METERI PEMBELAJARAN
Oleh:
DRS. KUSNA HERIMAN, M.H.
PPUPD UTAMA
Gol (IV/d)
Inspektorat Jenderal Kementerian Dalam Negeri
MATERI PEMBELAJARAN
DASAR HUKUM PENANGANAN DUMAS
PP No 72 Tahun 2021Tentang
Perubahan Atas PP Nomor 18 Tahun 3
2016 Tentang Perangkat Daerah
• Pasal 1 angka 3,
Badan Publik adalah lembaga eksekutif, legislatif, yudikatif,
dan badan lain yang fungsi dan tugas pokoknya berkaitan
dengan penyelenggaraan negara, yang sebagian atau
seluruh dananya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara dan/atau Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah, atau organisasi nonpemerintah sepanjang
sebagian atau seluruh dananya bersumber dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara dan/atau Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah, sumbangan masyarakat,
dan/atau luar negeri.
1. Pasal 4:
Ayat (1) Setiap Orang berhak memperoleh Informasi Publik
sesuai dengan ketentuan Undang-Undang ini.
Ayat (3) Setiap Pemohon Informasi Publik berhak mengajukan
permintaan Informasi Publik disertai alasan permintaan
tersebut.
Ayat (4) Setiap Pemohon Informasi Publik berhak mengajukan
gugatan ke pengadilan apabila dalam memperoleh Informasi
Publik mendapat hambatan atau kegagalan sesuai dengan
ketentuan Undang-Undang ini.
2. Pasal 6;
Ayat (1) Badan Publik berhak menolak memberikan informasi
yang dikecualikan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Ayat (2) Badan Publik berhak menolak memberikan Informasi
Publik apabila tidak sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Ayat (3) Informasi Publik yang tidak dapat diberikan oleh
Badan Publik, sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah: a.
informasi yang dapat membahayakan negara; b. informasi yang
berkaitan dengan kepentingan perlindungan usaha dari
persaingan usaha tidak sehat; c. informasi yang berkaitan
dengan hak-hak pribadi; d. informasi yang berkaitan dengan
rahasia jabatan; dan/atau e. Informasi Publik yang diminta
belum dikuasai atau didokumentasikan.
KETERANGAN AHLI
/SAKSI AHLI
PENDAHULUAN
Keterangan ahli sangatlah diperlukan pada setiap proses perkara di
pengadilan yang membutuhkan keterangan atau penjelasan dari ahli
tentang suatu perkara yang tidak dapat dibuat sendiri oleh hakim atau
penyidik. Pada hakekatnya keterangan ahli akan membuat terang
suatu perkara.
Keterangan ahli adalah keterangan yang diberikan seorang yang
memiliki keahlian khusus tentang hal yang diperlukan untuk membuat
terang suatu perkara guna kepentingan pemeriksaan.
Saksi adalah orang yang dapat memberikan keterangan guna
kepentingan penyidikan, penuntutan dan peradilan tentang suatu
perkara pidana yang ia dengar sendiri, ia lihat sendiri dan ia alami
sendiri
SYARAT – SYARAT KETERANGAN AHLI
Apa yang diterangkan oleh ahli haruslah mengenai segala sesuatu
yang masuk dalam ruang lingkup kehaliannya.
Apa yang diterangkan mengenai keahliannya itu adalah berhubungan
erat dengan perkara yang sedang diperiksa.
Karena merupakan syarat, maka apabila ada keterangan seorang ahli
yang tidak memenuhi salah satu syarat atau kedua syarat, maka
keterangan ahli itu tidaklah berharga dan harus diabaikan.
FUNGSI DAN ATAU MANFAAT KETERANGAN AHLI
DALAM MEMBERIKAN KETERANGAN DALAM PROSES
PERADILAN YAITU :
Sebagai suatu bukti keterangan dalam menjernihkan duduk persoalan yang
timbul dalam suatu sidang dipengadilan.
Sebagai suatu alat yang berguna untuk memberikan keterangan secara jelas
mengenai suatu perkara yang terjadi dengan menggunakan keahliannya atau
pun dengan berdasarkan apa yang ia pahami atau tau mengenai suatu
perkara.
Sebagai suatu bukti dengan menggunakan keahliannya untuk memberikan
keterangan demi membela atau demi menguntungkan tersangka atau
terdakwa, penggugat atau tergugat.
Dan dapat juga berfungsi untuk menambahkan keyakinan hakim dalam
memberikan suatu putusan atau keputusan didalam persidangan.