Anda di halaman 1dari 19

Uji Coba Indikator Pembinaan Kesehatan Jiwa

19 April 2022

Direktorat Kesehatan Jiwa


Kementerian Kesehatan RI
▪ Organisasi dan Tata Kelola (OTK) Kementerian
Kesehatan
▪ Tugas dan Fungsi Direktorat Kesehatan Jiwa
Outline
▪ Indikator Kinerja Kegiatan Direktorat Kesehatan Jiwa
Tahun Anggaran 2022-2023
▪ Format Pencatatan dan Pelaporan

2
▪ Organisasi dan Tata Kelola (OTK) Kementerian
Kesehatan
▪ Tugas dan Fungsi Direktorat Kesehatan Jiwa
Outline
▪ Indikator Kinerja Kegiatan Direktorat Kesehatan Jiwa
Tahun Anggaran 2022-2023
▪ Format Pencatatan dan Pelaporan

3
OTK Ditjen Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan RI Tahun 2022

Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat

Sekretariat Direktorat
Jenderal

Subbagian Administrasi Umum

Kelompok Jabatan
Fungsional

Dit.
Dit. Promkes
Dit. GIKIA Dit. UPL Kesehatan Dit. Takelmas
& PM
Jiwa

Subbagian Subbagian Subbagian Subbagian Subbagian


Adum Adum Adum Adum Adum

Kel. Kel. Kel. Kel. Kel.


Jabatan Jabatan Jabatan Jabatan Jabatan
Fungsional Fungsional Fungsional Fungsional Fungsional

PMK No. 5 Tahun 2022 4


Tim Kerja Rutin (TKR) Direktorat Kesehatan Jiwa Tahun 2022

Tim Kerja Tim Kerja Deteksi Tim Kerja Layanan Tim Kerja Layanan Tim Kerja
Surveilans Dini Kesehatan Gangguan Jiwa Gangguan Kemitraan
Kesehatan Jiwa & Jiwa & NAPZA Penggunaan
NAPZA NAPZA

5
▪ Organisasi dan Tata Kelola (OTK) Kementerian
Kesehatan
▪ Tugas dan Fungsi Direktorat Kesehatan Jiwa
Outline
▪ Indikator Kinerja Kegiatan Direktorat Kesehatan Jiwa
Tahun Anggaran 2022-2023
▪ Format Pencatatan dan Pelaporan

6
Tugas dan Fungsi Direktorat Kesehatan Jiwa

Tugas
Melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, pemberian
bimbingan teknis dan supervisi, evaluasi dan pelaporan di bidang kesehatan jiwa dan penyalahgunaan narkotika, psikotropika,
dan zat adiktif.

Fungsi

Penyiapan perumusan kebijakan di bidang surveilans, deteksi dini, dan pengendalian faktor resiko masalah
kesehatan jiwa, gangguan kesehatan jiwa, dan penyalahgunaan narkotika, psikotropika, dan zat adiktif.

Pelaksanaan kebijakan di bidang surveilans, deteksi dini, dan pengendalian faktor resiko masalah kesehatan jiwa,
gangguan kesehatan jiwa, dan penyalahgunaan narkotika, psikotropika, dan zat adiktif.

Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di di bidang surveilans, deteksi dini, dan pengendalian
faktor resiko masalah kesehatan jiwa, gangguan kesehatan jiwa, dan penyalahgunaan narkotika, psikotropika, dan
zat adiktif.

Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang surveilans, deteksi dini, dan pengendalian faktor resiko masalah
kesehatan jiwa, gangguan kesehatan jiwa, dan penyalahgunaan narkotika, psikotropika, dan zat adiktif.

Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan.


7
Pelaksanaan urusan administrasi Direktorat.
▪ Organisasi dan Tata Kelola (OTK) Kementerian
Kesehatan
▪ Tugas dan Fungsi Direktorat Kesehatan Jiwa
Outline
▪ Indikator Kinerja Kegiatan Direktorat Kesehatan Jiwa
Tahun Anggaran 2022-2023
▪ Format Pencatatan dan Pelaporan

8
Indikator Kinerja Kegiatan Direktorat Kesehatan Jiwa
Tahun 2022 - 2024

TARGET
INDIKATOR KINERJA PROGRAM/KEGIATAN
2022 2023 2024

30%
Persentase penduduk usia ≥ 15 tahun dengan risiko
masalah kesehatan jiwa yang mendapatkan skrining
60% 90%

Persentase penyandang gangguan jiwa yang 30%


2
memperoleh layanan di Fasyankes
60% 90%

Jumlah penyalahguna napza yang mendapatkan


10500 11000 11500
pelayanan rehabiltasi medis

9
Indikator 1
TARGET
INDIKATOR KINERJA PROGRAM/KEGIATAN
2022 2023 2024

Persentase penduduk usia ≥ 15 tahun dengan risiko 30%


masalah kesehatan jiwa yang mendapatkan skrining
60% 90%

Definisi Operasional
Persentase penduduk usia ≥ 15 tahun dengan risiko masalah kesehatan jiwa yang dilakukan skrining dengan
menggunakan instrumen SDQ (untuk usia 15-18 tahun) atau SRQ-20 (usia di atas 18 tahun) dan/atau
ASSIST, yang dilakukan oleh tenaga kesehatan dan/atau kader kesehatan dan/atau guru terlatih
Cara Penghitungan

Jumlah penduduk usia ≥15 tahun dengan risiko masalah kesehatan jiwa yang
mendapatkan skrining
x 100%
Jumlah estimasi penduduk ≥15 tahun dengan risiko masalah kesehatan jiwa

10
Indikator 2
TARGET
INDIKATOR KINERJA PROGRAM/KEGIATAN
2022 2023 2024

30%
Persentase penyandang gangguan jiwa yang
memperoleh layanan di Fasyankes
60% 90%

Definisi Operasional
Persentase penderita gangguan jiwa (gangguan campuran cemas dan depresi serta skizofrenia) yang
memperoleh layanan di Fasyankes dengan kriteria:
1. Sesuai dengan Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa Edisi III (1981)
2. Nakes (UU No. 36 Tahun 2014 Tentang Tenaga Kesehatan terlatih Membuat pencatatan dan pelaporan)

Cara Penghitungan
Jumlah penderita gangguan jiwa (penyandang gangguan campuran cemas dan depresi
serta penyandang skizofrenia) yang dilayani di fasyankes
x 100%
Jumlah estimasi penderita gangguan jiwa (penyandang gangguan campuran cemas dan depresi berat
dan penyandang skizofrenia) yang mendapatkan layanan di Fasyankes berdasarkan riskedas terbaru

11
Indikator 3
TARGET
INDIKATOR KINERJA PROGRAM/KEGIATAN
2022 2023 2024

Jumlah penyalahguna napza yang mendapatkan


pelayanan rehabiltasi medis 10500 11000 11500

Definisi Operasional
Jumlah penyalahguna NAPZA baru yang datang secara sukarela dan/atau pembataran dan/atau kasus
putusan pengadilan dan/atau mendapatkan layanan rehabilitasi medis rawat jalan dan/atau rawat inap di
Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL)
Cara Penghitungan
jumlah kumulatif penyalahguna NAPZA baru yang datang secara sukarela dan/ atau pembantaran, dan/
atau kasus putusan pengadilan dan/ atau mendapatkan layanan rehabilitasi medis rawat jalan dan/ atau
rawat inap di IPWL (Institusi Penerima Wajib Lapor). Data didapatkan dari pelaporan IPWL dan aplikasi
Sistem Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Rehabilitasi Medis (SELARAS) dan/atau Dinas Kesehatan
Provinsi

12
▪ Organisasi dan Tata Kelola (OTK) Kementerian
Kesehatan
▪ Tugas dan Fungsi Direktorat Kesehatan Jiwa
Outline
▪ Indikator Kinerja Kegiatan Direktorat Kesehatan Jiwa
Tahun Anggaran 2022-2023
▪ Format Pencatatan dan Pelaporan

13
Format Pencatatan & Pelaporan
Indikator 1

*orang
**khusus yang diduga penyalahguna NAPZA (data diambil secara elektronik menggunakan aplikasi SINAPZA yang ada pada aplikasi SELARAS)
***Kelompok dengan risiko masalah kesehatan jiwa dapat dilihat pada tabel kelompok berisiko masalah kesehatan jiwa

14
Format Pencatatan & Pelaporan
Indikator 2 (Puskesmas)

* Layanan yang dimaksud adalah pemeriksaan kesehatan jiwa (wawancara psikiatrik dan pemeriksaan status mental), memberikan informasi dan edukasi, tatalaksana pengobatan
dan atau melakukan rujukan bila diperlukan
* Fasyankes = Puskesmas, Rumah Sakit Umum, Rumah Sakit Khusus dan Rumah Sakit Jiwa

Persentase penderita gangguan jiwa (gangguan campuran cemas dan depresi serta skizofrenia) yang memperoleh layanan di Fasyankes dengan kriteria:
Sesuai dengan Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Ganguan Jiwa Edisi III (1981)
Nakes (UU No. 36 Tahun 2014 Tentang Tenaga Kesehatan terlatih Membuat pencatatan dan pelaporan)

15
Format Pencatatan & Pelaporan
Indikator 2 (Rumah Sakit)

* Layanan yang dimaksud adalah pemeriksaan kesehatan jiwa (wawancara psikiatrik dan pemeriksaan status mental), memberikan informasi dan edukasi, tatalaksana pengobatan
dan atau melakukan rujukan bila diperlukan
* Fasyankes = Puskesmas, Rumah Sakit Umum, Rumah Sakit Khusus dan Rumah Sakit Jiwa

Persentase penderita gangguan jiwa (gangguan campuran cemas dan depresi serta skizofrenia) yang memperoleh layanan di Fasyankes dengan kriteria:
Sesuai dengan Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Ganguan Jiwa Edisi III (1981)
Nakes (UU No. 36 Tahun 2014 Tentang Tenaga Kesehatan terlatih Membuat pencatatan dan pelaporan)

16
Format Pencatatan & Pelaporan
Indikator 3

*) Data didapatkan dari aplikasi Sistem Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Rehabilitasi Medis (SELARAS)

17
C
Cerdas intelektual
E
Empati dalam berkomunikasi
R
Rajin beribadah
I
Interaksi yang
A
Asah, asih, asuh
emosional dan spiritual efektif sesuai agama & bermanfaat bagi tumbuh kembang
keyakinan kehidupan dalam keluarga &
masyarakat

18

Anda mungkin juga menyukai