Proposal Penelitian
Disusun untuk memenuhi tugas Ujian Akhir Semester Pada Mata Kuliah
Metode Penelitian Kualitatif
Oleh :
Septa Decelita Wahyuni S022202063
i
2022
ii
KATA PENGANTAR
Penulis
iii
DAFTAR ISI
Cover..................................................................................................................i
Kata Pengantar.................................................................................................ii
Daftar isi............................................................................................................iii
Daftar Tabel......................................................................................................iv
Daftar Gambar.................................................................................................v
Daftar Lampiran...............................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................1
[B.] Fokus Penelitian............................................................................4
[C.] Rumusan Masalah.......................................................................95
[D.] Tujuan Penelitian........................................................................95
[E.] Manfaat Penelitian.....................................................................106
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................231
iv
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR LAMPIRAN
Informed Consent
Lembar Persetujuan
vi
i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan merupakan hak asasi manusia yang harus dilindungi dan
diperhatikan oleh pemerintah. Kesehatan juga merupakan salah satu indikator
penting dalam menentukan kesejahteraan suatu bangsa di samping ekonomi dan
sosial. Hal ini ditegaskan dalam UndangUndang Dasar (UUD) tahun 1945 pasal
28 H ayat 1, yang menyatakan bahwa setiap orang berhak memperoleh pelayanan
kesehatan. Selain itu Undang-undang (UU) Nomor 36 tahun 2009 tentang
kesehatan juga menjelaskan dengan tegas hak dan kewajiban pemerintah maupun
masyarakat yang berkenaan dengan pemenuhan kesehatan. Kematian akibat
Penyakit Tidak Menular (PTM) diperkirakan akan terus meningkat di seluruh
dunia, peningkatan terbesar akan terjadi di negara-negara menengah dan miskin.
Lebih dari dua pertiga (70%) dari populasi global akan meninggal akibat penyakit
tidak menular seperti kanker, penyakit jantung, hipertensi, stroke dan diabetes.
Menurut perkiraan WHO, kematian akibat PTM akan meningkat 15% secara
global (sebanyak 44 juta kematian) antara tahun 2010 sampai tahun 2030.
Wilayah yang akan mengalami peningkatan paling besar sebesar lebih dari 20%
terjadi di wilayah Afrika, Asia Tenggara dan Mediterania Timur (WHO, 2011).
Indonesia merupakan salah satu negara yang telah menetapkan program nasional
untuk menanggulangi masalah PTM melalui program Posbindu PTM (Pos
Pembinaan Terpadu). Posbindu dilakukan untuk seluruh masyarakat yang berusia
15 tahun ke atas dengan pelaksana masyarakat dan dibantu oleh petugas
puskesmas setempat (Depkes, 2013). Dilakukan secara berkala dengan
menggunakan sistem 5 meja, yaitu pendaftaran; wawancara terarah; pengukuran
tinggi badan, berat badan, indeks masa tubuh, ;ingkar perut dan analisa lemak
tubuh; pengukuran tekanan darah gula, kolesterol total dan trigliserida darah,
Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA), kadar alkohol pernafasan dan tes amfetamin
urin; serta konseling, edukasi dan tindak lanjut lainnya (Kemenkes RI, 2014).
Di Indonesia beberapa PTM cenderung mengalami peningkatan, prevalensi
diabetes melitus dari 2,1 % tahun 2013 meningkat menjadi 6,7 % tahun 2014 dan
8
prevalensi Penyakit Jantung Koroner (PJK) dari 1,5% tahun 2013 menjadi 12,9%
tahun 2014 (Riskesdas, 2013; Permenkes RI, 2017). Di Provinsi Jambi prevalensi
gastritis dari 10,30% tahun 2013 meningkat mejadi 11,37% tahun 2014 sedangkan
prevalensi hipertensi mengalami penurunan dari 12,63% tahun 2013 menjadi
12,16% tahun 2014 (Profil Kesehatan RI, 2013; Profil Dinkes Prov.Jambi, 2014).
Penyakit Tidak Menular (PTM) di Puskesmas Simpang Sungai Duren
diantaranya, yaitu 114 kasus Hipertensi tahun 2016 meningkat menjadi 244 kasus
tahun 2017, 40 kasus diabetes mellitus tahun 2016 meningkat menjadi 51 kasus
tahun 2017, dan 13 kasus Penyakit Jantung Koroner (PJK) tahun 2016 meningkat
menjadi 26 kasus tahun 2017 (Puskesmas Simpang Sungai Duren, 2017).
Posbindu PTM merupakan salah satu upaya kesehatan bersumber daya
masyarakat (UKBM) yang berorientasi kepada upaya promotif dan preventif
dalam pengendalian PTM dengan melibatkan masyarakat mulai dari perencanaan,
pelaksanaan dan monitoring-evaluasi. Posbindu PTM berkembang di bawah
pembinaan puskesmas dan merupakan salah satu tuntutan dari Undang-Undang
Kesehatan RI Nomor 36 Tahun 2009 Bab X Pasal 158 bahwa pemerintah,
pemerintah daerah, dan masyarakat melakukan upaya pencegahan. Hasil
penelitian yang dilakukan Ayu (2018) dalam menganalisis pelaksanaan program
pos pembinaan terpadu penyakit tidak menular di wilayah kerja Puskesmas Kota
Matsum tahun 2018 dapat disimpulkan bahwa program Posbindu PTM di wilayah
kerja Puskesmas Kota Matsum belum maksimal, maka diharapkan kepada pihak
Dinas Kesehatan Kota Medan melengkapi sarana dan prasarana serta memberikan
pelatihan yang rutin bagi para kader. Diharapkan adanya kerjasama dan
koordinasi dengan berbagai pihak dalam pelaksanaan Posbindu PTM dan
diharapkan meningkatkan kualitas maupun kuantitas dari kegiatan posbindu. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan program Posbindu PTM memperoleh
dukungan dari masyarakat sendiri dan telah berjalan dengan baik. Hal ini
ditunjukkan melalui adanya sarana dan prasarana yang mendukung, pendanaan
yang memadai melalui mitra dan kerjasama puskesmas dengan lembaga lain,
adanya partisipasi dan sambutan baik dari masyarakat dan petugas pelaksana yang
bertanggung jawab (Parinduri, 2015) Meskipun demikian, masih terdapat
beberapa hal yang menjadi bahan evaluasi yang perlu ditingkatkan untuk
pencapaian output dari pelaksanaan posbindu PTM dalam deteksi dini dan
9
mencegah komplikasi diabetes melitus. Monitoring terhadap pelaksanaan program
menjadi perhatian penting dalam menjaga keberlanjutan pelaksanaan program.
Menurut laporan kinerja Direktorat P2PTM Tahun 2020 bahwa jumlah kabupaten/
kota yang melakukan pelayanan terpadu (PANDU) PTM kurang lebih sama
dengan 80 puskesmas dari target 103 hanya terealisasi 70 dengan capaian 67,96%
yang berarti mengalami penurunan. Puskesmas Cibungbulang Kabupaten Bogor
menunjukkan pada tahun 2017 cakupan Program Posbindu yang di dapat sebesar
24,5% dengan target sebesar 25% lalu pada tahun 2018 cakupan Program
Posbindu yang di dapat sebesar 15,3% dengan target sebesar 30% dan pada tahun
2019 cakupan Program Posbindu yang di dapat sebesar 24,8 % dengan target
sebesar 50% yang telah ditentukan dengan itu pada tahun 2017 sampai dengan
tahun 2019 laporan kunjungan program posbindu tidak mencapai target yang telah
tentukan. Karena terjadinya pandemi coronavirus disease 19 (Covid-19) di tahun
2020, maka dari itu peneliti ingin mengulas lebih dalam dan mengetahui
perbedaaan pelayanan Program Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular
sebelum dan sesudah terjadinya pandemi coronavirus disease 19 (Covid-19) di
Wilayah Kerja Puskesmas Sungai Duren Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2020-
2021.
B. Rumusan Masalah
Dari gambaran yang telah diuraikan pada latar belakang diatas, diketahui
terdapat penurunan capaian indikator maka dari itu perlu untuk mengulas lebih
dalam dan mengetahui perbedaaan pelayanan Program Pos Pembinaan
Terpadu Penyakit Tidak Menular sebelum dan sesudah terjadinya pandemi
coronavirus disease 19 ( Covid-19) di Wilayah Kerja Puskesmas Sungai
Duren Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2020-2021.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui analisis
pelaksanaan program Posbindu PTM di Wilayah Kerja Puskesmas
Sungai Duren Kabupaten Muaro Jambi pada tahun 2020-2021.
2. Tujuan Khusus
10
Adapun tujuan khusus penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Diketahuinya analisis proses pelaksanaan Posbindu PTM di Wilayah
Kerja Puskesmas Simpang Sungai Duren Kota Kabupaten Muaro Jambi
pada tahun 2020-2021.
b. Diketahuinya gambaran proses pelaksanaan Posbindu PTM sesuai
Standar Operasional Prosedur (SOP) di Wilayah Kerja Puskesmas
Simpang Sungai Duren.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Bagi Kepala Bidang P2M Dinas Kesehatan Kabupaten
Muaro Jambi
Memberikan informasi untuk pihak pengambil kebijakan khususnya
dibidang Pengendalian Pemberantasan Penyakit (P2M) Dinas Kesehatan
Kabupaten Muaro jambi yang digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam
upaya optimalisasi implementasi Posbindu PTM di Kabupaten Muaro Jambi.
2. Manfaat Bagi Puskesmas
Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi Puskesmas
Simpang Sungai Duren Kabupaten Muaro Jambi untuk optimalisasi
implementasi Posbindu PTM.
3. Manfaat Bagi Institusi Pendidikan
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan rujukan upaya pengembangan
ilmu kesehatan masyarakat dan berguna sebagai referensi bagi mahasiswa.
4. Manfaat Bagi Peneliti
Penelitian ini bermanfaat bagi peneliti untuk meningkatkan wawasan,
pengalaman di lapangan dan mengaplikasikan teori yang telah diperleh
selama perkuliahan serta dapat menambah pengetahuan peneliti khususnya
mengenai Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular (Posbindu PTM).
11
12
BAB II
A. Posbindu PTM
1. Program Posbindu PTM
Program merupakan suatu kegiatan atau aktivitas yang dibuat untuk
melaksanakan suatu kebijakan (Wirawan, 2016). Posbindu PTM merupakan upaya
masyarakat dalam kegiatan deteksi dini dan pemantauan faktor risiko PTM utama
yang dilaksanakan secara terpadu, rutin, dan periodik. Faktor risiko penyakit tidak
menular (PTM) meliputi pola makan tidak sehat, merokok, konsumsi minuman
beralkohol, kurang aktifitas fisik, obesitas, stres, hipertensi, hiperglikemi,
hiperkolesterol serta menindak lanjuti secara dini faktor risiko yang ditemukan
melalui konseling kesehatan dan segera merujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan
dasar. Kelompok PTM utama, yakni kanker, diabetes melitus (DM), penyakit
jantung dan pembuluh darah (PJPD), penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), dan
gangguan akibat kecelakaan dan tindak kekerasan (Kemenkes RI, 2013).
Posbindu PTM memiliki tujuan meningkatkan peran serta masyarakat
dalam pencegahan dan penemuan dini faktor risiko PTM. Sasaran utama Posbindu
PTM yakni kelompok masyarakat sehat, berisiko dan penyandang PTM berusia 15
tahun ke atas. Posbindu PTM dilaksanakan terintegrasi dengan upaya kesehatan
bersumber masyarakat yang sudah ada, di tempat kerja atau di klinik perusahaan,
tempat lain dimana masyarakat dalam jumlah tertentu berkumpul/beraktivitas
secara rutin, di lembaga pendidikan, misalnya di mesjid, gereja, klub olah raga,
pertemuan organisasi politik maupun kemasyarakatan. Pengintegrasian maksudnya
yaitu memadukan pelaksanaan Posbindu PTM dengan kegiatan yang sudah
dilakukan meliputi kesesuaian waktu dan tempat, serta memanfaatkan sarana dan
tenaga yang ada (Kemenkes RI, 2013).
Pelaksanaan Posbindu PTM dilakukan oleh kader kesehatan yang telah
ada atau beberapa orang dari masing-masing kelompok/ organisasi/ lembaga/
tempat kerja yang bersedia menyelenggarakan posbindu PTM yang dilatih, dibina
atau difasilitasi secara khusus untuk melakukan pemantauan faktor risiko PTM di
masing-masing kelompok atau organisasinya. Kriteria Kader Posbindu PTM
13
diantaranya berpendidikan minimal SLTA, mau dan mampu melaksanakan
kegiatan terkait Posbindu PTM (Kemenkes RI, 2013).
Pada penyelenggaraan Posbindu PTM tatanan desa/kelurahan perlu
melakukan kemitraan dengan forum desa/kelurahan siaga, industri, dan klinik
swasta untuk mendukung implementasi dan pengembangan kegiatan. Kemitraan
bermanfaat bagi Posbindu PTM untuk komunikasi dan koordinasi dalam
mendapatkan dukungan dari pemerintah daerah. Dukungan tersebut berupa
penyediaan sarana/prasarana lingkungan yang kondusif untuk menjalankan pola
hidup sehat misalnya tersedianya fasilitas olah raga atau sarana pejalan kaki yang
aman dan sehat (Kemenkes RI, 2013).
Menjalin kemitraan seperti dengan industri farmasi dapat bermanfaat
dalam pendanaan dan fasilitas alat, sedangkan kemitraan dengan klinik swasta
bermanfaat untuk memperoleh bantuan tenaga untuk pelayanan medis atau alat
kesehatan lainnya. Bagi klinik swasta, kontribusinya dalam penyelenggaraan
posbindu PTM juga memberikan dampak positif dalam meningkatkan citra dan
fungsi sosialnya (Kemenkes RI, 2013).
Tipe
Peralatan Deteksi Media KIE dan
Posbindu Jumlah Jumlah
Dini dan Monitoring Penunjang
PTM
Posbindu Alat ukur lingkar perut 1 buah Lembar balik 1 buah
PTM Alat ukur tinggi badan 1 buah Leaflet/brosur 1 buah
Dasar Alat analisa lemak 1 buah Buku panduan 1 buah
tubuh Buku pencatata 1 buah
Tensimeter digital 1 buah Formulir rujukan 1 KMS Sesuai
Peakflowmeter 1 buah FR-PTM kebutuhan
Kursi dan Meja Sesuai
Posbindu Alat ukur gula darah 1 buah kebutuhan
PTM Kolesterol total dan Kamar khusus 1(untuk
Utama trigliserida pemeriksaan
Peralatan Posbindu 1 paket IVA)
/Plus Alat tulis kantor 1 paket
Alat ukur kadar 1 paket
alkohol pernafasan
Tes Amfetamin Urin 1 buah
Bahan IVA, alat 1 set
kesehatan dan
penunjang lainnya
17
1) Memberikan pengetahuan tentang PTM, faktor risiko, dampak, dan
pengendalian PTM;
2) Memberikan pengetahuan tentang posbindu PTM;
3) Memberikan kemampuan dan keterampilan dalam memantau faktor
risiko PTM;
4) Memberikan keterampilan dalam melakukan konseling serta tindak lanjut
lainnya.
2. Partisipasi Masyarakat
Partisipasi merupakan keikutsertaan seseorang atau sekelompok anggota
masyarakat dalam suatu kegiatan (Mardikanto dan Soebiato, 2012;81-84). Adapun
lingkup partisipasi masyarakat dalam pembangunan yaitu :
a. Partisipasi dalam pengambilan keputusan;
21
Partisipasi masyarakat dalam pembangunan perlu ditumbuhkan melalui
dibukanya forum yang memungkinkan masyarakat banyak berpartisipasi
langsung dalam proses pengambilan keputusan tentang program-program
pembangunan di wilayah setempat.
b. Partisipasi dalam pelaksanaan kegiatan;
Partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan harus diartikan sebagai
pemerataan sumbangan masyarakat dalam bentuk tenaga kerja, uang tunai,
dana tau beragam bentuk korbanan lainnya yang sepadan dengan manfaat
yang akan diterima oleh masing-masing warga masyarakat yang
bersangkutan. Perlu adanya kegiatan khusus untuk mengorganisir warga
guna memelihara hasil pembangunan agar manfaatnya terus dinikmati.
c. Partisipasi dalam pemantauan dan evaluasi pembangunan;
Kegiatan pemantauan dan evaluasi program pembangunan sangat diperlukan
bertujuan memperoleh umpan balik tentang masalah-masalah yang muncul
dalam pelaksanaan pembangunan yang bersangkutan. Partisipasi masyarakat
untuk mengumpulkan informasi yang berkaitan dengan perkembangan
kegiatan serta perilaku aparat pembangunan sangat diperlukan.
d. Partisipasi dalam pemanfaatan hasil pembangunan.
Pemanfaatan hasil pembangunan akan merangsang kemauan dan
kesukarelaan masyarakat untuk selalu berpartisipasi dalam setiap program
pembangunan yang akan datang.
C. Konsep Sistem
1. Pengertian Sistem
Sistem merupakan suatu kesatuan yang utuh dan terpadu terdiri dari
berbagai elemen yang berhubungan serta saling mempengaruhi yang dipersiapkan
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Azwar, 2010).
2. Unsur – Unsur Sistem
Menurut Azwar (2010) menyatakan sistem terbentuk dari bagian atau
elemen yang berhubungan dan mempengaruhi. Bagian atau elemen tersebut
merupakan sesuatu yang mutlak harus ditemukan. Bagian elemen tersebut
diantaranya :
a. Masukan (Input);
22
Elemen masukan merupakan kumpulan elemen yang berada di dalam sistem
dan yang diperlukan untuk dapat berfungsinya sistem.
b. Proses (Process);
Elemen proses yaitu kumpulan elemen yang berada di dalam sistem berfungsi
untuk mengubah masukan menjadi luaran yang direncanakan.
c. Keluaran (Output);
Elemen keluaran merupakan kumpulan elemen yang dihasilkan dari
berlangsungnya suatu proses dalam sistem.
d. Dampak (Impact);
Elemen dampak merupkan akibat yang dihasilkan oleh keluaran sistem
e. Ligkungan (Environment);
Lingkungan yaitu dunia di luar sistem yang tidak dikelola oleh sistem tetapi
mempunyai pengaruh besar terhadap sistem.
f. Umpan Balik (Feedback)
Umpan balik yaitu kumpulan elemen yang merupakan keluaran dari sistem dan
sekaligus sebagai masukan bagi sistem tersebut (Azwar, 2010: 28).
3. Pendekatan Sistem
Pendekatan sistem merupakan tahapan dalam merancang rangkaian
komponen yang saling berhubungan sehingga dapat berfungsi sebagai suatu
kesatuan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan (L.James Harvey).
Pendekatan sistem merupakan strategi yang menggunakan metoda analisa, desain,
dan manajemen dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara efektif dan
efisien serta pendekatan ini merupakan penerapan dari cara berfikir yang sitematis
dan logis dalam membahas dan mencari pemecahan dari suatu masalah atau
keadaan yang dihadapi (Azwar, 2010).
D. Kerangka Teori
23
Gambar 2.1 Kerangka Teori Azwar tentang Hubungan Unsur – Unsur Sistem
Sumber: Azwar, 2010
E. Kerangka Konsep
24
BAB III
METODE PENELITIAN
C. Informan Penelitian
Informan dalam penelitian ini diambil dengan menggunakan teknik
purposive, yaitu teknik yang dilakukan untuk memilih informan, menentukan
subjek atau objek sesuai tujuan penelitian dengan menggunakan pertimbangan
pribadi yang sesuai dengan topik penelitian (Satori dan Komariah, 2014).
Informannya berkaitan dengan topik penelitian yakni implementasi program
Posbindu PTM dalam deteksi dini di Wilayah Kerja Puskesmas Tahtul Yaman
Kota Jambi. Informan penelitian terdiri dari 11 orang, yakni 1 orang kepala
puskesmas, 1 penanggung jawab program, 1 pelaksana program, 4 kader posbindu
dan 4 peserta Posbindu PTM.
Informan penelitian ini dipilih berdasarkan pertimbangan dan tujuan tertentu
yakni:
1. Pengelola program Posbindu PTM di Puskesmas merupakan informan
kunci yang berpengetahuan dan dapat memberikan informasi dan data
25
yang tepat sehingga membantu pengamat memahami apa yang sedang
terjadi (Patton, 2009);
2. Kader Posbindu PTM yang aktif merupakan informan yang
menyelenggarakan program tersebut sehingga memiliki informasi dan
memahami permasalahan pada program tersebut;
3. Peserta Posbindu PTM yang aktif sehingga dapat memberikan informasi
yang akurat.
D. Metode Pengumpulan Data
1. Data Primer
Data primer penelitian ini diperoleh melalui :
a. Wawancara mendalam (in-depth-interview) kepada informan berpedoman
pada acuan wawancara yang telah dipersiapkan (Parinduri, 2015). Data
wawancara terdiri dari kutipan langsung dari orang tentang pengalaman,
opini, perasaan, dan pengetahuannya (Patton, 2009);
b. Dokumentasi yaitu catatan peristiwa yang sudah berlalu dapat berbentuk
tulisan, gambar atau karya – karya, dan catatan kejadian yang sudah lampau
yang dinyatakan dalam bentuk lisan, tulisan dan karya (Satori dan
Komariah,2014:148). Dokumen dapat berupa kutipan yang dianalisis,
kalimat dari hasil rekaman, surat-menyurat, laporan resmi, dan survey
menggunakan pertanyaan terbuka (Patton, 2009).
2. Data Sekunder
Data sekunder penelitian ini diperoleh dari data Dinas Kesehatan
Kabupaten Kota Jambi, Puskesmas Tahtul Yaman Kota Jambi, instansi
terkait dengan penelitian, referensi buku – buku serta hasil penelitian
terkait Posbindu PTM.
3. Triangulasi Data
Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang
memanfaatkan hal yang lain (Moleong, 2017). Teknik triangulasi yang
digunakan pada penelitian ini yaitu :
a. Triangulasi Sumber
Teknik ini dilakukan dengan cara membandingkan antara data yang diperoleh
dari masing-masing informan melalui wawancara mengenai Posbindu PTM
(Moleong, 2017).
26
b. Triangulasi Metode/Teknik
Teknik ini dilakukan dengan cara membandingkan data Posbindu PTM dari
hasil penggunaan metode/teknik yang berbeda dalam penelitian.
Metode/teknik yang digunakan yakni wawancara mendalam dan
dokumentasi (Ibrahim, 2015).
c. Triangulasi Teori
Teknik ini dilakukan dengan cara membandingkan beberapa teori yang
terkait secara langsung dengan data penelitian (Ibrahim, 2015).
E. Etika Penelitian
Manusia sebagai pelaku penelitian dengan manusia yang lain sebagai objek
penelitian juga tidak terlepas dari etika atau sopan santun (Notoatmodjo, 2012). Etika
dalam penelitian merujuk pada prinsip-prinsip etis yang diterapkan dalam pelaksanaan
penelitian, dari proposal penelitian sampai publikasi hasil penelitian. Penelitian
kesehatan masyarakat menggunakan manusia sebagai objek yang diteliti di satu sisi, dan
disisi lain manusia sebagai peneliti atau yang melakukan penelitian”.
Pada penelitian ini peneliti melakukan beberapa tahap dalam untuk meminta
informan menjadi partisipan penelitian yaitu :
1. Peneliti meminta persetujuan dari pemegang program Posbindu PTM di
Puskesmas Tahtul Yaman Kota Jambi;
2. Peneliti mendatangi calon partisipan dan meminta persetujuan calon partisipan
untuk menjadi informan pada penelitian ini;
3. Dilaksanakan penelitian dengan memperhatikan etika dalam penelitian, yaitu :
a. Mengormati harkat dan martabat manusia sebagai subjek peneliti dalam
memberikan atau tidak memberikan informasi dengan mempersiapkan
formulir persetujuan subjek (Inform concent);
b. Menghormati privasi dan kerahasiaan subjek penelitian dengan menggunakan
coding atau inisial nama informan sebagai pengganti identitas informan
(Notoatmodjo).
4. Sintesisasi;
Mensintesiskan berarti mencari kaitan antara satu kategori dengan kategori
lainnya. Kaitan satu kategori dengan kategori lainnya diberi nama/label lagi.
5. Tahap Penyajian Data;
Pada tahap ini dilakukan peyajian informasi untuk memberikan kemungkinan
adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan (Satori dan Komariah,
2014)
6. Tahap Penarikan Kesimpulan/verifikasi Pada tahap ini dilakukan penarikan
kesimpulan dari data yang telah dianalisis (Satori dan Komariah, 2014).
G. Prosedur Penelitian
30
31
DAFTAR PUSTAKADAFTAR PUSTAKA
Alisanti, R., 2015. Profil kesehatan provinsi Jambi 2014. (253 layar). Diunduh
dariURL:http://www.depkes.go.id/resources/download/profil/PROFIL_KES_PR
OVINSI_2014/05_Jambi_2014.pdf (diakses 6 Sept 2017).
Alamsyah, D. 2013. Pemberdayaan Gizi Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Nuha Medika.
(hal.2,6 & 9,10)
Astuti, ED., 2015. Gambaran proses kegiatan pos pembinaan terpadu penyakit tidak
menular di puskesmas sempu kabupaten banyuwangi. Skripsi Sarjana. Fakultas
Kesehatan Masyarakat. Universitas Jember, Jember.
Astuti, ED., Prasetyowati, I., & Ariyanto, Y., 2016. Gambaran proses kegiatan pos
pembinaan terpadu penyakit tidak menular di puskesmas sempu kebupaten
banyuwangi. 4 (1), p.2,
DiunduhdariURL:https://jurnal.unej.ac.id/index.php/JPK/article/view/2594/2081
(diakses 6 Sept 2017)
Azwar, A., 2015. Pengantar administrasi kesehatan. Edisi ke-tiga. Jakarta: Binarupa
Aksara.
Bustan NM,. 2015. Manajemen Pengendalian Penyakit Tidak Menular. Jakarta: Rineka
Cipta.
Creswell, JW. 2015. Research design, pendekatan kualitatif, kuantitatif dan mixed.
Edisi ke-tiga. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Darmawan, AS., & Sjaaf, CA., 2016. Administrasi Kesehatan Masyarakat. Jakarta:
Rajawali Pers.
Dinas Kesehatan Provinsi Jambi. 2015. Profil kesehatan provinsi jambi 2014. Diunduh
dari URL :
http://www.depkes.go.id/resources/download/profil/PROFIL_KES_PROVINSI_
2014/05_Jambi_2014.pdf (diakses 6 Sept 2017)
Febrianti, R., & Prabawati, I. 2016. Implementasi pelaksanaan pos pembinaan terpadu
penyakit tidak menular (posbindu ptm) di puskesmas pucang sewu kota
Surabaya. Diunduh dari URL :
https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/publika/article/viewFile/
21022/19285 (diakses 6 Sept 2017)
Febrianti, S. 2017. Komunikasi partisipatif pada program pos pembinaan terpadu. 5(2)
2017: 110-123ISSN 2502-5961. Diunduh dari URL : http://ejournal.ilkom.fisip-
unmul.ac.id/site/wp-content/uploads/2017/06/JURNAL%20(06-06-17-06-33-
15).pdf (diakses 3 Okt 2017)
Ibrahim., 2015. Metodologi penelitian kualitatif, panduan penelitian beserta contoh
proposal kualitatif. Bandung : Alfabeta.
Jayusman, TAI & Widiyarta, A. 2016. Efektivitas program pos pembinaan terpatu
(posbindu) penyakit tidak menular (ptm) di desa anggaswangi kecamatan
sukodono sidoarjo. Diunduh dari URL :
http://eprints.upnjatim.ac.id/7316/1/agus_widiyarta.pdf. (diakses 3 Okt 2017)
Indah, DT., 2015. Evaluasi input sistem survailans hipertensi di wilayah kerja dinas
kesehatan kota magelang berdasarkan pedoman sistem surveilans penyakit
tidak menular. Skripsi Sarjana. Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat. Universitas
Negeri Semarang, Jawa Tengah. (170 layar). Diunduh dari URL:
http://lib.unnes.ac.id/20395/1/6411410102-S.pdf (diakses 6 Sept 2017).
Kemenkes RI., 2012. Buletin jendela data dan informasi kesehatan. (48 layar). Diunduh
32
dari URL: https://www.depkes.go.id/pusdatin/buletin/ptm.pdf (diakses 6 Sept
2017)
Kemenkes RI., 2013. Buku pintar kader penyelenggaraan posbindu ptm. Seri ke-1.
Jakarta: Kemenkes RI.
Kemenkes RI., 2013. Riset kesehatan dasar tahun 2013. (306 layar). Diunduh dari
URL:http://www.depkes.go.id/resources/download/general/Hasil%20Riskesdas
%202013.pdf (diakses 7 Agst 2017).
Kemenkes RI. 2013. Peraturan menteri kesehatan republik Indonesia tentang pedoman
pelaksanaan dan pembinaan pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan.
Diunduh dari URL : https://peraturan.bkpm.go.id/jdih/userfiles/batang/PMK
%20No.%2065%20ttg%20Pemberdayaan%20Masyarakat%20Bidang
%20Kesehatan.pdf. (diakses 8 Februari 2018)
Kemenkes RI. 2014. Profil kesehatan Indonesia tahun 2013. (391 layar).
DiunduhdariURL:http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/profil-
kesehatan-indonesia/profil-kesehatan-indonesia-2013.pdf (diakses 15 Sept
2017).
Kemenkes RI. 2015. Buku saku dana desa, perencanaan dan pelaporan kegiatan
pemberdayaan masyarakat dan promosi kesehatan melalui dana desa. Diunduh
melalui URL :
http://promkes.depkes.go.id/wp-content/uploads/pdf/buku_pedoman/Buku
%20Saku%20Dana%20Desa.pdf (diakses 8 Februari 2018)
Kemenkes RI. 2017. Data dan informasi profil kesehatan Indonesia 2016; (168
layar).DiunduhdariURL:http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/
lainlain/DatadanInformasiKesehatanProfil KesehatanIndonesia2016-smallersize-
web.pdf (diakses 6 Sept 2017)
Laelawati E. 2017. Panduan musyawarah masyarakat desa (MMD). Diunduh dari URL :
https://edoc.site/queue/2-panduan-mmd-pdf-free.html (diakses 8 Februari 2018)
Mardikanto, T., & Soebiato, P., 2012. Pemberdayaan masyarakat dalam perspektif
kebijakan publik. Bandung: Alfabeta.
Maryaningsih. 2016. Hubungan persepsi dengan pemanfaatan pos pembinaan terpadu di
wilayah kerja puskesmas helvetia medan. Vo 1, no 1, ISSN 2548-3943. Diunduh
dari URL :
http://stikes-sitihajar.ac.id/wp-content/uploads/2018/03/06_Maryaningsih.pdf.
(diakses 22 Sept 2017).
Mendes RI. 2015. Peraturan menteri desa, pembangunan daerah tertinggal, dan
transmigrasi republik Indonesia nomor 2 tahun 2015. Diunduh dari URL :
https://ppidkemkominfo.files.wordpress.com/2016/08/pm-desa-no-2-tahun-
2015-tentang-pedoman-tata-tertib-dan-mekanisme-pengambilan-keputusan-
musyawarah-desa.pdf (diakses 8 Februari 2018)
Menkes RI., 2017. Peraturan menteri kesehatan Republik Indonesia nomor 5 tahun
2017 tentang rencana aksi nasional penanggulangan penyakit tidak menular
tahun 2015-2019. (67 layar). Diunduh
dariURL:http://dinkes.babelprov.go.id/sites/default/files/dokumen/
produk_hukum/
PMKNo.5ttgRencanaAksiNasionalPenanggulanganPTM20152019_.pdf (diakses
22 Sept 2017).
33
Moleong, LJ., 2017. Metodologi penelitian kualitatif edisi revisi. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Notoatmodjo, S., 2012. Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
Parinduri, SK., 2015. Analisis pelaksanaan program pos pembinaan terpadu penyakit
tidak menular (posbindu ptm) dalam deteksi dini dan pencegahan komplikasi
diabetes melitus di puskesmas glugur darat tahun 2014. (119 layar). Diunduh
dari URL: http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/54082 (diakses 6 Sept
2017)
Patton, MQ. 2009. Metode evaluasi kualitatif. Yogyakarta : Pustaka Belajar.
Satori, D., & Komariah, A., 2014. Metodologi penelitian kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Suharto, E. 2009. Membangun masyarakat memberdayakan masyarakat, kajian
strategis pembangunan kesejahteraan sosial dan pekerjaan sosial. Bandung : PT
Refika Aditama.
Syofyan, EE. 2015. Profil puskesmas simpang sungai duren tahun 2015
Wirawan. 2016. Evaluasi, teori, model, metodologi, standar, aplikasi dan profesi.
Jakarta: Rajawali Pers.
34
Azlika, Adisti, F. (2015) ‘Hubungan Antara Mutu Pelayanan Perawat Dan
Tingkat Pendidikan Dengan Kepuasan Pasien Peserta Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial (Bpjs) Kesehatan Di Ruang
Rawat Inap Rumah Sakit Islam (Rsi) Sitti Maryam Kota
Manado’, Journal Ilmiah Farmasi, 4. Available at:
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/pharmacon/article/view/1
0213/9800.
Jaminan
Kesehatan.
35
Rawat Jalan Rumah Sakit Umum Daerah Sekayu Tahun 2019’,
Jurnal Vokasional, Vol.5 No.2. doi:
https://doi.org/10.22146/jkesvo.48366.
36
LAMPIRAN
Informed Consent
37
Lembar Persetujuan
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama :
Alamat :
No.Hp :
Bersedia berpatisipasi sebagai subjek dalam penelitian yang berjudul “Analisis
Pelaksanaan Pogram Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular
(POSBINDU PTM) di Wilayah Kerja Puskesmas Simpang Sungai Duren
Kabupaten Muaro Jambi”
Yang dilakukan oleh :
Nama : Septa Decelita Wahyuni
Alamat : Program Studi Pascasarjana Ilmu Kesehatan Masyarakat
Dengan syarat peneliti menjaga kerahasiaan data dan hanya digunakan dalam
kegiatan penelitian di Program Studi Pascasarjan Ilmu Kesehatan Masyarakat
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Surakarta, 2022
Peneliti Responden
38