Anda di halaman 1dari 31

PEDOMAN

PENGORGANISASIAN
KELUARGA BERENCANA
UPT PUSKESMAS BAKUNG

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR


DINAS KESEHATAN KABUPATEN BLITAR
TAHUN 2022
LEMBAR PENGESAHAN
PEDOMAN PENGORGANISASIAN KB UKM
PUSKESMAS BAKUNG

Mengetahui,
Pelaksana Program Gizi Penanggung Jawab
Upaya Kesehatan Masyarakat

Ella Maha Dhika, A.Md,Keb Wiwik Endang Puji A,S.Tr.Keb


NIP. 199004022020122010 NIP. 19760107 200701 2 012

Kepala UPT Puskesmas Bakung

Sudarsono.,S.Kep.,Ns
NIP. 19740711 200012 1 001
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat
dan karunia-Nya, pedoman pengorganisasian program KB di Puskesmas telah dapat
diselesaikan.
Petugas Pelayanan KB di Puskesmas Bakung telah menyusun satu Pedoman
pengorganisasian program KB yang sudah ada. Pedoman ini memuat uraian tentang
kualifikasi sumber daya manusia, distribusi ketenagaan, tatalaksana pelayanan,
keselamatan pasien dan pengendalian mutu. Pedoman ini diharapkan dapat
memperbaiki dan meningkatkan kemampuan tenaga kesehatan yang bekerja di
Puskesmas.
Kami menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi - tingginya
kepada
1. Sudarsono.,S.Kep.,Ns, selaku Kepala UPT Puskesmas Bakung.
2. Siti Farida,A.Md.Keb selaku Kepala Tata Usaha UPT Puskesmas Bakung.
3. Bapak dan Ibu semua staff UPT Puskesmas Bakung yang turut mendukung
penyelesaian Pedoman Pelayanan KB.
4. Semua pihak yang telah memberikan kontribusi dalam penyusunan pedoman ini.
Saran serta kritik membangun tentunya sangat kami harapkan untuk
penyempurnaan dan perbaikan di masa mendatang.
Akhir kata, semoga pedoman ini dapat bermanfaat bagi programer KB dalam
memberikan pelayanan KB di Puskesmas Bakung.

Hormat kami,
Penyusun
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN............................................................................................... i
KATA PENGANTAR ...................................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang........................................................................................... 1
1.2 Tujuan.........................................................................................................1
1.3 Sasaran Pedoman.....................................................................................2
1.4 Ruang Lingkup Pedoman ...........................................................................
1.5 Batasan Operasional..................................................................................2
1.6 Dasar Hukum ............................................................................................ 6

BAB II GAMBARANN UMUM PUSKESMAS


2.1 Data Wilayah .............................................................................................5
2.2 Pendidikan ................................................................................................6
2.3 Sosial Ekonomi .........................................................................................6
2.4 Data Khusus .........................................................................................6

BAB III VISI, MISI DAN TATANILAI PUSKESMAS


3.1 Visi.............................................................................................................8
3.2 Misi.............................................................................................................8
3.3 Tata Nilai....................................................................................................8

BAB IV STRUKTUR ORGANISASI PUSKESMAS........................................................9


BAB V STRUKTUR ORGANISASI UNIT KERJA........................................................10
BAB VI TUGAS, WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB..........................................11
6.1 Tugas Pokok ............................................................................................11
6.2 Fungsi......................................................................................................11
6.3 Kegiatan Pokok........................................................................................11
6.4 Kegiatan Lain...........................................................................................11
6.5 Kewenangan............................................................................................12

BAB VI TATA HUBUNGAN KERJA........................................................................... 13


BAB VII POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL...............................15
BAB VIII KEGIATAN ORIENTASI ...............................................................................16
BAB IX PERTEMUAN/RAPAT EVALUASI.................................................................17

3
BAB X RAPAT RUTIN............................................................................................... 17
10.1 Rapat Rutin.............................................................................................17
10.2 Rapat Isidentil..........................................................................................17
10.3 WA Group................................................................................................17

BAB XI PELAPORAN..................................................................................................18

4
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Puskesmas sebagai organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat
pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat
dan memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat.
Melalui program dan kegiatannya, puskesmas berperan serta mewujudkan
keberhasilan pembangunan kesehatan Indonesia, khususnya di wilayah kerjanya dalam
bentuk kegiatan pokok.
Salah satu program pokok pelayanan kesehatan di puskesmas adalah
pelayanan keluarga berencana ( KB ). Pelayanan KB yaitu program pelayanan
kesehatan di Puskesmas yang ditujukan untuk memberikan pelayanan kepada PUS
(Pasangan Usia Subur) untuk berpartisipasi sebagai peserta KB, pelayanan ibu hamil,
bersalin dan nifas serta pelayanan bayi dan balita. (Konas, 2003; WHO, 2002)
Pelayanan Keluarga Berencana yang merupakan salah satu didalam paket
Pelayanan Kesehatan Reproduksi Esensial perlu mendapatkan perhatian yang serius,
karena dengan mutu pelayanan Keluarga Berencana berkualitas diharapkan akan
dapat meningkatkan tingkat kesehatan dan kesejahteraan. Dengan telah berubahnya
paradigma dalam pengelolaan masalah kependudukan dan pembangunan dari
pendekatan pengendalian populasi dan penurunan fertilitas menjadi pendekatan yang
berfokus pada kesehatan reproduksi serta hak reproduksi. Maka pelayanan Keluarga
Berencana harus menjadi lebih berkualitas serta memperhatikan hak-hak dari klien/
masyarakat dalam memilih metode kontrasepsi yang diinginkan (Prof. dr. Abdul Bari
Saifuddin, 2003).
pelayanan keluarga berencana diatur dalam undang Tahun undang No.10 Tahun
1992 pada pasal 16: (1)Untuk mewujudkan pembangunan keluarga sejahtera,
Pemerintah menetapkan kebijaksanaan upaya penyelenggaraan keluarga berencana.
(2)Kebijaksanaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan dengan upaya
peningkatan keterpaduan dan peran serta masyarakat, pembinaan keluarga dan
pengaturan kelahiran dengan memperhatikan nilai Tahun nilai agama, keserasian,
keselarasan, dan keseimbangan antara jumlah penduduk dengan daya dukung dan
daya tampung lingkungan, kondisi perkembangan sosial ekonomi dan sosial budaya
serta tata nilai yang hidup dalam masyarakat. (3)Kebijaksanaan sebagaimana
dimaksud dalam ayat (1) berhubungan dengan penetapan mengenai jumlah ideal anak,
jarak kelahiran anak, usia ideal perkawinan, dan usia ideal intuk melahirkan.
(4)Penetapan kebijaksanaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) ditetapkan dari
waktu ke waktu berdasarkan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2). .

5
1.2 Tujuan Pedoman
1.2.1 Tujuan Umum
a. Tujuan penyusunan pedoman pengorganisasian Tersedianya pedoman bagi
petugas KB dalam melaksanakan tugas di puskesmas Bakung, sehingga
terlaksananya pelayanan KB yang berkualitas.

1.2.2 Tujuan Khusus


1. Terlaksanaya penilaian tehadap kinerja pelayanan KB
2. Terlaksanya perbaikan program berkelanjutan
3. Meningkatnya kepuasan dan harapan pelanggan terhadap pelayanan KB
4. Tersedianya tatalaksana administrasi dan manajemen pelayanan keluarga
berencana di Puskesmas Bakung
5. Tersedianya sistem pelayanan KB dan komunikasi informasi edukasi ( KIE ) di
fasilitas kesehatan tingkat pertama ( FKTP ).
6. Terwujudnya koordinasi dan kerjasama dalam penyelenggaraan pelayanan KB
7. Tersedianya panduan dalam peydiaan fasilitas, sarana dan prasarana yang
dibutuhkan dalam pelayanan KB.

1.3 Ruang Lingkup


1. Semua jenis pelayanan kontrasepsi berikut penangan efek samping, komplikasi
Dan kegagalan pelayanan kontrasepsi,aborsi aman sesuai indikasi medis serta
Penanganan infertilitas sesuai dengan ketersediaan sumber daya puskesmas
seperti SDM, Fasilitas, Sarana Prasarana, dsb.
2. Pengorganisasian;
3. Advokasi dan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) KB dan kesehatan
reproduksi;
4. Tertib mekanisme pembiayaan pelayanan KB;
5. Penggerakan kesertaan ber-KB;
6. Jaminan ketersediaan alat dan obat kontrasepsi;
7. Pencatatan dan pelaporan pelayanan KB;
8. Monitoring dan evaluasi pelayanan KB.

1.4 Sasaran
Sasaran program pelayanan KB di puskesmas adalah :
1. Pasangan usia subur
2. Klien pasca persalinan dan pasca keguguran
3. Pasangan yang infertil
6
Masyarakat
1.5 Batasan Operasional
1 Upaya pelayanan Keluarga berencana (KB) adalah upaya pemerintah dalam
mengendalikan laju pertambahan penduduk dengan menjarangkan atau
merencanakan jumlah dan jarak kehamilan dengan menggunakankontrasepsi dan
akselerasi penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) melali pencegahan Kehamilan
yang Tidak Diinginkan (KTD) dengan menggunakan kontrasepsi, termasuk
penanganan komplikasi, efek samping dan kegagalan.
2 Kesehatan Reproduksi adalah suatu keadaan sehat baik secara fi sik, mental dan
sosial serta bukan semata-mata terbebas dari penyakit atau kecacatan dalam
segala aspek yang berhubungan dengan sistem fungsi dan proses reproduksi.
3 Kontrasepsi dasar adalah jenis, metode alat dan obat kontrasepsi yang diberikan
di fasilitas kesehatan tingkat pertama dan atau jejaringnya yang meliputi Pil, Suntik,
Kondom, Intra Uterine Device (IUD), dan Implan.
4 Alat dan Obat Kontrasepsi adalah alat dan obat kontrasepsi yang disediakan oleh
pemerintah dan atau pemerintah daerah sesuai dengan formularium nasional.
5 Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) adalah metode kontrasepsi yang
masa efektifnya relatif lama dan terdiri dari Tubektomi/Metode Operasi Wanita
(MOW) dan Vasektomi/Metode Operasi Pria (MOP); IUD/Alat Kontrasepsi Dalam
Rahim (AKDR) dengan masa berlaku 8 (delapan) sampai 10 (sepuluh) tahun dan
Implan/Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK) dengan masa berlaku 3 (tiga) tahun.
6 Fasilitas Kesehatan adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang digunakan untuk
menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan perorangan, baik promotif,
preventif, kuratif maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh Pemerintah, Pemerintah
Daerah, dan/ atau Masyarakat yang telah teregister dalam sistem BKKBN.
7 Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama adalah fasilitas kesehatan yang termasuk
didalamnya berupa Puskesmas atau yang setara, praktik dokter, klinik pratama atau
yang setara dan rumah sakit kelas D pratama atau setara.
8 Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang
kesehatan, memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan melalui pendidikan di
bidang kesehatan yang memerlukan kewenangan didalam menjalankan pelayanan
kesehatan. Dalam pedoman ini tenaga kesehatan yang dimaksud adalah dokter,
bidan, perawat dan tenaga promosi kesehatan.
9 Pelayanan kesehatan tingkat pertama adalah pelayanan kesehatan perorangan
yang bersifat non spesialistik (primer) meliputi pelayanan rawat jalan dan rawat inap.
10 Rawat Jalan Tingkat Pertama adalah pelayanan kesehatan perorangan yang non
spesialistik yang dilaksanakan pada fasilitas kesehatan tingkat pertama untuk
keperluan observasi, diagnosis, pengobatan dan/atau pelayanan kesehatan lainnya.

7
11 Rawat Inap Tingkat Pertama adalah pelayanan kesehatan perorangan yang
bersifat non spesialistik dan dilaksanakan pada fasilitas kesehatan tingkat pertama
untuk keperluan observasi, perawatan, diagnosis, pengobatan, dan/atau pelayanan
medis lainnya, dimana peserta dan/atau anggota keluarganya dirawat inap paling
singkat 1 (satu) hari.
12 Pelayanan kesehatan darurat medis adalah pelayanan kesehatan yang harus
diberikan secepatnya untuk mencegah kematian, keparahan, dan/atau kecatatan
sesuai dengan kemampuan fasilitas kesehatan.
13 Sarana medis pelayanan Keluarga Berencana (KB) MKJP adalah sarana medis
yang menunjang pelayanan KB MKJP termasuk IUD kit, implan kit, Vasektomi
Tanpa Pisau (VTP) kit, laparoskopi, obgyn bed, minilap kit dan dry sterilization
14 Sarana non-medis pelayanan KB MKJP adalah sarana non medis yang
menunjang pelayanan KB MKJP termasuk Alat Bantu Pengambilan Keputusan
(ABPK) dan Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi (BP3K);
15 Informed choice adalah proses pemilihan metode kontrasepsi oleh klien yang
didasari pada pemahaman tentang beberapa pilihan metode KB dan hal-hal yang
terkait dengan metode yang dipilihnya;
16 Informed consent adalah suatu persetujuan tindakan medis tertulis yang
menyatakan kesediaan dan kesiapan klien untuk ber-KB dengan metode suntik KB,
IUD, implan, Tubektomi dan Vasektomi setelah mendapatkan informed choice;
17 KIP/Konseling atau Komunikasi Inter-Personal/Konseling adalah proses
komunikasi dua arah antara konselor dengan klien yang bertujuan untuk membantu
klien dalam mengambil keputusan secara sukarela untuk memilih dan menggunakan
kontrasepsi yang sesuai dengan kebutuhannya;
18 Sistem Rujukan adalah penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang mengatur
pelimpahan tugas dan tanggung jawab pelayanan kesehatan secara timbal balik
baik vertikal maupun horizontal.

18.1 Landasan Hukum


a. Undang Tahun UndangNomor 36 Tahun 2009 tentangKesehatan.
b. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat
c. Peraturan Permenkes no. 590 tahun 2009 tentang pedoman pelayanan
keluarga berencana

d. Peraturan Menteri Kesehatan no. 003 Tahun 2016 tentang aborsi


e. Peraturan Menteri Kesehatan No. 34 Tahun 2015 tentang Penanggulangan
Kanker Payudara dan Leher Rahim
f. Peraturan Menteri Kesehatan No. 43 Tahun 2015 tentang Pelayanan
Reproduksi Dengan Bantuan atau di Luar Cara Alamiah
8
g. Peraturan Menteri Kesehatan No. 97 Tahun 2014 tentang Pelayanan
Kesehatan Kehamilan
h. Peraturan Menteri Kesehatan No.71 Tahun 2014 tentang Sanksi Dalam
Pelayanan Kesehatan Reproduksi
i. PP No. 61 Th 2014 tentang Kesehatan Reproduksi
j.

9
BAB II
GAMBARAN UMUM PUSKESMAS

2.1 DATA WILAYAH


2.1.1 Letak
UPT Puskesmas Bakung terletak di desa Bakung Kecamatan Bakung Kabupaten
Blitar. Kecamatan Bakung merupakan salah satu dari 22 Kecamatan di bawah
wilayah administrasi Kabupaten Blitar. Letak dari Kecamatan ini masuk wilayah
Kabupaten Blitar bagian selatan, yaitu terletak diantara perbatasan wilayah
Kabupaten Blitar dengan Kabupaten Tulungagung.

UPT Puskesmas Bakung merupakan puskesmas rawat inap yang terletak di pusat
Kecamatan Bakung berjarak kurang lebih 30 km dari ibu kota kabupaten Blitar

2.1.2 Batas wilayah Puskesmas Bakung :


Puskesmas Bakung merupakan salah satu Puskesmas di Kabupaten Bakung yang
berbatasan dengan :
Sebelah utara : kecamatan Kademangan
Sebelah timur : kecamatan Wonotirto
Sebelah selatan : Samudera Indonesia
Sebelah Barat : kecamatan Tulung Agung
Luas wilayah kerja puskesmas Bakung 111,24 KM2, dimana 37% merupakan
dataran rendah dan 67% dataran tinggi. Jarak tempuh desa ke puskesmas terjauh
sekitar 13 KM sedangkan akses jalan semua desa bisa dilewati kendaraan roda 2
maupun roda 4.

Luas wilayah per desa dapat dilihat pada tabel berikut ini :
NO NAMA LUAS JUMLAH DESA JARAK KE
KELURAHAN / WILAYAH Keluraha Desa PUSKESMAS
DESA (KM2) n (KM)
1 Lorejo 17,52 1 8
2 Kedung Banteng 8,95 1 4
3 Ngrejo 9,39 1 3
4 Bakung 12,83 1 0,3
5 Sumberdadi 2,88 1 2
6 Bululawang 1,30 1 6
7 Sidomulyo 7,01 1 7
8 Pulerejo 11,19 1 11
9 Tumpak Kepuh 13,26 1 13
10 Tumpak Oyot 6,96 1 6
11 Plandirejo 19,95 1 7
Sumber data : Data monografi Kecamatan Bakung

2.2 PENDIDIKAN
a) Taman Kanak – Kanak : 25
10
b) Sekolah Dasar : 23
c) Madrasah Ibtidakiyah :1
d) Sekolah Menengah Pertama (SMP)/ sederajat : 3
e) Sekolah Menengah Atas ( SMA ) / sederajat : 1
f) Pondok Pesantren : 2

2.3 SOSIAL EKONOMI


1.Mayoritas penduduk berdasarkan mata pencaharian yaitu petani dan wiraswasta
2.Mayoritas penduduk beragama Islam
3.Mayoritas tingkat pendidikan penduduk yaitu SMA sederajad

2.4 DATA KHUSUS


2.4.1 FASILITAS KESEHATAN
Puskesmas Bakung merupakan Puskesmas Induk yang mempunyai 3
Puskesmas Pembantu ( Pustu ) yaitu :
1. Pustu lorejo
2. Pustu plandirejo
3. Pustu tumpakkepuh

3.4.2 SARANA KESEHATAN


Secara umum jumlah sarana pelayanan kesehatan yang berada di Kecamatan Bakung
dapat dilihat pada tabel berikut:

NO JENIS SARANA YAN KES JUMLAH KETERANGAN


1 RSU PEMERINTAH 0
2 RSU SWASTA 0
3 RS KHUSUS SWASTA 0
4 KLINIK SWASTA 0
5 PUSKESMAS 1
6 PUSTU 4
7 PONKESDES 2
8 PUSLING 1
9 POLINDES 4
10 APOTEK 0
11 DOKTER PRAKTEK SWASTA 1
12 BIDAN PRAKTEK SWASTA 13
13 POSYANDU 33
14 RUMAH BERSALIN 0

TOTAL 49

11
BAB III
VISI, MISI, TATA NILAI DAN MOTTO PUSKESMAS

3.1 VISI
Terwujudnya kecamatan bakung yang mandiri dan sejahtera berlandaskan
akhlak mulia, baldatun, toyyibun, warobbun Ghofur.

3.2 MISI
1. Mengembangkan dan meningkatkan penyelenggarakaan UKM (Upaya
Kesehatan Masyarakat )
2. Mengembangkan dan meningkatkan penyelenggarakaan UKP (Upaya
Kesehatan Perorangan)
3. Meningkatkan kemitraan dan jejaring fasyankes
4. Meningkatkan kapasitas sumber daya manusia dan pengelolaan manajerial
3.2 Motto
Sehat untuk rakyat
3.3 TATA NILAI

Tata Nilai : ISI

I  Informasi, Puskesmas sebagai pusat informasi


kesehatan bagi masyarakat

SI  Solusi, Puskesmas sebagai pemberi Solusi


Masalah tentang Kesehatan

12
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI PUSKESMAS TAHUN 2021

8
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI UNIT KERJA PROGRAM KB TAHUN 2021

KEPALA
PUSKESMAS

Penanggungjawab UKM
Esensial Masyarakat

Pelaksana program KB

BIDAN BIDAN BIDAN BIDAN BIDAN BIDAN BIDAN BIDAN BIDAN BIDAN
BIDAN WILAYAH
WILAYAH WILAYAH WILAYAH WILAYAH WILAYAH WILAYAH WILAYAH WILAYAH WILAYAH WILAYAH
KEDUNGBANTENG
LOREJO NGREJO BAKUNG SUMBERDADI BULULAWANG PLANDIREJO PULEREJO SIDOMULYO TUMPAK TUMPAK
KEPUH OYOT

9
BAB VI
URAIAN JABATAN

6.1 TugasPokok

Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan program KB di wilayah kerja UPT


Puskesmas Bakung

6.2 Fungsi

Pelaksana kegiatan program KB di wilayah kerja UPT Puskesmas Bakung

6.3 Kegiatan pokok

a. Mengusulkan sarana dan prasarana terkait kebutuhan pelayanan UKM KB


b. Pembinaan/ melatih kader kesehatan dalam bidang program KB
c. Melakukan penyuluhan luar gedung
d. Merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi serta melaporkan kegiatan
Program KB ke atasan.
e. Bertanggung jawab dalam pemberi pelayanan KB di puskesmas
f. Dibantu oleh tenaga pelayanan kontrasepsi yang terdiri dari dokter umum
terlatih, dan perawat terlatih.
g. Tenaga pelayanan kontrasepsi tersebut wajib memberikan pelayanan KB sesuai
dengan standar pelayanan yang berlaku ( SPO ) serta memberikan pelayanan
yang bermutu sesuai dengan standar profesi.
h. Berkoordinasi dengan pelayanan kesehatan lain, yang terkait dengan pelayanan
KB.

6.4 Kegiatan lain

a. Berkoordinasi dengan unit lain dalam kegiatan pelayanan dan perencanaan


program
b. Mengikuti pertemuan rutin yang diadakan oleh Puskesmas
c. Berkewajiban meningkatkan ilmu pengetahuan melalui pelatihan baik secara
Internal maupun eksternal

6.5 Kewenangan

a. Merencanakan kebutuhan alat dan bahan untuk keperluan UKM KB


b. Membuat evaluasi kegiatan dalam pertemuan rutin Puskesmas

10
11
BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA

Dalam penyelenggaraan tugas pokok dan fungsinya masing masing unit kerja/
program dalam Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM), para pengelola yang ada di
dalam unit kerja itu tidak mungkin lepas melakukan hubungan kerja, baik didalam unit
kerja maupun dengan pihak luar. Khusus untuk program KB, bentuk tata hubungan
kerja yang harus dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Melakukan konsultasi dengan Koordinator UKM dan Kepala Puskesmas sebagai
penanggungjawab seluruh kegiatan dalam lingkup UPT Puskesmas Bakung
2. Melakukan koordinasi antar sesame penanggungjawab program
3. Melakukan kerjasama dengan lintas sektor di luar UPT Puskesmas Bakung

12
BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONEL

JENIS KOMPETE KOMPETENSI


NO KETENAGA NSI TAMBAHAN JUMLAH
AN (IJAZAH) (PELATIHAN) TENAGA

1 Pelaksana DIII a. ABPK (alat Bantu 1


program KB Kebidanan. Pengambilan Keputusan
ber –KB)
b. CTU (Contraseptive
Technical Update)
c. Konseling PPIA
( Pencegahan Penularan
ibu dan Anak)

13
BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI

Pengembangan pengetahuan Penanggungjawab serta pelaksana program KB


termasuk orientasi bagi karyawan baru, merupakan salah satu upaya penting dalam
meningkatkan pemahaman terhadap penyelenggaraan program

WAKTU MATERI PENANGGUNG PESERTA


JAWAB

Orientasi  Pengenalan Pelaksana program pelaksana


pelaksana keanggotaan KB yang lama program KB yang
program KB yang  Visi, Misi, Tata baru
baru nilai dan tujuan
Program KB
 Kebijakan dan
Pedoman KB

Orientasi  Pengenalan Pelaksana program Karyawan Baru


Karyawan Baru keanggotaan KB
 Visi, Misi, Tata
nilai dan tujuan
Program KB
 Kebijakan dan
Pedoman KB

14
BAB X
PERTEMUAN/ RAPAT

10.1 RAPAT RUTIN


a. RapatpraMinilokakarya
Waktu : Hari Selasa Minggu pertama
Jam : 09.00
Tempat : Aula PKM Bakung
Peserta : SemuaPenanggungjawab dan Pelaksana Program UKM
Materi : Evaluasi dan pencapaian kegiatan bulan lalu, perencanaan
kegiatan bulan berikutnya
b. RapatMinilokakarya
Waktu : Sebelum tanggal 12 setiap bulannya
Jam : 09.00
Tempat : Aula PKM Bakung
Peserta : Semua staff Puskesmas Bakung
Materi : Hasil rapat praminilokakarya

10.2 RAPAT INSIDENTIL


Diselenggarakan sewaktu waktu bila ada masalah atau sesuatu yang
perlu dibahas segera

10.3 WA Grup

15
BAB XI
PELAPORAN

11.1 PELAPORAN
1. Pelaporan dilakukan oleh masing masing pelaksana KB pustu kepada
Pelaksana KB tentang capaian indicator kinerja , pelaksanaan kegiatan bulan
lalu, serta laporan – laporan lainnya
2. Pelaksana KB selanjutnya memberikan laporan pertanggungjawaban kepada
koordinator UKM pada rapat pra minilokakarya
3. Koordinator UKM selanjutnya memberikan laporan pertanggungjawaban kepada
Kepala Puskesmas pada rapat minilokakarya bulanan
4. Laporan tersebut selanjutnya dikirim ke Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar

11.2 JENIS LAPORAN

1. Laporan Harian
a. Register Kohort KB
b. Register Kunjungan KB
2. LaporanBulanan
a. Laporan PWS KB
b. LB3 KB
c. Laporan KB F2
3. Laporansemesteran
a. Laporan PKP
b. Laporan Pencapaian Indikator Kinerja Program KB
4. Laporan Tahunan
Laporan Tahunan Program KB
5. Laporan Kegiatan

16
LAMPIRAN

17
18
19
20
KB BARU DROP OUT KEGAGALAN EFEK SAMPING KOMPLIKASI

KB PASKA NYERI TEKANAN


PLASENTA KB PASKA KB BARU JUMLAH KB AKTIF PUSING/SK PERUBA TEMPAT Flour DARAH
No. BULAN PUS (PP) SALIN (PS) MURNI KB BARU KB AKTIF DIBINA Ingin Hamil Medis Menopause Mati Cerai Pindah LAIN JUMLAH Hamil SPOTTING AMENORE KEAPALA MUAL/MUNTAH HAN BB INSISI NYERI PERUT EROSI TOTAL Perdarahan Infeksi/Abses albus Perforasi Translokasi Hematom MENINGKAT PERUBAHAN HB EKSPULSI JUMLAH
0
1 JANUARI 4.963 - - - - 90 - - - - - - - - - - - - - - - - -
2 FEBRUARI 4.963 - - - - 90 - - - - - - - - - - - - - - - - -
3 MARET 4.963 - - - - 90 - - - - - - - - - - - - - - - - -
4 APRIL 4.963 - - - - 90 - - - - - - - - - - - - - - - - -
5 MEI 4.963 - - 90 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
6 JUNI 4.963 - - - - 90 - - - - - - - - - - - - - - - - -
7 JULI 4.963 - - - - 90 - - - - - - - - - - - - - - - - -
8 AGUSTUS 4.963 - - 90 - - - - - - - - - - - - - - - - -
9 SEPTEMBER 4.963 - - - - 90 - - - - - - - - - - - - - - - - -
10 OKTOBER 4.963 - - - - 90 - - - - - - - - - - - - - - - - -
11 NOVEMBER 4.963 - 90 - - - - - - - - - - - - - - - - -
12 DESEMBER 4.963 - 90 - - - - - - - - - - - - - - - - -
JUMLAH - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

21
KB BARU DROP OUT

KB PASKA
PLASENTA KB PASKA KB BARU JUMLAH KB AKTIF
No. BULAN PUS (PP) SALIN (PS) MURNI KB BARU KB AKTIF DIBINA Ingin Hamil Medis Menopause Mati Cerai Pindah LAIN JUMLAH
0
1 JANUARI 4.963 - - - - 90 -
2 FEBRUARI 4.963 - - - - 90 -
3 MARET 4.963 - - - - 90 -
4 APRIL 4.963 - - - - 90 -
5 MEI 4.963 - - 90 - - - - - - - -
6 JUNI 4.963 - - - - 90 -
7 JULI 4.963 - - - - 90 -
8 AGUSTUS 4.963 - - 90 -
9 SEPTEMBER 4.963 - - - - 90 -
10 OKTOBER 4.963 - - - - 90 -
11 NOVEMBER 4.963 - 90 -
12 DESEMBER 4.963 - 90 -
JUMLAH - - - - - - - - - - -

22
KEGAGALAN EFEK SAMPING KOMPLIKASI
NYERI TEKANAN
PUSING/SK PERUBA TEMPAT Flour DARAH
Hamil SPOTTING AMENORE KEAPALA MUAL/MUNTAH HAN BB INSISI NYERI PERUT EROSI TOTAL Perdarahan Infeksi/Abses albus Perforasi Translokasi Hematom MENINGKAT PERUBAHAN HB EKSPULSI JUMLAH

- - - - - - - - - - - - - - - -
- - - - - - - - - - - - - - - -
- - - - - - - - - - - - - - - -
- - - - - - - - - - - - - - - -
- - - - - - - - - - - - - - - -
- - - - - - - - - - - - - - - -
- - - - - - - - - - - - - - - -
- - - - - - - - - - - - - - - -
- - - - - - - - - - - - - - - -
- - - - - - - - - - - - - - - -
- - - - - - - - - - - - - - - -
- - - - - - - - - - - - - - - -
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

23
24

Anda mungkin juga menyukai