Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN KEGIATAN

PELAYANAN KEPADA MASYARAKAT


PROGRAM FK MENGABDI

JUDUL:
PELAYANAN KESEHATAN JIWA
MENGENALI DAN MENCEGAH GANGGUAN JIWA DI DESA KARANG
SARI, KECAMATAN NUSA PENIDA, KABUPATEN KLUNGKUNG

TIM PENGUSUL
Ketua :
Dr. dr. Anak Ayu Sri Wahyuni, SpKJ

Anggota :
dr. Luh Nyoman Alit Aryani, SpKJ(K)
Dr. dr. Lely Setyawati, SpKJ(K)

PROGRAM STUDI SPESIALIS-1 PSIKIATRI


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA
OKTOBER 2019

1
HALAMAN PENGESAHAN
PROGRAM FK MENGABDI

1. Judul Kegiatan : Pelayanan kesehatan jiwa mengenali dan mencegah


gangguan jiwa di desa karang sari, kecamatan nusa
penida, kabupaten klungkung
2. Ketua Pelaksana :
a. Nama : Dr. dr. Anak Ayu Sri Wahyuni, SpKJ
b. Jenis Kelamin : Perempuan
c. NIP/NIDN : 19640819 199503 2 001
d. Jabatan / Golongan : Pembina Tk I/IVb
e. Jabatan Fungsional : Dokter Pendidik Klinis Madya
f. Pengalaman pengabdian : (terlampir dalam CV)
g. Program Studi : Psikiatri
h. Fakultas : Kedokteran
i. Alamat Rumah / : Jl. Kenanga 31 A, Denpasar
3. Jumlah Tim Pengabdi : 3 orang dosen
4. Jangka Waktu Kegiatan : 3 bulan
5. Bentuk Kegiatan : Pelayanan Kesehatan Jiwa
6. Tempat Kegiatan : Desa Karang Sari, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung
7. Biaya yang diperlukan : Rp. 10.000.000,-
kalau ada sumber lain sebutkan : .........................................................................................

Mengetahui, Denpasar, 23 Oktober 2019


Ketua Program Studi, Ketua Tim Pengusul,

dr. Luh Nyoman Alit Aryani, SpKJ(K) Dr. dr. Anak Ayu Sri Wahyuni, SPKJ
NIP.19671024 200212 2 001 NIP: 19640819 199503 2 001

2
DAFTAR ISI

Sampul Depan
Sampul Dalam........................................................................................................................... i
Lembar Pengesahan.................................................................................................................. ii
Daftar Isi................................................................................................................................... iii
RINGKASAN........................................................................................................................... 1
JUDUL...................................................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................... 3
BAB II TUJUAN, MANFAAT, DAN PEMECAHAN MASALAH....................................... 5
BAB III KHALAYAK SASARAN STRATEGIS DAN LUARAN......................................... 7
BAB IV METODE PELAKSANAAN...................................................................................... 8
BAB V BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN......................................................................... 9
BAB VI HASIL KEGIATAN 10
LAMPIRAN-LAMPIRAN

3
RINGKASAN

Kualitas hidup manusia dipengaruhi oleh kondisi sosio-ekonomi-kultural, kesehatan fisik


dan psikis. Aspek psikis atau kejiwaan mempengaruhi kualitas hidup baik dalam keadaan fisik
yang sakit maupun sehat. Gejala gangguan jiwa yang mencakup berbagai kondisi bio-psiko-
sosial yang luas seringkali tidak dikenal oleh masyarakat, sehingga penanganan menjadi
terlambat atau tidak adekuat. Stigma terhadap gangguan jiwa yang masih kuat menyebabkan
masyarakat tidak menyadari bahwa setiap orang dapat terpapar dengan gangguan jiwa.
Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat
untuk mengenali dan mencegah gangguan jiwa. Kegiatan yang akan dilaksanakan adalah
melakukan pelayanan kesehatan, kunjungan ke rumah penderita gangguan jiwa, serta ceramah.

JUDUL

1
MENGENALI DAN MENCEGAH GANGGUAN JIWA DI DESA KARANG
SARI, KECAMATAN NUSA PENIDA, KABUPATEN KLUNGKUNG

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Analisis Situasi
2
Kasus bunuh diri sering terjadi beberapa tahun terakhir ini. Depresi berat dianggap
menjadi penyebab utama bunuh diri di seluruh dunia. Badan Kesehatan Dunia (WHO)
memperingati Hari Kesehatan Sedunia pada tanggal 7 April 2017 dengan memperingatkan
bahwa depresi sebagai penyebab kesakitan dan kecacatan utama yang berdampak pada 300
juta orang di seluruh dunia. Depresi meningkat lebih dari 18 % antara tahun 2005 sampai
2015. Depresi merupakan penyebab utama kasus bunuh diri.
Perwujudan depresi di masyarakat dapat kita lihat pada kecenderungan tingginya konflik
di masyarakat, agresivitas di jalan raya, kekerasan dalam rumah tangga, kesurupan massal
baik di sekolah dan di pabrik-pabrik, meluasnya penggunaan narkoba yang merupakan upaya
pelarian dari tekanan jiwa, juga maraknya kasus bunuh diri. Semua hal ini menunjukkan
adanya depresi baik yang bersifat individual atau perorangan, depresi yang bersifat massal
maupun depresi yang bersifat terselubung, makin serius di Indonesia. Hal itu memicu
gangguan kecemasan dan menjadi tanda awal depresi yang dapat menjadi keadaan patologis
atau keadaan yang semakin parah jika berlanjut.
Kabupaten Klungkung adalah kabupaten terkecil di provinsi Bali, Indonesia. Ibukotanya
berada di Semarapura. Klungkung berbatasan dengan Kabupaten Bangli di sebelah
utara, Kabupaten Karangasem di timur, Kabupaten Gianyardi barat dan dengan Samudra
Hindia di sebelah selatan.
Sepertiga wilayah Kabupaten Klungkung (112,16 km²) terletak di antara pulau Bali dan
dua pertiganya (202,84 km²) lagi merupakan kepulauan, yaitu Nusa Penida, Nusa
Lembongan dan Nusa Ceningan. Kabupaten Klungkung terdiri dari 4 kecamatan,
6 kelurahan, dan 53desa. Pada tahun 2017, jumlah penduduknya mencapai 215.852 jiwa
dengan luas wilayah 315,00 km² dan sebaran penduduk 685 jiwa/km².
Kecamatan Nusa Penida adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Klungkung. Luasnya
adalah 202,84 km². Penduduknya berjumlah 45.110 jiwa (Sensus BPS 2010). Kecamatan ini
meliputi 3 pulau, yakni Nusa Penida, Nusa Lembongan, dan Nusa Ceningan. Kecamatan
Nusa Penida terdiri dari 16 Desa.
Kegiatan pariwisata memberikan pengaruh yang cukup signifikan pada wilayah ini. Hal
ini dapat menjadi faktor risiko dalam masalah gangguan jiwa seperti depresi dan bunuh diri,
terjadinya seks bebas, penyakit menular seksual dan HIV/AIDS. Tingginya konsumsi

3
minuman beralkohol dan penyalahgunaan narkoba juga dapat mengakibatkan gangguan
mental dan perilaku oleh karena pemakaian NAPZA tersebut.
Pengabdian terhadap masyarakat yang dilakukan langsung di daerah mereka bermukim
akan memberikan nuansa yang berbeda. Masyarakat merasa mereka didekati, dirangkul, dan
dimengerti sehingga menjadi lebih terbuka. Terbuka terhadap ide-ide baru, pengetahuan
baru, sehingga lebih mudah untuk mengajarkan perilaku sehat. Kesehatan yang dimaksud,
tidak terbatas hanya pada kesehatan fisik, namun juga kesehatan jiwa. Pelayanan kesehatan,
khususnya kesehatan jiwa yang akan dilakukan diharapkan tidak hanya menjadi solusi instan,
namun menjadi pembuka jalan dan harapan untuk pemeliharaan kesehatan jiwa secara
berkelanjutan. Pada acara pengabdian masyarakat ini akan diisi dengan program bakti sosial
kesehatan serta kunjungan rumah.

1.2. Rumusan Masalah


Melihat kondisi kesehatan jiwa di Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung,
dimana masih terdapat banyak kasus gangguan jiwa yang belum mendapat penanganan
secara optimal maka perlu dilakukan intervensi mengenai masalah penanganan gangguan
jiwa khususnya bagi penderita gangguan jiwa serta peningkatan peran serta keluarga dan
masyarakat dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan produktivitasnya.

BAB II
TUJUAN, MANFAAT, DAN PEMECAHAN MASALAH

2.1. Tujuan Kegiatan


Tujuan kegiatan ini adalah untuk mengenali dan mencegah gangguan jiwa di Kecamatan
Nusa Penida, Kabupaten Klungkung untuk kualitas hidup yang lebih baik. Sehingga dapat
memberikan harapan bagi penderita gangguan jiwa untuk merasakan kembali kehidupan
normal dan berfungsi kembali bagi keluarga, masyarakat serta nusa dan bangsa. Selain itu

4
juga untuk meringankan beban yang dialami oleh keluarga penderita gangguan jiwa sehingga
dapat meningkatkan produktivitas masyarakat.

2.2. Manfaat Kegiatan


Melalui kegiatan ini diharapkan penderita gangguan jiwa dapat tertangani dengan baik dan
tingkat kesehatan jiwa masyarakat akan meningkat sebagai sebuah upaya peningkatan
produktivitas masyarakat.

2.3. Pemecahan Masalah


Penanganan gangguan jiwa, cenderung menggunakan model hospital based, yaitu
menggunakan institusi rumah sakit. Institusi ini dapat berupa ruang rawat inap di rumah sakit
umum, atau di daerah terpencil menggunakan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas)
yang bekerjasama dengan rumah sakit umum. Pada umumnya keluarga pasien akan
mengantar, atau pasien sendiri yang akan datang untuk suatu pengobatan. Mereka yang
didiagnosis berada dalam kondisi cukup stabil, secara mental masih berfungsi baik akan
dipulangkan sebagai penanganan rawat jalan. Akan tetapi, banyak dari mereka yang
dipulangkan masih terganggu jiwanya dan membahayakan diri dan orang lain. Banyaknya
kejadian seperti ini menunjukkan sistem kesehatan mental tidak adekuat dan memadai. Untuk
itu perlu dilakukan penanganan langsung di masyarakat.
Pemecahan masalah yang diambil ini memiliki pandangan untuk tidak menstigma
pasien, tindakan pencegahan, dan pilihan penanganan yang tidak mengekang, serta
mengubah rumah sakit jiwa yang besar menjadi pusat-pusat penanganan yang dekat dengan
masyarakat. Selain itu dengan melibatkan peran serta di masyarakat akan memberikan contoh
nyata bagi mereka untuk memahami gangguan jiwa lebih baik.
Pelayanan pengobatan masyarakat yang dilakukan hari ini bertujuan untuk
menyelaraskan pandangan-pandangan masyarakat dan keluarga yang memiliki Orang dengan
Gangguan Jiwa (ODGJ) agar tetap merawat keluarga mereka dengan baik.

5
BAB III
KHALAYAK SASARAN STRATEGIS DAN LUARAN

3.1. Khalayak Sasaran Strategis


Sasaran strategis dari kegiatan ini adalah keluarga pasien, ibu-ibu PKK, pemuka masyarakat,
kepala desa, camat, kader kesehatan dan petugas kesehatan (perawat, bidan dan dokter) untuk
suatu penanganan dan edukasi yang berkelanjutan. Selain itu juga bisa menyebarluaskan
hasil kegiatan kepada anggota khalayak lainnya.

3.2. Luaran
Hasil pelaksanaan kegiatan ini akan dipublikasikan dalam majalah yang diperuntukkan untuk
publikasi kegiatan pengabdian masyarakat

6
BAB IV
METODE PELAKSANAAN

Metode yang cocok digunakan dalam melaksanakan kegiatan tersebut agar lebih efektif
dalam mencapai tujuan adalah dengan melakukan pengumpulan penderita di Balai Desa
untuk mendapatkan penanganan. Apabila penderita tidak dapat datang maka akan dilakukan
kunjungan ke rumah penderita. Selain itu juga melakukan pendekatan kepada Camat,
pemuka masyarakat, kepala desa, ibu-ibu PKK, kader kesehatan dan petugas kesehatan untuk
dapat terlibat dalam kegiatan tersebut.
Tahap I : melakukan pendekatan ke Camat untuk ijin kegiatan
Tahap II : mengumpulkan penderita melalui Puskesmas
Tahap III : melakukan kegiatan pelayanan kesehatan di Balai Desa

7
BAB V
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

5.1. Anggaran Biaya

NO URAIAN KEGIATAN BIAYA


1 Biaya survei 2.000.000
2.000.00
2
Snack untuk 200 orang @ Rp. 10.000,- 0
1.500.00
3
Konsumsi untuk 50 orang @ Rp. 30.000,- 0
4 Surat menyurat dan makalah 500.000
5 Membuat dan fotocopy lembar survey 1.000.000
6 Transport 2.500.000
7 Membuat laporan akhir LPM dan mencetak buku 500.000

8
  JUMLAH 10.000.000

5.2. Jadwal Kegiatan

April Mei Juni Juli Agustus Sept


Kegiatan 2019 2019 2019 2019 2019 2019
Persiapan Administrasi

Penjajagan lokasi

Pelakasanaan kegiatan dan


pelaporan kegiatan

9
BAB VI
HASIL KEGIATAN

6.1 Partisipasi Peserta


Pelayanan kesehatan ini dilakukan oleh bagian Psikiatri selaku panitia bekerja sama
dengan Puskesmas Nusa Penida dengan total jumlah panitia dan peserta sebanyak 70
orang.

6.2 Penyuluhan
Penyuluhan dengan topik Mengenali Tanda Gangguan Jiwa dilaksanakan di Balai Desa
bersamaan dengan pelaksanaan pelayanan kesehatan.
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota Pengusul

1. Ketua
1.1. Nama Lengkap dan gelar : dr. Anak Ayu Sri Wahyuni, SpKJ
1.2. Pangkat/Golongan/NIP : Pembina Tk I/IVb/19640819 199503 2 001
1.3. Jabatan sekarang : Dokter Pendidik Klinis Madya
1.4. Bidang keahlian : Spesialis Kedokteran Jiwa
1.5. Tempat kegiatan : Balai Desa
1.6. Waktu yang disediakan
untuk kegiatan ini : 10 jam/minggu
(dalam jam/minggu)

2. Anggota 1
2.1. Nama lengkap dan gelar : dr. Luh Nyoman Alit Aryani, SpKJ(K)
2.2. Pangkat/golongan/NIP : Pembina Tk I/IVb/19671024 200212 2 001
2.3. Jabatan : Dokter Pendidik Klinis Madya
2.4. Bidang keahlian : Spesialis Kedokteran Jiwa
2.5. Waktu yang disediakan
untuk kegiatan ini : 10 jam/minggu
(dalam jam/minggu)

3. Anggota 2
3.1. Nama lengkap dan gelar : dr. Lely Setyawati, SpKJ(K)
3.2. Pangkat/golongan/NIP : Pembina Utama Muda/IVc/196505011990032002
3.3. Jabatan : Dokter Pendidik Klinis Muda
3.4. Bidang keahlian : Spesialis Kedokteran Jiwa
3.5. Waktu yang disediakan
untuk kegiatan ini : 10 jam/minggu
(dalam jam/minggu)

11
Pelayanan di Nusa Penida

Anda mungkin juga menyukai