Anda di halaman 1dari 5

Nomor KAK/KESWA.

01/UKM/Vi/2017

Revisi ke 00

Berlaku Tgl 05 Juni 2017

KERANGKA ACUAN KERJA PENDATAAN SASARAN KESEHATAN JIWA

Ditetapkan :

Kepala Puskesmas Wonosari I

dr. MOCHTAR BUCHORI

DINAS KESEHATAN KABUPATEN KLATEN

PUSKESMAS WONOSARI I

Jl. Pakis-Daleman Bentangan Wonosari Klaten 57473 (0272)552730


KERANGKA ACUAN KEGIATAN
PENDATAAN KESEHATAN JIWA

A. PENDAHULUAN

Orang dengan masalah kejiwaan (ODMK) adalah orang yang


mempunyai masalah fisik, mental, sosial, pertumbuhan, dan perkembangan,
dan kualitas hidup sehingga memiliki resiko mengalami gangguan jiwa.

Orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) adalah orang yang mengalami


gangguan dalam pikiran, perilaku, dan perasaan yang termanifestasi dalam
bentuk sekumpulan gejala dan atau perubahan perilaku yang bermakna
serta dapat meniumbulkan penderitaan dan hambatan dalam menjalankan
fungsi orang sebagai manusia.

Seseorang dengan gangguan jiwa berhadapan dengan stigma,


diskriminasi dan marginalisasi. Stigma dapat mengakibatkan penderita tidak
mencari pengobatan yang sebenarnya sangat mereka butuhkan atau mereka
akan mendapatkan pelayanan yang bermutu rendah. Marginalisasi dan
diskriminasi dapat meningkatkan risiko kekerasan pada hak-hak individu, hak
politik, ekonomi, sosial dan budaya.

Pasien dengan gangguan jiwa berat sering memiliki gejala yang dapat
menjadi a n c a m a n b a i k t e r h a d a p k e l u a r g a , d i r i s e n d i r i , m a u p u n
o r a n g l a i n . K e l u a r g a d a n masyarakat di sekitar lingkungannya
cenderung melakukan tindakan paksa untuk m e n g u r a n g i atau
membatasi ancaman tadi bentuk pemaksaan itu dapat
b e r u p a  pemasungan yaitu mengikat tangan atau kaki dengan rantai atau
seutas tali atau menguncinya pada sebuah batang kayu atau
mengurungnya dalam sebuah ruangan yang sangat sempit.
Pembatasan gerak ini atau pemasungan acapkali juga disertai
dengan penelantaran termasuk kebutuhan hidupnya yang
s a n g a t m e n d a s a r t i d a k   diperhatikan. Kebutuhan makan minum, buang
air besar dan buang kecil, kebersihan diri dan berpakaian yang pantas
menjadi sangat sulit ia dapatkan. Pada kondisi ini sebenarnya
penderita gangguan jiwa yang dipasung adalah individu terlantar
dan miskin yang seharusnya ditanggung oleh pemerintah.

Sikap mawas diri ini ditunjukkan dengan adanya perubahan perilaku


masyarakat yang lebih sehat dan pemanfaatan fasilitas pelayanan kesehatan
tidak hanya pada saat sakit, melainkan juga pada keadaan sehat. Dalam
menyelenggarakan program kesehatan jiwa diperlukan suatu pedoman kerja
untuk untuk membantu petugas dalam melaksanakan upaya peningkatan
kesehatan jiwa masyarakat sesuai kebijakan pemerintah yaitu pelayanan
kesehatan jiwa berbasis masyarakat.

B. LATAR BELAKANG
Gangguan jiwa merupakan salah satu penyakit non infeksi yang semakin
meningkat jumlahnya. Berdasarkan data WHO pengunjung dokter di
puskesmas sebesar 30-50% adalah penderita gangguan jiwa, yang 69%
diantaranya datang dengan keluhan fisik. Dan pada tahun 2020, gangguan
jiwa terutama cemas dan depresi diperkirakan akan menjadi penyebab
kematian kedua setelah penyakit jantung.
Sedangkan menurut hasil riset kesehatan dasar ( Riskesdas ) tahun
2013, penderita gangguan mental emosional rata-rata nasional mencapai
6%. Penderita gangguan jiwa berat rata-rata nasional mencapai 1,7 %.
Dari data tersebut, peran Puskesmas sangat diperlukan dalam
meningkatkan taraf kesehatan jiwa masyarakat melalui upaya promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitatif. Untuk itu pedoman kerja program
kesehatan jiwa Puskesmas Wonosari I ini disusun untuk membantu petugas
dalam melaksanakan upaya peningkatan kesehatan jiwa masyarakat sesuai
kebijakan pemerintah yaitu pelayanan kesehatan jiwa berbasis masyarakat.

C. TUJUAN
1.Tujuan umum

Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, khususnya kesehatan jiwa


di wilayah kerja Puskesmas Wonosari I.
2. Khusus
Semua pasien ODGJ masuk dalam jumlah sasaran di wilayahnya
a) Bisa menentukan jumlah sasaran ODGJ
b) Meningkatnya mutu pelayanan kesehatan jiwa

D. KEGIATAN POKOK
1. Kegiatan pokok
Melaksanakan pendataan pasien ODGJ sebanyak 1x dalam
setahun di wilayah oleh bidan desa
2. Rincian kegiatan
Di wilayah puskesmas Wonosari I terdiri dari 9 desa dengan
jumlah bidan desa : 9 orang. Pendataan dilakukan pada bulan
September 2017

E. CARA PELAKSANAAN KEGIATAN

Petugas kesehatan (pelaksana program kesehatan jiwa puskesmas,


petugas pembina desa) dibantu bidan desa dan kader melakukan
pendataan dengan cara kunjungan rumah.

F. SASARAN
9 desa Bulan, Bentangan, Duwet, Bolali, Sukorejo, Tegalgondo,
Wadunggetas, Boto, Sekaran ( indikator sasaran : Persentasi desa /
Kelurahan / instansi yg melaksanakan program kesehatan jiwa 100 % ).

G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Kegiatan dilaksanakan setiap hari kerja

2017
No Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Penyuluhan V
Kesehatan
Jiwa

H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN

Evaluasi terhadap jadwal kegiatan pendataan sasaran ODGJ


dilakukan oleh pelaksana program kesehatan jiwa.

I. PENCATATAN DAN PELAPORAN

Pencatatan dan pelaporan kegiatan ini dilaporkan dan disusun oleh


pelaksana program kesehatan jiwa setelah selesai melaksanakan
kegiatan.

Anda mungkin juga menyukai