Oleh
SUSILAWATI SULEMAN
1741A0218
Di ajukan oleh :
SUSILAWATI SULEMAN
1741A0218
Di ajukan oleh :
SUSILAWATI SULEMAN
1741A0218
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
Berkahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan “Asuhan Kebidanan Komunitas pada
Keluarga Tn. M Rt 002 RW 05 di desa watuliwu kecamatan lasusuakabupaten kolaka
utara
Laporan Asuhan Kebidanan Komunitas pada Keluarga ini disusun untuk memenuhi
tugas Mata Kuliah Askeb Komunitas dengan melakukan kegiatan survey di Desa
Watuliwu yang dilakukan dari tanggal 18 September – 01 Oktober 2018. Laporan ini tidak
dapat terselesaikan tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis
mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Dr. Sandu Siyoto SKM,. M.Kes selaku Ketua Stikes Surya Mitra Husada
Kediri
2. Bapak Jainudin selaku Kepala Desa Watuliwu
3. Ibu Nita Dwiastikasari, SST. M.Kes selaku ketua prodi DIII kebidanan.
4. Ibu Erma Retnaningtyas,.SST,.SKM,.M.Kes Dosen Penangung jawab mata kuliah
askeb komunitas dan juga sebagai dosen pembimbing .
5. Ibu Astika, S.ST selaku bidan desa Sambirejo.
Laporan Individu Asuhan Kebidanan Komunitas ini sebagai tambahan referensi,
melatih mahasiswa untuk memberikan intervensi serta menambah pengetahuan bagi
masyarakat.
Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
kami berharap saran dan kritik yang membangun dari pembaca untuk kebaikan makalah
ini ke depan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk semua pihak.
Penyusun
BAB V PENUTUP
A. Simpulan .................................................................................................... 27
B. Saran .......................................................................................................... 27
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
b. Analisa Data
1. Norma kesehatan ibu, keluarga yang normal dari setiap anggota keluarga
2. Keadaan rumah dan sanitasi lingkungan
3. Karakteriktik keluarga
c. Perumusan Masalah
Perumusan masalah mengacu pada tipologi masalah kesehatan dari berbagai alasan
dan ketidak mampuan dalam melaksanakan kesehatan keluarga. Dalam tipologi
masalah terdiri dari 2 tahap penjajakan.
1. Penjajakan tahap 1
Masalah-masalah yang telah dikaji dan dikelompokkan :
a. Ancaman
Adalah keadaan-keadaan yang dapat memungkinkan penyakit, kecelakaan
atau kegagalan dalam mencapai potensi kesehatan.
b. Kurang sehat atau tidak sehat
Adalah kegagalan dalam memantapkan kesehatan.
c. Kritis
Adalah saat saat keadaan menuntut terlampau banyak dari indvidu atau
keluarga dalam hal penyesuaian ataupun dalam hal sumber daya mereka.
Skala untuk menentukan prioritas asuhan keluarga (Bailon atau Maglaya 1989)
N KRITERIA SCORE BOBOT
O
1 Sifat masalah
Skala :
Tidak/ kurang sehat 3 1
Ancaman kesehatan 2
Keadaan sejahtera/kritis 1
2 Kemungkinan Masalah Dapat Diubah
Skala :
Mudah 2 2
Sebagian 1
Tidak ada 0
3 Potensi Masalah dapat dipecahkan
Skala :
Tinggi 3 1
Cukup 2
Rendah 1
Cara scoring :
a. Menentukan score untuk tiap kriteria
b. Score dibagi angka tertinggi dikalikan dengan bobot
c. Jumlahkan score untuk semua kriteria. Score tertinggi adalah sama dengan
seluruh bobot
e. Perencanaan
Setelah di prioritaskan masalahnya kemudian merencanankan intervensi apa yang
di lakukan dengan masalah yang ada
Langkah langkah :
1. Diagnosa
2. Tujuan umum dan tujuan khusus
3. Rencana Evaluasi
Verbal : pernyataan keluarga
Non Verbal : perilaku keluarga dapat diamati
f. Pelaksanaan
Pelaksanaan/tindakan asuhan keluarga mencakup hal-hal d bawah ini :
1. Menstimulasi kesadaran atau penerimaan mengenai masalah dan kebutuhan
kesehatan, dengan cara : memberikan informasi, mendorong sikap emosi yang
kuat terhadap masalah
2. Menstimulasi keluarga untuk memutuskan cara asuhan yang tepat, dengan
cara : mengidentifikasi konsekuensi tidak melakukan tindakan,
mengidentifikasi sumber-sumber yang dmiliki keluarga, mendiskusikan tentang
tindakan.
3. Memberikan kepercayaan diri dalam merawat anggota keluarga yang
bermasalah, dengan cara : mendemonstrasikan cara perawatan, menggunakan
alat dan fasilitas yang ada dirumah,mengawasi keluarga melakukan perawatan.
4. Membantu keluarga untuk menentukan cara bagimana membuat lingkungan
yang menjadi sehat, dengan cara : menentukan sumber-sumber yang dapat
digunakan, melakukan perubahan lingkungan keluarga seoptimal mungkin.
g. Evaluasi
Evaluasi selalu berkaitan dengan tujuan, apabila dalam penilaian tujuan tidak
tercapai, maka perlu dicari penyebab. Evaluasi disusun dengan menggunakan
SOAP secara optimal.
S : Subyektif, data berupa pernyataan keluarga
O : Obyektif, data yang dapat diukur
A : Assessment, sejauh mana kita dapat mengatasi masalah
P : Planning, perencanaan yang akan datang
A. Pengumpulan Data
1. Data Subyektif
a. Biodata
Nama KK : Tn. M
Umur : 37 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Desa Sambirejo RT 002 RW 05
b. Nama Anggota Keluarga
Status Keadaan
No Nama Umur L/P Status Pendidikan KB
Imunisasi Fisik
Tidak
35
1 Ny. R P Istri SMA Lengkap mengguna Sehat
tahun
kan
12
2 By. I P Anak SMP Lengkap - Sehat
Tahun
10
3 Nn. N P Anak SD Lengkap - Sehat
tahun
III IV Keterangan :
I I : Ruang Tamu
U II,III,IV : Kamar Tidur
VI V : Ruang Keluarga
II V VI : Dapur
b. Anak
1) Pemeriksaan fisik
Keadaan umum : Baik
E. Diagnosa Masalah
Keluarga Tn. M dengan masalah :
1. Kurangnya pengetahuan Ny.S tentang macam-macam KB
F. Rencana Tindakan
Tanggal 20 September 2018 jam 13.00 WIB
1. Beritahu Ny. R tentang Jenis-jenis KB
Tujuan :
Setelah di lakukan penyuluhan tentang Jenis-Jenis KB di harapkan NY,S mengerti dan
memahami tentang :
Pada pembahasan ini, mahasiswa akan membandingkan praktek dengan teori belajar
lapangan di Desa Wataulaiwu RT 002 RW 05 khususnya pada keluarga Tn.M Kecamatan
Lasusua Kabupaten Kolaka Utara. Dari keseluruhan permasalahan yang ditemukan
berdasarkan hasil pendekatan dan tabulasi data, telah dilakukan langkah-langkah pemecahan
masalah bersama keluarga Tn.M sesuai dengan prioritas masalah.
A. Pengumpulan Data
Pada tahap pengkajian ini data diperoleh melalui observasi dan wawancara yang
dilakukan secara kunjungan rumah. Menurut Andreas, (2012) pengumpulan data
diperoleh dari data subjektif dan data objektif.
1. Data Subjektif
Data subyektif diperoleh melalui wawancara secara langsung kepada keluarga Tn.M.
Menurut Andreas (2012) Data subyektif adalah data yang didapatkan dari klien
sebagai suatu pendapat terhadap suatu situasi dan kejadian. Data subjektif ini
diperoleh dengan anamnesa terhadap klien.
Menurut Sulistyawati (2009) anamnesa dibagi menjadi 2 yaitu:
a. Auto Anamnesa yaitu anamnesa yang dilakukan langsung kepada pasien karena
pasien kuasa atau mampu melakukan tanya jawab.
b. Allo Anamnesa yaitu anamnesa yang dilakukan secara tak langsung karena pasien
tak kuasa mampu melakukan tanya jawab. Misal: belum dewasa/masih kanak-
kanak, tidak sadar, tidak dapat berkomunikasi,dalam keadaan gangguan jiwa.
Penulis melakukan pengkajian data subjektif pada keluarga Tn. M berdasarkan proses
pengkajian melalui wawancara dan observasi lingkungan rumah Tn. M. Meliputi
biodata keluarga Tn. M, riwayat kesehatan keluarga, kebutuhan sehari-hari, status
sosial ekonomi, situasi rumah dan lingkungan, riwayat KB, pengetahuan anggota
keluarga tentang kesehatan, fungsi keluarga, keadaan psikologis dan spiritual serta
mengenai penggunaan fasilitas kesehatan.
B. Analisa Data
Di dalam menganalisa data ada 3 norma yang perlu diperhatikan dalam melihat
perkembangan kesehatan keluarga, yaitu:
1. Keadaan kesehatan normal dari setiap anggota keluarga.
2. Keadaan rumah dan sanitasi lingkungan.
3. Karakteristik keluarga.
C. Perumusan Masalah
Setelah analisa data, maka selanjutnya dapat dirumuskan masalah kesehatan dalam
keluarga Tn. M. Bagian rumusan masalah berisi tentang masalah-masalah yang hendak
dipecahkan.. Dari analisis data masalah kesehatan yang dialami keluarga Tn. M adalah:
1. Kurangnya pengetahuan Ny.S tentang macam-macam KB.
Penentuan perumusan masalah sudah sesuai teori sehingga tidak ditemukan
kesenjangan antara teori dengan praktik.
D. Prioritas Masalah
Masalah yang telah diidentifikasi perlu ditentukan menurut urutan atau prioritas masalah,
untuk itu digunakan beberapa metode. Teknik scoring dapat digunakan apabila tersedia
data kuantitatif atau data yang dapat terukur dan dapat dinyatakan dalam angka, yang
cukup dan lengkap. Penulis menentukan prioritas masalah dengan hasil prioritas masalah
berdasarkan metode scoring yaitu:
a. Kurangnya pengetahuan tentang macam-macam KB = 3
Penentuan prioritas masalah keluarga Tn. M telah sesuai dengan teori sehingga tidak
ada kesenjangan antara teori dengan praktik.
E. Diagnosa Masalah
Langkah ini dilakukan identifikasi yang benar terhadap diagnosa atau masalah dan
kebutuhan berdasarkan interpretasi yang benar atas data-data yang dikumpulkan (Hidayat,
2009). Berdasarkan hasil pengumpulan data subjektif dan objektif pada keluarga Tn. M
maka dapat ditegakkan diagnosa masalah pada keluarga Tn. M:
F. Rencana Tindakan
Perencanaan dilakukan berdasarkan masalah yang ada dalam keluarga Tn.S
Perencanaan tindakan merupakan strategi yang bertujuan untuk menyelesaikan
permasalahan yang ada dalam keluarga Tn.S. Berikut ini rencana tindakan yang dilakukan
sesuai dengan permasalahan dalam keluarga Tn. M. Rencana tindakan yang dilakukan:
1. Jelaskan pada Ny. S tentang jenis-jenis KB
Menurut Wikipedia dalam buku F. Delmar dan S. Shane (2003). Dalam
manajemen, perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat
strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas kerja
organisasi.
Penyuluhan merupakan suatu upaya untuk memberikan pelayanan belajar atau
menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, kelompok, dan masyarakat mencakup
peningkatan pengetahuan sikap dan perilaku (DEPKES, 2007). Dengan melalui
penyuluhan maka pengetahuan perorangan, kelompok, dan masyarakat dapat
bertambah. Pada tahap perencanaan ini telah sesuai dengan diagnose maslah yang
timbul sehingga tidak ada kesenjangan antara teori dengan praktik.
G. Pelaksanaan
Pelaksanaan adalah suatu upaya kegiatan untuk mewujudkan apa yang telah
direncanakan sebelumnya. Pelaksanakan juga merupakan keseluruhan usaha yang
berhubungan langsung dengan manusia baik cara, teknik, dan metode untuk mendorong
klien agar mau bekerjasama dengan sebaik mungkin demi tercapainya tujuan dengan baik.
Menurut Abdullah (1987) bahwa pelaksanaan adalah suatu proses rangkaian kegiatan
tindak lanjut setelah program atau kebijaksanaan ditetapkan yang terdiri atas pengambilan
keputusan, langkah yang strategis maupun operasional atau kebijaksanaan menjadi
A. SIMPULAN
Simpulan yang di peroleh dari pelaksanaan praktek komunitas kebidanan, sebagai
berikut:
1. Mengidentifikasi struktur masyarakat setempat beserta tokoh masyarakat.
2. Menetapkan masalah yang ada, memprioritaskan masalah, menganalisa masalah,
mencari solusi terbaik dari permasalahan yang ada, menentukan alternative,
pemecahan masalah dan pengambilan keputusan dari berbagai macam alternative
yang ada.
3. Menerapkan asuhan kebidanan komunitas pada individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat dengan pendekatan menejemen kebidanan.
4. Pada akhir praktek lapangan diadakan evaluasi terhadap program kerja yang telah di
laksanakan.
B. SARAN
1. Keluarga Tn. M
Agar dapat meningkatkan partisipasi dalam kegiatan peningkatan kesehatan melalui
upaya promotif dan preventif.
2. Bidan desa
Agar dapat secara proaktif menjalin kerjasama dan menindak lanjuti kegiatan yang
telah dilaksanakan.
http://sucicicuyut.blogspot.co.id/2016/04/laporan-individu-askeb-komunitas-stikes.html