DI SUSUN OLEH:
TAHUN 2015
2
DAFTAR ISI
I. PENDAHULUAN
A. Analisa Situasi .......................................................................
5
B. Permasalahan.........................................................................
.5
II. TUJUAN DAN MANFAAT
A. Tujuan ....................................................................................
6
B. Manfaat .................................................................................
.6
III SOLUSI ......................................................................................... 6
IV SASARAN/ANGGARAN............................................................. 7
V METODE....................................................................................... 7
VI ANGGARAN................................................................................. 7
VII LAMPIRAN MATERI.................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 15
LAMPIRAN-LAMPIRAN
HALAMAN PENGESAHAN
USULAN PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT
1. Judul IbM : Penyuluhan diare pada anak Di Desa
Bojong Sari Rt 03 Rw 01 Kecamatan
Kembaran
2. Unit Lembaga Pelaksana : STIKes Harapan Bangsa Purwokerto
3. Ketua Tim Pelaksana :
a. Nama Lengkap : Adiratna Sekar Siwi S. Kep, Ners
b. Jenis Kelamin : Perempuan
c. NIP : 109702130789
d. Pangkat/Golongan : IIIA
e. Jabatan : Asisten Ahli
f. Alamat Kantor : JL R Fatah no 100 Tambaksari Kembaran
g. Telp/Faks/E-mail : Banyumas
02816843493, fax (0281) 6843494
er
Lain
(apab
ila
ada)
8. Tahun Pelaksanaan : 2015
Purwokerto, 2 September 2015
Mengetahui:
Ketua STIKes Harapan Bangsa Purwokerto KetuaTimPelaksana
KATA PENGANTAR
I PENDAHULUAN
A. Analisa Situasi
Diare adalah suatu kondisi buang air besar yang tidak normal yaitu
lebih dari 3 kali sehari dengan karakteristik yang encer dapat disertai atau
tanpa disertai darah dan lendir.
K ur an gn ya in fo r ma s i te n t an g k eb er s i ha n l in gk un g an
ma up un makanan yang dikonsumsi serta gaya hidup yang kurang
bersih menjadi salah satu faktor penyebab diare. Keluarga sebagai unit
terkecil dari masyarakat mempunyai peranan penting d a l a m
menanggulangi penyakit diare ini. Apabila ada salah
satu a n g g o t a k el u a rg a y an g t er k en a di a re m ak a d ar i
ke lu a rg al a h y an g ha ru s me m b er ik a n pertolongan pertama
terhadap penderita. Namun tidak semua keluarga paham dan mau
melakukan perannya untuk menanggulangi penyakit diare ini
dengan berbagai alasan, salah satunya adalah kurangnya informasi
mengenai diare dan juga cara penanganan pada penyakit ini.
6
B. Permasalahan
1. Kurangnya pengetahuan diare pada balita
2. Tingginya tingkat mortalitas dan morbiditas diare pada
balita
3. Kurangnya penanganan atau jangkauan pelayanan
kesehatan pada balita
III SOLUSI
Solusi yang di tawarkan
7
IV SASARAN/ TARGET
Sasaran/ Target
Berikut ini adalah sasaran atau target yang dihasilkan dari kegiatan
penyuluhan diare pada anak yaitu sebagai berikut:
Sasaran : seluruh orang tua balita dan anak-anak di desa Bojong Sari RT
03 RW 01 Kecamatan Kembaran
Target : orang tua bayi/anak yang menderita penyakit diare.
V METODE
Metode Pelaksanaan
a. Ceramah
b. Tanya Jawab
c. Cara Pembuatan Oralit
VI ANGGARAN
Anggaran Biaya dan Jadwal Kegiatan
1.1. Anggaran Biaya
sampai mencair dan bertambahnya frekuensi buang air besar biasanya tiga
kali atau lebih dalam sehari.
Menurut WHO (1999) secara klinis diare didefinikan sebagai
bertambahnya defekasi (buang air besar) lebih dari biasanya atau lebih dari
tiga kali sehari, disertai dengan perubahan konsistensi tinja menjadi cair
dengan atau tanpa darah.
B. Klasifikasi
Depatemen Kesehatan RI (2000) mengklasifikasikan jenis diare manjadi
empat kelompok yaitu :
1. Diare akut
Yaitu diare yang berlangsung kurang dari 14 hari.
2. Disentri
Yaitu diare yang disertai darah dalam tinjanya.
3. Diare persisten
Yaitu diare yang berlangsung selama 14 hari secara terus menerus.
4. Diare dengan masalah lain
Yaitu : Anak yang menderita diare (diare akut dan persisten) mungkin
juga disertai penyakit lain seperti demam, gangguan gizi atau penyakit
lainnya.
C. Penyebab
1. Infeksi atau bakteri : Escherichia Coli, Salmonella, cacing,
Entamoeba histolityca
2. Mal absorbsi : disakarida (intoleransi laktosa,maltose dan sukrosa),
monosakarida (intoleransi glukosa, fruktosa, galaktosa). Pada bayi dan
anak terpenting ialah intoleransi laktosa.
3. Faktor makanan : Makanan basi, beracun, alergi terhadap
makanan, susu.
4. Psikologis : Rasa takut dan cemas. Walaupun jarang dapat
menimbulkan diare terutama pada anaka yang lebih besar
D. Faktor resiko
10
2. Gejala :
a. Tidak nafsu makan
b. Lemas
c. Dehidrasi
d. Gelisah
e. Cengeng
f. Oliguria
g. Anuria
h. Rasa haus
i. Penularan
4. Pencegahan
a. Mencuci tangan sebelum makan untuk mengurangi
infeksi
Kebiasaan yang berhubungan dengan kebersihan perorangan
yang penting dalam penularan kuman diare adalah mencuci tangan.
Mencuci tangan dengan sabun, terutama sesudah buang air besar,
sesudah membuang tinja anak, sebelum menyiapkan makanan,
sebelum menyuapi makanan anak dan sebelum makan, mempunyai
dampak dalam kejadian diare (Depkes RI, 2006).
b. Mendesinfeksi permukaan peralatan rumah tangga.
c. Gunakan selalu air bersih
Sebagian besar kuman infeksius penyebab diare ditularkan
melalui jalur fecal-oral mereka dapat ditularkan dengan
memasukkan kedalam mulut, cairan atau benda yang tercemar
dengan tinja misalnya air minum, jari-jari tangan, makanan yang
disiapkan dalam panik yang dicuci dengan air tercemar (Depkes
RI, 2006).
Masyarakat yang terjangkau oleh penyediaan air yang benar-
benar bersih mempunyai resiko menderita diare lebih kecil
dibandingkan dengan masyarakat yang tidak mendapatkan air
bersih (Depkes RI, 2006).
d. Buang air besar pada tempatnya
e. Mencuci pakaian kotor dengan segera sampai bersih
f. Hindari makanan dan air yang terkontaminasi
g. Pemberian ASI
Pada bayi yang tidak diberi ASI secara penuh, pada 6 bulan
pertama kehidupan resiko terkena diare adalah 30 kali lebih besar.
Pemberian susu formula merupakan cara lain dari menyusui.
Penggunaan botol untuk susu formula biasanya menyebabkan
risiko tinggi terkena diare sehingga oci mengakibatkan terjadinya
gizi buruk (Depkes RI, 2006).
12
5. Penanganan diare
a. Cara Penanganan Diare
Khususnya untuk ibu yang masih menyusui diharapkan
menghindari makanan yg berminyak, pedas,mengandung gas,
(ibu harus lebih memperhatikan dan menjaga pola makan)
Dapat dimulai di rumah dengan minum: larutan gula garam,
larutan oralit, tetap minum ASI (bayi). Larutan gula garam
dibuat dengan cara air matang sebanyak 250cc dicampur dengan
2 sendok teh gula dan 1 sendok teh garam.
Tetap makan dan minum.
Istirahat yang cukup.
Bila masih diare segera bawa ke Puskesmas atau rumah
sakit terdekat.
Bawa ke petugas kesehatan bila :
1) BAB encer semakin sering
2) Ada muntah berulang
3) Demam yang tinggi
4) Ada darah dalam tinja
5) Tidak mau makan atau minum
6. Membuat larutan gula garam (oralit)
Untuk mencegah terjadinya dehidrasi dapat dilakukan mulai
dari rumah tangga dengan memberikan oralit osmolaritas rendah, dan
bila tidak tersedia berikan cairan rumah tangga seperti air tajin, kuah
sayur, air matang. Oralit saat ini yang beredar di pasaran sudah oralit
yang baru dengan osmolaritas yang rendah, yang dapat mengurangi
rasa mual dan muntah. Oralit merupakan cairan yang terbaik bagi
penderita diare untuk mengganti cairan yang hilang. Bila penderita
tidak minum harus segera di bawa ke sarana kesehatan untuk mendapat
pertolongan cairan melalui infus. Pemberian oralit didasarkan pada
derajat dehidrasi (Kemenkes RI, 2011).
a. Alat : gelas berukuran sedang dan alat pengaduk atau sendo
b. Bahan : Gula, garam
c. Cara membuat :
Larutkan satu sendok gula pasir dan ¼ sendok
garam ke dalam gelas berisi air matang (hangat atau
dingin).
13
DAFTAR PUSTAKA
Greenberg CM, 2002, Nursing Care Planning Guides For Children, California
State Univercity, California.
Ngastiah. 1998. Perawatan anak sakit. Jakarta. EGC
15