LAPORAN MODUL 1
IDENTIFIKASI MASALAH KESEHATAN
PUSKESMAS BENU-BENUA
OLEH :
Syawal Nurdianzah
( K1A1 17 028)
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2020
i
PENGESAHAN LAPORAN MASALAH KESEHATAN KOMUNITAS
Menyetujui,
Dokter Pendamping Ketua Kelompok
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan
laporan ini dan juga kami berterimakasih kepada tutor pembimbing (dr. I putu
Sudayasa, M.Kes) pada blok kedokteran komunitas yang telah membimbing
kami selama proses pembelajaran dalam tutorial dengan metode daring (dalam
jaringan)pada Puskesmas Benu-benua. Kami sangat berharap laporan ini dapat
berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kami.
Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa didalam laporan ini terdapat
kekurangan – kekurangan dan jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk itu
kami harap adanya kritik , saran dan usulan demi perbaikan dimasa yang akan
datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang
membangun.
Semoga laporan ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya.Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi
kami sendiri maupun orang yang membacanya.Sebelumnya kami memohon
maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan.
iii
Daftar isi
Sampul............................................................................................................i
Halaman Pengesahan...................................................................................ii
Kata Pengantar.............................................................................................iii
Daftar Isi........................................................................................................iv
Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang .........................................................................................1
B. Rumusan Masalah ...................................................................................2
C. Tujuan .......................................................................................................2
1. Tujuan Umum .....................................................................................2
2. Tujuan Khusus ....................................................................................2
D. Manfaat .....................................................................................................3
1. Penulis/Penyusun ...............................................................................3
2. Puskesmas .........................................................................................3
3. Institusi ................................................................................................3
4. Masyarakat .........................................................................................3
Bab II Tinjauan Pustaka
A. Tinjauan Tentang Puskesmas ..................................................................4
1. Pengertian Puskesmas .......................................................................4
2. Tujuan Puskesmas .............................................................................4
3. Fungsi Puskesmas ..............................................................................4
4. Prinsip Puskesmas .............................................................................5
5. Azas Puskesmas ................................................................................6
5.1. Azas Pertanggungjawaban Wilayah ............................................6
5.2. Azas Pemberdayaan Wilayah ......................................................7
5.3. Azas Keterpaduan ........................................................................8
5.4. Azas Rujukan ...............................................................................9
6. Manajemen Puskesmas ...................................................................11
B. Tinjauan Tentang Topik Masalah ...........................................................11
C. Tinjauan Tentang Analisis Masalah .......................................................13
iv
Bab III Metode Pelaksanaan
A. Metode Kualitatif .....................................................................................14
B. Metode Kuantitatif ..................................................................................14
Bab IV Analisis Situasi Yankes
1. Sosio-Demografis ...................................................................................15
a) Keadaan Demografis ........................................................................15
b) Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk ...............................................15
2. Sosio-Geografis ......................................................................................16
3. Struktur Organisasi .................................................................................18
4. Sumber Daya Kesehatan .......................................................................19
5. Derajat Kesehatan Masyarakat ..............................................................20
6. Realisasi Pembiayaan Kesehatan .........................................................22
7. Cakup Pelayanan Kesehatan .................................................................24
Bab V Identifikasi Masalah Yankes
1. Identifikasi Masalah ................................................................................26
2. Analisis Masalah ....................................................................................28
Bab VI Penutup
A. Kesimpulan .............................................................................................53
B. Saran ......................................................................................................53
Daftar Pustaka ............................................................................................54
Lampiran .....................................................................................................55
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut WHO, kesehatan adalah sebagai ”a state of complete
physical, mental and social well being and not merely the absence of
disease or infirmity“. Keadaan sejahtera fisik, mental, social tanpa ada
keluhan sama sekali (cacat atau sakit). Kesehatan adalah keadaan dimana
seseorang pada waktu diperiksa oleh ahlinya yang tidak mempunyai
keluhan apapun ataupun tidak terdapat tanda-tanda suatu penyakit atau
kelainan.
Pemerintah mendirikan lembaga kesehatan seperti Puskesmas,
Rumah Sakit Umum Daerah dan Rumah Sakit Umum Pusat.Lembaga
kesehatan yang sering diakses oleh masyarakat adalah Puskesmas dimana
itu adalah upaya dari pemerintah guna pembangunan kesehatan yang
merata.
Pusat Kesehatan Masyarakat atau puskesmas merupakan salah
satu fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama yang mempunyai
peranan penting dalam sistem kesehatan nasional khususnya subsistem
kesehatan.Pusat kesehatan masyarakat atau puskesmas ialah fasilitas
pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan
masyarakat dan upaya kesehatan perorangan tingkat pertama, dengan
lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat
kesehatan yang setinggitingginya di wilayah kerjanya.
Tujuan Puskesmas Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
128/MENKES/SK/II/2004, tujuan pembangunan kesehatan yang
diselenggarkan oleh puskesmas adalah mendukung tercapainya tujuan
pembangunan kesehatan nasional yakni meningkatkan kesadaran,
kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang bertempat
tinggal di wilayah kerja puskesmas agar terwujud derajat kesehatan yang
setinggi-tingginya.
1
2
B. Rumusan Masalah
1) Bagaimana hasil identifikasi masalah kesehatan komunitas di
Puskesmas Benu-benua?
2) Bagaimana hasil analisis masalah kesehatan komunitas di Puskesmas
Benu-benua?
3) Bagaimana POA (Plan of Action) dari analisis masalah kesehatan
komunitas yang didapatkan di Puskesmas Benu-benua?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Menyusun perencanaan program kesehatan di puskesmas secara
sistematis berdasarkan permasalahan yang ada di puskesmas.
2. Tujuan Khusus
a. Diketahui analisis masalah, prioritas penyebab dan alternatif
pemecahan masalah yang ada.
b. Tersusunnya Plan of Action (POA) puskesmas dalam upaya
mengatasi masalah atau sebagian masalah kesehatan
masyarakat yang ada.
c. Menjelaskan dan mengetahui hasil identifikasi masalah kesehatan
komunitas di Puskesmas Benu-benua
d. Menjelaskan dan mengetahui hasil analisis masalah kesehatan
komunitas di Puskesmas Benu-benua
e. Menjelaskan dan mengetahui POA (Plan Of Action) dari analisis
masalah kesehatan komunitas yang di dapatkan di Puskesmas
Benu-benua
3
D. Manfaat
1. Penulis/Penyusun
a. Melakukan identifikasi masalah yang terjadi di puskesmas
mengenai program pelayanan kesehatan
b. Melakukan penilaian besar masalah terhadap masing-masing
indikator untuk menentukan prioritas masalah
c. Menganalisis dan menentukan prioritas penyebab masalah
d. Menyusun perencanaan program kesehatan sebagai alternatif
pemecahan masalah yang ada
2. Puskesmas
a. Memperoleh hasil penyusunan perencanaan program kesehatan
sebagai alternatif pemecahan masalah yang ada di Puskesmas
Benu-benua
b. Sebagai saran untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan
masyarakat di Puskesmas Benu-benua
3. Institusi
a. Sebagai sarana pembelajaran untuk mahasiswa
b. Sebagai tambahan sumber bacaan dan referensi
4. Masyarakat
a. Memperoleh pelayanan kesehatan yang lebih mudah diterima oleh
masyarakat secara menyeluruh
b. Meningkatkan kualitas hidup masyarakat dari hasil perencanaan
baru terhadap masalah program kesehatan yang ada sebelumnya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4
5
3. Azas keterpaduan
Azas penyelenggaraan puksesmas yang ketiga adalah
keterpaduan.Untuk mengatasi keterbatasan sumberdaya serta
diperolehnya hasil yang optimal, penyelenggaraan setiap upaya
puskesmas harus diselenggarakan secara terpadu, jika mungkin
sejak dari tahap perencanaan. Ada dua macam keterpaduan yang
perlu diperhatikan, yakni:
a. Keterpaduan lintas program Keterpaduan lintas program
adalah upaya memadukan penyelenggaraan berbagai upaya
kesehatan yang menjadi tanggungjawab puskesmas. Contoh
keterpaduan lintas program antara lain:
1) Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS): keterpaduan KIA
dengan P2M, gizi, promosi kesehatan, pengobatan
2) Upaya Kesehatan Sekolah (UKS): keterpaduan kesehatan
lingkungan dengan promosi kesehatan, pengobatan,
kesehatan gigi, kesehatan reproduksi remaja dan
kesehatan jiwa
3) Puskesmas keliling: keterpaduan pengobatan dengan
KIA/KB, gizi, promosi kesehatan, kesehatan gigi
4) Posyandu: keterpaduan KIA dengan KB, gizi P2M,
kesehatan jiwa, promosi kesehatan
b. Keterpaduan lintas sektor Keterpaduan lintas sektor adalah
upaya memadukan penyelenggaraan upaya puskesmas
(wajib, pengembangan dan inovasi) dengan berbagai program
dari sektor terkait tingkat kecamatan, termasuk organisasi
kemasyarakatan dan dunia usaha. Contoh keterpaduan lintas
sektor antara lain:
1) Upaya Kesehatan Sekolah: keterpaduan sektor kesehatan
dengan camat, lurah/kepala desa, pendidikan, agama
2) Upaya promosi kesehatan: keterpaduan sektor kesehatan
dengan camat, lurah/kepala desa, pendidikan, agama,
pertanian
9
yang dapat dipikul oleh pemerintah dan masyarakat luas guna mencapai
derajat kesehatan yang optimal, tanpa mengabaikan mutu pelayanan
kepada perorangan.
Pelayanan kesehatan yang diberikan puskesmas merupakan pelayanan
yang menyeluruh yang meliputi pelayanan kuratif (pengobatan), preventif
(pencegahan), promotif (peningkatan kesehatan) dan rehabilitatif (pemulihan
kesehatan). Pelayanan tersebut ditujukan kepada semua penduduk dengan
tidak membedakan jenis kelamin dan golongan umur, sejak dari pembuahan
dalam kandungan sampai tutup usia.
Sejak 20 tahun terakhir, citra pelayanan kesehatan dasar melalui
puskesmas sudah semakin terpuruk di mata masyarakat, sementara
pembangunan Rumah Sakit sangat didorong maju oleh banyak
pihak.Akhirnya kesenjangan rujukan pelayanan kedokteran semakin
melebar dan masyarakat menjerit karena mahalnya biaya pelayanan
kedokteran. Sementara itu, sudah banyak dana yang dimanfaatkan untuk
mengembangkan puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan,
tetapi hasilnya malah kontraproduktif. Puskesmas semakin ditinggal oleh
masyarakat dan tidak menjadi pilihan utama mereka mendapatkan
pelayanan kesehatan.Masyarakat menganggap pelayanan puskesmas di
wilayahnya kurang bermutu. Kondisi ini juga terkait dengan jam kerja unit
pelayanan Puskesmas yang terbatas hanya sampai pukul 12.00, peralatan
dan jenis pelayanan puskesmas kurang memadai, dan kinerja staf yang
sangat kurang profesional. Semua kondisi tersebut sangat erat terkait
dengan rendahnya insentif yang diterima staf, lemahnya leadership dan
keterampilan manajerial pimpinan dan staf puskemas serta lemahnya
pembinaan puskesmas oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota (Muninjaya,
2006). Selain itu Kondisi ini didasari oleh persepsi awal yang negatif dari
masyarakat terhadap pelayanan puskesmas, seperti pelayanan yang
terkesan seadanya, artinya puskesmas tidak cukup memadai dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat, baik dilihat dari sarana dan
prasarananya maupun dari tenaga medis serta kurang ramahnya pelayanan
yang diberikan kepada masyarakat dan ditambah lagi kurang disiplinnya
13
A. METODE KUALITATIF
1) Sumber data
Sumber data : profil yankes dinkes kendari, dan profil Puskesmas
Benu-Benua
2) Cara pengumpulan
Cara pengumpulan : dengan cara melakukan studi literature untuk
mencari jawaban dari permasalahan yang ada
3) Teknik analisis
Teknik analisis : menggunakan analisis metode Hanlon
B. METODE KUANTITATIF
1) Sumber data
Sumber data : data profil dinkes kendari dan Benu-bBenuadalam
angka (bps )
2) Cara pengumpulan
Cara pengumpulan : dengan cara melakukan studi literature untuk
mencari jawaban dari permasalahan yang ada
3) Teknik analisis
Teknik analisis : menggunakan statistik
14
BAB IV
ANALISIS SITUASI Yankes
1. SOSIO-DEMOGRAFIS
a) Keadaan Demografis (Kependudukan)
Masalah utama kependudukan di Indonesia pada dasarnya
meliputi tiga hal pokok, yaitu : jumlah penduduk yang besar,
komposisi penduduk yang kurang menguntungkan dimana proporsi
penduduk berusia muda masih relatif tinggi, dan persebaran
penduduk yang kurang merata.
b) Jumlah dan pertumbuhan penduduk
Jumlah penduduk diwilayah kerja puskesmas Benu-benua pada
tahun 2018 sebanyak 29.584 jiwa yang terhimpun dalam 5.871 KK,
yang tersebar di 6 kelurahan dengan jumlah penduduk terbesar yakni
6.070 jiwa (21%) berada dikelurahan tipulu, dan terendah terdapat
dikelurahan Benu-benua 3.547 jiwa (12%).
Tabel 1. Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelurahan Diwilayah Kerja
Puskesmas Benu-Benua Tahun 2018
∑ Penduduk ∑
∑ Pddk /
No Kelurahan Berdasarkan
Lk Pr Kelurahan
KK
1 2 3 4 5 (3+4) 6
2. SOSIO-GEOGRAFIS
15
16
Kelurahan Tipulu
Kelurahan puunggaloba
Kelurahan Benu-Benua
Kelurahan Sodoha
Kelurahan Sanua
Kelurahan Dapu-Dapua
Kelurahan Tipulu
Kelurahan puunggaloba
Kelurahan Benu-Benua
Kelurahan Sodoha
Kelurahan Sanua
Kelurahan Dapu-Dapua
3. STRUKTUR ORGANISASI
Struktur organisasi puskesmas perkotaan
Gambar 1. Struktur organisasi puskesmas perkotaan
a) Kepala Puskesmas
Kriteria Kepala Puskesmas sesuai dengan ketentuan
peraturan ini.
b) Kepala Tata Usaha
Kriteria Kepala Tata Usaha yaitu tenaga kesehatan dengan
tingkat pendidikan paling rendah Diploma 3 yang memahami
administrasi keuangan dan sistem informasi kesehatan. Kepala
Tata Usaha membawahi beberapa kegiatan diantaranya
Koordinator tim Manajemen Puskesmas, Sistem Informasi
Puskesmas, kepegawaian, rumah tangga, dan keuangan.
c) Penanggung jawab UKM esensial dan keperawatan kesehatan
masyarakat yang membawahi:
a. pelayanan promosi kesehatan
b. pelayanan kesehatan lingkungan
c. pelayanan kesehatan keluarga yang bersifat UKM
d. pelayanan gizi yang bersifat UKM
e. pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit
f. pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat.
19
No
Jenis Tenaga Jumlah
.
daerah, dan atau masyarakat. Jenis fasilitas terdiri atas: (a) tempat
praktik mandiri tenaga kesehatan, (b) Pusat Kesehatan Masyarakat
(Puskesmas), (c) klinik, (d) rumah sakit, (e) apotek, (f) unit transfuse
darah, (g) laboratorium kesehatan, (h) optikal, (i) fasilitas pelayanan
kedokteran untuk kepentingan hukum, dan (j) fasilitas pelayanan
kesehatan tradisional.
Pada bagian ini diuraikan tentang sarana kesehatana yang ada di
Wilayah Kerja Puskesmas Benu Benua di antaranya puskesmas, rumah
sakit, sarana produksi dan distribusi farmasi dan alat kesehatan, sarana
Upaya Kesehatan Bersumber daya Masyarakat (UKBM) Uraian sarana
Kesehatan tersebut disajikan dalam tabel berikut:
Tabel 3.Jenis Sarana Kesehatan Puskesmas Benu-Benua Tahun
2016
- Posyandu 18
- Pos UKK 2
- Posyandu Lansia 6
- Puskel 3
- PAUD 3
- Rumah Siaga O
- Posbindu 6
22
4) Gizi
a. Pemberian tablet tambah darah
b. Pemantaun pertumbuhan balita
c. Cakupan Pelayanan Kesehatan Balita
d. Pemantauan pertumbuhan pada anak sekolah
e. Pemberian vitamin A pada balita
f. Pemantauan asi eksklusif
g. Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut pada anak SD
5) P2M
a. Cakupan penanganan diare
b. Pelayanan pada lanjut usia
c. Pelayanan penderita hipertensi
d. Pelayanan penderita DM
e. Pelayanan orang dengan gangguan jiwa berat
BAB V
IDENTIFIKASI MASALAH Yankes
1. IDENTIFIKASI MASALAH
Tabel 4. Identifikasi Masalah Kesehatan Puskesmas Benu-Benua
26
27
Hamil
21. Imunisasi Td2+ pad Ibu 100 103,65 0
Hamil
22. Pelayanan KB 80 23,19 56,81
23. Pelayanan komplikasi 100 98,11 1,89
Kebidanan
24. Cakupan neonatus dengan 100 101,9 0
komplikasi
25. Cakupan neonatus (KN1) 100 100 0
26. Cakupan kunjungan 100 100 0
neonatus (KN2)/ KN
lengkap
27. Cakupan pelayanan bayi 100 100,14 0
C. Imunisasi
28. HB 0 100 81,49 18,51
29. BCG 100 107,32 0
30. DPT-Htb 1 100 100,28 0
31. DPT-Htb 2 100 91,9 8,1
32. DPT-Htb 3 100 93,4 6,6
33. Polio 1 100 99,72 0,28
34. Polio 2 100 93 7
35. Polio 3 100 91,9 8,1
36. Polio 4 100 99,72 0,28
37. Campak 100 101,24 0
D. Gizi Gizi
38. Pemberian tablet tambah 15 96,86 0
darah
39. Pemantaun pertumbuhan 85 51,57 33,43
balita
40. Cakupan Pelayanan 85 51,57 33,43
Kesehatan Balita
41. Pemantauan pertumbuhan 100 100 0
pada anak sekolah
42. Pemberian vitamin A pada 95 95,54 0
balita
43. Pemantauan asi eksklusif 42 68,82 0
44. Pelayanan Kesehatan Gigi 30 6,02 23,98
dan Mulut pada anak SD
E. P2M
45. Cakupan penanganan diare 80 49,51 30,49
46. Pelayanan pada lanjut usia 100 100 0
47. Pelayanan penderita 90 100 0
28
hipertensi
48. Pelayanan penderita DM 100 100 0
49. Pelayanan orang dengan 100 27,03 72,97
gangguan jiwa berat
Sumber : profil dinas kesehatan Kota Kendari Pusekesmas
2. ANALISIS MASALAH
Analisis SWOT
S (strengths) = Puskesmas Benu-Benua cukup mempunyai
fasilitas yang bagus dan menjalankan fungsinya dengan baik
W (weaknesses) = Kurangnya petugas kesehatan dalam melakukan
pelayanan yang ada di Puskesmas Benu-Benua
O (opportunities) = Menjalin kerja sama yang baik antara pihak
Puskesmas Benu-Benua kepada Dinas Kesehatan Kota Kendari dan
melakukan koordinasi bersama Lurah dan camat
T (threats) = Kurang pedulinya masyarakat mengenai informasi
atau kegiatan-kegiatan yang dibuat oleh puskesmas Benu-Benua.
2.1. Prioritas Masalah Kesehatan dengan Metode Hanlon
Kuantitatif
= 1 + 3,3 (1.707)
= 1 + 5,6633
= 6,66
29
=7
(nilaitertinggi−nilaiterenda h)
o Interval =
jumla h kelas
(73−0)
=
7
= 10,4
30
orang dengan
gangguan jiwa
berat
34
D. Gizi
38. Pemberian tablet 4,5 3 3,5 11
tambah darah
39. Pemantaun 4,5 3 3,5 11
pertumbuhan balita
40. Cakupan Pelayanan 4,5 2,9 3,5 10,9
Balita
41. Pemantauan 4,5 3 2,8 10,3
pertumbuhan pada
anak sekolah
42. Pemberian vitamin A 4,6 3,5 2,9 11
pada balita
43. Pemantauan asi 4,7 3,5 1,5 9,7
eksklusif
44. Pelayanan Kesehatan 3,3 2 4 9,3
Gigi dan Mulut Pada
Anak SD
E. P2M
45. Cakupan 4,9 4,5 1,9 11,3
penanganan diare
46. Pelayanan pada 3 4,6 3 10,6
lanjut usia
47. Pelayanan penderita 4 4 3 11
hipertensi
n
A. Kesehatan lingkungan
Pengawasan sarana air 2+3+4+3+3+2+2 2,7
1.
minum
2. JambanSehat 2+3+3+3+2+4+3 2,8
STBM ( Sanitasi Total 2+2+2+3+3+3+2 2,4
3.
Berbasis Masyarakat)
TTU ( Tempat-Tempat 3+3+4+3+2+4+3 3,1
4.
Umum)
TPM (Tempat Pengelolaan 3+3+2+3+4+2+2 2,7
5.
Makanan)
6. Air minum berkualitas (layak) 2+3+2+3+3+3+2 2,5
Pengawasan sarana air 2+3+3+2+1+2+2 2,1
7.
minum
B. KIA-KB
8. Cakupan K1 2+1+1+2+3+1+2 1,7
9. Cakupan K4 2+3+1+1+1+1+3 1,7
10. Persalinan ditolongtenkes 1+2+1+3+2+1+2 1,7
11. Persalinan di fasayankes 2+3+2+2+3+3+2 2,4
12. Pelayanan KF 1 1+2+2+1+1+2+2 1,5
13. Pelayanan KF 2 2+3+3+2+4+4+3 3
14. Pelayanan KF 3 (Nifas 3) 2+3+2+3+2+1+3 2,2
PemberianVit. A 1+2+1+1+2+2+1 1,4
15.
padaIbuHamil
16. Imunisasi Td1 padaIbuHamil 2+1+1+2+2+1+2 1,5
17. Imunisasi Td2 padaIbuHamil 3+2+3+2+3+3+2 2,5
18. Imunisasi Td3 padaIbuHamil 3+4+2+3+3+4+2 3
19. Imunisasi Td4 padaIbuHamil 3+4+4+2+3+3+4 3,2
20. Imunisasi Td5 padaIbuHamil 4+3+3+2+2+3+3 2,8
Imunisasi Td2+ 3+2+4+3+4+4+3 2,5
21.
padaIbuHamil
22. Pelayanan KB 3+2+1+3+3+2+1 2,1
PelayananKomplikasiKebida 1+2+3+2+2+1+1 1,7
23.
nan
Cakupan neonatus dengan 2+2+1+3+3+2+1 2
24.
komplikasi
25. Cakupan neonatus (KN1) 1+2+1+2+2+1+2 1,5
Cakupan kunjungan 1+1+2+2+1+2+2 1,5
26.
neonatus (KN2)/ KN lengkap
27. Cakupan pelayanan bayi 1+2+1+3+2+1+2 1,7
C. Imunisasi
28. HB 0 2+2+3+2+2+2+2 2,1
38
Legality : Tidakmelanggarhokumdanetika
NO INDIKATOR P E A R L TOTAL
A. Kesehatan lingkungan
Pengawasan sarana air
1. 1 1 1 1 1 1
minum
2. JambanSehat 1 1 1 1 1 1
STBM ( Sanitasi Total
3. 1 1 1 1 1 1
Berbasis Masyarakat)
TTU ( Tempat-Tempat
4. 1 1 1 1 1 1
Umum)
TPM (Tempat Pengelolaan
5. 1 1 1 1 1 1
Makanan)
6. Air minum berkualitas (layak) 1 1 1 1 1 1
Pengawasan sarana air
7. 1 1 1 1 1 1
minum
B. KIA-KB
8. Cakupan K1 1 1 1 1 1 1
9. Cakupan K4 1 1 1 1 1 1
10. Persalinan ditolongtenkes 1 1 1 1 1 1
11. Persalinan di fasayankes 1 1 1 1 1 1
12. Pelayanan KF 1 1 1 1 1 1 1
13. Pelayanan KF 2 1 1 1 1 1 1
14. Pelayanan KF 3 (Nifas 3) 1 1 1 1 1 1
PemberianVit. A
15. 1 1 1 1 1 1
padaIbuHamil
16. Imunisasi Td1 padaIbuHamil 1 1 1 1 1 1
17. Imunisasi Td2 padaIbuHamil 1 1 1 1 1 1
18. Imunisasi Td3 padaIbuHamil 1 1 1 1 1 1
19. Imunisasi Td4 padaIbuHamil 1 1 1 1 1 1
20. Imunisasi Td5 padaIbuHamil 1 1 1 1 1 1
Imunisasi Td2+
21. 1 1 1 1 1 1
padaIbuHamil
22. Pelayanan KB 1 1 1 1 1 1
PelayananKomplikasiKebida
23. 1 1 1 1 1 1
nan
24. Cakupan neonatus dengan 1 1 1 1 1 1
40
komplikasi
25. Cakupan neonatus (KN1) 1 1 1 1 1 1
Cakupan kunjungan
26. 1 1 1 1 1 1
neonatus (KN2)/ KN lengkap
27. Cakupan pelayanan bayi 1 1 1 1 1 1
C. Imunisasi
28. HB 0 1 1 1 1 1 1
29. BCG 1 1 1 1 1 1
30. DPT-Htb 1 1 1 1 1 1 1
31. DPT-Htb 2 1 1 1 1 1 1
32. DPT-Htb 3 1 1 1 1 1 1
33. Polio 1 1 1 1 1 1 1
34. Polio 2 1 1 1 1 1 1
35. Polio 3 1 1 1 1 1 1
36. Polio 4 1 1 1 1 1 1
37. Campak 1 1 1 1 1 1
D. Gizi
Pemberian tablet tambah
38. 1 1 1 1 1 1
darah
Pemantaun pertumbuhan
39. 1 1 1 1 1 1
balita
CakupanPelayananKesehata
40. 1 1 1 1 1 1
nBalita
Pemantauan pertumbuhan
41. 1 1 1 1 1 1
pada anak sekolah
Pemberian vitamin A pada
42. 1 1 1 1 1 1
balita
43. Pemantauan asi eksklusif 1 1 1 1 1 1
PelayananKesehatan Gigi
44. 1 1 1 1 1 1
danMulutpadaanak SD
E. P2M
45. Cakupan penanganan diare 1 1 1 1 1 1
46. Pelayanan pada lanjut usia 1 1 1 1 1 1
Pelayanan penderita
47. 1 1 1 1 1 1
hipertensi
48. Pelayanan penderita DM 1 1 1 1 1 1
Pelayanan orang dengan
49. 1 1 1 1 1 1
gangguan jiwa berat
41
NPD NPT
A. Kesehatan
lingkungan
1. Pengawasan sarana 8,4 9,5 2,7 1 48,33 48,33
air minum
2. Jamban Sehat 1,4 8,9 2,8 1 28,84 28,84
3. STBM ( Sanitasi Total 1,4 8,4 2,4 1 23,52 23,52
Berbasis Masyarakat)
4. TTU ( Tempat- 6,6 7 3,1 1 42,16 42,16
Tempat Umum)
5. TPM (Tempat 7 7,5 2,7 1 39,15 39,15
Pengelolaan
Makanan)
6. Air minum berkualitas 1,4 8 2,5 1 23,5 23,5
(layak)
7. Pengawasan sarana 1,4 9,3 2,1 1 22,47 22,47
air minum
B. KIA-KB
8. Cakupan K1 1,4 9 1,7 1 17,68 17,68
9. Cakupan K4 1,4 9 1,7 1 17,68 17,68
10. Persalinan ditolong 1,4 9,5 1,7 1 18,53 18,53
tenkes
11. Persalinan di 1,4 8,7 2,4 1 24,24 24,24
Fasayankes
12. Pelayanan KF 1 1,4 8 1,5 1 14,1 14,1
13. Pelayanan KF 2 1,4 9,7 3 1 33,3 33,3
14. Pelayanan KF 3 1,4 10 2,2 1 25,08 25,08
(Nifas 3)
15. Pemberian Vit. A 1,4 9 1,4 1 14,56 14,56
pada ibu Hamil
42
25. BCG
26. DPT-Htb 1
27. DPT-Htb 2
28. DPT-Htb 3
29. Polio 1
30. Polio 2
31. Polio 3
32. Polio 4
33. Campak
42. Cakupan K1
43. Pelayanan KF 1
44. Pemberian Vit. A pada ibu Hamil
45. Pelayanan Komplikasi kebidanan
46. Cakupan Kunjungan Neonatus (KN2/KN lengkap)
47. Cakupan pelayanan bayi
48. Cakupan Neonatus (N1)
49. Pemantauan asi eksklusif
Total vertikal 0 1 2 2 2 5
Total 0 2 0 0 0 0
horizontal
Total 0 3 2 2 2 5 14
JUMLAH 14
mengenai Pemateri : 2
orang denga x 25.000,- =
gangguanh Rp. 50.000,-
jiwa berat Honor
Pemateri :
Rp.
300.000,-
Transport
Pemateri :
Rp.
100.000,-
3. Meningkatkan Melakukan Dokter - Puskesma Kepala Konsumsi
pengetahuan pelatihan puskesmas s Benu- Puskesmas petugas
tenaga mengenai dan Benua kesehatan :
kesehatan diagnosa suatu Paramedis 20 x 5000 =
mengenai penyakit puskesmas Rp, 100.000,-
diagnosa kepada dokter
suatu puskesmas
penyakit agar
memaksimalk
an rujukan
pasien
JUMLAH TOTAL PENGELUARAN BIAYA Rp. 1.810.000,-
BAB VI
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Berdasarkan hasil identifikasi masalah kesehatan, didapatkan 11
program kesehatan yang terdapat di PuskesmasBenu-Benua.
2. Berdasarkan hasil analisis masalah kesehatan, yang menjadi prioritas
masalah Puskesmas Benu-Benua adalah pelayanan orang dengan
gangguan jiwa berat.
3. Plan of Action yang bertujuan untuk meningkatkan pelayanan orang
dengan gangguan jiwa berat di wilayah kerja PuskesmasBenu-Benua
yaitu:
a. Melakukan sosialisasi (Pamfletdan poster) ditempat-tempat
umum dan dibagikan kepada rumah warga
b. Mengadakan penyuluhan kepada masyarakat untuk menunjang
pengetahuan mengenai orang dengan gangguan jiwa berat
c. Melakukan pelatihan mengenai diagnose suatu penyakit kepada
dokter puskesmas
B. SARAN
Adapun saran sebagaialternativepemecahanmasalah, yaitu:
1. Menambah jumlah petugas kesehatan yang dilakukan pembinaan
tentang pelayanan orang dengan gangguan jiwa berat.
2. Mengkoordinasikan segera dengan pihak dinas kesehatan mengenai
cakupan program kegiatan.
3. Meningkatkan peran aktif petugas kesehatan dalam mengunjungi
kegiatan penyuluhan, pendidikan dan pelatihan dalam pelayanan
orang dengan gangguan jiwa berat.
4. Membangun jalur kerjasama dengan dokter spesialis kejiwaan seb
agai konsulen dalam menghadapi pelayanan terhadap orang dengan
gangguan jiwa berat.
53
54
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
40
35
30
25
20
% komulatif
15
%bln ini
10 % bln lalu
0
ul
u ba ua ha ua
ip alo en do ap
l. T gg - B o -D
Ke un nu l. S pu
P u Be Ke Da
l. l. l.
Ke Ke Ke
90
80
70
60
50
40 % komulatif
30 % bln ini
% bln lalu
20
10
0
ul
u ba ua ha ua
Tip galo Ben o do Dap
l. g u- l. S pu
-
Ke uun Ben Ke a
l. P l. l. D
Ke Ke Ke
56
80
70
60
50
40
% komulatif
30 % bln ini
20 % bln lalu
10
0
u ba a a a
ul la o nu oh pu
Tip e d a
l. g -B o -D
Ke ung enu el. S apu
P K
l. l. B l. D
Ke Ke Ke
35
30
25
20
15 % komulatif
% bln ini
10 % bln lalu
0
u ba a a a
ul lo nu oh pu
iT p a e d a
l. g -B o -D
Ke ung enu el. S apu
P K
l. l. B l. D
Ke Ke Ke
57
140
120
100
80
60 % komulatif
% bln ini
40 % bln lalu
20
0
u ba a a a
ul la o nu oh pu
Tip e d a
l. g -B o -D
Ke ung enu el. S apu
P K
l. l. B l. D
Ke Ke Ke
Dokumentasi