Anda di halaman 1dari 34

Indikator Pembinaan Kesehatan Jiwa

14 September 2022

Direktorat Kesehatan Jiwa


Kementerian Kesehatan RI
 Organisasi dan Tata Kelola (OTK) Kementerian
Kesehatan
Outline  Indikator Kinerja Kegiatan Direktorat Kesehatan Jiwa
Tahun Anggaran 2022-2023
 Format Pencatatan & Pelaporan

2
 Organisasi dan Tata Kelola (OTK) Kementerian
Kesehatan
Outline  Indikator Kinerja Kegiatan Direktorat Kesehatan Jiwa
Tahun Anggaran 2022-2023
 Format Pencatatan & Pelaporan

3
OTK Ditjen Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan RI Tahun 2022

Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat

Sekretariat
Direktorat Jenderal

Subbagian Administrasi Umum

Kelompok Jabatan
Fungsional

Dit.
Dit. Promkes
Dit. GIKIA Dit. UPL Kesehatan Dit. Takelmas
& PM
Jiwa

Subbagian Subbagian Subbagian Subbagian Subbagian


Adum Adum Adum Adum Adum

Kel. Kel. Kel. Kel. Kel.


Jabatan Jabatan Jabatan Jabatan Jabatan
Fungsional Fungsional Fungsional Fungsional Fungsional

PMK No. 5 Tahun 2022 4


Tim Kerja Rutin (TKR) Direktorat Kesehatan Jiwa Tahun 2022

Tim Kerja Promosi Tim Kerja Deteksi Tim Kerja Layanan Tim Kerja Layanan Tim Kerja
dan Kemitraan Dini Kesehatan Gangguan Jiwa Gangguan Surveilans
Kesehatan Jiwa & Jiwa & NAPZA Penggunaan Kesehatan Jiwa
NAPZA NAPZA Dan Napza

5
 Organisasi dan Tata Kelola (OTK) Kementerian
Kesehatan
Outline  Indikator Kinerja Kegiatan Direktorat Kesehatan Jiwa
Tahun Anggaran 2022-2023
 Format Pencatatan & Pelaporan

6
Indikator Kinerja Kegiatan Direktorat Kesehatan Jiwa
PERMENKES RI Nomor 13 Tahun 2022 Tentang Perubahan Atas PERMENKES Nomor 21 Tahun 2020 Tentang
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2020-2024

TARGET
INDIKATOR KINERJA PROGRAM/KEGIATAN
2022 2023 2024

Persentase penduduk usia ≥ 15 tahun dengan risiko 30%


masalah kesehatan jiwa yang mendapatkan skrining
60% 90%

Persentase penyandang gangguan jiwa yang 30%


2
memperoleh layanan di Fasyankes
60% 90%

Jumlah penyalahguna napza yang mendapatkan


10500 11000 11500
pelayanan rehabiltasi medis

7
 Indikator Kinerja Kegiatan Direktorat Kesehatan Jiwa
Outline Tahun Anggaran 2022-2023
 Format Pencatatan dan Pelaporan

8
 Indikator Kinerja Kegiatan Direktorat Kesehatan Jiwa
Outline Tahun Anggaran 2022-2023
 Format Pencatatan dan Pelaporan

9
Indikator 1

TARGET
INDIKATOR KINERJA PROGRAM/KEGIATAN
2022 2023 2024

Persentase penduduk usia ≥ 15 tahun dengan risiko 30%


masalah kesehatan jiwa yang mendapatkan skrining
60% 90%

Definisi Operasional
Persentase penduduk usia ≥ 15 tahun dengan risiko masalah kesehatan jiwa yang dilakukan skrining dengan
menggunakan instrumen SDQ (untuk usia 15-18 tahun) atau SRQ-20 (usia di atas 18 tahun) dan/atau ASSIST,
yang dilakukan oleh tenaga kesehatan dan/atau kader kesehatan dan/atau guru terlatih.

10
Cara Penghitungan

Jumlah penduduk usia ≥15 tahun dengan risiko masalah kesehatan jiwa yang mendapatkan skrining
x 100%
Jumlah estimasi penduduk ≥15 tahun dengan risiko masalah kesehatan jiwa

Numerator: Jumlah penduduk usia ≥15 tahun dengan risiko masalah kesehatan jiwa yang
mendapatkan skrining menggunakan SDQ atau SRQ-20 dan/atau ASSIST
Denominator: Jumlah estimasi penduduk ≥15 tahun dengan risiko masalah kesehatan jiwa

• Penduduk dengan risiko maslah kesehatan jiwa dapat lihat pada tabel kelompok berisiko masalah kesehatan jiwa berdasarkan siklus
kehidupan

• Hasil estimasi penduduk ≥15 tahun dengan risiko masalah kesehatan jiwa diperoleh dari ¼ (data WHO yang menyatakan 1 dari 4 orang
berisiko mengalami gangguan jiwa) dikalikan jumlah penduduk usia > 15 tahun di wilayah tersebut dalam kurun waktu yang sama

11
Contoh Kasus

Jumlah penduduk > 15 tahun di Kabupaten P pada tahun 2022 adalah 670.200 orang

Estimasi jumlah Jumlah estimasi penduduk usia > 15 tahun dengan risiko masalah kesehatan jiwa di
penduduk dengan Kabupaten ”P” tahun 2022 adalah:
risiko masalah
kesehatan jiwa: ¼ X 670.200 = 167.550 orang

Target capaian Target capaian indikator penduduk usia > 15 tahun dengan risiko masalah keswa yang
indicator: mendapatkan skrining pada tahun 2022 sebesar 30%, yaitu:

30% X 167.550 = 50.265 orang


Persentase Bila jumlah penduduk usia > 15 tahun dengan risiko masalah keswa yang mendapatkan
penduduk dengan skrining sebesar 51.000, maka persentase penduduk usia > 15 tahun dengan risiko
masalah kesehatan masalah keswa yang mendapatkan skrining adalah:
jiwa yang
diskrining: (51.000/167.550) x 100 % = 30,4%

12
Kelompok Berisiko Masalah Kesehatan Jiwa Berdasarkan Siklus Hidup

Remaja Lansia
• Siswa baru dan tingkat akhir SMP dan SMA • Lansia yang tinggal sendiri/hanya dengan pasangannya
• Pasien penyakit kronis: Kanker, HIV-AIDS, dll. • Lansia yang membutuhkan perawatan jangka panjang
• Santri • Penghuni panti sosial (warga binaan)
• Remaja dengan disabilitas • Pasien penyakit kronis: Hipertensi (stroke, gagal ginjal,
• Korban tindak kekerasan penyakit jantung) TBC, DM, Kanker, HIV-AIDS, dll
• Korban trafficking • Korban dan penyintas bencana alam/non alam dan
• Korban dan penyintas bencana alam/non alam dan bencana sosial
bencana sosial • Korban kekerasan
• Pekerja seks komersial (Tuna Susila)

Dewasa
• Mahasiswa baru dan tingkat akhir Perguruan Tinggi • Pekerja migran
• Pasien penyakit kronis: Hipertensi (stroke, gagal ginjal, penyakit jantung) TBC, • Korban trafficking
DM, Kanker, HIV-AIDS, dll • Korban dan penyintas bencana alam/non alam dan bencana sosial
• Pasien dengan penyakit fisik yang tidak membaik setelah diobati dengan • Keluarga (pendamping) pasien ODGJ dan penyakit kronis
adekuat. • Keluarga (pendamping) orang dengan disabilitas
• Ibu hamil dan post partum • Pekerja seks komersial (Tuna Susila)
• Ibu dengan anak balita • Orang dengan variasi preferensi seksual
• Orang tua tunggal • Pendamping lansia (caregiver)
• Orang dengan disabilitas • Warga binaan pemasyarakatan di Lapas/Rutan dan keluarganya
• Korban tindak kekerasan • Penghuni panti sosial (warga binaan)
• Pekerja dengan sistem shift • Petugas panti sosial
• Pekerja di tempat kerja yang berisiko • Klien/pasien di lembaga rehabilitasi penyalahgunaan Napza dan keluarganya

13
Sasaran Indikator Persentase Penduduk> 15 Tahun Dengan Risiko Masalah
Kesehatan Jiwa Yang Mendapatkan Skrining
Estimasi Jumlah Penduduk
Jumlah Penduduk Usia ≥
NO PROVINSI Usia ≥ 15 tahun dengan risiko TARGET 2022
15 tahun*
masalah keswa **
1 Aceh 4.009.307 1.002.327 300.698
2 Sumatera Utara 11.006.841 2.751.710 825.513
3 Sumatera Barat 4.128.764 1.032.191 309.657
4 Riau 5.172.711 1.293.178 387.953
5 Jambi 2.771.609 692.902 207.871
6 Sumatera Selatan 6.474.153 1.618.538 485.561
7 Bengkulu 1.538.509 384.627 115.388
8 Lampung 6.547.620 1.636.905 491.072
9 Kep Bangka Belitung 1.136.290 284.073 85.222
10 Kep Riau 1.817.748 454.437 136.331
11 DKI Jakarta 8.314.708 2.078.677 623.603
12 Jawa Barat 38.579.408 9.644.852 2.893.456
13 Jawa Tengah 27.452.787 6.863.197 2.058.959
14 DI Yogyakarta 3.209.282 802.321 240.696
15 Jawa Timur 32.064.197 8.016.049 2.404.815
16 Banten 9.959.986 2.489.997 746.999
17 Bali 3.554.507 888.627 266.588

14
Sasaran Indikator Persentase Penduduk> 15 Tahun Dengan Risiko Masalah
Kesehatan Jiwa Yang Mendapatkan Skrining
Estimasi Jumlah Penduduk
Jumlah Penduduk Usia ≥
NO PROVINSI Usia ≥ 15 tahun dengan risiko TARGET 2022
15 tahun*
masalah keswa **
18 Nusa Tenggara Barat 3.935.600 983.900 295.170
19 Nusa Tenggara Timur 4.006.177 1.001.544 300.463
20 Kalimantan Barat 3.898.307 974.577 292.373
21 Kalimantan Tengah 2.083.344 520.836 156.251
22 Kalimantan Selatan 3.243.143 810.786 243.236
23 Kalimantan Timur 2.855.463 713.866 214.160
24 Kalimantan Utara 545.274 136.319 40.896
25 Sulawesi Utara 1.965.629 491.407 147.422
26 Sulawesi Tengah 2.330.586 582.647 174.794
27 Sulawesi Selatan 6.877.285 1.719.321 515.796
28 Sulawesi Tenggara 2.002.800 500.700 150.210
29 Gorontalo 913.242 228.311 68.493
30 Sulawesi Barat 1.023.837 255.959 76.788
31 Maluku 1.323.861 330.965 99.290
32 Maluku Utara 936.482 234.121 70.236
33 Papua Barat 748.610 187.153 56.146
34 Papua 2.553.838 638.460 191.538
  Total 208.981.905 52.245.476 15.673.643

15
Draft Alur Skrining Masalah Kesehatan Jiwa
Deteksi Dini

>
SDQ SRQ-20

>
>

>
Normal Borderline Abnormal ≥6 <6

>
>

>
>
Promosi Kesehatan
Konseling oleh guru
Jiwa Deteksi Dini,
Promosi Promosi kesehatan jiwa
Rujuk ke Fasyankes Promosi
Kesehatan Jiwa Rujuk ke Fasyankes
Prevensi Gangguan Kesehatan Jiwa
Prevensi gGangguan Jiwa
> Jiwa

>
Pemeriksaan lanjutan,
ASSIST
wawancara psikiatrik
multidisiplin

>
>

>
Tidak ada gangguan jiwa Ada diagnosis gangguan jiwa Risiko Rendah Risiko Sedang Risiko Tinggi

>
>

>
>

>

Pemberian KIE
Promosi kesehatan juwa, Pemberian KIE Rehabilitasi
pencegahan
Tatalaksana multidisiplin dan konseling medis di IPWL
prevensi gangguan jiwa NAPZA

16
Indikator 2

TARGET
INDIKATOR KINERJA PROGRAM/KEGIATAN
2022 2023 2024

30%
Persentase penyandang gangguan jiwa yang
memperoleh layanan di Fasyankes
60% 90%

Definisi Operasional
Persentase penderita gangguan jiwa (gangguan campuran cemas dan depresi serta skizofrenia) yang
memperoleh layanan di Fasyankes dengan kriteria:
1. Sesuai dengan Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa Edisi III (1981)
2. Nakes (UU No. 36 Tahun 2014 Tentang Tenaga Kesehatan terlatih Membuat pencatatan dan pelaporan)

17
Cara Penghitungan

Jumlah penderita gangguan jiwa (penyandang gangguan campuran cemas dan depresi serta
penyandang skizofrenia) yang dilayani di fasyankes
x 100%
Jumlah estimasi penderita gangguan jiwa (penyandang gangguan campuran cemas dan depresi berat
dan penyandang skizofrenia) berdasarkan riskedas terbaru

Numerator: • Jumlah penderita gangguan jiwa (penyandang gangguan campuran cemas dan depresi
serta penyandang skizofrenia) yang dilayani di fasyankes
Denominator: • Jumlah estimasi penderita gangguan jiwa (penyandang gangguan campuran cemas
dan depresi berat dan penyandang skizofrenia) berdasarkan riskedas terbaru

• Penderita Gangguan Jiwa: gangguan campuran cemas dan depresi serta skizofrenia.

18
Contoh Kasus

Jumlah penduduk di Provinsi Aceh pada tahun 2022 adalah 5.529.773 orang

Estimasi jumlah Jumlah estimasi jumlah gangguan jiwa di Provinsi Aceh tahun 2022 adalah:
penderita
gangguan jiwa: 0,725% x 5.529.773 = 40.080

Target capaian Target capaian indikator penderita gangguan jiwa yang dilayani di fasyankes sebesar
indicator: 30%, yaitu:

30% X 40.080 = 12.024 orang


Persentase Bila jumlah penderita gangguan jiwa yang dilayani sebesar 15.000, maka persentase
penderita penderita gangguan jiwa yang dilayani di Fasyankes adalah:
gangguan jiwa
yang dilayani: 15.000
40080 x 100 % = 37,4%

19
Tabel Denominator Penyandang Gangguan Jiwa
Prevalensi Penyandang Gangguan Jiwa berdasarkan
No Provinsi Jumlah Penduduk*
RISKESDAS 2018 (%)
1 ACEH 5.529.773 0,72
2 SUMATERA UTARA 15.107.226 0,81
3 SUMATERA BARAT 5.675.357 0,92
4 RIAU 7.181.300 0,63
5 JAMBI 3.677.678 0,4
6 SUMATERA SELATAN 8.803.213 0,64
7 BENGKULU 2.038.146 0,68
8 LAMPUNG 8.683.167 0,53
9 BANGKA BELITUNG 1.506.505 0,86
10 KEPULAUAN RIAU 2.449.422 0,46
11 DKI JAKARTA 10.711.809 0,79
12 JAWA BARAT 50.639.156 0,84
13 JAWA TENGAH 35.090.378 0,64
14 DI YOGYAKARTA 4.021.816 0,84
15 JAWA TIMUR 40.348.441 0,64
16 BANTEN 13.251.533 0,85
17 BALI 4.518.680 0,61

*Pusat Data dan Informasi berdasarkan Proyeksi Penduduk Indonesia 2015-2045 Hasil SUPAS 2015
20
Tabel Denominator Penyandang Gangguan Jiwa
Prevalensi Penyandang Gangguan Jiwa berdasarkan
No Provinsi Jumlah Penduduk*
RISKESDAS 2018 (%)
18 NTB 5.370.302 0,96
19 NTT 5.662.948 0,65
20 KALIMANTAN BARAT 5.220.211 0,77
21 KALIMANTAN TENGAH 2.757.697 0,58
22 KALIMANTAN SELATAN 4.370.444 0,68
23 KALIMANTAN TIMUR 3.752.605 0,61
24 KALIMANTAN UTARA 734.112 0,63
25 SULAWESI UTARA 2.548.338 0,7
26 SULAWESI TENGAH 3.159.749 1,11
27 SULAWESI SELATAN 9.022.276 0,75
28 SULAWESI TENGGARA 2.782.882 0,59
29 GORONTALO 1.205.341 2,02
30 SULAWESI BARAT 1.415.130 0,77
31 MALUKU 1.823.518 0,56
32 MALUKU UTARA 1.285.374 0,78
33 PAPUA BARAT 1.031.676 0,87
34 PAPUA 3.482.891 0,55

*Pusat Data dan Informasi berdasarkan Proyeksi Penduduk Indonesia 2015-2045 Hasil SUPAS 2015
21
Indikator 3

TARGET
INDIKATOR KINERJA PROGRAM/KEGIATAN
2022 2023 2024

Jumlah penyalahguna napza yang mendapatkan


pelayanan rehabiltasi medis 10500 11000 11500

Definisi Operasional
Jumlah penyalahguna NAPZA baru yang datang secara sukarela dan/atau pembataran dan/atau kasus putusan
pengadilan dan/atau mendapatkan layanan rehabilitasi medis rawat jalan dan/atau rawat inap di Institusi
Penerima Wajib Lapor (IPWL)

22
Cara Penghitungan

Jumlah kumulatif penyalahguna NAPZA baru yang datang secara sukarela dan/ atau pembantaran, dan/ atau
kasus putusan pengadilan dan/ atau mendapatkan layanan rehabilitasi medis rawat jalan dan/ atau rawat inap
di IPWL (Institusi Penerima Wajib Lapor).

Data didapatkan dari pelaporan IPWL dan aplikasi Sistem Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Rehabilitasi
Medis (SELARAS) dan/atau Dinas Kesehatan Provinsi

23
Target (Kumulatif)
Prevalensi
Jumlah Pengguna NAPZA
No. Provinsi Baseline
Kab/Kota Satu Tahun
Terakhir 2020 2021 2022 2023 2024

1 Gorontalo 6 1,19 0 6 12 18 23 29

2 Sulbar 6 1,70 1 7 13 19 24 30

3 NTT 22 0,99 2 23 45 66 88 109

4 Sultra 17 1,58 2 19 35 52 68 85

5 Sulut 15 1,71 3 18 32 47 61 76

6 Papua Barat 13 1,64 3 16 28 41 54 66

7 Papua 29 1,70 5 33 61 90 118 146

8 Maluku 11 1,59 6 17 27 38 49 60

9 Maluku Utara 10 1,52 12 22 31 41 51 61

10 Kaltara 5 1,07 14 19 24 29 33 38

11 Sulteng 13 1,70 14 27 39 52 65 77
Berdasarkan Prevalensi Pengguna Napza Satu Tahun Terakhir, sumber Survei BNN 2017
24
Target (Kumulatif)
Prevalensi
Jumlah Pengguna
No. Provinsi Baseline
Kab/Kota NAPZA Satu
2020 2021 2022 2023 2024
Tahun Terakhir

12 Kepri 7 1,71 27 34 41 47 54 61
13 Sulsel 24 1,95 30 53 77 100 123 147
14 Sumut 33 2,53 69 101 133 165 197 230
15 Babel 7 1,49 72 79 86 92 99 106
16 Bengkulu 10 1,68 100 110 119 129 139 149
17 Banten 8 1,83 150 158 166 173 181 189
18 Bali 9 1,62 155 164 173 181 190 199

19 Jambi 11 2,02 184 195 205 216 227 238


20 DIY 5 1,19 191 196 201 206 210 215
21 Kalteng 14 1,98 194 208 221 235 248 262
22 DI Aceh 23 1,69 207 229 252 274 296 319
23 Kalbar 14 1,57 241 255 268 282 295 309
25
24 Jateng
Berdasarkan 35Satu Tahun Terakhir, sumber
Prevalensi Pengguna Napza 1,16Survei BNN 2017 244 278 312 346 380 414
Target (Kumulatif)
Prevalensi
Jumlah Pengguna
No. Provinsi Baseline
Kab/Kota NAPZA Satu
2020 2021 2022 2023 2024
Tahun Terakhir

25 NTB 10 1,80 301 311 320 330 340 350


26 Lampung 15 1,94 393 408 422 437 451 466
27 Sumbar 19 1,78 416 434 453 471 490 508
28 Kaltim 10 2,12 502 512 521 531 541 551
29 Jatim 38 1,72 529 566 603 640 677 714
30 Jabar 27 1,83 730 756 783 809 835 861
31 Riau 12 1,87 795 807 818 830 842 853
32 DKI Jakarta 6 3,34 1.115 1.121 1.127 1.133 1.138 1.144

33 Sumsel 17 1,40 1.177 1.194 1.210 1.227 1.243 1.260

34 Kalsel 13 1,97 1.116 1.129 1.141 1.154 1.167 1.179

TOTAL 9.000 9.500 10.000 10.500 11.00 11.500


Berdasarkan Prevalensi Pengguna Napza Satu Tahun Terakhir, sumber Survei BNN 2017
26
Target Penyalahguna NAPZA baru Yang Direhabilitasi Medis

Penyalahguna NAPZA baru yang:


1.Datang secara sukarela ke IPWL
•Datang dari kesadaran sendiri
•Rujukan dari hasil skrining ASSIST
2.Kasus Pembantaran
3.Kasus terpidana

27
 Organisasi dan Tata Kelola (OTK) Kementerian
Kesehatan
Outline  Indikator Kinerja Kegiatan Direktorat Kesehatan Jiwa
Tahun Anggaran 2022-2023
 Format Pencatatan dan Pelaporan

28
Format Pencatatan & Pelaporan
Indikator 1

*orang
**khusus yang diduga penyalahguna NAPZA (data diambil secara elektronik menggunakan aplikasi SINAPZA yang ada pada aplikasi SELARAS)
***Kelompok dengan risiko masalah kesehatan jiwa dapat dilihat pada tabel kelompok berisiko masalah kesehatan jiwa

29
Format Pencatatan & Pelaporan
Indikator 2 (Puskesmas)

* Layanan yang dimaksud adalah pemeriksaan kesehatan jiwa (wawancara psikiatrik dan pemeriksaan status mental), memberikan informasi dan edukasi, tatalaksana
pengobatan dan atau melakukan rujukan bila diperlukan
* Fasyankes = Puskesmas, Rumah Sakit Umum, Rumah Sakit Khusus dan Rumah Sakit Jiwa

Persentase penderita gangguan jiwa (gangguan campuran cemas dan depresi serta skizofrenia) yang memperoleh layanan di Fasyankes dengan kriteria:
Sesuai dengan Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Ganguan Jiwa Edisi III (1981)
Nakes (UU No. 36 Tahun 2014 Tentang Tenaga Kesehatan terlatih Membuat pencatatan dan pelaporan)

30
Format Pencatatan & Pelaporan
Indikator 2 (Rumah Sakit)

* Layanan yang dimaksud adalah pemeriksaan kesehatan jiwa (wawancara psikiatrik dan pemeriksaan status mental), memberikan informasi dan edukasi, tatalaksana
pengobatan dan atau melakukan rujukan bila diperlukan
* Fasyankes = Puskesmas, Rumah Sakit Umum, Rumah Sakit Khusus dan Rumah Sakit Jiwa

Persentase penderita gangguan jiwa (gangguan campuran cemas dan depresi serta skizofrenia) yang memperoleh layanan di Fasyankes dengan kriteria:
Sesuai dengan Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Ganguan Jiwa Edisi III (1981)
Nakes (UU No. 36 Tahun 2014 Tentang Tenaga Kesehatan terlatih Membuat pencatatan dan pelaporan)

31
Format Pencatatan & Pelaporan
Indikator 3

*) Data didapatkan dari aplikasi Sistem Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Rehabilitasi Medis (SELARAS)

32
C
Cerdas intelektual
E
Empati dalam berkomunikasi
R
Rajin beribadah
I
Interaksi yang
A
Asah, asih, asuh
tumbuh kembang
emosional dan spiritual efektif sesuai agama & bermanfaat bagi
keyakinan kehidupan dalam keluarga &
masyarakat

33

Anda mungkin juga menyukai