DAN
REHABILITASI MEDIS DI IPWL
Oleh
drg. Luki Hartanti, MPH
DIREKTORAT KESEHATAN JIWA
DIREKTORAT JENDERAL KESEHATAN MASYARAKAT
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
2022
Tugas dan Fungsi Direktorat Kesehatan Jiwa
Tugas
Melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, pemberian bimbingan teknis dan
supervisi, evaluasi dan pelaporan di bidang kesehatan jiwa dan penyalahgunaan narkotika, psikotropika, dan zat adiktif.
Fungsi
Penyiapan perumusan kebijakan di bidang surveilans, deteksi dini, dan pengendalian faktor resiko masalah kesehatan jiwa,
gangguan kesehatan jiwa, dan penyalahgunaan narkotika, psikotropika, dan zat adiktif.
Pelaksanaan kebijakan di bidang surveilans, deteksi dini, dan pengendalian faktor resiko masalah kesehatan jiwa, gangguan
kesehatan jiwa, dan penyalahgunaan narkotika, psikotropika, dan zat adiktif.
Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di di bidang surveilans, deteksi dini, dan pengendalian faktor
resiko masalah kesehatan jiwa, gangguan kesehatan jiwa, dan penyalahgunaan narkotika, psikotropika, dan zat adiktif.
Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang surveilans, deteksi dini, dan pengendalian faktor resiko masalah kesehatan
jiwa, gangguan kesehatan jiwa, dan penyalahgunaan narkotika, psikotropika, dan zat adiktif.
10
Ancaman Perkembangan Zat Psikotropika Baru (NPS)
Rekomendasi TAT
Penetapan Kajari
Penetapan Hakim
PENDING ISU
❖ MASUKAN POLRI NO. B/3526/V/HUK.2.3./2021 TANGGAL 31 MEI 2021:
1. PENENTUAN REHABILITASI DAN SP3 DITETAPKAN OLEH PENYIDIK SETELAH
MENDAPATKAN REKOMENDASI OLEH TIM ASSESMEN TERPADU (TAT).
2. PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA YANG AKAN DIREHABILITASI DITENTUKAN
BERDASARKAN HASIL REKOMENDASI DARI TAT, SEHINGGA TIDAK
DIPERLUKAN PENETAPAN DARI KEPALA KEJAKSAAN NEGERI.
3. DIKARENAKAN REKOMENDASI TIM ASSESMEN TELAH MELALUI SERANGKAIAN
PENILAIAN DAN ANALISIS DARI TIM TAT (UNSUR MEDIS DAN HUKUM).
PERTIMBANGAN MEKANISME PENETAPAN REHABILITASI
NO PERTIMBANGAN PENETAPAN PENYIDIK PENETAPAN KEPALA PENETAPAN
KEJAKSAAN NEGERI PENGADILAN
1. AKUNTABILITAS KURANG MEMENUHI CUKUP MEMENUHI DUE SANGAT MEMENUHI
PENYELESAIAN DUE PROCESS OF LAW PROCESS OF LAW DAN DUE PROCESS OF LAW
PERKARA DAN CHECK AND CHECK AND BALANCE DAN CHECK AND
BALANCE (PENGAWASAN (PENGAWASAN FUNGSIONAL BALANCE
FUNGSIONAL ANTAR ANTAR INTANSI PENEGAK (PENGAWASAN
INTANSI PENEGAK HUKUM) FUNGSIONAL ANTAR
HUKUM) INTANSI PENEGAK
HUKUM)
2. JANGKA WAKTU CEPAT - 16 HARI CUKUP CEPAT - 27 HARI BIASA - 34 HARI
PENETAPAN
REHABILITASI
• PENETAPAN REHABILITASI MERUPAKAN MEKANISME ADMINISTRASI SEHINGGA JANGKA WAKTU BUKAN MENJADI ALASAN
PENYALAHGUNA/PECANDU TIDAK MENJALANI REHABILITASI KARENA BELUM ADANYA PENETAPAN.
• REKOMENDASI DARI TIM ASESMENT DALAM JANGKA WAKTU 10 HARI PENYALAHGUNA SUDAH DITEMPATKAN REHABILITASI.
• PERBANDINGAN DENGAN PROSES PIDANA DALAM KUHP MEMAKAN WAKTU 120 HARI, APABILA DIHITUNG DENGAN MASA
TAHANAN.
JANGKA WAKTU PENETAPAN REHABILITASI
TARGET
INDIKATOR KINERJA PROGRAM/KEGIATAN
2022 2023 2024
20
DASAR PEMBENTUKAN IPWL
UU No. 35 tahun 2009 ttg Narkotika
SINAPZA
SELARAS
• Deteksi Dini instrument
ASSIST untuk
• Sistem Pencatatan dan Pelaporan Penyalahguna Napza
Rehabilitasi Medis berbasis Web berbasis android
• Data pengguna napza di rehabilitasi • Dilakukan di FKTP
medis • Dilakukan pada populasi
• Data deteksi dini berisiko tinggi/penduduk
• Menginput klaim pelayanan rentan, yaitu Siswa SMP,
pengguna napza di IPWL/faskes SMU dan populasi kunci.
PEMBIAYAAN DAN PEMBAYARAN KLAIM
• Pembiayaan penyelenggaraan pelayanan di IPWL bagi pecandu, penyalahguna, dan korban
penyalahgunaan Narkotika warga negara Indonesia yang tidak mampu menjadi tanggung jawab
pemerintah pusat dan pemerintah daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan
• Pembiayaan yang dibebankan pada anggaran Kementerian Kesehatan didasarkan pada kriteria
sebagai penerima bantuan iuran (PBI) jaminan kesehatan sesuai dengan ketentuan perundang-
undangan
• Pembiayaan penyelenggaraan pelayanan di IPWL yang dibebankan pada anggaran kementerian
kesehatan hanya untuk IPWL berupa puskesmas, rumah sakit, klinik pratama, dan klinik utama
milik kementerian kesehatan dan pemerintah daerah
• Pembiayaan hanya dibayarkan 2 kali periode perawatan
LAMPIRAN
• INSTRUMEN PENGUKURAN PERUBAHAN KUALITAS HIDUP
(WHOQOL)
• INSTRUMEN PENGUKURAN KEPUASAN LAYANAN
• INSTRUMEN SKRINING (ASSIST)
• INSTRUMEN ASESMEN (ASI)
KESIAPAN KEMENKES
❖ DALAM PELAKSANAAN RESTORATIF JUSTICE
1. MELAKUKAN PERUBAHAN ATAS PMK 4 TAHUN 2020 TENTANG
PENYELENGGARAAN IPWL UNTUK MENINGKATKAN CAKUPAN MANFAAT
REHABILITASI MEDIS NARKOTIKA
2. MELAKUKAN PROSES PENETAPAN IPWL BARU DALAM MENINGKATKAN AKSES
LAYANAN REHABILITASI MEDIS BAGI PENYALAHGUNA NAPZA
3. MENGEVALUASI KETERSEDIAAN ANGGARAN UNTUK PEMBIAYAAN
REHABILITASI MEDIS BAGI PENYALAHGUNA YG TIDAK MAMPU
4. PENINGKATAN MUTU LAYANAN REHABILITASI SESUAI STANDAR NASIONAL
INDONESIA
C
Cerdas intelektual
emosional dan spiritual
E
Empati dalam
berkomunikasi
R
Rajin beribadah
sesuai agama &
I
Interaksi yang
bermanfaat bagi
A
Asah, asih, asuh
tumbuh kembang
efektif keyakinan kehidupan dalam keluarga &
masyarakat
TERIMA KASIH
Tidak ada kesehatan tanpa kesehatan jiwa. Sehat
dimulai dari diri sendiri