Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KABUPATEN INDRAGIRI HILIR

DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS SUNGAI GUNTUNG
Jl. Lingkar I RT.010/RW.001 Sungai Guntung 29255
Email : uptpuskesmas.sungaiguntung@gmail.com

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK)


PROGRAM KESEHATAN JIWA DAN NAPZA
TAHUN 2023

A. PENDAHULUAN
Menurut Undang-undang Repulik Indonesia Nomor 18 Tahun 2014, kesehatan
jiwa adalah kondisi dimana seorang individu dapat berkembang secara fisik, mental,
spiritual dan social sehingga individu tersebut menyadari kemampuan sendiri, dapat
mengatasi tekanan, dapat bekerja secara produktif dan mampu memberikan kontribusi
bagi komunitasnya.orang dengan masalah kejiwaan (ODMK) adalah orang yang
mempunyai masalah fisik, mental, social, pertumbuhan dan perkembangan, serta kualitas
hidup sehinggal memiliki resiko mengalami gangguan jiwa.
Orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) adalah orang yang mengalami gangguan
dalam pikiran, perilaku dan perasaan yang termanifestasi dalam bentuk sekumpulan
gejala atau perubahan perilaku yang bermakna serta dapat menimbulkan penderitaan dan
hambatan dalam menjalankan fungsi sebagai manusia.

B. LATAR BELAKANG
Seseorang dengan gangguan jiwa berhadapan dengan stigma, diskriminasi dan
marginalisasi. Stigma dapat mengakibatkan penderita tidak mencari pengobatan yang
sebenarnya sangat mereka butuhkan atau mereka mendapatkan pelayanan yang bermutu
rendah. Diskriminasi dan marginalisasi dapat mengakibatkan resiko kekerasan pada hak-
hak invidu, hak politik, ekonomi dan budaya.
Pasien dengan gangguan jiwa berat sering memiliki gejala yang dapat menjadi
ancaman, baik terhadap keluarga, diri sendiri, maupun orang lain. Keluarga dan
masyarakat di sekitar lingkungannya cenderung melakukan tindakan paksa untuk
mengurangi atau membatasi ancaman tersebut.bentuk pemaksaan itu dapat berupa
pemasungan, yaitu mengikat tangan dan/ atau kaki dengan rantai atau seutas tali, atau
menguncinya pada sebuah batang kayu, atau mengurungnya dalam sebuah ruangan yang
sempit. Pembatasan gerak ini seringkali disertai dengan penelantaran termasuk kebutuhan
hidupnya yang sangat mendasar tidak diperhatikan. Kebutuhan makan, minum, buang air
besar dan buang air kecil, kebersihan diri dan berpakaian yang pantas menjadi sangat
sulit ia dapatkan. Pada kondisi ini sebenarnya pasien gangguan jiwa yang dipasung
adalah individu terlantar dan miskin, yang seharusnya ditanggung oleh pemerintah
Presentase ODGJ berat yang mendapatkan pelayanan kesehattan jiwa sesuai
standar pada tahun 2022 adalah sebesar %, untuk itu perlu dilakukan upaya kesehatan
jiwa sehingga dapat mewujudkan derajat kesehatan jiwa yang optimal bagi setiap
individu, keluarga dan masyarakat dengan pendekatan promotive, preventif, kuratif dan
rehabilitative yang diselenggarakan secara menyeluruh, terpadu, berkesinambungan oleh
pemerintah daerah, petugas kesehatan dan masyarakat.

C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Meningkat derajat kesehatan jiwa dan kualitas hidup masyarakat

2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan pelayanan kesehatan jiwa sebagai upaya pencegahan sekunder
melalui follow up pasien gangguan jiwa
b. Meningkatkan keteraturan pengobatan melalui kunjungan rumah pasien jiwa
putus minum obat
c. Mendukung pencapaian Indonesia bebas pasung melalui kunjungan rumah
d. Mengenali penderita yang memerlukan pelayanan kesehatan jiwa melalui
kegiatan konseling dan deteksi dini masalah kesehatan jiwa
e. Meningkatkan kemampuan siswa melalui penyuluhan tentang kesehatan jiwa
dan napza di sekolah

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

Upaya Kegiatan Tujuan Sasaran


Kesehatan
KESEHATA Follow up pasien gangguan Melakukan follow up Pasien dan keluarga
N JIWA jiwa pelayanan kesehatan
jiwa sebagai upaya
pencegahan sekunder
Kunjungan rumah pasien Berkurangnya Pasien dan keluarga
jiwa yang dipasung dampak social akibat
penyakit gangguan
jiwa
Konseling dan deteksi dini Memberikan Remaja usia 11-18
masalah jiwa dan napza informasi kesehatan tahun
jiwa dan deteksi dini
masalah kesehatan
jiwa dan napza
terhadap remaja
Penemuan kasus gangguan Pasien dan keluarga
kesehatan jiwa

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


1. Kerja sama dengan lintas sektor dalam melakukan kunjungan rumah pasien
2. Melaksanakan konseling dan deteksi dini masalah kesehatan jiwa dan napza di
sekolah (SMP/ sederajat dan SMA/sederajat) dengan melibatkan kepala sekolah,
guru, staf mengajar dan orang tua murid
3. Melaksanakan deteksi dini dengan SRQ 20 untuk usia 18 keatas
4. Meningkatkan penyuluhan kesehatan jiwa
5. Menindaklanjuti penemuan kasus gangguan kesehatan jiwa

F. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

TAHUN 2023
No Kegiatan
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGT SEP OKT NOV DES
Follow up
pasien
1 gangguan
jiwa
Kunjungan
rumah
2 pasien jiwa
yang
dipasung
Konseling
dan deteksi
dini
3
masalah
jiwa dan
napza
Penemuan
kasus
4 gangguan
kesehatan
jiwa
G. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN
Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilaksanakan setiap bulan sesuai dengan jadwal kegiatan
dengan pelaporan hasil-hasil yang dicapai pada bulan tersebut

H. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Pencatatan dan pelaporan terhadap kegiatan dilakukan setiap bulan oleh penanggung
jawab program yang selanjutnya dilaporakna kepada kepala UPT Puskesmas Sungai
Guntung. Hasil laporan capaian program dianalisa setiap 3 bulan, dilaporkan kepada
kepala UPT Puskesmas Sungai Guntung dan didistribusikan kepada pihak terkait untuk
ditindaklanjuti. Evaluasi capaian kinerja dilakukan sekali setahun pada akhir tahun.

Anda mungkin juga menyukai