OLEH :
KELOMPOK I
2023/2024
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PENDAHULUAN
KEPERAWATAN DASAR PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI DAN CAIRAN
MELALUI TINDAKAN MENYUAPI PASIEN DENGAN PENDEKATAN TAHAPAN
KOMUNIKASI TERAPEUTIK
OLEH
KELOMPOK I
PUDIR I PEMBIMBING
MENGETAHUI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kelompok kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segalah
berkat yang telah di karuniakan serta bantuan dari semua pihak sehinggah penulis dapat
menyelesaika laporan pendahuluan yang berjudul “Keperawatan Dasar Pemenuhan
Kebutuhan Nutrisi Dan Cairan Melalui Tindakan Menyuapi Pasien Dengan
Pendekatan Komunikasi Terapeutik”
Kelompok kami menyadari bahwa penyusunan laporan pendahuluan ini masih jauh
dari kata sempurna, baik isi maupun penulisannya. Oleh sebab itu kelompok kami
mengharapkan ada kritik dan saran yang membangun dari para pembaca. Akhir kata
kelompok kami mengucapkan terimakasih dan semoga laporan pendahuluan ini dapat
bermanfaat bagi pembaca sekalian.
Kelompok I
DAFTAR ISI
B. TUJUAN ......................................................................... 2
A. KESIMPULAN ........................................................................
14
B. SARAN ........................................................................ 14
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelayanan gizi di rumah sakit merupahkan bagian dari sistem pelayanan
kesehatan di rumah sakit yang mempunyai peranan untuk memberikan makanan yang
layak kepada pasien dan memenuhi asupan makan pasien, dengan tujuan akhir untuk
membantu proses penyembuhan kesehatan pasien. Asupan makanan yang tidak layak
yang berlangsung dalam jangka waktu yang lama akan berdampak pada penurunan
status gizi pasien.
Faktor yang mempengaruhi penurunan gizi di rumah sakit adalah perkiraan
kebutuhan gizi pasien tidak akurat, penggunaan parenteral nutrisi terlalu lama,
monitoring dan pencatatan berat badan dan tinggi badan tidak di laksanakan, kuasa
pasien untuk tujuan tes diaknostik, asupan makanan yang berkurang, terjadinya
gangguan garstro intestinal (mual, kembung, tidak napsu makan), tingkat beratnya
penyakit, dan status gizi awal masuk rumah sakit merupahkan penyebab menurunnya
keadaan gizi.
Semua orang menyenangi makan dan minum kecuali jika orang-orang
mengalami gangguan tertentu sehingga membuat mereka merasa tidak enak jika di
beri makan, ada juga sebagian dari mereka yang menginginkan bisa makan dan
minum dengan baik, namun keadaan fisiknya yang tidak memungkinkan atau sulit
melakukan secara mandiri, misalnya pada tangan yang di gips, matanya buta atau
sedang di perban dan sebagiannya.
Individu sakit membutuhkan banyak makanan dari pada orang sehat, dalam
upaya penyembuhan dan pemulihan. Sebagai contoh, pasien yang menjalin
pembedahan membutuhkan diet yang mengandung banyak vitamin c dan protein
karena ini dapat membantu penyembuhan juga protein secara khusus penting untuk
melawan infeksi.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa di harapkan mampu mengetahui dan melaksanakan
tindakan, keperawatan dalam memberi makan dan minum menggunakan
tahapan komunikasi terapeutik.
2. Tujuan Khusus
1) Untuk mengetahui anatomi sistem pencernaan.
2) Untuk mengetahui tujuan, indikasi, dan kontraindikasi.
3) Hal-hal untuk memberi makan dan minum.
BAB II
TINJAUAN TEORI
1. Bibir
Bibir adalah: bagian dari rongga mulut yang tampak dari luar yang terdiri dari
bibir atas dan bibir bawah. Fungsi dari bibir:
a. Menjaga makanan dan minuman agar tidak sampai tercecer keluar mulut
b. Merasakan panas dan dinginnya makanan atau minuman
c. Membantu dalam berbicara
d. Membentuk mimik dan kecantikan wajah
2. Gusi
Gusi adalah jaringan lunak disekita mahkota gigi. Gusi termasuk alat
penyangga gigi. Pada umumnya gusi berwarna merah muda, akan tetapi adapula
gusi yang berwarna kehitam – hitaman atau kecoklatan. Ini disebabkan karena
adanya zat pigmen didalam gusi. Fungsi gusi adalah untuk melindungi serat –
serat halus yang mengikat akar – akar gigi kepada tulang rahang.
3. Lidah
Lidah atau tongue adalah organ pencernaan berupa otot besar tak bertulang
yang dibagian permukaan atasnya terdapat banyak papilla yang berfungsi sebagai
sensor indra pengecapan.
Lidah terbagi atas dua bagian yaitu:
1) Bagian dasar lidah ( base )
Berbatasan dengan epiglottis, terdapat dua pasang tonsil yang terkait system
limfatik yaitu tonsil palatine dan tonsil lingualis.
2) Bagian badan lidah ( body )
Permukaan atasnya terdapat papilla – papilla lidah dan terakhirnya adalah
bagian ujung lidah atau apeks. Papilla lidah terdapat di badan lidah. Papilla
terdiri atas:
a. Papilla circum vallata
Terletak disisi belakang dekat dengan dasar lidah
b. Papilla filiformis
Terletak di badan lidah
c. Papilla fungiformis
Berbentuk seperti jamur dan terdapat dibadan lidah
d. Papilla folliata
Terletak di sisi lateral badan lidah
Terdiri atas dua bagian yaitu pallatum durum ( pallatum keras ) yang tersusun
atas tajuk – palatum dan sebelah depan tulang maksilaris dan belakang terdiri dari
2 tulang palatum, dan pallatum mole ( palatum lunak ) yang terletak di belakang
yaitu lipatan menggantungyang bergerak terdiri atas jaringan fibrosa dan selaput
lendir.
5. Kelenjar saliva
8. Tissue Untuk
menggeringkan
tangan dan mulut
2. Tahap Orientasi
a. Memperkenalkan diri kepada pasien
b. Menjelaskan maksud dan tujuan diet yang akan diberikan
c. Meminta persetujuan klien
d. Membantu klien mengosongkan kandung kemih
e. Jika ada obat sebelum makan berikan obat 20 menit sebelum makan
3. Tahap Kerja
9. Berikan kesempatan
kepada klien untuk Memberikan kesempatan
mengunyah dan klien untuk mengunyah
menelan Sediakan makanannya
periode istirahat pada
klien makan
10. Berbicara dengan klien Berbicara dengan klien
pada saat makan membuat waktu makan
menjadi nlebih
menyenangkan dan tidak
terburu - buru
4. tahap Terminasi
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Semua orang menyenangi makan dan minum kecuali jika orang-orang
mengalami gangguan tertentu sehingga membuat mereka merasa tidak enak jika di
beri makan, ada juga sebagian dari mereka yang menginginkan bisa makan dan
minum dengan baik, namun keadaan fisiknya yang tidak memungkinkan atau sulit
melakukan secara mandiri, misalnya pada tangan yang di gips, matanya buta atau
sedang di perban dan sebagiannya.
Individu sakit membutuhkan banyak makanan dari pada orang sehat, dalam
upaya penyembuhan dan pemulihan. Sebagai contoh, pasien yang menjalin
pembedahan membutuhkan diet yang mengandung banyak vitamin c dan protein
karena ini dapat membantu penyembuhan juga protein secara khusus penting untuk
melawan infeksi.
B. Saran
Agar mahasiswa/i mampu memberikan tindakan keperawatan untuk memberi
makan dan minum kepada klien dengan baik dan benar.
DAFTAR PUSTAKA