Anda di halaman 1dari 9

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS GITIK
Jalan Raya Sempi No. 24 Telp (0333) 631118
Rogojampi 68462
Email : gitikpuskesmas@yahoo.co.id
Website : www.puskesmasgitikbanyuwangi.com

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


PROGRAM KESEHATAN JIWA
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GITIK TAHUN 2017

I. PENDAHULUAN

Gangguan jiwa dalam pandangan masyarakat masih identik dengan


“gila”(psikotik) sementara kelompok gangguan jiwalain seperti
ansietas,depresi dan gangguan jiwa yang tampil dalam bentuk berbagai
keluhan fisik kurang dikenal. Kelompok gangguan jiwa inilah yang banyak
ditemukan di masyarakat.Mereka ini akan datang ke pelayanan kesehatan
umum dengan keluhan fisiknya,sehingga petugas kesehatan sering kali
terfokus pada keluhan fisik dan pengobatan kurang tepat diagnosis.
Masalah kesehatan jiwa juga bisa menimbulkan dampak sosial antara
lain meningkatnya angka-angka kekerasan, kriminalitas, bunuh diri,
penganiayaan anak, perceraian, kenakalan remaja, penyalahgunaan zat,
hiv/aids, perjudian, pengangguran dan lain-lain. Oleh karena itu masalah
kesehatan jiwa perlu ditangani secara serius.

II. LATAR BELAKANG

Gangguan jiwa dan perilaku,menurut the world report 200 ,


dialami kira-kira 25% dari seluruh penduduk pada suatu saat dalam
hidupnya dan lebih dari 40% diantaranya didiagnosis secara tidak tepat
dan pengobatan tidak tepat.Gangguan jiwa dan perilaku dialami suatu
ketika oleh kira-kira 10% populasi orang dewasa. Dalam laporan itu dikutip
juga penelitian yang menemukan bahwa 24% dari pasien yang
mengunjungi dokter pada layanan kesehatan dasar ternyata mengalami
gangguan jiwa.
Hasil Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 1995
yang dilakukan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan,

KAK PROGRAM KESEHATAN JIWA 2017 1


Departemen Kesehatan RI dengan menggunakan rancangan sampel dari
Susenas BPS terhadap 65.664 rumah tangga,menunjukan bahwa
prevalensi gangguan jiwa per 1000 anggota rumah tangga adalah sebagai
berikut :

a.Gangguan Mental Emosional(15 th atau lebih) :140/1000


b.Gangguan Mental Emosional(5 – 14 TH) : 104/1000

Pada tahun 1999, Indonesia berada pada peringkat ke 105 antara


180 negara di dunia.Tahun 2000 turun menjadi 108 dan tahun 2002 posisi
indonesia berada pada peringkat 112.
Kejadian gangguan jiwa di kecamatan Rogojampi cukup
tinggi.Telah didapat data dari Puskesmas Gitik pada tahun 2013 terdapat
87 orang, tahun 2014 terdapat 99 orang dan pada tahun 2015 terdapat
109 orang. Jumlah keseluruhan gangguan jiwa yang mendominasi adalah
gangguan psikotik yaitu skizofrenia. Cakupan data ini diperoleh dari
inisiatif pasien berobat sendiri,rujukan kader, kunjungan rumah, dan
laporan temuan masyarakat.Sedangkan data pasung pada tahun 2015
didapat 1 kasus dan tahun 2016 ada 2 kasus dan semuanya dalam proses
perbaikan. Dalam hal ini masih banyak kasus gangguan jiwa masih belum
terakomodir dan terdata oleh petugas karena terkadang masyarakat
belum memahami gejala-gejala yamg timbul akibat gangguan jiwa.Oleh
sebab itu Puskesmas Gitik berkerja sama lintas sektor dan lintas progam
melakukan penyuluhan dengan harapan masyarakat mengenali,
memahami gangguan jiwa dan memanfaatkan fasilitas kesehatan yang
ada.

III. TUJUAN

1. Tujuan Umum
Tertanganinya kasus kesehatan jiwa pada pasien yang datang
berobat ke pelayanan kesehatan dasar.
2. Tujuan Khusus
a. Mendeteksi secara dini kasus kesehatan jiwa yang datang ke
pelayanan kesehatan dasar.
b. Menangani kasus kesehatan jiwa yang datang ke pelayanan
kesehatan

KAK PROGRAM KESEHATAN JIWA 2017 2


dasar sesuai kompetensi masing-masing tenaga kesehatan.
c. Melakukan rujukan pada saat yang tepat bila di perlukan.
d. Melakukan pencatatan dan pelaporan sebagai data provinsi

IV. VISI DAN MISI

1. Visi
Mewujudkan masyarakat yang lebih mandiri dalam kegiatan jiwa
untuk hidup sehat diwilayah kerja UPTD Puskesmas Gitik tahun
2020
2. Misi
a. Mewujudkan, memelihara dan meningkatkan pelayanan
kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau meliputi
kegiatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif,
b. Menggerakkan dan mendorong terwujudnya kemandirian
masyarakat untuk hidup sehat.

V. TATA NILAI
1. Kerja keras
Bekerja sesuai dengan tata tertib yang berlaku.
2. Kerja cerdas
Melakukan pekerjaan sesuai tupoksi dengan penuh tanggung jawab.
3. Kerja tuntas
Melakukan pekerjaan tanpa menunda-nunda waktu.
4. Kerja ikhlas
Bekerja tanpa mengharapkan imbalan.

VI. KEGIATAN POKOK DAN RENCANA KEGIATAN


A. Deteksi dini keluarga sehat jiwa (10% desa yang ada di wilayah
kerja Puskesmas).

Deteksi dini gangguan jiwa


Tindakan yang di inisiasi oleh petugas maupun masyarakat untuk
mencegah secara dini terjadinya gangguan kejiwaan. Adapun
langkah-langkah penanganan sebagai berikut:
1. Ajak komunikasi dari hati ke hati.
2. Bersikap empati.

KAK PROGRAM KESEHATAN JIWA 2017 3


3. Gunakanlah pertanyaan terbuka.
4. Temukan stresor.
5. Cari pemecahan bersama-sama.

Dalam pencegahan gangguan jiwa perlu di perhatikan beberapa


aspek yaitu:
a. Aspek Biologis
Hidup sehat, makan sehat, olah raga ,tidur, jauhi narkoba.
b. Aspek Psikologis
Percaya diri, tenang, bekerja, sosialisasi ,kebahagiaan
c. Aspek sosial
Terbuka, tanpa pamrih, memaafkan.
B. Sosialisasi dan penyuluhan KIE keswa dan NAPZA pada
masyarakat kader dan pemangku kepentingan tentang gangguan
antara lain Gangguan depresi dan cemas, Gangguan psikotik
penyalahgunaan NAPZA (alkohol dan zat psikotik lainnya)
pencegahan pemasungan dan pencegahan pemasungan dan
pencegahan bunuh diri (2 kali dalam setahun).
C. Pertemuan dan pelatihan kader keswa untuk mengenal dan
merujuk penderita Gangguan jiwa ( 10% desa yang ada di wilayah
kerja Puskesmas). Memberikan materi tentang pengertian, gejala,
penanganan gangguan jiwa,dan merujuk pasien Gangguan jiwa.
Tahapan penyuluhan :
1. Pendahuluhan berisikan :
a. Perkenalan.
b. Penyampaian maksud tujuan.
2. Pelaksanan berisikan :
a. Menjelaskan penyebab gangguan jiwa.
b. Menjelaskan pencegahan gangguan jiwa.
c. Menjelaskan tentang penatalaksanaanya.
d. Menjelaskan cara merujuk pasien Ggn jiwa
3. Penutup :
a. Membuka tanya jawab.
b. Menyimpulkan materi.
c. Salam dan doa.

KAK PROGRAM KESEHATAN JIWA 2017 4


D. Pencarian kasus pasung dan pencegahan bunuh diri 14,3% x
jumlah estimasi ODGJ
E. Kunjungan rumah pasien pasung (pendampingan pra kebebasan,
pembebasan dan pencegahan kekambuhan), target (100% pasien
yang dipasung).
Hal yang perlu di perhatikan dalam melakukan kunjungan rumah
adalah :
1. Komunikasi keluarga
Di harapkan sebelum melakukan kunjungan terlebih dahulu
berkomunikasi ke keluarga atau kader agar ketika kunjungan ada
pasien di rumah.
2. Kondisi dan situasi
Petugas tidak di perkenankan memaksa jadwal kunjungan ke
pasien, harus ada komunikasi yang baik sehingga proses
kunjungan berjalan lancar.
3. Evaluasi
Mencatat permasalahan,perkembangan emosional dan status
mental pasien serta menentukan tindakan selanjutnya.

VII. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Pelayanan kesehatan jiwa yang memadai belum bisa menjangkau
seluruh masyarakat karena;
1. Penduduk desa yang jauh dari layanan kesehatan dan sulit
menjangkau.
2. Otonomi Daerah belum memprioritaskan masalah gangguan
jiwa.
Melakukan kerja sama dengan bidan wilayah dan petugas
puskesmas lainnya dalam penemuan kasus gangguan jiwa.
1. Melakukan kerja sama lintas progam dan laintas sektoral.
2. Membentuk KADERISASI kesehatan jiwa di desa
3. Melakukan rapat koordinasi dan sosialisasi yang dalam hal ini
bertujuan agar di setiap wilayah ada pelopor untuk melaporkan
adanya pasien gangguan jiwa dan didalam rapat koordinasi ini
juga membagikan buku pendataan bagi KADER agar proses
penjaringan keluarga sehat berjalan.

KAK PROGRAM KESEHATAN JIWA 2017 5


VIII. SASARAN KEGIATAN
Pada umumnya gangguan jiwa bisa terjadi kepada siapa
saja,karena setiap orang mempunyai koping pertahanan terhadap
stres berbeda-beda. Keterbatasan pelayanan kesehatan belum
dapat menjangkau seluruh masyarakat dikarenakan:
1. Jumlah tenaga kesehatan yang terbatas dan belum terlatih.
2. Masalah kesehatan jiwa sering kali dimanifestasikan dalam
bentuk keluhan fisik.

Sasaran kegiatan :
1. Pasien dan keluarga pasien jiwa
2. Para kader diwilayah kerja Puskesmas
3. Tenaga kesehatan yang bertugas di wilayah
4. Otoritas desa dan semua perangkatnya

Kepribadian yang memungkinkan terjadinya gangguan jiwa :


1. Kepribadian intropet adalah kepribadian tertutup.
2. Keterlatihan pemecahan masalah.
3. Lingkungan keluarga yang tidak kondusif.
4. Suku,Ras suatu wilayah tertentu.
5. Pengguna NAPZA,timbulnya keracunan otak dan kerusakan
saraf yang mengakibatkan gangguan jiwa.

Penjaringan pasien gangguan jiwa perlu mengkaji


permasalahan wilayah baik pendidikan masyarakat, perekonomian,
aktivitas remaja apakah positif,dan kesadaran kesehatan.Tindakan
pencegahan atau deteksi dini merupakan tindakan yang baik dalam
menekan pertambahan kasus gangguan jiwa selain pemecahan
masalah lainnya,maka dari itu dalam hal ini perlu sekali petugas
melakukan kerja lintas progam dan sektoral untuk menyampaikan
pendidikan jiwa lewat penyuluhan. Pasien yang sudah terjaring
akan dilakukan pengobatan dan kunjungan rumah.Tujuan dari di
lakukannya kunjungan rumah adalah:
1. Membantu pasien dan keluarga dalam perawatan.
2. Memantau keteraturan minum obat dan kontrol.
3. Melatih kemandirian dan aktualisasi diri.

KAK PROGRAM KESEHATAN JIWA 2017 6


Kegiatan penyuluhan dan kunjungan rumah adalah kegitan terpisah
tapi sejalan sesuai dengan pencapaian target.Dalam satu bulan
kunjungan ditargetkan 4 kali, berarti seminggu sekali dan 48 kali
dalam setahun dengan pemilihan wilayah di sesuaikan keadaan
pasien,sedangkan kegiatan penyuluhan dilakukan tiga bulan sekali
dan 4 kali dalam setahun atau bisa lebih disesuaikan kasus yang
terjadi.Jika dimasyarakat terjadi pemasungan maka itensitas
kunjungan lebih sering di karenakan secepatnya di lakukan
penanganan pelepasan,bila keadaan tidak memungkinkan untuk di
lepaskan maka perlu kerja sama dengan instansi kesehatan lainnya
dalam hal ini RSJ.

IX. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

Bulan
Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Deteksi dini
keluarga X
sehat

Sosialisasi
dan
penyuluhan
KIE keswa
X
dan NAPZA
pada
masyarakat
kader

Pertemuan
dan pelatihan
kader keswa
untuk
mengenal X
dan merujuk
penderita
gangguan
jiwa

KAK PROGRAM KESEHATAN JIWA 2017 7


Pencarian
kasus
pasung dan X X X X X X X X X X X X
pencegahan
bunuh diri

Kunjungan
rumah pasien
pasung
(pendamping
an pra
X X X X X X X X X X X X
kebebasan,
pembebasan
dan
pencegahan
kekambuhan)

Keterangan :
a. Deteksi dini keluarga sehat akan di lakukan bulan September
b. Sosialisasi dan KIE setahun 2 kali dibulan april dan agustus
c. Pelatihan kader setahun 1 kali di bulan februari
d. Pencarian pasung dilakukan tiap bulan dengan melibatkan
lintas sektor
e. Kunjungan rumah pasien pasung dilakukan sebulan 1 kali

X. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN


Evaluasi kegiatan akan di lakukan setiap tahun oleh pemegang
progam dan kepala puskesmas dan di evaluasi lewat PKP oleh
Dinas Kesehatan.Kekurangan pencapaian target akan di perbaiki
dan di capai pada pelaksanaan kegiatan tahun berikutnya.

XI. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Pencatatan dan pelaporan di lakukan setiap ada pasien yang terdata
baru untuk kriteria baru dan pasien lama untuk pasien
lama,dilanjutkan di masukan dalam format pelaporan bulanan dan di
kirim ke Dinas Kesehatan.Untuk laporan tahunan adalah jumlah
keseluruhan pasien jiwa dari awal januari sampai desember
berdasarkan jenis gangguan jiwa masing-masing.

KAK PROGRAM KESEHATAN JIWA 2017 8


XI. PEMBIAYAAN
Dalam upaya kegiatan progam jiwa pelaksanaanya di ambil dari
dana BOK, JPKMB dan dana APBD lainnya.

Rogojampi, Desember 2016


Mengetahui Program Jiwa
Plt. Kepala UPTD Puskesmas Gitik UPTD Puskesmas Gitik

dr. H. DIDIK RUSDIYONO, MM EKO BUDI CAHYONO


NIP. 19690304 200212 1 003 NIP. 19810706 200701 1 007

KAK PROGRAM KESEHATAN JIWA 2017 9

Anda mungkin juga menyukai