Anda di halaman 1dari 55

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.

M
DENGAN DIAGNOSA KEBIDANAN G1 P0 A0 DI PUSKESMAS
KAYON PALANGKA RAYA

Disusun Oleh

PURNADI NAKALELU
Nim : 2022-04-14901-055

YAYASAN EKA HARAP PALANGKA RAYA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
T.A 2022/2023
LEMBAR PERSETUJUAN

Laporan ini di susun oleh :

Nama : Purnadi Nakalelu

NIM : 2022-04-14901-055

Program Studi : S-1 Keperawatan

Judul :Laporan Pendahuluan Dan Asuhan Keperawatan pada Ny.M


Dengan Diagnosa Kebidanan G1P0A0 Di Puskesmas Kayon
palangka raya

Telah melakukan asuhan keperawatan sebagai persyaratan untuk menyelesaikan


Praktik klinik Stase Maternitas Program Studi Profesi Ners Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Eka Harap Palangkaraya.

Laporan keperawatan ini telah disetujui oleh :

Pembimbing Klinik Pembimbing Akademik

Kristalili, S.Kep., Ners Ayu Puspita, Ners, M.kep

ii
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan anugerah-Nya sehingga penyusun dapat Laporan Pendahuluan Dan
Asuhan Keperawatan pada Ny.M Dengan Diagnosa Medis G1 P0 A0 palangka
raya”. Laporan pendahuluan ini disusun guna melengkapi parktik klinik program
profesi Ners. Laporan Pendahuluan ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh
karena itu, saya ingin mengucapkan terimakasih kepada :
1. Ibu Maria Adelheid Ensia, S.Pd., M.Kes selaku Ketua STIKes Eka Harap
Palangka Raya.
2. Ibu Meilitha Carolina, Ners., M.Kep selaku Ketua Program Studi Ners STIKes
Eka Harap Palangka Raya.
3. Ibu Isna Winanti , S.Kep, Ners, S selaku koordinator Praktik Klinik Program
Studi Ners
4. Ibu Ayu Puspita, Ners, M.kep selaku pembimbing akademik yang telah banyak
memberikan arahan, masukkan, dan bimbingan dalam penyelesaian asuhan
keperawatan ini
5. Semua pihak yang telah banyak membantu dalam pelaksaan kegiatan praktik
propesi ners dipuskesmas kayon.
Saya menyadari bahwa laporan pendahuluan ini mungkin terdapat kesalahan dan
jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu penyusun mengharapkan saran dan kritik
yang membangun dari pembaca dan mudah-mudahan laporan pendahuluan ini dapat
mencapai sasaran yang diharapkan sehingga dapat bermanfaat bagi kita semua.

Palangka Raya,10 Oktober 2022

Penyusun

iii
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN....................................................................................ii
KATA PENGANTAR........................................................................................................iii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................iv
BAB 1 TINJAUAN PUSTAKA1
1.1 Konsep Kehamilan1
1.1.1 Definisi Kehamilan1
1.1.2 Etiologi2
1.1.3 Klasifikasi2
1.1.4 Patofisiologi3
1.1.5 Tanda-Tanda Kehamilan4
1.1.6 Tanda-tanda kehamilan yang berbahaya5
1.1.7 Komplikasi6
1.1.8 Penatalaksanaan7
1.2 Konsep Dasar Perawatan Payudara...........................................................9
1.2.1 Defenisi perawatan payudara.....................................................................11
1.2.2 Tujuan perawatan payudara................................................................................13
1.2.3 Manfaat perawatan payudara.....................................................................13
1.2.4 Dampak tidak melakukan perawatan payudara.........................................14
1.2.5 Pelaksanaan perawatan payudara.........................................................................15
1.3 Persiapan Persalinan..................................................................................17
1.4 Faktor-faktor yang mempengaruhi kesiapan persalinan............................18
2.1 Manajemen Asuhan Keperawatan19
2.1.1 Pengkajian19
2.1.2 Diagnosa Keperawatan20
2.1.3 Intervensi Keperawatan22
2.1.4 Implementasi Keperawatan27
2.1.5 Evaluasi Keperawatan29
BAB 2 ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU HAMIL30
2.1 Analisis Data30
2.2 Prioritas Masalah43
2.3 Rencana Keperawatan46
2.4 Implementasi Dan Evaluasi Keperawatan48
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................50

iv
BAB 1
TINJAUAN PUSTAKA

1.1 Konsep Dasar Kehamilan


1.1.1 Defenisi
Kehamilan merupakan penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan
dengan nidasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan
normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 9 bulan menurut kalender
internasional. Maka, dapat disimpulkan bahwa kehamilan merupakan bertemunya sel
telur dan sperma di dalam atau diluar Rahim dan berakhir dengan keluarnya bayi dan
plasenta melalui jalan lahir (Yulaikhah, 2019).
Kehamilan merupakan suatu proses alamiah dan fisiologis. Setiap wanita yang
memiliki organ reproduksi sehat, jika telah mengalami menstruasi dan melakukan
hubungan seksual dengan seorang pria yang organ reproduksinya sehat, sangat besar
kemungkinannya terjadi kehamilan. Apabila kehamilan direncanakan, akan memberi
rasa bahagia dan penuh harapan, tetapi disisi lain diperlukan kemampuan bagi wanita
untuk beradaptasi dengan perubahan yang terjadi selama kehamilan, baik perubahan
yang bersifat fisiologis maupun psikologis (Fatimah & Nuryaningsih, 2017).
Kehamilan adalah mulai dari ovulasi sampai partus lamanya 280 hari (40
minggu) dan tidak lebih dari 300 hari (43 minggu). Pembagian kehamilan dibagi
dalam 3 trimester : trimester I, dimulai dari konsepsi sampai tiga bulan (0-12
minggu); trimester II, dimulai dari bulan keempat sampai enam bulan (13-28
minggu); trimester III dari bulan tujuh sampai sembilan bulan (29-42 minggu)
(Fatimah & Nuryaningsih, 2017).
Jadi dapat disimpulkan bahwa kehamilan merupaka proses fisiologi pada ibu
mauupun lingkungannya yang merupkan keadaan yang bersifat fisiologis dan bukan
patologis. Dimana kehamilan ini disebabkan akibat pertemuan antara sel ovum dan
sperma yang lamannya 280 hari atau 40 minggu hingga masa partus (Persalinan).

1
2

1.1.2 Etiologi
1. Konsep Fertilisasi dan Implantasi Menurut Walyani (2015) Konsepsi
fertilisasi (pembuahaan) ovum yang telah dibuahi segera membela diri
sambil bergerak menuju tuba fallopi/ruang rahim kemudian melekat pada
mukosa rahim dan bersarang di ruang rahim.Peristiwa ini disebut nidasi
(implantasi) dari pembuahaan sampai nidasi diperlukan waktu kira-kira
enam sampai dengan tujuh hari. Jadi dapat dikatakan bahwa untuk setiap
kehamilan harus ada ovum (sel telur), spermatozoa (sel mani), pembuahaan
(konsepsi-fertilisasi), nidasi dan plasenta.
2. Pertumbuhan dan perkembangan janin Minggu 0, sperma membuahi ovum
membagi dan masuk kedalam uterus menempel sekitar hari ke-11
a. Minggu ke-4 jantung, sirkulasi darah dan saluran pencernaan terbentuk.
Embrio kurang dari 0,64 cm.
b. Minggu ke-8 perkembangan cepat. Jantungnya mulai memompa
darah.Anggota badan terbentuk dengan baik.
c. Minggu ke-12 embrio menjadi janin.
d. Minggu ke-16 semua organ mulai matang dan tumbuh. Berat janin sekitar
0,2 kg.
e. Minggu ke-20 verniks melindungi tubuh, lanugo menutupi tubuh dan
menjaga minyak pada kulit, alis bulu mata dan rambut terbentuk.
f. Minggu ke-24 perkembangan pernafasan dimulai. Berat janin 0,7-0,8 kg.
g. Minggu ke-28 janin dapat bernafas, menelan dan mengatur suhu. Ukuran
janin 2/3 ukuran pada saat lahir.
h. Minggu ke-32 bayi sudah tumbuh 38-43 cm.
i. Minggu ke-38 seluruh uterus terisi oleh bayi sehingga ia tidak bisa
bergerak dan berputar banyak.
3

1.1.3 Klasifikasi
a. Kehamilan diklasifikasikan dalam 3 trimester menurut Sarwono
Prawirohardjo, 2011.
1) Trimester kesatu, dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan (0- 12 minggu).
2) Trimester kedua dari bulan keempat sampai 6 bulan (13-27 minggu).
3) Trimester ketiga dari bulan ketujuh sampai 9 bulan (28-40 minggu).
Menurut Muslihatun (2011) usia kehamilan (usia gestasi) adalah masa sejak
terjadinya konsepsi sampai dengan saat kelahiran, dihitung dari hari pertama
haid terakhir (mesntrual age of pregnancy). Kehamilan cukup bulan (term/
aterm adalah usia kehamilan 37 – 42 minggu (259 – 294 hari) lengkap.
Kehamilan kurang bulan (preterm) adalah masa gestasi kurang dari 37
minggu (259 hari).Dan kehamilan lewat waktu (postterm) adalah masa
gestasi lebih dari 42 minggu (294 hari).
b. Standart minimal Kunjungan Kehamilan Sebaiknya ibu memperoleh
sedikitnya 4 kali kunjungan selama kehamilan , yang terdistribusi dalam 3
trimester, yaitu :
1) 1 kali pada trimester I
2) 1 kali pada trimester II
3) 2 kali pada trimester III

1.1.4 Patofisiologi
Bertemunya sel sperma laki-laki dan sel ovum matang dari wanita yang
kemudian terjadi pembuahan, proses inilah yang mengawali suatu kehamilan.Untuk
terjadi suatu kehamilan harus ada sperma, ovum, pembuahan ovum (konsepsi),
implantasi (nidasi) yaitu perlekatan embrio pada dinding rahim, hingga plasentasi /
pembentukan plasenta. Dalam proses pembuahan, dua unsur penting yang harus ada
yaitu sel telur dan sel sperma. Sel telur diproduksi oleh indung telur atau ovarium
wanita, saat terjadi ovulasi seorang wanita setiap bulannya akan melepaskan satu sel
telur yang sudah matang, yang kemudian ditangkap oleh rumbai – rumbai
(microfilamen fimbria) dibawa masuk kerahim melalui saluran telur (tuba fallopi), sel
4

ini dapat bertahan hidup dalam kurun waktu 12-48 jam setelah ovulasi. Berbeda
dengan wanita yang melepaskan satu sel telur setiap bulan, hormon pria testis dapat
terus bekerja untuk menghasilkan sperma. Saat melakukan senggama (coitus),
berjuta-juta sel sperma (spermatozoon) masuk kedalam rongga rahim melalui saluran
telur untuk mencari sel telur yang akan di buahi dan pada akhirnya hanya satu sel
sperma terbaik yang bisa membuahi sel telur.
5

WOC Konsepsi

Fertilisasi

Implantasi

Embryogenesis

Maturasi janin

Perubahan pada ibu

Perubahan Fisiologis

G1 P0 A0

B1 B2 B3 B4 B5 B6

Pembesaran Uterus Peningkatan sirkulasi Pembesaran Uterus Uterus membesar GIT Esterogen
darah menignkat
Menekan Paru Volume darah menigkat Perubahan skelet dan
Menekan vesika Peningkatan
persendian Hiperpegment
urinaria Esterogen
Ekspansi Paru Hemodelusi asi
Berat uterus meningkat Areloa Striae
Anemia relatif Peningkatan Penurunan
Pola Nafas Tidak mamae Gravidarum
Perubahan pusat Frekuensi BAK tonus otot GIT
Efektif
HB dan O2 Menurun gravitasi tubuh
Gangguan Disfungsi Gangguan citra
Eliminasi urin Motilitas GIT tubuh
Resiko Perpusi Feriper Menekan saraf
Tidak Efektif sekitar
Konstipasi
Pelepasan
Nyeri Akut
mediator Nyeri
6

1.1.5 Manifestasi Klinis

1. Tanda presumtif/tanda tidak pasti Tanda presumtif/tanda tidak pasti


adalah perubahan-perubahan yang dirasakan oleh ibu (subjektif) yang
timbul selama kehamilan.
a. Amenorhoe (tidak dapat haid)
b. Nausea (mual) dan emesis Mual terjadi umumnya pada bulan-bulan
pertama kehamilan sampai akhir triwulan pertama disertai kadang-
kadang oleh muntah.
c. Adanya sesuatu yang diinginkan oleh ibu yang tidak biasanya
dilakukan.
d. Mammae menjadi tegang dan membesar Keadaan ini disebabkan oleh
pengaruh estrogen dan progesteron yang merangsang duktus dan
alveoli pada mammae, sehingga glandula montglomery tampak lebih
jelas.
e. Anoreksia (tidak ada nafsu makan)
f. Sering kencing Terjadi karena kandung kemih pada bulan-bulan
pertama kehamilan tertekan oleh uterus yang mulai membesar. Pada
triwulan kedua umumnya keluhan ini hilang oleh karena uterus yang
membesar keluar dari rongga panggul.Pada akhir triwulan gejala ini
bisa timbul kembali karena janin mulai masuk ke rongga panggul dan
menekan kembali kandung kemih.
g. Obstipasi Terjadi karena tonus otot menurun yang disebabkan oleh
pengaruh hormon steroid.
h. Pigmentasi kulit Terjadi pada kehamilan 2 minggu ke atas. Pada pipi,
hidung dan dahi kadang-kadang tampak deposit pigmen yang
berlebihan, dikenal sebagai kloasma gravidarum (topeng kehamilan).
Aerola mammae juga menjadi lebih hitam karena didapatkan deposit
pigmen yang berlebihan. i. Varises Sering dijumpai pada triwulan
terakhir. Di dapat pada daerah genetalia eksterna, fossa poplitea, kaki
dan betis.
7

2. Tanda kemungkinan hamil Tanda kemungkinan hamil adalah perubahan-


perubahan yang diobservasi oleh pemeriksa (bersifat objektif), namun
berupa dugaan kehamilan saja.
a. Uterus membesar Terjadi perubahan bentuk, besar, dan konsistensi
rahim. Pada pemeriksaan dalam dapat pula diraba bahwa uterus
membesar dan makin lama makin bundar bentuknya.
b. Tanda hegar Konsistensi rahim dalam kehamilan berubah menjadi
lunak, terutama daerah ismus.
c. Tanda Hadwick Adanya hipervaskularisasi mengakibatkan vagina dan
vulva tampak lebih merah, agak kebiru-biruan (livide).Warna porsio
pun tampak livide. Hal ini disebabkan oleh pengaruh hormon
estrogen.
d. Tanda Piscaseck Uterus mengalami pembesaran. Kadang-kadang
pembesaran tidak rata tetapi di daerah telur bernidasi lebih cepat
tumbuhnya.Hal ini menyebabkan uterus membesar ke salah satu
jurusan pembesaran tersebut.
e. Tanda braxton hicks Bila uterus dirangsang akan mudah berkontraksi.
Waktu palpasi atau pemeriksaan dalam uterus yang tadinya lunak
akan menjadi keras karena berkontraksi.
f. Goondell sign Di luar kehamilan konsistensi serviks keras, kerasnya
seperti kita merasa ujung hidung. Dan kehamilan serviks menjadi
lunak pada perabaan selunak ujung bawah daun telinga.
g. Reaksi kehamilan positif Menentukan adanya human chorionic
gonadotropin pada kehamilan muda adalah air kencing pertama pada
pagi hari.
3. Tanda pasti hamil Tanda pasti hamil adalah tanda-tanda objektif yang
didapatkan oleh pemeriksa yang dapat digunakan untuk menegakkan
diagnosa pada kehamilan.
a. Dapat didengar dengan stetoskop laenec pada minggu 17-18. Pada
orang gemuk, lebih lambat dengan stetoskop ultrasonik (doopler), DJJ
dapat didengarkan lebih awal lagi, sekitar minggu ke 12. Melakukan
8

auskultasi pada janin bisa juga mengidentifikasi bunyi yang lain,


seperti bising tali pusat, bising uterus dan nadi ibu.
b. Gerakan janin pada primigravida dapat dirasakan oleh ibunya pada
kehamilan 18 minggu, sedangkan multigravida pada kehamilan 16
minggu, karena telah berpengalaman dari kehamilan terdahulu
(Nugroho, dkk, 2014).

1.1.6 Tanda-Tanda Kehamilan yang berbahaya


1.Perdarahan
a) Perdarahan pada hamil muda dapat menyebabkan keguguran.
b) Perdarahan pada hamil tua dapat membahayakan keselamatan ibu dan
bayi
2 Bengkak dikaki, tangan dan wajah atau sakit kepala kadang kala disertai
kejang, atau sakit kepala pada ibu hamil bisa membahayakan ibu dan
bayi dalam kandungan.
3 Demam tinggi Biasanya karena infeksi atau malaria, demam tinggi bila
membahayakan keselamatan jiwa bu, menyebabkan keguguran atau
kelahiran kurang bulan.
4. Keluar air ketuban sebelum waktunya
5. Merupakan tanda adanya gangguan pada kehamilan dan dapat
membahayakan bayi dalam kandungan
6. Bayi dalam kandungan gerakannya berkurang atau tidak bergerak,
keadaan
7. Ibu muntah terus dan tidak mau makan, keadaan ini akan membahayakan
kesehatan ibu. (Kusmiyati, 2013)

1.1.7 Komplikasi
Komplikasidan penyulit kehamilan pada Trimester I dan II adalah kejadian
yang sering timbul pada kehamilan trimester I dan II, yaitu:
1. Anemia kehamilan; yaitu keadaan penurunan hemoglobin dan jumlah
eritrositdibawah nilai normal, atau biasa disebut kurang darah.
Penyebabnya bisa karenakurangnya zat gizi untuk pembentukan darah
9

atau kurang zat besi. Factor yangmenyebabkan anemia defisiensi besi


adalah kurangnya asupan zat besi danprotein dari makanan, gangguan
absorbs di usus, perdarahan akut atau kronis.Anemi defisiensi pada
wanita hamil berkaitan dengan defisiensi besi dan perdarahan akut.
2. Hyperemisis gravidarum; Rukiyah (2010) bahwa Hyperemisis
gravidarum adalah mual dan muntah yang berlebihan pada ibu hamil
hingga dapat mempengaruhi berat badan ibu, turgor kulit dan timbul
aseton dalam urine. Hal ini juga dapat dikatakan berat bial ibu hamil
selalu muntah setiap kali minum atau makan, akibatnya tubuh sangat
lemas, muka pucat, dan frekuensi buang air kecil menurun drastic,
aktifitas sehari-hari menjadi terganggu dan keadaan umum menurun
3. Abortus atau keguguran; yaitu keluarnya hasil konsepsi sebelum mampu
hidupdi luar kandungandengan berat badan kurang dari 1000 g, atau
umur kehamilankurang dari 22 minggu.
4. Kehamilan dengan degenerasi penyakit trofoblas; yaitu
penyimpangankehamilan dengan terjadi degenerasi hidrofik dari jonjot
koreon, sehinggaberupa buah anggur yang mengandung banyak cairan
dan hormone (Manuaba,Ayucandranita, 2009).
5. Kehamilan Ektopik terganggu; adalah kehamilan yang terjadi bila sel
telurdibuahi berimplementasi dan tumbuh di luar endometrium kavum
uteri
Sedangkan Komplikasi dan penyulit kehamilan pada Trimester III
adalahkejadian yang timbul pada kehamilan trimester III, yaitu:
1. Kehamilan dengan hypertensi; yaitu tekanan darah yang lebih tinggi dari
140/90 mmHg yang disebabkan karena kehamilan itu sendiri, memiliki
potensi yangmenyebabkan gangguan serius pada kehamilan.
2. Preeklamsi; yaitu penyakit dengan tanda-tanda hipertensi, proteinuria dan
edemyang timbul karena kehamilan. Penyakit ini umumnya terjadi dalam
triwulanketiga pada kehamilan tetapi dapat terjadi sebelum, misalnya
pada molahydatidosa.
3. Eklampsia; adalah kelainan akut pada wanita hamil, dalam persalinan
atau masa nifas yang ditandai dengan timbulnya kejang (bukan karena
10

kelainan saraf) danatau koma dimana sebelumnya sudah menunjukkan


gejala-gejala pre-eklampsia
1.1.8 Penatalaksanaan medis
Penatalaksanaan pada antenatal terpadu, meliputi berbagai jenis
pemeriksaan termasuk menilai keadaan secara umum pada fisik klien maupun
keadaan psikologis ibu hamil.
Jenis Pemeriksaan Pelayanan Antenatal Terpadu pada TM I TM II TM III :
1. Keadaan Umum
2. Suhu tubuh.
3. Tekanan darah
4. Berat badan
5. TFU
6. Presentasi Janin
7. LILA
8. DJJ
9. Pemeriksaan Hb
10. Golongan darah
11. BTA
12. Serologi HIV
13. USG

1.2 Konsep Dasar Perawatan Payudara


1.2.1 Defenisi perawatan payudara
perawatan payudara (Breast Care) adalah suatu cara merawat payudara yang
dilakukan pada saat kehamilan atau masa nifas untuk produksi ASI, selain itu
untuk kebersihan payudara dan bentuk puting susu yang masuk ke dalam atau
datar. Puting susu demikian sebenarnya bukanlah halangan bagi ibu untuk
menyusui dengan baik dengan mengetahui sejak awal, ibu mempunyai waktu
untuk mengusahakan agar puting susu lebih mudah sewaktu menyusui. Disamping
itu juga sangat penting memperhatikan kebersihan personal hygiene Breast
care/perawatan payudara adalah suatu tindakan untuk merawat payudara terutama pada
masa nifas (masa menyusui) untuk memperlancarkan pengeluaran ASI. Perawatan
11

payudara setelah ibu melahirkan dan menyusui yang merupakan suatu cara yang agar air
susu keluar dengan lancar (Walyani & Purwoastuti, 2015).

1.2.2 Tujuan perawatan payudara


Tujuan dari perawatan payudara menurut Walyani & Purwoastuti (2015),
yaitu :
a. Memelihara hygene payudara.
b. Melenturkan dan menguatkan puting susu.
c. Payudara yang terawat akan memproduksi ASI cukup untuk kebutuhan
bayi.
d. Dengan perawatan payudara yang baik ibu tidak perlu khawatir bentuk
payudaranya akan cepat berubah sehingga kurang menarik
e. Dengan perawatan payudara puting susu tidak akan lecet sewaktu dihisap
oleh bayi.
f. Melancarkan aliran ASI.
g. Mengatasi puting susu datar atau terbenam supaya dapat dikeluarkan
sehingga siap untuk diberikan kepada bayinya.
Tujuan perawatan payudara dapat tercapai apabila memperhatikan hal-hal
berikut :
a. Lakukan perawatan payudara secara teratur.
b. Pelihara kebersihan sehari-hari.
c. Pemasukan gizi ibu harus lebih baik dan lebih banyak untuk mencukupi
produksi ASI.
d. Ibu harus merasa santai dan nyaman.

1.2.3 Manfaat perawatan payudara


Menurut (Kumalasari, 2015) manfaat perawatan payudara (breast care)
diantaranya:
a. Memelihara kebersihan payudara ibu sehingga bayi mudah menyusui.
b. Melenturkan dan menguatkan puting susu sehingga bayi mudah menyusu.
c. Mengurangi resiko luka saat bayi menyusu.
d. Dapat merangsang kelenjar air susu sehingga produksi ASI menjadi
lancar.
12

e. Persiapan pisikis ibu menyusui dan menjaga bentuk payudara.


f. Mencegah penyumbatan pada payudara.

1.2.4 Dampak tidak melakukan perawatan payudara


Menurut (Kumalasari, 2015) akibat yang timbul jika tidak melakukan
perawatan payudara (breast care) diantaranya:
a. Anak kesulitan menyusu karena payudara yang kotor.
b. Puting susu tenggelam sehingga bayi susah menyusu.
c. ASI akan lama keluar sehingga berdampak bayi.
d. Produksi ASI terbatas karena kurang dirangsang melalui pemijatan dan
pengurutan.
e. Terjadinya pembengkakan, peradangan pada payudara dan kulit payudara
terutama pada bagian puting mudah lecet.

1.2.5 Pelaksanaan perawatan payudara


Indikasi peraawatan payudara dilakukan pada payudara normal dan dapat
juga dilakukan pada payudara yang mengalami kelainan seperti bengkak, lecet,
dan puting inverted/masuk kedalam. Menurut (Kumalasari, 2015), langkah
perawatan payudara (breast care) diantaranya:
a. Peralatan
1) Handuk untuk mengeringkan payudara yang basah.
2) Kapas digunakan untuk mengompres puting susu.
3) Minyak kelapa/baby oil sebagai pelicin.
4) Waslap atau handuk kecil untuk kompres
5) Waskom dua yang masing-masing berisi air hangat dan air dingin.
b. Langkah-langkah
1) Buka pakaian ibu lalu letakkan handuk di atas panggkuan ibu tutuplah
payudara dengan handuk.
2) Buka handuk pada daerah payudara dan taruh di pundak ibu.
3) Kompres puting susu dengan menggunakan kapas minyak selama 3-5
menit agar epitel yang lepas tidak menumpuk,lalu bersihkan kerakkerak
pada puting susu.
13

4) Bersihkan dan tariklah puting susu keluar terutama untuk puting susu
ibu yang datar.
5) Ketuk-ketuk sekeliling puting susu dengan ujung-ujung jari.
6) Pengurutan I
Telapak tangan berada diantara kedua payudara dengan gerakan ke atas,
ke samping, ke bawah dan ke depan sambil menghentakkan payudara.
Pengurutan dilakukan 20-30 kali.
7) Pengurutan II
Membuat gerakan memutar sambil menekan dari pangkal payudara dan
berakhir pada puting susu (dilakukan 20-30 kali) pada kedua payudara.
8) Pengurutan III
Meletakkan kedua tangan di antara payudara, mengurut dari tengah ke
atas sambil mengangkat kedua payudara dan lepaskan keduanya secara
perlahan.
9) Pengurutan IV
Mengurut payudara dengan sisi kelingking dari arah pangkal ke arah
puting. Payudara di kompres dengan air hangat lalu dingin secara
bergantian kira-kira lima menit kemudian keringkan dengan handuk.

1.3 Persiapan Persalinan


1. Kesiapan Fisik Kesiapan fisik berkaitan dengan masalah kondisi
kesehatan ibu, dimana ibu perlu menyiapkan kondisi fisik sebelum
hamil. Ibu memahami berupa adanya perubahan fisiologi sebelum
terjadi persalinan kira-kira 2 minggu, dimana ibu akan lebih mudah
bernafas karena fundus uteri agak menurun berhubung kepala janin
mulai masuk ke dalam pintu atas pinggul (PAP), Ibu akan sering buang
air kecil (BAK) karena turunnya kepala janin ke dalam PAP yang
menekan vesika urinaria serta ibu merasakan adanya gambaran his
palsu yaitu kadang-kadang perut mengejang(Joyce Y. Johnson, 2014).
Kesiapan fisik lain yang perlu diperhatikan adalah dengan melakukan
olahraga misalnya senam hamil, karena seorang ibu hamil memerlukan
fisik yang fit untuk melahirkan. Kondisi fit ini ada hubungannya juga
dengan ada atau tidaknya penyakit berat yang diidap oleh calon ibu.
14

Jika ditemukan riwayat darah tinggi atau asma berat, misalnya, berarti
tidak bisa dilakukan persalinan normal.Sehingga sejak 14 awal
kehamilan, sudah harus direncanakan kelahiran dengan operasi. Fungsi
utama senam hamil untuk membantu kelancaran proses persalinan,
gerakan-gerakan pada senam hamil juga berfungsi untuk menghindari
posisi bayi sungsang (Fedrico Patria, 2015).
2. Kesiapan Psikologis Ibu primigravida umumnya belum mempunyai
bayangan mengenai kejadiankejadian yang akan dialami pada akhir
kehamilannya saat persalinan terjadi. Salah satu yang harus
dipersiapkan ibu menjelang persalinan yaitu hindari kepanikan dan
ketakutan dan bersikap tenang, dimana ibu hamil dapat melalui saat-
saat persalinan dengan baik dan lebih siap serta meminta dukungan dari
orang-orang terdekat, perhatian dan kasih sayang tentu akan membantu
memberikan semangat untuk ibu yang akan melahirkan. Dukungan dari
suami dan keluarga untuk membantu pemahaman seorang ibu hamil
mendapat pengalaman sehingga ibu hamil dapat mengantisipasi dan
lebih baik dalam menghadapi kebutuhan ibu. Kebutuhan komunikasi
dan harapan suami dan anggota keluarga yang lain menjadi sumber
dukungan yang dibutuhkan ibu hamil untuk mendukung fungsi
kesehatan keluarga (Joyce Y. Johnson, 2014).
3. Kesiapan finansial Kesiapan finansial bagi ibu yang akan melahirkan
merupakan suatu kebutuhan yang mutlak harus disiapkan, dimana
kesiapan finansial atau yang berkaitan dengan penghasilan atau
keuangan yang dimiliki untuk mencukupi kebutuhan selama kehamilan
berlangsung sampai persalinan. Kondisi ekonomi berkaitan dengan 16
kemampuan ibu untuk menyiapkan biaya persalinan, menyiapkan
popok bayi dan perlengkapan lainnya, persalinan memerlukan biaya
yang tidak sedikit.Untuk itu, sebaiknya ibu sudah menganggarkan biaya
untuk persalinan. Biaya bisa ibu atau keluarga anggarkan disesuaikan
dengan tarif persalinan di tempat di mana rencana persalinan akan
berlangsung. Selain anggaran biaya persalinan perlu juga menentukan
tempat kelahiran sesuai kemampuan kita, misalnya rumah bersalin atau
15

di rumah dengan mendatangkan bidan.Perencanaan yang adekuat


meliputi penentuan tempat yang tepat dengan pertimbangan dalam
memilih tempat bersalin dengan mempertimbangkan jarak tempat
bersalin dengan rumah, kualitas pelayanannya, ketersediaan tenaga
penolong, fasilitas yang dimiliki, kemampuan pembiayaan dimana
setiap klinik atau rumah sakit memiliki ketentuan tarif yang beragam.
Kesiapan psikologis seperti menghindari stress, menghilangkan rasa
khawatir, dan mempersiapkan mental suami. Untuk menghindari rasa
khawatir atau was-was, hal yang paling penting dilakukan oleh ibu
hamil yaitu rutin memeriksakan kandungan. Selain itu persiapan untuk
suami juga penting dalam bekerjasama untuk merawat bayi (Fedrico
Patria, 2015).
4. Kesiapan budaya Masalah budaya termasuk menangani masalah praktik
dan keyakinan bahwa mungkin akan berbeda dari yang dilakukan
petugas kesehatan, namun penting untuk keluarga ibu hamil. Ibu harus
mengetahui adat istiadat, kebiasaan, tradisi dan tingkat hidup yang
kurang baik terhadap kehamilan, dan berusaha mencegah akibat
itu.Persiapan yang berhubungan dengan kebiasaan yang tidak baik
sebelum kehamilan untuk dihindari selama kehamilan terjadi. Faktor
budaya sangat penting dimana terdapat tradisi untuk membawa plasenta
ke rumah, cara berperilaku yang benar selama kehamilan dengan
menjaga sikap dan perilaku.
5. Kesiapan Materi Menurut (Fedrico Patria, 2015) ibu dan suami maupun
anggota keluarga harus menyiapkan perlengkapan yang diperlukan
untuk dibawa saat persalinan antara lain:
a. Kesiapan untuk ibu
1) Meliputi peralatan mandi (seperti handuk besar, handuk kecil, sabun,
pasta gigi, sikat gigi, sisir dan pembalut).
2) Pakaian biasa yang mudah dicuci dan mudah digunakan untuk
menyusui
3) Beberapa set piyama (atasan berkancing)
4) Bra menyusui dan bantalan menyusui
16

5) Celana dalam secukupnya


6) Kaos kaki dan gurita perekat/tali
7) Setelan baju untuk pulang
b. Kesiapan untuk bayi
1) Peralatan mandi dan perawatan bayi seperti handuk bayi, sabun bayi,
sampo bayi, minyak telon, lotion dan bedak bayi.
2) Pakaian bayi meliputi beberapa set baju bayi, topi/penutup kepala, kaos
kaki dan sarung tangan, popok, gurita bayi, selimut, bedongan dan
gendongan bayi.

1.4 Faktor-faktor yang mempengaruhi kesiapan persalinan


Menurut Joyce Y. Johnson (2014) faktor-faktor yang memengaruhi kesiapan
persalinan meliputi :
1. Usia
Usia ibu menjadi indikator dalam kedewasaan dalam setiap
pengambilan keputusan yang mengacu pada setiap pengalamannya.
Usia yang cukup dalam mengawali atau memasuki masa perkawinan
dan kehamilan akan membantu seseorang dalam kematangan dalam
menghadapi persoalan atau masalah, dalam hal ini menghadapi
kehamilan dan perubahan selama hamil. Demikian sebaliknya dengan
usia kurang dari 16 tahun kemungkinan kematangan pikiran dan
perilaku juga kurang terlebih dalam kesiapan ibu menghadapi
perubahan dan adaptasi selama kehamilan.
2. Pendidikan Tingkat
pendidikan turut menentukan mudah atau tidaknya seseorang memahami
pengetahuan tentang persiapan menghadapi persalinan yang mereka
peroleh .Dari kepentingan keluarga pendidikan diperlukan seseorang agar
lebih tanggap bila ada indikasi persalinan yang bermasalah atau terjadi
insiden selama proses persalinan dan keluarga dapat segera dalam
mengambil keputusan
17

3. Ekonomi
Pendapatan dapat mempengaruhi kesiapan keluarga dalam
mempersiapakan semua kebutuhan selama kehamilan dan persiapan
persalinan.Pendapatan menjadi salah satu faktor yang paling menentukan
kuantitas maupun kualitas persiapan 19 selama kehamilan seperti
menyiapkan biaya persalinan, menyiapkan barang-barang yang
dibutuhkan menjelang persalinan serta menjaga asupan nutrisi selama
kehamilan.
4. Dukungan suami, keluarga dan teman
Dukungan suami, keluarga dan teman merupakan dorongan terhadap ibu
baik secara moral maupun material, dimana dukungan tersebut sangat
mempengaruhi ibu dalam menghadapi persalinan, adapun dukungan
suami perhatian, dimana perhatian yang diberikan sangat membantu ibu
menghadapi persalinan dan memberikan rasa nyaman dan percaya diri
dalam menghadapi masalah selama menghadapi persalinan. Dukungan
yang diberikan oleh keluarga maupun teman merupakan salah satu
dukungan yang dibutuhkan oleh ibu menjelang persalinan, dimana ibu
saat melahirkan membutuhkan bantuan untuk menyediakan perawatan
selama kehamilan maupun menunggu proses persalinan.
5. Dukungan Tenaga kesehatan
Selama masa kehamilan dan persalinan terjadi, ibu primigravida trimester
III mendapat dukungan dari tenaga kesehatan, dimana ibu primigravida
trimester III diberikan berbagai informasi yang berkaitan dengan
perawatan prenatal, dan kebutuhan apa saja selama kehamilan dan
persalinan nantinya misalnya cara merawat payudara, cara menyusui
serta memantau status kesehatan ibu primigravida trimester III.
18

2.1 Manajemen Asuhan Keperawatan


2.1.1 Pengkajian
1) Identitas pasien :
a) Nama Nama jelas dan lengkap, nama panggilan sehari – hari agar tidak
keliru dalam memberi penanganan
b) Umur Dicatat dalam tahun untuk mengetahui adanya resiko seperti
kurang dari 20 tahun, alat – alat reproduksi belum matang, mental dan
psikisnya belum siap. Sedangkan umur lebih dari 35 tahun rentan sekali
terjadi pendarahan dalam masa nifas
c) Agama Untuk mengetahui keyakinan pasien untuk membimbing atau
mengarahkan pasien dalam doa
d) Pendidikan Berpengaruh pada tindakan keperawatan untuk mengetahui
sejauh mana tingkat intelektualnya, sehingga perawat dapat
memberikan konseling sesuai pendidikannya.
e) Suku atau bangsa Berpengaruh pada adat istiadat atau kebiasaan sehari
– hari
f) Pekerjaan Gunanya untuk mengetahui dan mengukur tingkat sosial
ekonominya karena juga mempengaruhi dalam gizi pasien tersebut
g) Alamat Ditanya untuk mempermudah kunjungan rumah bila diperlukan
2) Riwayat keperawatan
a) Riwayat obstetri
- Menarche : untuk menanyakan kapan terjadinya haid pertama kali

- Siklus : apakah siklus menstruasinya teratur atau tidak

- Banyaknya : untuk mengetahui banyaknya pengeluaran darah

- Lamanya : untuk mengetahui berapa lamanya menstruasi

- HPHT : Untuk mengetahui hari pertama haid terakhir

- TP : Untuk mengetahui tafsiran persalinan


b) Riwayat kehamilan , persalinan dan nifas yang lalu , Untuk mengetahui
bagaimana kehamilan, persalinan dan nifas yang terdahulu apakah pernah
ada komplikasi atau penyulit sehingga dapat memperkirakan adanya
19

kelainan atau keabnormalan yang dapat mempengaruhi kehamilan


selanjutnya
c) Kehamilan sekarang : Berapa kali periksa dan dimana Pemeriksaan
sebaiknya dilakukan tiap 4 minggu jika segala sesuatu normal sampai
kehamilan 28 minggu, sesudah itu pemeriksaan dilakukan tiap 2 minggu
dan sesudah 36 minggu tiap minggu. Gerakan janin.Umumnya gerakan
janin dirasakan ibu pada kehamilan 18 minggu pada primigravida dan
kehamilan 16 minggu pada multi gravida. Pengamatan pergerakan janin
dilakukan setiap hari setelah usia kehamilan lebih dari 28 minggu.
Keluhan-keluhan yang lazim pada kehamilan. Imunisasi TT diberikan
sekurang-kurangnya diberikan 2x dengan interval minimal 4 minggu,
kecuali bila sebelumnya ibu pernah mendapat TT 2x pada kehamilan
yang lalu atau pada calon pengantin. Maka TT cukup diberikan satu kali
(TT boster).Pemberian TT pada ibu hamil tidak membahayakan janin
walupun diberikan pada kehamilan muda. Pemberian vitamin, zat besi:
tablet sehari segera setelah rasa mual hilang, minimal sebanyak 90 tablet
selama kehamilan.
d) Riwayat KB, ditanyakan pernahkah ibu mengikuti KB / tidak, apa
macamnya, ada keluhan / tidak, setelah persalinan rencananya ibu
menggunakan KB apa.
e) Riwayat Kesehatan yang Lalu, ditanyakan untuk mengetahui penyakit
yang pernah diderita ibu sebelumnya apakah ibu pernah menderita
penyakit menular seperti TBC, hepatitis, malaria ataupun penyakit
keturunan seperti: jantung, darah 35 tinggi, ginjal, kencing manis, juga
pernahkah ibu menderita kanker ataupun tumor, serta untuk mengetahui
apakah ibu pernah dirawat di rumah sakit atau tidak.
f) Riwayat Kesehatan Sekarang, ditanyakan untuk mengetahui apakah ibu
sedang menderita penyakit menular seperti TBC, hepatitis, malaria
ataupun penyakit keturunan seperti: jantung, darah tinggi, ginjal, kencing
manis, juga apakah ibu sedang menderita kanker ataupun tumor.
g) Riwayat Kesehatan Keluarga, ditanyakan mengenai latar belakang
keluarga terutama: Anggota keluarga yang mempunyai penyakit tertentu
20

terutama penyakit menular seperti TBC, hepatitis, Penyakit keluarga


yang diturunkan seperti kencing manis, kelainan pembekuan darah, jiwa,
asma.
h) Riwayat Psikososial dan Budaya, untuk mengetahui keadaan psikologis
ibu terhadap kehamilannya serta bagaiamana tanggapan suami dan
keluarga tentang kehamialn.Budaya ditanyakan untuk mengetahui
kebiasaan dan tradisi yang dilakukan ibu dan keluarga berhubungan
dengan kepercayaan pada takhayul, kebiasaan berobat dan semua yang
berhubungan dengan kondisi kesehatan ibu. Pola Spiritual, untuk
mengetahui kegiatan spiritual ibu.
i) Pola aktivitas, wanita yang sedang hamil boleh bekerja tapi sifatnya tidak
melelahkan dan tidak mengganggu kehamilan. Misalnya: pekerjaan
rumah tangga yang ringan, masak, menyapu, tetapi jangan menimba,
mengangkat air, dll. Pekerjaan dinas misal guru, pegawai kantor boleh
diteruskan. Pekerjaan yang sifatnya dapat mengganggu kehamilan lebih
baik dihindarkan misalnya pekerjaan di pabrik rokok, percetakan, yang
mengeluarkan zat yang dapat mengganggu janin dalam kandungannya
3) Pemeriksaan Fisik :
a) Kepala dan wajah: inspeksi kebersihan dan kerontokan rambut (normal
rambut bersih, tidak terdapat lesi pada kulit kepala dan rambut tidak
rontok), cloasma gravidarum, keadaan sclera (normalnya sclera
berwarna putih), konjungtiva (normalnya konjungtiva berwarna merah
muda, kalau pucat berarti anemis), kebersihan gigi dan mulut
(normalnya mulut dan gigi bersih, tidak berbau, bibir merah), caries.
Palpasi palpebra, odem pada mata dan wajah; palpasi pembesaran getah
bening (normalnya tidak ada pembengkakan), JVP, kelenjar tiroid.
b) Dada: inspeksi irama napas, dengarkan bunyi nafas dan bunyi jantung,
hitung frekuensi. Payudara: pengkajian payudara pada ibu hamil
meliputi inspeksi ukuran, bentuk, warna, dan kesimetrisan dan palpasi
konsisten dan apakah ada nyeri tekan guna menentukan status laktasi.
Normalnya putting susu menonjol, areola berwarna kecoklatan, tidak
21

ada nyeri tekan, tidak ada bekas luka, payudara simetris dan tidak ada
benjolan atau masa pada saat di palpasi.
c) Abdomen: menginspeksi adanya striae atau tidak, adanya luka/insisi,
adanya linea atau tidak
4) Pemeriksaan leopold
a) Leopold 1 Sebelum anda melakukan leopold 1 , anjurkan ibu untuk BAK,
agar ibu merasa nyaman saat dilakukan pemeriksaan. Kemudian
posisikan ibu supine/ terlentang dengan satu bantal dibawah kepala &
posisi lutut fleksi/menekuk. Tempatkan gulungan handuk kecil dibawah
pinggang kanan atau kiri klien untuk memindahkan uterus jauh dari
pembuluh darah mayor ( untuk mencegah terjadinya sindrom hipotensi
akibat supine / terlentang). Jika menggunakan tangan kanan , berdiri
disebelah kanan klien , lihat wajah klien . leopold bertujuan untuk
mengetahui bagian janin yang terdapat pada fundus uterus ibu hamil .
jika pada saat mempalpasi anda merasa bulat , keras, mudah digerakkan ,
maka bagian itu adalah kepala janin. Jika anda merasa lembut, agak
melenting, maka bagian itu adalah bokong janin. Jika bagian fundus itu
teraba memanjang dan keras maka bagian itu adalah punggung janin. Jika
bagian fundus itu teraba bagian – bagian kecil , maka bagian itu adalah
ekstermitas janin.
b) Leopold 2 Leopold 2 bertujuan untuk mengetahui bagian janin yang
terdapat pada bagian kanan dan kiri uterus ibu hamil. Jika pada saat
mempalpasi anda merasa bulat, keras, mudah digerakkan, maka bagian
itu adalah kepala janin. Jika anda merasa lembut, agak melenting maka
bagian itu adalah bokong janin. Jika bagian kanan atau kiri teraba
memanjang dan keras maka bagian itu adalah punggung janin. Jika
bagian kanan atau kiri itu teraba bagian – bagian kecil , maka bagiam itu
adalah ekstermitas janin.
c) Leopold 3 Leopold 3 bertujuan untuk mengetahui bagian janin yang
terdapat pada bagian presentasi atau bawah uterus ibu hamil. Jika pada
saat mempalpasi anda merasakan bulat, keras, mudah digerakkan, maka
bagian itu adalah kepala janin. Jika anda merasa lembut, agak melenting
22

maka bagian itu adalah bokong janin. Jika bagian kanan atau kiri teraba
memanjang dan keras maka bagian itu adalah punggung janin. Jika
bagian kanan atau kiri itu teraba bagian – bagian kecil , maka bagian itu
adalah ekstermitas janin. Jika saat anda palpasi hasilnya adalah kepala ,
maka goyangkan kepala bagian janin tersebut , apakah kepala masih
goyang atau terfiksasi. Jika kepala masih bisa digoyangkan dengan
tangan anda maka anda tidak perlu melakukan pemeriksaan leopold 4.
Namun jika saat melakukan palpasi anda merasakan bahwa kepala tidak
dapat digoyangkan maka anda lanjutkan pemeriksaan ke leopold 4.
d) Lepold 4 Lepold 4 bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kepala
masuk kedalam pintu atas panggul. Cara pemeriksaannya adalah
tempatkan jari – jari tangan anda dengan tertutup disebelah kiri dan
kanan pada segmen bahwa rahim kemudian tentukan letak dari bagian
presentasi tersebut ( konvergen / divergen) e. Tentukan TFU Untuk
mengetahui tinggi fundus uteri , anda harus pastikan apakah ibu hamil
sudah memasuki trimester 2 atau 3 atau belum. Jika sudah memasuki
trimester 2 atau 3 , maka anda harus menentukkan TFU dengan cara
mengumpulkan rahim atau uterus ibu kemudian tentukan fundus uterus.
Lalu gunakan meteran/ metline dan lakukan pengukuran dengan cara 39
mengukur fundus uterus ibu hamil sampai simfisis pubis. Lihat berapa
cm TFU ibu hamil.

2.1.2 Diagnosa Keperawatan


1. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan pembesaran uterus (D.0005
hal. 28)
2. Resiko perpusi perifer tidak efektif berhubungan dengan penigkatan
sirkulasi (D.0015 Hal. 48)
3. Nyeri akut berhubugan dengan perbesaran uterus (D.0077 hal. 172)
4. Gangguan eliminasi uring berhubungan dengan uterus membesar (D.0040
Hal.96)
5. Konstipasi berhubungan dengan Gastroenteritis (D.0049 Hal 113)
23

6. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan esterogen meningkat (D.0083


Hal. 186)
24

2.1.3 Intervensi Keperawatan


Diagnosa Keperawatan Kriteria Hasil Intervensi
1. Pola nafas tidak efektif Setelah Tindakan Keerawatan Dilakukan Terapi aktifitas :SIKI (I. 010011) Hal. 186
Selama 3 X 24 Jam Diharapkan Pola Nafas Observasi :
berhubungan dengan PO2
Kembali Efektif Dengan Kriteria Hasil 1. Monitor Pola Nafas (Frekuensi,Kedalaman,
menurun SDKI(D.0005) SLKI ( L.01004) Hal 95 Usahanapas)
1. Frekuensi Nafas Cukup Membaik 2. Monitor Bunyi Nafas Tambahan
Hal.26
Dengan Nilai 4, 3. Monitor Sputum
2. Penggunaan Otot Bantu Napas Cukup Terapeutik :
Menurun Dengan Nilai 4, 1. Pertahankan Kepatenan Jalan Nafas Dengan Head
3. Dyspnea Menurun Dengan Nilai 5 Tilt Ddan Chin-Lift
2. Posisikan Semi Fowler Atau Fowler
3. Berikan Minum Hangant
4. Lakukan Fisioterapi Dada, Jika Perlu
5. Penghisapan Lendir Kurang Dari 15 Detik
6. Berikan Oksigen
Edukasi :
1. Anjurkan Asupan Cairan 2000 Ml/Hari Jika Tidak
Kontraindikasi
2. Ajarkan Teknik Batuk Efektif
Kolaborasi :
1. Kolaborasi Pemberian Bronkodilator Ekspektoran,
Mukolitik, Jika Perlu
25

Diagnosa Keperawatan Kriteria Hasil Intervensi


2. Resiko perpusi perifer tidak Setelah dilakukan tindakan keperawatan Terapi aktifitas SIKI ( I. 02079) Hal. 345
3x 24 jam diharapkan Perpusi perifer normal Observasi :
efektif berhubungan dengan
dengan kriteria hasil SLKI (L.02011) Hal. 1. Pemeriksaan sirkulasi periper
penigkatan sirkulasi SDKI 84 2. Identifikasi factor resiko gangguan sirkulasi
1. Pengisian kapiler membaik dengan 3. Monitor panas, kemerahan, nyeri, atau bengkak
(D.0015) Hal. 48
nilai 5 pada ekstremitas
2. Denyut nadi perifer sedang dengan nilai Terapeutik :
3 1. Hindari pemasangan infus atau pengambilan darah
3. Tekanan darah sistolik membaik di area perpusi
dengan nilai 5 2. Hindari pengukuran tekanan darah pada
4. Tekanan darah diastolic membaik ekstremitas dengan keterbatasan perpusi
dengan nilai 5 3. Hindari penekanan dan pemasangan tourniquet
5. Akral membaik dengan nilai 5 pada area yang cedera
4. Lakukan pencegahan infeksi
5. Lakukan peawatan kaki dan kuku
6. Lakukan hidrasi
Edukasi:
1. Anjurkan meghindari penggunaan obat pengontrol
tekanan darah secara teratur
2. Anjurkan mengecek air mandi untuk menghindari
kulit terbakar
3. Informasikan tanda dan gejala darurat yang harus
dilaporkan
26

Diagnosa Keperawatan Kriteria Hasil Intervensi


3. Nyeri akut berhubugan Tingkat nyeri SLKI (L.08066 hal. 145) Manajemen nyeri SIKI (I.08238 hal. 201)
Setelah dilakukan tindakan keperawatan Observasi
dengan perbesaran uterus
selama 1x7 jam diharapkan nyeri berkurang 1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,
(D.0077 hal. 172) dengan kriteria hasil: kualitas, intensitasi nyeri
1. Keluhan nyeri menurun skor 5 2. Identifikasi skala nyeri
2. Meringis menurun skor 5 3. Identifikasi respon nyeri non verbal
3. Gelisah menurun skor 5 4. Identifikasi faktor yang memperberat dan
4. Frekuensi nadi membaik skor 5 memperingan nyeri
Pola napas membaik skor 5 5. Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang
nyeri
6. Identifikasi pengaruh nyeri terhadap kualitas hidup
7. Monitor keberhasilan terapi komplementer yang
sudah diberikan
8. Monitor efek samping penggunaan analgetik
Terapeutik
1. Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi
rasa nyeri (mis. TENS, hypnosis, akupresur, terapi
music, biofeedback, terapi, pijat, aromaterapi, teknik
imajinasi terbimbing, kompres hangat/dingin, terapi
bermain)
2. Control lingkungan yang memperberat rasa nyeri
(mis. suhu ruangan, pencahayaan, kebisingan)
3. Fasilitasi istirahat dan tidur
4. Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam
pemilihan strategi meredakan nyeri
Edukasi
1. Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri
2. Jelaskan strategi meredakan nyeri
3. Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
4. Anjurkan mengguanakan analgetik secara tepat
5. Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi
rasa nyeri
27

Diagnosa Keperawatan Kriteria Hasil Intervensi


4. Gangguan eliminasi uring Setelah Tindakan Keerawatan Dilakukan Terapi Aktifitas : SIKI (I. 04152)
berhubungan dengan Selama 3 X 24 Jam Diharapkan Eliminasi Observasi :
uterus membesar (D.0040 urin membaik Dengan Kriteria Hasil SLKI 1. Identifikasi tanda dan gejala retensi atau
Hal.96) (L.04034) Hal .24 inkontinensia urine
1. Sensai berkemih sedang dengan nilai 32. Identifikasi factor yang menyebabkan retensi atau
inkontinensia urine
2. Frekuensi BAK membaik dengan nilai 5
3. Monitor eliminasi urine
3. Karakteristik urine cukup membaik
Terapeutik :
dengan nilai 4
1. Catat waktu-waktu dan haluaran berkemih
2. Batasi asupan cairan
3. Ambil sampel urine tengah atau kultur
Edukasi :
1. Ajarkan tanda dan gejala infeksi saluran kemih
2. Ajarkan mengukur asupan cairan dan haluaran urine
3. Ajarkan mengambil specimen urine midstream
4. Anjurkan mengurangi minum menjelang tidur
Kolaborasi :
1. Kolaborasi pemberian obat supositoria, jika perlu
28

Diagnosa Keperawatan Kriteria Hasil Intervensi


5. Konstipasi berhubungan Setelah Tindakan Keerawatan Dilakukan Terapi Aktifitas : SIKI (I. 04155)
Selama 1 X 7 Jam Diharapkan Eliminasi Observasi :
dengan Gastroenteritis
Fekal membaik Dengan Kriteria Hasil 1. Periksa tanda dan gejala konstipasi
(D.0049 Hal 113) SLKI (L.04033) Hal .23 Terapeutik :
1. Kontrol pengeluaran feses sedang 1. Lakukas massase abdomen secara manual, Jika
dengna nilai 3 perlu
2. Keluhan defekasi lama dan sulit Edukasi :
menurun dengan nilai 5 1. Jelaskan etiologi masalah dan alasan tindakan
3. Nyeri abdomen menurun dengan nilai 2. Anjurkan peningkatan asupan cairan, jika tidak ada
5 kotraindikasi
4. Peristaltic usus membaik dengan nilai 3. Ajarkan cara mengatasi konstipasi/impaksi
5 Kolaborasi :
1. Konsultasi dengan tim medis tentang
penurunan/peningkatan frekuensi suara usus.
29

Diagnosa Keperawatan Kriteria Hasil Intervensi


6. Gangguan citra tubuh Setelah Tindakan Keerawatan Dilakukan Terapi Aktifitas : SIKI (I. 09305)
Selama 3 X 24 Jam Diharapkan persepsi Observasi :
berhubungan dengan
tentang tubuh membaikDengan Kriteria 1. Identifikasi harapan citra tubuh berdasarkan
esterogen meningkatSDKI Hasil SLKI (L.09067) Hal .19 tahap perkembanan
4. Respon nonverbal pada perubahan tubuh 2. Identifikasi perubahan citra tubuh yang
(D.0083) Hal. 186
mengakibatkan isolasi social
membaik dengan nilai 5
3. Monitor apakah pasien bisa meliat bagian tubuh
5. Verbalisasi perasaan negative tentang yang berubah
Terapeutik :
perubahan tubuh menurun dengan nilai 5
1. Diskusikan perbedaan penampilan fisik terhadap
harga diri
2. Diskusikan kondisi stress yang mempengaruhi
citra tubuh (mis. Luka , penyakit, pembedahan)
3. Diskusikan cara mengembangkan harapan citra
tubuh secara realistis
Edukasi :
1. Anjurkan mengungkapkan gambaran diri
terhadap citra tubuh
2. Anjurkan mengikuti kelompok pendukung
3. Latih peningkatan penampilan diri (mis.
Berdandan)
4. Latih pengungkapan kemampuan diri kepada
orang lain maupun kelompok.
30

2.1.4 Implementasi Keperawatan


Implementasi keperawatan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh
perawat untuk membantu klien dari masalah tatus kesehatan yang dihadapi
kestatus kesehatan yang baik yang menggambarkan kriteria hasil yang
diharapkan.Perawat melakukan tindakan implementasi terapeutik terhadap klien
yang bermasalah kesejajar tubuh dan mobilisasi yang akatual maupaun beresiko.

2.1.5 Evaluasi Keperawatan


Evaluasi adalah tindakan intelektual untuk melengkapi proses keperawatan
yang menandakan seberapa jauh diagnose keperawatan, rencana tindakan, dan
pelaksanaanya sudah berhasi dicapai. Perawat melakuakan evaluasi pada pasien
setelah dilakukan tindakan.
BAB 2
ASUHAN KEPERAWATAN

Nama Mahasiswa : Purnadi Nakalelu


NIM : 2018.04.14901.055
Ruangan Praktik : KIA
Tanggal & Jam Pengkajian : 12 Oktober 2022 & 09.00 WIB

PENGKAJIAN
I. IDENTITAS KLIEN & PENANGGUNGJAWAB
A. Identitas Klien
Nama : Ny. M
Tempat / tanggal lahir : Palangka raya 4 agustus 1994/ 27 Tahun
Agama : Kristen protestan
Suku Bangsa : Dayak
Pendidikan terakhir : SMA
Pekerjaan : IRT
Golongan Darah : B+
Alamat : Jl Hiu Putih IV gang melati no.80
Diagnosa Medis : G1 P0 A0
Penghasilan Per Bulan :-
Tanggal Masuk PKM : 12 Oktober 2021
Tanggal Pengkajian : 12 Oktober 2021
Nomor Rekam Medik : 6679
B. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. Y
Umur : 30 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Kristen Protestan
Suku Bangsa : Dayak
Pendidikan terakhir : SMA
Pekerjaan : Swasta
Golongan Darah : B+
Alamat : Jl. Penogoro No 7 C
Hubungan dengan Klien : Jl G.obos XX no, 24 blok 3

31
32

II. STATUS KESEHATAN


1. Alasan Kunjungan / Keluhan Utama :
Klien mengatakan ingin melakukan pemeriksaan kehamilan dan Klien
mengatakan dirinya saat ini perutnya terasa keram dan sedikit nyeri
2. Riwayat Kesehatan Sekarang (PQRST) :
Pada tanggal 12 oktober 2020 jam 09:30 wib Klien dibawa ke Puskesmas
diruang KIA dikaji dengan keluhan Perutnya kencang dan Nyeri pada
bagian perut, Nyeri yang dirasakan klien diakibatkan kontraksi dari janin,
nyeri berpusat hanya pada bagian perut dan pinggang klien,nyeri yang
dirasakan seperti ditekan skala nyeri yang dirasakan oleh klien pada skala
5 dengan kategori sedang, dan nyeri yang dirasakan hilang timbul yang
berlangsung ± 2 minggu ditemukan klien sedikit lemas ,klien mengatakan
klien juga sering mengeluh sering kencing klien merasa kawatir dengan
kandungannya sekarang saat dilakukan periksaan TTV ditemukan TD:
106/70 mmHg, N: 96 x/menit, S: 36,7◦C, RR, 22 x/menit
3. Riwayat Kesehatan Yang Lalu / Yang Pernah Dialami :
Klien mengatakan belum pernah dirawat di RS, dan klien mengatakan
bahwa dirinya melakukan pemeriksaan untuk mengetahui keadaan dirinya
dan kandungannya
4. Riwayat Kesehatan Keluarga :
Klien mengatakan keluarga tida ada yang mempunyai penyakit menular
seperti TBC, Hepatitis, dan lain-lain ,Klien juga mengatakan keluarga tidak
mempunyai penakit keturunan seperti Dm dan Hipertensi.

III. RIWAYAT OBSTETRIC DAN GINEKOLOGI


Riwayat Ginekologi:
a. Riwayat Menstruasi :
Menarche : Umur 10 Tahun
Siklus : Teratur
Lamanya Haid : 4-7 Hari
Banyaknya : Klien mengatakan 3 kali ganti pembalut
Sifat Darah (warna, bau, cair/gumpalan, dysmenorhoe) :
33

Encer, Merah kecoklatan, tidak berbau, tidak ada gumpalan, kadang merasa nyeri.
Gangguan sewaktu menstruasi : Tidak ada masalah
Gejala pre menstruasi : Nyeri pada bagian perut dan sakit pada pinggang
HPHT : 16 Januari 2022
Taksiran Persalinan : 13 Oktober 2022
b. Riwayat Perkawinan (suami dan isteri) :
Usia Pernikahan : 2 Tahun
Lamanya Pernikahan : 2 Tahun
Pernikahan Ke : 1 (satu)
c. Riwayat Keluarga Berencana :
Jenis kontrasepsi apa yang digunakan sebelum hamil :KB PIL 3 Bulan
Waktu dan lamanya penggunaan :2 Tahun
Apakah ada masalah dengan cara tersebut :Haid tidak teratur
Jenis, kontrasepsi yang direncanakan setelah persalinan sekarang :KB Pil 3
bulan
Berapa jumlah anak yang direncanakan oleh keluarga :2 Anak

Riwayat Obstetri :
a. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu : G1 P0 A0 Kehamilan
38 minggu

Tgl Tempat/ Jenis Masalah Keada


Umur Jenis
No partu Penolon kelami BB Ba an
hamil partus Hamil Lahir Nifas
s g n yi Anak
1. - - - - - - - - - - -

Keterangan :
 Masa hamil : tekanan darah tinggi, bengkak, infeksi saluran perkemihan,
perdarahan, premature, dll
 Masalah Lahir/persalinan : SC atas indikasi ………, perdarahan, kejang-
kejang, dll
 Masalah Nifas : perdarahan, infeksi, anemia, dll
 Masalah bayi : pernapasan, makanan, ikterus, cacat, meninggal dalam
kandungan, meninggal setelah lahir, dll
 Keadaan Anak : hidup / mati, sebab kematian :
…………………………………………
b. Riwayat Kehamilan Sekarang
 Amenorhoe : -
 Keluhan waktu hamil : Kadang Pusing, sering kencing-kencing
34

 Gerakan anak pertama di rasakan : Menendang pada pagi hari


 Imunisasi :
 Penambahan BB selama hamil : 10 kg
 Pemeriksaan kehamilan : teratur
 Tempat pemeriksaan dan hasil pemeriksaan : PUSKESMAS Ruang KIA

PEMERIKSAAN FISIK

Subjektif Objektif
a. Keadaan Umum Suhu 36,50C
BB sebelum hamil 54 kg Nadi 98x/menit
Tekanan Darah 102/66 mmHg
RR 22 x/menit
BB 54 kg
Tinggi Badan 153 cm
Kesadaran Compos Menthis

b. Kepala
Simetris

c. Muka
Rasa bengkak? Tidak ada
Hyperpigmentasi Tidak ada
Cloasma gravidarum Tidak ada
Edema Tidak ada
Simetris Baik

d. Mulut
Mukosa mulut & bibir Kering
Keluhan Tidak ada
Keadaan gigi Tidak ada karies
Fungsi Pengecapan Baik
Keadaan Mulut Baik
Fungsi menelan Baik
e. Mata
Keluhan Tidak ada Ukuran pupil reaksi pupil terhadap
cahaya baik (+/+),
35

Konjungtiva tidak anemis


Sklera tidak ikterik
Fungsi Penglihatan Baik
f. Hidung
Keluhan Tidak ada Reaksi alergi Tidak ada
Pernah flu
Frekuensinya dalam 1 tahun Tidak ada
Perdarahan/peradangan Tidak ada
Keadaan/kebersihan Baik
g. Telinga
Keluhan Tidak ada

Keadaan Baik.
h. Leher
Fungsi pendengaran Baik
Pembengkakan Tidak ada

Pembesaran kel.Tyroid Tidak ada


Distensi vena jugularis Tidak Ada
Pembesaran KGB Tidak ada
i. Daerah dada
Jantung dan paru-paru Baik
Sesak napas Tidak ada
Batuk Tidak ada
Sakit dada Tidak ada
Payudara Baik
Suara napas Vesikular
Bunyi jantung Normal dup lup (S1-S2)

Palpitasi
j. Abdomen Tidak ada nyeri tekan

Leopold I : TFU pertengahan pusat dan


px, teraba bundar, keras, tidak rata dan
tidak melenting kemungkinan bokong
janin –
Leopold II : pada perut ibu sebelah
kanan teraba panjang dan keras seperti
36

papan kemungkinan punggung janin


dan bagian kiri perut ibu teraba
tonjolan-tonjolan kecil kemungkinan
ekstremitas janin.
Leopold III : pada perut ibu bagian
bawah teraba bulat, keras, dan masih
bisa digoyangkan, kepala janin belum
masuk PAP.

k. Genitalia Eksterna Leopold IV : pada bagian bawah perut


ibu teraba bulat, melenting dan sudah
l. Anus masuk PAP.
Bersih
m. Ekstremitas atas dan bawah
Tidak ada Haemoroid
n. Pemeriksaan Panggul
Bersih
Normal
Ukuran panggul luar :
- Distantia spinarum 26 cm

- Distantia cristarum 30 cm

- Conjugata externa 20 cm

- Lingkar panggul 90 cm

Ukuran panggul dalam :


- Promonotorium
…………………………...
- Linea inominata
…………………………..
- Dinding samping
…………………………
37

- Spina Ischiadika 11,5 cm

- Sacrum 4,5 cm

- CV ………….…...…. CD

IV. POLA AKTIVITAS SEHARI-HARI


1. Pola Nutrisi : Klien mengatakan selama kehamilan klien
selalu mengonsumsi makanan selama 3 kali sehari gizi seimbang dan
untuk minum klien klien minum 1500 cc/ hari atau 6-7 gelas/ hari
2. Pola Eliminasi
a. Buang Air Kecil (BAK) :
Frekuensi BAK Klien 4-7 kali/hari, volume urine 1200-1500
CC/hari bau khas amoniak ,warna kuning jernih
b. Buang Air Besar (BAB) : Frekuensi BAB klien 2-3 kali/hari
dengan konsistensi feses lembek, berwarna kuning,dan memiliki bau
yang khas
3. Pola tidur dan istirahat : Untuk pola tidur klien tidur pada
siang hari selama 30 menit-1 jam untuk malam hari klien biasanya tidur
selama 6-7 jam.
4. Pola aktivitas dan latihan :
Klien melakukan kegiatan ringan seperti bersih-bersih rumah dan
memasak serta cuci pakaian.
5. Personal Hygiene :
Kulit : Baik
Rambut : Bersih
Mulut & Gigi : Tidak Ada Karies
Pakaian : Baik dan rapi
Kuku : Simetris
6. Vulva Hygiene : Bersih Ketergantungan fisik
Merokok : Tidak ada
Minuman Keras : Tidak ada
38

Obat-obatan : Tidak ada


Lain-lain : Tidak ada
V. ASPEK PSIKOSOSIAL DAN SPIRITUAL
1. Pola pikir dan persepsi
a. Apakah ibu telah mengetahui cara memberi ASI dan merawat bayi ?
Klien mengatakan bahwa klien tidak mengetahui cara memberikan
Asi dan Merawat bayi ?
b. Apakah klien merencanakan pemberian ASI pada bayinya ?
Klien mengatakan akan memberikan pemberian ASI pada bayinnya
tetapi Klien tidak tau cara memberikan asi eksklusif.
c. Jenis kelamin yang diharapkan ?
Klien mengatakan bahwa apapun kelaminya klien akan senang
d. Siapa yang membantu merawat bayi di rumah ?
Klien mengatakan bahwa yang membantu merawat bayi dirumah
adalah ibu dari klien senidiri
e. Apakah hamil ini diharapkan ?
Klien mengatakan hamil sekarang adalah hamil yang diharapkan
saat setelah menikah
2. Persepsi diri
 Hal yang amat di pikirkan saat ini :
Klien mengatakan ingin lekas menggedong bayinya dan mengatakaan
bayinya bisa sehat terus
 Harapan setelah menjalani perawatan :
Klien mengharapkan setelah pemeriksaan ingincepat sembuh dan
sehat
 Perubahan yang dirasa setelah hamil :
Klien mengatakan berat badan bertambah,dan bentuk perut berubah
dan ada perubahan warna

3. Konsep diri
 Body image : Baik
 Peran : Ibu Rumah Tangga
39

 Ideal diri : Baik


 Identitas diri : Klien seorang permpuan
 Harga diri : Baik
4. Hubungan/komunikasi
 Bicara : jelas/relevan/mampu mengekspresikan/mampu mengerti
orang lain?
Klien mampu menjelaskan secara relevan/ mampu
mengekspresikan,dan klien mampu mengerti orang lain
 Bahasa utama : Bahsa indonesia dan Bahasa Banjar Bahasa daerah :
Bahasa Dayak
 Yang tinggal serumah : Klien mengatakan tinggal serumah dengan
suami
 Adat istiadat yang di anut : Dayak .
 Yang memegang peranan penting dalam keluarga : klien mengatkan
yang memebang perana dalam keluarga adalah suami klien
 Motivasi dari suami :suami klien mengataka semoga istri saya sehat
dan bayi yang ada dikandungan istrisaya selalu sehat hingga hari
persalinan.
 Apakah suami perokok : suami bukan peroko
 Kesulitan dalam keluarga : Klien mengatakan tidak ada kesulitan
dalam keularga
5. Kebiasaan seksual
 Gangguan hubungan seksual : pada saat pengkajian klien mengatakan
tidak ada gangguan hubungan seksual
 Pemahaman terhadap fungsi seksual :klien mengatakan pemahaman
terhadap fungsi seksual baik.
6. Sistem Nilai – Kepercayaan
 Siapa dan apa sumber kekuatan :
 Apakah Tuhan, Agama, Kepercayaan penting untuk anda : klien
mengatakan sangat penting sekali
40

 Kegiatan agama atau kepercayaan yang dilakukan (macam dan


frekuensi) : Klien mengatakan selalu melakukan kegiatan keagamaan
seperti beribadah digereja
 Sebutkan kegiatan agama atau kepercayaan yang ingin dilakukan
selama di RS : klien mengatakan selama diRS klien hanya berdoa

VI. PEMERIKSAAN PENUNJANG


No Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
1 HB 13.0 g/dL L :14.0-16.0 gr/dl
P :12.0-14.0 gr/dl
2 Golongan darah B+ A/B/O/AB
3 Guladarah- 98 mg/DdL <200 mg/dl
sewaktu
4 Anti-HIV Non Reaktif Non Reaktif
5 Spilis Non Reaktif Non Reaktif
6 HbsAg Non Reaktif Non Reaktif

VII.PENGOBATAN
Tidak ada

Palangka Raya, 12 Oktober 2021


Mahasiswa

Purnadi Nakalelu
41

ANALISIS DATA

DATA SUBYEKTIF DAN KEMUNGKINAN


MASALAH
DATA OBYEKTIF PENYEBAB

DS : klien mengatakan Pembesaran uterus Nyeri Akut


perutnya terasa nyeri dan
kencang ± 2 minggu nyeri
yang dirasakan pada bagian
perut dan pinggang Perubahan skelet dan
klien,nyeri seperti ditekan persendian
dan skala nyeri 5 dengan
kategori sedang dan nyeri
yang dirasakan hilang
timbul. Berat uterus meningkat

DO :

 Klien tampak sering Perubahan gravitasi tubuh


memegang pinggang
dan perut
 Klien klien tampak
Menekan saraf sekitar
meringis
 Skala nyeri 5 sedang
 Nyeri seperti ditekan
 TTV: Pelepasan mediator nyeri
TD : 106/70 mmHg
N : 95 x/menit
S : 36,7 ◦C
RR : 22 x/menit Nyeri Akut
42

ANALISIS DATA

DATA SUBYEKTIF DAN KEMUNGKINAN


MASALAH
DATA OBYEKTIF PENYEBAB

DS : klien mengatakan Uteris Membesar Gangguan


sering buang air kecil
eliminasi urine
DO :
Menekan vesika urinarian
 Klien tampak sering ke
toilet
 Intake 1500
 Output klien 1500 Peningkatan Frekuensi BAK
 TTV:
TD : 106/70 mmHg
N : 95 x/menit
Gangguan Eliminasi Urine
S : 36,7 ◦C
RR : 22 x/menit
43

ANALISIS DATA

DATA SUBYEKTIF KEMUNGKINAN


MASALAH
DAN DATA OBYEKTIF PENYEBAB
DS: “Klien mengatakan Kehamilan Trimester III Kesiapan persalinan
ingin mengetahui cara
memberikan asi ekslusif
dan perawatan masa
setelah persalinan Persiapan persalinan

DO:

 Klien tampak sering Kesiapan persalinan


bertannya tentang
cara memberikan asi
eksklusif
 HPHT :16 Januari
2022
 Taksiran Persalinan
13 Oktober 2022
 Riwayat
obstetric :G1 P0 A0
 Usia Kehamilan 38
minggu
 TTV:
TD : 106/70 mmHg
N : 95 x/menit
S : 36,7 ◦C
RR : 22 x/menit
44

PRIORITAS MASALAH
1. Nyeri akut berhubungan dengan perbesaran uterus ditandai dengan klien
tampak sering memegang pinggang dan perut, klien tampak meringis,
klien skala nyeri 5 sedang, nyeri seperti ditekan, TTV :TD :107/70
mmHg, N: 95 x/menit, 36,7 ◦C, RR :22 x/menit.
2. Gangguan Eliminasi Urine berhubungan dengan uterus membesar ditandai
dengan berkemih tidak tuntas, intake 1500, output 1500 TTV :TD :107/70
mmHg, N: 95 x/menit, 36,7 ◦C, RR :22 x/menit.
3. Kesiapan persalian berhubungan dengan kehamilan trimester III ditandai
dengan Klien tampak sering bertannya tentang cara memberikan asi
eksklusif, HPHT :16 Januari 2022, Taksiran Persalinan 13 Oktober
2022, Riwayat obstetric :G1 P0 A0, Usia Kehamilan 38 minggu, TTV: TD
: 106/70 mmHg ,N : 95 x/menit ,S : 36,7 ◦C ,RR : 22 x/menit
45

RENCANA KEPERAWATAN

Nama Pasien : Ny.M


Ruang Rawat :KIA
Diagnosa Keperawatan Tujuan (Kriteria hasil) Intervensi

1. Nyeri akut berhubungan Setelah Tindakan Keerawatan Observasi


dengan perbesaran uterus Dilakukan Selama 1 X 7 Jam 1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas, intensitasi nyeri
ditandai dengan klien tampak Diharapkan Nyeri Menurun Dengan
2. Identifikasi skala nyeri
sering memegang pinggang dan Kriteria Hasil 3. Identifikasi respon nyeri non verbal
perut, klien tampak meringis, 4. Identifikasi pengetahuan dan keyakinan
klien skala nyeri 5 sedang, 1. Keluhan Nyeri Menurun Dengan tentang nyeri
Nilai 4, Terapeutik
nyeri seperti ditekan, 2. Meringis Cukup Menurun Dengan 1. Berikan teknik nonfarmakologis untuk
TTV :TD :102/66 mmHg, N: Nilai 5 mengurangi rasa nyeri (mis. TENS, hypnosis,
98 x/menit, 36,5 ◦C, RR :22 3. Frekuensi nadi membaik dengan akupresur, terapi music, biofeedback, terapi,
x/menit. nilai 5 pijat, aromaterapi, teknik imajinasi
4. Pola nafas membaik dengan nilai 5 terbimbing, kompres hangat/dingin, terapi
5. Tekanan darah membaik dengan bermain)
nilai 5 2. Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam
pemilihan strategi meredakan nyeri
Edukasi
1. Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri
2. Jelaskan strategi meredakan nyeri
3. Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
4. Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
46

Diagnosa Keperawatan Tujuan (Kriteria hasil) Intervensi

2. Gangguan Eliminasi Setelah


Urine Tindakan Keerawatan Observasi :
berhubungan dengan Dilakukan Selama 1 X 5 Jam 1. Identifikasi tanda dan gejala retensi atau
uterus
membesar ditandai dengan
Diharapkan Eliminasi urin membaik inkontinensia urine
berkemih tidak tuntas, intake 1500, 2. Identifikasi factor yang menyebabkan
Dengan Kriteria Hasil
output 1500 TTV :TD :107/70 retensi atau inkontinensia urine
3. Monitor eliminasi urine
mmHg, N: 95 x/menit, 36,7 ◦C, 1. Sensai berkemih sedang dengan
nilai 3 Terapeutik :
RR :22 x/menit.
2. Frekuensi BAK membaik dengan 1. Catat waktu-waktu dan haluaran
nilai 5 berkemih
3. Karakteristik urine cukup membaik 2. Batasi asupan cairan
dengan nilai 4 3. Ambil sampel urine tengah atau kultur
Edukasi :
1. Ajarkan tanda dan gejala infeksi saluran
kemih
2. Ajarkan mengukur asupan cairan dan
haluaran urine
3. Ajarkan mengambil specimen urine
midstream
4. Anjurkan mengurangi minum menjelang
tidur
Kolaborasi :
1. Kolaborasi pemberian obat supositoria,
jika perlu
47

Observasi :
3. Kesiapan persalian berhubungan setelah dilakukan tindakan keperawatan
1. identifikasi kesiapan dan kemampuan
dengan kehamilan trimester III 1x 30 menit diharapkan pengetahuan menerima informasi
ditandai dengan Klien tampak bertambah dengan kriteria hasil: 2. identifikasi faktor-faktor yang dapat
sering bertannya tentang cara 1. pertanyaan tentang masalah yang meningkatkan dan menurunkan motifasi
memberikan asi eksklusif, HPHT dihadapi sedang dengan nilai 3 perilaku hidup bersih dan sehat
:16 Januari 2022, Taksiran 2. perilaku sesuai anjuran verbalisasi Terapeutik :
Persalinan 13 Oktober 2022, minat dalam belajar meningkat 1. sediakan materi dan media pendidikan
Riwayat obstetric :G1 P0 A0, kesehatan
nilai 5
Usia Kehamilan 38 minggu, 2. jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai
3. kemampuan menjelaskan tentang kesepakatan
TTV: TD : 106/70 mmHg ,N : suatu topik meningkat nilai 5
95 x/menit ,S : 36,7 ◦C ,RR : 3. berikan kesempatan untuk bertannya
Edukasi :
22 x/menit 1. Jelaskan faktor resiko yang dapat
mempengaruhi kesehatan
2. Ajarkan perilaku hidup bersih dan sehat
3. Ajarkan strategi yang dapat digunakan untuk
meningkatkan perilaku hidup bersih dan
sehat
48

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN

Nama Pasien :Ny. M


Ruang Rawat : KIA
Tanda tangan
Hari / Tanggal Jam Implementasi Evaluasi (SOAP) dan
Nama Perawat
Rabu -12-10 2022 1) Mengidentifikasi Lokasi, Karakteristik, Durasi, S :klien mengatakan Klien masih sedikit Nyeri dan keram
Frekuensi, Kualitas, Intensitas Nyeri pada bagian perut dan pinggang
2) Mengidentifikasi Skala Nyeri O:
3) Mengidentifikasi Respon Non Verbal
 Frekuensi nafas Klien 22x/ menit
4) Mengidentifikasi Factor Yang Memperberat Dan
Memperingan Nyeri  Klien diberikan minum air hangat
5) Memberikan Teknin Nonfarmakologi Untuk  Nyeri yang klien rasakan akibat kontraksi
Diagnosa Keperawatan 1 Mengurangi Rasa Nyeri  Klien diajarkan teknik nonfarmakologi relaksasi nafas
6) Menjelaskan Penyebab, Periode, Dan Pemicu Nyeri dalam untuk meredakan nyeri
7) Mengajarkan Teknik Nonfarmakologi Untuk  Klien dijelaskan penyebab nyeri dan pemicu nyeri
Mengurangi Rasa Nyeri dengan teknik relaksasi nafas  Klien masih tampak sedikit meringis
dalam  Skala nyeri 3 Purnadi Nakalelu
 TTV :
TD : 102/66 mmHg
N : 98 x/menit
S : 36,5 ◦C
RR : 22 x/menit
A: masalah belum teratasi
P:lanjutkan intervensi 1,2, dan 3
1. Identifikasi lokasi , karakteristik, durasi ,frekuensi dan
kualitas nyeri
2. Identifikasi skala nyeri
3. Identifikasi respon non verbal
49

Hari / Tanggal Tanda tangan dan


Implementasi Evaluasi (SOAP)
Jam Nama Perawat
Rabu -12-10-2022 1. Memonitor eliminasi urine S :Klien mengatakan masih sering buang air kecil
2. Mencatat waktu-waktu dan haluaran O:
Diagnosa berkemih  Klien masih sering keluar masuk toilet
3. Menganjurkan mengurangi minum  Berkemih klien tidak tuntas
Keperawatan 2 menjelang tidur A : Masalah Belum Teratasi
P : Lanjutkan Intervensi 2,dan 3
1. Memonitor eliminasi urine
2. Menganjurkan mengurangi minum menjelang
tidur

Purnadi Nakalelu
50

Hari / Tanggal Tanda tangan dan


Implementasi Evaluasi (SOAP)
Jam Nama Perawat
Rabu -12-10-2022 1. Mengidentifikasi kesiapan dan kemampuan S :Klien mengatakan “mulai paham” tentang
menerima informasi pemberian asi eksklusif
2. Menyediakan materi dan media pendidikan O:
Diagnosa kesehatan  Klien mampu menerima informasi
Keperawatan 3 3. Menjadwalkan pendidikan kesehatan sesuai
 Materi dan media berupa Leaflet
kesepakatan
4. Memberikan kesempatan untuk bertannya  Pendidikan kesehatan klien dari jam 8:30 -
09:00
 Klien bertanya mengenai pendkes yang
diberikan
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan Intervensi 3
3. Menjadwalkan pendidikan kesehatan sesuai
kesepakantan Mengenai topik yang sama
yaitu perawatan setelah persalinan atau masa Purnadi Nakalelu
nifas
51

DAFTAR PUSTAKA
Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). 2017.Standar Diagnosis
Keperawatan Indonesia (SDKI).Jakarta Selatan: Dewan Pengurus Pusat
PPNI.
Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). 2018.Standar Luaran
Keperawatan Indonesia (SLKI). Jakarta Selatan: Dewan Pengurus Pusat
PPNI.

Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). 2018.Standar Intervensi


Keperawatan Indonesia (SIKI). Jakarta Selatan: Dewan Pengurus Pusat

Purwoastuti, E Dan E.S,Walyani. 2015. Panduan Materi Kesehatan Reproduksi


dan Keluarga Berencana. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
Kusmiati Y, Wahyuningsih H. 2013. Asuhan Ibu Hamil. Penerbit fitramaya.
Yogjakarta
Kumalasari I. 2015.Perawatan Antenatal, Intranatal, Postnatal Bayi Baru Lahir
dan Konsepsi. Salemba Medika. Jakarta SelatanKusmiyati, Yuni, dkk. 2009.
Perawatan Ibu Hamil. Yogyakarta : Fit
Mochtar, Rustam. 2010. Sinopsis Obstetri. Jakarta: EGC
Yanti, SST. 2015. Model Asuhan Kebidanan CoC Turunkan AKI dan AKB.
http://ugm.ac.id/. Diakses 13 Maret 2015.Diunduh 3 Februari 2017.
Manuaba, IAC., I Bagus, dan IB Gde. 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit
Kandungan dan KB untuk Pendidikan Bidan. Edisi kedua. Jakarta: EGC.
Kumalasari I. 2015. Panduan Praktik Laboratorium dan Klinik Perawatan
Antenatal,Intranatal, Postnatal, Bayi Baru Lahir dan Kontrasepsi. Jakarta:
Salemba

Anda mungkin juga menyukai