OLEH :
YESSI
2019.C.11a.1071
Penulis
BAB 2
TINJAUAN TEORI
Sedangkan sumber lain mengatakan kehamilan adalah suatu peristiwa alami dan
fisiologis yang terjadi pada wanita yang didahului oleh suatu peristiwal fertilisasi yang
membentuk zigot dan akhirnya menjadi janin yang mengalami proses perkembangan
(Febyanti,dkk.2012). di dalam uterus. sampai proses persalinan ( febyanti,dkk.,2012)
2.1.2 Etiologi
1.1.2.1 Ovum
Ovum adalah suatu sel dengan diameter + 0,1 mm yang terdiri dari suatu nukleus yang
terapung-apung dalam vitelus dilingkari oleh zona pellusida oleh kromosom radiata.
1.1.2.2 Spermatozoa
Berbentuk seperti kecebong, terdiri dari kepala berbentuk lonjong agak gepeng berisi
inti, leher yang menghubungkan kepala dengan bagian tengah dan ekor yang dapat bergerak
sehingga sperma dapat bergerakcepat.
1.1.2.3 Konsepsi
Konsepsi adalah suatu peristiwa penyatuan antara sperma dan ovum di tuba
fallopii.
1.1.2.4 Nidasi
1.1.2.5 Plasentasi
Plasentasi adalah alat yang sangat penting bagi janin yang berguna untuk pertukaran zat
antara ibu dan anaknya dan sebaliknya. Kehamilan menurut Mochtar, (2014) dibagi menjadi
3 triwulan
2.1.4 Patofisiolofi
Dalam buku Asuhan Kehamilan karya Kuswanti tahun 2014, terdapat 2 peristiwa
penting dalam masa kehamilan yaitu pembuahan (fertilisasi) dan implantasi (nidasi)
(Kuswanti, 2014).
Fertilisasi adalah peleburan inti sel sperma dan inti sel telur yang terjadi disaluran telur
(oviduk) atau di uterus. Pada saat fertilisasi kepala sel sperma menembus dinding sel telur
sedang ekor tertinggal di luar membentuk zigot (2n) yang terus membelah mitosis menjadi 32
sel (morula). Morula berkembang menjadi blastula. Bagian dalam blastula akan membentuk
janin sedang bagian luarnya membentuk trofoblast (bagian dinding untuk menyerap makanan
dan akan berkembang menjadi plasenta). Pada usia hari ke 4-5 setelah fertilisasi blastula
bergerak ke uterus dan melakukan implantasi (pelekatan) di uterus pada hari ke-6. Blastula
kemudian berkembang menjadi gastrula (punya lapisan ektodermis, mesodermis, dan
endodermis). Selanjutnya gastrula berkembang menjadi embrio setelah melalui peristiwa
diferensiasi, spesialisasi, dan organogenesis. Ektodermis akan membentuk susunan saraf,
hidung, mata, epidermis, kelenjar kulit. Mesodermis akan membentuk jaringan tulang, otot
jantung, pembuluh darah, limfa, ginjal, kelenjar kelamin. Endodermis akan membentuk
kelenjar gondok, hati, pankreas, kandung kemih, saluran pencemaan, saluran pernafasan
(Budiyanto,2015).
2.1.4.2 Impantasi(Nidasi)
Nidasi atau implantasi adalah peristiwa tertanamnya atau bersarangnya sel telur yang
telah dibuahi ke dalam endometrium. Biasanya terjadi para pars superior korpus uteri bagian
anterior atau posterior. Pada saat implantasi, selaput lendir rahim sedang berada pada fase
sekretorik (2-3 hari setelah ovulasi). Blastokista tingkat lanjut diselubungi oleh trofoblas yang
mampu menghancurkan dan mencairkan jaringan. Ketika blastokista mencapai rongga rahim,
jaringan endometrium berada dalam masa sekresi. Jaringan endometrium ini mengandung
banyak sel-sel desidua yaitu sel-sel besar yang banyak mengandung glikogen, serta mudah
dihancurkan oleh trofoblas. Blastula dengan bagian berisi massasel dalam (inner-cell mass)
akan mudah masuk ke dalam desidua, menyebabkan luka kecil yang kemudian sembuh dan
menutup lagi (Kuswanti,2014). Kejadian di atas dapat dirangkum sebagai berikut
(Pernoll,dkk. 2014):
1. Siklus menstruasi terakhir: Siklus 1-7 hari (last menstrual period, LMP)
Selain dari kedua proses di atas, dalam penjelasan (Kustiyaningrum, 2012) terdapat tambahan
yaitu:
1. Ovulasi
5. Pembentukanplasenta.
6. Tumbuh kembang hasil konsepsi hinggaaterm.
2.1.5 Manifestasi Klinis ( Tanda dan Gejala )
1. Amenorae
2. Mual, muntah
6. Konstipasi
7. Kelelahan
1. Perutmembesar
2. Uterusmembesar
3. Tandahegar
4. Tandapiscaseck
1. Trimester I
1) Ambivalence
2. Trimester II
1) Feling ofwell-being
3) Melupakan rasa takut dan cemas dengan adanya gerakan janin (pada
kehamilannormal).
4) Introversion, self-egrossmentintrospection.
6) Latihanperan.
3. Trimester III
1) Physical discomfortreturn.
11) Plateaustage.
2.1.6 Komplikasi:
2. Perdarahan
1. PemeriksaanKhusus
2. Pemeriksaan Laboratorium
3. Hb Jika terjadi perdarahan yang banyak dan keadaan umum pasienlemah serta pucat,
kemungkinan pasien mengalami anemia.
4. Urin: dicurigai ada protein urin yang memperberat kehamilan
1. Definisi AntenatalCare
2. Tujuan
Secara umum antenatal care bertujuan untuk menjaga agar ibu hamil dapat
melalui masa kehamilan, persalinan, dan nifas dengan baik dan selamat serta
menghasilkan bayi yang sehat. Secara rinci tujuan antenatal careadalah:
5. Mempersiapkan ibu agar nifas berjalan dengan normal dan mempersiapkan ibu agar
dapat memberi asi secaraeksklusif.
6. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran janin agar
tumbuh kembang secaranormal.
7. Mengurangi angka kematian bayi prematur, kelahiran mati dan kematian neonatal
(Winjosastro, 2014).
Status gizi ibu dikatakan normal bila nilai IMT nya antara 18,5-25,0
Kriteria IMT :
Tinggi badan yang baik untuk ibu hamil adalah >145 cm.
Pada ibu hamil (bumil) pengukuran LILA merupakan suatu cara untuk mendeteksi
dini adanya kurang Energi Kronis (KEK) atau kekurangan gizi. Malnutrisi pada
ibu hamil mengakibatkan transfer nutrient ke janin berkurang, sehingga
pertumbuhan janin terhambat dan berpotensi melahikan bayi dengan Berat Badan
Lahir Rendah (BBLR). BBLR berkaitan dengan volume otak dan IQ seorang
anak. Kurang Energi Kronis atau KEK (ukuran LILA < 23,5 cm), yang
menggambarkan kekurangan pangan dalam jangka panjang baik dalam jumlah
maupun kualitasnya.
Lingkarkan dan masukkan ujung pita di lubang yang ada pada pita LiLA.
Tekanan darah diukur setiap kali ibu hamil melakukan kunjungan, hal ini
bertujuan untuk mendeteksi adanya kemungkinan kenaikan tekanan darah yang
disebabkan kehamilan. Tekanan darah pada ibu hamil dikatakan normal yaitu
dibawah 140/90 mmHg
TFU ( fungsi fundus uteri ) digunakan sebagai slah satu untuk mengetahui usia
kehamilan dimana biasanya lebih tepat bila dilakukan pada kehamilan yang
pertama.
Table 2.1 umur kehamilan berdasarkan tinggi fundus uteri
Tujuan pemantauan janin itu adalah untuk mendeteksi secara dini ada atau
tidaknya faktor-faktor resiko kematian prenatal tersebut (hipoksia/asfiksia,
gangguan pertumbuhan, cacat bawaan, dan infeksi). Pemeriksaan denyut jantung
janin adalah salah satu cara untuk memantau janin.
Pemeriksaan denyut jantung janin harus dilakukan pada ibu hamil. Denyut
jantung janin baru dapat didengar pada usia kehamilan 16 minggu / 4 bulan.
Gambaran DJJ:
Pada ibu hamil diberikan imunisasi TT sebanyak 2 kali selama kehamilan dengan
interval waktu 4 minggu. Imunisasi ini dianjurkan pada setiap ibu hamil, karena
diharapkan dapat menurunkan angka kematian bayi akibat tetanus neonaturum.
Imunisasi ini diberikan dengan dosis 0,5 cc/IM dalam satu kali penyuntikan.
Pemberian tablet zat besi untuk mencegah anemia pada wanita hamil diberikan
sebanyak 90 tablet selama kehamilan. Tablet ini diberikan segera mungkin setelah
rasa mual hilang, setiap tablet Fe mengandung FeSO4 320 mg (zat besi 60 mg) dan
asam folat 500 µg. Tablet Fe diminum 1 x 1 tablet perhari, dan sebaiknya dalam
meminum tablet Fe tidak bersamaan dengan teh atau kopi, karena akan mengganggu
penyerapan.
Asuhan antenatal harus dimulai sedini mungkin. Pada awal pemeriksaan yaitu untuk
menentukan apakah seorang ibu sedang mengalami kehamilan. Diagnosa kehamilan
ditentukan dengan pemeriksaan laboratorium. Umumnya pemeriksaan yang dipakai yaitu tes
untuk mendeteksi keberadaan hCG. Human Chorionic Gonadotropin (HCG) dapat diukur
dengan radioimunoesai dan deteksi dalam darah enam hari setelah konsepsi atau sekitar 20
hari sejak periode menstruasi terakhir. Keberadaan hormone ini dalam urin pada kehamilan
merupakan dasar dari berbagai tes kehamilan di berbagai laboratorium dan kadang-kadang
dapat dideteksu dalam urine 14 hari setelah konsepsi(Winjosastro, 2014). Dengan TPP adalah
taksiran perkiraan partus.
3) Trimester ketiga (28-36 minggu) dan sesudah minggu ke 36 dua kali kunjungan
kecuali jika ditemukan kelainan/faktor risiko yang memerlukan penatalaksanaan
medik lain, harus lebih sering dan intensif. Menurut Manuaba (2014), berdasarkan
standar pemeriksaan kehamilan ditentukan berulang dengan ketentuan sebagai
berikut:
1) Pemeriksaan
1. Leopold I:
2. Leopold II
3. Leopold III: Tujuan: Untuk menentukan bagian janin yang berada di uterus
bagian bawah. Caranya: Letakkan 3 jari pertama tangan yang dominan pada
sisi abdomen di atas simpisis pubis dan minta pasien menarik napas panjang
dan menghembuskannya. Pada saat mengeluarkan napas, gerakkan tangan
turun perlahan dan menekan sekitardaerah tersebut. Jika kepala akan teraba
keras, bulat, dan bergerak jika disentuh.Jika bokong akan teraba lembut dan
tidakberaturan. Hasil teraba kepala/bokong/bagian kecil janin.
4. 2/5 jika hanya sebagian terbawah janin masih berada diatas simpisis
5. 1/5 jika hanya 1 dari 5 jari masih dapat meraba bagian bawah janinyang
berada diatas simpisis.
3) Kriteria hasil : klien melakukan aktivitas perawatan diri dengan tepat untuk
mengurangi ketidaknyamanan, melaporkan ketidaknyamanan dapat
diminimalkan/ atau dikontrol dan mencari pertolongan medis dengan tepat.