Anda di halaman 1dari 8

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

DETEKSI DINI KESEHATAN JIWA PADA MASYARAKAT


DI UPT PUSKESMAS KOPO
BULAN MEI TAHUN 2019

I. PENDAHULUAN
Sehat adalah keadaan sejahtera fisik mental dan sosial dan
tidak sekedar terbatas dari keadaan cacat dan kematian. Definisi
sehat ini berlaku bagi perorangan maupun penduduk
masyarakat. Derajat kesehatan masyarakat dipengaruhi oleh
empat faktor yang saling berinteraksi yaitu:
lingkungan,perilaku,keturunan,dan pelayanan kesehatan.
Kesehatan jiwa adalah suatu kondisi mental sejahtera yang
memungkinkan hidup harmonis dan produktif sebagai bagian
yang utuh dari kualitas hidup seseorang. Dengan
memperlihatkan semua segi kesehatan manusia dengan ciri
menyadari sepenuhnya kemampuan dirinya. Mampu
menghadapi tekanan hidup yang wajar, mampu bekerja
produktif dan memenuhi kehidupan hidupnya, dapat berperan
serta dalam lingkungan hidup,menerima dengan yang baik apa
yang ada pada dirinya merasa nyaman bersama orang
lain.Kesehatan jiwa adalah bagian dari kesehatan secara
menyeluruh, bukan sekedar terbebas dari gangguan jiwa, tetapi
pemenuhan kebutuhan perasaan bahagia, sehat, serta mampu
menangani tantangan hidup. Secara medis, kesehatan jiwa
diterjemahkan sebagai suatu kondisi yang memungkinkan
perkembangan fisik, intelektual, dan emosional yang optimal
dari seseorang. Jadi kesehatan jiwa (mental)merupakan bagian
yang tidak dapat dipisahkan dari kesehatan secara keseluruhan.

II. LATAR BELAKANG


Puskesmas sebagai unit pelaksana teknis Dinas
Kesehatan Kabupaten /Kota yang menyelenggarakan
pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja dan mempunyai
fungsi sebagai 1) Penggerak pembangunan berwawasan
kesehatan ,2) Pusat pemberdayaan masyarakat dan 3) Pusat
pelayanan kesehatan strata pertama mempunyai kewenangan
terhadap pelayanan kesehatan jiwa. Kondisi masalah kesehatan
jiwa di UPT Puskesmas Kopo tahun 2016 dengan jumlah kasus
yang di temukan di antaranya dengan masalah gangguan jiwa 64
orang. Berdasarkan data tahun 2016 pencapaian program
kesehatan jiwa adalah penemuan penderita baru dengan
screening 2 menit, pemeriksaan pengobatan, dan rujukan
konsultasi, rutin di lakukan di setiap pelayanan. Kunjungan
rumah 1 bulan sekali di laksanakan, sedangkan penyuluhan
hanya 4 kali di lakukan selama tahun 2016.

III. TUJUAN
A. Tujuan Umum
Kerangka Acuan ini disusun untuk membantu masyarakat
secara individu/perorangan melihat permasalahannya supaya
lebih jelas sehingga dapat memilih sendiri jalan keluarnya.
B. Tujuan Khusus
1. Mendeteksi dini gangguan jiwa
2. Mencapai kesehatan psikologi yang positif
3. Memecahkan masalah meningkatkan efektifitas pribadi
individu

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


A. Kegiatan Pokok
Memperolah informasi obyektif dan lengkap secara
individu yang bertujuan untuk membantu seseorang
mengenali kondisinya saat ini, masalah yang sedang dihadapi
dan menentukan jalan keluar / upaya untuk mengatasi
masalah tersebut.
B. Rincian Kegiatan
1. Penyediaan format
Menyediakan format screening jiwa 2 menit yang akan di
berikan kepada petugas kesehatan yang melakukan
screenig.
2. Koordinasi dengan petugas Screening
Melakukan koordinasi kepada petugas kesehatan agar
melakukan screening jiwa dan akan di laporkan dalam
laporan bualanan
3. Melakukan screening jiwa 2 menit
Memberikan pertanyaan kepada pasien yang di jumpai
saat melakukan pelayanan di dalam dan di luar gedung
4. Menyimpulkan hasil screening
Menyimpulkan hasil dari wawancara dengan pasien untuk
mencari permasalahan yang ada pada pasien tersebut.
5. Rujukan
Melakukan rujukan ke pelayanan kesehatan yang lebih
tinggi bila ada masalah kejiwaan pada pasien untuk
mendapatkan pengobatan lebih lanjut.

V. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


N KEGIATAN BULAN
O
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOP DES

1 Menyediakan format
screening v v v v v v v v v v v v
2 Kordinasi petugas
screening

v v v v v v v v v v v v
3 Melakukan screening v v v v v v v v v v v v
4 Menyimpulkan v v v v v v v v v v v v
permasalahan
5 Rujukan v v v v v v v v v v v v
D Evaluasi v v v v v v v v v v v v

VI. SASARAN
Sasaran screening jiwa 2 menit adalah :
1. Di dalam gedung yaitu pasien yang datang ke
pelayanan UPT Puskesmas Kopo

2. Di luar gedung yaitu masyarakat di seluruh


kelurahan se-kecamatan Bojongloa Kidul pada kegiatan
anjang darbin, posyandu dan posbindu.

VII. PERAN LINTAS PROGRAM DAN LINTAS SEKTOR


A. Lintas program yang terkait dalam kegiatan ini adalah:
1. Usaha Kesehatan Sekolah
a) Memberikan Penyuluhan Tentang bahaya rokok dan
Prilaku hidup sehat di lingkungan sekolah
2. Perkesmas
Kegiatan program Promosi kesehatan luar gedung
diantaranya Kunjungan Rumah ODGJ yang
terintegrasi dengan program perkesmas. Pada kegiatan
tersebut pasien ODGJ yang perlu dilakukan follow up
akan dilakukan kunjungan rumah
3. Program HIV
Didalam program HIV ada kegiatan yang disebut
dengan layanan Komprehensif Bersinambungan (LKB
HIV) di mana program Promkes, HIV dan KIA
berintegrasi dalam kegiatan pencegahan penularan HIV
dengan melakukan sosialisasi dan penyebar luasan
informasi mengenai pencegahan penyakit HIV/AIDS
kepada masyarakat dan populasi kunci serta
mengatasi tingkat stres pada pasien HIV.

4. Program Lansia
Salah satu kegiatan UKBM adalah Posbindu lansia
dimana setiap lansia yang ada diwilayah kerja
diharapkan dapat memanfaatkan kegiatan posbindu
yang ada diwilayahnya agar kesehatannya dapat
tepantau dengan melakukan :
a) Pemeriksaan rutin setiap bulan dan secara berkala oleh
petugas lansia
b) Konseling
5. Program TB
Dalam upaya pencegahan penyakit TB maka perlu
dilaksanakan upaya yang terintegrasi dengan program
promkes, diantaranya
a) Penyuluhan TB di luar dan dalam Gedung oleh petugas
b) Konseling kepatuhan minum obat dan pencegahan
penularan serta mengatasi kebosanan minum obat.
6. Program Rawat jalan
Dalam rangka mendeteksi dini pasien dengan masalah
kejiwaan dengan screening SRQ (Self Reporting
Questionaire).
B. Lintas Sektor yang terkait dengan kegiatan ini adalah:
1. Camat
Camat Bojongloa kidul sebagai Pemegang otoritas
wilayah kecamatan berperan dalam kegiatan promosi
kesehatan sebagai penentu kebijakan diwilayah
kecamatan bojongloa kidul dibantu oleh kasie
pemberdayaan masyarakat dan kasie kesejahteraan
sosial .
2. Lurah
Lurah sebagai Pemegang otoritas wilayah kelurahan
dalam pelaksanaan kegiatan promosi kesehatan
diwilayah berperan sebagai Penentu kebijakan
diwilayah Kelurahan dan Pelindung program promosi
kesehatan di tingkat kelurahan
3. Dinas sosial
Sebagai Pendukung dan mitra kerja dalam kegiatan
rujukan ODGJ.

4. TP PKK

Sebagai motor penggerak para kader kesehatan di


wilayah baik di tingkat kelurahan maupun tingkat
kecamatan berperan secara langsung dalam kegiatan
promosi kesehatan seperti penyuluhan kelompok di
masyarakat, posyandu dan kegiatan UKBM lainnya
di kecamatan Bojongloa kidul

5. LPM

Ditingkat kecamatan dan kelurahan LPM berperan


dalam mendorong peran serta masyarakat dalam
upaya pemberdayaan masyarakat

6. Para ketua RT /RW

Sebagai pemegang otoritas dan pengambil kebijakan di


tingkat RT/RW petugas perlu melakukan advokasi dan
koordinasi untuk melaksanakan kegiatan promosi
kesehatan

VIII. PEMBIAYAAN
Sumber dana untuk kegiatan program kesehatan jiwa yang
akan dilaksanakan bersumber dari dan Bantuan Operasional
Kesehatan (BOK), UPT Puskesmas Kopo

IX. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


A. Pencatatan dan pelaporan program Kesehatan Jiwa
Pencatatan dan pelaporan program Kesehatan Jiwa
1. Format sreening (Self Reporting Questionaire)
Adalah lembaran pencatatan hasil kesimpulan dari
pertanyaan screening (Self Reporting Questionaire), yang di
akukan oleh tenaga kesehatan untuk mendeteksi dini
gangguan kesehatan jiwa.
2. Buku register
Adalah buku untuk menyimpan data yang memfalitasi
kemudahan dan ketepatan dalam pengambilan kembali data
tersebut.
3. Laporan bulanan
Adalah suatu bentuk penyampaian berita dalam waktu satu
bulan, keterangan, pemberitahuan, ataupun pertanggung
jawaban informasi yang di sampaikan secara tertulis.
4. Laporan tahunan
Adalah suatu bentuk penyampaian berita dalam waktu satu
tahun,meliputi keterangan, pemberitahuan, ataupun
pertanggung jawaban informasi yang di sampaikan secara
tertulis.
B. Evaluasi program ksehatan jiwa
1. Amprok bulanan
Adalah kegiatan rapat tim untuk menyelesaikan masalah
apabila ada suatu permasalahan yang harus di selesaikan
dengan bantuan lintas program atau lintas sektor.
2. Laporan bulanan
Hasil kegiatan yang di lakukan selama satu bulan berupa
hasil screening SRQ , dan laporan pasien rawat jalan serta
pasien kunjungan rumah,
3. Lokakarya bulanan
Mempersentasikan hasil laporan bulanan dan
menyelesaikan permasalahan yang ada dalam kegiatan
program kesehatan jiwa.

4. Grafik
Hasil kegiatan di buatkan dalam bentuk grafik bulanan
untuk memantau cakupan pencapaian kegiatan kesehatan
jiwa di UPT Puskesmas Kopo.

X. PENUTUP
Demikian kerangka acuan kegiatan ini dibuat dan disusun untuk
dijadikan sebagai pedoman dalam pelaksanaan kegiatan program
kesehatan lingkup UPT Puskesmas Kopo.

Bandung, Mei 2019


Mengetahui, Penanggung Jawab
Kepala UPT Puskesmas Kopo Program Kesehatan Jiwa

Dr. Hj. Ike Puri Purnama Dewi Ruhimat Nursamsi


NIP. 19800318 200604 NIPK. 2017.05.03.153

Anda mungkin juga menyukai