S G1P0A0
DI KLINIK SIKEMBAR KABUPATEN BANDUNG BARAT
PERIODE FEBRUARI - MARET
TAHUN 2023
Oleh :
Nining Nurhayati
2250351004
Segala puji bagi Allah SWT, karena atas kasih sayang dan kuasa-Nya
penulis dapat menyelesaikan Laporan Stase CoC yang berjudul “Asuhan
Kebidanan Berkelanjutan Pada Ny. S G1P0A0 di Klinik Sikembar Kabupaten
Bandung Barat Periode Februari – Maretl Tahun 2023”. Dalam penyusunan
laporan ini penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, oleh
karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada :
1. Prof. Hikmahanto Juwana, S.H., LL.M., Ph.D selaku Rektor Universitas
Jenderal Achmad Yani Cimahi
2. Gunawan Irianto, dr., M. Kes, selaku Dekan Fakultas Ilmu dan Teknologi
Kesehatan Universitas Jenderal Achmad Yani Cimahi
3. Fitri Nurhayati, SST., M. Keb, selaku Kaprodi Pendidikan Profesi Bidan
Fakultas Ilmu dan Teknologi Kesehatan Universitas Jenderal Achmad Yani
Cimahi
4. Bdn.Siti Nur Endah Hendayani, S.ST.,SKM., M.Kes selaku pembimbing 1
asuhan kebidanan berkelanjutan yang senantiasa mendampingi penulis,
serta berkenan untuk memberikan pengarahan serta dukungan dalam
membimbing penyusunan laporan ini.
5. Sri Yuniarti., S.Psi., S.Kep., SST., M.KM., bd, selaku pembimbing 2 asuhan
kebidanan berkelanjutan yang selalu memberikan bimbingan, masukan,
dukungan dengan tulus dan sabar dalam penyusunan laporan.
6. Hj Eneng Rodiah, SST.Bdn selaku CI lapangan yang telah memberikan
masukan, arahan dan bimbingannya.
7. Seluruh Dosen Program Studi Pendidikan Profesi Bidan Fakultas Ilmu dan
Teknologi Kesehatan Universitas Jenderal Achmad Yani Cimahi yang telah
memberikan ilmu pengetahuan, arahan dan bimbingan pada penulis selama
mengikuti proses pendidikan.
Penulis menyadari bahwa penyusunan CoC ini jauh dari kesempurnaan,
untuk itu penulis mengharapkan kritikan dan saran untuk perbaikan kedepannya.
Cimahi, Maret 2023
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL....................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................. iii
DAFTAR TABEL ......................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR...................................................................................... v
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang....................................................................... 1
..........................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah.................................................................. 7
1.3 Tujuan..................................................................................... 7
1.4 Manfaat................................................................................... 8
BAB II TINJAUAN TEORI
2.1 Kehamilan............................................................................... 10
2.7 Standar Asuhan Kebidanan dan Kewenangan Bidan............ 54
2.8 Kerangka Konsep Asuhan CoC.............................................. 57
BAB III TINJAUAN KASUS
3.1 Kerangka Asuhan Kasus (Mind Map)..................................... 58
3.2 Pendekatan/ Desain Studi Kasus (Case Study)..................... 59
3.3 Tempat dan Waktu................................................................. 59
3.4 Objek/ Partisipan.................................................................... 59
3.5 Etika Studi Kasus/ Informed Consent..................................... 59
3.6 Metode pengumpulan Data (SOAP)....................................... 60
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil........................................................................................ 82
3.2 Pembahasan.......................................................................... 83
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 93
LAMPIRAN
iii
DAFTAR TABEL
Halaman
iv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Pengukuran TFU....................................................................... 26
v
DAFTAR LAMPIRAN
vi
BAB I
PENDAHULUAN
utama Angka Kematian Ibu (AKI) selain itu indikator ini juga mampu menilai
kesehatan generasi penerusnya, ibu yang sehat ketika hamil dan aman
ketika melahirkan, pada umumnya akan melahirkan bayi yang sehat. Oleh
sebab itu angka kesakitan dan kematian ibu merupakan indikator yang
alamiah ini berjalan dengan baik dan tidak berkembang menjadi keadaan
patologis, diperlukan upaya sejak dini yaitu berupa asuhan kebidanan secara
Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) (Kemenkes, 2020).
Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2017 AKI di Indonesia sebesar 305 per
(SDGs) tahun 2030 sebesar 70 per 100.000 kelahiran hidup. AKB menurut
SDKI tahun 2017 menunjukkan sebesar 24 per 1.000 kelahiran hidup dari
target SDGs sebesar 12/1.000 kelahiran hidup di tahun 2030 (Kemenkes RI,
2019).
1
2
(terlalu muda, terlalu tua, terlalu sering dan terlalu banyak serta 3T
BBLR, kelainan bawaan, dan infeksi, untuk menurunkan angka kematian ibu
dan angka kematian bayi tersebut diperlukan intervensi dan kolaborasi lintas
dalam menurunkan angka kematian ibu dan anak seperti program SDGs
bagi semua usia (Panuluh & Fitri, 2016) dan rencana pembangunan jangka
angka kematian ibu hingga 205 per 100.000 kelahiran, (RPJMN, 2020).
dapat disimpulkan bahwa program yang sudah terlaksana dari setiap tahun
3
ini belum mencapai target yang diharapkan terlihat dari data yang
ditampilkan bahwa angka kematian ibu dan anak masih tinggi. Peringkat
kesehatan ibu dan anak (KIA). Bidan memiliki peranan penting terhadap
Selama periode kehamilan, persalinan, masa nifas, bayi baru lahir hingga
penggunaan kontrasepsi bisa saja terjadi masalah kesehatan, maka dari itu
diperlukan perawatan kehamilan yang tepat dan berfokus pada ibu sehingga
et al., 2020).
terbaik untuk semua ibu hamil yang dapat memberikan asuhan yang
berpusat pada perempuan (women centre health) yaitu keyakinan yang kuat
(ICM, 2014).
2020). Salah satu upaya yang dapat dilakukan bidan yaitu dengan
tinggi maternal dan neonatal (Yulita & Juwita, 2019). Pelayanan kebidanan
yang baik dan saling terbuka untuk menciptakan hubungan kolaboratif antara
no 320 Tahun 2020 tentang standar profesi bidan. Adapun prinsip filosofi
itu, bidan sebagai pemberi asuhan/ pelayanan kesehatan yang paling tepat
individu merupakan sebuah kesatuan yang terdiri dari dimensi fisik, mental,
ibu hamil trimester III dengan keluhan nyeri pinggang. Kehamilan Trimester
III merupakan trimester akhir kehamilan pada periode ini pertumbuhan janin
6
dalam rentang waktu 29-40 minggu dimana periode ini adalah waktu untuk
hamil yaitu perubahan fisik dan perubahan psikologis. Perubahan ini dapat
dan hormon relaxin yakni hormon kewanitaan yang ada di dalam tubuh ibu
bawah merupakan masalah yang banyak di alami oleh ibu TM III. Kondisi
melalui parenting class ibu hamil, senam hamil dan kunjungan rumah.
Berdasarkan data pada register di Klinik sikembar bulan Januari jumlah ibu
hamil pada trimester III sebanyak 57 orang, diantaranya ibu hamil yang
(21,5%), dan sering kencing sebanyak 8 orang (14,03%), dari 18 orang yang
7
dari masa kehamilan trimester III, persalinan, nifas, bayi baru lahir sampai
Tahun 2023”
1.3 Tujuan
1. Tujuan Umum
persalinan, nifas, bayi baru lahir, dan KB pada Ny. S dengan 7 langkah
2. Tujuan Khusus
Tahun 2023.
1.4 Manfaat
1. Manfaat Teoritis
kesehatan.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Klien
9
of care.
UNJANI Cimahi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Kehamilan
minggu dari perhitungan sejak HPHT, yaitu 266 hari atau 38 minggu. Usia
konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari
(40 minggu atau sembilan bulan tujuh hari) dihitung dari hari pertama haid
dari konsepsi sampai tiga bulan, trimester II dari bulan keempat sampai
enam bulan, trimester III dari bulan ketujuh sampai sembilan bulan
(Saifuddin, 2009).
10
11
pertama haid terakhir sampai dengan kelahiran bayi yang dibagi menjadi
trimester III adalah masa kehamilan yang dimulai sejak usia kehamilan 28
merupakan suatu periode yang dimulai dari konsepsi dan dihitung sejak
hari pertama haid terakhir sampai dengan kelahiran bayi yang lamanya 40
minggu. Kehamilan trimester III yaitu masa kehamilan yang dimulai dari
a. Uterus
plasenta, dan cairan amnion. Volume total isi uterus pada aterm
500 sampai 1000 kali lebih besar daripada keadaan tidak hamil.
Pada Trimester III, Istmus uteri lebih nyata menjadi corpus uteri
lebar dan tipis (tampak batas yang nyata antara bagian atas yang
lebih tebal dan segmen bawah yang lebih tipis). Batas ini dikenal
12
b. Serviks Uteri
terdiri atas kolagen. Karena servik terdiri atas jaringan ikat dan hanya
kebiruan. Warna livid pada vagina dan portio serviks disebut tanda
d. Sirkulasi Darah
serum darah lebih besar dari pertumbuhan sel darah, sehingga terjadi
e. Sistem Pencernaan
yang akan bergeser kearah atas dan lateral. Perubahan yang nyata
f. Sistem Perkemihan
pada ginjal dan ureter. Pada masa akhir kehamilan, frekuensi buang
14
g. Sistem Muskuluskeletal
2021).
perubahan gambaran diri yaitu ibu merasa dirinya aneh dan jelek
Ibu mulai merasa sedih karena akan berpisah dari bayinya dan
inilah ibu memerlukan ketenangan dan dukungan yang lebih dari suami,
keluarga dan bidan. Trimester ini adalah saat persiapan aktif untuk
kelahiran bayi dan menjadi orang tua (Widatiningsih & Dewi, 2017).
a. Rasa tidak nyaman kembali timbul, merasa dirinya tidak cantik lagi,
c. Takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang timbul pada saat
Nyeri perut bawah Segera hubungi petuga kesehatan bila nyeri perut
bagian bawah sangat hebat dan mengganggu
aktivitas
Sumber : (Elisabeth, W, 2015)
adalah pendarahan implantasi, dan ini normal terjadi. Pada waktu yang
c. Bengkak pada tangan, wajah, kaki, pusing dan dapat diikuti kejang
dalam jaringan tubuh dan biasanya dapat diketahui dari kenaikan berat
separuh dari ibu-ibu akan mengalami bengkak yang normal pada kaki
2015).
faktor tersebut, juga karena adanya infeksi yang dapat berasal dari
vagina, janin dan ibu akan mudah terinfeksi. Hal ini berbahaya bagi ibu
dapat dilakukan dengan tes lakmus (nitrazin test) merah menjadi biru
(Saifuddin, 2014).
Ibu mulai merasakan gerakan bayi selama bulan ke-5 atau ke-
sedikit 3 kali dalam 1 jam jika ibu berbaring atau beristirahat dan
jika ibu makan dan minum dengan baik. Jika terjadi kurang dari 10
menetap, dan tidak hilang setelah istirahat. Hal ini bisa berarti
(Astuti, 2017).
g. Demam tinggi
a. Pengertian
2020).
b. Tujuan
khusus adalah :
baik.
hamil.
c. Indikator
No Kunjungan Indikator
ANC
1 Kunjungan Kontak pertama ibu hamil dengan tenaga
pertama (K1) kesehatan yang memiliki kompetensi
klinis/kebidanan dan interpersonal yang baik,
untuk mendapatkan pelayanan terpadu dan
komprehensif sesuai standar. Dilakukan
sebelum minggu ke 8.
2 Kunjungan Kontak ibu hamil dengan tenaga kesehatan
ke-4 (K4) yang memiliki kompetensi klinis/kebidanan
untuk mendapatkan pelayanan antenatal
terpadu dan komprehensif sesuai standar
23
No Kunjungan Indikator
ANC
selama kehamilannya minimal 4 kali dengan
distribusi waktu:
1. 1 kali pada trimester pertama (0-12
minggu),
2. 1 kali pada trimester kedua (>12minggu -
24 minggu), dan
3. 2 kali pada trimester ketiga (>24 minggu
sampai dengan kelahiran).
3 Kunjungan Kontak ibu hamil dengan tenaga kesehatan
ke-6 (K6) yang memiliki kompetensi klinis/kebidanan
untuk mendapatkan pelayanan antenatal
terpadu dan komprehensif sesuai standar
selama kehamilannya minimal 6 kali selama
kehamilannya dengan distribusi waktu:
1. 2 kali pada trimester kesatu (0-12
minggu),
2. 1 kali pada trimester kedua (>12minggu -
24 minggu),
3. 3 kali pada trimester ketiga (>24 minggu
sampai dengan kelahiran), dimana
minimal 2 kali ibu hamil harus kontak
dengan dokter (1 kali di trimester 1 dan 1
kali di trimester 3).
4 Pemeriksaan 1. Kunjungan 1 di trimester 1 (satu) dengan
dokter usia kehamilan kurang dari 12 minggu
atau dari kontak pertama Dokter
melakukan skrining kemungkinan adanya
faktor risiko kehamilan atau penyakit
penyerta pada ibu hamil termasuk
didalamnya pemeriksaan Ultrasonografi
(USG).
2. Kunjungan 5 di trimester 3 Dokter
melakukan perencanaan persalinan,
skrining faktor risiko persalinan termasuk
pemeriksaan Ultrasonografi (USG) dan
rujukan terencana bila diperlukan.
Sumber : (Kemenkes RI, 2020).
0,4 - 0,5 kg tiap minggu mulai TM II. Hal yang harus diperhatikan
cairan atau karena asupan makanan yang tidak adekuat atau bahkan
berlebihan.
IMT (Indeks Masa Tubuh) ibu sebelum hamil. IMT adalah hubungan
antara tinggi badan dan berat badan. Ada rumus tersendiri untuk
mendeteksi ibu hamil yang berisiko KEK. Kurang energi kronis yang
dimaksud yaitu ibu hamil yang mengalami kekurangan gizi dan telah
dengan KEK akan dapat melahirkan berat badan lahir rendah, LILA
dengan usia kehamilan. Jika tinggi fundus tidak sesuai dengan usia
Usia Kehamilan
(minggu) Tinggi Fundus Uterus
12 3 jari diatas simfisis.
16 Pertengahan pusat dan simfisis.
20 3 jari dibawah pusat.
24 Setinggi pusat.
28 3 jari diatas pusat.
32 Pertengahan pusat dan prosesus xiphoideus (px)
36 3 jari dibawah prosesus xiphoideus (px)
40 Pertengan pusat dan prosesus xiphoideus (px)
Sumber : (Irianti, dkk, 2014)
tidak dapat tercukupi hanya dari asupan makanan ibu selama hamil
2015).
janin dalam rahim. Detak jantung janin yang normal adalah 120-160
detak/menit. Bila denyut jantung janin kurang dari 120 kali/ menit atau
bulan).
antenatal.
1) Pemeriksaan Hb
satu kali pada trimester pertama, satu kali pada trimester kedua,
dan satu kali pada trimester ketiga (terutama pada akhir trimester
ketiga).
tinggi dan pada ibu hamil yang di duga sifilis. Pemeriksaan sifilis
7) Pemeriksaan HIV
risiko tinggi kasus HIV dan ibu hamil yang di curigai mengidap
dan inisaiasi menyusu dini (IMD), nifas, perawatan bayi baru lahir,
2013).
komplikasi kehamilan.
b. Kepala dan leher: edema di wajah, ikterus pada mata, bibir pucat,
kelenjar tiroid.
e. Tangan dan kaki: edema di jari tangan, kaku jari pucat, varices
vena, reflek.
pertama)
melaksanakan kegawatdaruratan.
perjalanan merujuk.
(Kemenkes, 2013).
bahaya bagi ibu sehingga dapat melahirkan bayi yang sehat dan ibu
selamat.
proses persalinannya.
pada ibu.
praktik.
motor.
a. Definisi
2009).
kehamilan sebelumnya.
sama sekali
nyamuk
menyenangkan)
kaki terkilir
komunikasi terganggu
berlangsung lama
pinggang
4) Peregangan Otot
bumil.
pinggang.
senam hamil.
g. Senam Hamil
melakukan senam.
melatih jasmani dan rohan dari ibu secara bertahap agar ibu
(Rusmiati, ,2006).
persalinan.
a) Pernapasan perut
b) Pernapasan iga
tiap gerakan.
c) Pernapasan dada
8 X gerakan
47
20 detik, lepaskan.
Ulangi pada sisi yang lain. Duduk bersila, agar perut bwah
panggul.
gerakan.
6-10 kali.
b) Posisi merangkak
dilakukan 6 kali.
c) Posisi duduk
h. Body Mekanik
1) Pengertian
a) Gravitasi
b) Berat
Gerakan (ambulating)
52
Menahan (squating)
Menarik (pulling)
sebaliknya.
a) Status kesehatan
b) Nutrisi
untuk tulang)
itu.
d) Emosi
e) Gaya hidup
f) Pengetahuan
disekitar perut.
belakangnya
a) Mekanika tubuh
sabuk pangkuan.
2.2.2 Persalinan
(janin dan uri) yang telah cukup bulan dan dapat hidup di luar uterus
progresif lebih peka sampai akhirnya timbul kontraksi kuat secara ritmis
berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada
a. Kontraksi (HIS)
sebentar, tidak terlalu sering dan tidak teratur, semakin lama tidak ada
diserta mulas atau nyeri seperti kram perut. Kontraksi bersifat fundal
panggul serta perut bagian bawah. Tidak semua ibu hamil mengalami
et al., 2019).
b. Pembukaan Serviks
terlihat lendir bercampur darah yang ada di leher rahim tsb akan keluar
sebagai bantalan bagi janin agar terlindungi, bisa bergerak bebas dan
terhindar dari trauma luar. Terkadang ibu tidak sadar saat sudah
bening, tidak berbau, dan akan terus keluar sampai ibu akan
melahirkan. Keluarnya cairan ketuban dari jalan lahir ini bisa terjadi
secara normal namun bias juga karena ibu hamil mengalami trauma,
infeksi, atau bagian ketuban yang tipis (locus minoris) berlubang dan
pecah.
dalam waktu kurang dari 24 jam bayi harus lahir apabila belum lahir
Secara klinis dapat dinyatakan partus dimulai bila timbul his dan
show). Lendir yang disertai darah ini berasal dari lendir kanalis
a. Kala I
persalinan pada primigravida berkisar dari 3,3 jam sampai 19,7 jam.
Pada multigravida ialah 0,1 sampai 14,3 jam (Bobak, Lowdermilk &
menjadi 4 cm.
b. Kala II
jam pada primi dan 1 jam pada multi. Tanda dan gejala kala II
2) Perineum menonjol
c. Kala III
lebih dari 30 menit. Disebut dengan kala uri atau kala pengeluaran
perdarahan .
2016).
d. Kala IV
dan 30 menit pada jam kedua setelah persalinan. Jika kondisi ibu
3) Kontraksi uterus
lain:
a. Passenger
sikap dan posisi janin. Karena plasenta juga harus melalui jalan
b. Passage away
63
Jalan lahir terdiri dari panggul ibu, yakni bagian tulang yang
c. Power
kepala, bila his sudah cukup kuat, kepala akan turun dan mulai
d. Position
e. Psikologi
a. Engagement
(Jarak antara dua paretal) melewati pintu atas panggul dengan sutura
sagitalis melintang atau oblik di dalam jalan lahir dan sedikit fleksi.
di jalan lahir, tulang parietal kanan dan kiri sama tinggi, maka
atas panggul dapat juga dalam keadaan dimana sutura sgaitalis lebih
asinklitismus.
b. Penurunan kepala
yaitu:
65
c. Fleksi
dasar panggul
dengan bentuk jalan lahir yaitu bentuk bidang tengah dan pintu
e. Ekstensi
2) Gerakan rotasi luar atau putar paksi luar ini menjadikan diameter
g. Ekspulsi
2.2.2.6 Aromaterapi
a. Defenisi
wangi, dan terapi yang dapat diartikan sebagai cara pengobatan atau
sehari kita bisa mencium lebih kurang 23,040 kali. Bau-bauan dapat
lateral dan medial. Pada sisi lateral, traktus ini bersinap pada neuron
merupakan bagian dari limbik. Jalur sisi medial juga berakhir pada
terapeutik dan kuratif, mulai dari mengurangi stress. Ada bukti yang
menggunakan bola. Kata birth ball dapat diartikan ketika latihan dengan
menggunakan bola diterapkan untuk ibu hamil, ibu melahirkan dan ibu
kelahiran) adalah bola terapi fisik yang membantu ibu inpartu kala I ke
6) Terapi birth ball ini akan membuat Ligamentum atau otot disekitar
dan sekitarnya.
melalui panggul jika posisi ibu bersalin tegak dan bisa bersandar
ke depan.
8) Tekanan dari kepala bayi pada leher rahim tetap kostan ketika ibu
3) Kontraindikasi :
1) Janin malpresentasi
2) Perdarahan antepartum
74
2) Perdarahan pervaginam
4) Serviks incopetent
4) Persiapan
2) Bola Ukuran bola disesuaikan dengan tinggi badan ibu hamil. Ibu
1) Duduklah diatas bola seperti duduk diatas kursi dengan kaki sedikit
posisi berlutut
merangkul bola
10 menit
77
2.2.3 Nifas
alat genital baru pulih kembali seperti keadaan sebelum hamil dalam
untuk menilai status ibu dan bayi baru lahir untuk mencegah, mendeteksi
a. Involusi
antara umbilikus dan simfisis, atau sedikit lebih tinggi. Dua hari
dalam dua minggu telah turun masuk kedalam rongga pelvis dan
ukuran dan berat serta warna dan banyaknya lokia. Banyaknya lokia
superfisial yang akan dibuang sebagai bagian dari lokia yang akan di
lebih 300 gram, setelah itu menjadi 100 gram atau kurang.
b. Lochea
yaitu:
3) Lochia rubra atau merah. Keluar pada hari ke-1 sampai hari ke-4
berlendir. Lochia ini berlangsung dari hari ke-4 sampai hari ke-7
postpartum.
kembali kepada keadaan tidak hamil dan rugae pada vagina secara
(Wahyuningsih, 2018)
d. Sistem Kardiovaskular
lama dan darah yang keluar lebih dari normal atau perubahan
antara lain:
stimulus vasodilatasi.
dapat terjadi selama masa nifas, apabila tidak dilaporkan atau tidak
a. Perdarahan
(Wahyuningsih, 2018).
panas, malaise, denyut nadi cepat. Gejala lokal dapat berupa uterus
c. Lochea Berbau
dalam masa nifas sifat lochea alkalis, jumlah lebih banyak dari
berbau busuk.
berikut.
87
dimana berat rahim dari 1000 gram saat setelah bersalin, menjadi
uterus lebih besar dan lebih lembek dari seharusnya, fundus masih
tinggi, lochea banyak dan berbau, dan tidak jarang terdapat pula
nadi cepat dan kecil, perut nyeri tekan, pucat muka cekung,
bisa disebabkan oleh tekanan darah tinggi (Sistol ≥140 mmHg dan
serta mulainya laktasi, dalam hal ini disebut demam reabsorbsi. Hal
1) Istirahat baring
ketat, ibu dengan diet yang kurang baik, kurang istirahat, serta
payudara.
berikan ibu minuman hangat, susu, kopi atau teh yang bergula
Ekstremitas
Bayi baru lahir (BBL) adalah bayi yang baru mengalami proses
1 KN 1 (6 jam-48 jam)
2 KN 2 (3 hari-7 hari)
3 KN 3 (8 hari-28 hari)
Sumber : (Buku KIA, 2020)
a. Sistem Pernapasan
sebanyak 10-28 cc. Setelah torak lahir terjadi mekanisme balik yang
al., 2019)
b. Sistem Kardiovaskular
2) Darah dari vena cava inferior yang kaya oksigen dan nutrisi
vena pulmonalis.
3) Aliran darah dari vena cava superior yang berasal dari sirkulasi
bagian bawah.
c. Sistem Ginjal
d. Sistem Pencernaan
e. Pengaturan Suhu
yang terbka. Kipas angin dan AC yang kuat harus cukup jauh
kehilangan panas dengan cepat melalui cara ini. Karena itu, bayi
a. Reflek Moro
b. Reflek rooting
Timbul karena stimulasi taktil pipi dan daerah mulut. Bayi akan
c. Reflek sucking
pernafasan.
e. Reflek graps
Timbul jika ibu jari diletakkan pada telapak tangan bayi, lalu
Reflek ini timbul jika bayi dalam posisi berdiri akan ada gerakan
kekanan atau kiri jika diposisikan tengkurap. Reflek ini bisa diamati
h. Reflek Babinsky
98
Muncul ketika ada rangsangan pada telapak kaki, ibu jari akan
usia 1 tahun.
i. Reflek Galant
a. Melakukan penilaian
4) Apakah bayi bergerak dengan aktif atau lemas Jika bayi tidak
2) Selimuti bayi dengan selimut atau kain bersih dan hangat Ganti
handuk atau kain yang telah basah oleh cairan ketuban dengan
selimuti bayi dengan kain atau selimut bersih dan kering. Berat
badan bayi dapat dinilai dari selisih berat bayi pada saat
berikut:
hangat.
leher bayi lebih lurus dan kepala tidak menekuk. Posisi kepala
4) Tepuk kedua telapak kaki bayi sebanyak 2-3 kali atau gosok kulit
100
bayi dengan kain kering dan kasar. · Alat penghisap lendir mulut
(De Lee) atau alat penghisap lainnya yang steril, tabung oksigen
atau jepitkan klem plastik tali pusat pada puntung tali pusat.
kedua dengan simpul kunci dibagian tali pusat pada sisi yang
berlawanan.
klonin 0,5% · Selimuti ulang bayi dengan kain bersih dan kering,
e. Pencegahan infeksi
setelah lahir.
belum dimandikan
benang tali pusat telah didinfeksi tingkat tinggi atau steril, jika
digunakan.
a. Definisi imunisasi
imunisasi, tubuh kita akan terlindung dari infeksi begitu pula orang lain
2020).
bila suatu saat terpajan dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau
b. Jenis-janis imunisasi:
103
3 bulan, optimal 2 bulan, dapat juga pada usia 0-12 bulan, dosis
yang diberikan yaitu 0,5 ml. Apabila diberikan pasa usia >3 bulan,
maka lakukan uji tuberculin dahulu. Vaksin ini disimpan pasa suhu
(Heryani, 2019).
2) Imunisasi hepatitis B
3) Imunisasi polio
2015).
difteri, pertusis dan tetanus. Vaksin ini diberikan pada bayi usia 2, 3,
dan 4 bulan. Vaksin ini diberikan pada otot lengan atau paha secara
(IM) dengan dosis 0,5 cc. Vaksin DPT disimpan pada suhu 2,8ºC
5) Imunisasi campak
0,5 ml, jika pada usia 12 bulan belum mendapatkan campak maka
105
2.2.5.2 Kontrasepsi
a. Pengertian Kontrasepsi
kontrasepsi adalah :
pemakaian.
b. Efektifitas kontrasepsi
c. Macam-Macam Kontrasepsi
dan spermisida.
(AKDR)
diejakulasikan.
yaitu ada dua macam yaitu pil dan AKDR (Handayani, 2010).
benar
yang meliputi, pelayanan kebidanan kepada ibu pada masa pranikah, masa
a. Penyuluhan konseling
b. Pemeriksaan fisik
ringan
partut macet
infeksi
Pasal 18
untuk memberikan:
berencana
Pasal 19
kehamilan
b. Persalinan normal
a. Episiotomi
eksklusif
postpartum
Filosofi
Bidan
Kompetensi
Edukasi Regulasi Asosiasi Penelitian Model Gender
bidan Kepemimpinan Lingkungan
praktik
Pengumpulan data
Diagnosa Masalah
aktual Evaluasi
Manajemen
Diagnosa masalah Varney/ alur
potensial berfikir
Implementasi
Tindakan segera
Rencana asuhan
Asuhan Hamil Asuhan Persalinan Asuhan Nifas Asuhan BBL Asuhan Pel. KB
BAB III
Fisiologis Patologis
Fisiologis Patologis
dari data primer yaitu hasil anamnesa dan pemeriksaan fisik mulai dari
dan pemeriksaan penunjang lainnya seperti hasil USG dan buku KIA.
ditentukan.
2023.
sebagai subjek dalam studi kasus ini. Dalam memberikan asuhan pada klien
dijamin oleh pengkaji, hanya yang diperlukan saja yang akan disajikan
5. Beneficence
6. Justice
I. DATA SUBJEKTIF
A. Identitas / Biodata
B. Status Kesehatan
. WIB
4. Riwayat Menstruasi :
b. Siklus : 28 hari
e. Teratur/tidak : Teratur
f. Lamanya : 7 hari
Tempat Anak
N Tgl/ Tahun Jenis Usia Penyulit
pertolonga Penolong Nifas J TB/ Umur
o Persalinan persalinan Kehamilan P/persalinan
n K BB Saat ini
1 Hamil ini
usia kehamilan :
saat ini total ANC ibu 5x di Bidan yaitu 1x trimester 1,2x trimester 2
eliminasi di TM 2
130
b. Minum
Jenis minum : Air putih Air putih, susu
Frekwensi : 7-8 gelas/hari >10 gelas/hari
2. Pola Eliminasi
a. BAK
Frekwensi : 4x/hari 5-6 x/hari
Warna : Jernih Jernih
b. BAB
Frekwensi : 1x/hari 1x/hari
Konsistensi : Padat Padat
Warna : Kuning kecoklatan Hitam kecoklatan
3. Pola istirahat dan tidur
Siang : Kadang- kadang Kadang- kadang
Malam : 7-8 jam 6-7 jam namun
sering terbangun
4. Personal Hygiene
Mandi : 2x/hari 2 x/hari
Gosok gigi : 2x/hari 2 x/hari
Keramas : 3 hari sekali 3 hari sekali
Perawatan payudara : Tidak pernah Setelah mandi
Perawatan Vulva : Setiap BAK/BAB Setiap BAK/BAB
5. Pola aktivitas Mengerjakan Mengerjakan
pekerjaan rumah pekerjaan rumah
6. Pola seksual 3x dalam seminggu 1x dalam seminggu
D. M. : Tidak ada
n. Riwayat Sosial.
Perkawinan :
Kawin : 1 Kali
Lamanya : 1 Tahun
Anak : -
o. Data Sosial
Pengambilan keputusan :
132
A. Pemeriksaan fisik
1. Keadaan umum
R : 22 x / menit S : 36,6 ◦C
IMT :
: 51 (Kg) = 21,7
1,52 2 (m2)
penambahan
2. Kepala
Mulut & gigi : Bersih, tidak ada caries, mulut dan bibir merah
3. Leher
a. Dada
b. Payudara.
Bentuk : Simetris
Striae : Ada
Keadaan : Bersih
5. Pemeriksaan Kebidanan
a. Abdomen
Inspeksi : Membesar : Ya
Strie : Ada
Palpasi :
TFU : 30 cm
Leopold I : Pada fundus teraba bagian bulat,
lunak, tidak.melenting (bokong)
134
Perlimaan : 3/5
Auskultasi :
a. Atas
Kebersihan : Bersih
b. Bawah
8. Genetalia
135
a. Vulva / Vagina
Keadaan : bersih
b. Kelenjar Bartholini
c. Perineum
9. Anus
B. Data Penunjang
Hb : 14 gr%
Glukosa : Negatif
HBSAG : Negatif
HIV : Negatif
SIFILIS : Negatif
III ANALISA
1. Melakukan informed consent pada ibu dan keluarga atas tindakan yang
akan diberikan serta ibu akan diberikan asuhan berkelanjutan mulai dari
hal yang wajar. Penyebab utama nyeri pinggang pada saat hamil dapat
atau sikap tubuh yang baik dengan cara mengajarkan teknik berdiri,
postur tubuh ibu. Ibu mengerti penjelasan yang diberikan dan akan
dengan mandi/ berendam air hangat. Jika merasakan sakit yang luar
diberikan
137
sakit dan ketegangan otot pada pinggang. Menganjurkan pada ibu untuk
melaksanakan dirumah
yaitu dengan usahakan istirahat tidur siang minimal 1-2 jam dan tidur
malam 6-8 jam, serta tidak melakukan aktifitas yang berat seperti
8. Menganjurkan ibu untuk minum air putih minimal 2 liter atau 8 gelas per
hari serta konsumsi makanan yang bergizi dan mengandung protein. Ibu
III yaitu penglihatan terasa kabur, bengkak pada bagian wajah dan
kepala hebat, gerakan janin berkurang, dll apabila mengalami salah satu
tablet tersebut.
akan mempersiapkannya
138
12. Memberitahukan Ibu untuk kunjungan ulang yaitu dua minggu kemudian
keluhan atau salah satu tanda bahaya kehamilan. Ibu mengerti dan
TT /
NO TANGGAL / JAM CATATAN BIDAN
PARAF
1 19 -02-2023/ S : Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya
09.00 WIB Ibu menyatakan telah menerapkan gerakan senam hamil
dan body mekanik yang sudah diajarkan dan nyeri
pinggang yang dirasakan telah berkurang. Gerakan janin
aktif dirasakan oleh ibu.
O:
1. Keadaan umum : Baik
2. Kesadaran : Composmentis
3. Tanda – tanda vital
Tekanan Darah : 120/80 mmHg
Nadi : 80x/menit
Respirasi : 22x/menit
Suhu : 36,60֯C
4. Wajah dan mata normal tidak ada oedema, tidak
pucat/ anemis dan tidak ikterik
5. Leher normal tidak ada peningkatan/ pembengkakan
KGB, tiroid dan vena jugularis
6. Payudara normal/ simetris, tidak ada retraksi, puting
140
TT /
NO TANGGAL / JAM CATATAN BIDAN
PARAF
1 26-02-2023/ S : Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya
09.00 WIB Ibu menyatakan saat ini merasa sehat tidak ada keluhan,
tidak ada tanda bahaya kehamilan yang mengancam.
Gerakan janin aktif dirasakan oleh ibu.
O:
1. Keadaan umum : Baik
2. Kesadaran : Composmentis
3. Tanda – tanda vital
Tekanan Darah : 120/80 mmHg
Nadi : 80x/menit
Respirasi : 22x/menit
Suhu : 36,60֯C
4. Wajah dan mata normal tidak ada oedema, tidak
pucat/ anemis dan tidak ikterik
5. Leher normal tidak ada peningkatan/ pembengkakan
KGB, tiroid dan vena jugularis
6. Payudara normal/ simetris, tidak ada retraksi, puting
susu menonjol, tidak ada pengeluaran
144
7. Pemeriksaan Abdomen
Palpasi
TFU : 33 cm
Leopold I : Pada fundus teraba bulat, lunak
tidak.melenting (bokong)
Leopold II : Sebelah kiri perut ibu teraba
tahanan, keras dan memanjang
(punggung), sebelah.kanan perut
ibu teraba bagian-bagian kecil
janin (ekstremitas)
Leopold III : Bagian terendah teraba bulat,
keras, melenting (kepala). Bagian
terbawah janin sudah masuk PAP.
Leopold IV : Divergen
Perlimaan 3/5
TBBA : (33-12) x 155 = 3.255 gram
Auskultasi :
DJA : Punctum Maximum (PM) : kuadran kiri
bawah
Tempat : 2 jari di bawah pusat
Frekwensi : 144 x/menit, teratur
8. Punggung dan pinggang : Pinggang lordosis, tidak
ada nyeri
9. Ekstremitas atas dan bawah tidak oedema, refleks
patella : positif kanan dan kiri.
10. Genetalia tidak dilakukan
A:
G1P-A0 hamil 37 minggu janin tunggal hidup presentasi
kepala
P:
1. Melakukan penjelasan kepada ibu tentang hasil
pemeriksaan kondisi ibu dan janin dalam keadaan
sehat. ibu mengetahui hasil pemeriksaan.
145
I. SUBJEKTIF
A. ANAMNESA
1. Keluhan Utama
sejak tadi pagi pukul 07.00 WIB, ibu mengaku sudah ada pengeluaran
lendir bercampur darah namun belum keluar air-air dan ibu masih
2. Penapisan
Hasil penapisan persalinan pada ibu tidak ditemukan masalah dan ibu
a. Makan terakhir : Ibu makan pukul 08.00 WIB dengan menu nasi,
b. Minum terakhir : Ibu minum pukul 15.00 WIB serta segelas air
putih.
4. Pola Eliminasi
Ibu mengatakan terakhir BAB kemarin pukul 06.00 WIB dan BAK
a. Siang : kadang-kadang
7. Riwayat Sosial
bayinya
II. OBJEKTIF
A. Pemeriksaan fisik
1. Keadaan umum
Kesadaran : Baik
Emosional : Gelisah
Nadi : 80 x/menit
Pernafasan : 20 x/menit
Suhu : 36,5°C
2. Kepala
3. Leher
a. Dada
Bentuk : Simetris
Keadaan : Normal
5. Abdomen
a. Palpasi
149
TFU : 33 cm
(ekstremitas)
Leopold IV : Divergen
Perlimaan : 2/5
b. Auskultasi
6. Ekstremitas
Atas dan bawah : Simetris, tidak ada oedema, refleks patella positif
7. Genetalia
Keadaan : Baik
Pemeriksaan Dalam
Pembukaan : 6 cm
Ketuban : Utuh
8. Anus
III. ANALISA
G1P0A0 inpartu 39 minggu kala I fase aktif janin tunggal hidup presentasi
kepala.
ibu saat ini dalam keadaan baik dan sudah mulai memasuki masa
151
kepada ibu bahwa persalinan adalah proses yang alamiah, jadi ibu
jangan merasa takut dan cemas. Ibu mengerti dan terlihat tenang.
4. Menganjurkan ibu untuk tidur posisi miring kiri atau jalan-jalan untuk
keinginan ibu.
kontraksi.
cairan. Asuhan sayang ibu telah dilakukan dan ibu makan roti da
teh manis.
dan janin yaitu DJJ, nadi, his setiap 30 menit. Tekanan darah,
Tanggal/ TT /
No Catatan Pemeriksaan
Jam PARAF
1 06-03-2023/ S:
19.00 WIB Ibu mengatakan seperti ingin BAB, merasa mulas semakin
sering dan kuat yang menjalar sampai ke punggung. Ibu
mengatakan merasa keluar air-air dari jalan lahir.
2 O:
1. KU : Baik
2. Kesadaran : Composmentis
3. TD : 110/80 mmHg, N : 80x/menit, R : 22x/menit, S :
36,5oC
4. DJJ : 142x/menit, teratur
5. His :5x10’45”
6. Pemeriksaan Dalam :
a. Vulva/vagina : tidak ada kelainan
b. Portio : tidak teraba
c. Pembukaan : 10 cm
e. Ketuban : Negatif (pecah spontan), sisa air ketuban
warna jernih
f. Presentasi : Belakang kepala
g. Posisi : Ubun-ubun kecil kiri depan
h. Penurunan : Station +2, Hodge IV
154
Pkl. 20.06WIB P
1. Memberitahu ibu bahwa akan disuntik oksitosin di 1/3
paha atas kanan bagian luar/distal lateral agar
rahimnya berkontraksi dengan baik. Ibu bersedia
dilakukan penyuntikan.
2. Menjepit tali pusat dengan klem lalu melakukan
pemotongan dan pengikatan tali pusat dengan jarak 2-
3 cm dari perut bayi. Tali pusat sudah terpotong dan
157
diikat.
3. Melakukan inisiasi menyusui dini (IMD) selama 1 jam.
Bayi sudah diatas perut ibu untuk dilakukan IMD
4. Melakukan bounding attachment yaitu dengan
membantu ibu untuk segera memeluk dan menyusui
bayinya yang di bantu oleh suaminya. Ibu bersedia
melakukan.
5. Menjelaskan kepada ibu bahwa mules yang dirasakan
merupakan hal yang biasa yang berguna untuk
pelepasan dan kelahiran plasenta. Ibu mengerti
penjelasan bidan.
6. Menganjurkan pada keluarga untuk memberi makan
dan minum pada ibu. Ibu minum teh manis.
7. Melakukan penegangan tali pusat terkendali dengan
hati -hati secara dorso kranial. PTT sudah dilakukan
dan terdapat tanda-tanda pelepasan plasenta seperti
ada semburan darah, tali pusat memanjang, uterus
Pkl. 20.15 WIB membundar kemudian melahirkan plasenta. Plasenta
lahir spontan pukul 20.15 WIB
8. Memeriksa kelengkapan plasenta. Kesan plasenta
lengkap
9. Melakukan massase uterus. Kontraksi uterus keras
158
mengetahui.
2. Memberitahu ibu bahwa terdapat luka jahitan pada
jalan lahir ibu dan melakukan informed consent untuk
penjahitan luka tersebut. Ibu mengetahui dan
bersedia dilakukan penjahitan.
3. Melakukan penjahitan luka perineum derajat II
dengan memberikan anastesi terlebih dahulu. Luka
perineum ibu telah dijahit dengan teknik jelujur.
4. Membersihkan alat-alat dan menempatkan pada
larutan klorin 0,5 % selama 10 menit dan membuang
bahan yang sudah tidak dipakai. Alat sudah
dibersihkan.
5. Membersihkan ibu dan tempat bersalin dari sisa
darah dan air ketuban dengan air DTT serta
memberikan kenyamanan dengan menggantikan
pakaian ibu yang bersih dan kering. Ibu sudah dalam
keadaan bersih dan nyaman.
6. Melihat keberhasilan proses IMD pada bayi, ibu
dianjurkan meneruskan memberikan ASI kepada
bayinya. Bayi berhasil IMD pada 1 jam pertama.
7. Mengajari ibu dan keluarga cara melakukan
massase uterus. Ibu dan keluarga mengerti dan
bersedia melakukannya.
8. Menganjurkan ibu untuk makan dan minum teh
manis agar ibu tidak merasa lelah dan tenaga ibu
bisa pulih kembali. Ibu makan 1 bungkus roti dan
minum air putih 1 gelas
9. Menganjurkan ibu untuk tidak menahan buang air
kecil dan menganjarkan ibu untuk membersihkan
bagian genitalianya dengan air bersih dan mengalir.
Ibu mengerti dan bersedia melakukannya.
10.Menganjurkan ibu untuk beristirahat agar tenaga ibu
pulih kembali. Ibu bersedia istirahat.
11.Melakukan pengukuran antropometri pada bayi dan
160
I. DATA SUBYEKTIF
A. Anamnesa
Ibu mengatakan senang atas kelahiran bayinya dan saat ini merasa tidak
ada keluhan dan hanya ingin istirahat karena lelah akibat proses
persalinan.
B. Riwayat Persalinan
1. Ibu
d. Persalinan Ke :1
Ukuran : nomal
j. Perdarahan : 150cc
l. Catatan waktu :
Kala I : 12 jam
Kala IV : 2 jam
2. Bayi.
b. BB : 3400 gr PB : 50 cm
1 Pola sehari-hari
a. Pola Nutrisi
1) Makan
Ibu sudah makan pukul 07.00 WIB dengan nasi dan sayur
2) Minum
b. Pola Eliminasi
1) BAK
2) BAB
Ibu belum BAB sejak kemarin, BAB terkahir pkl 05.00 WIB
Ibu belum cukup istirahat pada malam tadi, ibu hanya tidur 3 jam
d. Personal Hygiene
Ibu sudah mandi dan gosok gigi pkl 08.00 WIB, melakukan perawatan
payudara dan vulva saat mandi denga cebok dari depan ke belakang
3 Riwayat Ambulasi
4 Pengeluaran Lochea
a. Lochea : rubra
b. Warna : merah
c. Konsistensi : baik
d. Perdarahan : 50 cc
5 Proses Menyusui
Tidak ada tanda- tanda bahaya postnatal seperti mudah lelah/ sulit
tidur, demam, nyeri atau terasa panas waktu buang air kecil. sembelit/
hemoroid, sakit kepala terus menerus, nyeri, bengkak dan nyeri abdomen
A. Pemeriksaan fisik
1. Keadaan umum
R : 24x/menit, S : 36,5 oC
2. Kepala
Rambut : bersih
3. Leher
a. Dada
b. Payudara.
5. Abdomen
a. Uterus
Kebersihan : bersih
166
7. Genetalia
a. Lochea
Warna : rubra
Jumlah Pengeluaran : 50 cc
b. Vulva/Vagina
c. Perineum
8. Anus
B. Data Penunjang
III. ANALISA
167
menemukan salah satu tanda dan gejala yang sudah disebutkan, ibu
postpartum.
ASI sedikit, oleskan pada puting susu untuk melembabkan puting agar
tidak lecet, kemudian tempelkan puting susu pada pipi bayi, biarkan
melepaskannya sendiri. Dan beritahu pada ibu bahwa ASI yang keluar
baik bagi daya tahan tubuh bayi, dan kecerdasan otak bayi. Kolostrum
keluar 1-2 hari pasca melahirkan dan tidak boleh dibuang. Ibu
BAB/BAK serta mengganti pembalut secara teratur 2-4 jam sekali. Ibu
beritahu ibu agar jangan ada pantrangan makanan. Ibu mengerti akan
diberikan
ulang
3. TTV :
T : 110/70 mmHg,
N : 84x/menit
P : 22x/menit
S : 36,7oC
4. Kepala
a. Muka : Tidak oedem.
b. Mata : Konjungtiva: merah muda
Sklera : Putih.
c. Mulut : Bersih, tidak ada caries gigi.
5. Leher
Leher normal tidak ada peningkatan/
pembengkakan KGB, tiroid dan vena jugularis
6. Payudara : Bersih, tidak ada benjolan, terdapat
pengeluaran ASI.
7. Abdomen
a. TFU : pertengahan pusat dan
simfisis.
b. Kontraksi : keras
c. Kandung kemih : kosong.
8. Genitalia
a. Varices : tidak ada
b. Oedema : tidak ada
c. Pengeluaran :
lochea sanguinolenta, tidakberbau, konsistensi
encer, ibu ganti pembalut 2-3x/hari.
d. Perineum : terdapat luka jahitan, keadaan bersih
9. Anus : tidak hemoroid
10. Ekstremitas
a. Atas : bersih, kuku tidak pucat.
b. Bawah : bersih, tidak ada varices dan oedema
11. Homan sign : Negatif.
171
3 A:
P2A1 Nifas 6 hari
4 15.40 WIB P:
1. Memberitahukan ibu dan keluarga hasil
pemeriksaan yang didapatkan bahwa kondisi
umum ibu baik
2. Menganjurkan ibu untuk menyusui bayinya
dengan payudara secara bergantian. Ibu mengerti
dengan apa yang disampaikan dan akan
berusaha untuk memberikan ASInya secara
bergantian.
3. Mengingatkan kembali teknik dan posisi menyusui
yang baik pada ibu. Ibu akan melakukan saat
menyusui bayinya.
4. Mengingatkan ibu kembali untuk merawat dan
menjaga kebersihan vulva. Ibu mengerti dengan
apa yang disampaikan dan akan melakukan apa
yang disarankan.
5. Menjelaskan kembali pada ibu tentang tanda-
tanda bahaya post partum. Ibu mengerti dengan
apa yang disampaikan.
6. Memberitahukan macam- macam kontrasepsi dan
mendiskusikan mengenai metode kontrasepsi
bersama ibu. Ibu akan berdiskusi kembali dengan
suaminya untuk metode KB yang akan
digunakannya nanti.
7. Mengajarkan pada ibu beberapa gerakan senam
nifas untuk mempecepat pemulihan ibu dalam
masa nifas. Ibu akan rutim melakukan gerakan
senam nifas secara mandiri.
8. Menjadwalkan untuk pemeriksaan kunjungan 2
minggu kemudian yaitu tanggal 21-03-2023 dan
apabila ada keluhan yang dirasakan ibu harus
172
ada kesulitan.
Objektif :
1. KU : baik
2. Kesadaran : composmentis
3. TTV :
TD : 110/70 mmHg,
N : 80x/menit
P : 22x/menit
S : 36,8oC
4. Kepala
a. Muka : Tidak oedem.
b. Mata : Konjungtiva: merah muda
Sklera : Putih.
c. Mulut : Bersih, bibir merah
5. Leher
Leher normal tidak ada peningkatan/
pembengkakan KGB, tiroid dan vena
jugularis
6. Payudara : Bersih, tidak ada benjolan,
tidak ada rasa nyeri, terdapat
pengeluaran ASI.
7. Abdomen
a. TFU : tidak teraba
b. Kandung kemih : kosong.
8. Genitalia
a. Varices : tidak ada
b. Oedema: tidak ada
c. Pengeluaran : tidak ada
d. Perineum : luka jahitan
perineum sudah kering
9. Anus : tidak hemoroid
10. Ekstremitas
174
Analisa:
P1A0 Nifas 14 hari
(P) Nama/ Paraf
Penatalaksanaan Pemeriksa
N : 82x/menit
P : 22x/menit
S : 36,0oC
4. Kepala
a. Muka : Tidak oedem.
b. Mata : Konjungtiva: merah muda
Sklera : Putih.
c. Mulut : Bersih, bibir merah
5. Leher
Leher normal tidak ada pembengkakan KGB,
tiroid dan vena jugularis
6. Payudara : Bersih, tidak ada benjolan, tidak
ada rasa nyeri, terdapat pengeluaran ASI.
7. Abdomen
a. TFU : tidak teraba
b. Kandung kemih : kosong.
8. Genitalia
a. Varices : tidak ada
b. Oedema : tidak ada
c. Pengeluaran : tidak terdapat pengeluaran.
d. Perineum : tidak terdapat luka robekan.
9. Anus : tidak hemoroid
10. Ekstremitas
a. Atas : bersih, kuku tidak pucat.
b. Bawah : bersih, tidak ada varices dan
oedema
11. Homan sign : Negatif
Analisa:
P1A0 Nifas 42 hari
Nama /
(P) Paraf
177
Penatalaksanaan Pemeriksa
I. DATA SUBYEKTIF
A. Identitas / Biodata
B. Status Kesehatan
b. Pencahayaan : baik
c. Ventilasi : baik
179
d. Hygienitas : baik
ada keluhan, TMT II tidak ada keluhan, TMT III nyeri pinggang,
b. Riwayat persalinan
A. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum:
180
b. Kesadaran : composmentis
c. Tangisan : kuat
f. Suhu : 36,7 oC
4. Kepala :
b. Rambut : bersih
d. Fontanel : datar
e. Sutura : terpisah
f. Lingkar kepala : 34 cm
5. Mata :
6. Telinga :
181
a. Kesimetrisan : simteris
8. Mulut :
labiopalatoskizis.
9. Leher :
10. Dada :
pengeluaran
f. Lingkar dada : 31 cm
a. Kesimetrisan : simetris
b. Gerakan : aktif
c. Jumlah Jari : 10
13. Abdomen :
a. Bentuk : normal
14. Genitali :
Perempuan
- Kebersihan : bersih
- Uretra berlobang : ya
a. Bentuk : normal
c. Kesimetrisan : simetris
a. Bentuk : simetris
c. Anus : berlubang
17. Kulit :
a. Warna : kemerahan
B. Data Penunjang
III. ANALISA.
Bahwa pada saat ini bayinya dalam keadaan baik dan normal. Ibu
baju tersebut harus segera diganti dan ibu mngerti serta akan
bayi.
sekali.
SOAP
185
Anus : Bersih
Analisa:
Neonatus Cukup Bulan Sesuai Masa
Kehamilan Usia 6 jam
Jam (P) Nama /
Penatalaksanaan Paraf
02.05
WIB 1. Memberitahu ibu dan keluarga mengenai hasil
pemeriksaan bahwa bayi dalam keadaan baik dan
normal. Ibu dan keluarga merasa senang.
2. Memberikan imunisasi HB0 kepada bayi Ny.S untuk
mencegah penyakit hepatitis B. Ibu menyetujuinya,
imunisasi HB0 telah dilakukan
3. Memandikan bayi serta mengganti pakaian yang
bersih. Bayi sudah dimandikan.
4. Menjaga kehangatan bayi dengan menyelimuti dan
memakaikan topi bayi serta mengingatkan kembali
pada ibu untuk selalu menjaga kehangatan bayinya.
Ibu mengerti serta akan menjaga kehangatan bayinya.
5. Mengajarkan pada ibu dan keuarga untuk selalu
melakukan pemantauan keadaan bayi dengan melihat
keadaan umum dan suhu bayi. Ibu dan keluarga akan
melakukan anjuran yang diberikan.
6. Memberitahu ibu kembali tentang tanda bahaya pada
bayi dan segera bawa ke fasilitas kesehatan jika bayi
mengalami tanda bahaya tersebut dan Ibu mengerti.
7. Menjadwalkan kunjungan ulang 1 minggu kemudian
pada tanggal 14-03-2023 atau jika terjadi keluhan
segera datang ke fasilitas layanan kesehatan dan ibu
mengerti dan akan datang sesuai jadwal atau terjadi
keluhan.
8. Melakukan Pendokumentasian dan telah dibuat dalam
187
bentuk SOAP
I. DATA SUBYEKTIF
Ibu datang kunjungan rutin nifas. Ibu mengatakan tidak ada keluhan
2. Keluhan – keluhan :
3. Riwayat menstruasi :
b. Siklus : 28 hari
e. Teratur/tidak : Teratur
f. Lamanya : 7 hari
4. Riwayat Penyakit :
D . M. : tidak ada
D. M. : tidak ada
c. Riwayat Sosial.
Perkawinan : menikah
Lamanya : 1 Tahun
Anak : -
5. Data Sosial
Pengetahuan tentang :
A. Pemeriksaan fisik
1. Keadaan umum
Kesadaran : composmetis
T : 36,60C
Berat badan : 55 Kg
2. Kepala
3. Leher
a. Dada
b. Payudara.
Bentuk : normal
5. Pemeriksaan Abdomen
c. Daerah perut :
6. Ekstremitas Bawah
a. Vulva / Vagina
Oedem :-
Keadaan :-
Pengeluaran pervaginam :-
Pembengkakan : -
Rasa nyeri :-
c. Serviks
Pengeluaran :-
Inflamasi/lesi/luka merah :-
Tanda Chadwick :-
Polip :-
d. Uterus
Pembesaran :-
Letak :-
Tumor :-
197
e. Kelainan lain : -
8. Anus
(indikasi endometriosis)
Lainnya : -
B. Data Penunjang
Laboratorium : PP Test : -
III. ANALISA
impant 2 fin
informed consetn.
perintah bidan
yang diberikan
10. Menganjurkan ibu untuk Kontrol 2 minggu kemudian atau bila ada
keluhan. Ibu akan datang sesuai jadwal kontrol berikutnya dan akan
4.1.1 Kehamilan
Kembar dari kehamilan trimester III tepatnya usia kehamilan 34, 36 dan
yang terfokus pada ibu sebagai klien sesuai kondisi dan kebutuhan klien,
199
200
4.1.2 Persalinan
dirasakan sejak tadi pagi pukul 07.00 WIB, ibu mengaku sudah ada
pengeluaran lendir bercampur darah namun belum keluar air-air dan ibu
masuk pada tahap persalinan dengan pembukaan 6 cm. Selain itu Ny. S
kepala bayi lebih cepat serta diberika aromaterapi agar ibu merasa
4.1.3 Nifas
4. Asuhan nifas pertama dilakukan sebelum ibu pulang yaitu pada 6 jam
dilakukan di 6 hari postpartum tidak ada keluhan atau masalah, ibu dapat
pada 14 hari postpartum ibu datang ke PMB dengan tidak ada keluhan
dan nutrisi serta ibu dan suami telah setuju untuk menggunakan KB
bayi baru lahir usia 2 jam postpartum. Asuhan kn 1 yaitu usia 6 jam dan
tidak ditemukan masalah. Pada kunjungan kn 2 yaitu 7 hari usia bayi, ibu
dan 3 sehingga pada saat masa nifas berakhir di KF 4 ibu sudah mantap
pemasangan KB.
4.2 Pembahasan
diperoleh dari buku KIA ibu, dapat diketahui Ny.S rutin memeriksakan
pemeriksaan pada Ny. S dilihat dari riwayat buku KIA telah memenuhi
standar sesuai dengan teori yang menjelaskan bahwa sedikitnya ibu hamil
status kesehatan ibu baik secara fisik, mental dan sosialnya kemudian
saling percaya.
yaitu Ukur Berat Badan dan Tinggi Badan, Ukur Lingkar Lengan Atas
(LILA), Ukur Tekanan Darah, Ukur Tinggi Fundus Uteri, Pemberian Tablet
kasus sesuai indikasi (Kemenkes RI, 2020). Asuhan pada Ny. S adalah
sebagai berikut :
hamil 8 bulan lebih merasa sehat tidak ada keluhan atau tanda bahaya
ibu.
laboratorium berupa tes PMS tidak dilakukan pada Ny. S karena tidak
204
ada keluhan ataupun tanda gejala yang mengarah pada hal tersebut.
indikasi dan pada daerah yang rawan. Jadi tidak ada kesenjangan
berat badan, TFU, DJJ dan pemeriksaan fisik lengkap telah dilakukan
consent pada ibu dan keluarga atas tindakan yang akan diberikan
gelas per hari serta konsumsi makanan yang bergizi dan mengandung
ulang.
fisiologis yaitu sakit pinggang. Keluhan ini sesuai dengan teori yaitu
oleh para calon ibu. Berdasarkan penelitian Mayer dan rekan sekitar
awal untuk melakukan asuhan untuk tindakan segera. Dari hal tersebut
gerakan senam hamil dan body mekanik yang sudah diajarkan dan
dengan TFU 32 cm, TBBA 3.100 dan DJJ 140x/mnt, pemeriksaan fisik
pada pinggang dilihat dari ekspresi wajah yaitu dirasakan nyeri ringan
kegiatan sehari-hari. Konsumsi air putih minimal 2 liter atau 8 gelas per
plan tersebut.
buku KIA dan dicatatkan dalam buku KIA, hal ini seseuai dengan teori
wajib diisi dengan lengkap, karena semua data yang ada pada buku
KIA saling berhubungan serta memiliki makna medis dan data tersebut
serta pemeriksaan abdomen posisi bayi sudah sesuai yaitu kepala dan
sudah masuk PAP, TBBA 3.255 gram, DJJ 144 x/menit, teratur.
maupun tekanan darah rendah. Tekanan darah normal pada ibu hamil
dapat diketahui pula ibu beresiko atau tidak adanya hipertensi dalam
mmHg.
kehamilan. Ny. S rutin mengkonsumsi tablet Fe, hal ini sejalan dengan
pendapat Irianti (2014) bahwa pemberian tablet Fe atau zat besi pada
Letak dan presentasi janin dalam rahim merupakan salah satu faktor
mengetahui letak janin. Jika pada trimester III bagian bawah janin
bukan kepala, atau kepala janin belum masuk PAP berarti ada
ditentukan. Posisi janin Ny. S tidak mengalami kelainan letak dan DJJ
Ny.S pengukuran TFU dan taksiran berat badan janin sesuai dengan
usia kehamilan.
masalah atau keluhan yang berarti pada kunjungan ketiga ini. Ibu
pada umumnya keadaan ibu dan janin sehat, konsumsi air putih dan
minggukemudian.
keperluan ibu dan bayi. Ibu diberikan edukasi mengenai tanda gejala
mengalami kesulitan pada saat temu wicara dengan Ny. S, hal ini
konseling berjalan lancar. Jadi tidak ada kesenjangan antara teori dan
praktik.
tersebut.
4.2.2 Persalinan
detik. Mules dirasakan sejak tadi pagi pukul 07.00 WIB, ibu mengaku
sudah ada pengeluaran lendir bercampur darah namun belum keluar air-air
dan ibu masih merasakan gerak janin aktif. Asuhan yang diberikan kepada
keluarga bahwa saat ini ibu sudah mulai memasuki masa persalinan
mengobservasi kesejahteraan ibu dan janin yaitu DJJ, nadi, his setiap 30
menit. Tekanan darah, pemeriksaan dalam setiap 4 jam. Suhu, urin setiap
tahan lagi untuk mengedan seperti ingin BAB dan merasa keluar air-air.
Setelah dipimpin persalinan secara APN bayi lahir spontan pada pkl
ibu mengambil posisi yang sesuai dengan pilihan ibu yang mempermudah
kelahiran kepala bayi, mengecek lilitan tali pusat dan memotong segera tali
pusat. Melakukan penanganan bayi baru lahir dan mengganti handuk yang
Kala III : Ibu merasa senang karena bayinya sudah lahir dan
mengeluh masih lemas dan merasa lelah. Tidak ada janin kedua dan
plasenta lahir spontan pukul 20.10 WIB. Asuhan kebidanan yang diberikan
Menjepit tali pusat dengan klem kira-kira 3 cm dari pusat bayi, mendorong
sisi tali pusat kearah distal dan jepit kembali 2 cm distal dari klem pertama.
tali pusat dengan umbilical klem, meletakan bayi tengkurap di dada ibu dan
yaitu dengan membantu ibu untuk segera memeluk dan menyusui bayinya
lahir dengan selamat dan sehat namun ibu merasa lelah dan lemas.
kepada ibu cara massase fundus uteri bila terasa lembek, membersihkan
agar ibu tidak merasa lelah supaya tenaga ibu kembali pulih serta
pertama dan setiap 30 menit pada jam kedua dengan mecatat hasil
observasi di partograf
birth ball dilaksanakan lebih cepat dibandingkan dengan status birth ball
value 0,0000 < 0,05 yang berarti ada pengaruh yang bermakna dengan
2020).
satu gerakan latihan birth ball berupa duduk di atas bola dengan
menggunakan diffuser selama 10- 15 menit pada kala I fase aktif dan
kala I, ibu dapat di ajak bekerja sama dengan baik sehingga proses kala I
berjalan dengan baik lebih kurang lamanya proses kala I dari pembukaan 6
kasus telah diberikan sesuai dengan keluhan ibu dan ibu telah menerima
dan memahami serta ibu melaksanakan anjuran yang telah diberikan. Ibu
persalinan kala I fase aktif pada 8 responden. Didapatkan hasil bahwa ibu
signifikan, (p value = 0,000 dan nilai mean menurun dari 5,58 menjadi
3,63).
tingkat nyeri persalinan yang rendah dibandingkan dengan ibu yang tidak
Ny.S adalah nyeri dan cemas dalam menghadapi persalinan, maka asuhan
antara asuhan yang diberikan dengan asuhan yang terdapat dalam teori,
4.2.3 Nifas
saat ini sudah merasa baik dan tidak ada keluhan. Asuhan kf 2 yaitu pada
nifas 6 hari ibu mengatakan tidak ada keluhan dan dapat merawat bayinya
keadaannya baik tidak ada keluhan, ASI keluar lancar, ibu biasa menyusui
bayinya setiap 2-3 jam sekali dan tidak ada kesulitan. Asuhan kf 4
dilakukan pada 42 hai postpartum Ny. S tidak mengeluh apapun dan tidak
telah menyetujui.
nutrisi, cairan dan nutrisi yang dibutukan ibu nifas adalah mengkonsumsii
tambahan 500 kalori tiap hari, makan dengan diet berimbang untuk
3 liter air setiap hari, pil zat besi harus diminum untuk menambah zat gizi,
ibu tentang ambulasi secara dini yaitu duduk hingga bisa turun dari tempat
tidur dan berjalan sendiri ke kamar mandi untuk BAK sudah merupakan
ambulasi dini.
dan pusat. Mengingatkan kembali pada ibu dan keluarga tentang pola
istirahat yaitu selama 8 jam pada malam hari dan 2 jam pada siang
bahaya masa nifas. Mengajarkan pada ibu beberapa gerakan senam nifas
personal hygiene pada masa nifas, vulva higiene seperti mengganti celana
dalam ketika basah, cebok dari atas ke bawah agar kotoran dari anus tidak
untuk menyusui bayi secara Eklusif yaitu selama 6 bulan dan menyusui
dengan asuhan yang terdapat dalam teori. Masa nifas Ny. S berjalan
bahaya pada bayi baru lahir seperti sulit bernafas, isapan lemah, tali pusat
basah dan berbau, adanya demam atau kejang, dan apabila hal ini terjadi
bayi tidak hipotermi, memandikan bayi setelah 6 jam. Pada saat bayi lahir
kehangatan bayi, mengingatkan tanda bahaya pada BBL dan apabila hal
ini terjadi segera membawa bayi ke petugas kesehatan bila terdapat tanda
bahaya tersebut. Memberitahu ibu jenis dan jadwal imunisasi yaitu pada
saat bayi berumur 1 bulan harus mendapatkan imunisasi BCG dan polio 1,
bernafas, isapan lemah, adanya demam atau kejang, dan apabila hal ini
ASI Ekskluif dan Ibu mengerti serta akan berusaha memberi bayinya ASI
agar terpantau tumbuh kembang nya dan Ibu bersedia membawa bayinya.
220
dengan dosis 0,5 mg IM, memberi obat tetes/ salep mata eritromosin,
Menangani tali pusat jangan membungkus tali pusat atau perut bayi
nasehati yang sama bagi ibu dan keluarganya, lihat popok dibawah tali
pusat, nasehati yang sama bagi ibu dan keluarganya, lihat popok dibawah
tali pusat, jika tali pusat pusat kotor bersihkan dengan hati-hati
menggunakan air DTT dan sabun dan segera keringkan secara seksama
segera meminta bantuan petugas kesehatan jika tali pusat menjadi merah,
bernanah, berdarah atau berbau, dan jika pangkal tali pusat menjadi
dan tutup kepala bayi, Menganjurkan ibu untuk memeluk dan menyusui
kepada bayinya, memberitahu ibu tanda- tanda bahaya pada bayi baru
lahir, memberitahu bayinya untuk dijemur pada pagi hari, memberitahu ibu
bayi, dan melakukan perawatan tali pusat dengan prinsip bersih dan kering
telah sesuai dengan teori. Pada saat lahir hanya diberikan Vitamin K, salep
mereka inginkan dan mengatur jarak waktu kelahiran mereka. Hal ini dapat
ini efektif dan cocok untuk ibu, serta ada dukungan dari suami.
222
kedepan.
penulis melakukan pengkajian yang terdiri dari data objektif dan subjektif.
Hal ini dilakukan untuk menggali informasi pasien dan mencari apakah
untuk memilih alat kontrasepsi yang sesuai dengan ibu yaitu menggunakan
penapisan didapatkan bahwa TTV ibu normal dan kondisi ibu layak untuk
Penapisan KB implant telah dilakukan dan hasilnya ibu dapat berKB impant
lengan kiri ibu, membereskan dan merendam alat serta membuang bahan
Dewi, Vivian Nanny Lia dan Sunarsih, Tri. (2016). Asuhan Kehamilan Untuk
Kebidanan, Jakara: Salemba Medika.
Dinkes Provinsi Jawa Barat (2021) Buku Profil Kesehatan di Jawa Barat Tahun
2021. Bandung: Dinkes Provinsi Jawa Barat.
Homer, Caroline SE. (2016). Models of maternity care: evidence for midwifery
continuity of care. Medical Journal of Australia, 205(8), 370-374. ICM.
(2014). Philosophy and Model of Midwifery Care. from
https://www.internationalmidwives.org/
Kemenkes RI (2020) Buku KIA Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta: Kemenkes RI.
Lestari, Winny Putri, & Nawangsih, Umu Hani Edi. (2015). Pengaruh Teknik
Relaksasi Nafas Dalam Terhadap Respon Adaptasi Nyeri Pada Ibu
Inpartu Kala I Fase Aktif Di BPM Bidan P Kota Yogyakarta.
STIKES'Aisyiyah Yogyakarta. Manuaba. (2012). Ilmu Kebidanan
Penyakit Kandungan dan KB Untuk Pendidikan Kebidanan. Jakarta:
EGC.
Manuaba (2019) Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KB. Jakarta: EGC.
Rina Astikawati. (2016). Asuhan ibu dalam masa kehamilan Bandung: Erlangga
Saifuddin, AB. (2014). Ilmu Kebidanan. Jakarta : PT. Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo
Sri Astusi, Ari Indra Susanti, Rani Nurparidah, Ariyati Mandiri, Evie kumala sari,
Varney, H. 2008. Ilmu Kebidanan (Varney’s Midwifery 3rd.Ed.).
Bandung:Sekeloa Publisher. Hal. 302.
Wulandari, C. L., Risyati, L., Maharahi, Kaltsum, U., & Kristin, D. (2021). Asuhan
Kebidanan kehamilan. Media Sains Indonesia.
(Ny. S)
Saksi
1. Bidan : ( )
2. Keluarga Klien : ( )
Sebagai : dari klien
Lampiran 2 Lembar Konsultasi
Lampiran 3. Buku KIA
Lampiran 4. Patograf
Lampiran 5. Dokumentasi
Lampiran 4. Riwayat Hidup
Agama : Islam