Anda di halaman 1dari 32

MAKALAH LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN

PADA TN. M.A DENGAN KOLIK ABDOMEN DI RUANGAN

IGD BOARDING RS UMMI BOGOR

Disusun Oleh:

1. Anita Gustina Rahayu 6. Putri Fadilah


2. Kayla Amiliyah 7. Rinda Novirawati
3. Kenja Nirwana Maharani 8. Sevia Putri Dwi Vanya
4. Muhammad Fajar Maulana 9. Siti Azzahra
5. Nur Elisa 10. Siti Zahra Khoerunnisa I.

STIKes UMMI BOGOR

info@stikesummibogor.ac.id

Jalan Raya Pemda No.100 Pakaran kembang Desa Pasir Jambu Kec.Sukaraja, Kab.Bogor

No.Telp : (0251) 7508154


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kesehatan dan
rahmat-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah laporan pendahuluan dan asuhan
keperawata ini dengan sebaik-baiknya. Laporan pendahuluan kolik abdomen dan asuhan keperawatan yang
dilakukan pada Tn. M. pada ruangan IGD Boarding ini disusun sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan
tugas.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yaitu Ns. Nurmawati, M.Kep., Ns.
Mayrita Syam, M.Kep dan kepada seluruh staf rumah sakit ummi bogor karena telah memberikan tugas ini
sehingga kami bisa banyak belajar dari tugas yang di berikan dan tidak lupa kami mengucapkan terima kasih
terhadap bantuan dari teman-teman yang telah berkontribusi untuk menyelesaikan makalah ini.

Demikian pula kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini kami masih banyak kekurangan dan
kesalahan baik dalam segi substansi maupun tata bahasa. Namun, kami tetap berharap agar makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi pembaca. Oleh karena itu, kritik dan saran dari penulisan makalah ini sangat kami
harapkan dengan harapan sebagai masukan dalam perbaikan dan penyempurnaan pada makalah kami
berikutnya. Untuk itu kami ucapkan terimakasih.

Bogor, 9 Agustus 2023

Kelompok 3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ......................................................................................
DAFTAR ISI ......................................................................................
......................................................................................
BAB I
Pendahuluan
A. Latar belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan kasus
D. Manfaat studi kasus

BAB II

Tujuan Pustaka

A. Pengertian
B. Patofisiologi
C. Pathway
D. Manisfeastasi Klinis
E. Pemeriksaan penunjang
F. Penatalaksaan medis/terapi
G. Pengkajian
1. Pengumpulan Data
a. Identitas
2. Riwayat kesehatan
a. Riwayat kesehatan utama
b. Riwayat kesehatan sekarang
c. Riwayat kesehatan dahulu
3. Pengkajian pola Gordon
a. Persepsi terhadap kesehatan tanda manajemen kesehatan
b. Pola aktivitas dan latihan
c. Kemampuan perawat diri
d. Pola istirahat dan tidur
e. Pola nutrisi metabolic
f. Pola eliminasi
g. Pola kognitif dan perseptual
h. Kemampuan kosep diri
4. Pola koping
a. masalah utama
b. pola berhubungan
c. pola nilai kepercayaan
5. pemeriksaan fisik
6. data penunjang peme
7. Analisa data
a. Data
b. Diagnose keperawatan
c. Proses keperawatan
d. Evaluasi /catatan perkembangan

Bab III
Penutup
A. Kesimpulan
B. Saran
Daftar pustaka
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kolik abdomen merupakan keadaan nyeri pada perut yang disebapkan karena adanya
kontraksi otot, obstruksi (sumbatan), distensi (menegang) atau peradangan pada organ
rongga perut seperti rectum, usus, kantong empedu, ginjal, atau saluran kemih. Obstruksi
dapat terjadi ketika terdapat gangguan yang menyebapkan terhambatnya aliran usus
(Abarca, 2021). Pasien kolik abdomen pada umumnya akan mengalami gejala berupa rasa
nyeri dibagian perut yang sifatnya hilang timbul diakibatkan karena terjadinya infeksi di
dalam abdomen. Nyeri merupakan perasaan yang menyebapkan pasien akan mengalami
ketidaknyamanan baik secara sensorik maupun emosional dapat ditandai dengan adanya
kerusakan jaringan ataupun tidak. Menurut Hierarki Maslow nyeri masuk kedalam
kebutuhan rasa aman dan nyaman. (Dova Maryana1, 2021).

Pasien kolik abdomen pada umumnya akan mengalami gejala berupa rasa nyeri dibagian
perut yang sifatnya hilang timbul diakibatkan karena terjadinya infeksi di dalam abdomen.
Nyeri merupakan perasaan yang menyebapkan pasien akan mengalami ketidaknyamanan
baik secara sensorik maupun emosional dapat ditandai dengan adanya kerusakan jaringan
ataupun tidak. Menurut Hierarki Maslow nyeri masuk kedalam kebutuhan rasa aman dan
nyaman. (Dova Maryana1, 2021).

Penatalaksanaan nyeri pada pasien kolik abdomen dapat dilakukan dengan dua cara yaitu
secara farmakologis dan non farmakologis. Menangani nyeri secara farmakologis dilakukan
kolaborasi dengan dokter dalam pemberian analgetik yang bertujuan untuk memblok
transmisi stimulus agar terjadi perubahan persepsi dengan cara mengurangi kortikal
terhadap nyeri, sedangkan tindakan non farmakologis adalah dengan pemberian tindakan
kompres air hangat (Dova Maryana1, 2021). Perawat memiliki peranan penting dalam
mengatasi masalah dengan gangguan kebutuhan rasa nyaman terutama nyeri akibat kolik
abdomen melalui pemberian tindakan asuhan keperawatan secara tepat dan komprehensif
mulai dari pengkajian, penegakan diagnosa keperawatan, intervensi, implementasi serta
pengevaluasian hasil asuhan keperawatan yang telah diberikan. Peran perawat sebagai
pemberi asuhan meliputi tindakan berupa mendampingi, serta membantu pasien dalam
meningkatkan dan memperbaiki mutu kesehatan diri melalui proses keperawatan. (Nisa,
2017).

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian yang berjudu “ Laporan pendahuluan dan asuhan keperawatan Pada tn. M.a
dengan kolik abdomen dengan diagnosa D.0077 nyeri akut dan D.0019 defisit nutrisi ”

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah “Asuhan Keperawatan Pada Tn. M. dengan Diagnosa Medis Kolik
Abdomen di RS UMMI BOGOR”

C. Tujuan Studi Kasus


1. Tujuan umum
Mampu melakukan asuhan keperawatan pda Tn. M. dengan diagnose medis kolik abdomen di rumah
akit rs ummi Bogor.

2. Tujuan Khusus
a. Melakukan penulisan lapora pendahuluan tentang kolik abdomen.
b. Melakukan pengkajian keperawatan pada Tn. M. dengan diagosa medis kolik
abdomen.
c. Merumuskan diagnose keperawatan pada Tn. M.
d. Melakukan asuhan keperawatan dengan berpacuan kepada siki,slki, dan sdki.
e. Melakukan evaluasi pada Tn. M.

D. Manfaat Studi Kasus


1. Bagi peneliti
Sebagai tambahan pengetahuan dan pengalaman dalam mengaplikasikan hasil riset
keperawatan, khususnya studi kasus tentang pasien kolik abdomen.
2. Bagi Klien/Masyarakat
Meningkatkan pengetahuan klien/masyarakat mengenai pasien kolik abdomen.

3. Bagi Pengembang Ilmu dan Teknologi Keperawatan


Sebagai acuan dalam menambah wawasan dan teknologi terapan bidang
keperawatan pada pasien kolik abdomen dalam pemenuhan kebutuhan rasa nyaman.

4. Bagi Rumah Sakit


Dapat digunakan sebagai acuan dalam melakukan tindakan asuhan keperawatan
bagi
pasien kolik abdomen.

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian

KoliK abdomen adalah rasa nyeri pada perut yang sifatnya hilang timbul, dan
bersumber dari organ yang terdapat dalam abdomen. (Siallagan, 2019). Kolik
abdomen merupakan variasi kondisi dari yang sangat ringan sampai yang bersifat
fatal (Fidya, 2020).
Nyeri kolik abdomen merupakan nyeri yang dapat terlokalisasi dan dirasakan
seperti perasaan tajam. Mekanisme terjadinya nyeri ini adalah karena sumbatan baik
parsial ataupun total dari organ tubuh berongga atau organ yang terlibat tersebut
dipengaruhi peristaltik. Beberapa yang menjadi penyebab kolik abdomen adalah
kolik bilier, kolik renal dan kolik karena sumbatan usus halus (Fidya, 2020).
Nyeri akut abdomen di definisikan sebagai serangan nyeri yang berat dan
persisten, dapat terjadi secara tiba tiba serta membutuhkan tindakan bedah untuk
mengatasi penyebabnya. Kolik abdomen adalah rasa nyeri pada daerah abdomen atau
perut yang memiliki sifat hilang timbul, hal yang mendasari terjadinya hal ini adalah
adanya infeksi pada organ yang ada didalam perut seperti mencret, batu ginjal, dan
radang kandung empedu (Siallagan, 2019).
B. Patofisiologis
Akut abdomen terjadi karena nyeri abdomen yang timbul tiba – tiba atau sudah
berlangsung lama. Nyeri yang dirasakan dapat ditentukan atau tidak oleh pasien
tergantung pada nyeri itu sendiri. Nyeri abdomen dapat berasal dari organ dalam
abdomen termasuk nyeri viseral, dari otot, lapisan dari dinding perut (nyeri somatic).
Nyeri viseral biasanya nyeri yang ditimbulkan terlokalisasi dan berbentuk khas,
sehingga nyeri yangberasal dari viseral dan berlangsung akut biasanya menyebabkan
tekanan darah dan denyut jantung berubah, pucat dan berkeringat dan
disertaifenomena viseral yaitu muntah dan diare. Lokasi dari nyeri abdomen bisa
mengarah pada lokasi organ yang menjadi penyebab nyeri tersebut. Walaupun
sebagian nyeri yang dirasakan merupakan penjalaran daritempat lain. Oleh karena itu
nyeri yang dirasakan bisa merupakan lokasi dari nyeri tersebut atau sekunder dari
tempat lain. (Fidya, 2020).
C. Pathway

D. Manifestasi Klinis
Adapun tanda dan gejala Kolik abdomen menurut (Abarca, 2021), sebagai
berikut :
a) Mekanika sederhana (Usus halus atas)
Kram pada abdomen akan terjadi pada pertengahan sampai keatas, distensi,
muntah empedu awal, adanya peningkatan bising usus (seperti bunyi
gemrincing dengan nada tinggi terdengar pada interval singkat), nyeri tekan.
b) Mekanika sederhana (Usus halus bawah)
Kram terjadi secara signifikan pada midabdomen, muntah sedikit
atau tidak ada, distensi berat, bising usus berbunyi (Hush), nyeri
tekan dengan difus maksimal.
c) Strangulasi
Gejala yang dialami dapat berkembang dengan cepat : nyeri
bertambah parah berlangsung secara terus menerus dan
terlokalisir, distensi sedang, muntah, bising usus menurun dan
nyeri terlokalisir hebat. Feses berwarna gelap atau berdarah.

E. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan yang dapat dilakukan pada pasien dengan kolik
abdomen Menurut (Abarca, 2021)adalah :
a. Pemeriksaan radiologi:
a) USG abdomen
b. Pemeriksaan rectal
c. Laboratorium
a) Hemoglobin
b) Leokosit

F. Penatalaksaan Medis/Terapi
1. Penatalaksaan kolik abdomen secara Non-Farmakologi yaitu:
a) Koreksi ketidakseimbangan cairan dan elektrolit
b) Implementasikan pengobatnnya untuk syok dan peritonitis
c) Hiperlimetasi untuk mengoreksi defesiensi protein karena obstruksi
kronik, ileus pralitik atau infeksi.
d) Reaksi dengan anastomosis dari ujung ke ujung
e) Ostomi barel ganda jika anastomisis dari ujung ke ujung terlalu beresiko
f) Kolostomi lingkaran untuk mengalihkan aliran feses da mendekompresi
usus yang dilakukan sebagai prosedur kedua
2. Penatalaksanaan secara farmakologi yaitu:
a) Terapi Na + K + Komponen darah
b) Ringer laktat untuk mengoreksi kekurangan cairan
c) Dekstore dan air unutk memperbaiki kekurangan cairan intraseluler
d) Dekompresi selang nasoenternal yang panjang dari proksimal usus ke
area peyumbatan selang dapat dimasukkan dengan lebih efektif dengan
pasien miring ke kanan
e) Antacid ( obat yang melawan keasaman )
f) Antihistamine ( adalah obat yang berlawanan kerja terhadap efek
histmanie )

G. Fokus Pengkajian Keperawatan


Asuhan keperawatan
A. Pengumpulan data
1. Identitas
a. Identitas pasien
Nama : Tn. A
Umur : 68 tahun
jenis kelamin : laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Buruh
Suku bangsa : Sunda
Status perkawinan : Kawin
Golongan darahnya : Nggak ada
Tanggal masuknya : 6 agustus 2023
Tanggal pengkajiannya : 7 agustus 2023
Diagnosa medis : Hepatitis reaktif, kolik abdomen
Alamatnya :Kampung sukamaju rt 4 rw 1

b. Identitas penanggung
Nama : Ny. N
Umur : 30 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : ibu rumah tangga
Suku bangsa : Sunda
Hubungan dengan klien : Anak
Alamatn : Sampung sukamaju rt 4 rw 1

B. Riwayat kesehatan
1. Riwayat kesehatan
a. Keluhan utamanya :sakit perut
b. Karakteristiknya :sakit perut sangat perih dan nyut nyutan
c. waktunya :setiap saat

2. Riwayat penyakit sekarang


a. Kronologi penyakitnya sakit perut dirasakan satu minggu yang lalu sudah
dikompres dengan kompres hangat namun nyeri belum juga berkurang lalu
berobat ke rsud bogor dan dirawat pada tanggal 6 agustus 2023 jam 23.42
nyeri perut terasa perih dan nyut-nyutan nyerinya bertahan setiap saat
b. Pengaruh penyakit terhadap pasien: pasien kesakitan,
c. Tidak bisa beraktivitas, berfokus pada nyeri, sulit tidur
d. Sifat gejalanya terus menerus
e. Lokalisasi gejala menetap
f. Berat ringannya keluhan berat skalanya 7
g. Lamanya keluhan berlangsung semalaman dari pengkajian lokalisasi gejala
menetapberat ringannya keluhan berat skalanya 7
h. Upaya yang sudah dilakukan sudah dikompres hangat di rumah
i. Yang diharapkan pasien dari pelayanan kesehatan dapat mengobati dan
menghilangkan rasa nyerinya
3. Riwayat penyakit dahulu
a. penyakit masa kanak-kanak tidak ada
b. Alergi tidak ada
c. Pengalaman sakit / dirawat sebelumnya di pmi dengan penyakit lambung
d. Pengobatan terakhir di pmi

4. Riwayat penyakit keluarga


a. Penyakit turunan tidak ada
b. Klien tinggal dengan satu istri dan empat anak
c. Keluarga yang menderita penyakit serupa tidak ada
d. Keluarga yang menderita penyakit menular atau tidak, tidak ada
a. Efek yang terjadi pada keluarga jika anggota keluarga sakit sedih cemas khawatir

C. Pengkajian pola fungsi Gordon


1. Persepsi terhadap kesehatan dan manajemen kesehatan
a. Pasien tidak merokok dan tidak mengkonsumsi alcohol
b. Pemeriksaan kesehatan rutin pasien tidak melakukan pemeriksaan kesehatan rutin
c. Pendapat pasien tentang kesehatan saat ini pasien merasa kesakitan
d. Persepsi pasien tentang berat ringannya terasa berat bagi pasien
e. Persepsi tentang tingkat kesembuhannya pasien percaya akan sembuh
2. Pola aktivitas dan latihan
a. Rutinitas mandi
belum mandi dari semalam
b. Kebersihan sehari-hari berganti pakaian
Belum berganti pakaian dari semalam
c. Aktivitas sehari-hari
Makan minum disuapin dibantu ke kamar mandi dibantu aktivitas lainnya pun
dibantu
d. Kemampuan perawatan diri

Aktivitas 0 1 2 3 4
Mandi √
Berpakaian/berdandan √
Mobilisasi tempat tidur √
Pindah √
Ambulasi √
Makan/minum √
Keterangan :

3. Pola istirahat dan tidur


a. pasien kesulitan tidur,waktu tidur pada dini hari sekitar jam 01.00 atau sampai
jam 03.00 ini hari
b. Lama tidurnya sekitar 2 sampai 6 jam
c. Kualitasnya sering terbangun tidak nyenyak
Pasien mempunyai insomnia
d. Pola nutrisi metabolic
biasa dimakan klien tiap hari bubur
e. Pola pemenuhan nutrisinya
Pasien memuntahkan makanan setiap kali makan
f. Berapa kali per hari
Diberi makanan dari rs 3 kali per hari namun tidak ada yang masuk karena selalu
termuntahkan
Tidak ada suplemen yang dikonsumsi
g. Jumlah makan dan minumnya masuk
Pasien memuntahkan makanan setiap kali makan dan pasien minum dua
botol air mineral besar ukuran 1500 ml
h. Pasien tidak ada nyeri telan

j. Frekuensi berat badan 6 bulan terakhir turun


Terjadi penurunan berat badan dari 70 kg menjadi 60 kg

k. Diet khusus makanan pantangan pedas asam makanan tinggi lemak

4. Pola eliminasi
a. Pasien belum bab dari semalam
b. Pasien Bak sudah 8 kali dari semalam
c. Pola kognitif dan perseptual
Nyeri kualitas perih dan nyut-nyutan intensitas nyeri selalu terasa durasi setiap
waktu skala nyeri 7 cara mengurangi nyeri teknik relaksasi nafas dalam kompres
hangat kolaborasi pemberian obat analgesic
d. Fungsi panca indra penglihatan sedikit buram pendengaran normal pengecapan
normal penciuman normal
e. Kemampuan bicara normal
f. Kemampuan membaca sedikit terganggu

5. Kemampuan konsep diri


a. Kalau yang menendang dirinya pekerja keras
b. Hal yang disukai mengenai dirinya bekerja
c. Klien dapat mengidentifikasi kekuatan antara kelemahan yang ada pada
dirinya kekuatannya ada pada keluarga
6. Pola koping
a. Masalah utama saat masuk rumah sakitmasalah keuangan tunggakan asuransi
bpjs
berubahan yang terjadi sebelumnya tidak ada
Takut terhadap kekerasan tidak takut
Pandangan terhadap masa depan ingin anaknya sukses
Koping mekanisme yang digunakan saat terjadi masalah bermusyawarah
b. Pola peran berhubungan
 Peran pasien dalam keluarga dan masyarakat,
 Peran pasien sebagai ayah,dan masyaratkat yang aktif
 Klien punya teman dekat
 Yang dipercaya saat klien kesulitan yaitu anak dan istri
 Klien tidak takut dalam kegiatan masyarakat

c. Pola nilai dan kepercayaan


 Klient penganut agama islam
 Bagaimana hubungan manusia dengan penciptanya menurut klien
manusia harus bertakwa dan beriman kepada allah
 Dalam keadaan sakit klien mengalami sedikit hambatan dalam beribadah
namun pelayan tetap beribadah

D. Pemeriksaan fisik
1. Kesadaaun umum
Kesadaran :CM
Penampilan :Lemas
2. Kepala
Bentuk : Mesosefal (normal)
Keadaan kulit : kulit terlihag bersih
Pertumbuhan rambu : Distribusi rambut tidak merata
3. Mata
Kebersihan : Bersih, tidak terdapat kotoran
Penglihatan : Sedikit buram
Pupil : Isokor
Reflek : Reflek cahaya + miosis
Sclera : Ikterik
Konjungtiva : Ananemis

4. Telinga
Bentuk : Simetris
Kebersihan : tampak telihat ada sedikit kotoran
Secret : Tidak ada
Fungsi : Normal
Nyeri telinga : Tidak terdapat nyeri tekan

5. Hidung
Fungsi : Normal
Polip : Tidak ada
Sekret : Tidak ada
Nyeri : Tidak ada

6. Mulut
Kemampuan bicara : Normal
Keadaan bibir : Lembab
Selaput mukosa : Kotor
Warna lidah : Putih
Gigi : Berlubang, pada graham bawah terdapat
plak dan karies
Oropharing : Tidak ada

7. Leher
Bentuk : Normal
Gerakkan : normal
Pembesaran thyroid :Tidak ada
Kelenjar getah bening : Tidak ada
Tonsil : Tidak terdapat pembengkakan pada tonsil
Jvp : Denyut normal
Nyeri telan : Tidak ada nyeri telan

8. Dada
a. Inspeksi
Bentuk dada : Simetris
Kelainan bentuk : Tidak ada
Relaksasi otot dada : Tidak ada
Pergerakan selama pernafasan : Simetris ekspansi kiri dan kanan
b. Palpasi
Simetris : Simetris
Nyeri tekan : Tidak ada
Massa : Tidak terdapat masa
Pernafasan : Nomal, tidak dalam dan tidak dangkal
Iktus cordis : teraba di Ic 5-7
c. Perkusi
Batas jantung dan paru : Ic 5-7

d. Auskultasi
Suara pernafasan : Vesikuler
Bunyi jantung : Lubdup
Suara abnormal yanh di temui : Tidak ada

9. Abdomen
a. Inspeksi
Simetris : simetris
Countour : Sedikit buncit
Warna kulit : Tidak terdapat hiperpigmentasi
Ven a : tidak terdapat vena dilatasi
Ostomy : Tidak ada lesi dan lemba
b. Auskultasi
Frekuensi dan intensitas peristaltic: 16 ×/m
c. Perkusi
Cairan : Kembung
Massa/tumor : Tidak ada massa
d. Palpasi
Tonus otot : Kapasitor normal
Kekenyalan : Sedikit teraba Mengeras
Ukuran organ : Pada ulu hati ada pembesaran dibagian
hati
Massa : Ada pada ulu hati
Hernia : tidak ada
Hepar : Ada pembengkakan di ulu hati
Lien : Tidak ada spenomogali

10. Genetalia
a. Inspeksi
Terpasang alat bantu : Tidak ada
Warna : Tidak terdapat hiperpigmentasu
Kelainan genital : Tidak ada
b. Palpasi
Teraba penumpukan urine : Tidak

11. Ekstremitas
a. Atas
Kelengkapan : jari 10
Kelainan jari : tidak ada
Kesimetrisan gerak : Normal
Kekuatan otot :3

b. Bawah
Kelengkapan : jari 10
Edema perifer : tidak ada
Kekuatan otot : normal

E. data penujang
1. Pemeriksaan laboraturium

Jenis pemeriksaan Hasil Nilai normal


Glukosa darah sewaktu 112 70-200
SPOGT/AST 182 9-40
SGPT/ALT 144 13-48
Hb 14.5 14-16
Leukosit 7500 4000-10000
Trombosit 152 150-450
Hematocrit 46 40-52

Eratrosit 105 82-92


Mcv 33
Mch 23 20-40
Led 10 <15
2. Radiologi :
USG Abdomen
 Mengarah chronic liver disease dengan ascites minimal di morrison’s
pouch.
 Diffuse renal parenchymal disease bilateral dengan simple cyst ren
sinistra pole superior (bosniak tipe l) jumlah ik. 1 buah, ukuran ik. 3.17
cm. Tak tampak nephrolithiasis bilateral maupun vesicolithiasis
 Tak tampak cholecystitis maupun cholelithiasis
 Tak tampak kelainan pada vesica feliea, pancreas, lien, vesica urinaria
maupun prostat.

Ekstremitas atas – thorax

 Kardiomegali all chanber tanpa bendungan paru atherosk lerosis aorta


 Tidak tampak infiltrat
a. Terapi yang diberikan

No Hari/tanggal Nama obat Dosis Cara Manfaat


pemberian
Senin Snmc 20ml Iv Masalah
1. 07/08/2023 ganguan
penyakit hati
Senin Omeprazole 1X40mg Iv Meningkatkan
2.
07/08/2023 asam lambung
Senin Ondasentron 2x8mg Iv Mual dan
3.
07/08/2023 Muntah.
Senin Pro renal 1x1 Po Terapi
07/08/2023 gangguan
4. ginjal kronik
hingga gejala
gagal jantung.
3. Analisa data

No Symptom Etiologi Masalah


1. Ds : Peningkatan 1. Nyeri akut b.d agen
 Pasien mengatakan regangan/tarikan pencedera
sakit perut sangat organ kontrasi fisiologis(d.0077)
perih berlebih
P: pasien mengeluh
nyeri perut tiba-tiba
Q:nyeri sirasakan peritoneum viseral
seperti diremas-
remas
R:lokasinya diperut
T: terus -menerus Nyeri viseral

Do :
 Pasien tampak
respon nyeri
meringis, gelisah dan
sulit tidur
 Skala nyeri 6/10
 Td : 120/80 mmHg Nyeri
 Nadi : 123 x/menit
 Rr : 21 x/menit
 Suhu : 36,4
 Spo : 98%
2. Ds : mual ,muntah Defisit nutrisi b.d
 Pasien mengatakan ketidakmampuan mencerna
mual, muntah dan makanan
tidak nafsu makan (d.0019)
Do : anoreksia
 Klien tampak lemah
 Berat badan menurun
Intake kurang
 membran mukosa
pucat
Gangguan
pemenuhan nutria
kurang dari
kebutuhan

4. Diagnosa keperawatan
a. Nyeri akut b.d agen pencedera fisiologis (d.0077)
b. Defisit nutrisi b.d ketidakmampuan mencerna makanan
(d.0019)

5. Proses keperawatan

No Diagnosa Perencanaan Implementasi


Keperawat Tujuan Intervensi Rasional
an
1. Nyeri akut Setelah dilakukan Observasi : Untuk -mengidentifikasi
b.d agen intervensi -identifikasi lokasi, mengeta lokasi,
pencedera keperawatan karakteristik, durasi, hui apa karakteristik,
fisiologis selama 3 x 24 frekuensi, intensitas saja durasi, frekuensi,
jam, tingkat nyeri nyeri penyeba intensitas nyeri
menurun dengan -identifikasi skala b nyeri -mengidentifikasi
kriteria hasil : nyeri dan skala nyeri
-keluhan nyeri -identifikasi respon untuk -mengdentifikasi
cukup menurun nyeri non verbal mengeta respon nyeri non
(4) -identifikasi factor hui verbal
-meringis cukup yang memperberat pereda -mengdentifikasi
menuru (4) dan memperingan nyeri factor yang
-gelisah menurun nyeri memperberat dan
(5) -monitor memperingan nyeri
-kesulitan tidur keberhasilan terapi -memonitor
cukup menurun komplementer yang keberhasilan terapi
(4) sudah diberikan komplementer yang
-monitor efek sudah diberikan
samping penggunaan -memonitor efek
analgetik samping
Terapeutik : penggunaan
-berikan teknik analgetik
nonfarmakologis -memberikan
untuk mengurangi teknik
nyeri nonfarmakologis
-kontrol lingkungan untuk mengurangi
yang memperberat nyeri
rasa nyeri -mengkontrol
-fasilitas istirahat lingkungan yang
dan tidur memperberat rasa
Edukasi : nyeri
-jelaskan penyebab, -memfasilitas
periode dan pemicu istirahat dan tidur
nyeri -menjelaskan
-jelaskan stratgi penyebab, periode
meredakan nyeri dan pemicu nyeri
-anjurkan memonitor -menjelaskan
nyeri secara mandiri stratgi meredakan
-ajarkan teknik nyeri
farmakologis untuk -menganjurkan
menugari nyeri memonitor nyeri
Kolaborasi : secara mandiri
-kolaborasi -mengajarkan
pemberian analgetik teknik
farmakologis untuk
menugari nyeri
2. Defisit Setelah dilakukan Observasi : Untuk - mengidentifikasi
nutrisi b.d intervensi - identifikasi status mengeta status nutrisi
ketidakma keperawatan nutrisi hui - mengidentifikasi
mpuan selama 3 x 24 - identifikasi alergi seberapa alergi dan
mencerna jam, maka status dan intoleransi besar intoleransi
makanan nutrisi membaik, makanan kebutuha makanan
dengan kriteria - identifikasi n nutrisi - mengidentifikasi
hasil : makanan yang pasien makanan yang
-berat badan disukai disukai
cukup membaik - identifikasi - mengidentifikasi
(4) kebutuhan kalori dan kebutuhan kalori
-imt cukup jenis nutrien dan jenis nutrien
membaik (4) - identifikasi - mengidentifikasi
-nafsu makan perlunya perlunya
cukup membaik penggunaan selang penggunaan selang
(4) nasogastrik nasogastrik
-membran - monitor asupan - memonitor
mukosa cukup makanan asupan makanan
membaik (4) - monitor berat - memonitor berat
badan badan
- monitor hasil - memonitor hasil
pemeriksaan pemeriksaan
laboratorium laboratorium
Terapeutik : - melakukan oral
- lakukan oral hygiene sebelum
hygiene sebelum makan, jika perlu
makan, jika perlu - memfasilitasi
- fasilitasi menentukan
menentukan pedoman diet (mis:
pedoman diet (mis: piramida makanan)
piramida makanan) - mesajikan
- sajikan makanan makanan secara
secara menarik dan menarik dan suhu
suhu yang sesuai yang sesuai
- berikan makanan - membrikan
tinggi serat untuk makanan tinggi
mencegah konstipasi serat untuk
- berikan makanan mencegah
tinggi kalori dan konstipasi
tinggi protein - memberikan
- berikan suplemen makanan tinggi
makanan, jika perlu kalori dan tinggi
Hentikan pemberian protein
makan melalui - memberikan
selang nasogastik suplemen makanan,
jika asupan oral jika perlu
dapat ditoleransi Hentikan
Edukasi : pemberian makan
- ajarkan posisi melalui selang
duduk, jika mampu nasogastik jika
- ajarkan diet yang asupan oral dapat
diprogramkan ditoleransi
Kolaborasi : - mengajarkan
-kolaborasi posisi duduk, jika
pemberian medikasi mampu
sebelum makan (mis: - mengajarkan diet
pereda nyeri, yang diprogramkan
antiemetik), jika
perlu
-kolaborasi dengan
ahli gizi untuk
menentukan jumlah
kalori dan jenis
nutrien yang
dibutuhkan, jika
perlu

Evaluasi

Hari/tgl/jam Diagnosa Evaluasi Ttd


keperawatan

Selasa Nyeri akut b.d agen S : pasien mengatakan nyeri sudah


pencedera fisiologi menghilang
08/08/2023
P:pasien mengeluh nyeri perut tiba-tiba

Q: seperti diremas-remas

R: Di perut

S: skala 2

T : Hilang timbul

O : - keluhan nyeri cukup menurun (4)

- meringis cukup menuru (4)

- gelisah menurun (5)

- kesulitan tidur cukup menurun (4)

A : masalah sudah teratasi

P : intervensi dihentikan

Td : 120/80

N : 94

Rr : 20

S : 36,5

Spo : 95

Defisit nutrisi b.d S : pasien mengatakan mual, muntah


ketidakmampuan sudah berkurang dan nafsu makan sudah
mencerna membaik
makanan
O : - berat badan cukup membaik (4)

- imt cukup membaik (4)

- nafsu makan cukup membaik (4)

- membran mukosa cukup membaik (4)


A : masalah teratasi sebagian

P : intervnsi dilanjutkan

Td : 110/80 mmhg

N : 64x/menit

Rr : 21 x/menit

S : 36,3

Spo : 90%

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulam
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai