Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

POS PEMBINAAN TERPADU


(POSBINDU)

Di susun oleh :
1. Ana Muflikhah (2110030)
2. Aulia Putri (2110109)
3. Cici Kristia (2110062)
4. Haura Aziza (2110031)
5. Nasya Dhea (2110105)
6. Rizki Ogara (2110033)
7. Yesica (2110038)

PROGRAM STUDI DIPLOMA TIGA KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN RUMAH SAKIT HUSADA
JAKARTA
2024
Kata Pengantar
Puja dan puji syukur kami haturkan kepada Allah Swt yang telah memberikan banyak nikmat,
taufik dan hidayah sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul "Pos Pembinaan
Terpadu (Posbindu)" dengan baik tanpa ada halangan. Makalah ini telah kami selesaikan dengan
maksimal berkat kerjasama dengan kelompok kami. Oleh karena itu kami sampaikan banyak
terimakasih kepada kelompok yang telah berkerjasama secara maksimal dalam penyelesaian
makalah ini.

Diluar itu, penulis sebagai manusia biasa menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan
dalam penulisan makalah ini, baik dari segi tata bahasa dan susunan kalimat, oleh sebab itu dengan
segala kerendahan hati, kami selaku penyusun menerima segala kritik dan saran yang membangun
dari pembaca. Makalah ini kami harap dapat membantu pembaca dalam memahami lebih tentang
pelaksanaan kegiatan Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu). Demikian yang bisa kami sampaikan,
semoga makalah ini dapat menambah ilmu pengetahuan dan memberikan manfaat nyata bagi
pembaca.

Jakarta, 2 Maret 2024

Kelompok 3
DAFTAR ISI

BAB 1 ........................................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ....................................................................................................................................... 4
A. LATAR BELAKANG ..................................................................................................................... 4
B. RUMUSAN MASALAH ................................................................................................................. 4
C. TUJUAN PENULISAN .................................................................................................................. 5
D. MANFAAT PENELITIAN ............................................................................................................. 5
BAB II .......................................................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN .......................................................................................................................................... 6
A. Definisi Pos Pembinaan Terpadu (POSBINDU)........................................................................... 6
B. Tujuan Penyelenggaraan Pos Pembinaan Terpadu (POSBINDU) ............................................. 6
C. Sasaran Program............................................................................................................................. 6
D. Waktu Pelaksanaan Kegiatan Pos Pembinaan Terpadu (POSBINDU) ..................................... 7
E. Penyelenggara Kegiatan Pos Pembinaan Terpadu (POSBINDU) .............................................. 7
F. Sarana dan Prasarana yang Dibutuhkan dalam Pelaksanaan POSBINDU .............................. 8
G. Bentuk – Bentuk Kegiatan Dalam Pos Pembinaan Terpadu (POSBINDU) .......................... 9
H. Peran Serta masyarakat Dalam Pelaksanaan Kegiatan Pos Pembinaan Terpadu
(POSBINDU) ........................................................................................................................................... 9
I. Mekanisme Pelaksanaan Pos Pembinaan Terpadu (POSBINDU) ............................................. 9
J. Tahapan pelaksanaan kegiatan di Posbindu yaitu (Kemenkes RI, 2019); ............................... 10
BAB III....................................................................................................................................................... 12
PENUTUP .................................................................................................................................................. 12
A. Kesimpulan .................................................................................................................................... 12
B. Saran .............................................................................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................ 13
BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Program Pemerintah dalam mengatasi masalah kesehatan masyarakat salah satunya
posbindu. Posbindu merupakan peran serta masyarakat di dalam melakukan kegiatan
dalam mendeteksi dini dan pemantauan factor risiko Penyakit Tidak Menular utama yang
dilaksanakan secara terpadu,rutin,dan periodik. Posbindu diharapkan dapat dimanfaatkan
secara maksimal oleh masyarakat untuk mencegah penyakit komplikasi lainnya,posbindu
mencakup Penyakit Tidak Menular yang semakin banyak terjadi di masyarakat (Fitriani
dan Harahap, 2018).
Jumlah penduduk lanjut usia semakin meningkat sehingga menjadisalah satu indikator
keberhasilan pembangunan dibidang kesehatan.Di duniasaat ini, jumlah penduduk lanjut
usia sudah mencapai sekitar 21% dari total populasi dunia. Pada tahun 2025, diperkirakan
akan mencapai jumlah sekitar1,2 miliar jiwa. dari jumlah 1,2miliar lanjut usia tersebut,
sekitar 80% hidupdi negara-negara sedang berkembang. Khusus di Indonesia, berdasar
sensus penduduk tahun 2010 menunjukkan bahwa populasi lansia adalah sekitar 18,1 juta
jiwa atau 9,6% dari total populasi dan akan terus meningkat.
Posbindu merupakan suatu bentuk keterpaduan pelayanan kesehatanterhadap lansia di
tingkat desa dalam masing-masing di wilayah kerjaPuskesmas.Dasar pembentukan
Posbindu yaitu untuk meningkatkankesejahteraan masyarakat terutama lansia dengan
sasaran langsung dansasaran tidak langsung.Sasaran langsung yaitu pralansia 45-59 tahun,
lansia60-69 tahun, dan lansia resiko tinggi yaitu usia lebih dari 70 tahun.Sedangkan
sasaran yang tidak langsung adalah keluarga di mana lansia berada, masyarakat di
lingkungan lansia, organisasi sosial yang bergerak didalam pembinaan kesehatan lansia,
petugas kesehatan yang melayanikesehatan lansia dan masyarakat luas.
Data organisasi kesehatan dunia (WHO) menunjukkan bahwasebanyak 57 juta (63%)
angka kematian yang terjadi di dunia,4% meninggalsebelum usia 70 tahundan 36 juta
(43%) angka kesakitan disebabkan olehPenyakit Tidak Menular.PTM adalah penyakit
yang bukan disebabkan olehinfeksi kuman termasuk penyakit kronis degeneratif, antara
lain penyakit jantung, diabetes melitus (DM), kanker, penyakit paru obstruktif
kronis(PPOK), dan gangguan akibat kecelakaan dan tindak kekerasan. Kasus PTM.

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah dalam makalah yang akan
disusun oleh penulis yaitu: "Bagaimanakah pelaksanaan kegiatan Pos Pembinaan Terpadu
(Posbindu)?
C. TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan penulisan dari makalah ini yaitu :
1. Tujuan Umum
Mampu memahami dan melaksanakan kegiatan Posbindu/Posyandu
2. Tujuan Khusus
a. Mampu mengetahui dan memahami tujuan diselenggarakannya Pos Pembinaan
Terpadu (Posbindu)
b. Mampu mengetahui sasaran program Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu)
c. Mampu mengetahui waktu pelaksanaan kegiatan Pos Pembinaan Terpadu
(Posbindu)
d. Mampu mengetahui penyelenggara kegiatan Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu)
e. Mampu mengetahui sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam penyelenggaraan
kegiatan Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu)
f. Mampu mengetahui dan memahami bentuk-bentuk kegiatan dalam Pos Pembinaan
Terpadu (Posbindu)
g. Mampu mengetahui dan memahami peran serta lansia dalam pelaksanaan kegiatan
Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu).
h. Mampu mengetahui dan memahami mekanisme pelaksanaan Pos
i. Pembinaan Terpadu (Posbindu)
j. Mampu mengetahui dan memahami jenis-jenis pelayanan yang diberikan pada
lansia dalam Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu)
k. Mampu mengetahui dan memahami kendala yang terjadi dalam pelaksanaan Pos
Pembinaan Terpadu (Posbindu)

D. MANFAAT PENELITIAN
1. Bagi Peneliti
Manfaat penelitian ini bagi peneliti adalah untuk menambah pengetahuan dan wawasan
tentang karakteristik dan pemanfaatan posbindu.
2. Bagi Petugas Kesehatan
Manfaat penelitian ini bagi petugas kesehatan adalah diharapkan dapat memberikan
sumber informasi dan pengetahuan kesehatan melalui pemanfaatan posbindu.
3. Bagi Responden
Sebagai bahan masukan dan informasi kepada masyarakat tentang karakteristik dan
pemanfaatan posbindu.
4. Bagi Masyarakat
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan pengetahuan tentang
pentingnya pemanfaatan posbindu
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Pos Pembinaan Terpadu (POSBINDU)


Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) dikenal di kalangan masyarakat dengan istilah
Posyandu Lansia. Posyandu lansia adalah pos pelayanan terpadu untuk masyarakat usia
lanjut di suatu wilayah tertentu yang sudah disepakati, yang digerakkan oleh masyarakat
dimana mereka bisa mendapatakan pelayanan kesehatan (Sulistyorini, dkk, 2016).

Posbindu merupakan salah satu bentuk upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat


(UKBM) yang dibentuk oleh masyarakat berdasarkan inisiatif dan kebutuhan masyarakat
itu sendiri, khususnya penduduk usia lanjut. Posbindu kependekan dari Pos Pembinaan
Terpadu, program ini berbeda dengan Posyandu, karena Posbindu dikhususkan untuk
pembinaan para orang tua baik yang akan memasuki masa lansia maupun yang sudah
memasuki lansia.

Posbindu merupakan wujud peran serta masyarakat dalam kegiatan deteksidini,


pemantauan dan tindak lanjut dini faktor resiko Penyakit Tidak Menular secara mandiri
dan berkesinambungan. Posbindu menjadi salah satu bentuk upaya kesehatan masyarakat
(UKM) yang selanjutnya berkembang menjadi upaya kesehatan bersumber daya
masyarakat (UKBM).

B. Tujuan Penyelenggaraan Pos Pembinaan Terpadu (POSBINDU)


Tujuan diadakannya Posbindu adalah untuk meningkatkan derajatkesehatan dan
mutu kehidupan untuk mencapai masa tua yang bahagia dan berguna dalam kehidupan
keluarga dan masyarakat sesuai denganeksistensinya dalam strata kemasyarakatan. Jadi
dengan adanya Posbindu diharapkan adanya kesadaran dari usia lanjut untuk membina
kesehatannya serta meningkatkan peran serta masyarakat termasuk keluarganya dalam
mengatasi kesehatan usia lanjut.
Fungsi dan tugas pokok Posbindu yaitu : membina lansia supaya tetap bisa
beraktivitas, namun sesuai kondisiusianya agar tetap sehat, produktif dan mandiri selama
mungkin sertamelakukan upaya rujukan bagi yang membutuhkan.

C. Sasaran Program
Berdasarkan hasil penelitian, seluruh informan diketahui memiliki pemahaman
yang baik terhadap sasaran program yakni masyarakat usia ≥ 15 tahun, meskipun dalam
pelaksanaannya lebih banyak peserta yang berusia lanjut dibandingkan dengan peserta
yang berusia 15- 59 tahun. Hal ini dikarenakan pada awal pelaksanaannya dahulu,
Posbindu PTM dilaksanakan berbarengan dengan Posyandu Lansia, sehingga pada saat
kegiatan tersebut dipisah, sebagian besar lansi datang ke Posbindu PTM untuk melakukan
pemeriksaan darah. Hasil tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Irmawati
(2018) yang menyebutkan kendala pada proses komunikasi dan penyampaian informasi
menyebabkan banyaknya masyarakat yang keliru terhadap pelaksanaan program
Posbindu PTM dan Posyandu Lansia.

D. Waktu Pelaksanaan Kegiatan Pos Pembinaan Terpadu (POSBINDU)


Menurut Kemenkes RI (2019), beberapa ketentuan mengenai waktu pelaksanaan
kegiatan Posbindu yaitu:
1) Frekuensi Pelaksanaan Posbindu dilaksanakan paling kurang satu kali per bulan.
2) Waktu pelaksanaan disepakati bersama masyarakat setempat.
3) Waktu pelaksanaan kegiatan dapat diinformasikan beberapa hari sebelumnya.

E. Penyelenggara Kegiatan Pos Pembinaan Terpadu (POSBINDU)


Menurut Sulistyorini (2010), penyelenggara kegiatan Pos Pembinaan Terpadu
(Posbindu) yaitu:
1) Pelaksanaan kegiatan
Anggota masyarakat yang telah dilatih menjadi kader kesehatan di bawah bimbingan
Puskesmas.
2) Pengelola
Pengurus yang berasal dari kader PKK, tokoh masyarakat formal maupun nonformal.

Sedangkan menurut Kemenkes RI (2019), penyelenggara kegiatan Pos Pembinaan


Terpadu (Posbindu) yaitu:
1) Pengelola Posbindu
a. Masyarakat.
b. Lembaga kemasyarakatan.
c. Organisasi kemasyarakatan.
d. Institusi pemerintah/ swasta.

2) Pelaksana Posbindu
Pelaksana kegiatan Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) adalah kader
yang memiliki kriteria:
a. Bisa baca dan menulis.
b. Mau dan mampu.
c. Terlatih bersertifikat paling kurang mendapat surat keterangan sudah dilatih dari
Puskesmas pembinanya.
F. Sarana dan Prasarana yang Dibutuhkan dalam Pelaksanaan POSBINDU
Pelaksanaan Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) perlu ditunjang dengan sarana dan
prasarana yang memadai agar lebih optimal dalam memberikan pelayanan kesehatan pada
setiap lanjut usia yang mengikuti kegiatan Posbindu. Menurut Kemenkes RI (2019), sarana
dan prasarana yang dibutuhkan yaitu:
1. Posbindu disarankan diselenggarakan pada tempat yang mudah di jangkau dan
memiliki lingkungan yang bersih.
2. Sarana Pendukung Kegiatan/Posbindu Kit: Kelengkapan paling kurang tersedia:
a. alat pengukuran tekanan darah (tensimeter).
b. alat pegukuran gula darah/ glukometer.
c. alat pengukur berat badan/ timbangan.
d. alat pengukur tinggi badan.
e. alat ukur lingkar perut/ pita meteran.
f. buku pemantauan peserta / buku monitoring.
g. buku pencatatan

Bagi Posbindu yang memiliki kemampuan dapat menambah sarana berupa:


1) Alat pengukuran kolesterol.
2) Alat pengukuran tajam penglihatan.
3) Pengukuran tajam pendengaran.

Bahan habis pakai yang dibutuhkan dalam pelaksanaan kegiatan Pos


Pembinaan Terpadu (Posbindu) diantaranya yaitu:
1) sarung tangan.
2) striptes gula darah sewaktu.
3) kapas alkohol.
4) jarum khusus / lancet untuk pengukuran gula darah atau kolesterol.
5) kotak limbah benda tajam/ safety box.

G. Bentuk – Bentuk Kegiatan Dalam Pos Pembinaan Terpadu (POSBINDU)


Menurut Sulistyorini, dkk (2010) kegiatan posyandu lansia ini mencakup upaya-
upaya perbaikan dan peningkatan kesehatan masyarakat, meliputi:
1. Promotif
Yaitu upaya peningkatan kesehatan, misalnya penyuluhan perilaku hidup sehat, gizi
usia lanjut dalam upaya meningkatkan kesegaran jasmani.
2. Preventif
Yaitu upaya pencegahan penyakit, mendeteksi dini adanya penyakit dengan
menggunakan KMS lansia.
3. Kuratif
Yaitu upaya mengobati penyakit sedaang diderita lansia.
4. Rehabilitatif
Yaitu upaya mengembalikan kepercayaan diri pada lansia.

H. Peran Serta masyarakat Dalam Pelaksanaan Kegiatan Pos Pembinaan Terpadu


(POSBINDU)
Menurut Sulistyorini, dkk (2010), para masyarakat diharapkan dapat bersama sama
mewujudkan kesehatan dengan cara:

1. Berperan aktif dalam kegiatan penyuluhan


2. Olahraga secara teratur sesuai kemampuan
3. Menjalani pemeriksaan kesehatan secara berkala
4. Menjalani pengobatan
5. Meningkatkan upaya kemandirian dan pemenuhan kebutuhan pribadi

I. Mekanisme Pelaksanaan Pos Pembinaan Terpadu (POSBINDU)


Ada beberapa mekanisme dalam Pelaksaan Pos Pembinaan Terpadu (POSBINDU)
yaitu sebagai berikut:
1. Sistem 7 (Tujuh) Meja
a. Meja 1: Pendaftaran
b. Meja 2: Pemeriksaan kesehatan
c. Meja 3: Pengukuran tekanan darah, tinggi badan, berat badan, serta dicatat di KMS.
d. Meja 4: Penyuluhan
e. Meja 5: Pengobatan
f. Meja 6: Pemeriksaan gigi
g. Meja 7: PMT (pemberian makanan tambahan)
2. Sistem 5 (Lima) Meja
a. Meja 1: Pendaftaran
b. Meja 2: Pengukuran dan penimbangan berat badan
c. Meja 3: Pencatatan tentang pengukuran tinggi badan dan berat badan, Indeks Massa
Tubuh (IMT), dan mengisi KMS.
d. Meja 4: Penyuluhan, konseling dan pelayanan pojok gizi, serta pemberian PMT
e. Meja 5: Pemeriksaan kesehatan dan pengobatan, mengisi data-data hasil
pemeriksaan kesehatan pada KMS. Dan diharapkan setiap kunjungan para lansia
dianjurkan untuk selalu membawa KMS lansia guna memantau status
kesehatannya.

3. Sistem 3 (Tiga) Meja


a. Meja 1: Pendaftaran lansia, pengukuran dan penimbangan berat badan dan atau
tinggi badan.
b. Meja 2: Melakukan pencatatan berat badan, tinggi badan, Indeks Massa Tubuh
(IMT). Pelayanan kesehatan seperti pengobatan sederhana dan rujukan kasus juga
dilakukan di meja ini.
c. Meja 3: Melakukan kegiatan penyuluhan atau konseling, disini juga bisa dilakukan
pelayanan pojok gizi.

J. Tahapan pelaksanaan kegiatan di Posbindu yaitu (Kemenkes RI, 2019);


1. Tahapan I
Tahapan I terdiri atas beberapa langkah yaitu:
a. Pengisian Nomor Induk Kependudukan (NIK).
b. Pengisian data peserta.
2. Tahapan II
Tahapan II yaitu Wawancara FR PTM. Wawancara Faktor Risiko PTM mengenai:
a. Tanyakan Riwayat Penyakit Tidak Menular pada keluarga dan diri sendiri. (Lihat
Lampiran I).
b. Tanyakan Faktor Risiko PTM:
• Tanyakan Merokok atau tidak, atau pernah merokok.
• Tanyakan apakah ada anggota keluarga serumah merokok.
• Tanyakan apakah mengkonsumsi alcohol.
• Tanyakan tingkat stres dengan menggunakan kuesioner SRQ-20.
3. Tahapan III
Tahapan III terdiri atas beberapa langkah yaitu:
a. Pengukuran tinggi badan.
b. Pengukuran berat badan mengggunakan timbangan.
c. Menghitung IMT
4. Tahapan IV
Tahapan IV terdiri atas dua pemeriksaan yaitu pemeriksaan tekanan
darah dan gula darah.
a. Pemeriksaan tekanan darah dilakukan setiap bulan.
b. Pemeriksaan gula darah bagi individu sehat paling sedikit dilaksanakan 1 tahun
sekali dan bagi peserta dengan obesitas, dilakukan pemeriksaan paling sedikit 1-2
kali dalam setahun.

5. Tahapan V
Tahapan V terdiri atas beberapa langkah yaitu:
a. Identifikasi faktor risiko PTM.
b. Edukasi faktor risiko PTM.
c. Tindak lanjut dini faktor risiko PTM.
d. Pengisian hasil layanan.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Posbindu adalah pos pelayanan terpadu untuk masyarakat usia lanjut di suatu
wilayah tertentu yang sudah disepakati, yang digerakkan oleh masyarakat dimana mereka
bisa mendapatakan pelayanan kesehatan (Sulistyorini, Pebriyanti, Proverawati, 2010;
Sunaryo, dkk, 2016). Kegiatan Posbindu dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan
derajat kesehatan dan mutu pelayaanan kesehatan usia lanjut di masyarakat sehingga dapat
tercapai masa tua yang bahagia dan berdaya guna bagi keluarga.
Untuk tercapainya tujuan pelaksanaan kegiatan Posbindu, maka sosialisasi dan
pelaksanaan kegiatan Posbindu harus ditingkatkan agar masyarakat mau dan mampu ikut
serta dalam kegiatan Posbindu.

B. Saran
Sebagai calon tenaga kesehatan yang akan berperan dalam meningkatkan kualitas
kesehatan Masyarakat. Kemudia mahasiswa perawat harus mampu memahami setiap
program yang dilaksanakan pemerintah dalam hal ini program Pos Pembinaan Terpadu
(Posbindu) sehingga dapat secara aktif melaksanakan peranannya saat sudah berada di
dunia pekerjaan.
DAFTAR PUSTAKA

Ekasari, dkk. 2018. Meningkatkan Kualitas Hidup Lansia: Konsep dan Berbagai Strategi
Intervensi. Malang: Wineka Media

Kemenkes RI. 2019. Petunjuk Teknis Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) bagi Kader. Jakarta:
Kementrian Kesehatan

Sulistyorini, dkk. 2010. Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) dan Desa Siaga. Bantul: Nuha
Medika

Sunaryo, dkk. 2016. Asuhan Keperawatan Gerontik. Yogyakarta: CV. Andi Offset

Anda mungkin juga menyukai