Anda di halaman 1dari 10

PEMBEKALAN PENGUATAN KOMPETENSI TEKNIS

BIDANG TUGAS

CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL


MAHKAMAH AGUNG RI

PENGADILAN NEGERI GIANYAR


2022
KOMPETENSI TEKNIS UMUM

A. Kompetensi Teknis Umum / Administratif


1. Renstra Satuan Kerja
Pengadilan Negeri Gianyar adalah pelaksana kekuasaan kehakiman yang
bertugas menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hokum dan keadilan di
wilayah hukum kabupaten Gianyar berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, serta
mempunyai tugas pokok menerima, memeriksa dan mengadili serta menyelesaikan
setiap perkara yang diajukan kepadanya dan tugas lain yang diberikan kepadanya
berdasarkan peraturan perundang-undangan.
Penyusunan Rencana Strategis (Renstra) adalah merupakan amanat Undang-
Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.
Pada Undang-undang tersebut Bab V Pasal 15 disebutkan bahwa setiap Kepala Satuan
Kerja wajib menyiapkan rancangan Renstra sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
Rencana Strategis Pengadilan Negeri Gianyar tahun 2020 - 2024 merupakan
komitmen bersama dalam menetapkan kinerja dengan tahapan-tahapan yang
terencana dan terprogram secara sistematis melalui penataan, penertiban, perbaikan
pengkajian, pengelolaan terhadap sistem kebijakan dan peraturan perundangan-
undangan untuk mencapai efektivas dan efesiensi. Selanjutnya untuk memberikan
arah dan sasaran yang jelas serta sebagai pedoman dan tolok ukur kinerja Pengadilan
Negeri Gianyar diselaraskan dengan arah kebijakan dan program Mahkamah Agung
Republik Indonesia yang disesuaikan dengan rencana pembangunan nasional yang
telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN)
2005 – 2025 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2020 - 2024,
sebagai pedoman dan pengendalian kinerja dalam pelaksanaan program dan kegiatan
Pengadilan Negeri Gianyar dalam mencapai visi dan misi serta tujuan dan sasaran
organisasi pada tahun 2020-2024.
2. Peta Proses Bisnis dan Uraian Tugas Jabatan
URAIAN TUGAS
KETUA mempunyai tugas sebagai pimpinan Pengadilan, bertanggungjawab atas terselenggaranya administrasi
perkara pada Pengadilan, melaksanakan pengawasan terhadap penyelenggara peradilan peradilan dibantu oleh
Wakil Ketua, menunjuk Hakim sebagai juru bicara pengadilan untuk memberikan penjelasan tentang hal-hal yang
berhubungan dengan pengadilan, sebagai pelaksana administrasi perkara, Ketua Pengadilan menyerahkan kepada
Panitera Pengadilan.
WAKIL KETUA bertugas melaksanakan tugas Ketua apabila Ketua berhalangan dan melaksaankan tugas yang
didelegasikan oleh Ketua kepadanya.
HAKIM bertugas bertugas menetapkan hari sidang, memeriksa dan mengadili berkas perkara yang diberikan
melaksanakan pembinaan dan mengawasi bidang hukum, perdata dan pidana tertentu yang ditugaskan kepadanya
dan melaksanakan pembinaan dan pengawasan terhadap penyelenggaraan peradilan di Pengadilan Negeri yang
ditugaskan kepadanya.

PANITERA mempunyai tugas melaksanakan pemberian SEKRETARIS mempunyai tugas melaksanakan


dukungan dibidang teknis dan administrasi perkara serta pemberian dukungan dibidang administrasi,organisasi
menyelesaikan surat-surat yang berkaitan dengan dan tatalaksana sumber daya manusia, keuangan serta
perkara. sarana dan prasarana.
PANMUD PIDANA bertugas melaksankan administrasi SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN ORGANISASI DAN
perkara, mempersiapkan persidangan perkara, TATA LAKSANA bertugas melaksanakan urusan
menyimpan berkas perkara yang masih berjalan, dan kepegawaian, organisasi dan tatalaksana.
lain-lain yang berhubungan dengan perkara pidana dan
barang bukti.

PANMUD PERDATA bertugas melakukan administrasi SUB BAGIAN UMUM & KEUANGAN bertugas
perkara, mempersiapkan persidangan perkara, melaksanakan urusan surat menyurat, arsip,
menyimpan berkas perkara yang masih berjalan dan perlengkapan, rumah tangga, keamanan, keprotokolan,
lain-lain yang berhubungan dengan perkara perdata. perpustakaan, pengelolaan keuangan, pemantauan,
evaluasi, dokumentasi, serta penyusunan laporan.

PANMUD HUKUM bertugas mengumpulkan, mengolah, SUB BAGIAN PERENCANAAN, IT dan PELAPORAN
dan mengkaji data, menyajikan statistik perkara, bertugas Penyiapan bahan pelaksanaan pengelolaan
menyusun laporan perkara, menyimpan arsip berkas teknologi informasi, statistik, penyiapan bahan
perkara, pelaksanaan kerjasama dengan Arsip Daerah pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dokumentasi, dan
untuk penitipan berkas perkara, pelaksanaan penyiapan, pelaporan.
pengelolaan dan penyajian bahan-bahan yang berkaitan
dengan transparansi perkara, pelaksanaan
penghimpunan pengaduan dari masyarakat, hubungan
masyarakat dan pelaksanaan fungsi lain yang diberikan
oleh Panitera.
PANITERA PENGGANTI mempunyai tugas membantu
Hakim dengan mengikuti dan mencatat jalannya sidang
Pengadilan bertugas membantu Hakim dalam hal :
membuat penetapan hari sidang, membuat penetepan
terdakwa tetap ditahan, dikeluarkan dari tahanan.
3. Tata Persuratan dan Kearsipan Dinas
Dasar hukum tata persuratan diatur sebagai berikut:
- Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI No. 145/KMA/SK/VIII/2007 tentang
Pemberlakuan Buku IV Pedoman Pelaksanaan Pengawasan;
- Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI No. 137/KMA/SK/X/2012 tentang
Pemberlakuan Buku I Pedoman Pelaksana Tugas dan Administrasi;
- Peraturan Menteri PAN-RB No. 80 Tahun 2012 tentang Pedoman Tata Naskah
Dinas Instansi Pemerintah;
- Surat Edaran Sekretaris Mahkamah Agung RI No. 33-1/SEK/KU.01/2/2016
tentang Ketatalaksanaan Pengadilan sesuai Peraturan Mahkamah Agung RI No. 7
Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kepaniteraan dan Kesekretariatan
Peradilan;
- Permen PAN-RB No. 35 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan SOP
Administrasi Pemerintah;
- Perma No. 7 Tahun 2015 tenta Organisasi dan Tata Kerja Kepaniteraan dan
Kesekretariatan MA;

Alur tata persuratan:


a. Surat Masuk
- Menerima surat, membuka surat, memberi lembar disposisi dan mencatat pada
buku agenda surat masuk
- Menyortir surat sesuai peruntukan dan pemberi paraf
- Memberi disposisi pada surat masuk
- Mencatat dalam kartu kendali dan mendistribusikan ke masing-masing bagian
b. Surat Keluar
- Memberi nomor surat keluar
- Mengajukan biaya pengiriman pos
- Mengirim surat menggunakan jasa pos

4. Penilaian Kinerja (Presensi, PPK PNS & SKP)


a. Dasar Hukum:
- Undang-Undang RI Nomor 43 Tahun 1999 Tentang Perubahan Atas
UndangUndang Tahun 1974 Tentang Pokok – pokok Kepegawaian
- Undang-Undang RI Nomor 3 Tahun 2009 Tentang Perubahan Kedua Atas
Undang-Undang Nomor 14 tahun 1985 Tentang Mahkamah Agung
- Undang-Undang RI Nomor 48 Tahun 2009 Tentang Kekuasaan Kehakiman
- Undang-Undang RI Nomor 49 Tahun 2009 Tentang Perubahan Kedua Atas
Undang-Undang Nomor : 2 tahun 1986 Tentang Peradilan Umum
- Undang-Undang RI Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara
- Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2002 Tentang Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 Tentang Kenaikan Pangkat
Pegawai Negeri Sipil
- Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 Tentang Disiplin Pegawai Negeri
Sipil
- Peraturan Mahkamah Agung RI Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Kepaniteraan dan Kesekretariatan Peradilan
- Peraturan SEKMA Nomor 002 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan
SOP di Lingkungan MARI
5. Layanan Kepegawaian (KGB, Kenaikan Pangkat, Cuti)
a. Dasar Hukum:
- Peraturan Pemerintah No. 12 Tahun 2002 tentang Perubahan atas Peraturan
Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri
Sipil
- Peraturan Kepala BKN No. 12 Tahun 2002 tentang Ketentuan Pelaksanaan
Kenaikan Pangkat PNS.
- Peraturan Kepala BKN Nomor 33 Tahun 2011 tentang Kenaikan Pangkat bagi
Pegawai Negeri Sipil yang Memperoleh Surat Tanda Tamat Belajar/Ijazah.
- Peraturan Kepala BKN No. 5 Tahun 2016 tentang Pedoman Penetapan
Kecelakaan Cacat dan Penyakit Kriteria Penetapan Tewas bagi Pegawai ASN.

KOMPETENSI TEKNIS SUBSTANTIF


Dasar Hukum:
- Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian
sebagaimana telah diubah dan ditambah dengan Undang-Undang Nomor 43
Tahun 1999
- Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional
- Peraturan Pemerintah Nomor 90 Tahun 2010 tentang Penyusunan Rencana Kerja
dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga
- PermenKeu Republik Indonesia Nomor 94/PMK.02/2013 tentang Petunjuk
Penyusunan dan Penelaahan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara
/Lembaga
- Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2016 tentang Perubahan
Atas Peraturan Presiden Nomor 66 Tahun 2015 Tentang Badan Perencanaan
Pembangunan Nasional
- KEP SEKMA No. 801/SEK/Kp.I/SK/XII/2018 tentang Penetapan Nomenklatur
Jabatan Pelaksana Bagi Pegawai Negeri Sipil Di Lingkungan Mahkamah Agung
dan Badan Peradilan Di Bawahnya.
1. ANALIS PERKARA PERADILAN
a. Menginput, mencatat dan mencetak surat keterangan tidak terlibat perkara pada
aplikasi PTSP
Tahapan :
1) Melakukan pengecekan permohonan surat keterangan masuk yang tertera dalam
Aplikasi PTSP
2) Memeriksa berkas permohonan surat keterangan masuk serta memeriksa
keadaan pemohon berkaitan dengan status narapidana.
3) Melakukan pencetakan surat keterangan serta validasi dan legalisasi surat
keterangan sesuai dengan pejabat yang menerbitkan.

b. Menginput pengarsipan berkas perkara pada SIPP


Tahapan :
1) Menerima berkas perkara yang telah diminutasi dan ditandatangani oleh
Panitera Muda Hukum untuk diarsipkan;
2) Melakukan penomoran dan labelisasi sesuai dengan box dan lemari arsip serta
mendata lokasi berkas
3) Memasukkan data arsip ke aplikasi SIPP

c. Menginput dan menata berkas perkara in aktif yang telah berkekuatan hukum tetap
pada SIPP dalam ruangan arsip
Tahapan :
1) Melakukan penataan peletakan berkas perkara untuk diarsipkan
2) Membutkan tempelan box arsip perkara sebagai marker lokasi pengarsipan

d. Menginput laporan bulanan, triwulan, caturwulan, semesteran dan tahunan ke dalam


aplikasi pelaporan
Tahapan :
1) Melihat aplikasi pelaporan sebagai dasar pelaporan
2) Melakukan sinkronisasi data pada aplikasi kepada Panitera Muda Pidana
3) Melakukan validasi dan legalisasi laporan serta menginput pada aplikasi
pelaporan dan mengirimkan laporan secara fisik ke Dirjen Badilum.

e. Membuat laporan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) dan Indeks Presepsi Korupsi
(IPK)
Tahapan:
1) Melakukan peninjauan aplikasi survey SKM dan SPAK untuk mengetahui
hasil survey dari masyarakat pengguna layanan.
2) Melakukan sinkronisasi data hasil survey
3) Membuat dan mengirimkan laporan IKM dan IPK

f. Membantu pengelolaan ruang arsip


Tahapan:
1) Berkoordinasi dengan Panitera Muda Pidana berkaitan dengan pengelolaan
ruang arsip
2) Melakukan dan membuat marker pada box arsip berkas

g. Menyiapkan register penerimaan berkas perkara perdata/pidana yang diminutasi


Tahapan:
1) Melakukan koordinasi dengan Panitera Muda Hukum
2) Melakukan pencatatan berkas pada buku register

h. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Panitera Muda Hukum


Tahapan :
1) Mempelajari tugas
2) Melaksanakan tugas lain lain
3) Memberikan laporan hasil pelaksanaan tugas
i. Menerima berkas perkara dari Penuntut Umum / penyidik ;
j. Melengkapi berkas perkara
k. Mengajukan kepada Ketua Pengadilan untuk dimintakan penetapan Majelis, dan
Panitera untuk dimintakan penetapan Panitera Pengganti dan Jurusita ;
l. Menyerahkan berkas perkara kepada Majelis Hakim yang menangani berkas
tersebut;
m. Megimput perkara yang diajukan Penuntut Umum / Penyidik kedalam SIPP ;
n. Menyusun laporan perkara sesuai dengan yang telah terimput dan ditangani Majelis
Hakim;
o. Menerima permohonan Penyitaan / penggeledahan dari Penyidik;
p. Membuat penetapan penyitaan / Penggeledahan yang diajukan penyidik;
q. Menerima permohonan penahanan dari penyidik / Penuntut Umum ;
r. Membuat penetapan penahanan yang diajukan Penyidik / Penuntut Umum ;

2. ANALIS PERENCANAAN, EVALUASI DAN PELAPORAN


1. Membuat laporan Perencanaan Kebutuhan Organisasi DIPA 01 dan DIPA 03
2. Membantu Pelaksanaan Revisi DIPA 01 dan DIPA 03 pada aplikasi SAKTI
3. Mengumpulkan Data Penyusunan SAKIP
4. Mengumpulkan Data Penyusunan Laporan Tahunan
5. Membantu penyiapan sarana/prasarana Video Teleconference
6. Mendokumentasikan kegiatan kedinasan
7. Menerima dan mengirim laporan/informasi melalui e-mail atau situs lainnya
8. Menyiapkan laporan urusan administrasi PTIP
9. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan
3. PENGELOLA PERKARA
1. Mengumpulkan, mengelola dan menyajikan data perkara;
2. Menyajikan statistik perkara;
3. Menyusun dan mengirimkan laporan perkara;
4. Menata, menyimpan dan memelihara arsip perkara;
5. Melaksanaan kerja sama dengan Arsip Daerah untuk penitipan berkas perkara;
6. Menyiapkan, mengelola dan menyajikan bahan-bahan yang berkaitan dengan
transparansi perkara;
4. PENGOLAL BARANG MILIK NEGARA
1. Mengelola Aplikasi Sakti-Aset Tetap dan Sakti-Persediaan;
2. Mengelola Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Aset Negara (SIMAN);
3. Mengelola Aplikasi Electronic State Asset Development and Enchancement Work
Aplicatione e-SADEWA
4. Memeriksa Dokumen dan menginput data transaksi BMN;
5. Membuat Daftar Barang Ruangan (DBR);
6. Membuat Daftar Barang Lainya (DBL);
7. Membuat Kartu Identitas Barang (KIB);
8. Membuat usul Penetapan Status Penggunaan (PSP) BMN;
9. Melaksanakan Penghapusan BMN;
10. Melakukan Labelisasi BMN;
11. Melakukan Rekonsiliasi Internal antara Sakti – Persediaan, Sakti – Aset Tetap, dan
Sakti – GL dan Pelaporan;
12. Menyusun Laporan BMN untuk periode semester dan tahunan;
13. Menyusun Laporan Pengawasan dan Pengendalian (Wasdal) BMN;
14. Melaksanakan tugas-tugas lain yang ditetapkan oleh Pimpinan.

KODE ETIK
Secara umum, kode etik ASN tertuang dalam UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur
Sipil Negara. Undang-undang ini menyebut kode etik bersamaan dengan kode perilaku. Kode
etik dan kode perilaku yang tertuang dalam UU ASN berisi pengaturan perilaku agar pegawai
ASN:
 melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas tinggi;
 melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin; melayani dengan sikap hormat,
sopan, dan tanpa tekanan;
 melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
 melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau pejabat yang berwenang
sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan etika
pemerintahan;
 menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara;
 menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif,
dan efisien;
 menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya;
memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain yang
memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan;
 tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan, dan
jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri
atau untuk orang lain; memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi
dan integritas ASN;
 dan melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai disiplin
Pegawai ASN. Kode etik ASN diatur lebih lanjut dalam Peraturan Pemerintah (PP)
Nomor 42 Tahun 2004. Peraturan ini membagi kode etik ASN menjadi etika dalam
bernegara, berorganisasi, bermasyarakat, diri sendiri, dan sesama pegawai. Kode etik
tersebut tertuang dalam Pasal 8 hingga 12.

Anda mungkin juga menyukai