Anda di halaman 1dari 3

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

KUNJUNGAN RUMAH PASIEN ODGJ


DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TAHUN 2021

A. Latar Belakang
Kesehatan dan kesejahteraan jiwa merupakan hal penting untuk
diperhatikan dan diupayakan oleh berbagai pihak, terutama oleh para
tenaga profesional di bidang kesehatan dari tingkat kabupaten hingga ke
tingkat Puskesmas.
Dalam rangka meningkatkan dan mengembangkan kualitas pelayanan bagi
pasien jiwa di Puskesmas, maka pelayanan kesehatan mental atau jiwa
yang menyeluruh menjadi salah satu syarat untuk menjamin tercapainya
kebutuhan pasien gangguan jiwa.
Keberhasilan pelayanan terhadap pasien gangguan jiwa sangat
ditentukan oleh pendampingan terhadap pasien, keluarga dan masyarakat
dan lintas sektor terkait melalui kegiatan kunjungan rumah dan edukasi
terhadap keluarga. Kunjungan rumah pasien jiwa adalah mengunjungi
tempat tinggal pasien jiwa dan bertemu dengan keluarga untuk
mendapatkan berbagai informasi penting yang diperlukan dalam rangka
membantu pasien dalam proses penyembuhan, serta melakukan
penyuluhan/edukasi kesehatan fisik/mental/sosial kepada keluarga terkait
dengan kebutuhan pasien selama menjalani perawatan kesehatan dan
dukungan keluarga dalam pengobatan pasien. Kunjungan rumah
merupakan alternatif yang baik untuk dilakukan sebagai salah satu upaya
membantu proses perubahan respon maladaptif pasien menjadi respon
yang lebih adaptif.
Sampai saat ini, 47 tenaga kesehatan terlatih telah melakukan
skrining dan pelayanan kesehatan/pengobatan kepada 255 Orang Dengan
Gangguan Jiwa (ODGJ) di wilayah kerja puskesmas. Namun belum berjalan
secara maksimal, karena kurangnya dukungan, pengawasan dan
pengetahuan dari keluarga, masyarakat dan lintas sektor. Oleh karena itu,
perlu dilakukan kunjungan rumah, pendampingan pasien ODGJ dan
keluarga dengan melibatkan lintas sektor terkait dalam hal ini tokoh
masyarakat/tokoh agama.

B. Tujuan
Tujuan kegiatan ini adalah :
1. Keluarga dan masyarakat (baik lingkungan sekitar ataupun lintas sektor
terkat) memiliki pengetahuan dalam memperlakukan pasien dan dapat
menjadi sistem pendukung yang efektif untuk pasien.

1
2. Memberikan informasi pada pasien tentang perkembangan kondisinya.
3. Memberikan motivasi pada pasien untuk meningkatkan kualitas
hidupnya dengan mengoptimalkan potensi yang dimiliki.
4. Memberikan informasi tentang perkembangan kondisi pasien kepada
keluarga.
5. Meningkatkan peran keluarga dalam mengoptimalkan fungsi sebagai
sistem pendukung untuk pasien di rumah.
6. Meningkatkan informasi dan kesadaran masyarakat tentang perlakuan
pada pasien jiwa.
7. Meningkatkan peran masyarakat dan lintas sektor terkait dalam
mendukung penyelenggaraan upaya kesehatan jiwa melalui kunjungan
rumah pada pasien.
8. Memonitoring dan mengevaluasi keberhasilan pendampingan pasien
ODGJ.

C. Manfaat
1. Bagi Individual
Kunjungan rumah pasien jiwa diharapkan dapat menjadi media untuk
mengetahui masalah, kondisi dan keadaan pasien, serta dapat
membantu meningkatkan kualitas hidup pasien dengan mendapatkan
akses pelayanan kesehatan jiwa yang tepat.
2. Bagi Keluarga
Kunjungan rumah diharapkan dapat menjadi media informasi pada
keluarga tentang kondisi pasien dan motivasi untuk menjadi sistem
pendukung pasien demi terciptanya kualitas hidup yang lebih baik.
3. Bagi Masyarakat
Kunjungan rumah diharapkan dapat menjadi media pengembangan
pengetahuan serta memotivasi masyarakat untuk memperlakukan
pasien secara manusiawi.
4. Bagi Puskesmas
Kunjungan rumah pasien jiwa diharapkan dapat meningkatkan mutu
dan kinerja petugas di Puskesmas dalam memperbaiki kualitas hidup
masyarakat di wilayah kerja Puskesmas.
5. Bagi Lintas Sektor
Kunjungan rumah menjadi model dalam melakukan edukasi, motivasi
dan pelayanan kesehatan jiwa masyarakat melalui pendekatan-
pendekatan yang berbasis komunitas dan meningkatkan kualitas hidup
pasien sesuai dengan prinsip pelayanan kesehatan jiwa komunitas. Hal
ini diharapkan dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

2
6. Sasaran Kegiatan
Sasaran pada kegiatan ini adalah Pasien ODGJ dan Keluarga pasien.

7. Strategi Pelaksanaan
1. Metode pelaksanaan berupa :
a. KIE
b. Diskusi
c. Pemberian Pelayanan/pengobatan
2. Waktu pelaksanaan
Kegiatan ini dilaksanakan di 32 Desa di wilayah kerja Puskesmas yaitu
Desa / Kelurahan : Papela, Pengodua, Serubeba, Matanae, Kel.
Londalusi (Puskesmas Eahun); Fatelilo, Oeledo (Puskesmas Sonimanu);
Kel. Olafulihaa, Lekona (Puskesmas Korbafo); Nggodimeda, Lidabesi
(Puskesmas Feopopi); Kel. Mokdale, Kel. Metina, Sanggaoen, Tuanatuk,
Oelunggu, Bebelain (Puskesmas Ba’a); Nggelodae, Tebole (Puskesmas
Oele); Busalangga Barat, Oetutulu, Oetu (Puskesmas Busalangga);
Oelua, Netenain (Puskesmas Oelaba); Dolasi, Oehandi, Lalukoen,
Batutua, Oebou, Oebatu (Puskesmas Batutua); Nemberala, Oelolot
(Puskesmas Delha).
3. Pelaksana
Pelaksana kegiatan ini adalah Petugas kesehatan Seksi P2PTM dan
Kesehatan Jiwa, Petugas Puskesmas dan Tokoh masyarakat/tokoh
agama

8. Pendanaan
Biaya yang diperlukan untuk kegiatan ini bersumber dari APBD Kabupaten
Rote Ndao Tahun Anggaran 2021 sebesar Rp 16.130.000 (Enam Belas Juta
Seratus Tiga Puluh Ribu Rupiah).

Ba’a, 18 Mei 2021


Mengetahui,
Kepala Bidang P2P Kepala Seksi P2PTM dan
Kesehatan Jiwa

Eden I. Bell, SKM Luisa M. Haning, SKM


Penata Tk. I Penata Tk. I
NIP. 19830322 200501 1 005 NIP.19840505 201001 2 047

Anda mungkin juga menyukai