1
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi robbil alamin, Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat,
hidayah dan inayah-Nya sehingga pembuatan pedoman internal “Program Kesehatan Jiwa”
tanggung jawab kami yang akan digunakan sebagai acuan dalam melaksanakan kegiatan
Kami menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang
berperan dalam penyusunan pedoman ini, kami juga menyadari sepenuhnya bahwa dalam
penulisan pedoman ini, masih banyak kekurangan dan kelemahannya, oleh karena itu kritik
dan saran yang sifatnya membangun sangat diharapkan untuk kesempurnaan penulisan
pedoman selanjutnya.
Akhir kata, semoga Pedoman ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
11 Februari 2023
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kegiatan dan kesibukan manusia sehari-hari tidak jarang membuat individu
cenderung untuk menitikberatkan pentimgnya kesibukan/kegiatan itu. Malah mungkin
ia agak mengalami obsesif-relatif dengan program hariannya. Oleh sebab itu, sering
pula dianjurkan agar manusia menoleh kesejarah dan meninjau ke masa depan. Ini agar
dy dapat meyakinkan diri bahwa relativitas dari problematik yang dihadapinya perlu
diprioritaskan, sehingga ia dapat mengembangkan sense of evolution, progress and
contribution dari kegiatan tersebut.
Memasuki bidang psikiatri untuk kemudian bergiat dipelayanan kesehatan
jiwa, seorang dokter sering merasa dirinya dirinya didorong oleh stimulasi intelektual;
luasnya materi subjek, termasuk berbagai tantangan dan tuntutan manusiawi dan
ilmiah;serta undangan untuk melaksanakan dengan para sejawatnya yang menguji
sensitivitas interpersonal, toleransi dan fleksibilitas.
Psikiatri jelas bukanlah merupakan suatu pancea untuk penderitaan manusia,
tetapi yang penting disadari adalah bahwa kesehatan jiwa yaitu pengetrapan dari
prinsip-prinsip psikiatri secara individual didalam kelompok maupun masyarakat dapat
membantu meringankan dan memecahkan permasalahan manusiawi yang delikat. Oleh
sebab itu bertentangan pendapat sebagian orang, psikiatri merupakan salah satu seni
daya sentral dari ilmu kedokteran.ini sudah disari oleh rakyat dan bangsa Indonesia,
yaitu sejak permulaan ditegaskan pelayanan kesehatan dan kesehatan jiwa secara
sistematis dan integratif. Ditetapkan melalui undang-undang pokok kesehatan (nomor
9/1960); undang-undang kesehatan jiwa (nomor3/1966); dan lebih jelasnya lagi dalam
undang-undang Narkotik (nomor.9/1976).
B. Tujuan
Tujuan umum pedoman
Pedoman penyelenggaraan upaya kesehatan jiwa dibuat agar menjadi pedoman
bagi Kepala Puskesmas, Penanggung jawab upaya dan pelaksana upaya kesehatan
jiwa dalam menyelenggarakan kegiatan sehingga dapat melaksanankan kegiatan
secara baik dan benar sesuai target kinerja yang ditetapkan.
Tujuan khusus :
3
1. Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya kesehatan jiwa seperti
yang tercantum dalam undang-undang kesehatan jiwa No.3 tahun 1966.
2. Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang berbagai gangguan dan penyakit
jiwa dalam masyarakat.
3. Mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam perencanaan dan pelaksanaan
program kesehatan jiwa.
4. Mendorong masyarkat agar bergotong royong dalam perencanaan dan pelaksanaan
program kesehatan jiwa
5. Menciptakan nilai dan norma social yang menunjang upaya untuk meningkatkan
kondisi dan kegiatan kesehatan jiwa.
6. Mendapat dukungan dan kerja sama dari kelompok penentu dalam melaksanakan
berbagai peraturan pemerintah yang menyangkut usaha-usaha kesehatan jiwa
C. Sasaran pelayanan
Penderita Psikiatri
D. Ruang lingkup pelayanan
Pelayanan kesehatan jiwa yang diberikan Puskesmas Tinombo yaitu pendataan
penderita psikiatri.
E. Batasan operasional
Upaya kesehatan masyarakat yang selanjutnya disingkat UKM adalah setiap kegiatan
untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menanggulangi
timbulnya masalah kesehatan dengan sasaran keluarga, kelompok, dan masyarakat.
Batasan operasional untuk UKM kesehatan jiwa yaitu Masyarakat.
4
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
5
BAB III
STANDART FASILITAS
A. DENAH RUANG
Di Puskesmas Kupang Tidak tersedia ruangan khusus untuk pemeriksaan pasien jiwa,
semua tergabung pada klinik Umum
6
B. STANDART FASILITAS/PERALATAN
1. Bangunan
Tidak ada
2. Peralatan
• Buku register
• Ballpoint
7
BAB IV
A. LINGKUP KEGIATAN
Penyelenggaraan upaya kesehatan jiwa di Puskesmas Kupang meliputi pelayanan :
1. Promotif
• Upaya medis
• Psikososial
• edukatif
a. Pelayanan kesehatan jiwa
Pelayanan kesehatan jiwa diluar gedung yaitu masyarakat yang menderita psikiatri.
1. Pencatatan
Mencatat penderita psikiatri.
b. Pelayanan kesehatan jiwa dalam gedung
1. Ruang Pendaftaran dan rekam medis
Semua kunjungan diawali dengan mendaftar dengan pengambilan nomor urut
berdasarkan nomor antrian.
2. Ruang poli umum
Pelayanan pemeriksaan penderita psikiatri dilaksanakan diruang poli umum.
3. Pencatatan pelaporan dan evaluasi
Dilakukan pencatatan kunjungan setiap hari, dilaporkan dan dievaluasi setiap
bulan.
c. Tata laksana pelayanan
Pemeriksaan penderita psikiatri
8
BAB V
LOGISTIK
Kebutuhan dana dan logistik untuk pelaksanaan kegiatan UKM kesehatan jiwa di
Puskesmas Kupang di dalam pertemuan loka karya mini Puskesmas dalam bentuk RUK dan
RPK.
9
BAB VI
KESELAMATAN SASARAN
10
BAB VII
KESELAMATAN
KERJA
Keselamatan kerja merupakan program pelayanan lansia yang ditujukan untuk semua
sasaran pelayanan kesehatan jiwa dan lingkungannyauntyk pencengahan dan pemberantasan
penyakit yang terjadi saat pemberian pelayanan maupun setelah pemberian pelayanan. Hal
tersebut dapat dilakukan pemeriksaan secara berkala oleh tenaga kesehatan. Indicator
penyebab keselamatan kerja yaitu keadaan tempat lingkungan kerja dan pemakaian peralatan
kerja.
11
sheet, penggunaan alat
pelindung diri,
menggunakan alat
12
pelindung pernafasan
dengan benar
5 Pendekatan Tata letak peralatan Kelelahan Penempatan peralatan
ergonomis tidak sesuai pekerjaan tidak yang disesuaikan
efisien dengan tenaga
kesehatan.
Tindakan yang perlu dilakukan bagi petugas untuk keselamatan kerja adalah :
13
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
2. Tujuan khusus :
1) Diketahuinya masalah mutu pelayanan kesehatan yang diselenggarakan
2) Diketahuinya penyebab munculnya masalah mutu pelayanan kesehatan
3) Tersusunnya upaya penyelesaian masalah dan penyebab masalah mutu
pelayanan kesehatan yang ditemukan
4) Terselenggaranya upaya penyelesaian masalah dan penyebab masalah mutu
pelayanan kesehatan yang diselenggarakan
5) Tersusunnya saran tindak lanjut untuk lebih meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan yang diselenggarakan.
B. Sasaran pengendalian mutu adalah pelayanan kesehatan yang diselenggarakan.
Terdapat 4 unsur yang bersifat pokok yaitu :
1) Unsur masukan
Adalah semua hal yang diperlukan untuk terselenggranya suatu pelayanan
kesehatan. Unsur masukan yang terpenting adalah tenaga, dana dan sarana.
Apabila tenaga dan sarana (kuantitas dan kualitas) tidak sesuai dengan standart
yang telah ditetapkan, serta jika dana yang tersedia tidak sesuai dengan
kebutuhan, maka sulit diharapkannbermutunya pelayanan kesehatan.
2) Unsur lingkungan
Adalah keadaan sekitar yang mempengarungi penyelenggaraan pelayanan
kesehatan unsure lingkungan yang terpenting adalah kebijakan, organisasi dan
manajemen. Apabila kebijakan, organisasi dan manajemen tersebut tidak sesuai
14
dengan standart atau tidak mendukung, maka sulit diharapkan bermutunya
pelayanan kesehatan.
3) Unsur proses
Adalah semua tindakan yang dilakukan pada waktu menyelenggarakan pelayanan
kesehatan tindakan tersebut dibedakan atas 2 macam yaitu medis dan non medis.
Sehingga apabila kedua tindakan tidak sesuai standart maka sulit diharapkan
bermutunya pelayanan kesehatan.
4) Unsur keluaran
Adalah yang merujuk pada masalah penampilan pelayanan kesehatan, yang
dibagikan atas 2 macam yaitu : penampilan aspek medis dan non medis pelayanan
kesehatan. Untuk dapat menyenggarakan pengendalian mutu perlu dipahami apa
yang dimaksud dengan mutu pelayanan kesehatan. Mutu adalah kepatuhan
terhadap standart yang ditetapkan. Perbedaan pemahaman berdasarkan penelitian
oleh Robert dan prevorst tentang mutu pelayanan terbagi atas :
1. Bagi pemakai jasa pelayanan kesehatan, mutu lebih terkait padahal
ketanggapan petugas memenuhi kebutuhan pasien, kelancaran komunikasi
petugas denga pasien, keprihatinan serta keramahtamahan petugas dalam
melayani pasien dana atau kesembuhan penyakit yang sedang diderita oleh
pasien.
2. Bagi penyelenggra kegiatan pelayanan kesehatan, mutu pelayanan kesehatan
lebih terkait pada hal kesesuaian pelayan kesehatan yang diselenggrakan
perkembangan ilmu dan teknologi mutakhir atau otonomi profesi dalam
menyelenggrakan pelayanan kesehatan sesuai keluhan pasien
3. Bagi penyandang dana pelayanan kesehatan, mutu pelayanan kesehatan
lebih terkait pada hal efesiensi pemakaian sumber daya, kewajaran
pembiayaan dan kemampuan menekan biaya penyandang dana.
Kegiatan pengendalian mutu dapat dibedakan atas 6 macam kegiatan yaitu :
1) Menetapkan masalah dan prioritas masalah mutu pelayanan kesehatan.
Masalah mutu adalah kesenjangan antara penampilan pelayanan
kesehatan dengan standar yang telah ditetapkan. Langkah pokok yang
harus dilakukan untuk menetapkan maslalah dan perioritas masalah
antara lain :
15
• Melakukan konfirmasi daftar masalah melakukan kajian
mutu dengan melakukan survey sederhana sehingga dapat
tersusun daftar sebenarnya, dapat juga dilakukan dengan kajian
data yang berasal dari laporan bulanan atau catatan medis.
16
BAB IX
PENUTUP
Demikian pencapaian ini dibuat untuk dijadikan pedoman dalam menentukan langkah-
langkah suatu kegiatan dalam penyelenggaraan UKM kesehatan jiwa di Puskesmas Kupang,
sehingga penyelenggaraan dapat berjalan baik tanpa menyimpang dari apa yang seharusnya
dan dapat mencapa target kinerja yang diharapkan.
17