Anda di halaman 1dari 79

PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

TEKNIS ADMINISTRASI KEJAKSAAN (TAK)


BADIKLAT KEJAKSAAN R.I.
TAHUN 2021
Pendahuluan
Deskripsi Singkat Indikator Keberhasilan
Modul ini akan membahas tentang tugas, 1. Memahami dan mengaplikasikan tugas
wewenang, fungsi Jaksa Agung Muda dan fungsi Kejaksaan serta tata kelola
Bidang Pengawasan dan Administrasinya. administrasi Kejaksaan di bidang
Pembahasan dimulai dengan tugas dan Pengawasan dalam pelaksanaan tugas.
kewenangan Kejaksaan di Bidang 2. Tersedianya CPNS Kejaksaan R.I. yang
Pengawasan serta membahas tentang memiliki kemampuan dan ketrampilan,
administrasi dan prosedur yang akan memiliki integritas kepribadian dan
digunakan dalam pelaksanaan tugas dan disiplin dalam pelaksanaan tugas, fungsi
fungsinya. dan kewenangan Kejaksaan.

Tujuan Pembelajaran
1. Mengetahui dan memahami tentang tugas dan fungsi Kejaksaan serta tata kelola
administrasi Kejaksaan di bidang Pengawasan.
2. Mempersiapkan dan membentuk CPNS Kejaksaan R.I. yang siap pakai dalam
pelaksanaan tugas, fungsi dan kewenangan Kejaksaan.

2
6
Kejaksaan Republik Indonesia (Kejaksaan)
sebagai lembaga pemerintahan yang
melaksanakan kekuasaan negara di bidang
penuntutan serta kewenangan lain berdasarkan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Celah
Penyimpangan

PENGAWASAN
Bidang Pidana
Kejaksaan mempunyai tugas dan wewenang
melakukan penuntutan, melaksanakan penetapan
hakim dan putusan pengadilan yang telah
memperoleh kekuatan hukum tetap, melakukan
pengawasan terhadap pelaksanaan putusan
pidana bersyarat, putusan pidana pengawasan, dan
keputusan lepas bersyarat, melakukan
penyelidikan terhadap tindak pidana tertentu
berdasarkan undang-undang, dan melengkapi
berkas perkara tertentu dan untuk itu dapat
melakukan pemeriksaan tambahan sebelum
dilimpahkan ke pengadilan yang dalam
pelaksanaannya dikoordinasikan dengan penyidik.
Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara
Kejaksaan dengan kuasa khusus dapat bertindak
baik di dalam maupun di luar pengadilan untuk
dan atas nama negara atau pemerintah.
Bidang Ketertiban dan Ketentraman Umum
Kejaksaan turut menyelenggarakan kegiatan
peningkatan kesadaran hukum masyarakat,
pengamanan kebijakan penegakan hukum,
pengawasan peredaran barang cetakan,
pengawasan kepercayaan yang dapat
membahayakan masyarakat dan negara,
pencegahan penyalahgunaan dan/atau
penodaan agama, penelitian dan
pengembangan hukum serta statistik kriminal.
Pelaksanaan tugas Kejaksaan di bidang penuntutan dan
kewenangan lain menurut UU diselenggarakan oleh
Kejaksaan Agung, Kejaksaan Tinggi, Kejaksaan
Negeri.
Pelaksanaan tugas Kejaksaan berlandaskan asas een en
ondelbaar (Jaksa adalah satu dan tidak terpisahkan).
Jaksa Agung Muda Bidang Pengawasan merupakan unsur
pembantu pimpinan dalam melaksanakan tugas dan
wewenang Kejaksaan di bidang pengawasan, yang
meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian
pelaksanaan pengawasan atas kinerja dan keuangan intern
Kejaksaan, serta pelaksanaan pengawasan untuk tujuan
tertentu atas penugasan Jaksa Agung sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
JENIS-JENIS PENGAWASAN
SUSUNAN ORGANISASI
JAKSA AGUNG MUDA BIDANG PENGAWASAN
Susunan Organisasi Jaksa Agung Muda
Bidang Pengawasan
Sekretariat J.A.M. Bidang Pengawasan;
Inspektorat I;
Inspektorat II;
Inspektorat III;
Inspektorat IV;
Inspektorat V;
Inspektorat Keuangan; dan
Kelompok Jabatan Fungsional.
Sekretariat Jaksa Agung Muda Bidang
Pengawasan mempunyai tugas mengoordinasikan
dan memberikan dukungan pelaksanaan tugas
dan teknis lainnya dalam merumuskan rencana,
analisa, pengembangan, pemantauan, penilaian dan
pelaporan program, memberikan dukungan
manajemen dalam bidang tata usaha,
penyelenggaraan acara, pembinaan Sumber Daya
Manusia, tata persuratan, pendistribusian, kearsipan,
perlengkapan dan kerumahtanggaan serta bidang
keuangan di Lingkungan Jaksa Agung Muda Bidang
Pengawasan.
 Bagian Penyusunan Program, Laporan dan Penilaian
Bagian Penyusunan Program, Laporan dan Penilaian mempunyai
tugas melakukan pengelolaan data, penyusunan, menganalisa dan
mengembangkan rencana anggaran dan program kerja,
rencana strategis, pemantauan dan penilaian pelaksanaannya,
serta penguatan Program Reformasi Birokrasi.
 Subbagian Penyusunan Program dan Laporan
mempunyai tugas melakukan pengolahan data, analisis data,
penyiapan bahan rencana strategis, rencana kerja, anggaran
program atau Rencana Kerja Anggaran Kementerian dan
Lembaga, penyusunan laporan akuntabilitas kinerja dan
laporan tahunan serta pengolahan dan analisa data
kegiatan;
 Subbagian Pemantauan dan Penilaian
mempunyai tugas penyiapan bahan pemantauan dan penilaian
terhadap pelaksanaan program kerja dan pelaksanaan Program
Reformasi Birokrasi.
Bagian Tata Usaha
Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan urusan
tata usaha, kepegawaian umum, penyelenggaraan acara,
ketertiban dan keamanan, pengelolaan tata persuratan dan
pendistribusian, kearsipan dan dokumentasi serta urusan
kerumahtanggaan dan perlengkapan
 Subbagian Persuratan dan Kearsipan
mempunyai tugas melaksanakan penerimaan,
pengagendaan, pembuatan, penggandaan,
pendistribusian dan pengarsipan serta
pendokumentasian surat dan dokumen lainnya
 Subbagian Umum
mempunyai tugas pelaksanaan urusan kerumahtanggaan
dan kesejahteraan, administrasi kepegawaian, ketertiban
dan keamanan, penyelenggaraan acara, pemeliharaan
dan pengawasan kebersihan dan pemanfaatan sarana
fisik dan sarana lainnya serta pengelolaaan barang milik
negara dan pelaporannya
Bagian Keuangan
Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan dan mengelola
anggaran pendapatan dan belanja rutin, serta pengelolaan
akuntansi dan pelaporannya.
 Subbagian Akuntansi dan Pelaporan
mempunyai tugas pengumpulan data dan informasi
pendukung laporan keuangan, memverifikasi bahan laporan
keuangan, pengolahan data, penyusunan laporan keuangan
sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan, pembinaan
terhadap implementasi sistem akuntansi instansi serta
melakukan tindak lanjut temuan Laporan Hasil Pemeriksaan
Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia atas Laporan
Keuangan
 Subbagian Perbendaharaan
mempunyai tugas melakukan pengujian Tagihan Surat
Perintah Pembayaran, penerbitan Surat Perintah
Membayar, memantau dan mengevaluasi pelaksanaan
anggaran, melakukan koordinasi pelaksanaan anggaran
dan penerimaan negara, belanja pegawai dan revisi Daftar
Isian Pelaksanaan Anggaran
Inspektorat I – Inspektorat V
Inspektorat I sampai dengan Inspektorat V
mempunyai tugas melaksanakan
pengawasan di bidang kepegawaian,
tugas umum, intelijen, tindak pidana
umum, tindak pidana khusus, perdata
dan tata usaha negara, serta pelaksanaan
tugas pengawasan di daerah pada wilayah
kerja masing-masing
Inspektorat Muda Kepegawaian dan
Tugas Umum mempunyai tugas melaksanakan
pengawasan bidang kepegawaian dan tugas umum, terdiri dari :
Pemeriksa Kepegawaian, mempunyai tugas melakukan
penyiapan penyusunan rencana dan program kerja pengawasan,
pelaksanaan pengawasan, pelaksanaan pemeriksaan atas adanya
temuan, laporan, dan pengaduan dugaan pelanggaran disiplin,
penyiapan dan pelaksanaan penyidikan terhadap pegawai Kejaksaan,
pemantauan dan pemutakhiran tindak lanjut hasil pengawasan,
penyiapan pelaksanaan kerja sama pengawasan dengan Aparat
Pengawasan Internal Pemerintah lainnya, dan pelaksanaan evaluasi
serta penyusunan laporan hasil pengawasan di bidang kepegawaian;
Pemeriksa Tugas Umum dan Perlengkapan ,
mempunyai tugas melakukan penyiapan penyusunan rencana dan
program kerja pengawasan, pelaksanaan pengawasan, pelaksanaan
pemeriksaan atas adanya temuan, laporan, dan pengaduan dugaan
pelanggaran disiplin, pemantauan dan pemutakhiran tindak lanjut
hasil pengawasan, penyiapan pelaksanaan kerja sama pengawasan
dengan Aparat Pengawasan Internal Pemerintah lainnya, dan
pelaksanaan evaluasi serta penyusunan laporan hasil pengawasan di
bidang tugas umum dan perlengkapan.
Inspektorat Muda Tindak Pidana
Umum, Perdata dan Tata Usaha Negara
mempunyai tugas melaksanakan pengawasan bidang tindak pidana umum,
perdata, dan tata usaha negara, terdiri dari:
 Pemeriksa Tindak Pidana Umum , mempunyai tugas
melakukan penyiapan penyusunan rencana dan program kerja pengawasan,
pelaksanaan pengawasan, pelaksanaan pemeriksaan atas adanya temuan,
laporan, dan pengaduan dugaan pelanggaran disiplin, penyiapan dan
pelaksanaan penyidikan terhadap pegawai Kejaksaan, pemantauan dan
pemutakhiran tindak lanjut hasil pengawasan, penyiapan pelaksanaan kerja
sama pengawasan dengan Aparat Pengawasan Internal Pemerintah lainnya,
dan pelaksanaan evaluasi serta penyusunan laporan hasil pengawasan di
bidang tindak pidana umum;
 Pemeriksa Perdata dan Tata Usaha Negara ,
mempunyai tugas melakukan penyiapan penyusunan rencana dan program
kerja pengawasan, pelaksanaan pengawasan, pelaksanaan pemeriksaan atas
adanya temuan, laporan, dan pengaduan dugaan pelanggaran disiplin,
pemantauan dan pemutakhiran tindak lanjut hasil pengawasan, penyiapan
pelaksanaan kerja sama pengawasan dengan Aparat Pengawasan Internal
Pemerintah lainnya, dan pelaksanaan evaluasi serta penyusunan laporan hasil
pengawasan di bidang perdata dan tata usaha negara
Inspektorat Muda Intelijen dan Tindak
Pidana Khusus mempunyai tugas melaksanakan pengawasan
bidang intelijen dan tindak pidana khusus
 Pemeriksa Intelijen, mempunyai tugas melakukan penyiapan
penyusunan rencana dan program kerja pengawasan, pelaksanaan
pengawasan, pelaksanaan pemeriksaan atas adanya temuan, laporan, dan
pengaduan dugaan pelanggaran disiplin, penyiapan dan pelaksanaan
penyidikan terhadap pegawai Kejaksaan, pemantauan dan pemutakhiran
tindak lanjut hasil pengawasan, penyiapan pelaksanaan kerja sama
pengawasan dengan Aparat Pengawasan Internal Pemerintah lainnya, dan
pelaksanaan evaluasi serta penyusunan laporan hasil pengawasan di bidang
intelijen;
 Pemeriksa Tindak Pidana Khusus, mempunyai tugas
melakukan penyiapan penyusunan rencana dan program kerja pengawasan,
pelaksanaan pengawasan, pelaksanaan pemeriksaan atas adanya temuan,
laporan, dan pengaduan dugaan pelanggaran disiplin, pemantauan dan
pemutakhiran tindak lanjut hasil pengawasan, penyiapan pelaksanaan kerja
sama pengawasan dengan Aparat Pengawasan Internal Pemerintah lainnya,
dan pelaksanaan evaluasi serta penyusunan laporan hasil pengawasan di
bidang tindak pidana khusus
Inspektorat Keuangan
Inspektorat Keuangan
Inspektorat Keuangan melaksanakan tugas dan
fungsi pengawasan di bidang pengelolaan
keuangan, penerimaan negara, dan proyek
pembangunan, melalui audit, reviu, evaluasi,
pemantauan, dan kegiatan pengawasan lainnya.
Inspektorat Muda I s/d Inspektorat Muda IV
mempunyai tugas melaksanakan pengawasan
terkait pengelolaan belanja negara, Penerimaan
Negara Bukan Pajak dan keuangan teknis serta
pelaksanaan tugas pengawasan di daerah pada
wilayah kerja masing-masing.
Pembagian Wilayah Inspektorat
Keuangan
Inspektorat Muda I
 Jaksa Agung Muda Pembinaan
 Badan Pendidikan dan Pelatihan
 Kejaksaan Tinggi Aceh
 Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara
 Kejaksaan Tinggi Riau
 Kejaksaan Tinggi Daerah Istimewa Yogyakarta
 Kejaksaan Tinggi Kalimantan Barat
 Kejaksaan Tinggi Nusa Tenggara Barat
 Kejaksaan Tinggi Maluku Utara
Inspektorat Muda II
Jaksa Agung Muda Bidang Intelijen
Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus
Kejaksaan Tinggi Sumatera Selatan
Kejaksaan Tinggi Jambi
Kejaksaan Tinggi Sumatera Barat
Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta
Kejaksaan Tinggi Kalimantan Tengah
Kejaksaan Tinggi Nusa Tenggara Timur
Kejaksaan Tinggi Papua
Kejaksaan Tinggi Jawa Timur
Inspektorat Muda III
 Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Umum
 Jaksa Agung Muda Bidang Perdata dan Tata Usaha
Negara
 Kejaksaan Tinggi Jawa Barat
 Kejaksaan Tinggi Kalimantan Timur
 Kejaksaan Tinggi Kepulauan Riau
 Kejaksaan Tinggi Lampung
 Kejaksaan Tinggi Gorontalo
 Kejaksaan Tinggi Maluku
 Kejaksaan Tinggi Sulawesi Tenggara
 Kejaksaan Tinggi Bengkulu
Inspektorat Muda IV
 Pusat Penerangan Hukum
 Pusat Penelitian dan Pengembangan
 Pusat Data Statistik Kriminal dan Teknologi Informasi
 Pusat Pemulihan Aset
 Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah
 Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan
 Kejaksaan Tinggi Sulawesi Tengah
 Kejaksaan Tinggi Kalimantan Selatan
 Kejaksaan Tinggi Bali
 Kejaksaan Tinggi Bangka Belitung
 Kejaksaan Tinggi Sulawesi Utara
 Kejaksaan Tinggi Banten
 Inspektorat Muda I - IV, terdiri atas:
 Pemeriksa Belanja Negara dan Penerimaan Negara Bukan
Pajak, mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
penyusunan kebijakan pengawasan keuangan, pelaksanaan
internal audit atas pengelolaan keuangan, reviu laporan
keuangan, tindak lanjut hasil temuan Badan Pemeriksa
Keuangan pemantauan dan pemutakhiran tindak lanjut hasil
pengawasan keuangan, evaluasi dan penyusunan laporan hasil
pengawasan, koordinasi kerja sama pengawasan dengan
Aparat Pengawasan Internal Pemerintah lainnya terkait
pengelolaan belanja negara dan Penerimaan Negara Bukan Pajak
di daerah pada wilayah kerja masing-masing;
 Pemeriksa Keuangan Teknis, mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan penyusunan kebijakan pengawasan keuangan,
pelaksanaan internal audit atas pengelolaan keuangan, reviu
laporan keuangan, tindak lanjut hasil temuan Badan Pemeriksa
Keuangan, pemantauan dan pemutakhiran tindak lanjut hasil
pengawasan keuangan, evaluasi dan penyusunan laporan hasil
pengawasan, koordinasi kerja sama pengawasan dengan Aparat
Pengawasan Internal Pemerintah lainnya terkait pengelolaan
keuangan biaya kegiatan intelijen, penanganan perkara tindak
pidana umum, tindak pidana khusus serta perdata dan tata usaha
negara di daerah pada wilayah kerja masing-masing.
Kelompok Jabatan Fungsional
Pada organisasi Jaksa Agung Muda Bidang Pengawasan
terdapat kelompok jabatan fungsional, yang terdiri dari
fungsional Jaksa dan fungsional lainnya. Fungsional
Jaksa dapat ditugaskan pada Inspektorat dan Satuan
Khusus Penanganan Laporan Pengaduan, serta dapat
ditugaskan untuk melakukan supervisi dan bimbingan
teknis penanganan laporan pengaduan dan/atau
pelaksanaan tugas pengawasan di daerah
Struktur Organisasi Kejaksaan Tinggi
Asisten Bidang Pengawasan merupakan unsur
pembantu Kepala Kejaksaan Tinggi yang
melaksanakan tugas di bidang pengawasan.
mempunyai tugas melaksanakan perencanaan,
pelaksanaan dan pengendaliaan pelaksanaan
pengawasan atas kinerja dan keuangan, serta
pelaksanaan pengawasan terhadap disiplin
pegawai Kejaksaan pada satuan kerja di daerah
hukum Kejaksaan Tinggi yang bersangkutan, serta
melaksanakan pengawasan untuk tujuan
tertentu atas penugasan Kepala Kejaksaan Tinggi
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Asisten Bidang Pengawasan,
Terdiri atas :
Pemeriksa Kepegawaian dan Tugas Umum;
Pemeriksa Intelijen;
Pemeriksa Tindak Pidana Umum;
Pemeriksa Tindak Pidana Khusus;
Pemeriksa Perdata dan Tata Usaha Negara;
Pemeriksa Keuangan, Perlengkapan dan
Proyek Pembangunan; dan
Kelompok Jabatan Fungsional.
Asisten Bidang Pengawasan
Pada Kejaksaan Negeri Tipe A dan Tipe
B yang ada Cabang Kejaksaan Negeri-
nya terdapat jabatan Pemeriksa.
Pemeriksa merupakan unsur
pembantu Kepala Kejaksaan Negeri
yang bertuigas melaksanakan tugas
pengawasan.
Struktur Organisasi Kejaksaan Negeri
Pemeriksa pada Kejaksaan Negeri,
bertugas melaksanakan perencanaan dan
pengawasan atas kinerja dan keuangan
intern semua unsur Kejaksaan pada
Kejaksaan Negeri maupun Cabang Kejaksaan
Negeri di daerah hukum Kejaksaan Negeri
yang bersangkutan, serta melaksanakan
pengawasan untuk tujuan tertentu atas
penugasan Kepala Kejaksaan Negeri sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
ADMINISTRASI
Soewarno Handayaningrat :
Dalam Arti Sempit
Administrasi berasal dari kata Administratie
(Bahasa Belanda), yaitu meliputi kegiatan
catat-mencatat, surat-menyurat,
pembukuan ringan, ketik-mengetik,
agenda dan sebagainya yang bersifat teknis
ketatausahaan (clerical work).
Dalam Arti Luas
Soewarno Handayaningrat mengutip
beberapa pendapat ahli sebagai berikut :
Leonard D. White dalam bukunya
Introduction to The Study of Public
Administration mengatakan :
Administration is a process common to
all group effort, public or private, civil
or military, large scale or small scale...
etc. (Administrasi adalah suatu proses
yang pada umumnya terdapat pada
semua usaha kelompok, negara,
swasta, sipil, atau militer, usaha
besar atau kecil, dan sebagainya).
William H. Newman dalam bukunya
Administrative Action menyampaikan
sebagai berikut :
Administration has been defined as the
guidance, and leadership and control of the
effort of a group of individuals towards
some common goal (Administrasi
didefinisikan sebagai bimbingan,
kepemimpinan, dan pengawasan dari
usaha-usaha kelompok individu-
individu guna tercapainya tujuan
bersama).
H.A. Simon dkk. dalam bukunya
Public Administration menyatakan :
Administration as the activities of
group cooperating to accomplish
common goals (Administrasi adalah
sebagai kegiatan dari pada
kelompok yang mengadakan kerja
sama untuk menyelesaikan tujuan
bersama).
The Liang Gie dalam bukunya
Adminstrasi Perkantoran Modern
mengatakan bahwa :
Administrasi secara luas adalah
serangkaian kegiatan yang
dilakukan oleh sekelompok
orang dalam suatu kerjasama
untuk mencapai tujuan tertentu.
Siagian dalam buku Filsafat
Administrasi mengatakan:
“Administrasi adalah satu
keseluruan proses kerjasama
antara dua orang manusia atau
lebih yang didasarkan atas
rasionalitas tertentu untuk
mencapai tujuan yang telah
ditentukan sebelumnya.”
Soewarno Handayaningrat
menyimpulkan :
Administrasi merupakan kegiatan
dua orang manusia atau lebih
yang didasarkan atas
rasionalitas tertentu melalui
suatu kerjasama di dalam suatu
organisasi untuk mencapai
suatu tujuan yang telah
ditentukan sebelumnya
Unsur-Unsur Administrasi
(The Liang Gie)
Pengorganisasian
Manajemen
Tata Hubungan
Kepegawaian
Keuangan
Perbekalan
Perwakilan
Tata Usaha
Administrasi Sebagai Tata Usaha
Menurut The Liang Gie, tata usaha
merupakan bagian dari administrasi yang
terdiri dari enam pekerjaan, yaitu :
Menghimpun
Mencatat
Mengolah
Menggandakan
Mengirim
Menyimpan
Administrasi Pengawasan
Petunjuk Pelaksanaan Jaksa Agung Muda
Pengawasan Nomor : JUKLAK-
01/H/Hjw/04/2011
Tanggal 1 April 2011
tentang
Teknis Penanganan Laporan Pengaduan
dan Tata Kelola Administrasi Bidang
Pengawasan.
Petunjuk Pelaksanaan tersebut
merupakan standar pelayanan
administrasi dan teknis
penanganan Laporan Pengaduan
yang mendasarkan pada prinsip
business process yang lengkap dan
kronologis dengan ciri-ciri spesifik,
dapat diukur, dapat dicapai, sesuai
keinginan stakeholders, dan jelas
penentuan batas waktunya.
Tata Persuratan di Bidang Pengawasan
 Surat, dengan kode WAS 1 sampai dengan
WAS 38;
 Berita Acara, dengan kode BA-WAS 1 sampai
dengan BA-WAS 9;
 Laporan, dengan kode L-WAS 1 sampai
dengan L-WAS 7;
 Surat Perintah, dengan kode SP-WAS 1
sampai dengan SP-WAS 4;
 Surat Keputusan, dengan kode SK-WAS 1
sampai dengan SK-WAS 6;
 Register, dengan kode R-WAS 1 sampai
dengan R-WAS 5.
SURAT EDARAN JAKSA AGUNG MUDA PENGAWASAN
NOMOR: SE-01/H/Hjw/06/2020 TANGGAL 24 JUNI 2020
TENTANG PENERAPAN AKTA PENGAWASAN MELEKAT
SURAT EDARAN PENERAPAN AKTA
PENGAWASAN MELEKAT
SURAT EDARAN PENERAPAN AKTA
PENGAWASAN MELEKAT
AKTA PENGAWASAN MELEKAT
TAHAPAN
a) Untuk pelaksanaan tugas, fungsi dan wewenang
Kejaksaan di Bidang Tindak Pidana Umum dibuat
pada tahap :
1. Mengajukan Penandatanganan P.18, P.19 dan/atau P.21
2. Mengajukan Rencana Tuntutan, dan
3. Sebelum mengajukan Penandatangan Surat Perintah
Pelaksanaan Putusan Pengadilan (P.48)
TAHAPAN
b) Untuk Pelaksanaan Tugas, Fungsi dan Wewenang
Kejaksan di Bidang Pembinaan dibuat pada tahap :
1. Sebelum mengajukan penandatanganan dokumen
yang terkait dengan persetujuan pencairan anggaran,
dan
2. Sebelum mengajukan penandatangan dokumen yang
terkait dengan pelelangan dan terkait dengan status
aset.
TAHAPAN
c) Untuk Pelaksanaan Tugas, Fungsi dan Wewenang
Kejaksan di Bidang Intelijen dibuat pada tahap :
1. Sebelum mengajukan penandatanganan laporan Hasil
Pelaksanaan Tugas: dan
2. Sebelum mengajukan penandatanganan Laporan
Hasil Operasi Intelijen.
TAHAPAN
d) Untuk Pelaksanaan Tugas, Fungsi dan Wewenang
Kejaksan di Bidang Tindak Pidana Khusus dibuat
tahap :
1. Laporan Perkembangan Penyelidikan;
2. Laporan Perkembangan Penyidikan;
3. Mengajukan Penandatanganan P.18, P.19 dan/atau
P.21;
4. Mengajukan Rencana Tuntutan;
5. Sebelum mengajukan Penandatanganan Surat
Perintah Pelaksanaan Putusan Pengadilan (P.48)
TAHAPAN
e) Untuk Pelaksanaan Tugas, Fungsi dan Wewenang Kejaksan
di Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara dibuat pada
tahap :
1. Mengajukan penandatanganan laporan yang berisi
pendapat Pimpinan terkait dengan kegiatan di
Pertimbangan Hukum;
2. Mengajukan Penandatanganan laporan yang berisi
pendapat Pimpinan terkait dengan kegiatan Perdata; dan
3. Mengajukan penandatanganan laporan yang berisi
pendapat Pimpinan terkait dengan kegiatan Tata Usaha
Negara
TAHAPAN
f) Untuk Pelaksanaan Tugas, Fungsi dan Wewenang
Kejaksan di Bidang Pengawasan dibuat pada tahap :
1. Mengajukan penandatanganan Laporan Hasil
Klarifikasi;
2. Mengajukan Penandatanganan Laporan Hasil
Inspeksi Kasus; dan
3. Mengajukan Penandatanganan pendapat dari
telaahan atas pengajuan keberatan atas Surat
Keputusan Penjatuhan Hukuman Disiplin
AKTA PENGAWASAN MELEKAT
PADA BAGIAN AKHIR DARI AKTA MELEKAT
DICANTUMKAN PERNYATAAN BAHWA DALAM
PELAKSANAAN TUGAS DIMAKSUD TELAH MEMENUHI 4
(EMPAT) KRITERIA YAITU :
1. Ketentuan Peraturan Perundang-undangan
2. Standar Prosedur Operasional
3. Tidak ada Konflik Kepentingan
4. Tidak melakukan KKN termasuk Gratifikasi dalam
segala bentuknya baik sebelum, pada saat/proses
pelaksanaan dan setelah selesai pelaksanaan tugas.
AKTA PENGAWASAN MELEKAT YANG TELAH
DITANDATANGANI DAPAT DIPERGUNAKAN SEBAGAI:
1. Syarat Kelengkapan utama dalam pengajuan usulan
dan sekaligus dapat menjadi dasar pengambil
keputusan/kebijakan Pimpinan Satuan Kerja terkait;
dan
2. Objek pemeriksaan dalam Program Kerja Pengawasan
Tahunan (PKPT) Jaksa Agung Muda Pengawasan
FORMAT DAN BENTUK AKTA PENGAWASAN MELEKAT
FORMAT DAN BENTUK AKTA PENGAWASAN MELEKAT
Pimpinan
LAPDU Satker

1 hari DITELAAH OLEH PPF

•Belum ditemukan bukti awal


•Pensiun Telah ditemukan lingkup bidang
•Meninggal dunia bukti awal teknis
•Daluwarsa
•Telah ada PHD
Usul
Usul Eksaminasi
Klarifikasi/Inspe Khusus atau
Usul Tidak Serahkan
ditindaklanjuti ksi kasus
kepada bidang
teknis

Di Kejagung kepada Jamwas,


Di Kejati kepada Kajati,
Di Kejari kepada Kajari.
KAJATI
KLARIFIKASI Yg
HASIL L-WAS Ps. 37- 41 HASIL L-WAS 1
SP-WAS 1
dilaporka
1
n
Tidak oleh
Ditemukan dilakukan untuk meneliti
ditemukan PPF
bukti awal kebenaran isi LAPDU
bukti awal Kejagung
dengan cara melakukan
Pul data dan Baket atas
perintah JA atau JAMWAS
Usul Inspeksi atau pejabat lain yang Usul hentikan
kasus ditunjuk atau KAJATI
Bentuk atau KAJARI. (BA-WAS 2)
Tim
Pemeriks Jangka waktu 3 hari dan dapat diperpanjang 3
a hari
dapat diberikan JUK dilengkapi 3 hari Dilanjutkan
Pejabat Yang Memberi Kembali
Apbl Pelanggaran Perintah
Disiplin Sedang &
Berat
Setuju p bl t
Setuju A pa
Apbl Pelanggaran inspeksi rd a ti
Hentikan e
t uk
Disiplin Ringan
disampaikan WAS.5A-
kasus B ru
Diberitahukan WAS-4
5B Atasan Langsung Terlapor Ba
Berkas
utk dilakukan Inspeksi
LHK Kasus JAMWAS
INSPEKSI KASUS dilakukan paling lama 7 hari kerja dan dapat diperpanjang
7 hari kerja, kecuali yang menarik perhatian masyarakat 10 hari kerja sudah
ada keputusan pejabat yang berwenang (pasal 31 jo.33)
Apabila HASIL TELAAHAN/KLARIFIKASI/TEMUAN
merupakan :
Dugaan Pelanggaran Dugaan pelanggaran Dugaan pelanggaran
disiplin diancam disiplin diancam dilakukan oleh
hukuman disiplin hukuman disiplin pejabat ESELON II
RINGAN SEDANG dan BERAT atau III /atas dasar
atau melanggar pasal pertimbangan
43 (1) a,c. pimpinan

Inspeksi kasus JAKSA AGUNG Inspeksi kasus oleh


oleh Atasan selaku Atasan
Inspeksi kasus oleh
Langsung atau Langsung, maka TIM PEMERIKSA TIM PEMERIKSA
Tim yang Inspeksi kasus atas perintah kejaksaan agung atas
ditunjuk atasan dapat dilakukan
JAKSA perintah JAKSA
langsung oleh JAMWAS AGUNG/JAMWAS
atas perintah atas perintah JA AGUNG/JAMWAS/
pimpinan satker / KAJATI/KAJARI
73
eselon III
Inspeksi kasus thd Ancaman HUKUMAN Ps. 51 (1), 52,66
Atasan langsung RINGAN
terlapor atau tim Hasil
lakukan pemeriksaan Telahaan/Klarifikasi/temua
(SP-WAS 2) n
sb
g PB
H
PH tet
LHIK D apk BA-WAS
terlapor
a n 5
(L-WAS 2)
Tidak LHIK 5 hari
Terbukti (L-WAS terbitkan
2) Tembusan :
SK PHD
Terbukti JAMBIN
SKPHD JAMWAS

Inspeksi Pejabat lebih JA selaku


dihentikan setelah Disam
paiktinggi
a selaku PBH PBH
dapat persetujuan D
n s e suai
se isa h
Pejabat Yang W su mp ieark
AS ai ai i d an
memerintah -14 hie W ka A
S an pat
A/ ark n -14 r
14 Ai/14 Sa nda -15
Dibe C C Pe AS
ri
WA tahukan JAMWA W
S-6A
/6B S
Inspeksi kasus thd Ancaman hukuman disiplin SEDANG dan BERAT
(Ps.51 (2,3) & 53,54,55)
Tim pemeriksa : (SP-WAS
2) Hasil Telahaan/Klarifikasi/temuan
1.PPF
2.Atasan langsung JAM BIN &
3.Kepegawaian atau pejabat temb
usan JAM WAS
5 hari BA-WAS
yang ditunjuk
Terbitka 5

n SK terlapor
Permintaan Keterangan PHD
Dilakukan oleh PPF

PPF Paparkan Hasil Pejabat yang


pemeriksaan dihadiri tim Berwenang JA selaku PBH
pemeriksa & Pejabat lain menghukum
untuk tentukan
TERBUKTI ATAU TIDAK
WAS-14 A-14 C
usul PHD atau Henti Riksa bagi Jaksa yg
Terbukti bukan PHD
LHIK “Pemberhenti
an” & T U
Tidak Terbukti Diberitahuka
Inspeksi Kasus Dihentikan setelah dapat n JAMWAS
Persetujuan Pejabat Yg Memerintah
Inspeksi kasus oleh Tim Pemeriksa Kejagung / PBH kewenangan eselon I
(Ps.51 (2,3) & 53,54,55)

JAM BIN &


usan JAM WAS
Laporan Hasil 5 hari temb BA-WAS
5
Inspeksi Kasus Terbitka terlapo
(L-WAS 2) n SK r
PHD

PBH Eselon I
Nota dinas

kebawah

Disampaikan
WAS-14B-14 D
Terbukti
LHIK

Tidak Terbukti
persetujuan
Inspeksi Kasus Dihentikan JAMWAS
JAMWAS Usul PHD “Pemberhentian” bagi JAKSA Ps.62
didasarkan pada PP. No. 53 thn 2010 atau PP No. 20
thn 2008 (WAS-16 A.16 B)

WAS-16C.16D

Pim SATKER
Gunakan BA.WAS 7-WAS
Hak 8 Tidak
membela gunakan
diri HAK
ajukan Jaksa Terima membela
secara pemberitahuan diri
Usul tertulis 14 hari
bentuk Usul
MKJ terbitkan SK
WAS-17 WAS-18
JAKSA AGUNG

MAJELIS
KEHORMATAN
JAKSA 14 hari terbitkan SK
bentuk
Pemberhentian Sementara Ps.57-61
Pegawai WAS-26 A.26 B
kejaksaan JAKSA
Jamwa
Sejak Sejak :
s
dikenakan 1. diperoleh bukti yang cukup untuk
usulka
penahanan diberhentikan tidak dengan hormat
n
WAS-26 A Pasal 5 huruf b, c, d, atau e PP No, 20
5 hari tahun 2008.
2. dituntut di muka pengadilan dalam
perkara pidana tanpa ditahan.
JA JA setuju

SK SK

dapat diikuti Pemberhentian tidak


TERBUKTI dengan hormat

TIDAK
Pemberhentian sementara dicabut
TERBUKTI

Anda mungkin juga menyukai