Mengetahui,
Pelaksana Kesehatan Jiwa Penanggung Jawab
Upaya Kesehatan Masyarakat
Sudarsono, S.Kep.Ns
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, Segala puji bagi Allah SWT, Pedoman Pengorganisasian
Program Kesehatan Jiwa UPT Puskesmas Bakung dapat kami selesaikan sebagai
dasar acuan pelaksanaan pelayanan kesehatan jiwa di UPT Puskesmas Bakung.
Disadari bahwa mungkin masih ada kekurangan-kekurangan yang ditemui
dalam pedoman ini, untuk itu sangat diharapkan saran, masukan dan kritik yang
bermanfaat/ membangun demi kelengkapan dan kesempurnaan pedoman ini.
Akhirnya diucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya
kepada semua pihak yang telah bekerja keras sejak penyusunan draf, uji coba
sampai ditetapkannya standar ini.
penyunting
DAFTAR ISI
BAB III VISI, MISI, FALSAFAH, NILAI DAN TUJUAN PUSKESMAS ...........................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANNG
Manusia adalah mahluk yang paling mulia karena mempunyai 2 aspek yaitu
raga/jasmani dan jiwa. Sehingga dalam segi kesehatanpun dibedakan sehat
jiwa dan raga.
Sehat adalah keadaan sejahtera, fisik mental dan sosial dan tidak sekedar
terbebas dari keadaan cacat dan kematian. Definisi sehat ini berlaku bagi
perorangan maupun penduduk (masyarakat). Derajat kesehatan masyarakat
dipengaruhi oleh empat faktor yang saling berinteraksi, yaitu lingkungan,
perilaku, keturunan dan pelayanan kesehatan.
Kesehatan jiwa adalah suatu kondisi mental sejahtera yang memungkinkan
hidup harmonis dan produktif sebagai bagian yang utuh dari kualitas hidup
seseorang, dengan memperhatikan semua segi kehidupan manusia dengan ciri
menyadari sepenuhnya kemampuan dirinya, mampu menghadapi tekanan hidup
yang wajar, mampu bekerja produktif dan memenuhi kebutuhan hidupnya, dapat
berperan serta dalam lingkungan hidup, menerima dengan baik apa yang ada
pada dirinya, merasa nyaman bersama dengan orang lain.
Derajat kesehatan jiwa masyarakat dapat dilihat dari angka kejadian
gangguan jiwa dan disabilitas. Gangguan dan penyakit jiwa termasuk burden
disease. WHO (2001), menyatakan bahwa 12 % dari global burden disease
disebabkan oleh masalah kesehatan jiwa. Angka ini lebih besar dari penyakit
dengan penyebab lainnya (fisik).
Menurut Survey Kesehatan Jiwa Rumah Tangga (SKJRT) pada masyarakat
di 11 kota di Indonesia tahun 1995, prevalensi masalah kesehatan jiwa adalah
185 per 1000 populasi orang dewasa atau paling sedikit satu dari empat orang
pernah mengalami gangguan jiwa dan membutuhkan pelayanan kesehatan jiwa.
Berdasarkan data SUSENAS dan BPS, Direktorat Bina Pelayanan Kesehatan
Jiwa, Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Medik, Departemen Kesehatan RI
dengan mengkaji gangguan jiwa di 16 kota di Indonesia dari 1996 sampai 2000,
menemukan tipe gangguan jiwa dan proporsinya yaitu, adiksi 44,0%, defisit
kapasitas mental 34,0%, disfungsi mental 16,2%, dan disintegrasi mental 5,8%.
Dalam penelitian tersebut juga diperoleh gambaran gangguan jiwa pada anak-
anak, yaitu 104/1000 dan dewasa 140/1000. Keadaan ini semakin meningkat
sejalan dengan perubahan ekonomi, sosial dan budaya. Prevalensi gangguan
jiwa pada orang dewasa terdiri dari psikosis 3/1000, demensia 4/1000, retardasi
mental 5/1000, dan gangguan jiwa lainnya 5/1000.
Meskipun tidak tercatat sebagai penyebab kematian maupun kesakitan
utama di Indonesia, bukan berarti kesehatan jiwa tidak ada atau kecil
masalahnya. Kurang terdatanya masalah kesehatan jiwa disebabkan kesehatan
jiwa belum mendapat perhatian. Prevalensi gangguan jiwa di Indonesia saat ini
diperkirakan sudah mencapai 11.6% (Riskesdas, Departemen Kesehatan RI,
2007). Kesakitan dan kematian karena masalah gangguan jiwa diketahui
semakin meningkat di negara maju
Pelayanan Kesehatan Jiwa di masa lalu bersifat spesialistik dan
dikembangkan untuk RSJ maupun RSU. Sedangkan yang bersifat umum
dilakukan di Puskesmas. RSJ dijadikan pusat rujukan dan pembinaan pelayanan
kesehatan jiwa agar pelayanan kesehatan jiwa dapat diselenggarakan secara
komprehensif.
Pelayanan kesehatan jiwa dewasa ini mengalami perubahan fundamental,
dari pelayanan kesehatan jiwa dengan perawatan tertutup menjadi terbuka.
Dalam penanganan gangguan jiwa, pendekatan klinis-individual beralih ke
produktif-sosial sesuai dengan berkembangnya konsep kesehatan jiwa
komunitas.
B. TUJUAN PEDOMAN
1. TujuanUmum
Sebagai acuan dalam melaksanakan kegiatan pelayanan kesehatan jiwa
di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Bakung.
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan pengetahuan petugas kesehatan tentang masalah
kesehatan jiwa.
b. Meningkatkan kemampuan petugas kesehatan dan petugas terkait lainnya
dalam melaksanakan kegiatan pelayanan kesehatan jiwa.
C. SASARAN PEDOMAN
1. Petugas kesehatan yang bekerja dalam pelayanan kesehatan jiwa
masyarakat.
2. Petugas non kesehatan (profesi lain) yang bekerja dalam pelayanan
kesehatan jiwa.
3. Pekerja yang berkontak dengan masalah dan upaya kesehatan jiwa
(misalnya: polisi, guru, tokoh masyarakat, tokoh agama, dll)
4. Masyarakat peduli kesehatan jiwa dan kader kesehatan jiwa, yang bekerja
atau telah dilatih dalam pelayanan kesehatan jiwa.
BAB II
A. DATA UMUM
Nomor Kode Puskesmas : P3505010101
Nomor Registrasi Puskesmas : 1032495
Nama Puskesmas : PUSKESMAS BAKUNG
Alamat : Jl. Trisula No.03
Kecamatan : Bakung
Kabupaten : Blitar
Propinsi : Jawa Timur
Kategori Puskesmas : Pedesaan
Jenis Puskesmas : Rawat Inap
B. DATA WILAYAH
UPT Puskesmas Bakung merupakan salah satu puskesmas rawat inap milik
Pemerintah Kabupaten Blitar. Terletak di Kabupaten Blitar bagian selatan.
Dilengkapi dengan fasilitas rawat inap dan juga didukung instalasi farmasi
yang menyediakan obat dan peralatan yang dibutuhkan. Puskesmas Bakung
merupakan salah satu Puskesmas di Kabupaten Bakung yang berbatasan
dengan :
Sebelah utara : Kecamatan Kademangan
Sebelah timur : Kecamatan Wonotirto
Sebelah selatan : Samudera Indonesia
Sebelah Barat : Kecamatan Tulung Agung
Luas wilayah kerja puskesmas Bakung 111,24 KM2, dimana 37% merupakan
dataran rendah dan 67% dataran tinggi. Jarak tempuh desa ke puskesmas
terjauh sekitar 13 KM sedangkan akses jalan semua desa bisa dilewati
kendaraan roda 2 maupun roda 4. Luas wilayah per desa dapat dilihat pada
tabel berikut ini :
Tabel 2.1 Luas wilayah per desa Kecamatan Bakung
1 Lorejo 17,52 1 8
3 Ngrejo 9,39 1 3
5 Sumberdadi 2,88 1 2
6 Bululawang 1,30 1 6
7 Sidomulyo 7,01 1 7
8 Pulerejo 11,19 1 11
11 Plandirejo 19,95 1 7
C. KEPENDUDUKAN
Jumlah penduduk di Puskesmas Bakung tahun 2022 mencapai 30.103 jiwa. Tabel data
jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Bakung tahun 2022
JUMLAH PENDUDUK
NO NAMA DESA TOTAL
L P
D. PENDIDIKAN
Jumlah Sekolah
1. Taman kanak kanak : 24 buah
2. SD/ MI/ sederajat : 25 buah
3. SM / MT/ sederajat : 3 buah
4. SMU/ MA : 1 buah
5. Akademi : 0 buah
6. Perguruan Tinggi : 0 buah
7. Pondok Pesantren (Ponpes) : 0 buah
Jumlah Murid
1 RSU PEMERINTAH 0
2 RSU SWASTA 0
3 RS KHUSUS SWASTA 0
4 KLINIK SWASTA 0
5 PUSKESMAS 1
6 PUSTU 4
7 PONKESDES 2
8 PUSLING 1
9 POSKESDES 11
10 APOTEK 0
11 DOKTER PRAKTEK SWASTA 1
12 BIDAN PRAKTEK MANDIRI 14
13 POSYANDU 38
14 RUMAH BERSALIN 0
TOTAL 39
BAB III
VISI, MISI, FALSAFAH, NILAI DAN TUJUAN PUSKESMAS
B. NILAI PUSKESMAS
I : Informasi, sebagai pusat informasi kesehatan bagi masyarakat
SI : Solusi, Puskesmas sebagai pemberi solusi masalah tentang
kesehatan
C. MOTTO
Sehat Untuk Rakyat
BAB IV
KOORDINATOR
SISTEM
TIM
KEUANGAN KEPEGAWAIAN INFORMASI
RUMAH MANAJEMEN
PUSKESMAS
TANGGA PUSKESMAS
PJ JARINGAN PJ
PJ UKM ESSENSIAL DAN PJ UKP,
PELAYANAN BANGUNAN,
KEPERAWATAN KEFARMASIAN PJ
PJ UKM PENGEMBANGAN PUSKESMAS DAN PRASARANA
KESEHATAN DAN MUTU
JEJARING DAN
MASYARAKAT LABORATORIUM
PUSKESMAS PERALATAN
KOORDINATOR- KOORDINATOR-
KOORDINATOR- KOORDINATOR-
KOORDINATOR KOORDINATOR
KOORDINATOR KOORDINATOR
PELAYANAN PELAYANAN
PELAYANAN TERKAIT PELAYANAN TERKAIT
TERKAIT TERKAIT
BAB V
KEPALA PUSKESMAS
PENANGGUNGJAWAB UKM
PROGRAMER JIWA
BAB VI
A. TUGAS POKOK
Bertanggungjawab dalam penyelenggaraan program KesehatanJiwa
B. FUNGSI
Sebagai pelaksana dalam penyelenggaraan program KesehatanJiwa
C. KEGIATAN POKOK
a. .Melakukan pemberdayaan kelompok masyarakat terkait program kesehatan
jiwa
b. Melakukan kunjungan rumah dalam rangka penjaringan kasus jiwa
c. Memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang kesehatan jiwa
d. Membantu masyarakat untuk mengatasi masalah kesehatan, bekerjasama
dengan lintas program dan lintas sektoral
e. Membuat laporan yang berkaitan dengan kesehatan jiwa
D. KEGIATAN LAIN
a. Berkoordinasi dengan unit lain dalam kegiatan pelayanan dan perencanaan
program
b. Mengikuti pertemuan rutin yang diadakan oleh Puskesmas
c. Berkewajiban meningkatkan ilmu pengetahuan melalui pelatihan baik secara
Internal maupun eksternal
d. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan
E. WEWENANG
a. Membuat perencanaan tentang pedoman dan pelaksanaan pelayanan
kesehatan jiwa di puskesmas
b. Merencanakan kebutuhan alat dan bahan untuk pelayanan kesehatan jiwa
BAB VII
KOMPETENSI
JENIS KOMPETENSI
NO TAMBAHAN JUMLAH
KETENAGAAN (IJAZAH)
(PELATIHAN) TENAGA
1 Pelaksana D III 1
Program Kebidanan
Kesehatan Jiwa
Lingkungan
BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI
Orientasi karyawan
Pengenalan Penanggung jawab Karyawan baru
baru keanggotaan program kesehatan
Visi, misi, tata nilai jiwa
dan tujuan program
kesehatan jiwa
Kebijakan dan
pedoman
kesehatan jiwa
BAB X
A. RAPAT RUTIN
1. Rapat pra Minilokakarya
Waktu : Hari Selasa Minggu pertama
Jam : 13.00
Tempat : Aula PKM Bakung
Peserta : Semua Penanggung jawab dan Pelaksana Program UKM
Materi : Evaluasi dan pencapaian kegiatan bulan lalu, perencanaan
kegiatan bulan berikutnya
2. Rapat Minilokakarya
Waktu : Sebelum tanggal 12 setiap bulannya
Jam : 13.00
Tempat : Aula PKM Bakung
Peserta : Semua staff Puskesmas Bakung
Materi : Hasil rapat pra minilokakarya
B. RAPAT INSIDENTIL
Diselenggarakan sewaktu waktu bila ada masalah atau sesuatu yang perlu
dibahas segera
BAB XI
PELAPORAN
A. LAPORAN HARIAN
1. Register harian Kunjungan pasien jiwa di Puskesmas
2. Register kohort pasien schizophrenia
B. LAPORAN BULANAN
1. Laporan bulanan kesehatan jiwa
2. Laporan bulanan jumlah kunjungan kasus penderita jiwa
3. Laporan bulanan jumlah penderita jiwa yg ditemukan dan mendapat
pelayanan
4. Laporan pencapaian indikator kinerja program kesehatan jiwa
C. LAPORAN SEMESTERAN
1. PKP
D. LAPORAN TAHUNAN
1. Laporan tahunan program kesehatan jiwa
DAFTAR PUSTAKA
Undang Undang Republik Indonesia nomor 18 Tahun 2014 tentang Kesehatan Jiwa