BIDANG TUGAS
PANMUD PERDATA bertugas melakukan administrasi SUB BAGIAN UMUM & KEUANGAN bertugas
perkara, mempersiapkan persidangan perkara, melaksanakan urusan surat menyurat, arsip,
menyimpan berkas perkara yang masih berjalan dan perlengkapan, rumah tangga, keamanan, keprotokolan,
lain-lain yang berhubungan dengan perkara perdata. perpustakaan, pengelolaan keuangan, pemantauan,
evaluasi, dokumentasi, serta penyusunan laporan.
PANMUD HUKUM bertugas mengumpulkan, mengolah, SUB BAGIAN PERENCANAAN, IT dan PELAPORAN
dan mengkaji data, menyajikan statistik perkara, bertugas Penyiapan bahan pelaksanaan pengelolaan
menyusun laporan perkara, menyimpan arsip berkas teknologi informasi, statistik, penyiapan bahan
perkara, pelaksanaan kerjasama dengan Arsip Daerah pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dokumentasi, dan
untuk penitipan berkas perkara, pelaksanaan penyiapan, pelaporan.
pengelolaan dan penyajian bahan-bahan yang berkaitan
dengan transparansi perkara, pelaksanaan
penghimpunan pengaduan dari masyarakat, hubungan
masyarakat dan pelaksanaan fungsi lain yang diberikan
oleh Panitera.
PANITERA PENGGANTI mempunyai tugas membantu
Hakim dengan mengikuti dan mencatat jalannya sidang
Pengadilan bertugas membantu Hakim dalam hal :
membuat penetapan hari sidang, membuat penetepan
terdakwa tetap ditahan, dikeluarkan dari tahanan.
3. Tata Persuratan dan Kearsipan Dinas
Dasar hukum tata persuratan diatur sebagai berikut:
- Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI No. 145/KMA/SK/VIII/2007 tentang
Pemberlakuan Buku IV Pedoman Pelaksanaan Pengawasan;
- Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI No. 137/KMA/SK/X/2012 tentang
Pemberlakuan Buku I Pedoman Pelaksana Tugas dan Administrasi;
- Peraturan Menteri PAN-RB No. 80 Tahun 2012 tentang Pedoman Tata Naskah
Dinas Instansi Pemerintah;
- Surat Edaran Sekretaris Mahkamah Agung RI No. 33-1/SEK/KU.01/2/2016
tentang Ketatalaksanaan Pengadilan sesuai Peraturan Mahkamah Agung RI No. 7
Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kepaniteraan dan Kesekretariatan
Peradilan;
- Permen PAN-RB No. 35 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan SOP
Administrasi Pemerintah;
- Perma No. 7 Tahun 2015 tenta Organisasi dan Tata Kerja Kepaniteraan dan
Kesekretariatan MA;
c. Menginput dan menata berkas perkara in aktif yang telah berkekuatan hukum tetap
pada SIPP dalam ruangan arsip
Tahapan :
1) Melakukan penataan peletakan berkas perkara untuk diarsipkan
2) Membutkan tempelan box arsip perkara sebagai marker lokasi pengarsipan
e. Membuat laporan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) dan Indeks Presepsi Korupsi
(IPK)
Tahapan:
1) Melakukan peninjauan aplikasi survey SKM dan SPAK untuk mengetahui
hasil survey dari masyarakat pengguna layanan.
2) Melakukan sinkronisasi data hasil survey
3) Membuat dan mengirimkan laporan IKM dan IPK
KODE ETIK
Secara umum, kode etik ASN tertuang dalam UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur
Sipil Negara. Undang-undang ini menyebut kode etik bersamaan dengan kode perilaku. Kode
etik dan kode perilaku yang tertuang dalam UU ASN berisi pengaturan perilaku agar pegawai
ASN:
melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas tinggi;
melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin; melayani dengan sikap hormat,
sopan, dan tanpa tekanan;
melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau pejabat yang berwenang
sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan etika
pemerintahan;
menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara;
menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif,
dan efisien;
menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya;
memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain yang
memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan;
tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan, dan
jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri
atau untuk orang lain; memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi
dan integritas ASN;
dan melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai disiplin
Pegawai ASN. Kode etik ASN diatur lebih lanjut dalam Peraturan Pemerintah (PP)
Nomor 42 Tahun 2004. Peraturan ini membagi kode etik ASN menjadi etika dalam
bernegara, berorganisasi, bermasyarakat, diri sendiri, dan sesama pegawai. Kode etik
tersebut tertuang dalam Pasal 8 hingga 12.