Disusun Oleh:
info@stikesummibogor.ac.id
Jalan Raya Pemda No.100 Pakaran kembang Desa Pasir Jambu Kec.Sukaraja, Kab.Bogor
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kesehatan dan
rahmat-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah laporan pendahuluan dan asuhan
keperawata ini dengan sebaik-baiknya. Laporan pendahuluan kolik abdomen dan asuhan keperawatan yang
dilakukan pada Tn. M. pada ruangan IGD Boarding ini disusun sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan
tugas.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yaitu Ns. Nurmawati, M.Kep., Ns.
Mayrita Syam, M.Kep dan kepada seluruh staf rumah sakit ummi bogor karena telah memberikan tugas ini
sehingga kami bisa banyak belajar dari tugas yang di berikan dan tidak lupa kami mengucapkan terima kasih
terhadap bantuan dari teman-teman yang telah berkontribusi untuk menyelesaikan makalah ini.
Demikian pula kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini kami masih banyak kekurangan dan
kesalahan baik dalam segi substansi maupun tata bahasa. Namun, kami tetap berharap agar makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi pembaca. Oleh karena itu, kritik dan saran dari penulisan makalah ini sangat kami
harapkan dengan harapan sebagai masukan dalam perbaikan dan penyempurnaan pada makalah kami
berikutnya. Untuk itu kami ucapkan terimakasih.
Kelompok 3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ......................................................................................
DAFTAR ISI ......................................................................................
......................................................................................
BAB I
Pendahuluan
A. Latar belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan kasus
D. Manfaat studi kasus
BAB II
Tujuan Pustaka
A. Pengertian
B. Patofisiologi
C. Pathway
D. Manisfeastasi Klinis
E. Pemeriksaan penunjang
F. Penatalaksaan medis/terapi
G. Pengkajian
1. Pengumpulan Data
a. Identitas
2. Riwayat kesehatan
a. Riwayat kesehatan utama
b. Riwayat kesehatan sekarang
c. Riwayat kesehatan dahulu
3. Pengkajian pola Gordon
a. Persepsi terhadap kesehatan tanda manajemen kesehatan
b. Pola aktivitas dan latihan
c. Kemampuan perawat diri
d. Pola istirahat dan tidur
e. Pola nutrisi metabolic
f. Pola eliminasi
g. Pola kognitif dan perseptual
h. Kemampuan kosep diri
4. Pola koping
a. masalah utama
b. pola berhubungan
c. pola nilai kepercayaan
5. pemeriksaan fisik
6. data penunjang peme
7. Analisa data
a. Data
b. Diagnose keperawatan
c. Proses keperawatan
d. Evaluasi /catatan perkembangan
Bab III
Penutup
A. Kesimpulan
B. Saran
Daftar pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kolik abdomen merupakan keadaan nyeri pada perut yang disebapkan karena adanya
kontraksi otot, obstruksi (sumbatan), distensi (menegang) atau peradangan pada organ
rongga perut seperti rectum, usus, kantong empedu, ginjal, atau saluran kemih. Obstruksi
dapat terjadi ketika terdapat gangguan yang menyebapkan terhambatnya aliran usus
(Abarca, 2021). Pasien kolik abdomen pada umumnya akan mengalami gejala berupa rasa
nyeri dibagian perut yang sifatnya hilang timbul diakibatkan karena terjadinya infeksi di
dalam abdomen. Nyeri merupakan perasaan yang menyebapkan pasien akan mengalami
ketidaknyamanan baik secara sensorik maupun emosional dapat ditandai dengan adanya
kerusakan jaringan ataupun tidak. Menurut Hierarki Maslow nyeri masuk kedalam
kebutuhan rasa aman dan nyaman. (Dova Maryana1, 2021).
Pasien kolik abdomen pada umumnya akan mengalami gejala berupa rasa nyeri dibagian
perut yang sifatnya hilang timbul diakibatkan karena terjadinya infeksi di dalam abdomen.
Nyeri merupakan perasaan yang menyebapkan pasien akan mengalami ketidaknyamanan
baik secara sensorik maupun emosional dapat ditandai dengan adanya kerusakan jaringan
ataupun tidak. Menurut Hierarki Maslow nyeri masuk kedalam kebutuhan rasa aman dan
nyaman. (Dova Maryana1, 2021).
Penatalaksanaan nyeri pada pasien kolik abdomen dapat dilakukan dengan dua cara yaitu
secara farmakologis dan non farmakologis. Menangani nyeri secara farmakologis dilakukan
kolaborasi dengan dokter dalam pemberian analgetik yang bertujuan untuk memblok
transmisi stimulus agar terjadi perubahan persepsi dengan cara mengurangi kortikal
terhadap nyeri, sedangkan tindakan non farmakologis adalah dengan pemberian tindakan
kompres air hangat (Dova Maryana1, 2021). Perawat memiliki peranan penting dalam
mengatasi masalah dengan gangguan kebutuhan rasa nyaman terutama nyeri akibat kolik
abdomen melalui pemberian tindakan asuhan keperawatan secara tepat dan komprehensif
mulai dari pengkajian, penegakan diagnosa keperawatan, intervensi, implementasi serta
pengevaluasian hasil asuhan keperawatan yang telah diberikan. Peran perawat sebagai
pemberi asuhan meliputi tindakan berupa mendampingi, serta membantu pasien dalam
meningkatkan dan memperbaiki mutu kesehatan diri melalui proses keperawatan. (Nisa,
2017).
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian yang berjudu “ Laporan pendahuluan dan asuhan keperawatan Pada tn. M.a
dengan kolik abdomen dengan diagnosa D.0077 nyeri akut dan D.0019 defisit nutrisi ”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah “Asuhan Keperawatan Pada Tn. M. dengan Diagnosa Medis Kolik
Abdomen di RS UMMI BOGOR”
2. Tujuan Khusus
a. Melakukan penulisan lapora pendahuluan tentang kolik abdomen.
b. Melakukan pengkajian keperawatan pada Tn. M. dengan diagosa medis kolik
abdomen.
c. Merumuskan diagnose keperawatan pada Tn. M.
d. Melakukan asuhan keperawatan dengan berpacuan kepada siki,slki, dan sdki.
e. Melakukan evaluasi pada Tn. M.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian
KoliK abdomen adalah rasa nyeri pada perut yang sifatnya hilang timbul, dan
bersumber dari organ yang terdapat dalam abdomen. (Siallagan, 2019). Kolik
abdomen merupakan variasi kondisi dari yang sangat ringan sampai yang bersifat
fatal (Fidya, 2020).
Nyeri kolik abdomen merupakan nyeri yang dapat terlokalisasi dan dirasakan
seperti perasaan tajam. Mekanisme terjadinya nyeri ini adalah karena sumbatan baik
parsial ataupun total dari organ tubuh berongga atau organ yang terlibat tersebut
dipengaruhi peristaltik. Beberapa yang menjadi penyebab kolik abdomen adalah
kolik bilier, kolik renal dan kolik karena sumbatan usus halus (Fidya, 2020).
Nyeri akut abdomen di definisikan sebagai serangan nyeri yang berat dan
persisten, dapat terjadi secara tiba tiba serta membutuhkan tindakan bedah untuk
mengatasi penyebabnya. Kolik abdomen adalah rasa nyeri pada daerah abdomen atau
perut yang memiliki sifat hilang timbul, hal yang mendasari terjadinya hal ini adalah
adanya infeksi pada organ yang ada didalam perut seperti mencret, batu ginjal, dan
radang kandung empedu (Siallagan, 2019).
B. Patofisiologis
Akut abdomen terjadi karena nyeri abdomen yang timbul tiba – tiba atau sudah
berlangsung lama. Nyeri yang dirasakan dapat ditentukan atau tidak oleh pasien
tergantung pada nyeri itu sendiri. Nyeri abdomen dapat berasal dari organ dalam
abdomen termasuk nyeri viseral, dari otot, lapisan dari dinding perut (nyeri somatic).
Nyeri viseral biasanya nyeri yang ditimbulkan terlokalisasi dan berbentuk khas,
sehingga nyeri yangberasal dari viseral dan berlangsung akut biasanya menyebabkan
tekanan darah dan denyut jantung berubah, pucat dan berkeringat dan
disertaifenomena viseral yaitu muntah dan diare. Lokasi dari nyeri abdomen bisa
mengarah pada lokasi organ yang menjadi penyebab nyeri tersebut. Walaupun
sebagian nyeri yang dirasakan merupakan penjalaran daritempat lain. Oleh karena itu
nyeri yang dirasakan bisa merupakan lokasi dari nyeri tersebut atau sekunder dari
tempat lain. (Fidya, 2020).
C. Pathway
D. Manifestasi Klinis
Adapun tanda dan gejala Kolik abdomen menurut (Abarca, 2021), sebagai
berikut :
a) Mekanika sederhana (Usus halus atas)
Kram pada abdomen akan terjadi pada pertengahan sampai keatas, distensi,
muntah empedu awal, adanya peningkatan bising usus (seperti bunyi
gemrincing dengan nada tinggi terdengar pada interval singkat), nyeri tekan.
b) Mekanika sederhana (Usus halus bawah)
Kram terjadi secara signifikan pada midabdomen, muntah sedikit
atau tidak ada, distensi berat, bising usus berbunyi (Hush), nyeri
tekan dengan difus maksimal.
c) Strangulasi
Gejala yang dialami dapat berkembang dengan cepat : nyeri
bertambah parah berlangsung secara terus menerus dan
terlokalisir, distensi sedang, muntah, bising usus menurun dan
nyeri terlokalisir hebat. Feses berwarna gelap atau berdarah.
E. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan yang dapat dilakukan pada pasien dengan kolik
abdomen Menurut (Abarca, 2021)adalah :
a. Pemeriksaan radiologi:
a) USG abdomen
b. Pemeriksaan rectal
c. Laboratorium
a) Hemoglobin
b) Leokosit
F. Penatalaksaan Medis/Terapi
1. Penatalaksaan kolik abdomen secara Non-Farmakologi yaitu:
a) Koreksi ketidakseimbangan cairan dan elektrolit
b) Implementasikan pengobatnnya untuk syok dan peritonitis
c) Hiperlimetasi untuk mengoreksi defesiensi protein karena obstruksi
kronik, ileus pralitik atau infeksi.
d) Reaksi dengan anastomosis dari ujung ke ujung
e) Ostomi barel ganda jika anastomisis dari ujung ke ujung terlalu beresiko
f) Kolostomi lingkaran untuk mengalihkan aliran feses da mendekompresi
usus yang dilakukan sebagai prosedur kedua
2. Penatalaksanaan secara farmakologi yaitu:
a) Terapi Na + K + Komponen darah
b) Ringer laktat untuk mengoreksi kekurangan cairan
c) Dekstore dan air unutk memperbaiki kekurangan cairan intraseluler
d) Dekompresi selang nasoenternal yang panjang dari proksimal usus ke
area peyumbatan selang dapat dimasukkan dengan lebih efektif dengan
pasien miring ke kanan
e) Antacid ( obat yang melawan keasaman )
f) Antihistamine ( adalah obat yang berlawanan kerja terhadap efek
histmanie )
b. Identitas penanggung
Nama : Ny. N
Umur : 30 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : ibu rumah tangga
Suku bangsa : Sunda
Hubungan dengan klien : Anak
Alamatn : Sampung sukamaju rt 4 rw 1
B. Riwayat kesehatan
1. Riwayat kesehatan
a. Keluhan utamanya :sakit perut
b. Karakteristiknya :sakit perut sangat perih dan nyut nyutan
c. waktunya :setiap saat
Aktivitas 0 1 2 3 4
Mandi √
Berpakaian/berdandan √
Mobilisasi tempat tidur √
Pindah √
Ambulasi √
Makan/minum √
Keterangan :
4. Pola eliminasi
a. Pasien belum bab dari semalam
b. Pasien Bak sudah 8 kali dari semalam
c. Pola kognitif dan perseptual
Nyeri kualitas perih dan nyut-nyutan intensitas nyeri selalu terasa durasi setiap
waktu skala nyeri 7 cara mengurangi nyeri teknik relaksasi nafas dalam kompres
hangat kolaborasi pemberian obat analgesic
d. Fungsi panca indra penglihatan sedikit buram pendengaran normal pengecapan
normal penciuman normal
e. Kemampuan bicara normal
f. Kemampuan membaca sedikit terganggu
D. Pemeriksaan fisik
1. Kesadaaun umum
Kesadaran :CM
Penampilan :Lemas
2. Kepala
Bentuk : Mesosefal (normal)
Keadaan kulit : kulit terlihag bersih
Pertumbuhan rambu : Distribusi rambut tidak merata
3. Mata
Kebersihan : Bersih, tidak terdapat kotoran
Penglihatan : Sedikit buram
Pupil : Isokor
Reflek : Reflek cahaya + miosis
Sclera : Ikterik
Konjungtiva : Ananemis
4. Telinga
Bentuk : Simetris
Kebersihan : tampak telihat ada sedikit kotoran
Secret : Tidak ada
Fungsi : Normal
Nyeri telinga : Tidak terdapat nyeri tekan
5. Hidung
Fungsi : Normal
Polip : Tidak ada
Sekret : Tidak ada
Nyeri : Tidak ada
6. Mulut
Kemampuan bicara : Normal
Keadaan bibir : Lembab
Selaput mukosa : Kotor
Warna lidah : Putih
Gigi : Berlubang, pada graham bawah terdapat
plak dan karies
Oropharing : Tidak ada
7. Leher
Bentuk : Normal
Gerakkan : normal
Pembesaran thyroid :Tidak ada
Kelenjar getah bening : Tidak ada
Tonsil : Tidak terdapat pembengkakan pada tonsil
Jvp : Denyut normal
Nyeri telan : Tidak ada nyeri telan
8. Dada
a. Inspeksi
Bentuk dada : Simetris
Kelainan bentuk : Tidak ada
Relaksasi otot dada : Tidak ada
Pergerakan selama pernafasan : Simetris ekspansi kiri dan kanan
b. Palpasi
Simetris : Simetris
Nyeri tekan : Tidak ada
Massa : Tidak terdapat masa
Pernafasan : Nomal, tidak dalam dan tidak dangkal
Iktus cordis : teraba di Ic 5-7
c. Perkusi
Batas jantung dan paru : Ic 5-7
d. Auskultasi
Suara pernafasan : Vesikuler
Bunyi jantung : Lubdup
Suara abnormal yanh di temui : Tidak ada
9. Abdomen
a. Inspeksi
Simetris : simetris
Countour : Sedikit buncit
Warna kulit : Tidak terdapat hiperpigmentasi
Ven a : tidak terdapat vena dilatasi
Ostomy : Tidak ada lesi dan lemba
b. Auskultasi
Frekuensi dan intensitas peristaltic: 16 ×/m
c. Perkusi
Cairan : Kembung
Massa/tumor : Tidak ada massa
d. Palpasi
Tonus otot : Kapasitor normal
Kekenyalan : Sedikit teraba Mengeras
Ukuran organ : Pada ulu hati ada pembesaran dibagian
hati
Massa : Ada pada ulu hati
Hernia : tidak ada
Hepar : Ada pembengkakan di ulu hati
Lien : Tidak ada spenomogali
10. Genetalia
a. Inspeksi
Terpasang alat bantu : Tidak ada
Warna : Tidak terdapat hiperpigmentasu
Kelainan genital : Tidak ada
b. Palpasi
Teraba penumpukan urine : Tidak
11. Ekstremitas
a. Atas
Kelengkapan : jari 10
Kelainan jari : tidak ada
Kesimetrisan gerak : Normal
Kekuatan otot :3
b. Bawah
Kelengkapan : jari 10
Edema perifer : tidak ada
Kekuatan otot : normal
E. data penujang
1. Pemeriksaan laboraturium
Do :
Pasien tampak
respon nyeri
meringis, gelisah dan
sulit tidur
Skala nyeri 6/10
Td : 120/80 mmHg Nyeri
Nadi : 123 x/menit
Rr : 21 x/menit
Suhu : 36,4
Spo : 98%
2. Ds : mual ,muntah Defisit nutrisi b.d
Pasien mengatakan ketidakmampuan mencerna
mual, muntah dan makanan
tidak nafsu makan (d.0019)
Do : anoreksia
Klien tampak lemah
Berat badan menurun
Intake kurang
membran mukosa
pucat
Gangguan
pemenuhan nutria
kurang dari
kebutuhan
4. Diagnosa keperawatan
a. Nyeri akut b.d agen pencedera fisiologis (d.0077)
b. Defisit nutrisi b.d ketidakmampuan mencerna makanan
(d.0019)
5. Proses keperawatan
Evaluasi
Q: seperti diremas-remas
R: Di perut
S: skala 2
T : Hilang timbul
P : intervensi dihentikan
Td : 120/80
N : 94
Rr : 20
S : 36,5
Spo : 95
P : intervnsi dilanjutkan
Td : 110/80 mmhg
N : 64x/menit
Rr : 21 x/menit
S : 36,3
Spo : 90%
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulam
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA