Oleh:
Haldan Aerastama
1940312015
Preseptor:
Dr. dr. Hafni Bachtiar, MPH
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, berkat rahmat-
Nya penulis dapat menyelesaikan makalah berupa Case Report Session ini dengan judul
“Program Keluarga Berencana (KB) Kontrasepsi Mantap di Wilayah Kerja Puskesmas
Lapai tahun 2019”.
Case Report Session ini merupakan salah satu syarat mengikuti kepaniteraan klinik
di bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran
Universitas Andalas. Penulis mengucapkan terima kasih banyak kepada Dr. dr. Hafni
Bachtiar, MPH selaku preseptor. Penulis mengucapkan terima kasih juga kepada
Puskesmas Lapai dan semua pihak yang telah membantu menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,
oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik untuk menyempurnakan makalah
ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
2
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.................................................................................................................. 3
DAFTAR TABEL ......................................................................................................... 5
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................................... 6
BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................................. 7
1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 7
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................. 8
1.3 Tujuan Penulisan .............................................................................................. 8
1.3.1 Tujuan Umum............................................................................................ 8
1.3.2 Tujuan Khusus ........................................................................................... 8
1.4 Metode Penulisan .............................................................................................. 8
4
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Jumlah Penduduk Menurut Kelurahan Tahun 2020 di Kec. Lapai .................. 18
Tabel 3.2 Peserta KB Baru Puskesmas Lapai 2020 ......................................................... 18
Tabel 3.3 Peserta KB Pasca Salin Puskesmas Lapai 2020 ............................................... 19
Tabel 3.4 Peserta KB Aktif Puskesmas Lapai 2020......................................................... 19
5
DAFTAR GAMBAR
6
BAB 1
PENDAHULUAN
Metode penulisan makalah ini berupa tinjauan pustaka yang merujuk dari berbagai
literatur, laporan tahunan Puskesmas Lapai, dan diskusi dengan pemegang Program
Keluarga Berencana (KB) di puskesmas.
8
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
9
2. Mencegah atau memperkecil kemungkinan seorang perempuan hamil mengalami
komplikasi yang membahayakan jiwa atau janin selama kehamilan, persalinan dan
nifas.
3. Mencegah atau memperkecil terjadinya kematian pada seorang perempuan yang
mengalami komplikasi selama kehamilan, persalinan dan nifas.
Setelah pelayanan KB, bidan memantau hasil pelayanan KB dan memberikan nasehat
pasca pelayanan kepada klien KB sebelum klien pulang dan kontrol kembali dengan
membawa KI/KB atau kartu kunjungan.2
10
Gambar 2.1 Alur Pelayanan KB di Jaringan Puskesmas dan Jejaring Fasilitas Pelayanan
Kesehatan
11
2.2 Kontrasepsi
2.2.1 Definisi
Kontrasepsi yaitu pencegahan terbuahinya sel telur oleh sel sperma (konsepsi) atau
pencegahan menempelnya sel telur yang telah dibuahi ke dinding rahim.7
2.2.2 Jenis Kontrasepsi
Metode kontrasepsi ini secara garis besar dibagi menjadi 2 yaitu AKDR yang
mengandung hormon sintetik (sintetik progesteron) dan yang tidak mengandung
hormon. AKDR yang mengandung hormone Progesterone atau Leuonorgestrel yaitu
Progestasert.9
Metode kontrasepsi mantap terdiri dari 2 macam yaitu Metode Operatif Wanita
(MOW) dan Metode Operatif Pria (MOP). MOW sering dikenal dengan tubektomi karena
prinsip metode ini adalah memotong atau mengikat saluran tuba/tuba falopii sehingga
12
mencegah pertemuan antara ovum dan sperma. Sedangkan MOP sering dikenal dengan
nama vasektomi, vasektomi yaitu memotong atau mengikat saluran vas deferens sehingga
.
cairan sperma tidak dapat keluar atau ejakulasi 9
Metode kontrasepsi mantap yang bersifat sukarela bagi seorang wanita bila tidak
ingin hamil lagi.
a. Keuntungan
• Tidak ada efek samping dalam jangka panjang dan tidak ada perubahan
dalam fungsi seksual.
b. Keterbatasan.
informed concent.
13
• Hamil positif (sudah terdeteksi atau dicurigai).
• Pasca persalinan : Hanya dilakukan cara minilap dalam waktu 2 hari atau
setelah 6 minggu atau 12 minggu.
• Pasca keguguran :
▪ Triwulan I : dalam waktu 7 hari sepanjang tidak ada buki infeksi panggul
(minilap atau laparoskopi)
▪ Triwulan II : dalam waktu 7 hari sepanjang tidak ada bukti infeksi panggul
(minilap).
2. 3. 2. Vasektomi/Metode Operasi Pria (MOP)
MOP adalah metode sterilisasi dengan cara mengikat saluran sperma (vas
deferens) pria. MOP merupakan suatu metode kontrasepsi operatif minor yang
aman, sederhana dan sangat efektif, memakan waktu operasi yang singkat dan
tidak memerlukan anastesi umum
a. Keuntungan MOP
14
• Sederhana, sehingga pasien tidak perlu dirawat di rumah sakit.
b. Kerugian MOP
15
- Hernia inguinalis, yaitu prolaps sebagian usus ke dalam anulus
inguinalis di atas kantong skrotum, disebabkan oleh kelemahan atau
kegagalan menutup yang bersifat kongenital.
- Orchiopexy, yaitu fiksasi testis yang tidak turun pada skrotum.
16
BAB 3
ANALISIS SITUASI
17
3.2 Kondisi Demografi Puskesmas Lapai
Jumlah penduduk wilayah kerja Puskesmas Lapai pada tahun 2020 yaitu
24.725 jiwa dengan distribusi kependudukan menurut kelurahan sebagai berikut:
Tabel 3.1 Jumlah Penduduk Menurut Kelurahan Tahun 2020 di Kec. Lapai
18
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa sebanyak 257 orang adalah peserta
KB aktif baru di wilayah kerja Puskesmas Lapai dan metode kontrasepsi yang paling
banyak digunakan adalah suntik yaitu 132 orang. Selain itu diketahui juga bahwa tidak
ada peserta kKB baru yang memilih metode operasi pria (MOP).
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa sebanyak 2 676 orang adalah peserta
KB pasca salin di wilayah kerja Puskesmas Lapai dan metode KB yang paling banyak
digunakan adalah suntik yaitu sebanyak 76 orang. Tidak ada peserta KB pasca salin yang
memilih metode operasi pria (MOP).
Dari tabel 3.4 dapat disimpulkan bahwa sebanyak 2 679 orang adalah peserta KB
aktif di wilayah kerja PuskesmasLapai dan metode KB yang paling banyak digunakan
adalah suntik yaitu sebanyak 1419 orang.
19
CAKUPAN DAN PROPORSI PESERTA KB BARU PER
KELURAHAN PUSKESMAS LAPAI TAHUN 2020
15,00%
13,00%
11,00%
9,00%
3,00%
1,00%
Dari gambar di atas terlihat cakupan dan proporsi peserta KB baru Puskesmas
Lapai tahun 2020 belum mencapai target yaitu 5,67% dari 15%. Dari 3 kelurahan di
wilayah kerja Puskesmas Lapai tidak ada yang mencapai target KB baru.
70,00%
60,00%
50,00% 45,66%
39,13%
40,00% 35,59%
32,45%
30,00%
20,00%
10,00%
0,00%
20
Dari gambar di atas terlihat cakupan dan proporsi peserta KB pasca persalinan
Puskesmas Lapai tahun 2020 belum mencapai target yaitu 39,13% dari 80%. Dari 3
kelurahan di wilayah kerja Puskesmas Lapai tidak ada yang mencapai target KB pasca
persalinan
65,00%
54,52% 55,68%
52,96%
55,00%
48,59%
45,00%
35,00%
25,00%
15,00%
5,00%
Dari gambar di atas terlihat cakupan dan proporsi peserta KB pasca persalinan
Puskesmas Lapai tahun 2020 belum mencapai target yaitu 52,96% dari 75%. Dari 3
kelurahan di wilayah kerja Puskesmas Lapai tidak ada yang mencapai target KB pasca
persalinan
21
CAKUPAN KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI
PUSKESMAS LAPAI TAHUN 2020
60,00%
52,96%
50,00%
40,00%
30,00%
22,91%
20,00%
10,63%
10,00% 5,44%
3,32% 4,25%
0,44%
0,00%
Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa cakupan dan proporsi peserta KB pasca
persalinan menurut jenis kontrasepsi yang paling tinggi adalah suntik sebesar 52,96%
22
BAB 4
PEMBAHASAN
Keluarga berencana merupakan usaha untuk mengukur jumlah anak dan jarak
kelahiran anak yang diinginkan. Maka dari itu, Pemerintah mencanangkan program atau
cara untuk mencegah dan menunda kehamilan.5
Program KB di Puskesmas Lapai pada tahun 2020 tidak berjalan baik terlihat dari
pencapaian angka akseptor KB baru, pasca salin, dan peserta aktif di Wilayah kerja
puskesmas yang tidak ada mencapai target. Hal ini terutama disebabkan kondisi pandemi
COVID-19 sehingga masyarakat takut untuk pergi ke fasilitas kesehatan.
Peserta aktif KB di Puskesmas Lapai yang dilihat pada tahun 2019, cukup ada
pesertanya cukup merata di tiga kelurahan yang ada di wilayah kerja Puskesmas Lapai.
Data pengguna alat kontrasepsi di Puskesmas Lapai tertinggi berada di Kelurahan
Kampung Lapai dengan jumlah peserta aktif pada tahun 2020 berjumlah 1241 orang,
Dibandingkan dengan kontrasepsi secara suntik, pil mau pun implan, metode
kontrasepsi mantap (Kontap) mempunyai peserta yang paling sedikit yaitu 89 peserta
aktif pada Metode Operatif Wanita (MOW), dan 12 peserta pada Metode Operatif Pria
(MOP) pada tahun 2020, hal ini disebabkan metode Kontrasepsi Mantap (Kontap) bersifat
semi permanen, komplikasi minor seperti infeksi, perdarahan, dan rasa
sakit/ketidaknyamanan dalam jangka pendek setelah tindakan, serta harus dilakukan oleh
dokter yang sudah terlatih.1 Karena keterbatasan yang sudah disebutkan menyebabkan
orang lebih memilih untuk menggunakan metode kontrasepsi lain yang lebih mudah
dalam aplikasinya. Tetapi untuk keuntungannya efektivitas dari Metode ini tinggi tingkat
rasio efisiensi biaya dan lamanya penggunaan kontrasepsi1
23
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Target peserta akseptor baru pada tahun 2020 tidak tercapai.
2. Target peserta KB pasca salin pada tahun 2020 tidak tercapai.
3. Target peserta KB aktif pada tahun 2020 tidak tercapai.
4. Penyebab tidak tercapainya target program KB terutama disebabkan kondisi
pandemi COVID-19.
5. Daerah dengan penduduk paling banyak terdaftar dalam peserta KB yaitu
berasal dari Kelurahan Kampung Lapai.
6. Metode Kontrasepsi yang paling banyak digunakan yaitu kontrasepsi secara
suntik dan pemakaian yang paling sedikit yaitu pada metode Kontrasepsi
Mantap (Kontap)
5.2 Saran
1. Membuat kerjasama antar program yaitu dengan bagian KIA KB dan Promkes,
dilakukannya promosi mengenai berbagai macam metode kontrasepsi khususnya
metode Kontrasepsi Mantap (Kontap)
2. Bagian KIA KB memberikan penyuluhan dan edukasi yang lebih aktif kepada
pasangan usia subur dan ibu bersalin tentang pelaksanaan program KB di mas
pandemi
24
DAFTAR PUSTAKA
25