DINAS KESEHATAN
UPTD P U S K E S M A S B A W A N G 1
Alamat: Jl Raya Bawang Km 06 Bawang (0286) 597009
email: puskesmas_bawang1@yahoo.co.id Banjarnegara 53471
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan jiwa adalah suatu kondisi dimana seorang individu dapat
berkembang secara fisik, mental, spiritual, dan sosial sehingga individu tersebut
menyadari kemampuan sendiri, dapat mengatasi tekanan, dan dapat bekerja
secara produktif, dan mampu memberikan kontribusi untuk komunitasnya (UU
No 18 tahun 2014 tentang Kesehatan Jiwa).
Masalah kesehatan jiwa di keluarga dan masyarakat semakin meningkat,
terlihat dari banyaknya tindak kekerasan (KDRT), kenakalan remaja (anak
jalanan, kecanduan game, tawuran), penyalahgunaan narkoba, bahkan begitu
mudahnya melakukan tindakan bunuh diri. Kurangnya pengetahuan, akses
yang sulit dijangkau dan keterbatasan tenaga kesehatan jiwa merupakan
beberapa penyebab gangguan jiwa tidak terdeteksi di keluarga dan masyarakat.
Masalah kesehatan jiwa memiliki ruang lingkup yang luas dan menimbulkan
beban yang besar bagi masyarakat. Terdapat beragam gangguan kejiwaan yang
sesungguhnya dialami oleh masyarakat, bukan hanya gangguan politik, namun
gangguan cemas, depresi dan gangguan jiwa yang tampil dalam bentuk berbagai
keluhan fisik.
Untuk memperluas jangkauan pelayanan kesehatan jiwa yang memadai
agar tercapai pelayanan kepada seluruh lapisan masyarakat, maka
dikembangkan upaya pelayanan kesehatan yang memanfaatkan fasilitas
kesehatan yang sudah ada dan merupakan ujung tombak dari sistem pelayanan
kesehatan yaitu Puskesmas. Di Puskesmas Bawang 1 pelayanan kesehatan jiwa
telah dikembangkan sejak tahun 2011 bersama dokter umum, perawat, bidan
dan tenaga kesehatan lainnya.
Integrasi pelayanan kesehatan jiwa di pelayanan kesehatan dasar adalah
pelayanan kesehatan jiwa yang dilaksanakan oleh dokter umum, perawat, bidan
atau tenaga kesehatan lainnya di Puskesmas secara terintegrasi dengan
pelayanan kesehatan dasar. Oleh karena itu sembari dengan dilakukannya
pemeriksaan fisik juga dilakukan deteksi dini dan penangganan masalah
kesehatan jiwa . Selain pelayanan sehari-hari dalam pelayanan kesehatan dasar
di Puskesmas Bawang 1 dilakukan pengobatan secara rutin setiap bulan oleh
dokter umum. Program kesehatan jiwa Puskesmas Bawang 1 juga melakukan
penyuluhan khusus kesehatan jiwa dan kunjungan rumah untuk pasien dengan
gangguan jiwa.
Dalam melaksanakan kegiatan dan pelayanan tersebut petugas kesehatan
Puskesmas Bawang 1 mempunyai tata nilai yang harus dilakukan setiap
kegiatan yang berhubungan dengan program kesehatan jiwa. Dan tata nilai yang
digunakan adalah Profesional, Aman, Santun, Tanggap, Inovatif. Dengan adanya
tata nilai diharapkan dapat meningkatkan derajat kesehatan jiwa pada pasien
gangguan jiwa di wilayah kerja Puskesmas Bawang 1.
B. Tujuan Pedoman
1. Tujuan Umum
Sebagai pedoman penyelenggaraan program kesehatan jiwa
2. Tujuan Khusus
a. Sebagai pedoman tentang indicator kinerja program kesehatan jiwa
b. Sebagai pedoman tentang sumber daya manusia di program kesehatan
jiwa
c. Sebagai pedoman tentang logistic di Program kesehatan jiwa
d. Sebagai pedoman tentang teknis atau tata cara pemenuhan standar
program kesehatan jiwa
C. Sasaran Pedoman
Sasaran pedoman kesehatan jiwa adalah:
1. Kepala UPTD Puskesmas Bawang 1
2. Penanggungjawab Upaya Kesehatan Masyarakat
3. Penanggungjawab Upaya Kesehatan Perorangan
4. Koordinator Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
5. Pengelola Program Kesehatan Jiwa
6. Lintas program dan lintas sector terkait
7. Puskesmas dan jaringannya (Pustu, PKD/PKK)
E. Batasan Operasional
Batasan operasional dalam tatalaksana pasien dan program pencegahan dan
pengendalian kesehatan jiwa adala :
a. Kesehatan jiwa adalah kondisi dimanas eorang individu dapat
berkembang secara fisik, mental, spiritual, dan social sehingga individu
tersebut menyadari kemampuan sendiri, dapat mengatasi tekanan,
dapat bekerja secara produktif dan mampu memberikan kontribusi
untuk komunitasnya.
b. Orang Dengan Masalah Kejiwaan (ODMK) adalah orang yang mempunyai
masalah fisik, mental, social, pertumbuhan dan perkembangan dan/
atau kualitas hidup sehingga memiliki resiko mengalami gangguan jiwa.
c. Orang Dengan Gangguan Jiwa Berat (ODGJ) adalah orang yang
mengalami gangguan dalam pikiran, perilaku, dan perasaan yang
termanifestasi dalam bentuk sekumpulan gejala dan/atau perubahan
perilaku yang bermakna, serta dapat menimbulkan penderitaan dan
hambatan dalam menjalankan fungsi orang sebagai manusia.
d. Upaya Kesehatan jiwa adalah setiap kegiatan untuk mewujudkan derajat
Kesehatan jiwa yang optimal bagi setiap individu, keluarga dan
masyarakat dengan pendekatan promotive, preventif, kuratif dan
rehabilitative yang diselenggarakan secara menyeluruh, terpadu dan
berkesinambungan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah dan/atau
masyarakat.
e. Deteksi dini kesehatan jiwa adalah upaya penemuan kasus gangguan
jiwa secara dini oleh tenaga Kesehatan yang dilaksanakan secara
terintegrasi dengan pelayanan dasar lainnya di puskesmas
f. Diagnosis dan penatalaksanaan adalah salah satu cara untuk
menentukan jenis gangguan jiwa dan tata cara pengobatannya
g. Pemantuan pengobatan adalah suatu proses yang mencakup kegiatan
untuk memastikan terapi obat yang aman, efektif dan rasional bagi
pasien
h. Pemberdayaan masyarakat tentang kesehatan jiwa adalah cara untuk
meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap masalah Kesehatan jiwa
i. Kunjungan rumah pasien jiwa adalah kegiatan untuk mendata serta
memonitoring kondisi ODGJ dalam kaitannya dengan tingkat gangguan
kejiwaan yang diderita
j. Penyuluhan peorangan, kelompok dan masyarakat adalah bentuk usaha
Pendidikan non formal kepada perorangan, kelompok dan masyarakat
dengan media promotif
k. Rujukan kesehatan jiwa adalah kegiatan yang melayani kasus gangguan
jiwa dilayanan kesehatan primer termasuk dilingkungan masyarakat
untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang lebih optimal
l. Pengelolaan logistic termasuk pencatatan dan pelaporan adalah kegiatan
untuk mengetahui laporan pengelolaan obat, dan untuk mengetahui
pencatatan obat serta perbekalan obat.
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
B. Distribusi Ketenagaan
1. Tenaga terlatih kesehatan jiwa
NO NAMA KETERANGAN
1. dr. Liana Dewi Belum terlatih kesehatan jiwa
2. dr. Rani Puspa W Sudah terlatih kesehatan jiwa
3. Ageng Dwi Noveta H, Amd Keb Sudah terlatih kesehatan jiwa
C. Jadual Kegiatan
NO JENIS KEGIATAN LOKASI WAKTU PELAKSANA
1. Promosi kesehatan Wilayah kerja Senin- Sabtu Penanggung
jiwa Puskesmas jawab program
Bawang 1 kesehatan jiwa
dan promkes
2. Deteksi dini dan Puskesmas Senin- Sabtu Rawat jalan
pengobatan pasien Bawang 1
dengan gangguan
jiwa
B. Standar Fasilitas
1. Ruang/Poli Umum
2. Ketersediaan obat kesehatan jiwa
3. Alat fiksasi
4. Formulir pencatatan dan pelaporan kesehatan jiwa
5. Barang cetakan, seperti : poster
BAB IV
TATALAKSANA PELAYANAN
A. Lingkup Kegiatan
Masalah kesehatan jiwa di keluarga dan masyarakat semakin
meningkat terlihat dari banyaknya tindak kekerasan (KDRT), kenakalan
remaja (anak jalanan, kecanduan game, tawuran), penyalahgunaan narkoba
bahkan begitu mudahnya melakukan tindakan bunuh diri. Kurangnya
pengetahuan, akses yang sulit dijangkau dan keterbatasan tenaga kesehatan
jiwa merupakan beberapa penyebab gangguan jiwa tidak terdeteksi di
keluarga masyarakat.
Upaya-upaya untuk penanggulangan kesehatan jiwa di Puskesmas Bawang
1:
1. Pelayanan pasien dengan gangguan jiwa
gangguan jiwa
kesehatan jiwa
jiwa.
5. Pemberdayaan masyarakat tentang kesehatan jiwa
kesehatan jiwa
⮚ Pelatihan kader kesehatan jiwa.
B. Metode
Metode yang digunakan dalam penanggulangan kesehatan jiwa di
Puskesmas Bawang 1 adalah
1. Penyuluhan
C. Langkah Kegiatan
1. Mencari pedoman eksternal untuk kegiatan program kesehatan jiwa
2. Membuat pedoman intrtnal program kesehatan jiwa
3. Membuat kerangka acuan kegiatan
4. Menyusun Standar Operasional Prosedur (SOP)
5. Melaksanakan kegiatan sesuai SOP yang sudah disusun
6. Memonitor pelaksanaan kegiatan (waktu, tempat, metode, dll)
7. Melaporkan hasil kegiatan promosi kesehatan kepada penanggung
jawab UKM Puskesmas dan diteruskan kepada Kepala Puskesmas
8. Melakukan evaluasi program kesehatan jiwa setiap bulan sesuai format
PKP dan disampaikan oleh penanggung jawab UKM Puskesmas saat
minilokakarya di Puskesmas
9. Menyampaikan capaian program kesehatan jiwa kepada lintas sektor
pada saat minilokakarya lintas sektor setiap tribulan.
BAB V
LOGISTIK
Mengetahui
Kepala UPTD Puskesmas Bawang1 Pelaksana Jiwa