Anda di halaman 1dari 6

Nomor KAK/P2.

02/UKM/IV/2017

Revisi ke -

Berlaku Tgl 03 April 2017

KERANGKA ACUAN KERJA

Ditetapkan :

Kepala Puskesmas Wonosari I

dr. MOCHTAR BUCHORI

DINAS KESEHATAN KABUPATEN KLATEN


Dr. Tri Feriana
PUSKESMAS WONOSARI I
NIP. 19760226 200701 2 008

Jl. Pakis-Daleman Bentangan Wonosari Klaten 57473 (0272)552730


KERANGKA ACUAN KEGIATAN
PEMBENTUKAN PROGRAM KESEHATAN JIWA DI PUSKESMAS WONOSARI
I TAHUN 2017

A. PENDAHULUAN
Orang dengan masalah kejiwaan (ODMK) adalah orang yang
mempunyai masalah fisik, mental, sosial, pertumbuhan, dan perkembangan,
dan kualitas hidup sehingga memiliki resiko mengalami gangguan jiwa.

Orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) adalah orang yang mengalami


gangguan dalam pikiran, perilaku, dan perasaan yang termanifestasi dalam
bentuk sekumpulan gejala dan atau perubahan perilaku yang bermakna
serta dapat meniumbulkan penderitaan dan hambatan dalam menjalankan
fungsi orang sebagai manusia.

Seseorang dengan gangguan jiwa berhadapan dengan stigma,


diskriminasi dan marginalisasi. Stigma dapat mengakibatkan penderita tidak
mencari pengobatan yang sebenarnya sangat mereka butuhkan atau mereka
akan mendapatkan pelayanan yang bermutu rendah. Marginalisasi dan
diskriminasi dapat meningkatkan risiko kekerasan pada hak-hak individu, hak
politik, ekonomi, sosial dan budaya.

Pasien dengan gangguan jiwa berat sering memiliki gejala yang


dapat menjadi a n c a m a n b a i k t e r h a d a p k e l u a r g a , d i r i s e n d i r i ,
maupun orang lain. Keluarga dan masyarakat di sekitar
lingkungannya cenderung melakukan tindakan paksa
untuk m e n g u r a n g i atau membatasi ancaman tadi bentuk
p e m a k s a a n i t u d a p a t b e r u p a pemasungan yaitu mengikat tangan
atau kaki dengan rantai atau seutas tali atau menguncinya pada sebuah
batang kayu atau mengurungnya dalam sebuah ruangan yang
sangat sempit. Pembatasan gerak ini atau pemasungan acapkali
juga disertai dengan penelantaran termasuk kebutuhan
h i d u p n y a y a n g s a n g a t m e n d a s a r t i d a k diperhatikan. Kebutuhan
makan minum, buang air besar dan buang kecil, kebersihan diri dan
berpakaian yang pantas menjadi sangat sulit ia dapatkan. Pada
kondisi ini sebenarnya penderita gangguan jiwa yang dipasung
adalah individu terlantar dan miskin yang seharusnya ditanggung oleh
pemerintah.

Sikap mawas diri ini ditunjukkan dengan adanya perubahan perilaku


masyarakat yang lebih sehat dan pemanfaatan fasilitas pelayanan kesehatan
tidak hanya pada saat sakit, melainkan juga pada keadaan sehat. Dalam
menyelenggarakan program kesehatan jiwa diperlukan suatu pedoman kerja
untuk untuk membantu petugas dalam melaksanakan upaya peningkatan
kesehatan jiwa masyarakat sesuai kebijakan pemerintah yaitu pelayanan
kesehatan jiwa berbasis masyarakat.

B. LATAR BELAKANG
Gangguan jiwa merupakan salah satu penyakit non infeksi yang
semakin meningkat jumlahnya. Berdasarkan data WHO pengunjung dokter di
puskesmas sebesar 30-50% adalah penderita gangguan jiwa, yang 69%
diantaranya datang dengan keluhan fisik. Dan pada tahun 2020, gangguan
jiwa terutama cemas dan depresi diperkirakan akan menjadi penyebab
kematian kedua setelah penyakit jantung.
Sedangkan menurut hasil riset kesehatan dasar ( Riskesdas ) tahun
2013, penderita gangguan mental emosional rata-rata nasional mencapai
6%. Penderita gangguan jiwa berat rata-rata nasional mencapai 1,7 %.
Dari data tersebut, peran Puskesmas sangat diperlukan dalam
meningkatkan taraf kesehatan jiwa masyarakat melalui upaya promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitatif. Untuk itu pedoman kerja program
kesehatan jiwa Puskesmas Wonosari I ini disusun untuk membantu
petugas dalam melaksanakan upaya peningkatan kesehatan jiwa
masyarakat sesuai kebijakan pemerintah yaitu pelayanan kesehatan jiwa
berbasis masyarakat.

C. TUJUAN
1. Tujuan umum

Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, khususnya kesehatan jiwa


di wilayah kerja Puskesmas Wonosari I.
2. Tujuan khusus

a. Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang


gangguan jiwa sehingga stigma buruk di masyarakat tentang
gangguan jiwa dapat berubah.
b. Meningkatkan cakupan dan akses pelayanan kesehatan jiwa.
c. Meningkatkan kerjasama lintas program dan lintas sektor.
d. Meningkatkan kemandirian dan produktifitas pasien.
e. Tidak ada lagi kasus pasung di wilayah kerja Puskesmas Wonosari I.

D. KEGIATAN POKOK
1. Pembentukan tim kesehatan jiwa di wilayah keria Puskesmas Wonosari
I
2. Rincian kegiatan
Beberapa kegiatan pada program kesehatan jiwa adalah
a. Deteksi dini penyakit gangguan jiwa di poli rawat jalan, poli gigi, poli
KIA, dan UGD.
b. Pendataan penderita gangguan jiwa di wilayah kerja Puskesmas
Wonosari I
c. penyuluhan kepada masyarakat tentang kesehatan jiwa
untuk mencapai wilayah kerja Puskesmas Wonosari I bebas pasung.

E. CARA PELAKSANAAN KEGIATAN


Pelaksanaan Kegiatan Program Kesehatan Jiwa Puskesmas Wonosari I
antara lain :

1. Pembentukan tim kesehatan jiwadi wilayah kerja Puskesmas Wonosari I


2. Kerjasama lintas program dan lintas sektoral.
3. Pendataan penderita gangguan jiwa di wilayah kerja Puskesmas
Wonosari I :

- Menerima laporan langsung dari masyarakat.


- Kerjasama lintas program dan lintas sektoral (Kecamatan, bidan desa,
kader, tokoh masyarakat, dll) dalam pendataan penderita gangguan
jiwa.
4. Melakukan penyuluhan kepada masyarakat tentang kesehatan jiwa
untuk mencapai wilayah Puskesmas Wonosari I bebas pasung.
5. Pendekatan dengan keluarga pasien dengan gangguan jiwa didampingi
aparat pekon dan bidan desa.
6. Memberikan asuhan keperawatan dan home visite pada penderita
gangguan jiwa.
7. Melakukan terapi kolaborasi pengobatan & rujukan untuk penderita
gangguan jiwa.
8. Memberikan konseling kepada keluarga tentang cara perawatan pasien
gangguan jiwa di rumah.
9. Melakukan deteksi dini penyakit gangguan jiwa di poli rawat jalan, poli
gigi, poli KIA, dan UGD.
10. Pembeian stimulant kepada pasien yang teratur berobat
11. Melakukan evaluasi program kesehatan jiwa

F. SASARAN
9 desa Bulan, Bentangan, Duwet, Bolali, Sukorejo, Tegalgondo,
Wadunggetas, Boto, Sekaran ( indikator sasaran : Persentasi desa /
Kelurahan / instansi yg melaksanakan program kesehatan jiwa 100 % ).

G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Kegiatan dilaksanakan setiap hari kerja

2017
No Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Penyuluhan
Kesehatan
Jiwa
H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Input
 Sumber daya manusia
 Sasaran kegiatan.
 Konsumsi, Fotocopy, Transport petugas.
2. Output
Meningkatkan peran serta masyarakat dalam penemuan dini resiko Orang
dengan masalah kejiwaan (ODMK) dan Orang dengan gangguan jiwa
(ODGJ).
3. Outcome
Terbentuknya pelayanan kesehatan jiwa berbasis masyarakat di 9 desa
wilayah kerja puskesmas Wonosari I.

I. PENCATATAN DAN PELAPORAN


Laporan pelaksanaan kegiatan diatas disusun setelah kegiatan secara
manual oleh petugas pelaksana program kesehatan jiwa.

Demikian kerangka acuan kagiatan kami buat untuk menjadikan periksa

KEPALA PUSKESMAS WONOSARI I

dr. MOCHTAR BUCHORI

Anda mungkin juga menyukai