehamilan. Pada trimester kedua ini kehamilan biasanya
sudah tampak jelas. Ibu hamil dan keluarganya sudah mengatur waktunya untuk

1
kehamilan. Sebagian besar ibu hamil pada trimester kedua ini tidak memiliki
permasalahan yang serius. Namun tidak sedikit ibu hamil pada masa ini ketika
memeriksakan kehamilannya mengeluhkan ketidaknyamanan. Kebanyakan dari
keluhan ini adalah ketidaknyamanan normal dan merupakan bagian dari perubahan
yang terjadi pada tubuh dan emosional ibu selama kehamilan. Walaupun
ketidaknyamanan yang umum dalam kehamilan trimester kedua ini tidak mengancam
keselamatan jiawa, namun hal tersebut bisa saja sangat menjenuhkan dan
menyulitkan bagi ibu. Perawat harus mendengarkan ibu, membicarakan tentang
berbagai macam keluhannya dan membantu mencarikan cara untuk mengatasinya.
Maka dari itu diperlukan asuhan keperawatan yang tepat oleh seorang perawat agar
ibu hamil pada trimester kedua ini dapat menikmati kehamilannya.
Manajemen asuhan keperawatan merupakan pendekatan yang digunakan oleh
dalam menerapkan metode pemecahan masalah secara sistematis, seperti halnya pada
ibu hamil normal trimester kedua, yaitu mulai dari pengkajian, analisis data,
diagnosa, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan diatas, maka dapat dirumuskan
masalah dalam laporan pendahuluan ini adalah Bagaimana pemberian asuhan
keperawatan Pada Ny. Dengan Diagnosa Medis…
1.3 Tujunan Penulisan
Tujuan penulisan ini adalah untuk mendapatkan gambaran dan pengalaman
langsung tentang bagaimana menerapkan Asuhan Keperawatan pada pasien dengan
1.3.1 Tujuan Khusus
1.3.1.1 Mahasiswa mampu melakukan pengkajian asuhan keperawatan pada Ny. L
dengan dengan diagnose medis G5P4A0
1.3.1.2 Mahasiswa mampu menganalisa kasus dan merumuskan masalah keperawatan
pada asuhan keperawatan pada Ny.L
1.3.1.3 Mahasisswa mampu menyusun asuhan keperawatan yang mencakup
intervensi asuhan keperawatan kepada Ny.L

2
1.3.1.4 Mahasiswa mampu melakukan implementasi atau pelaksanan tindaakan
asuhan asuhan keperawatan pada Ny.
1.3.1.5 Mahasiswa mampu mengevaluasi hasil dari asuhan keperawatan kepada
1.3.1.6 Mahasiswa mampu mendokumentasikan hasil dari asuhan keperawatan
1.4 Manfaat Penulisan
1.4.1 Bagi Mahasiswa
Diharapkan agar mahasiswa dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan
dengan menerapkan proses keperawatan dan memanfaatkan ilmu pengetahuan yang
diperoleh selama menempuh pendidikan di Program Studi S1 Keperawatan Stikes
Eka Harap Palangka Raya.
1.4.2 Bagi Institusi
1.4.2.1 Bagi Intitusi Pendidikan
Sebagai sumber bacaan tentang demam kejang dan asuhan keperawatannya.
1.4.2.2 Bagi Institusi Rumah Sakit
Memberikangambaran pelaksanaan asuhan keperawatan dan meningkatkan
mutu pelayanan perawatan di rumah sakit kepada pasien dengan diagnosa
konjungtivitis melalui asuhan keperawatan yang dilaksanakan secara
komprehensif
1.4.3 Bagi IPTEK
Sebagai sumber ilmu pengetahuan teknologi, apa saja alat-alat yang dapat
membantu serta menunjang pelayanan perawatan yang berguna bagi status
kesembuhan klien.

3
BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Penyakit


2.1.1Definisi Kehamilan
Kehamilan merupakan periode perubahan dan penyesuaian. Perubahan yang
terjadi adalah perubahan fisik, yaitu janin akan tumbuh didalam tubuh ibu dan
mempengaruhi proses tubuh ibu.(Baston & Hall, 2012).
Kehamilan didefinisikan sebagai fertilitasi atau penyatuan dari spertmatozoa
dan ovum serta dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat
fertilisasi hingga bayi lahir, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40
minggu atau 10 bulan atau 9 bulan menurut kalender internasional (Walyani, 2015).
Kehamilan merupakan suatu anugerah yang didambakan semua wanita sebagai
calon ibu. Tidak semua wanita yang sudah menikah mengalami hal yang dinamakan
hamil atau mengandung. Kehamilan merupakan suatu poses yang dimulai dari
konsepsi sampai lahirnya janin, lamanya hamil normal adalah 280 hri (40 minngu
atau 9 bulan 7 hari) di hitung dari hari pertama haid terakhir (Aspiani, 2016).
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa kehamilan adalah
peristiwa yang dimulai dari konsepsi (pembuahan) dan berakhir dengan proses
persalinan.
2.1.2Anatomi dan Fisiologi Pada Wanita Hamil
2.1.2.1 Uterus
Uterus bertambah besar dari beratnya 30 gr menjadi 1000 gr dengan ukuran
panjang 32 cm, lebar 24 cm, dan ukuran muka belakang 22 cm. Pembesaran ini
disebabkan oleh hypertrofi dari otot-otot rahim.
Tinggi Fundus Uteri 12 minggu diatas simphisis, 16 minggu antara pusat dan
symphisis, 20 minggu di pinggir bawah pusat, 24 minggu di pinggir atas pusat, 28
minggu 3 jari di atas pusat, 32 minggu pertengahan pusat dan proxesus xipoideus, 40
minggu kembali 3 jari di bawah prossesus xipoideus.

4
2.1.2.2 Serviks Uteri
Serviks uteri karena hormone estrogen mengalami hipervaskularisasi maka
konsistensi serviks menjadi lunak, kelenjar-kelenjar di serviks akan berfungsi lebih
dan mengeluarkan sekresi lebih banyak.
2.1.2.3 Vulva dan vagina
Adanya hipervaskularisasi mengakibatkan vagina dan vulva tampak lebih
merah, agak kebiruan (lividae) disebut tanda Chadwick.
Getah dalam vagina biasanya bertambah dalam kehamilan, reaksi asam ph 3,5-6,0
reaksi asam ini mempunyai sifat bakterisid
2.1.2.4 Ovarium
Pada permulaan kehamilan masih terdapat korpus luteum gravidarum sampai
terbentuknya placenta pada kira-kira kehamilan 16 minggu, kemudian mengecil
setelah placenta terbentuk.
2.1.2.5 Payudara/mammae
Perubahan payudara pada kehamilan pertama terasa nyeri Karena terdapat
timbunan air dan garam yang mendesak saraf sensorik. Pembuluh darah makin
tampak sebagai tanda persiapan pembentukan ASI.
Putting susu biasanya membesar dan lebih tua warnanya dan biasanya
mengeluarkan colostrums. Areola Mammae melebar lebih tua warnanya, pembesaran
buah dada disebabkan hipertrofi dari alveoli.

5
2.1.2.6 Sirkulasi Darah
Volume darah bertambah, tetapi penambahan plasmanya jauh lebih besar dari
volume eritrosit sehingga konsentrasi hemoglobin dalam darah menjadi lebih rendah,
hal ini disebabkan anemia fisiologis karena biasanya kadar hb turun.
Batas batas fisiologis Hb 10 gr %, Erytrosit 3,5/mm3, leucosit 8000-10000/mm33
2.1.2.7 Sistem Respirasi
Pada kehamilan 32 minggu terdapat keluhan sesak dan nafas pendek. Hal ini
disebabkan uterus yang membesar menekan diafragma. Wanita hamil selalu bernafas
lebih dalam dan lebih menonjol/pernapasan dada (thoracic bhreating).
2.1.2.8 Tractus Digestivus
Akibat hormone estrogen yang meningkat menyebabkan tonus otot tractus
digestivus menurun sehingga motilitas tractus digestivus juga berkurang, makanan
lebih lama di dalam lambung dan apa yang dicerna, lama dalam usus. Hal ini baik
untuk reabsorbsi tetapi akan menimbulakan obstipasi.

6
2.1.2.9 Tractus Urinarius
Pada bulan pertama kehamilan kandung tertekan oleh uterus yang mulai
membesar, sehingga timbul sering kencing. Keadaan ini hilang dengan makin tuanya
kehamilan bila uterus keluar dari rongga panggul. Pada akhir kehamilan bila kepala
janin mulai turun ke bawah PAP keluhan sering kencing timbul lagi karena kandung
kencing mulai tertekan lagi Disamping itu terjadi poli uria disebabkan oleh adanya
peningkatan sirkulasi darah di ginjal pada kehamilan sehingga filtrasi di glomerulus
meningkat sampai 69 %.
2.1.2.10 Kulit
Pada kulit terdapat deposit pigmen dan hiperpigmentasi alat-alat tertentu,
pigmentasi ini pengaruh dari melanophore stimulating hormone (MSH), kadang pada
daerah dahi, pipi, hidung, dikenal sebagai gravidarum, di areola mammae, di perut
juga terdapat striae (lividae).
2.1.2.11 Metabolisme dalam kehamilan
1. Pada wanita hamil, basal metaboli crate (BMR) meningkat 15-20 % pada
triwulan terakhir, sistem endokrin juga meninggi.
2. Keseimbangan asam alkali mengalami penurunan konsentrasi.
3. Kadar alkalin fosfatase meningkat 4x lipat yang dimulai pada kehamilan 4
bulan
4. Berat badan wanita hamil akan naik kira-kira diantara 6,5-16,5 kg. Kenaikan
berat badan ini terjadi terutama dalam kehamilan 20 minggu terakhir, hal ini
disebabkan oleh : hasil konsepsi (fetus, placenta, liquor amnii), dari ibu
(uterus, mammae, volume darah, lemak ,protein, retensi air yang meningkat).
2.1.3Klasfikasi Usia Kehamilan
Kehamilan diklasifikasikan dalam 3 trimester menurut Sarwono Prawirohardjo,
2011. 2.1.3.1 Trimester kesatu, dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan (0- 12 minggu).
2.1.3.2 Trimester kedua dari bulan keempat sampai 6 bulan (13-27 minggu).
2.1.3.3 Trimester ketiga dari bulan ketujuh sampai 9 bulan (28-40 minggu)
2.1.4Patofisiologi

7
Bertemunya sel sperma laki-laki dan sel ovum matang dari wanita yang
kemudian terjadi pembuahan, proses inilah yang mengawali suatu kehamilan. Untuk
terjadi suatu kehamilan harus ada sperma, ovum, pembuahan ovum (konsepsi),
implantasi (nidasi) yaitu perlekatan embrio pada dinding rahim, hingga plasentasi
pembentukan plasenta. Dalam proses pembuahan, dua unsur penting yang harus ada
yaitu sel telur dan sel sperma. Sel telur diproduksi oleh indung telur atau ovarium
wanita, saat terjadi ovulasi seorang wanita setiap bulannya akan melepaskan satu sel
telur yang sudah matang, yang kemudian ditangkap oleh rumbai – rumbai
(microfilamen fimbria) dibawa masuk kerahim melalui saluran telur (tuba fallopi), sel
ini dapat bertahan hidup dalam kurun waktu 12-48 jam setelah ovulasi. Berbeda
dengan wanita yang melepaskan satu sel telur setiap bulan, hormon pria testis dapat
terus bekerja untuk menghasilkan sperma. Saat melakukan senggama (coitus),
berjuta-juta sel sperma (spermatozoon) masuk kedalam rongga rahim melalui saluran
telur untuk mencari sel telur yang akan di buahi dan pada akhirnya hanya satu sel
sperma terbaik yang bisa membuahi sel telur.

8
WOC
Perubahan pada ibu hamil

Fisiologis kehamilan

B1 B2 B3 B4 B5 B6
BREATHING BLOOD BRAIN BLADDER BOWEL BONE

Tidak ada
Desakan uterus ke diafragma Tidak ada Peningkatan estrogen Anoreksia mual, muntah
Penekanan vesikaurinaria

Rongga dada sempit Peningkatan frekuensi BAK MK : Resiko


Perubahan jaringan mammae
defisit nutrisi
Kurang terpapar
Ventilasi meningkat informasi Suplai darah meningkat MK :
Peningkatan estrogen Gangguan
Payudara memebesar eliminasi urin
pernapsanmeningkat MK : defisit
pengetahuan Rangsangan nyeri
Napas pendekdan dangkal

MK : Nyeri
MK: Pola
Akut
Nafas tidak
efektif

9
2.1.5 Manifestasi Klinis
2.1.5.1 Tanda-tanda tidak pasti
1. Tidak Datang Bulan (Amenorrhoe)
Semua wanita hamil akan mengalami amenorrhoe, tetapi amenorrhoe ini
terjadi pula pada keadaan yang lain, misalnya : pergantian lingkungan,
gangguan emosi, penyakit khronis, seperti : tuberculosa,anemia, gangguan
pekerjaan ovarium/endocrine secretie, juga dipengaruhi perubahan iklim.
Terkadang pada kehamilan terjadi pengeluaran darah sedikit yang
disangka menstruasi.Perdarahan ini disebabkan karena implantasi dari
ovum ke dalam decidua
2. Perubahan buah dada
Setiap wanita hamil akan mengalami perubahan buah dada. Tetapi bisa
juga perubahan buah dada disebabkan oleh tumor/cyste
3. Perasaan mual di waktu pagi (morning sickness)
Sebagian wanita hamil kira-kira 50 % atau lebih,menderita perasaan mual
di waktu pagi terutama pada kehamilan pertama kali. Namun keadaan
seperti ini bisa terjadi pada penyakit lain, seperti hepatitis, malaria ulcus
ventricule
4. Sering buang air kemih
Umumnya pada bulan ke dua kehamilan, wanita itu akan sering buang air
kemih, berhubung uterus yang membesar dan akan keuar dari PAP yang
menekan kandung kemih. Keadaan ini tidak menjadi tanda pasti sebab
dapat juga dikarenakan ada gangguan pada kandung kemih yang
menyebabkan volume menjadi lebih kecil dan menimbulkan rangsangan
untuk buang air kemih, misalnya tumor dan penyakit lain.
5. Pergerakan janin yang pertama (Quickening)
Pada kehamilan terjadi antara kehamilan 16-20 minggu. Ini belum menjadi
tanda pasti karena perasaan ini adalah subyektif yang dirasakan ibu
sendiri. Wanita yang sangat menginginkan hamil akan merasakan adanya
quickening, walaupun sebenarnya tidak ada. Daapat pula disebabkan
karena gas di dalam pencernaan
6. Membesarnya Perut

10
Pada kehamilan, perut makin lama makin besar teruitama setelah
kehamilan 5 bulan, tetapi membesarnya perut bisa juga disebabkan oleh
ascites, ovarial cyste,tumor.
2.1.5.2 Tanda-tanda kemungkinan Tanda Hegar : Segmen bawah rahim melunak
1. Tanda chadwick : Perubahan warna vulva/vagina menjadi kebiruan
2. Tanda Piscasek : Adanya benjolan asimetris pada uterus. Uterus membesar
ke salah satu jurusan hingga menonjol jelas ke jurusan pembesaran
tersebut.
3. Tanda Braxton Hicks : Bila uterus dirangsang mudah berkontraksi. Tanda
ini khas untuk uterus dalam masa hamil. Pada keadaan uterus yang
membesar tetapi tidak ada kehamilan,misalnya pada mioma uteri, tanda
braxton hicks tidak ditemukan.
4. Suhu basal : jika sesudah ovulasi tetap tinggi terus antar 32,5 sampai 37,8
adalah salah satu tanda akan bahaya kehamilan. Serimg dipakai dalam
pemeriksaan kemandulan
5. Periksa HCG (Human chorionic gonadotropin)
Dengan tes kehamilan tertentu air kencing pagi hari ini dapat membantu
membuat diagnosis kehamilan sedini-dininya.
2.1.5.2 Tanda-tanda pasti
1. Dapat diraba dan kemudian dikenal bagian-bagian janin
2. Dapat dicatat dan didengar bunyi DJJ (denyut jantung janin)
3. Dapat dirasakan gerakan janin
4. Pada pemeriksaan dengan sinar rontgen tampak kerangka janin
5. Dengan USG dapat diketahui pertumbuhan janin
2.1.6 Komplikasi
2.1.6.1 Anemia
Kehamilan; yaitu keadaan penurunan hemoglobin dan jumlah eritrosit
dibawah nilai normal, atau biasa disebut kurang darah. Penyebabnya bisa karena
kurangnya zat gizi untuk pembentukan darah atau kurang zat besi. Factor yang
menyebabkan anemia defisiensi besi adalah kurangnya asupan zat besi dan protein

11
dari makanan, gangguan absorbs di usus, perdarahan akut atau kronis. Anemi
defisiensi pada wanita hamil berkaitan dengan defisiensi besi dan perdarahan
akut.
2.1.6.2 Hyperemisis gravidarum;
Hyperemisis gravidarum adalah mual dan muntah yang berlebihan pada
ibu hamil hingga dapat mempengaruhi berat badan ibu, turgor kulit dan timbul
aseton dalam urine. Hal ini juga dapat dikatakan berat bial ibu hamil selalu
muntah setiap kali minum atau makan, akibatnya tubuh sangat lemas, muka pucat,
dan frekuensi buang air kecil menurun drastic, aktifitas sehari-hari menjadi
terganggu dan keadaan umum menurun.
2.1.6.3 Abortus
Abortus atau keguguran; yaitu keluarnya hasil konsepsi sebelum mampu
hidup di luar kandungandengan berat badan kurang dari 1000 g, atau umur
kehamilan kurang dari 22 minggu.
Kehamilan dengan degenerasi penyakit trofoblas; yaitu penyimpangan kehamilan
dengan terjadi degenerasi hidrofik dari jonjot koreon, sehingga berupa buah
anggur yang mengandung banyak cairan dan hormone.
2.1.6.4 Kehamilan Ektopik terganggu; adalah kehamilan yang terjadi bila sel telur
dibuahi berimplementasi dan tumbuh di luar endometrium kavum uteri.
2.1.7Pemeriksaan Penunjang
2.1.7.1 Periksa HCG (Human chorionic gonadotropin)
Dengan tes kehamilan tertentu air kencing pagi hari ini dapat membantu
membuat diagnosis kehamilan sedini-dininya.
2.1.7.2 Pada pemeriksaan dengan sinar rontgen tampak kerangka janin
2.1.7.3 Dengan USG dapat diketahui pertumbuhan janin
2.1.7.4 Pemeriksaan Laboratorium yang dilakukan pada ibu hamil adalah
pemeriksaan laboratorium rutin dan khusus. Pemeriksaan
laboratorium rutin adalah pemeriksaan laboratorium yang harus
dilakukan pada setiap ibu hamil yaitu golongan darah, hemoglobin
darah, dan pemeriksaan spesifik daerah endemis (malaria, HIV, dll).
2.1.8 Penatalaksanaan Medis
2.1.8.1 Pemberian tablet tambah darah (tablet Fe)

12
Tablet ini mengandung 200mg Sulfat Ferosus 0,25 mg asam folat yang
diikat dengan laktosa. Tujuan pemberian tablet Fe adalah untuk memenuhi
kebutuhan Fe pada ibu hamil dan nifas, karena pada masa kehamilan
kebutuhannya meningkat seiring dengan pertumbuhan janin. Setiap ibu
hamil harus mendapat tablet tambah darah (tablet zat besi) dan Asam Folat
minimal 90 tablet selama kehamilan yang diberikan sejak kontak pertama.
Cara pemberian adalah satu tablet Fe per hari, sesudah makan, selama
masa kehamilan dan nifas.
2.1.8.2 Pemberian imunisasi TT
2.2 Konsep Dasar ANC
2.2.1 Definisi Antenatal Care (ANC)
Antenatal Care (ANC) merupakan suatu pelayanan yang diberikan oleh
perawat kepada wanita selama hamil, misalnya dengan pemantauan kesehatan
secara fisik, psikologis, termasuk pertumbuhan dan perkembangan janin serta
mempersiapkan proses persalinan dan kelahiran supaya ibu siap mengahadapi
peran baru sebagai orangtua (Wagiyo & Putrono, 2016).
Menurut Depkes RI (Rukiah & Yulianti, 2014) mendefinisikan bahwa
pemeriksaan kehamilan merupakan pemeriksaan kesehatan yang dilakukan untuk
memeriksa keadaan ibu dan janin secara berkala yang diikuti dengan upaya
koreksi terhadap penyimpangan yang ditemukan.
2.2.2 Tujuan Antenatal Care
Menurut Walyani (2015), tujuan asuhan antenatal care (ANC) adalah
sebagai berikut:
1. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh
kembang janin.
2. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan sosial pada
ibu dan bayi.
3. Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang
mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum,
kebidanan dan pembedahan
4. Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat ibu
maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin.

13
5. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI
Ekslusif.
6. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar
dapat tumbuh kembang secara normal
2.2.3 Fungsi Antenatl Care
Selain tujuan antenatal care juga memiliki tiga fungsi yaitu yang pertama,
sebagai promosi kesehatan selama kehamilan melalui sarana dan aktifitas
pendidikan. Fungsi yang kedua yaitu untuk melakukan screening, identifikasi
wanita dengan kehamilan resiko tinggi dan merujuk bila perlu. Fungsi yang
terakhir adalah untuk memantau kesehatan selama hamil dengan usaha
mendeteksi dan menangani masalah yang terjadi (Padila, 2014).
2.2.4 Jenis Pelayanan Antenatal Care
Pelayanan antenatal diberikan oleh tenaga kesehatan yang kompeten yaitu
dokter, bidan dan perawat terlatih sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Pelayanan antenatal terpadu terdiri dari (DepKes RI, 2014).
1. Anamnesa
Dalam memberikan pelayanan antenatal terpadu ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan ketika melakukan anamneses, yaitu :
1) Menanyakan keluhan atau masalah yng dirasakan oleh ibu saat ini
2) Menanyakan tanda-tanda penting yang terkait dengan masalah kehamilan dan
penyakit yang kemungkinan diderita ibu hamil
a) Muntah berlebih
Rasa mual dan muntah bisa muncul pada kehamilan muda terutama pada pagi
hari namun kondisi ini biasanya hilang setelah kehamilan berumur 3
bulan.Keadaan ini tidak perlu dikhwatirkan, kecuali kalau memang cukup berat,
sehingga tidak dapat makan dan berat badan menurun terus.
b) Pusing
Pusing biasa muncul pada kehamilan muda, apabila pusing sampai
mengganggu aktivitas sehari-hari maka perlu diwaspadai.
c) Sakit kepala
Sakit kepala yang hebat yang timbul pada ibu hamil mungkin dapat
membahayakan kesehatan ibu dan janin.

14
d) Perdarahan
Perdarahan waktu hamil, walaupun hanya sedikit sudah merupakan tanda
bahaya sehingga ibu hamil harus waspada.
e) Sakit perut hebat
Nyeri perut hebat dapat membahayakan kesehatan ibu dan janinnya.
f) Demam
Demam tinggi lebih dari 2 hari atau keluarnya cairan berlebihan dari liang
Rahim dan kadang-kadang berbau merupakan salah satu tanda bahaya pada
kehamilan.
g) Batuk lama
Batuk lama lebih dari dua minggu perlu ada pemeriksaan lanjut.Dapat
dicurigai ibu menderita TBC.
h) Berdebar-debar
Jantung berdebar-debar pada ibu hamil merupakan salah satu masalah pada
kehamilan yang harus diwaspadai.
i) Cepat lelah
Dalam dua atau tiga bulan pertama kehamilan, biasanya timbulrasa lelah,
mengantuk yang berlebihan dan pusing yang biasa terjadi pada sore hari.
Kemungkinan ibu menderita kurang darah.
j) Sesak nafas atau sukar bernafas
Pada akhir bulan ke delapan biasanya ibu hamil sering merasa sedikit rnafas
karena bayi menekan paru-paru ibu.Namun apabila hal ini terjadi berlebihan maka
perlu diwaspadai.
k) Keputihan yang berbau
Keputihan yang berbau merupakan salah satu tanda bahaya pada ibu hamil
l) Gerakan janin
Gerakan janin mulai dirasakan ibu pada kehamilan akhir bulan keempat.
Apabbila gerakan janin belum muncul pada usia kehamilan ini, gerakan yang
semakin berkurang atau tidak ada gerakan maka ibu hamil harus diwaspadai.
m) Prilaku berubah selama hamil seperti gaduh, gelisah, menarik diri, bicara
sendiri, tidak mandi dan sebagainya. Selama kehamilan ibu bisa mengalami
perubahan perilaku. Hal ini disebabkan oleh perubahan hormonal. Pada

15
kondisi yang mengganggukesehatan ibu dan janinnyamaka dikonsulkan ke
psikiater.
n) Riwayat kekerasan terhadap perempuan (KtP) selama kehamilan informasi
kekerasan terhadap perempuan terutama ibu hamil sering kali sulit digali .
korban kekerasan seringkali tidak mau berterus terang. Dalam hal ini petugas
kesehatan dapat mengenali korban dan memeberikan dukunganagar mau
membuka diri.
3) Menanyakan status kunjungan (baru atau lama). Riwayat riwayat kehamilan
sekarang, riwayat kehamilan dan persalinan sebelumnya dan riwayat penyakit
yang diderita.
4) Menanyakan status Imunisasi Tetanus Toksoid.
5) Menanyakan jumlah tablet Fe yang dikonsumsi.
6) Menanyakan obat-oabatan yang dikonsumsi seperti: antihipertensi , diuretika,
antipiretika, antibiotika, obat TB, dan sebagainya.
7) Di wilayah endemis Malaria, tanyakan gejala Malaria dan riwayat pemakaian
obat Malaria.
8) Di daerah resiko tinggi IMS, tanyakan gejala IMS dan riwayat penyakit
pasanganya, informasi ini penting untuk penanggulangan penyakit menular
seksual.
9) Menanyakan pola makan ibu selama hamil yang meliputi jumlah. Frekuensi,
dan kualitasasupan makanan dengan kandungan gizinya.
10) Menanyakan kesiapan menghadapi persalinan dan menyikapi kemungkinan
terjadinya komplikasi dalam kehamilan.
2. Pemeriksaan
Menurut (Midwifery Update, 2016), Dalam melakukan pemeriksaan
antenatal, tenaga kesehatan harus memberikan pelayanan yang berkualitas sesuai
standar (10T) terdiri dari:
1) Timbang berat badan dan ukur tinggi badan
Penimbangan berat badan pada setiap kali kunjungan antenatal dilakukan
untuk mendeteksi ada nya gangguan pertumbuhan janin. Penambahan berat
badan kurang dari 9 kg selama kehamilan atau 1 kg penambahan setiap
bulannya, menunjukkan adanya gangguan pertumbuhan janin. Pengukuran

16
tinggi badan pada pertama kali kunjungan dilakukan untuk menapis adanya
faktor resiko pada bumil.
2) Pengukuran tekanan darah
Dilakukan setiap kali kunjungan antenatal untuk mendeteksi ada nya
hipertensi (tekanan darah >140/90 mmHg).
3) Pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA)
Dilakukan pada kontak pertama oleh tenaga kesehatan di trimester I untuk
skrining ibu hami beresiko KEK.
4) Pengukuran tinggi puncak rahim (fundus uteri)
Dilakukan pada setiap kali kunjungan antenatal untuk mendeteksi
pertumbuhan janin sesuai atau tidak dengan usia kehamilan.
5) Penentuan status imunisasi tetanus dan pemberian imunisasi tetanus toksoid
sesuai status imunisasi.
Untuk mencegah terjadi nya tetanus neonatrum. Pemberian imunisasi TT pada
kontaK pertama dengan ibu hamil disesuaikan dengan status imunisasi TT ibu
saat ini.
6) Pemberian tablet tambah darah minimal 90 tablet selama kehamilan
Untuk mencegah anemia gizi besi, setiap ibu hamil harus mendapat tablet
tambah darah (tablet zat besi) dan asam folat minimal 90 tablet selama
kehamilan yang diberikan sejak kontak pertama. Cara pemberian tablet FE
1x1 hari dan diminum pada malam hari sesudah makan dengan air putih dan
jus yang mengandung vitamin C untuk membantu proses penyerapan.
7) Penentuan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ)
Menentukan presentasi janin dilakukan pada akhir trimester II dan selanjutnya
setiap kali kunjungan antenatal.Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui
letak janin.
1) Pelayanan tes laboratorium sederhana, minimal tes hemoglobin darah (Hb),
pemeriksaanprotein urin dan pemeriksaan golongan darah (bila belum pernah
dilakukan sebelumnya).
2) Tatalaksana kasus.

17
Berdasarkan hasil pemeriksaan antenatal di atas dan hasil pemeriksaan
laboratorium, setiap kelainan yang ditemukan pada ibu hamil harus ditangani
sesuai dengan standar dan kewenangan bidan.
3) Pelaksanaan temu wicara
Temu wicara (konseling) dilakukan pada setiap kunjungan antenatal yang
meliputi : Kesehatan ibum, perilaku hidup bersih dan sehat, peran
suami/keluarga dalam kehamilan dan perencanaan persalinan, tanda bahaya
pada kehamilan, Asupan gizi seimbang, dan sebagainya seputar kesehatan ibu
hamil.
2.2.5 Faktor-faktor yang mempengaruhi ANC
Menurut Notoatmodjo (2016) yang dikembangkan oleh Lawrence Green
Kunjungan ANC oleh ibu hamil dipengaruhi oleh beberapa faktor. Pembagian
faktor yang mempengaruhi perilaku seseorang dalam memanfaatkan pelayanan
kesehatan berdasarkan teori Lawrence Green (1980), yaitu berasal dari faktor
perilaku (behavior cause) dan faktor di luar perilaku (non-behavior causes).
Sedangkan dalam pembagian menurut konsep dan perilaku sesorang seperti
yang dikemukakan oleh Green meliputi faktor predisposisi (predisposing factor),
faktor pemungkin (enabling factor), dan faktor penguat atau (reinforcing factor).
1. Faktor predisposisi (predisposing factor) adalah faktor yang mempermudah
terjadinya perubahan perilaku seseorang. Faktor ini mencakup 3 kelompok
karakteristik predisposisi yaitu:
1) Ciri-ciri demografi meliputi: umur, jenis kelamin, status perkawinan,
jumlah anggota keluarga.
2) Struktur sosial meliputi jenis pekerjaan, pendidikan, ras, agama, dan
kesukuan.
3) Kepercayaan kesehatan meliputi keyakinan, pengetahuan dan sikap
masyarakat terhadap pelayanan kesehatan, dokter dan penyakitnya.
2. Faktor pemungkin (enabling factor) adalah faktor yang memfasilitasi perilaku
atau tindakan. Faktor ini mencakup ketersediaan sarana berupa kelengkapan
alat-alat kesehatan dan prasarana berupa penghasilan keluarga, jarak tempat
tinggal, media informasi, kebijakan pemerintah atau fasilitas kesehatan bagi

18
masyarakat seperti,rumah sakit, poliklinik, posyandu, dokter atau bidan
praktik swasta.
3. Sedangkan, faktor penguat (reinforcing factor) adalah faktor yang mendorong
atau memperkuat terwujudnya dalam sikap dan perilaku petugas kesehatan
atau petugas lainnya, yang merupakan kelompok referensi dari perilaku
masyarakat. Faktor ini mencakup faktor sikap dan perilaku petugas kesehatan,
tokoh agama took masyarakat dan para petugas kesehatan,dukungan suami
dan dukungan keluarga.
Menurut Romauli (2015) Faktor- faktor yang mempengaruhi kunjungan
Antenatal Care (ANC) meliputi: Faktor Lingkungan, Faktor sosial (fasilitas
kesehatan,umur, paritas, tingkat pendidikan dan pekerjaan), faktor budaya dan
adat istiadat, dan faktor ekonomi/pendapatan.
Leopold I

Gambar 3.1 Pemeriksaan Leopold 1


Tujuan : untuk mengetahui usia kehamilan dan TFU dan bagian apa yang di
fundus.
- Buka pakaian pasien pada bagian yang akan diperiksa saja yaitu bagian
abdomen ( Perut ibu ) dan berikan selimut.
- Pemeriksa berdiri sebelah kakan pasien dan melihat ke arah muka
pasien
- Setelah mencuci tangan gosok- gosokan kedua tangan, lalu secara
perlahan letakkan kedua tangan pada abdomen.
- Lakukan palpasi pada abdomen dengan cara menyusuri tangan dari
abdomen bagian bawah sampai ke fundus.

19
- Pastikan apakah bagian yang di palpasi pada bagian fundus ibu itu
bagian kepala janin atau bokong dengan memantau konsistensi, bentuk
dan mobilitasnya. Jika bagian kepala keras membulat, jika lunak
kemungkinan bagian bokong.

Leopold II

Gambar 3.2 Pemeriksaan Leopold II


Tujuan : untuk menentukan dimana letaknya punggung anak dan
dimana letaknya bagian-bagian kecil.
- Menghadap ke bagian ibu, Letakkan kedua tangan pada sisi kiri dan
kanan abdomen ibu hamil.
- Tahan satu tangan di satu sisi abdomen ibu hamil, sementara permukaan
jari tangan yang lain secara bertahap mempalpasi abdomen ibu pada sisi
yang lain dari bagian bawah uterus sampai dengan fundus.
- Rasakan bagian-bagian yang dipalpasi, jika bagian yang dipalpasi terba
keras seperti papan maka itu merupakan bagian punggung janin. Jika
tidak teraba keras atau teraba bagian kecil maka itu bagian ekstremitas
janin.
- Ulangi tindakan no 3 pada sisi abdomen yang lain. Tangan yang telah
digunakan untuk mempalpasi tetap diam di tempat dan tangan lainnya
melakukan palpasi.
Tentukan bagian mana yang teraba keras, jika yang teraba keras pada
bagian kanan ibu hamil maka letak punggung kanan (puka), jika yang teraba
keras memanjang seperti papan pada bagian kiri, maka posisi janin
punggung kiri (puki).

20
Leopold III

Gambar 3.3 Pemeriksaan Leopold III


Tujuanya : menentukan apa yang terdapat di bagian bawah dan apakah
bagian bawah anak ini sudah/belum terpegang oleh pintu atas panggul.
- Pegang bagian bawah abdomen secara mantap, tepat diatas simfisis
pubis diantara ibujari dan jari lainnya.
- Tekan ibu jari dan jari-jari tangan lainnya secara bersamaan sebagai
usaha untuk memegang bagian presentasi janin seperti ditunjukkan pada
gambar 3.
- Rasakan apakah kepala janin sudah masuk pintu atas panggul (PAP)
Leopold IV

Gambar 3.4 Pemriksaan Leopold IV


Tujuan : menentukan apa yang menjadi bagian bawah dan berapa
masuknya bagian bawah kedalam rongga panggul.
- Kaki pasien ditekukkan pada lutut dan lipatan paha
- Pemeriksa berubah sikapnya ialah melihat ke arah kaki si pasien
- Dengan kedua tangan di tentukan apa yang menjadi bagian bawah

21
- Ditentukan apakah bagian bawah sudah masuk ke dalam pintu atas
panggul dan berapa masuknya bagian bawah
- Jika kita rapatkan ke dua tangan pada permukaan dari bagian
terbawah dari kepala yang masih teraba diluar:
o Convergent → bagian kecil dari kepala turun ke rongga panggul
o Sejajar → separuh dari kepala masuk ke dalam rongga panggul
o Divergent → sebagian besar dari kepala masuk kedalam rongga
panggu
2.3 Manajemun Asuhan Keperawatan
2.3.1 Pengkajian
1) Identitas
1) Nama suami dan istri
Agar dalam melakukan komunikasi dengan pasien keluarga dapat terjalin
komunikasi dengan baik.
2) Usia
Penyulit dalam kehamilan remaja lebih tinggi dibanding umur 20 sampai 30
tahun.
3) Alamat
Ditanyakan untuk maksud mempermudah hubungan/informasi bila
diperlukan. Bila keadaan mendesak, dengan diketahuinya alamat tersebut
bidan dapat mengetahui tempat tinggal pasien/klien dan lingkungannya.
4) Pekerjaan
Ditanyakan untuk mengetahui kemungkinan pengaruh pekerjaan terhadap
permasalahan kesehatan pasien.
5) Agama
Ditanyakan untuk mengetahui kemungkinan pengaruhnya terhadap kebiasaan
kesehatan pasien/klien.
6) Pendidikan
Ditanyakan untuk mengetahui tingkat intelektualnya tingkat pendidikan
mempengaruhi sikap perilaku kesehatan seseorang.
7) Status perkawinan

22
Ditanyakan kepada ibu atau calon ibu, untuk mengetahui kemungkinan
pengaruh status perkawinan terhadap masalah kesehatan, bila diperlukan
ditanyakan tentang keberapa kalinya.
8) Lama Perkawinan
Kalau orang hamil sudah lama kawin, nilai anak tentu besar sekali dan
ini harus diperhitungkan dalam pimpinan (anak mahal).
Riwayat keperawatan
a. Riwayat obstetri
- Menarche : untuk menanyakan kapan terjadinya haid pertama kali
- Siklus : apakah siklus menstruasinya teratur atau tidak
- Banyaknya : untuk mengetahui banyaknya pengeluaran darah
- Lamanya : untuk mengetahui berapa lamanya menstruasi
- HPHT : Untuk mengetahui hari pertama haid terakhir
- TP : Untuk mengetahui tafsiran persalinan
b. Riwayat kehamilan , persalinan dan nifas yang lalu, untuk mengetahui
bagaimana kehamilan, persalinan dan nifas yang terdahulu apakah pernah
ada komplikasi atau penyulit sehingga dapat memperkirakan adanya
kelainan atau keabnormalan yang dapat mempengaruhi kehamilan
selanjutnya
c. Kehamilan sekarang : Berapa kali periksa dan dimana Pemeriksaan
sebaiknya dilakukan tiap 4 minggu jika segala sesuatu normal sampai
kehamilan 28 minggu, sesudah itu pemeriksaan dilakukan tiap 2 minggu
dan sesudah 36 minggu tiap minggu. Gerakan janin.Umumnya gerakan
janin dirasakan ibu pada kehamilan 18 minggu pada primigravida dan
kehamilan 16 minggu pada multi gravida. Pengamatan pergerakan janin
dilakukan setiap hari setelah usia kehamilan lebih dari 28 minggu.
Keluhan-keluhan yang lazim pada kehamilan. Imunisasi TT diberikan
sekurang-kurangnya diberikan 2x dengan interval minimal 4 minggu,
kecuali bila sebelumnya ibu pernah mendapat TT 2x pada kehamilan
yang lalu atau pada calon pengantin. Maka TT cukup diberikan satu kali
(TT boster).Pemberian TT pada ibu hamil tidak membahayakan janin
walupun diberikan pada kehamilan muda. Pemberian vitamin, zat besi:

23
tablet sehari segera setelah rasa mual hilang, minimal sebanyak 90 tablet
selama kehamilan
d. Riwayat KB, ditanyakan pernahkah ibu mengikuti KB/tidak, apa
macamnya, ada keluhan/tidak, setelah persalinan rencananya ibu
menggunakan KB apa.
e. Riwayat Kesehatan yang Lalu, ditanyakan untuk mengetahui penyakit
yang pernah diderita ibu sebelumnya apakah ibu pernah menderita
penyakit menular seperti TBC, hepatitis, malaria ataupun penyakit
keturunan seperti: jantung, darah 35 tinggi, ginjal, kencing manis, juga
pernahkah ibu menderita kanker ataupun tumor, serta untuk mengetahui
apakah ibu pernah dirawat di rumah sakit atau tidak.
f. Riwayat Kesehatan Sekarang, ditanyakan untuk mengetahui apakah ibu
sedang menderita penyakit menular seperti TBC, hepatitis, malaria ataupun
penyakit keturunan seperti: jantung, darah tinggi, ginjal, kencing manis,
juga apakah ibu sedang menderita kanker ataupun tumor.
g. Riwayat Kesehatan Keluarga, ditanyakan mengenai latar belakang
keluarga terutama: Anggota keluarga yang mempunyai penyakit tertentu
terutama penyakit menular seperti TBC, hepatitis, Penyakit keluarga
yang diturunkan seperti kencing manis, kelainan pembekuan darah, jiwa,
asma.
h. Riwayat Psikososial dan Budaya, untuk mengetahui keadaan psikologis
ibu terhadap kehamilannya serta bagaiamana tanggapan suami dan
keluarga tentang kehamialn. Budaya ditanyakan untuk mengetahui
kebiasaan dan tradisi yang dilakukan ibu dan keluarga berhubungan
dengan kepercayaan pada takhayul, kebiasaan berobat dan semua yang
berhubungan dengan kondisi kesehatan ibu. Pola Spiritual, untuk
mengetahui kegiatan spiritual ibu.
i. Pola aktivitas, wanita yang sedang hamil boleh bekerja tapi sifatnya tidak
melelahkan dan tidak mengganggu kehamilan. Misalnya: pekerjaan
rumah tangga yang ringan, masak, menyapu, tetapi jangan menimba,
mengangkat air, dll. Pekerjaan dinas misal guru, pegawai kantor boleh
diteruskan. Pekerjaan yang sifatnya dapat mengganggu kehamilan lebih

24
baik dihindarkan misalnya pekerjaan di pabrik rokok, percetakan, yang
mengeluarkan zat yang dapat mengganggu janin dalam kandungannya.
2. Pemeriksaan Fisik :
a. Kepala dan wajah: inspeksi kebersihan dan kerontokan rambut (normal
rambut bersih, tidak terdapat lesi pada kulit kepala dan rambut tidak
rontok), cloasma gravidarum, keadaan sclera (normalnya sclera berwarna
putih), konjungtiva (normalnya konjungtiva berwarna merah muda, kalau
pucat berarti anemis), kebersihan gigi dan mulut (normalnya mulut dan
gigi bersih, tidak berbau, bibir merah), caries. Palpasi palpebra, odem
pada mata dan wajah; palpasi pembesaran getah bening (normalnya tidak
ada pembengkakan), JVP, kelenjar tiroid.
b. Dada: inspeksi irama napas, dengarkan bunyi nafas dan bunyi jantung,
hitung frekuensi. Payudara: pengkajian payudara pada ibu hamil meliputi
inspeksi ukuran, bentuk, warna, dan kesimetrisan dan palpasi konsisten
dan apakah ada nyeri tekan guna menentukan status laktasi. Normalnya
putting susu menonjol, areola berwarna kecoklatan, tidak ada nyeri tekan,
tidak ada bekas luka, payudara simetris dan tidak ada benjolan atau masa
pada saat di palpasi.
c. Abdomen: menginspeksi adanya striae atau tidak, adanya luka/insisi,
adanya linea atau tidak
3. Pemeriksaan leopold
a. Leopold 1 Sebelum anda melakukan leopold 1 , anjurkan ibu untuk BAK,
agar ibu merasa nyaman saat dilakukan pemeriksaan. Kemudian
posisikan ibu supine/ terlentang dengan satu bantal dibawah kepala &
posisi lutut fleksi/menekuk. Tempatkan gulungan handuk kecil dibawa
pinggang kanan atau kiri klien untuk memindahkan uterus jauh dari
pembuluh darah mayor ( untuk mencegah terjadinya sindrom hipotensi
akibat supine / terlentang). Jika menggunakan tangan kanan , berdiri
disebelah kanan klien , lihat wajah klien . leopold bertujuan untuk
mengetahui bagian janin yang terdapat pada fundus uterus ibu hamil .
jika pada saat mempalpasi anda merasa bulat , keras, mudah digerakkan ,
maka bagian itu adalah kepala janin. Jika anda merasa lembut, agak

25
melenting, maka bagian itu adalah bokong janin. Jika bagian fundus itu
teraba memanjang dan keras maka bagian itu adalah punggung janin. Jika
bagian fundus itu teraba bagian – bagian kecil , maka bagian itu adalah
ekstermitas janin.
b. Leopold 2 Leopold 2 bertujuan untuk mengetahui bagian janin yang
terdapat pada bagian kanan dan kiri uterus ibu hamil. Jika pada saat
mempalpasi anda merasa bulat, keras, mudah digerakkan, maka bagian
itu adalah kepala janin. Jika anda merasa lembut, agak melenting maka
bagian itu adalah bokong janin. Jika bagian kanan atau kiri teraba
memanjang dan keras maka bagian itu adalah punggung janin. Jika
bagian kanan atau kiri itu teraba bagian – bagian kecil , maka bagiam itu
adalah ekstermitas janin.
c. Leopold 3 Leopold 3 bertujuan untuk mengetahui bagian janin yang
terdapat pada bagian presentasi atau bawah uterus ibu hamil. Jika pada
saat mempalpasi anda merasakan bulat, keras, mudah digerakkan, maka
bagian itu adalah kepala janin. Jika anda merasa lembut, agak melenting
maka bagian itu adalah bokong janin. Jika bagian kanan atau kiri teraba
memanjang dan keras maka bagian itu adalah punggung janin. Jika
bagian kanan atau kiri itu teraba bagian – bagian kecil , maka bagian itu
adalah ekstermitas janin. Jika saat anda palpasi hasilnya adalah kepala ,
maka goyangkan kepala bagian janin tersebut , apakah kepala masih
goyang atau terfiksasi. Jika kepala masih bisa digoyangkan dengan
tangan anda maka anda tidak perlu melakukan pemeriksaan leopold 4.
Namun jika saat melakukan palpasi anda merasakan bahwa kepala tidak
dapat digoyangkan maka anda lanjutkan pemeriksaan ke leopold 4.
d. Lepold 4 Lepold 4 bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kepala
masuk kedalam pintu atas panggul. Cara pemeriksaannya adalah
tempatkan jari – jari tangan anda dengan tertutup disebelah kiri dan
kanan pada segmen bahwa rahim kemudian tentukan letak dari bagian
presentasi tersebut (konvergen / divergen) e. Tentukan TFU Untuk
mengetahui tinggi fundus uteri , anda harus pastikan apakah ibu hamil
sudah memasuki trimester 2 atau 3 atau belum. Jika sudah memasuki

26
trimester 2 atau 3 , maka anda harus menentukkan TFU dengan cara
mengumpulkan rahim atau uterus ibu kemudian tentukan fundus uterus.
Lalu gunakan meteran/ metline dan lakukan pengukuran dengan cara 39
mengukur fundus uterus ibu hamil sampai simfisis pubis. Lihat berapa
cm TFU ibu hamil.
2.3.2 Diagnosa Keperawatan
2.3.2.1 Pola napas tidak efektif berhubungan dengan pergeseran diafragma karena
pembesara uterus (D.0005. Halaman : 26)
2.3.2.2 Nyeri akut berhubungan dengan perubahan jaringan mamae (D.0077
Halaman :172)
2.3.2.3 Perfusi perifer tidak efektif berhubungan dengan penurunan konsentrasi
hemoglobin (D.0009)
2.3.2.4 Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurang terpaparnya informasi
tentang anemia (D.0111 Halaman : 246)
2.3.3 Intervensi Keperawatan
Perencanaan keperawatan adalah pengembangan dari pencatatan
perencanaan perawatan untuk memenuhi kebutuhan klien yang telah diketahui.

27
Diagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi
1. Pola napas tidak efektif Setelah diberikan tindakan keperawatan 1×20 Observasi
1. Monitor pola napas(frekuensi,
berhubungan dengan pergeseran menit diharapkan kebersihan jalan napas efektif
kedalaman, usaha napas)
diafragma karena pembesara uterus dengan kriteria hasil : 2. Monitor bunyi napas tambahan( mis.
Gurgling, mengi, wheezing, ronkhi
(D.0005. Halaman : 26) 1. Keluhan klien sesak napas berkurang, ringan,
kering)
tidak nyeri saat melakukan pernapasan
3. Monitor sputum (jumlah, warna, aroma)
2. Tak tampak sesak napas dan nyeri saat Terapeutik
melakukan pernapasan 1. Pertahankan kepatenan jalan napas
3. Bentuk dada simetris
4. Gerakan dada saat bernapas simetris 2. Posisikan semi fowler atau fowler
5. Tidak menggunakan otot bantu pernapasan 3. Berikan minum hangat
6. Pola napas normal
4. Lakukan fisioterapi dada, jika perlu
5. Lakukan penghisapan lendir kurang dari
15 detik
6. Lakukan hiperoksigenasi sebelum
7. Penghisapan endotrakeal
8. Keluarkan sumbatan benda padat dengan
forsepMcGill
9. Berikan oksigen, jika perlu
1. Edukasi
1. Anjurkan asupan cairan 2000 ml/hari,
jika tidak kontraindikasi.

28
2. Ajarkan teknik batuk efektif
2. Kolaborasi
1. Kolaboras ipemberian bronkodilator,
ekspektoran, mukolitik, jika perlu.
2. Nyeri akut berhubungan dengan Setelah diberikan tindakan keperawatan 1×20
1. Observasi
1. lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,
perubahan jaringan mamae (D.0077 menit diharapkan rasa nyeri dapat berkurang atau kualitas, intensitas nyeri
Halaman :172) terkontrol dengan kriteria hasil : 2. Identifikasi skala nyeri
3. Identifikasi respon nyeri non verbal
1. Menyatakan nyeri berkurang atau terkontrol.
4. Identifikasi faktor yang memperberat dan
2. Pasien tampak rileks memperingan nyeri
5. Identifikasi pengetahuan dan keyakinan
tentang nyeri
6. Identifikasi pengaruh budaya terhadap
respon nyeri
7. Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas
hidup
8. Monitor keberhasilan terapi
komplementer yang sudah diberikan
9. Monitor efek samping penggunaan
analgetik
2. Terapeutik
1. Berikan teknik nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri (mis. TENS,
hypnosis, akupresur, terapi musik,
biofeedback, terapi pijat, aroma terapi,
teknik imajinasi terbimbing, kompres

29
hangat/dingin, terapi bermain)
2. Control lingkungan yang memperberat
rasa nyeri (mis. Suhu ruangan,
pencahayaan, kebisingan)
3. Fasilitasi istirahat dan tidur
4. Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri
dalam pemilihan strategi meredakan
nyeri
3. Edukasi
1. Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu
nyeri
2. Jelaskan strategi meredakan nyeri
3. Anjurkan memonitor nyri secara mandiri
4. Anjurkan menggunakan analgetik secara
tepat
5. Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
4. Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian analgetik, jika
perlu
3. Perfusi perifer tidak efektif Setelah diberikan tindakan keperawatan 1×24 jam Observasi
diharapkan  kebutuhan nutrisi adekuat dengan 1. Monitor sirkulasi perifer(mis. Nadi
berhubungan dengan penurunan
kriteria hasil : perifer, edema, pengisian kalpiler,
konsentrasi hemoglobin (D.0009) 1. Denyut nadi cukup meningkat warna, suhu, angkle brachial index)
2. Tekanan sytole dan diastole dalam rentang 2. Monitor panas, kemerahan, nyeri, atau
normal bengkak pada ekstremitas
3. Tidak ada sianosis Terapeutik

30
4. Tidak ada sesak 2. Hindari pemasangan infus atau
5. Konjugtiva tidak anemis pengambilan darah di area keterbatasan
perfusi
3. Hindari pengukuran tekanan darah pada
ekstremitas pada keterbatasan perfusi
4. Hindari penekanan dan pemasangan
torniquet pada area yang cidera
Edukasi
1. Anjurkan minum obat pengontrol
tekakan darah secara teratur
Kalobrasi
1. Kaloborasi pemberian vitamin penambah
darah
4. Defisit pengetahuan berhubungan Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1×20 Observasi :
dengan kurang terpaparnya menit diharapkan terjadi peningkatan 1. Identifikasi kesiapan dan kemampuan
informasi tentang anemia (D.0111 pengetahuan mengenai anemia dan penanganan menerima informasi
Halaman : 246) yang bersangkutan degan kriteria hasil : 2. Identifikasi faktor-faktor yang dapat
1. Melaporkan pemahaman mengenai penyakit meningkatkan dan menurunkan
yang dialami
motivasi perilaku yang hidup tidak
2. Menanyakan tentang pilihan terapi yang
merupakan petunjuk kesiapan belajar bersih
Terapeutik :
1. Sediakan materi dan media pendidikan
kesehatan

31
2. Jadwalkan pendidikan kesehatan susuai
kesepakatan
3. Berikan kesempatan untuk bertanya
Edukasi :
1. Jelaskan faktor resiko yang dapat
mempengaruhi kesehatan
2. Ajarkan perilaku hidup bersih dan sehat
3. Ajarkan strategi yang dapat digunakan
untuk meningkatkan pengetahuan
tentang informasi yang belum dipahami

32
2.3.4 Implementasi Keperawatan
Pada langkah ini, perawat memberikan asuhan keperawatan yang
pelaksanaannya berdasarkan rencana keperawatan yang telah disesuaikan pada
langkah sebelumnya (intervensi).
2.3.5 Evaluasi Keperawatan
Evaluasi merupakan tahap akhir dari proses keperawatan yang digunakan
sebagai alat untuk menilai keberhasilan dari asuhan keperawatan dan proses ini
berlangsung terus menerus yang diarahkan pada pencapaian tujuan yang
diinginkan, Evaluasi dapat dilakukan dengan menggunakan pendekatan SOAP.

33
BAB 3
ASUHAN KEPERAWATAN ANTENATAL
Nama Mahasiswa : Hepi Nopita Sari
Nim : 2019.C.11a.1011
Ruang Praktek : Puskesmas Pahandut
Tanggal & Jam Pengkajian : 25 Oktober & Pukul 09.00 Wib
I. Pengkajian
A. Identitas klien dan Penanggung jawab
Identitas Klien
Nama : Ny. L
Umur : 33 Thn
Agama : Islam
Suku Bangsa : Banjar/indonesia
Pendidikan terakhir : SMP
Pekerjaan : Swasta
Golongan Darah :O
Alamat : Jl.Kalimantan
Diagnosa Medis : G5P4A0
Tanggal Masuk PKM : 25 Oktober 2021
Tanggal Pengkajian : 25 Oktober 2021
Nomor Rekam Medik :-
Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. R
Umur : 40 Thn
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Suku Bangsa : Banjar/Indonesia
Pendidikan terakhir : SMP
Pekerjaan : Wiraswasta
Golongan Darah :A
Alamat : Jl.Kalimantan

34
Hubungan dengan Klien : Suami
B. Status Kesehatan
1. Alasan Kunjungan / Keluhan Utama :
Klien mengatakan mual dan pusing
2. Riwayat Kesehatan Sekarang (PQRST) :
Pasien dibawa oleh suami ke Puskesmas pada tanggal 25 Oktober 2021 jam
08:00 Wib pasien mengeluh mual dan pusing cepat lelah, lemah, nafsu makan
berkurang. Ibu mengatakan hamil kelima usia 3 minggu. Ini adalah pertama kali
ibu memeriksakan kehamilannya. Ibu mendapatkan imunisasi TT. Hasil
pemeriksaan BB/TB : 52,5 Kg/150 cm TTV : TD=130/90 mmHg, N=80x/m,
P=22x/m, S=37,5⁰C LiLA 25 cm.Konjugtiva anemis
3. Riwayat Kesehatan Yang Lalu / Yang Pernah Dialami :
Ibu mengatakan mempunyai riwayat penyakit hipotensi, Ibu mengatakan
tidak pernah dirawat di rumah sakit.
4. Riwayat Kesehatan Keluarga :
Ibu mengatakan dalam keluarganya tidak ada riwayat keturunan kembar,
tidak ada yang menderita cacat bawaan.
II. RIWAYAT OBSTETRIC DAN GINEKOLOGI
Riwayat Ginekologi:
a. Riwayat Menstruasi :
Menarche : 12 Tahun
Siklus : 28 Hari (normal)
Lamanya Haid : 4-5 hari
Banyaknya : 2-3 kali ganti pembalut
Sifat Darah (warna, bau, cair/gumpalan, dysmenorhoe) :
Warna merah terang kadang kecoklatan, bau metalik (normal), cair.
Gangguan sewaktu menstruasi : Nyeri Pinggang
Gejala pre menstruasi : Perubahan suasana hati
HPHT : 3 Oktober 2021
Taksiran Persalinan : 5 Juli 2022
b. Riwayat Perkawinan (suami dan
isteri) :

35
Usia Pernikahan : Tidak di kaji
Lamanya Pernikahan : Tidak di kaji
Pernikahan Ke : 1 (satu)
c. Riwayat Keluarga Berencana :
Jenis kontrasepsi apa yang digunakan sebelum hamil : Kb Suntik 1 bulan
Waktu dan lamanya penggunaan : 1 tahun
Apakah ada masalah dengan cara tersebut : Tidak ada
Jenis, kontrasepsi yang direncanakan setelah persalinan sekarang : Kb suntik 3
bulan
Berapa jumlah anak yang direncanakan oleh keluarga : Tidak ada
Riwayat Obstetri :
a. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu : G5 P4 A0
(Tidak dilakukan pengkajian)
Umu Keadaa
Masalah
Tgl r Jenis Tempat/ Jenis n Anak
No BB
partus hami partus Penolong kelamin Ha Lahi
Nifas Bayi
l mil r
1 2001 25 - - - - - - - - Mati
2 2009 27 Partus bidan Perempu 2.700 Tid Tidak Tidak sehat Hidup
spontan an kg ak ada ada
ada
3 2013 30
2020
2021
Hamil
saat ini
Keterangan :
 Masa hamil : Tidak di kaji
 Masalah Lahir/persalinan : Tidak di kaji
 Masalah Nifas : Tidak di kaji
 Masalah bayi : Tidak di kaji
 Keadaan Anak : hidup / mati, sebab kematian :
b. Riwayat Kehamilan Sekarang
 Amenorhoe : Ya
 Keluhan waktu hamil : Mual muntah
 Gerakan anak pertama di rasakan : -
 Imunisasi : Lengkap
 Penambahan BB selama hamil : Tidaj ada

36
 Pemeriksaan kehamilan : teratur
 Tempat pemeriksaan dan hasil pemeriksaan :UPT
PUSKESMAS PAHANDUT
II. PEMERIKSAAN FISIK
Subjektif Objektif
a. Keadaan Suhu : 36,50C
Umum Nadi : 80x/menit
BB sebelum hamil, tidak dikaji Tekanan darah 130/90mmHg
BB 52,5 kg
Tinggi Badan 150 cm
Kesadaran Composmentis
Turgor Kulit : Tidak di kaji

Tidak ada benjolan


b. Kepala Keadaan bersih
Tidak ada ketombe
Tidak ada rambut rontok
Berwarna hitam

Hyperpigmentasi : tidak ada


c. Muka Cloasma gravidarum : tidak ada
Rasa bengkak? Edema : tidak ada
Tidak ada Simetris

Mukosa mulut & bibir : kering


d. Mulut Keadaan gigi : lengkap, bersih
Keluhan : tidak ada Fungsi Pengecapan : asam dan
terasa pahit
Keadaan Mulut : bersih
Fungsi menelan : normal

e. Mata Ukuran pupil : normal


Keluhan : Anemia Konjungtiva : Pucat
Sklera : tidak ikterik
Fungsi Penglihatan : baik

37
Reaksi alergi : tidak ada
f. Hidung Pernah flu : tidak
Keluhan : Tidak ada Frekuensinya dalam 1 tahun :
tidak ada
Perdarahan/peradangan : tidak
pernah
Keadaan/kebersihan : bersih

Keadaan : simetris kiri kanan


g. Telinga Fungsi pendengaran : normal
Keluhan : tidak ada
Pembesaran kel.Tyroid : tidak
h. Leher ada
Pembengkakan : Tidak ada Distensi vena jugularis : tidak
ada
Pembesaran KGB : tidak ada

Sesak napas : tidak ada


i. Daerah dada Batuk : tidak ada
Jantung dan paru-paru : baik Sakit dada : tidak pernah
Suara napas : veskuler (normal)
Bunyi jantung : lup dup
(normal)

Puting susu datar tidak terdapat


Payudara simetris lecet
Tidak adanya nyeri tekan pada
kedua payudara
Tidak ada benjolan

TFU belum teraba


j. Abdomen Tidak terdapat nyeri tekan

38
Tidak terdapat perdarahan
k. Genitalia Tidak terdapat nyeri tekan
Eksterna tidak di kaji

Oedema pada ekstremitas tidak


ditemukan
l. Anus : tidak Tidak terdapat nyeri tekan
dilakukan Tidak terdapat benjolan/massa
pemeriksaan
m. Ekstremitas Ukuran panggul luar :
atas dan bawah - Distantia spinarum :
Tidak dilakukan pemeriksaan
- Distantia cristarum :
Tidak dilakukan pemeriksaan
- Conjugata externa :
n. Pemeriksaan
Tidak dilakukan pemeriksaan
Panggul
- Lingkar panggul : Tidak
dilakukan pemeriksaan

Ukuran panggul dalam :


- Promonotorium : Tidak
dilakukan pemeriksaan
- Linea inominata : Tidak
dilakukan pemeriksaan
- Dinding samping :
Tidak dilakukan pemeriksaan
- Spina Ischiadika : Tidak
dilakukan pemeriksaan
- Sacrum : Tidak
dilakukan pemeriksaan
- CV : Tidak dilakukan

39
pemeriksaan CD : Tidak
dilakukan pemeriksaan

III. POLA AKTIVITAS SEHARI-HARI


1. Pola Nutrisi
No Pola kebiasaan Sebelum hamil Saat hamil
1 a. Frekuensi 2-3 x sehari 2-3 x sehari
b. Nafsu makan/selera Baik Baik
c. Jenis makanan Nasi, sayur, lauk Nasi, sayur, lauk,
susu, buah
2. Pola Eliminasi
a. Buang Air Kecil (BAK) : 8-12x/hari, kuning
terang, bau khas amoniak
b. Buang Air Besar (BAB) : 2-3x/hari, warna
kuning kecoklatan, konsistensi lembek
3. Pola tidur dan istirahat : 6-7 jam sehari
4. Pola aktivitas dan latihan : Baik
5. Personal Hygiene : -
Kulit : Lembab
Rambut : Baik, tidak ada ketombe, tidak rontok
Mulut & Gigi : Bersih dan lengkap
Pakaian : Rapi
Kuku : Bersih
Vulva Hygiene: Baik, Tidak terdapat perdarahan, Tidak terdapat nyeri tekan
6. Ketergantungan fisik :
Merokok : Tidak
Minuman Keras : Tidak
Obat-obatan : Tidak
Lain-lain :-
IV. ASPEK PSIKOSOSIAL DAN SPIRITUAL
1. Pola pikir dan persepsi
a. Apakah ibu telah mengetahui cara memberi
ASI dan merawat bayi : Ya, Klien mengetahui cara pemberian ASI
dan merawat bayi

40
b. Apakah klien merencanakan pemberian ASI
pada bayinya : Ya
c. Jenis kelamin yang diharapkan : Laki-laki
d. Siapa yang membantu merawat bayi di rumah :
Suami dan orang tua
e. Apakah hamil ini diharapkan : Ya, klien
mengatakan sangat diharapkan
2. Persepsi diri
 Hal yang amat di pikirkan saat ini : Klien mengatakan
bayi dengan kondisi sehat dan persalinan lancar
 Harapan setelah menjalani perawatan : Klien
mengaharapkan bayi dan ibu sehat
 Perubahan yang dirasa setelah hamil : tidak ada
3. Konsep diri
 Body image : Klien mengatakan menerima apapun
kondisi tubuhnya.
 Peran : Klien mengatakan ia seorang istri dan akan
menjadi seorang ibu
 Ideal diri : Klien mengatakan ingin dirinya dan
keluarganya selalu bahagia.
 Identitas diri : Klien mengatakan ia seorang ibu rumah
tangga
 Harga diri : Klien merasa percaya diri.
4. Hubungan/komunikasi
 Bicara : Jelas, relevan, mampu mengekspresikan dan
mampu mengerti orang lain.
 Bahasa utama : Banjar dan Indonesia
 Bahasa daerah : Banjar
 Yang tinggal serumah : Klien, suami
 Adat istiadat yang di anut : Adat Jawa
 Yang memegang peranan penting dalam keluarga : Suami

41
 Motivasi dari suami : Suami selalu menemani dan
memberikan dukungan selama kehamilan.
 Apakah suami perokok : Tidak
 Kesulitan dalam keluarga : Tidak ada
5. Kebiasaan seksual
 Gangguan hubungan seksual : Tidak ada
 Pemahaman terhadap fungsi seksual : Klien mengatakan
cukup memahami
6. Sistem Nilai – Kepercayaan
 Siapa dan apa sumber kekuatan : Tuhan dan dukungan
keluarga
 Apakah Tuhan, Agama, Kepercayaan penting untuk
anda : Klien mengatakan Tuhan, agama, dan kepercayaan sangat
penting dalam hidupnya.
 Kegiatan agama atau kepercayaan yang dilakukan
(macam dan frekuensi) : -
 Sebutkan kegiatan agama atau kepercayaan yang ingin
dilakukan selama di RS : Tidak ada
V. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Darah
 HB : 8 g/dl
 Golongan Darah/Rh : Tidak dilakukan pemeriksaan
 Gula Darah : Tidak dilakukan pemeriksaan
 Leukosit : Tidak dilakukan pemeriksaan
 VR/VDRL : Tidak dilakukan pemeriksaan
2. Urine
 Protein : Tidak dilakukan pemeriksaan
 Sedimen : Tidak dilakukan pemeriksaan
 Reduksi : Tidak dilakukan pemeriksaan
3. Pemeriksaan tambahan
 TTT/NST : Tidak dilakukan pemeriksaan
 TTO/OCT : Tidak dilakukan pemeriksaan

42
 USG : Tidak dilakukan pemeriksaan
 Amnioscopy : Tidak dilakukan pemeriksaan
 TORCH : Tidak dilakukan pemeriksaan
 Rontgent : Tidak dilakukan pemeriksaan
VI. PENGOBATAN
Tablet Fe
Vit C
Palangka Raya, 08 Maret 2021

Hepi Nopita Sari

3.2 Diagnosa Keperawatan


ANALISIS DATA
NO DATA KEMUNGKINAN MASALAH
PENYEBAB

43
Data Subjektif : Aliran darah lambat Perfusi perifer
1. - Pasien mengeluh pusing tidak efektif

Data Objektif :
Suplai oksiegen
- Konjungtiva anemis menurun
- Hb : 8 g/dl
- TD=130/90 mmHg,
- N=80x/m Pada jaringan perifer
- Usia Kehamilan : 3 Minggu

Perfusi perifer tidak


efektif

2. Data Subjektif : Terjadi proses Defisit


- Ibu mengatakan kurang kehamilan pengetahuan
mengetahui tentang anemia.
- Ibu mengatakan mual
muntah Kurang terpaparnya
- Ibu mengatakan tidak nafsu informasi tentang
makan penyakit,
Data Objektif : pengobatan
- Ibu tampak kebingungan
- Ibu pasien kurang
megetahui cara pencegahan Defisit pengetahuan
maupun pengobatan

PRIORITAS MASALAH

1. Perfusi perifer tidak efektif berhubungan dengan penurunan konsentrasi


hemoglobin ditandai dengan Pasien mengeluh pusing, Konjungtiva
anemis, N=80x/m, Hb : 8 g/dl, TD=130/90 mmHg.
2. Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurang terpapar informasi
tentang penyakit anemia ditandai dengan Ibu mengatakan kurang
mengetahui tentang penyakit anemia,
44 Ibu tampak kebingungan, Ibu
kurang megetahui cara pencegahan maupun pengobatan
45
RENCANA KEPERAWATAN
Nama Pasien : Ny. L

Ruang Rawat : KIA

Diagnosa Keperawatan Tujuan (Kriteria Hasil) Intervensi Rasional

1. Setelah diberikan tindakan Observasi 2. Mengupayakan TTV


berhubungan dengan keperawatan 1×24 jam 2. Monitor sirkulasi perifer(mis. Nadi
pasien tetap normal
penurunan konsentrasi diharapkan  kebutuhan nutrisi perifer, edema, pengisian kalpiler,
hemoglobin (D.0009) adekuat dengan kriteria hasil : warna, suhu, angkle brachial 3. Untuk mengetahui adanya
1. Denyut nadi cukup index)
perubahan cairan
meningkat 3. Monitor panas, kemerahan, nyeri,
2. Tekanan sytole dan atau bengkak pada ekstremitas 4. Untuk mengindari kejang
diastole dalam rentang Terapeutik
5. Untuk menghindari cidera
normal 5. Hindari pemasangan infus atau
3. Tidak ada sianosis pengambilan darah di area pada area perfusi
4. Tidak ada sesak keterbatasan perfusi
6. Agar tidak terjadi infeksi
5. Konjugtiva tidak anemis 6. Hindari pengukuran tekanan darah
pada ekstremitas pada keterbatasan 7. Agar konsentrasi darah
perfusi
stabil
7. Hindari penekanan dan
pemasangan torniquet pada area
yang cidera
Edukasi
1. Anjurkan minum obat pengontrol
tekakan darah secara teratur
Kalobrasi

46
1. Kaloborasi pemberian vitamin
penambah darah
2. Setelah dilakukan tindakan Observasi :
berhubungan dengan kurang
keperawatan 1×20 menit 1. Identifikasi kesiapan dan
terpaparnya informasi
tentang anemia (D.0111 diharapkan terjadi kemampuan menerima informasi
Halaman : 246)
peningkatan pengetahuan 2. Identifikasi faktor-faktor yang
mengenai anemia dan dapat meningkatkan dan
penanganan yang menurunkan motivasi perilaku
bersangkutan degan kriteria yang hidup tidak bersih
hasil : Terapeutik :
1. 1. Sediakan materi dan media
mengenai penyakit yang
pendidikan kesehatan
dialami
2. 2. Jadwalkan pendidikan kesehatan
terapi yang merupakan
susuai kesepakatan
petunjuk kesiapan belajar
3. Berikan kesempatan untuk
bertanya
Edukasi :
1. Jelaskan faktor resiko yang
dapat mempengaruhi kesehatan

47
2. Ajarkan perilaku hidup bersih
dan sehat
3. Ajarkan strategi yang dapat
digunakan untuk meningkatkan
pengetahuan tentang informasi
yang belum dipahami

48
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN

Hari/Tanggal Tanda Tangan dan


Implementasi Evaluasi (SOAP)
Jam Nama Perawat

Senin,25 Oktober 1. Memeriksa sirkulasi perifer(mis. Nadi S : Ny. S mengatakan masih merasa pusing”
2021 perifer, edema, pengisian kalpiler, warna, O:
Jam 09.00 WIB suhu, angkle brachial index) - Pasien tampak pucat
2. Memonitor panas, kemerahan, nyeri, atau - Konjungtiva pasien anemis
Diagnosa 1
bengkak pada ekstremitas - Hb : 8 g/dl
3. Mengindari pemasangan infus atau - TD=110/80 mmHg,
pengambilan darah di area keterbatasan - N=80x/m Hepi Nopita Sari
perfusi A : Masalah keperawatan teatasi sebagian
4. Menghindari pengukuran tekanan darah P : Intervensi dihentikan
pada ekstremitas pada keterbatasan perfusi
5. Menghindari penekanan dan pemasangan
torniquet pada area yang cidera
6. Mengajurkan minum obat pengontrol
tekakan darah secara teratur

1. Mengkaji tingkat pengetahuan pasien.


Senin,25 Oktober 2. Berikan informasi pada pasien tentang S : Ny. S mengatakan mulai mengetahui tentang
2021 penyakit anemia saat hamil penyakit nya”
Jam : 10.40 WIB 3. Berikan penjelasan pada pasien tentang O :

49
Diangnosa 2 setiap 1 tindakan keperawatan yang - Pasien mulai memahami tentang penyakit dan cara
diberikan pengobatannya
- Pasien dapat melakukan tindakan sesuai dengan
anjuran dan edukasi yang diberikan
A : Masalah keperawatan teatasi Hepi Nopita Sari
P : Intervensi dihentikan

50
BAB 4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kehamilan terjadi kalau ada pertemuan dan persenyawaan antara sel telur
(ovum) dan sel mani (spermatozon) pada saat dilakukan pengkajian didapatkan
beberapa kelhan dari pasien dan dilakukan pengkajian dan didapat diagnosa yaitu
yang pertama risiko defiit nutrisi berhubungan dengan nafsu makan pasien
menurun dang defidsit pengetahuan berhunan dengan pasien kurang terpapar
informasi kemudian paa implementasi dialakukan sesuai dengan intrevensi yang
dibutuhakan pasien tentang nutrisi dan informasi dan evaluasi keadaan pasien
membaik.
4.2 Saran
Penulis memberikan saran kepada pihak baik Rumah Sakit, Institusi
Pendidikan dan bagi profesi Perawat dalam memeberikan muttu pelayanan,
pemberian informasi dalam pendidikan, dalam ruang lingku memberikan asuhan
keperawatan pada pasien dengan sebaik-baiknya agar pasien merasakan adanya
kepuasan dalam diberikannya pelayanan maupun informasi dan asuhan
keperawatan yang diberikan.

51
Daftar Pustaka
Azizah, S. (2015). Gambaran Keluhan Subjektif Selama Kehamilan di Jakarta dan
Faktor-faktor yang Berhubungan. Universitas Indonesia, Jakarta. Retrieved
Baston, H., & Hall, J. (2012). Midwifery essensials: Antenatal Volume 2. Jakarta:
EGC.
Aspiani, R. Y. (2016). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Maternitas Aplikasi
NANDA, NIC dan NOC. Jakarta: Trans Media.
Eniyati, & Rahayu, D. (2017). Sikap Ibu Hamil dalam Menghadapi
Ketidaknyamanan Kehamilan Trimester I di Puskesmas Piyungan Bantul
Yogyakarta. Jurnal Kesehatan Samodra Ilmu, 8(1).
Indah Puspitasari, Irawati Indrianingrum / Jurnal Ilmu Keperawatan dan
Kebidanan Vol.11 No.2 (2020) 108-114
PPNI (2018).Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan
Keperawatan, Edisi 1. Jakarta : DPP.PPNI.
PPNI.(2016).Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator
Diagnostik, Edisi 1. Jakarta : DPP.PPNI.

52
SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SAP)
GIZI PADA IBU HAMIL
Pokok Bahasan           : Anemia pada ibu hamil
Hari/tanggal                : Senin, 25 Oktober 2021
Jam/waktu                  : 11.00 WIB
Sasaran                       : Ibu hamil
Penyuluh                     : Hepi Nopita Sari
Tempat                        : Palangka Raya
      1. Tujuan Instruksional Umum ( TIU )
Setelah mendapatkan penjelasan tentang nutrisi ibu hamil selama 10 menit,
diharapkan pasien  dapat mengerti dan memahami tentang berbagai kebutuhan zat
gizi  pada ibu hamil
      2. Tujuan Instruksional Khusus ( TIK )
Setelah mendapatkan penjelasan tentang nutrisi ibu hamil, diharapkan klien
mampu:
1. klien dapat mengerti pentingnya gizi seimbang bagi ibu hamil
2. klien mengerti dan paham tentang Kebutuhan zat gizi untuk ibu hamil
3. klien mengerti Manfaat gizi seimbang untuk ibu hamil
4. klien dpat mengerti Dampak kekurangan gizi pada ibu hamil
3. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
4. Media dan Alat Peraga
1. Leaflet
2. lembar balik

53
5. Proses Kegiatan Penyuluhan
Jam Kegiatan Respon Waktu
10.00 sd a) Pendahuluan 5 Menit
10.05 b) Menyampaikan salam Membalas salam
c) Menjelaskan tujuan
d) Kontrak waktu Mendengarkan
e) Tes awal
Memberi respon
Menjawab soal

10.05 Inti Mendengarkan dengan penuh 10 Menit


Sd 10.15 a) Pengertian gizi seimbang perhatian
ibu hamil
b) Kebutuhan zat gizi untuk
ibu hamil
c) Manfaat gizi seimbang
untuk ibu hamil
d) Dampak kekurangan gizi
pada ibu hamil
10.15 sd Penutup 5 Menit
10.20 a) Tanya jawab a)Menanyakan yang belum
b) Tes akhir jelas
c) Menyimpulkanhasil b)  Aktif bersama
penyuluhan c)  Menyimpulkan
d) Memberi salam  penutup d)   Membalas salam

54
MATERI PENYULUHAN
I. Anemia Pada Ibu Hamil
1. Pengertian Anemia
Anemia adalah jumlah sel darah merah menurun, kadar Hb menurun di
bawah normal (normal wanita 12 gr %, pria 14 gr%). Anemia adalah kondisi
ibu dengan kadar haemoglobin (Hb) dalam darahnya kurang dari 12 gr%
(Wiknjosastro, 2002). Sedangkan anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu
dengan kadar haemoglobin dibawah 11 gr% pada trimester I dan III atau kadar
<10,5 gr% pada trimester II (Saifuddin, 2002).

2. Ciri-ciri ibu hamil dengan anemia


Biasanya ibu hamil dengan anemia mengeluhkan sebagian atau
keseluruhan ciri-ciri dibawah ini, dan untuk memastikannya harus dengan tes
kadar Hb dalam darah.Ciri-ciri tersebut antara lain :
a. Konsentrasi hilang
b. Lemah, letih, lesu, dan lunglai
c. Mual dan muntah
d. Nafas terengah-engah dan nyeri dada
e. Nafsu makan turun
f. Pucat pada bibir, konjungtiva, lidah, gusi, kulit.
g. Pusing/ Sakit kepala
h. Pandangan mata berkunang- kunang
i. Anemia karena perdarahan
Kebutuhan zat gizi selama kehamilan :
A. KARBOHIDRAT
 Sebagai sumber tenaga dapat diperoleh dari jenis padi – padian, umbi –
umbian seperti kentang.
B. PROTEIN
 Sebagai zat utama untuk membangun jaringan – jaringan bagian tubuh.
 Sumber protein hewan, daging, ikan, unggas, telur.
 Sumber protein nabati : kacang kedelai, kacang tanah, kacang merah,
kacang kacangan dan lain-lain
C.    VITAMIN C

55
 Dapat meningkatkan daya tahan tubuh terhadap infeksi.
 Dapat diperoleh dari :Buah – buahan yang berwarna kuning seperti : jeruk,
wortel,sayur – sayuran
D. VITAMIN A
Untuk perkembangan psikomotor dan penglihatan anak.
Sumber vitamin A
 Bahan hewani : - Minyak ikan, kuning telur
 Bahan nabati   : - Wortel dan sayuran daun seperti bayam, kangkung.
 Buah – buahan yang berwarna merah seperti tomat dan pepaya
E. ZAT BESI
Untuk pembentukan darah.
Dapat diperoleh dari :
 Bahan makanan hewan seperi telur, hati, daging
 Bahan makanan nabati kacang – kacangan seperti : kacang tanah, kacang
kedelai,sayuran hijau seperti bayam, daun singkong, kangkung.
F. CAIRAN
Air merupakan bagian tubuh yang terbesar. Hampir ¾ dari berat tubuh
adalah air. Tubuh menggunakan air untuk beberapa fungsi. Air adalah pelarut
semua hasil pencernaan, pembawa zat – zat kotoran dari sel – sel ke ginjal. Air
juga menolong mengatur suhu tubuh. Seseorang memerlukan sekitar 6 – 8 gelas
air dalam sehari.
Ibu hamil dianjurkan minum 2 liter per hari.
 Prinsip makana ibu hamil à Makan 1 – 2 piring lebih  banyak dari biasanya
selama hamil
 Makan aneka ragam makanan 4 – 5 kali sehari untuk memenuhi gizi ibu
selama hamil;
 Menghindari makanan yang berbumbu pedas dan berlemak.
 Menghindari alcohol, karena dapat mengganggu pencernaan dan janin.
      Sumber air bagi tubuh ada 3 macam yaitu:
 Melalui cairan yang diminum seperti air bersih, susu, sari – sari buah dan
lain   sebagainya.

56
 Melalui makanan seperti sayur mentah, buah – buahan yang kaya air, sop
dan makanan lainnya yang mengandung banyak air.
 Melalui metabolisme dalam tubuh.
G. Mineral
Mineral dibutuhkan untuk pembentukkan darah dan tulang, keseimbangan
cairan tubuh, fungsi syaraf yang sehat, fungsi system pembuluh darah jantung dan
lain-lain. mineral berfungsi sebagai ko-enzim, memungkinkan tubuh melakukan
fungsinya seperti memproduksi tenaga, pertumbuhan dan penyembuhan. Ada 15
macam mineral yang diperlukan tubuh seperti kalsium, ferrum, yodium, mangan,
chlorine, fosfor, belerang, seng, kalium, sodium, dsb.
Makan yang mengandung mineral diantaranya adalah susu, hati, kuning
telur, sayur-sayuran yang berwarna hijau,  daging, dan ikan.

   

57
 Lemak Ciri-ciri ibu hamil dengan anemia
Macam-macam Nutrisi
Sebagai sumber omega 3 & 6 untuk
Untuk Mencegah Anemia  Konsentrasi hilang
perkembangan mata & otak
Sumber: kacang, ikan laut  Lemah, letih, lesu, dan lunglai
 Karbohidrat
Sebagai sumber energi  Vitamin & Mineral  Mual dan muntah
Sumber: nasi, jagung,kentang, roti Asam folat: pembentukan sel syaraf &  Nafas terengah-engah dan nyeri dada
gandum mencegah kelainan janin
 Nafsu makan turun
Batasi: cake, permen, cola Sumber: sayuran hijau, beras merah, buah
Kalsium : pembentukan tulang & bakal  Pucat pada bibir, konjungtiva, lidah, gusi,
gigi kulit.
Sumber: susu, biji-bijian, brokoli  Pusing/ Sakit kepala
Zat besi: pembentukan darah, mencegah
 Pandangan mata berkunang- kunang
anemia
Sumber: hati, daging, kuning telur, sayuran
 Protein hijau, ikan
Membantu proses tumbuh-kembang Lengkapi dengan buah & sayur
janin, payudara  Air
Sumber: daging, ayam, ikan, telur, Mencegah dehidrasi
tahu, tempe, susu, kacang-kacangan Mempercepat proses metabolisme tubuh
Minum air 8-10 gelas per hari.

58
Penyebab Anemia
Anemia Pada
Apa Itu Anemia?
Pada Ibu Hamil Ibu selama Kehamilan
Anemia adalah suatu kondisi tubuh yang terjadi
 Meningkatnya kebutuhan zat besi untuk ketika sel-sel darah merah (eritrosit) dan/atau
pertumbuhan jani Hemoglobin (Hb) yang sehat dalam darah berada
 Kurangnya asupan zat besi pada makanan yang di bawah nilai normal (kurang darah). Nilai
dikonsumsi ibu hamil normal hemoglobin pada pria dewasa 13- 17,5
 Pola makan ibu terganggu akibat mual selama gr/dl dan pada wanita dewasa 12-15,5 gr/dl.
kehamilan
 Adanya kecenderungan rendahnya
cadangan zat besi (Fe)
 Pada wanita akibat persalinan sebelumnya dan
menstruasi

Anemia pada ibu hamil adalah kondisi ibu


dimana kadar hemoglobin dibawah 11 gr % pada
trimester I dan III atau kadar Hb ¿10,5 gr % pada
trimester II

Nama : Hepi Nopita Sari


NIM : 2019.C.11a.1011

YAYASAN EKA HARAP PALANGKA RAYA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
T.A 2021/2022

59

Anda mungkin juga menyukai