Disusun Oleh :
Elin Rupiani (2011013)
Dosen Pembimbing:
Ns. Veronica Yeni, M.Kep.Sp.Kep.Mat
Ns. Jehan Puspasari, M.Kep
2
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya
laporan pendahuluan yang berjudul “ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL”.
Atas dukungan moril dan materi yang diberikan dalam penyusunan laporan
pendahuluan ini, maka penulis mengucapkan terima kasih kepada :
2. Ibu Ns. Veronica Yeni Rahmawati, M. Kep., Sp. Kep. Mat dan Ibu
Ns. Jehan Puspasari, M. Kep selaku dosen pengampu mata ajar
Keperawatan maternitas yang telah memberikan arahan dan
bimbingan sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan laporan
pendahuluan ini
Penulis
3
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hamil atau kehamilan merupakan sesuatu yang wajar terjadi pada wanita usia produktif,
tetapi kurangnya pengetahuan berkaitan dengan reproduksi dapat menimbulkan
kecemasantersendiri (Handayani, 2017). Dalam kehamilan mual muntah adalah gejala
yangnormal dan sering terjadi pada trimester pertama (Setyawati et al, 2014). Namun,
apabilaberlebihan dapat mengganggu pekerjaan sehari-hari dan keadaan umummenjadi
buruksehingga ibu kekurangan energi dan juga zat gizi yang disebut hyperemesis
gravidarum(Rofi’ah et al, 2019). Dalam setiap kehamilan harus ada spermatozoa, ovum.
Pembuahan ovum(konsepsi)dan nidasi hasil konsepsi. Pada kehamilan terdapat
perubahan pada seluruhtubuhwanita, khususnya pada alat genetalia eksterna dan interna
dan pada payudara(mamme). Dalam hal ini hormon somatomamotropin, estrogen dan
progesteronemempunyai peran penting. wanita selama hamil di bagi atas 3 triwulan
(trimester) : a. Kehamilan triwulan I antara 0-12 minggu. b.Kehamilan triwulan II antara
12-28 minggu dan, c.Kehamilan triwulan III antara 28-40 minggu. Banyak penyulit-
penyulit sewaktu hamil dengan pengawasan yang baik danbermutudapat diobati dan di
cegah, sehingga persalinan berjalan dengan mudah dan normal. Ibu hamil dapat
memeriksakan kehamilannya pada : dokter ahli kebidanan, dokter ahli lain, dokter umum,
bidan, perawat dan dukun terlatih. Dalam satu komunitas seperti di Indonesia ada pusat-
pusat kesehatan, Puskesmas dan KIA dimana seorangibuhamil dapat memeriksakan
kehamilannya. Adapun tujuan dari pemeriksaan rutin pada ibu hamil adalah menyiapkan
seoptimal mungkin fisik dan mental, untuk menyelamatkan ibu dan anak selama
dalamkehamilan, persalinan dan nafas, sehingga di dapatkan ibu dan anak sehat.
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Tujuan umum ini adalah untuk mengetahui gamabaran asuhan keperawatan
pemberian prosedur Ibu Hamil normal RSUD Sawah Besar.
4
2. Tujuan Khusus
Secara lebih di Ruang Poli Kandungan RSUD Sawah Besar bertujuan untuk
mengetahui hal-hal sebagai berikut :
a. Membandingkan perbedaan asuhan keperawatan pada ibu hamil yang terdapat
dalamteori dan praktek di lapangan.
b. Menambah pengetahuan tentang asuhan keperawatan pada klien dengan ibuhamil.
c. Sebagai salah satu tugas terstruktur dari mata kuliah keperawatan Maternitas
C. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
a. Bagi Ilmu Pengetahuan
Dapat digunakan sebagai masukan dalam pengembangan ilmu
keperawatantentanggambaran asuhan keperawatan Ibu Hamil
b. Bagi Penelitian
Dapat memberikan pengalaman yang nyata untuk melakukan observasi
dalammemberikangambaran asuhan keperawatan pemberian prosedur terhadap
Ibu hamil
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Penulis
Penulis dapat mengetahui dan memperluas wawasan mengenai tentang
gambaranasuhan keperawatan terhadap Ibu Hamil dan diharapkan dapat menjadi
salahsatucarapenelitian dalam mengaplikasian ilmu yang diperoleh dari intitusi
pendidikan.
b. Bagi Klien
Memberikan pengetahuan tambahan pada klien dan keluarga klien sehingga dapat
lebihmengetahui tentang Ibu Hamil .
c. Bagi Tenaga Kesehatan
Hasil penelitian ini dapat di aplikasikan oleh semua tenaga kesehatankhususnya
perawat/bidan. melakukan wawancara dengan pasien dan keluarga, melakukan
Pemeriksaan fisik : inspeksi, auskultasi, palpasi, serta perkusi.
5
BAB II
A. Definisi
Kehamilan merupakan suatu proses reproduksi yang berawal dari terjadinya pertemuan
dan persenyawaan antara sperma dan ovum sehingga akan terbentuk zigot yang pada
akhirnya membentuk janin, Kehamilan terjadi pada saat pertemuan ovum dan sperma
hingga masa di mana janin siap lahir, dalam perhitungan medis 40 minggu (Masriroh,
2013).
Antenatal care adalah pelayanan kesehatan oleh tenaga profesional untuk ibu selama
masa kehamilannya yang dilaksanakan sesuai dengan standar pelayanan antenatal yang
ditetapkan (Depkes RI, 2012). Antenatal Care (ANC) adalah suatu pelayanan yang
diberikan oleh perawat kepada ibu hamil, seperti pemantauan kesehatan secara fisik.
psikologis, termasuk pertumbuhan dan perkembangan janin serta mempersiapkan proses
persalinan dan kelahiran supaya ibu siap menghadapi peran baru sebagai orang tua
(Wagiyo & Putrono, 2016).
B. Etiologi
Suatu kehamilan akan terjadi bila terdapat 5 aspek berikut, yaitu:
1. Ovum
Ovum adalah suatu sel dengan diameter 0.1 mm yang terdiri dari suatu nucleus
yang terapung-apung dalam vitelus dilingkari oleh zona pellusida oleh kromosom
radiata
2. Spermatozoa
Berbentuk seperti kecebong, terdiri dari kepala berbentuk lonjong agak gepeng
berisi inti, leher yang menghubungkan kepala dengan bagian tengah dan ekor
yang dapat bergerak sehingga sperma dapat bergerak cepat.
3. Konsepsi
Konsepsi adalah suatu peristiwa penyatuan antara sperma dan ovum di tuba
fallopi
6
4. Nidasi
Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam endometrium.
5. Plasentasi
Plasentasi adalah alat yang sangat penting bagi janin yang berguna untuk
pertukarann zat antara ibu dan anaknya dan sebaliknya.
Kehamilan dibagi menjadi 3 triwulan:
1. Triwulan I antara 0-12 minggu.
2. Triwulan II antara 12-28 minggu.
3. Triwulan III antara 28-40 minggu. (Mochtar, 2010: 17)
7
b. Mual dan muntah
c. Ibu merasakan adanya pergerakan janin
d. Sering kencing akibat pembesaran rahim yang menekan kandung kemih
e. Perasaan dada berisi dan agak nyeri. (Kusmiyati et al, 2008).
D. Patofisiologi
Ketika seorang perempuan melakukan hubungan seksual dengan seorang laki-laki maka
bisa jadi perempuan tersebut akan hamil (Terjadinya kehamilan). Kehamilan terjadi
ketika sel sperma yang masuk ke dalam rahim seorang perempuan membuahi sel telur
yang telah matang. Seorang laki-laki rata-rata mengeluarkan air mani sebanyak 3 cc, dan
setiap 1 ce air mani yang normal akan mengandung sekitar 100 juta hingga 120 juta buah
sel sperma. Setelah air mani ini terpancar (ejakulasi) ke dalam pangkal saluran kelamin
istri, jutaan sel sperma ini akan berlarian melintasi rongga rahim, saling berebut untuk
mencapai sel telur matang yang ada pada saluran tuba di seberang rahim. (Kusmiyati,
Yuni, dkk.2012).
Pada saat ovulasi, lapisan lendir di dalam serviks (leher rahim) menjadi lebih cair.
sehingga sperma mudah menembus ke dalam rahim. Sperma bergerak dari vagina sampai
ke ujung tuba falopi yang berbentuk corong dalam waktu 5 menit. Sel yang melapisi tuba
falopii mempermudah terjadinya pembuahan dan pembentukan zigot (sel telur yang telah
dibuahi). Jika perempuan tersebut berada dalam masa subur, atau dengan kata lain
terdapat sel telur yang matang, maka terjadilah pembuahan. Pada proses pembuahan,
hanya bagian kepala sperma yang menembus sel telur dan bersatu dengan inti sel telur,
Bagian ekor yang merupakan alat gerak sperma akan melepaskan diri. Sel telur yang
telah dibuahi akan mengalami pengerasan bagian luarnya. Ini menyebabkan sel telur
hanya dapat dibuahi oleh satu sperma.
8
E. Pathway
9
f. Pusing
g. Hidung dan gusi berdarah
h. Perubahan kulit (timbulnya linea nigra, chloasma, dan stretch mark) i) Payudara
semakin membesar dan keluar kolostrum
i. Oedema pada ekstremitas
3. Perubahan Fisik Ibu Hamil Pada Trimester III
a. Sakit bagian tubuh belakang (punggung-pinggang)
b. Konstipasi
c. Sesak nafas karena tekanan pada diafragma d) Sering buang air kecil
d. Varises
e. Kontraksi perut (Braxton-hicks)
f. Bengkak
10
e. Libido meningkat
f. Menuntut perhatian dan cinta
g. Merasa bahwa bayi sebagai individu yang merupakan bagian dari dirinya
h. Hubungan social meningkat dengan wanita hamil lainnya atau pada orang lain
yang baru menjadi ibu i. Ketertarikan dan aktivitasnya terfokus pada kehamilan,
kelahiran, dan persiapan untuk peran baru
3. Perubahan Psikologis pada Trimester III
a. Rasa tidak nyaman timbul kembali, merasa dirinya jelek, aneh, dan tidak menarik
b. Merasa tidak menyenangkan ketika bayi tidak lahir tepat waktu
c. Takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang timbul pada saat melahirkan,
kekhawatiran akan keselamatannya
d. Khawatir bayi akan dilahirkan dalam keadaan tidak normal, bermimpi
yangmencerminkan perhatian dan kekhawatirannya
e. Merasa sedih karena akan terpisah dari bayinya
f. Merasa kehilangan perhatian
g. Perasaan mudah terluka (sensitive)
h. Libido menurun
H. Pemeriksaan penunjang
1. Tes Urine
Tes urine dapat dilakukan dirumah atau dilaboratorium menggunakan Tes Pack atau
alat tes kehamilan untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan hormon kehamilan
HCG (Human Chorionic gonadotropin) di dalam tubuh yang merupakan salah satu
tanda kehamilan. Tes ini sebaiknya dilakukan di pagi hari. karena saat pagi hari
(bangun tidur) urine dalam keadaan murni belum tercampur oleh zat-zat makanan
yang dikonsumsi (Siswosuharjo, Suwignyo & Fitria C. 2010: 28-29).
2. Tes Darah
Prinsipnya sama dengan tes urine yaitu menguji adanya HCG dalam tubuh. Bedanya,
tes darah ini tidak dapat dilakukan sendiri dirumah, melainkan dilakukan di
laboratorium dengan jalan mengambil contoh darah. Jika terdapat peningkatan HCG
didalam darah, maka dinyatakan positif hamil, demikian juga seterusnya.
11
3. Pemeriksaan Swab (Lendir vagina & servik).
4. Tes USG (Ultra Sonography)
Tes ini di lakukan oleh seorang dokter dengan memastikan kehamilan melalui USG
yang dapat melihat bagian dalam tubuh manusia. Selain melihat ada tidaknya embrio,
penggunaan USG juga dapat digunakan untuk amengetahui taksiran persalinan,
perkiraan usia kehamilan, serta perkiraan berat badan dan panjang janin
(Siswosuharjo, Suwignyo & Fitria C. 2010; 30).
I. Penatalaksanaan
1. Kunjungan ANC
Sesuai dengan kebijakan Departemen Kesehatan, kunjungan pelayanan antenatal
sebaiknya dilakukan paling sedikit 4 kali selama kehamilan, ketentuan waktu sebagai
berikut:
a. Minimal 1 kali pada trimester pertama = K
b. Minimal 1 kali pada trimester kedua = K2
c. Minimal 2 kali pada trimester ketiga = K3 dan K4
Apabila terdapat kelainan atau penyulit kehamilan, seperti mual, muntah, keracunan
kehamilan, perdarahan, kelainan letak, dan lain-lain frekuensi pemeriksaan
disesuaikan dengan kebutuhan. Dalam sumber lain juga disebutkan interval
kunjungan pada pemeriksaan prenatal yaitu setiap 4 minggu sekali sampai minggu
ke-28, kemudian setiap 2-3 minggu sekali sampai minggu ke-36, dan sesudahnya
setiap minggu.
2. Standart Minimal Pelayanan ANC
Pelayanan antenatal dalam penerapan operasionalnya dikenal dengan standar minimal
"10 T" yang terdiri dari (Buku KIA, 2020):
a. Pengukuran Tinggi Badan dan Berat Badan
- Tinggi badan ibu untuk menentukan status gizi
- Minimal BB ibu naik sebanyak 9 kg atau 1 kg setiap bulannya
b. Pengukuran Tekanan Darah
12
Tekanan darah normal 120/80 mmhg. Bila tekanan darah lebih besar atau sama
dengan 140/90 mmhg ada factor resiko hipertensi (tekanan darah tinggi) dalam
kehamilan.
c. Pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA)
Bila < kurang dari 23,5 cm menunjukan ibu hamil Kurang Energi Kronis ((ibu
hamil KEK) dan beresiko melahirkan bayi Berat Badan Rendah (BBLR),
d. Pengukuran Tinggi Fundus Uteri/Tinggi Rahim
Pengukuran tinggi rahim berguna untuk melihat pertumbuhan janin apakah sesuai
dengan usia kehamilan (Buku KIA 2016)
e. Penentuan Letak Janin (Presentase janin) dan perhitungan Denyut Jantung Janin.
Untuk melihat kelainan letak janin atau masalah yang lain
f. Penentuan Status Imunisasi Tetanus Toksoid (TT)
Penentuan Status Imunisasi Tetanus Toksoid (TT) oleh petugas. Pemberian
imunisasi TT dari lama perlindungannya.
g. Pemberian Tablet Tambah Darah
Ibu hamil sejak awal kehamilan minum 1 tablet tambah darah setiap hari minimal
selama 90 hari.
h. Tes Laboratorium
- Tes golongan darah untuk mempersiapkan donor bagi ibu hamil bila
diperlukan
- Tes Haemoglobin untuk mengetahui apakah ibu kekurangan darah (Anemia)
- Tes pemeriksaan urine (air kencing).
- Tes pemeriksaan darah lainnya, seperti HIV dan sifilis, sementara
pemeriksaan malaria dilakukan di daerah endemis
i. Tata Laksana/Penanganan Kasus
Tenaga kesehatan memberi penjelasan mengenai perawatan kehamilan.
pencegahan kelaianan, persalinan dan inisiasi menyusui dini (IMD). ASI eksklusif,
Keluarga Berencana dan imunisasi pada bayi. Penjelasan ini diberikan secara
bertahap pada saat kunjungan hamil (Buku KIA 2020). Apabila ditemukan
masalah, segera ditangani atau dirujuk
13
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
1. Identitas
a. Nama suami dan istri agar dalam melakukan komunikasi dengan pasien keluarga
dapat terjalin komunikasi dengan baik.
b. Usia Penyulit dalam kehamilan remaja lebih tinggi dibanding umur 20 sampai
30tahun.
c. Alamat ditanyakan untuk maksud mempermudah hubungan / informasi bila
diperlukan. Bila keadaan mendesak, dengan diketahuinya alamat tersebut
bidandapatmengetahui tempat tinggal pasien/klien dan lingkungannya.
d. Pekerjaan ditanyakan untuk mengetahui kemungkinan pengaruh pekerjaan
terhadap permasalahan kesehatan pasien.
e. Agama ditanyakan untuk mengetahui kemungkinan pengaruhnya terhadap
kebiasaan kesehatan pasien/klien.
f. Pendidikan ditanyakan untuk mengetahui tingkat intelektualnya tingkat
Pendidikan mempengaruhi sikap perilaku kesehatan seseorang.
g. Status perkawinan ditanyakan kepada ibu atau calon ibu, untuk mengetahui
kemungkinan pengaruh status perkawinan terhadap masalah kesehatan, bila
diperlukanditanyakan tentang keberapa kalinya.
h. Lama Perkawinan, kalau orang hamil sudah lama menikah, nilai anak
tentubesarsekali dan ini harus diperhitungkan dalam pimpinan (anak mahal)
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan utama Ditanyakan untuk mengetahui perihal yang mendorong
pasien/klien datangmencari pertolongan.
b. Riwayat keluhan utama
P : Provokasi / palatif (penyebab)
Q : Quality / bagaimana gejala dirasakan
R : Region / dimana gejala dirasakan
14
S : Skala keadaan / seberapa parah yang dialami pasien
T : Time / sejak kapan keluhan terjadi dan sampai kapan
c. Riwayat kesehatan sekarang Yang perlu dikaji : sejak kapan ibu merasakan
pergerakan anak, umur kehamilan, ANCberapa kali, dimana imunisasi TT
didapatkan, teraphie yang didapatkan, penyuluhanyang didapatkan, bila mulai
didapatkan gerakan anak,kalau kehamilan masihmudaadalah mual, muntah, sakit
kepala, perdarahan.kalau kehamilan tua adalah bengkakdi kaki/muka, sakit kepala,
perdarahan, sakit pinggang dan lain-lain.
d. Riwayat penyakit dahulu
Riwayat penyakit sistemik lain yang mungkin mempengaruhi atau diperberat oleh
kehamilan (penyakit jantung, paru, ginjal, hati, diabetes mellitus), riwayat alergi
makanan / obat tertentu dan sebagainya. Ada tidaknya riwayat operasi umum /
lainnya maupun operasi kandungan (miomektomi, sectio cesarea dan sebagainya).
e. Riwayat penyakit keluarga
Riwayat penyakit sistemik, metabolik, cacat bawaan, dan sebagainya.
f. Riwayat khusus obstetri ginekologi Adakah riwayat kehamilan / persalinan /
abortus sebelumnya (dinyatakan dengan kode GxPxAx, gravida / para abortus),
berapa jumlah anak hidup. Ada/tidaknya masalah? pada kehamilan persalinan
sebelumnya seperti prematuritas, cacat bawaan, kematian janin, perdarahan dan
sebagainya. Penolong persalinan terdahulu, cara persalinan, penyembuhan luka
persalinan, keadaan bayi saat baru lahir, berat badan lahir jika masih ingat.
g. Riwayat menarche: siklus haid, ada tidak nyeri haid atau gangguan haid lainnya.
riwayat penyakit kandungan lainnya. kapan HPHT, hali ini penting untuk
memperkirakan usia kehamilan menstrual dan memperkirakan atau menentukan
tanggal persalinan menggunakan rumus
- Naegele:Januari-Maret: 7+9+0
- April - Desember: 7-3+1
h. Riwayat kontrasepsi, lama pemakaian, ada masalah tidak
i. Seksualitas
- Penghentian menstruasi
- Perubahan respon /aktivitas seksual
15
- Leukosa mungkin ada
- Perubahan pigmentasi: kloasma, linea nigra, palmar eritema, spieler nevi,
strial gravidarum.
- Tanda-tanda Goodell, Hegar Schdwick positif.
j. Riwayat sosial/ ekonomi
Pekerjaan, kebiasaan, kehidupan sehari-hari.
k. Daily Activity
a) Aktivitas dan Istirahat
Tekanan darah agak lebih rendah daripada normal (8-12 minggu) kembali
pada tingkat pra kehamilan selama setengah kehamilan terakhir. Denyut nadi
dapat meningkat 10 – 15 det/mnt. Murmur sistolik pendek dapat terjadi
sampai dengan peningkatan volume episode singkope.
b) Varises Sedikit edema ekstremitas bawah tangan mungkin ada (terutama pada
trimester akhir)
c) Integritas Ego: Menunjukkan perubahan persepsi diri
d) Integritas Sosial
- Bingung meragukan perubahan peran yang dintisipasi.
- Tahap maturasi/perkembangan bervariasi dan dapat mundur dengan stressor
kehamilan Respons anggota keluarga lain dapat bervariasi dari positif dan
mendukung sampai disfungsional
e) Eliminasi
Perubahan pada konsistensi/frekuensi defekasi, peningkatan frekuensi
perkemihan dan peningkatan berat jenis serta hemoroid
f) Makanan/Cairan
- Mual dan muntah, terutama trisemester pertama, nyeri ulu hati umum terjadi
- Penambahan berat badan : 2 sampai 4 lb trisemester pertama, trisemester
kedua dan ketiga masing-masing 11-12 lb.
- Membran mukosa kering hipertropi jaringan gusi dapat terjadi mudah
berdarah
- Hb dan Ht rendah mungkin ditemui (anemia fisiologis)
- Sedikit edema dependen
16
- Sedikit glikosuria mungkin ada
17
- 12 minggu – 1-2 jari di atas sisfisis.
- 16 minggu – pertengahan antara sisfisis dan pusat
- 24 minggu – setinggi pusat
- 28 minggu – 3 jari diatas pusat
- 32 minggu – pertengahan antara pusat dan px
- 36 minggu – 3 jari dibawah px
- 40 minggu – pertengahan px dan pusat (3 jari diatas pusat)
Pemeriksaan Leopold
1. Leopold 1
- Kaki penderita di bengkokan pada lutut dan lipatan paha
- Pemeriksa berdiri sebelah kakan penderita dan melihat ke arah muka
penderita.
- Rahim dibawa ke tengah
- Tingginya fundus uteri ditentukan dan bagian apa dari anak yang terdapat
dalamfundus
2. Leopold II
- Keadaan tangan pindah ke samping
- Tentukan dimama punggung janin.
- Kadang-kadang di samping terdapat kepala/bokong ialah letak lintang.
3. Leopold III
- Dipergunakan satu tangan saja.
- Bagian bawah di tentukan antara ibu jari dan jari lainya
- Cobalah apakah bagian bawah masih dapat digoyangkan.
4. Leopold IV
- Convergent yaitu sebagian kecil dari kepala turun ke rongga panggul
- Sejajar yaitu separuh dari kepala masuk ke dalam rongga panggul
- Divergent yaitu sebagian besar dari kepala masuk kedalam rongga panggul
c) Auskultasi 1. DJJ terdengar dimana,frekwensi, irama, dengan cara 5 detik
berselang, 30menitdikalikan 2/dihitung selama 1 menit penuh. 2. Kalau bunyi
18
jantung janin kurang dari 120/menit atau lebih dari 160/menit
atautidakteratur,maka anak dalam keadaan asphyxial (kekurangan O2).
Pemeriksaan Diagnostik
a) DL menunjukkan anemia, hemoglobinipatis (mis; sel sabit)
b) Golongan darah; ABO DAN Rh untuk mengidentifikasi resiko terhadap
inkompatibilitas
c) Usap vagina/rectal: tes untuk Neisseria gonorrhea, Chlamydia
d) Tes serologi: menentukan adanya sefilis (RPR: Rapid Plasma Reagen) e)
Penyakit Hubungan Kelamin lain (PHS) seperti diindikasikan oleh kutil
vagina, lesi, rabas abnormal
e) Skrining: terhadap HIV, hepatitis, tuberculosis
f) Papanicolaow Smear: mengidentifikasi neoplasia, herpes simpleks tipe 2
g) Urinalisis: skin untuk kondisi media (mis: pemastian kehamilan infeksi,
diabetes penyakit ginjal)
h) Ter serum/urin untuk gadadotropin karionik manusia (HCG) positif
i) Titer rubella>a: a O menunjukkan imunitas
j) Tes sonografi: ada janin setelah gestasi 8 minggu Skin glukosa serum / 1
jam tes glukosa: < 140 jam mg/dl (biasanya dilakukan antara 24 sampai 28
minggu..
B. Diagnosa Keperawatan
1. Ansietas berhubungan dengan kurang terpapar informasi(D.0080)
2. Gangguan eliminasi urine berhubungan dengan penurunan kapasitas kandungkemih
(D.0040)
3. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan perubahan fungsi tubuh(D.0083)
C. Intervensi Keperawatan
No Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Intervensi
Hasil
1. Ansietas berhubungan Setelah dilakukan Anxiety reduction
19
dengan kurang terpapar tindakan selama 3x24 jam 1. Gunakan
informasi diharapkan masalah pendekatan
kecemasan dapat teratasi yangmenenangka
dengan kriteria hasil : n
1. Mampu meminta 2. Temani pasien
bantuan orang lain untuk
2. Dukungan emosi memberikan
keamanan dan
mengurangi rasa
takut
3. Dengarkan
dengan penuh
perhatian
4. Bantu pasien
mengenal situasi
yang
menimbulkan
kecemasan
5. Instruksikan
pasien
menggunakan
teknik relaksasi
6. Kolaborasi
pemberian obat
untuk mengurangi
2. Gangguan eliminasi urine Setelah dilakukan kecemasan
berhubungan dengan tindakan selama 3x24 jam
penurunan kapasitas diharapkan masalah Perawatan retensi urin
kandung kemih gangguan eliminasi urine 1. Pantau
dapat teratasi dengan penggunaan obat
kriteria hasil : dengan sifat
20
1. Desakan berkemih antikolinergik
menurun 2. Monitor efek dari
2. Tidak ada distensi obat
kandung kemih 3. Pantau asupan
3. Tidak ada spasme dan keluaran
bladder 4. Anjurkan pasien
4. Balance cairan untuk merekam
seimbang output urine
21
DAFTAR PUSTAKA
Siswosuharjo, Suwignyo & Fitria Chakrawati. (2010). Panduan Super Lengkap Hamil Schat.
Semarang: PENEBARPlus
Tim Pokja SDKI DPP PPNL (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI) Edisi 1.
Jakarta: Persatuan Perawat Indonesia.
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI).Edisi 1.
Jakarta: Persatuan Perawat Indonesia.
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. (2018). Standart Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI). Edisi 1.
Jakarta: Persatuan Perawat Indonesia.
22
23