09
KELURAHAN MANGGA DUA SELATAN KECAMATAN SAWAH
BESAR
PADA TANGGAL 03 – 14 APRIL 2023
DI SUSUN OLEH :
JAKARTA, 2023
1
LEMBAR PENGESAHAN
Mengetahui
Ketua RT Pembimbing
2
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
karunia-nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan “ Laporan Kegiatan
Praktik Komunitas di RT.09 RW.09 Kelurahan Mangga Dua Selatan Kecamatan
Sawah Besar pada Tanggal 03 – 14 April 2023 ”.
Laporan ini disusun dan diajukan untuk memenuhibtugas Mata Kuliah Praktik
Klinik Keperawatan Komunitas. Laporan ini dapat diselesaikan karena kami
menerima banyak bantuan dan dukungan. Untuk itu, kami mengucapkan
terimakasih yang tak terhingga kepada :
1. Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan ridho-Nya telah memberikan kami
kesempatan untuk dapat menyusun laoran kasus ini dengan baik tanpa
kendala apapun.
2. Ibu Ns. Ressa Andriyani Utami, M.Kep., Sp.Kep.Kom selaku koordinator
mata ajar keperawatan komunitas yang telah memberikan arahan dan
bimbingan sehingga kami mampu untuk menyelasaikan laporan ini.
3. Pihak Masyarakat RT.09 & RW.09 Kelurahan Mangga Dua Selatan
Kecamatan Sawah Besar yang telah memberikan arahan dan bimbingan
sehingga kami mampu untuk menyelesaikan laporan ini.
4. Teman – teman yang telah membantu menyusun laporan kasus ini
sehingga dapat terselesaikan sesuai waktu yang telah ditentukan.
Tim Penyusun
3
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN..............................................................................................
KATA PENGANTAR......................................................................................................
DAFTAR ISI ....................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................
1.1 Latar Belakang............................................................................................................
1.2 Tujuan .........................................................................................................................
1.3 Sistematika penulisan .................................................................................................
BAB II TINJAUAN TEORITIS .......................................................................................
2.1 Kelompok Khusus .....................................................................................................
2.2 Konsep Penyakit .........................................................................................................
2.2.1 Definisi Etiologi ..................................................................................................
2.2.2 Etiologi .................................................................................................................
2.2.3 Manifestasi Klinis ...............................................................................................
2.2.4 Tanda dan gejala .................................................................................................
2.2.5 Patofisiologi ........................................................................................................
2.2.6 Pemeriksaan penunjang ......................................................................................
2.3 Pelayanan Kesehatan Primer ....................................................................................
BAB III PEMBAHASAN ............................................................................................
3.1 Hasil kajian wilayah .................................................................................................
3.2 Rencana asuhan keperawatan komunitas ..................................................................
3.2.1 Pengkajian dan analisa data ................................................................................
BAB IV PENUTUP .......................................................................................................
4.1 Kesimpulan ...............................................................................................................
4.2 Saran .........................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................
4
BAB I
PENDAHULUAN
Pankreas merupakan organ kelenjar penting dalam tubuh yang terdiri dari
jaringan eksokrin dan endokrin Kelenjar endokrin pankreas tersusun atas pulau
Langerhans yang merupakan cluster yang tersebar di sepanjang kelenjar eksokrin
pankreas. Unit endokrin yang disebut sebagai pulau Langerhans memiliki 4
macam sel, yaitu sel alfa (a), sel beta (B), sel delta, dan sel F (polipeptida
pankreas). Sel beta menghasilkan hormon insulin dan berperan dalam
menurunkan kadar glukosa darah. Perubahan histopatologis pulau Langerhans
dapat terjadi secara kuantitatif, seperti pengurangan jumlah atau ukuran, maupun
secara kualitatif, seperti terjadi nekrosis (kematian sel), atropi (pengecilan sel),
dan fibrinosis (jaringan-jaringan sel yang rusak). Sel-sel yang rusak akibat bahan
kimia dapat menyebabkan inflamasi (peradangan). Kerusakan sel-sel beta
pankreas dapat disebabkan faktor genetik, infeksi oleh kuman, dan radikal bebas
5
setiap hari berhubungan dengan kadar kolesterol darah, karena buah dan sayur
mengandung serat yang dapat menurunkan kadar kolesterol
Prevalensi nasional konsumsi sayur dan buah <5 porsi/hari pada penduduk
indonesia mencapai angka 93,6%. IMT berpengaruh terhadap obesitas dan
peningkatan kadar kolesterol dalam darah. Aktivitas fisik rendah merupakan
faktor risiko penyebab peningkatan kolesterol total pada pada lanjut usia. Perilaku
merokok ber- pengaruh pada peningkatan kadar kolesterol dan penurunan kadar
HDL. Penelitian menemukan laki- laki perokok memiliki kadar kolesterol darah
lebih tinggi daripada perempuan
1.2 Tujuan
a. Tujuan Umum
Setelah melaksanakan kegiatan praktek di wilayah rt 009 rw 9
mangga besar diharapkan mahasiswa mampu memberikan asuhan
keperawatan pada pasien Hiperkolesterolemia
a. Tujuan Khusus
1. Memahami komunitas dan kelompok khusus sebagai unit
sasaran praktik keperawatan komunitas
2. Memahami berbagai faktor yang mempengaruhi status
kesehatan komunitas dan kelompok khusus
3. Mengintegrasikan ilmu kesehatan masyarakat ke dalam
kesehatan praktik keperawatan komunitas dan kelompok
khusus
4. Memahami konsep, prinsip dan perspektif asuhan keperawatan
komunitas dan kelompok khusus
5. Membangun kerjasama lintas sektor dan kerja didalam tim
6. Melakukan pengkajian keperawatan komunitas dan kelompok
khusus
7. Merumuskan diagnosa keperawatan komunitas dan kelompok
khusus
6
8. Membuat perencanaan keperawatan komunitas dan kelompok
khusus
9. Melaksanakan berbagai intervensi komunitas dan kelompok
khusus
10. Mengevaluasi askep komunitas dan kelompok khusus
11. Mendokumentasikan askep komunitas dan kelompok khusus
12. Mengaplikasikan strategi promkes kemitraan pemberdayaan
komunitas, pengorganisasian komunitas dalam praktek
keperawatan komunitas
13. Menerapkan konsep dan prinsip keselataman dan kesehatan
kerja dalam melakukan praktek keperawatan pada kelompok
khusus pekerja
1. BAB I PENDAHULUAN
BAB ini berisi tinjauan teoritis yang meliputi konsep dasar dan asuhan
keperawatan pada kelompok komunitas masyarakat, konsep
Hiperkolesterolemia meliputi definisi, etiologi, manifestasi klinis, tanda
dan gejala, patofisiologi singkat, pemeriksaan penunjang, pemberdayaan
masyarakat dan pelayanan kesehatan primer.
4. BAB IV KESIMPULAN
7
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
8
sebagai pengingat kepada masyarakat untuk selalu membiasakan perilaku
CERDIK dalam kehidupan sehari-hari.
E. inisisasi untuk pemeliharaan program (initiation of maintenance)
pelaksanaan program pencegahan faktor risiko Penyakit kolesterol dengan
melibatkan masyarakat sejak awal perencanaan program sampai
pelaksanaan program.
2.2 Konsep Penyakit
2.2.1 Definisi
2.2.2 Etiologi
9
Restyani (2015) menyatakan bahwa dengan mengkonsumsi makanan yang
tinggi lemah jenuhnya dapat meningkatkan kadar koledterol total ; Kurang
aktivitas fisik, faktor pemicu yang dapat meningkatkan kadar kolesterol
dalam darah yaitu kurangnya aktivitas fisik ataupun olahraga, hal tersebut
telah dibuktikan oleh penelitian yang dilakukan oleh Tunggul, Rimbawan
dan Nuri (2013) bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat
aktivitas fisik terhadap kadar kolesterol dalam darah dengan nilai p<0.05 ;
Kurang pengetahuan, Tingkat pengetahuan sesorang merupakan salah satu
faktor yang mempengaruhi kadar kolesterol, hal tersebut dibuktikan oleh
penelitian yang dilakukan oleh Winda, Rooije dan tiny (2016) bahwa
pengetahuan memiliki hubungan yang signifikan terhadap kadar kolesterol
seseorang dan mempengaruhi tindakan pencegahan yang dapat dilakukan
dalam mengendalikan kadar kolesterol ; Kepatuhan, Kepatuhan
berpengaruh besar terhadap kadar kolesterol dalam darah, hal tersebut
telah dibuktikan oleh penelitian yang dilakukan oleh Din (2015) yang
didapatkan hasil bahwa faktor-faktor yang dapat mengakibatkan terjadinya
peningkatan kolesterol yaitu seperti diet kaya lemak, kurangnya olahraga,
strss serta faktor ketidakpatuhan pasien dalam mengontrol kolesterolnya.
Dan hal tersebut didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Putri
(2016) bahwa terdapat hubungan yang bermakna antar kepatuhan diet
dengan kadar kolesterol dalam darah.faktor-faktor tersebut mempengaruhi
kolesterol dalam darah, yang mengalami suatu proses dalam tubuh
manusia.
10
hebat) (Dewanti, 2010). Untuk memantau tanda dan gejala yang muncul,
maka diperlukan pengukuran kadar kolesterol agar dapat mengontrol kadar
kolesterol dalam tubuh.
2.2.5 Patofisiologis
11
Kolesterol LDL biasanya beredar di tubuh selama 2,5 hari, dan
selanjutnya berikatan dengan reseptor LDL didalam sel hati, mengalami
endositosis dan dicerna. LDL dibuang, dan sintesis kolesterol oleh hati
ditekan dalam jalur HMG-CoA reduktase. Pada FH, fungsi reseptor LDL
berkurang atau tidak ada, dan LDL beredar untuk durasi rata-rata 4,5 hari,
menghasilkan pegaruh peningkatan yang signifikan kadar kolesterol LDL
dalam darah dengan kadar normal lipoprotein lainnya. Dalam mutasi
ApoB, berkurang pengikatan partikel LDL ke reseptor menyebabkan
peningkatan kadar kolesterol LDL (Harikumar K, et al 2013)
12
penyakit/ surveilans termasuk laboratorium puskesmas. Integrasi layanan
primer di tingkat desa/kelurahan akan melibatkan seluruh struktur yang ada di
desa, yaitu pemerintah desa dan Lembaga Kemasyarakatan Desa (Posyandu,
PKK, dan Karang Taruna). Penguatan/revitalisasi Posyandu akan dilakukan
dengan mengintegrasikan layanan kesehatan di desa seperti Pustu dan
Poskesdes ke dalam Posyandu di desa menjadi Posyandu Prima. Kegiatan
Posyandu di tingkat Dusun/RT/RW akan berjalan lebih efektif karena
melaksanakan kegiatan Posyandu untuk seluruh sasaran siklus hidup mulai
dari ibu hamil sampai dengan lansia secara terpadu dan terintegrasi dan
diperkuat oleh kunjungan rumah oleh kader yang dilakukan secara rutin dan
terencana. Terkait Posyandu Prima, diharapkan seluruh desa dapat dipenuhi
dengan pelayanan kesehatan (minimal 1 perawat dan 1 bidan) yang akan
bersinergi dengan Posyandu dalam Posyandu Prima
13
BAB III
PEMBAHASAN
RT 014/RW 009 Budi Rahayu, Mangga Dua Selatan Kec. Sawah Besar,
Kota Jakarta Pusat Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10730, Indonesia.
Hasil Pengkajian :
Jumlah warga laki-laki total ada 51 orang, jumlah warga perempuan total
ada 72 orang, jumlah usia lansia laki-laki 3 orang, jumlah usia lansia
perempuan 5 orang, jumlah wanita subur ada 45 wanita subur, jumlah ibu
menyusui 1 orang, jumlah remaja laki laki 5 orang, dan remaja perempuan
8 orang, jumlah anak laki-laki ada 2 orang dan jumlah anak perempuan 5
orang.
Jumlah penyakit :
14
Posisi wilayah :
Untuk luas wilayah 1000 m2, dengan batas wilayah disebelah timur
RT 005, disebelah barat berbatasan dengan RT 007, dan disebelah utara
RT 004.
B. DATA DEMOGRAFI
Tidak ada rumah sakit di RT/RW ini, tidak ada tenaga dokter
bidan, dukun terlatih PLKB, Fasilitas kesehatan seperti panti
15
asuhan werda, panti cacat tidak ada, fasilitas umum pasar tidak ada,
tempat hiburan tidak ada, rumah amakan tidak ada, tempat
pertemuan tidak ada, tempat penginapan ada yaitu kontarakan dan
kostan 3
G. sanitasi lingkungan
DATA DIAGNOSA
KEPERAWATAN
Ds : Manajemen kesehatan
tidak efektif pada usia
Kader mengatakan terdapat lansia berhubungan
posbindu di wilayah RW 09 dengan ketidakmapuan
masyarakat mengenal
masalah kesehatan pada
16
- Posbindu diadakan kegiatan hiperkolesterolemia
setiap 1 bulan sekali setiap
pagi jam 09.00 – 12.00.
Kegiatan Posbindu
bersamaan dengan Posyandu
dan kader posyandu
merupakan kader diposbindu
kegiatannya yaitu cek
tekanan darah, cek gula
darah, cek asam urat,dan
kolesterol.
- Sebagian masyarakat
menggunakan puskesmas
sebagai pelayan kesehatan,
namun selama pandemic
masyarakat sudah tidak rutin
kontrol, mereka mengatakan
ada rasa takut jika
dicovidkan dan takut diswab
- Sebagian besar masyarakat
dengan Hiperkoleterolemia
mengatakan terkadang lupa
meminum obat yang
diberikan
- Sebagian besar masyarakat
mengatakan tidak
membatasi makanan yang
menjadi pantangan
hiperkolesterolemia karena
masak dengan bahan yang
mudah dibeli dan
harganya terjangkau
17
Do :
Prioritas Masalah
1 Manajemen 1 5 2 8 8 8 8 8 48 1. Sesuai
kesehatan tidak dengan
efektif pada usia
perawat
lansia
berhubungan komunitas
dengan 2. Risiko
ketidakmapuan
terjadi/jum
masyarakat
mengenal lah yang
masalah berisiko
kesehatan pada
3. Risiko
hiperkolesterole
18
mia parah
4. Potensi
untuk
Pendidikan
kesehatan
5. Interest
untuk
komunitas
6. Kemungki
nan diatasi
7. Relevan
dengan
program
8. Tersediany
a sumber
daya
19
Rencana Kerja/ PoA
Demonstrasi
Meningkatkan
Berikan
kesehatan
lingkungan
masyarakat
yang
mendukung
20
kesehatan Demonstrasi
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari laporan ini dapat disimpulkan bahwa data baik didunia
maupun di Indonesia sendiri adalah kolestrol, kolestrol merupakan salah
satu penyakit tidak menular (PTM) yang banyak terjadi. Sudah dilakukan
berbagi upaya baik upaya yang dilakukan dari diri sendiri maupun upaya
peran petugas Kesehatan prevelensinya belum mengalami penurunan yang
signifikan.
21
Salah satu yang upaya yang dilakukan yang dilakukan pemerintah
dan kader kesehatan diwilayah Rw. 09 adalah membuat program
pemberian Pendidikan Kesehatan oleh perawat komunitas. Perawat
komunitas itu sendiri juga berperan baik di unit Kesehatan perorangan
(UKP) dan unit Kesehatan masyarakt (UKM), masing-masing peran dan
tujuannya adalah untuk mensejahterakan kesehatan masyarakat khusunya
di di lingkungan Rw. 09. Oleh karena itu, perlunya dilakukan proses
asuhan keperawatan mulai dari pengkajian, penegakan diagnosa,
perencanaan keperawatan, pelaksanaan, evaluasi serta dokumentasi
keperawatan yang komprehensif.
4.2 Saran
Pentingnya peran petugas Kesehatan dilingkungan masyarakat untuk terus
memberikan pelayanan Kesehatan baik secara preventif, promotive, kuratif
dan rehabilitative kepada masyarakat khususnya masyarakat Rw. 09.
22
DAFTAR PUSTAKA
Putri, Dinda Erina., Mulyati, Tatik., dan Mufnaety. 2010. Hubungan Asuhan Serat
dan Asupam Kolesterol dengan Kadar Kolesterol Total pada penderita
Jantung Koroner Rawat Jalan RSUD Tugu Rejo Semarang, 1-2.
Restyani, A.E. 2015., “Hubungan Pola Konsumsi Lemak Jenuh dan Obesitas
Sementara terhadap Kadar Kolesterol Total (Studi Pada Mahasiswa di
Universitas Muhamadiyah Malang)”. Malang: Universitas Muhamadiyah
Malang. http://eprints.umm.ac.id/23544/. (diakses pada tanggal 02 juli 2019)
23