Anda di halaman 1dari 11

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

KESEHATAN JIWA

Pembimbing :

Ns, Badrul Munif, M. Kep

Disusun Oleh

1. Angga Wasito Adi Putra, S. Kep


2. Nuary Alief Thelia, S. Kep
3. Luvi Dwi Krisdayanti, S. Kep
4. Lely Mayasari, S. Kep

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHETAN BANYUWANGI

TAHUN 2022
KERANGKA ACUAN KEGIATAN KESEHATAN JIWA

I. PENDAHULUAN
Tidak banyak yang menyadari arti sehat yang sebenarnya. Sehat masih
diartikan bahwa sehat secara jasmani atau tidak sakit. Sedangkan yang sebenarnya
sehat adalah sehat dari 3 aspek yaitu sehat jiwa, sehat fisik dan sehat sosial. Hal ini
disebabkan oleh kurangnya pengetahuan masyarakat tentang arti sehat jiwa dan
tingginya stigma masyarakat pada gangguan jiwa. Oleh sebab itu kita sebagai
petugas kesehatan harus proaktif terhadap masyarakat. Harfiahnya adalah manusia
harus membangun kesehatan jiwanya terlebih dulu sebelum kesehatan fisik.
Kesehatan jiwa merupakan suatu kondisi yang memungkinkan seorang
individu dapat berkembang secara fisik, mental, spiritual, dan sosial sehingga
individu tersebut menyadari kemampuan sendiri, dapat mengatasi tekanan/stress,
dapat bekerja secara produktif dan mampu memberikan kontribusi untuk
komunitasnya. Kondisi ini sangat dibutuhkan dalam pembangunan kesehatan
untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal.

Kesehatan jiwa merupakan amanah dari Undang-Undang No.18 Tahun 2014


Tentang Kesehatan Jiwa, yang dipandang penting karena permasalahan kesehatan
jiwa cukup besar dan menimbulkan beban akibat kesehatan yang signifikan. Jika
permasalahan kesehatan jiwa tidak ditanggulangi akan menurunkan status
kesehatan fisik, menurunkan produktivitas kerja dan kualitas sumber daya
manusia, menimbulkan disharmoni keluarga, dan meningkatkan permasalahan
psikososial. Masalah kesehatan jiwa dan psikososial di masyarakat antara lain
adalah masalah kekerasan/agresivitas di masyarakat termasuk KDRT, masalah
bunuh diri, pemasungan orang dengan gangguan jiwa, masalah kesehatan jiwa
pada TKI, penyalahgunaan Napza, masalah kesehatan jiwa pada bencana, serta
berbagai masalah kesehatan jiwa di tempat kerja maupun keluarga.
Kesehatan jiwa merupakan aspek Kesehatan yang penting. Tanpa kesehatan
jiwa kehidupan menjadi tidak berarti. Pengukuran (DALYS) Disability Aadjusted
Life Yers, yang menggambarkan ukuran beban penyakit menunjukkan gangguan
jiwa mengakibatkan beban 8,1 % dari “Global Burdens Of Disease”.
Dampak gangguan jiwa terhadap penurunan produktifitas manusia lebih besar
dibandingkan dengan Penyakit Jantung, Kanker, Malaria dan TBC sekalipun, hal
tersebut mestinya membuat setiap orang dan pemerintah memperhatikan kesehatan
jiwa dengan lebih baik.
II. LATAR BELAKANG

Kesehatan jiwa merupakan suatu kondisi yang memungkinkan seorang


individu dapat berkembang secara fisik, mental, spiritual dan sosial sehingga
individu tersebut menyadari kemampuan sendiri, dapat mengatasi tekanan/stres,
dapat bekerja secara produktif dan mampu memberikan kontribusi terhadap
komunitasnya. Masalah gangguan jiwa merupakan masalah yang kompleks seperti
rantai masalah yang tidak bisa diputus. Mulai dari penemuan kasus, pengobatan,
dan perawatan. Petugas kesehatan tidak menunggu di poli untuk penemuan kasus
tetapi proaktif kepada masyarakat dalam penemaun kasus. Melakukan
pemberdayaan masyarakat untuk membantu penemuan kasus secara dini. Semakin
awal atau dini kasus ditemukan maka kemungkinan kesembuhan akan semakin
cepat.
Berdasarkan data cakupan ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa ) di dusun
Ngadimulyo yang tercata berobat rutin di puskesmas purwoharjo adalah 4 orang.
Dengan jumlah total penduduk 1820 Jiwa di dapatkan sebagian besar masyarakan
dusun ngadimulyo dengan sehat jiwa sebanyak 1459 jiwa (79%) dan yang
mengalami resiko gangguan jiwa berjumlah 361 jiwa (20%), Dengan rincian
kelompok resiko ansietas 207 jiwa (57,3%), ketidakberdayaan 50 jiwa (13,8%),
keputusasaan 20 jiwa (5,5%), gangguan citra tubuh 9 jiwa (2,5%), Harga Diri
Rendah 75 jiwa (20%).

III. TUJUAN
III.1 Tujuan Umum Program Kesehatan jiwa
Meningkatkan cakupan pelayanan program Kesehatan Jiwa sesuai dengan
sasaran yang ada, sehingga dapat meningkatkan penemuan kasus dan penanganan
secara dini penderita gangguan jiwa di wilayah Dusun Ngadimulyo
III.2 Tujuan Khusus Program kesehatan jiwa
III.3 .1 Mengupayakan peningkatan keterampilan petugas dalam mendeteksi
secara dini penyakit gangguan jiwa.
3.2.2. Untuk meningkatkan angka cakupan Kasus Jiwa baik ODGJ dan
kelompok resiko gangguan jiwa di wilayah Dusun Ngadimulyo
3.2.3. Untuk meningkatkan kualitas hidup pasien ODGJ dan kelompok resiko
gangguan jiwa di wilayah Dusun Ngadimulyo
3.2.3 Untuk memenuhi kebutuhan obat pasien ODGJ dan kelompok resiko
gangguan jiwa di wilayah Dusun Ngadimulyo
3.2.5 Untuk meningkatkan taraf kesehatan pasien ODGJ dan kelompok resiko
gangguan jiwa di wilayah Dusun Ngadimulyo
3.2.6 Tercapainya perubahan perilaku individu, keluarga dan masyarakat dalam
aplikatif kesehatan jiwa.
3.2.7 Untuk memantau dan mengamati serta mengendalikan kekambuhan pasien
ODGJ dan kelompok resiko gangguan jiwa di wilayah Dusun Ngadimulyo.
3.2.8 Diperolehnya data dan penanganan sesuai standart pada pasien ODGJ dan
kelompok resiko gangguan jiwa di wilayah Dusun Ngadimulyo.

IV. VISI DAN MISI


IV.1 Visi
Terwujudnya masyarakat dusun ngadimulyo yang madani, mandiri, serta lebih
beriman, sejahtera dan berkeadilan
IV.2 Misi
IV.2.1 Menodorong terwujudnya kemandirian masyarakat untuk hidup sehat dan
kemitraan dalam pelayanan kesehatan masyarakat
IV.2.2 Mewujudkan, memelihara, dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang
bermutu, merata, dan terjangkau
IV.2.3 Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan dan meningkatkan
upaya pengendalian penyakit serta penanggulangan masalah
IV.2.4 Meningkatkan, mendayagunakan sumber daya dan manajemen kesehatan

V. TATA NILAI
Tata nilai program kesehatan jiwa adalah mengadop tata nilai dinas kesehatan
banyuwangi yaitu “teropong jiwa”

VI. KELUARAN YANG DIHARAPKAN


a. Meningkatnya kesadaran dan partisipasi keluarga / masyarakat agar peduli
dengan kesehatan jiwa untuk diri dan keluarganya.
b. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam penemuan kasus ODGJ dan
kelompok resiko gangguan jiwa.
c. Meningkatnya pengetahuan dan partisipasi masyarakat untuk meningkatkan
kesehatan jiwa di lingkungannya.
d. Penanganan kasus jiwa baru sedini mungkin.
e. Meningkatnya komitmen dan dukungan dari lintas program dan lintas sektor.
VII. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

No. Kegiatan Pokok Rincian kegiatan


1. Penyuluhan Kesehatan Jiwa pada jama’ah Petugas :
yasin dan perkumpulan senam lansia 1. Menyusun KAK dan materi penyuluhan.
2. Koordinasi dengan pihak terkait kegiatan tentang Rencana Pelaksanaan Penyuluhan.
3. Pelaksanaan kegiatan Penyuluhan
a.) Perkenalan diri
b.) Menjelaskan tujuan penyuluhan
c.) Penyampaian materi
d.) Memberi kesempatan pada audien untuk bertanya tentang materi yang dibahas
e.) Menjawab pertanyaan dari audien
f.) Memberi kesimpulan dan penutup.
4. Pendokumentasian hasil penyuluhan.

PJ jiwa :
1. Menyiapkan tempat dan sasaran penyuluhan
2. Mengikuti penyuluhan
2 Posyandu Jiwa 1. Persiapan data pasien dan form observasi pasien
2. Wawancara & Anamnese
3. Pemeriksaan Tanda Tanda Vital
 Mengidentifikasi kategori kemandirian
 Mengidentifikasi status mental terkini
 Mengidentifikasi aktivitas yang berdaya guna
 Memantau keteraturan minum obat
 Pemeriksaan fisik, meliputi :
a. BB
b. TB
c. Tekanan Darah
4. Konseling dan rujukan
5. Terapi aktivitas kelompok.
6. Pencatatan dan pelaporan
3 Kunjungan Rumah Penderita Jiwa 1. Persiapan data pasien dan form observasi pasien
2. Wawancara & Anamnese
3. Pemeriksaan Tanda Tanda Vital
 Mengidentifikasi kategori kemandirian
 Mengidentifikasi status mental terkini
 Mengidentifikasi aktivitas yang berdaya guna
 Memantau keteraturan minum obat
 Pemeriksaan fisik, meliputi :
a. BB
b. TB
c. Tekanan Darah
4. Konseling dan rujukan
5. Pencatatan dan pelaporan
VIII. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
a. Ceramah dan diskusi.
b. Pemeriksaan fisik.
c. Pemeriksaan Status Mental.
d. Wawancara.
e. KIE.
f. Kunjungan Rumah.
g. Mengumpulkan kelompok resiko dan odgj.
h. Pembagian brosur dan leaflet.
i. Monitoring dan evaluasi.

IX. SASARAN

Sasaran Jiwa : Sehat jiwa dengan teropong jiwa

Sasaran peserta dan pelaksana :


1. Masyarakat dusun ngadimulyo
2. Keluarga ODGJ dan kelompok resiko gangguan jiwa
3. Jama’ah yasinan
4. Peserta senam lansia
5. Lintas sektor

X. PEMBIAYAAN
Pendanaan dalam kegiatan di biayai oleh STIKES BANYUWANGI dan swadaya mahasiswa
XI. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

NO KEGIATAN TUJUAN SASARAN TAHAPAN WAKTU TEMPAT PELAKSANA RESIKO PERAN DAN TUGAS
YANG Penanggung Pelaksana Lintas Lintas
MUNGKIN Jawab Program Sektor
TERJADI
1 Penyuluhan Meningkatkan Masyarakat - Menyususn penanggung Terjadi - Tim jiwa - Tim jiwa 1.Membantu 1.Menyediak
Kesehatan Jiwa di pengetahuan Dusun KAK jawab jiwa dan kesalah terlaksananya an sarana dan
jama’ah yasin masyarakat dusun ngadimulyo - Menghadiri -Kamis, -RT 004/ mahasiswa pahaman kegiatan. prasarana bila
Dan peserta senam ngadimulyo pengajian 13-19-2022 RW 001 2.Saling ditempati
lansia yasinan koordinasi kegiatan.
- Menghadiri -Minggu, -RTH bila ada 2.Ikut serta
senam lansia 16-10-2022 kegiatan di dalam
- Pelaksanaan masyarakat. kegiatan
- Laporan 3.Sebagai deteksi.
kegiatan rujukan ke 3.Merujuk ke
programer bila puskesmas
menemukan bila
penderita ditemukan
gangguan penderita
Jiwa baru baru.

2 Posyandu Jiwa Memantau Masyarakat -Mmeberikan Oktober Dusun penanggung Terjadi - Persiapan - Persiapan -Membantu -Monitoring
perkembangan Dusun jadwal 2022 ngadimulyo jawab jiwa dan kesalah kegiatan kegiatan Pelaksanaan kegiatan
pasien ngadimulyo kegiatan mahasiswa pahaman - Melaksanakan - Melaksanakan Kegiatan
- melakukan kegiatan kegiatan
kegiatan - Pencatatan & Pencatatan &
posyandu pelaporan pelaporan
- Evaluasi - Membuat RTL
keggiatan dan TL

3 Kunjungan Melihat tingkat Masyarakat - Menentukan Oktober Dusun penanggung Terjadi - Persiapan - Persiapan -Membantu -Monitoring
Rumah kemandirian dan Dusun sasaran 2022 ngadimulyo jawab jiwa dan kesalah kegiatan kegiatan Pelaksanaan kegiatan
Penderita Jiwa perkembangan ngadimulyo - Mengunjungi mahasiswa pahaman - Melaksanakan - Melaksanakan Kegiatan
pasien di rumah rumah kegiatan kegiatan
- Mencatat - Pencatatan & - Pencatatan &
tingkat pelaporan pelaporan
perkembngan - Membuat RTL
Dokumentasi dan TL
laporan
XII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN
Evaluasi dilakukan tehadap ketepatan waktu, tempat, sasaran, pembiayaan dan pelaksan
baik pembukaan, pengisian materi maupun penutup dan partisipasi peserta yang aktif dalam
diskusi yang aktif. Evaluasi tertuang di dalam LKH (laporan hasil kegiatan ).

XIII. PENCATATAN DAN PELAPORAN


1. Pencatatan dan dokumentasi dilakukan oleh notulen terhadap semua pelaksanaan kegiatan.
2. Laporan pelaksanaan kegiatan ( LHK) harus disusun pada akhir kegiatan
3. Evaluasi dan tindak lanjut terhadap setiap kegiatan ini dilakukan paling lambat 1 minggu
setelah kegiatan dilakukan.

Demikian Kerangka Acuan Kesehatan jiwa sebagai acuan dalam melakukan kegiatan tahun
2022.

Mengetahui, Penanggung Jawab


Ketua kelompok 3 kesehatan jiwa

Haris Nasution, S. Kep Angga Wasito AP , S. Kep

Anda mungkin juga menyukai