I.

EKSTRADISI (EXTRADITION)

NO. NAMA PERATURAN TENTANG

1. UU NO. 42 TAHUN 2007 PENGESAHAN PERJANJIAN EKSTRADISI ANTARA REPUBLIK INDONESIA

DAN REPUBLIK KOREA (TREATY ON EXTRADITION BETWEEN THE
REPUBLIC OF INDONESIA AND THE REPUBLIC OF KOREA)
2. UU NO. 1 TAHUN 2001 PENGESAHAN PERSETUJUAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK
INDONESIA DAN PEMERINTAH HONGKONG UNTUK PENYERAHAN
PELANGGAR HUKUM YANG MELARIKAN DIRI (AGREEMENT BETWEEN
THE GOVERNMENT OF THE REPUBLIC OF INDONESIA AND THE
GOVERNMENT OF HONGKONG FOR THE SURRENDER OF FUGITIVE
OFFENDERS)
3. UU NO. 8 TAHUN 1994 PENGESAHAN PERJANJIAN EKSTRADISI ANTARA REPUBLIK INDONESIA
DAN AUSTRALIA
4. UU NO. 1 TAHUN 1979 EKSTRADISI
5. UU NO. 2 TAHUN 1978 PENGESAHAN PERJANJIAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
DAN PEMERINTAH KERAJAAN THAILAND TENTANG EKSTRADISI
6. UU NO. 10 TAHUN 1976 PENGESAHAN PERJANJIAN EKSTRADISI ANTARA REPUBLIK INDONESIA
DAN REPUBLIK PHILIPPINA SERTA PROTOKOL
7. UU NO. 9 TAHUN 1974 PENGESAHAN PERJANJIAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
DAN PEMERINTAH MALAYSIA MENGENAI EKSTRADISI
8. KEPPRES NO. 46 TAHUN 2001 PEMBERIAN EKSTRADISI ATAS NAMA DENNIS AUSTIN STANDEFFER

II. BANTUAN TIMBAL BALIK PIDANA (MLA)

1. UU NO. 20 TAHUN 2007 PENGESAHAN PERSETUJUAN ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
DAN PEMERINTAH REPUBLIK FILIPINA TENTANG KEGIATAN KERJASAMA DI
BIDANG PERTAHANAN DAN KEAMANAN (AGREEMENT BETWEEN THE
GOVERNMENT OF THE REPUBLIC OF INDONESIA AND THE GOVERNMENT
OF THE REPUBLIC OF THE PHILIPPINES ON COOPERATIVE ACTIVITIESIN
THE FIELD OF DEFENSE AND SECURITY)
2. UU NO. 47 TAHUN 2007 PENGESAHAN PERJANJIAN ANTARA REPUBLIK INDONESIA DAN
AUSTRALIA TENTANG KERANGKA KERJASAMA KEAMANAN (AGREEMENT
BETWEEN THE REPUBLIC OF INDONESIA AND AUSTRALIA ON THE
FRAMEWORK FOR SECURITY COOPERATION)
3. UU NO. 1 TAHUN 2006 BANTUAN TIMBAL BALIK DALAM MASALAH PIDANA
4. UU NO. 8 TAHUN 2006 PENGESAHAN PERJANJIAN ANTARA REPUBLIK INDONESIA DAN REPUBLIK
RAKYAT CHINA MENGENAI BANTUAN HUKUM TIMBAL BALIK DALAM
MASALAH PIDANA (TREATY BETWEEN THE REPUBLIC OF INDONESIA AND
THE PEOPLE'S REPUBLIC OF CHINA ON MUTUAL LEGAL ASSISTANCE IN
CRIMINAL MATTERS)
5. UU NO. 1 TAHUN 1999 PENGESAHAN PERJANJIAN ANTARA REPUBLIK INDONESIA DAN
AUSTRALIA MENGENAI BANTUAN TIMBAL BALIK DALAM MASALAH
PIDANA (TREATY BETWEEN THE REPUBLIC OF INDONESIA AND
AUSTRALIA ON MUTUAL ASSISTANCE IN CRIMINAL MATTERS)
6. KEPPRES NO. 1 TAHUN 2004 KOMITE KOORDINASI NASIONAL PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN
TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG

III. PENCUCIAN UANG (MONEY LAUNDERING)

1. UU NO. 3 TAHUN 2004 PERUBAHAN UU NO. 23 TAHUN 1999 TENTANG BANK INDONESIA
2. UU NO. 25 TAHUN 2003 PERUBAHAN ATAS UU NO.15 TAHUN 2002 TENTANG TINDAK PIDANA
PENCUCIAN UANG
3. UU NO. 15 TAHUN 2002 TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG
4. UU NO. 23 TAHUN 1999 BANK INDONESIA
5. PP NO. 57 TAHUN  2003 TENTANG TATA CARA PERLINDUNGAN KHUSUS BAGI PELAPOR DAN SAKSI
TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG
6. KEPPRES NO. 1 TAHUN 2004 KOMITE KOORDINASI NASIONAL PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN
TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG
7. KEPPRES NO. 81 TAHUN 2003 SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PUSAT PELAPORAN DAN
ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN
 8. KEPPRES NO. 82 TAHUN 2003 TATA CARA PELAKSANAAN KEWENANGAN PUSAT PELAPORAN DAN
ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN
9. KEP KEPALA PPATK NO.: TRANSAKSI KEUANGAN TUNAI YANG DIKECUALIKAN DARI KEWAJIBAN
3/9/KEP.PPATK/2004 PELAPORAN
10. KEP KEPALA PPATK NO.: PEDOMAN UMUM PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA
2/1/KEP.PPATK/2003 PENCUCIAN UANG BAGI PENYEDIA JASA KEUANGAN
11. KEP KEPALA PPATK NO. PEDOMAN IDENTIFIKASI TRANSAKSI KEUANGAN MENCURIGAKAN BAGI
2/4/KEP.PPATK/2003 PENYEDIA JASA KEUANGAN
12. KEP KEPALA PPATK NO. PEDOMAN IDENTIFIKASI TRANSAKSI KEUANGAN MENCURIGAKAN BAGI
2/5/KEP.PPATK/2003 PEDAGANG VALUTA ASING DAN USAHA JASA PENGIRIMAN UANG
13. KEP KEPALA PPATK NO. PEDOMAN TATA CARA PELAPORAN TRANSAKSI KEUANGAN
2/6/KEP.PPATK/2003 MENCURIGAKAN BAGI PENYEDIA JASA KEUANGAN
14. KEP KEPALA PPATK NO. PEDOMAN TATA CARA PELAPORAN TRANSAKSI KEUANGAN
2/7/KEP.PPATK/2003 MENCURIGAKAN BAGI PEDAGANG VALUTA ASING DAN USAHA JASA
PENGIRIMAN UANG
15. KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN PENERAPAN PRINSIP MENGENAL NASABAH BAGI LEMBAGA KEUANGAN
NO. 45/KMK.06/ 2003 NON BANK
16. PERATURAN KAPOLRI NO. 17 TATA CARA PERLINDUNGAN KHUSUS TERHADAP PELAPOR DAN SAKSI
TAHUN 2005 DALAM TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG

IV. TERORISME (TERRORISM)

1. UU NO. 5 TAHUN 2006 PENGESAHAN INTERNATIONAL CONVENTION FOR THE SUPPRESSION OF
TERRORIST BOMBINGS, 1997 (KONVENSI INTERNASIONAL
PEMBERANTASAN PENGEBOMAN OLEH TERORIS, 1997)
2. UU NO. 6 TAHUN 2006 PENGESAHAN INTERNATIONAL CONVENTION FOR THE SUPPRESSION OF
THE FINANCING OF TERRORISM, 1999 (KONVENSI INTERNASIONAL
PEMBERANTASAN PENDANAAN TERORISME, 1999)
3. UU NO. 15 TAHUN 2003 PENETAPAN PERPPU NO. 1 TAHUN 2002 TENTANG PEMBERANTASAN
TINDAK PIDANA TERORISME, MENJADI UU
4. UU NO. 16 TAHUN 2003 PENETAPAN PERPPU NO. 2 TAHUN 2002 TENTANG PEMBERLAKUAN
PERPPU NO. 1 TAHUN 2002 TENTANG PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA
TERORISME, PADA PERISTIWA PELEDAKAN BOM DI BALI TGL. 12
OKTOBER 2002, MENJADI UU
5. PERPPU NO. 1 TAHUN 2002 PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA TERORISME
6. PERPPU NO. 2 TAHUN 2002 PEMBERLAKUAN PERPPU NO. 1 TAHUN 2002 TENTANG PEMBERANTASAN
TINDAK PIDANA TERORISME, PADA PERISTIWA PELEDAKAN BOM DI BALI
TGL. 12 OKTOBER 2002
7. PP NO. 24 TAHUN 2003 TATA CARA PERLINDUNGAN TERHADAP SAKSI, PENYIDIK, PENUNTUT
UMUM, DAN HAKIM DALAM PERKARA TINDAK PIDANA TERORISME
8. INPRES NO. 4 TAHUN 2002 TIM PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA TERORISME TERMASUK PADA
PERISTIWA PELEDAKAN BOM DI BALI TGL. 12 OKTOBER 2002

V. KORUPSI (CORRUPTION)
1. UU NO. 7 TAHUN 2006 PENGESAHAN UNITED NATIONS CONVENTION AGAINST CORRUPTION,
2003 (KONVENSI PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA ANTI KORUPSI, 2003)
2. UU NO. 30 TAHUN 2002 KOMISI PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI
3. UU NO. 20 TAHUN 2001 PERUBAHAN ATAS UU NO.31 TAHUN 1999 TENTANG PEMBERANTASAN
TINDAK PIDANA KORUPSI
4. UU NO. 28 TAHUN 1999 PENYELENGGARA NEGARA YANG BERSIH DAN BEBAS DARI KORUPSI,
KOLUSI DAN NEPOTISME
5. UU NO. 31 TAHUN 1999 PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI
6. PP NO. 19 TAHUN 2000 TIM GABUNGAN PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI
7. PP NO. 71 TAHUN 2000 TATA CARA PELAKSANAAN PERAN SERTA MASYARAKAT DAN PEMBERIAN
PENGHARGAAN DALAM PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN TINDAK
PIDANA KORUPSI
8. KEPPRES NO. 11 TAHUN 2005 TIM KOORDINASI PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI
9. INPRES NO. 2 TAHUN 2004 DUKUNGAN KELANCARAN PELAKSANAAN PROSES HUKUM OLEH KOMISI
PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI DAN PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN DI PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM
10. INPRES NO. 5 TAHUN 2004 PERCEPATAN PEMBERANTASAN KORUPSI
 11. KEPJAGUNG NO. KEP- PEMBENTUKAN TIM GABUNGAN PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA
102/JA/05/2000 KORUPSI

VI. PEMBALAKAN LIAR (ILLEGAL LOGGING)

1. UU NO. 19 TAHUN 2004
2. UU NO. 41 TAHUN 1999
3. PERPPU NO. 1 TAHUN 2004
4. INPRES NO. 4 TAHUN 2005
INPRES NO. 5 TAHUN 2001
PENETAPAN PERPU NO. 1 TAHUN 2004 TENTANG PERUBAHAN ATAS UU
NO. 41 TAHUN 1999 TENTANG KEHUTANAN MENJADI UU
KEHUTANAN
PERUBAHAN ATAS UU NO. 41 TAHUN 1999 TENTANG KEHUTANAN
PEMBERANTASAN PENEBANGAN KAYU SECARA ILEGAL DI KAWASAN
HUTAN DAN PEREDARANNYA DI SELURUH WILAYAH REPUBLIK INDONESIA
PEMBERANTASAN PENEBANGAN KAYU ILLEGAL (ILLEGAL LOGGING) DAN
PEREDARAN HASIL HUTAN ILLEGAL DI KAWASAN EKOSISTEM LEUSER DAN
TAMAN NASIONAL TANJUNG PUTTING

VII. PENANGKAPAN IKAN LIAR (ILLEGAL FISHING)

1. UU NO. 31 TAHUN 2004 PERIKANAN
2. UU NO. 6 TAHUN 1996 PERAIRAN INDONESIA
3. PERPPU NO. 2 TAHUN 2006 PENANGGUHAN PELAKSANAAN TUGAS DAN FUNGSI PENGADILAN
PERIKANAN SEBAGAIMANA DIMAKSUD DALAM PASAL 71 AYAT (5)
UNDANG-UNDANG NOMOR 31 TAHUN 2004 TENTANG PERIKANAN

VIII. PERDAGANGAN ORANG (HUMAN TRAFFICKING)

1. UU NO. 21 TAHUN 2007 PEMBERANTASAN TIN DAK PIDANA PERDAGANGAN ORANG
2. UU NO. 23 TAHUN 2002 PERLINDUNGAN ANAK
3. UU NO. 9 TAHUN 1992 KEIMIGRASIAN
4. KEPPRES NO. 88 TAHUN 2000 RENCANA AKSI NASIONAL PENGHAPUSAN PERDAGANGAN
(TRAFIKING) PEREMPUAN DAN ANAK

IX. KONVENSI INTERNASIONAL (INTERNATIONAL CONVENTION)

1. CONVENTION ON THE RIGHT OF THE CHILD
2. COUNCIL OF EUROPE CONVENTION ON LAUNDERING, SEARCH, SEIZURE AND CONFISCATION OF THE PROCEEDS
FROM CRIME AND ON THE FINANCING OF TERRORISM
3. CONVENTION FOR THE SUPPRESSION OF THE TRAFFIC IN PERSONS AND OF THE EXPLOITATION OF THE
PROSTITUTION OF OTHERS (21 MAR 50)
4. INTERNATIONAL CONVENTION ON THE ELIMINATION OF ALL FORMS OF RACIAL DISCRIMINATION
5. INTERNATIONAL CONVENTION ON THE ELIMINATION OF ALL FORMS OF DISCRIMINATION AGAINST WOMEN
6. CONVENTION OF THE ORGANIZATION OF THE ISLAMIC CONFERENCE ON COMBATING INTERNATIONAL
TERRORISM
7. CONVENTION ON THE POLITICAL RIGHTS OF WOMEN (31 MAR 53)
8. SUPPLEMENTARY CONVENTION ON THE ABOLITION OF SLAVERY, THE SLAVE TRADE, AND INSTITUTIONS AND
PRACTICES SIMILAR TO SLAVERY (7 SEP 1956)
9. UNITED NATIONS INTERNATIONAL CONVENTION FOR THE SUPPRESSION OF TERRORIST BOMBINGS
10. ROME STATUTE OF THE INTERNATIONAL CRIMINAL COURT
11. INTERNATIONAL CONVENTION FOR THE SUPPRESSION OF THE FINANCING OF TERRORISM
12. EUROPEAN CONVENTION ON THE SUPPRESSION OF TERRORISM
13. CONVENTION TO PREVENT AND PUNISH THE ACTS OF TERRORISM TAKING THE FORM OF CRIMES AGAINST AND
RELATED EXTORTION THAT ARE OF INTERNATIONAL SIGNIFICANCE
14. TREATY ON COOPERATION AMONG THE STATES MEMBERS OF THE COMMONWEALTH OF INDEPENDENT STATES
IN COMBATING TERRORISM, 1999
15. UNITED NATION CONVENTION AGAINST TRANSNATIONAL ORGANIZED CRIME
16. INTERNATIONAL CONVENTION FOR THE SUPPRESSION OF ACT OF NUCLEAR TERRORISM
17. OAU CONVENTION ON THE PREVENTION AND COMBATING OF TERRORISM, 1999
17. CONVENTION FOR THE SUPPRESSION OF THE TRAFFIC IN PERSON AND THE EXPLOITATION OF THE
PROSTITUTION OF OTHERS
18. UNITED NATION CONVENTION AGAINST CORRUPTION
19. UN CONVENTION ON THE PROTECTION OF THE RIGHTS OF ALL MIGRANT WORKERS AND MEMBER OF THEIR
FAMILIES
20. CONVENTION CONCERNING THE ABOLITION OF FORCED LABOR (25 JUN 1957)
21. SAARC REGIONAL CONVENTION ON SUPPRESSION OF TERRORISM
X. KEJAKSAAN DAN PERADILAN
1. UU NO. 13 TAHUN 2006 PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN
2. UU NO. 4 TAHUN 2004 KEKUASAAN KEHAKIMAN
3. UU NO. 5 TAHUN 2004 PERUBAHAN ATAS UU NO.14 TAHUN 1985 TENTANG MAHKAMAH AGUNG
4. UU NO. 8 TAHUN 2004 PERUBAHAN ATAS UU NO. 2 TAHUN 1986 TENTANG PERADILAN UMUM
5. UU NO. 9 TAHUN 2004 PERUBAHAN ATAS UU NO. 5 TAHUN 1986 TENTANG PERADILAN TATA
USAHA NEGARA
6. UU NO. 16 TAHUN 2004 KEJAKSAAN RI
7. UU NO. 22 TAHUN 2004 KOMISI YUDISIAL
8. UU NO. 23 TAHUN 2004 PENGHAPUSAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA
9. UU NO. 24 TAHUN 2003 MAHKAMAH KONSTITUSI
10. UU NO. 20 TAHUN 2001 PERUBAHAN ATAS UU NO. 31 TAHUN 1999 TENTANG PEMBERANTASAN
TINDAK PIDANA KORUPSI
11. UU NO. 26 TAHUN 2000 PENGADILAN HAK ASASI MANUSIA
12. UU NO. 26 TAHUN 1999 PENCABUTAN UU NO. 11/PNPS/TAHUN 1963 TENTANG PEMBERANTASAN
KEGIATAN SUBVERSI
13. UU NO. 27 TAHUN 1999 PERUBAHAN KUHP YANG BERKAITAN DENGAN KEJAHATAN TERHADAP
KEAMANAN NEGARA
14. UU NO. 30 TAHUN 1999 ARBITRASE DAN ALTERNATIF PENYELESAIAN SENGKETA
15. UU NO. 31 TAHUN 1999 PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI
16. UU NO. 39 TAHUN 1999 HAK ASASI MANUSIA
17. UU NO. 9 TAHUN 1998 KEMERDEKAAN MENYAMPAIKAN PENDAPAT DI MUKA UMUM
18. UU NO. 3 TAHUN 1997 PENGADILAN ANAK
19. UU NO. 5 TAHUN 1997 PSIKOTROPIKA
20. UU NO. 7 TAHUN 1997 PENGESAHAN UNITED NATIONS CONVENTION AGAINTS ILLICIT TRAFFIC
IN NARCOTIC DRUGS AND PSYCHOTROPIC SUBSTANCES, 1988 (KONVENSI
PERSERIKATAN BANGSA BANGSA TENTANG PEMBERANTASAN
PEREDARAN GELAP NARKOTIKA DAN PSIKOTROPIKA, 1988)
21. UU NO. 22 TAHUN 1997 NARKOTIKA
22. UU NO. 28 TAHUN 1997 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
23. UU NO. 8 TAHUN 1996 PENGESAHAN CONVENTION ON PSYCHOTROPIC SUBSTANCES 1971
(KONVENSI PSIKOTROPIKA 1971)
24. UU NO. 12 TAHUN 1995 PEMASYARAKATAN
25. UU NO. 5 TAHUN 1991 KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA
26. UU NO. 2 TAHUN 1986 PERADILAN UMUM
27. UU NO. 5 TAHUN 1986 PERADILAN TATA USAHA NEGARA
28. UU NO. 14 TAHUN 1985 MAHKAMAH AGUNG
29. PP NO. 4 TAHUN 2006 PENYELENGGARAAN DAN KERJA SAMA PEMULIHAN KORBAN KEKERASAN
DALAM RUMAH TANGGA
30. PP NO. 31 TAHUN 1994 PENGAWASAN ORANG ASING DAN TINDAKAN KEIMIGRASIAN
31. PERPRES NO. 18 TAHUN 2005 KOMISI KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA
32. PERPRES NO. 81 TAHUN 2005 BADAN KOORDINASI KEAMANAN LAUT
33. KEPPRES NO. 17 TAHUN 2002 BADAN NARKOTIKA NASIONAL
34. KEPPRES NO. 116 TAHUN 1999 BADAN KOORDINASI NARKOTIKA NASIONAL
35. UUD 1945 UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945
36. KUHP KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA
37. KUHAP KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM ACARA PIDANA
38. KUH PERDATA KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA

XI. PERATURAN INTERNAL KEJAKSAAN

A. ADMINISTRASI PERKARA

1) KEPUTUSAN JAKSA AGUNG NOMOR: KEP-518/A/J.A/11/2001 TENTANG PERUBAHAN KEPUTUSAN JAKSA AGUNG
REPUBLIK INDONESIA NOMOR: KEP-132/JA/11/1994 TENTANG ADMINISTRASI PERKARA TINDAK PIDANA

2) KEPUTUSAN JAKSA AGUNG NOMOR: KEP-132/J.A/11/1994 TENTANG PERUBAHAN KEPUTUSAN JAKSA AGUNG
REPUBLIK INDONESIA NOMOR: KEP-120/JA/12/1992 TENTANG ADMINISTRASI PERKARA TINDAK PIDANA
3) KODE SURAT-SURAT PERKARA FORMULIR PERKARA (P)
1. LAMPIRAN I KARTU DATA PENYELIDIKAN
2. LAMPIRAN II KARTU DATA PENYIDIKAN
3. LAMPIRAN III KARTU DATA PRA PENUNTUTAN
4. LAMPIRAN IV KARTU DATA PENUNTUTAN
5. LAMPIRAN V KARTU DATA EKSEKUSI
6. P-1 PENERIMAAN LAPORAN (TETAP)
7. P-2 SURAT PERINTAH PENYELIDIKAN
8. P-3 RENCANA PENYELIDIKAN
9. P-4 PERMINTAAN KETERANGAN
10. P-5 LAPORAN HASIL PENYELIDIKAN
11. P-6 LAPORAN TERJADINYA TINDAK PIDANA
12. P-7 MATRIK PERKARA TINDAK PIDANA
13. P-8 SURAT PERINTAH PENYIDIKAN
14. P-8A RENCANA JADWAL KEGIATAN PENYIDIKAN
15. P-9 SURAT PANGGILAN SAKSI - TERSANGKA
16. P-10 BANTUAN KETERANGAN AHLI
17. P-11 BANTUAN PEMANGGILAN SAKSI AHLI
18. P-12 LAPORAN PERKEMBANGAN PENYIDIKAN
19. P-13 USUL PENGHENTIAN PENYIDIKAN - PENUNTUTAN
20. P-14 SURAT PERINTAH PENGHENTIAN PENYIDIKAN
21. P-15 SURAT PERINTAH PENYERAHAN BERKAS PERKARA
22. P-16 SURAT PERINTAH PENUNJUKAN JAKSA PENUNTUT UMUM UNTUK MENGIKUTI PERKEMBANGAN PENYIDIKAN
PERKARA TINDAK PIDANA
23. P-16A SURAT PERINTAH PENUNJUKAN JAKSA PENUNTUT UMUM UNTUK PENYELESAIAN PERKARA TINDAK PIDANA
24. P-17 PERMINTAAN PERKEMBANGAN HASIL PENYIDIKAN
25. P-18 HASIL PENYIDIKAN BELUM LENGKAP
26. P-19 PENGEMBALIAN BERKAS PERKARA ATAS NAMA...YANG DISANGKA MELANGGAR PASAL...UNTUK DILENGKAPI
27. P-20 PEMBERITAHUAN BAHWA WAKTU PENYIDIKAN TAMBAHAN PERKARA ATAS NAMA…YANG MELANGGAR
PASAL…SUDAH HABIS
28. P-21 PEMBERITAHUAN HASIL PENYIDIKAN PERKARA PIDANA A.N. TERSANGKA…SUDAH LENGKAP
29. P-21A PEMBERITAHUAN SUSULAN HASIL PENYIDIKAN PERKARA PIDANA A.N. TERSANGKA …SUDAH LENGKAP
30. P-22 PENYERAHAN TERSANGKA DAN BARANG BUKTI
31. P-23 SURAT SUSULAN PENYERAHAN TERSANGKA DAN BARANG BUKTI A.N….YANG DISANGKA MELANGGAR
PASAL…
32. P-24 BERITA ACARA PENDAPAT
33. P-25 SURAT PERINTAH MELENGKAPI BERKAS PERKARA
34. P-26 SURAT KETETAPAN PENGHENTIAN PENUNTUTAN
35. P-27 SURAT KETETAPAN PENCABUTAN PENGHENTIAN PENUNTUTAN
36. P-28 RIWAYAT PERKARA
37. P-29 SURAT DAKWAAN
38. P-30 CATATAN PENUNTUT UMUM
39. P-31 SURAT PELIMPAHAN PERKARA ACARA PEMERIKSAAN BIASA
40. P-32 SURAT PELIMPAHAN PERKARA ACARA PEMERIKSAAN SINGKAT
41. P-33 TANDA TERIMA SURAT PELIMPAHAN PERKARA ACARA PEMERIKSAAN BIASA/SINGKAT
42. P-34 TANDA TERIMA BARANG BUKTI
43. P-35 LAPORAN PELIMPAHAN PERKARA
44. P-36 PERMINTAAN BANTUAN PENGAWALAN TAHANAN/PENGAMANAN PERSIDANGAN
45. P-37 SURAT PANGGILAN SAKSI AHLI/TERDAKWA/TERPIDANA
46. P-38 BANTUAN PEMANGGILAN SAKSI AHLI/ TERDAKWA TERPIDANA
47. P-39 LAPORAN HASIL PERSIDANGAN
48. P-40 PERLAWANAN JAKSA PENUNTUT UMUM TERHADAP PENETAPAN KETUA PENGADILAN NEGERI/ PENETAPAN
HAKIM
49. P-41 RENCANA TUNTUTAN PIDANA
50. P-42 SURAT TUNTUTAN
 55. P-47 MEMORI KASASI
56. P-48 SURAT PERINTAH PELAKSANAAN PUTUSAN PENGADILAN
57. P-49 SURAT KETETAPAN GUGURNYA/HAPUSNYA WEWENANG MENGEKSEKUSI
58. P-50 USUL PERMOHONAN KASASI DEMI KEPENTINGAN HUKUM
59. P-51 PEMBERITAHUAN PEMIDANAAN BERSYARAT
60. P-52 PEMBERITAHUAN PELAKSANAAN PELEPASAN BERSYARAT ORDINANSI TAHUN
1939 NO 77 JO PASAL 15 KUHP DAN PASAL 27 AYAT 1 UU NO. 5 TAHUN 1991
61. P-53 KARTU PERKARA TINDAK PIDANA

4) KODE REGISTER PERKARA

1. RP-1 REGISTER PENERIMAAN LAPORAN
2. RP-2 REGISTER PERKARA TAHAP PENYELIDIKAN
3. RP-3 REGISTER PERKARA TAHAP PENYIDIKAN
4. RP-4 REGISTER PERMINTAAN KETERANGAN (PANGGILAN)
5. RP-5 BUKU PERKARA JAKSA KEGIATAN PENYIDIKAN
6. RP-6 REGISTER PEMBERITAHUAN DIMULAINYA PENYIDIKAN/DIHENTIKANNYA
PENYIDIKAN TINDAK PIDANA
7. RP-7 REGISTER PENERIMAAN BERKAS PERKARA TAHAP PERTAMA
8. RP-8 REGISTER PERKARA PEMERIKSAAN TAMBAHAN
9. RP-9 REGISTER PERKARA TAHAP PENUNTUTAN
10. RP-10 REGISTER PERKARA TAHAP PENUNTUTAN TINDAK PIDANA
11. RP-11 REGISTER UPAYA HUKUM DAN GRASI
12. RP-12 REGISTER PELAKSANAAN PUTUSAN/PIDANA BERSYARAT DAN GUGURNYA
KEWENANGAN MENGEKSEKUSI SERTA PELEPASAN BERSYARAT TINDAK PIDANA
13. RP-13 REGISTER PERKARA ACARA PEMERIKSAAN CEPAT DAN EKSEKUSI
14. RP-14 REGISTER - BUKU PERKARA JAKSA PENUNTUT UMUM

5) KODE LAPORAN PERKARA

1. LP-1 LAPORAN BULANAN KEGIATAN PENYELIDIKAN
2. LP-2 LAPORAN BULANAN KEGIATAN PENYIDIKAN
3. LP-3 LAPORAN BULANAN PEMBERITAHUAN DIMULAINYA PENYIDIKAN
4. LP-4 LAPORAN PENERIMAAN BERKAS PERKARA TAHAP PERTAMA
5. LP-4A LAPORAN PENERIMAAN BERKAS PERKARA TAHAP II
6. LP-5 LAPORAN PEMERIKSAAN TAMBAHAN
7. LP-6 LAPORAN KEGIATAN PENUNTUTAN
8. LP-7 LAPORAN REKAPITULASI KEGIATAN PENUNTUTAN (ACARA PEMERIKSAAN
BIASA/SINGKAT) TINDAK PIDANA
9. LP-8 LAPORAN REKAPITULASI KEGIATAN PENUNTUTAN (ACARA PEMERIKSAAN CEPAT)
10. LP-9 LAPORAN PENGHENTIAN PENUNTUTAN - PENYAMPINGAN PERKARA
11. LP-10 LAPORAN DATA UPAYA HUKUM DAN GRASI
12. LP-11 LAPORAN REKAPITULASI UPAYA HUKUM DAN GRASI
13. LP-12 LAPORAN DATA PELAKSANAAN PUTUSAN PENGADILAN
14. LP-13 LAPORAN DATA PEMIDANAAN BERSYARAT
15. LP-14 LAPORAN DATA PELEPASAN BERSYARAT
16. LP-15 REKAPITULASI LAPORAN PERKARA PENTING
17. LP-16 LAPORAN TRIWULAN PUTUSAN-PUTUSAN PIDANA MATI
18. LP-17 LAPORAN TRIWULAN PENYELESAIAN PERKARA ORANG MATI
19. LP-18 LAPORAN TAHUNAN

6) BENTUK FORMULIR TAHANAN

1. T-1 SURAT PERINTAH PENANGKAPAN
2. T-2 SURAT PERINTAH PENANGKAPAN
3. T-3 PERMINTAAN PERPANJANGAN PENAHANAN
4. T-4 SURAT PERPANJANGAN PENAHANAN
5. T-5 PENOLAKAN PERMINTAAN PERPANJANGAN PENAHANAN
51. P-43 LAPORAN TUNTUTAN PIDANA 6. T-6 PERMINTAAN PERPANJANGAN TERHADAP TERSANGKA – TERDAKWA
52. P-44 LAPORAN JPU SEGERA SETELAH PUTUSAN 7. T-7 SURAT PERINTAH PENAHANAN/PENGALIHAN JENIS PENAHANAN (TINGKAT
53. P-45 LAPORAN PUTUSAN PENGADILAN PENUNTUTAN)
54. P-46 MEMORI BANDING 8. T-8 SURAT PERINTAH PENANGGUHAN PENAHANAN/PENGELUARAN DARI TAHANAN/
 PENCABUTAN PENANGGUHAN PENAHANAN
9. T-9 PEMINDAHAN TAHANAN
10. T-10 SURAT IJIN MENGUNJUNGI TAHANAN
11. T-11 SURAT PERINTAH PEMERIKSAAN KESEHATAN TAHANAN
12. T-12 PERMINTAAN PEMERIKSAAN KESEHATAN TAHANAN
14. T-13 PANGGILAN TAHANAN
15. T-14 BANTUAN PENCARIAN – PENANGKAPAN
16. T-15 BANTUAN PENAYANGAN BURONAN

7) BENTUK REGISTER TAHANAN

1. RT-1 REGISTER TAHANAN TAHAP PENYIDIKAN
2. RT-2 REGISTER SURAT PERPANJANGAN PENAHANAN
3. RT-3 REGISTER TAHANAN TAHAP PENUNTUTAN

8) BENTUK LAPORAN TAHANAN

1. LT-1 LAPORAN BULANAN TAHANAN TAHAP PENYIDIKAN
2. LT-2 LAPORAN BULANAN TAHANAN TAHAP PENUNTUTAN

9) BENTUK FORMULIR BENDA SITAAN-BARANG BUKTI

1. B-1 PERMINTAAN IJIN PENGGELEDAHAN/PENYITAAN
2. B-2 LAPORAN UNTUK MENDAPATKAN PERSETUJUAN PENGGELEDAHAN /PENYITAAN
3. B-3 MOHON IJIN DARI GUBERNUR BANK INDONESIA UNTUK MEMERIKSA KEUANGAN
4. B-4 SURAT PERINTAH PENGGELEDAHAN/PENYEGELAN/PENYITAAN/ PENITIPAN
5. B-5 PERMINTAAN IZIN KHUSUS UNTUK MEMBUKA MEMERIKSA DAN MENYITA SURAT
6. B-6 PERMINTAAN IZIN KHUSUS UNTUK MEMBUKA MEMERIKSA DAN MENYITA SURAT
7. B-7 COPY PEMBERITAHUAN SURAT PERINTAH PENYITAAN BARANG BUKTI OLEH
KEJAKSAAN
8. B-8 PEMBERITAHUAN PENCABUTAN STATUS PENYITAAN BARANG BUKTI OLEH
KEJAKSAAN
9. B-9 LABEL BENDA SITAAN/BARANG BUKTI
10. B-10 KARTU BARANG BUKTI
11. B-11 PERMINTAAN PENELITIAN BENDA SITAAN/BARANG BUKTI
12. B-12 PEMBERITAHUAN DAN PERMINTAAN PERSETUJUAN LELANG BENDA
SITAAN/BARANG BUKU YANG LEKAS RUSAK/MEMBAHAYAKAN/BIAYA TINGGI
13. B-13 PERMOHONAN IZIN UNTUK MELELANG BENDA SITAAN/BARANG BUKTI
BERDASARKAN PASAL 45 KUHP.
14. B-14 SURAT PERINTAH LELANG BENDA SITAAN/BARANG BUKTI
15. B-15 PERMINTAAN BANTUAN PELELANGAN BENDA SITAAN/BARANG BUKTI
16. B-16 LAPORAN PELAKSANAAN LELANG BENDA SITAAN/BARANG BUKTI BERDASARKAN
PASAL 45 KUHAP
17. B-17 SURAT KETETAPAN PENGEMBALIAN BENDA SITAAN/BARANG BUKTI YANG TIDAK
DIPERLUKAN LAGI BAGI KEPENTINGAN PENYITAAN/PENUNTUTAN
18. B-18 SURAT PERINTAH PELIMPAHAN BARANG RAMPASAN
19. B-19 PERMOHONAN IZIN PELELANGAN BARANG BUKU YANG DIKEMBALIKAN TETAPI
TIDAK DIAMBIL BARANG TEMUAN
20. B-20 PERMOHONAN IZIN PEMANFAATAN/PENYERAHAN PEMUSNAHAN BARANG
TERLARANG/ BARANG BUKTI YANG DIKEMBALIKAN TETAPI TIDAK
DIAMBIL/BARANG TEMUAN
21. B-21 SURAT PERINTAH PEMANFAATAN/PENYERAHAN/PEMUSNAHAN BARANG
TERLARANG/ BARANG BUKTI YANG DIKEMBALIKAN TETAPI TIDAK DIAMBIL
BARANG TEMUAN *)
22. B-22 LAPORAN PELAKSANAAN PEMANFAATAN/ PENYERAHAN/ PEMUSNAHAN BARANG
TERLARANG ATAS BARANG BUKTI YANG DIKEMBALIKAN TETAPI TIDAK DIAMBIL
BARANG/TEMUAN
 11) KODE LAPORAN BENDA SITAAN - BARANG BUKTI
1. LB-1 LAPORAN BULANAN BENDA SITAAN DAN BARANG
BUKTI
2. LB-2 LAPORAN PENYELESAIAN BARANG BUKTI
3. LB-3 LAPORAN BARANG BUKTI YANG SUDAH
MEMPEROLEH KEKUATAN HUKUM TETAP DAR
PENGADILANTINDAK PIDANA
4. LB-4 LAPORAN PENYELESAIAN BARANG RAMPASAN
UNTUK NEGARA TINDAK PIDANA
5. LB-5 LAPORAN TRIWULAN PENYELESAIAN BARANG
TEMUAN

12) KODE FORMULIR DENDA

1. D-1 TAGIHAN DENDA UANG PENGGANTI BIAYA PERKARA
2. D-2 SURAT PERNYATAAN KESANGGUPAN MELUNASI
PEMBAYARAN DENDA
3. D-3 TANDA TERIMA PEMBAYARAN DENDA/DENDA
GANTI/UANG PENGGANTI/BIAYA PERKARA
4. D-4 SURAT PERINTAH PENYERAHAN DENDA/DENDA
GANTI/UANG PENGGANTI/ BIAYA PERKARA

13) KODE REGISTER HASIL DINAS

1. RHD REGISTER HASIL DINAS

14) KODE LAPORAN HASIL DINAS

1. LD LAPORAN HASIL DINAS

15) BENTUK DAN KODE BERITA ACARA

BA-1 BERITA ACARA PEMERIKSAAN SAKSI - TERSANGKA
BA-2 BERITA ACARA PENGAMBILAN SUMPAH - JANJI SAKSI
BA-3 BERITA ACARA PENGAMBILAN SUMPAH - JANJI ORANG AHLI
BA-4 BERITA ACARA PEMERIKSAAN TAMBAHAN SAKSI – AHLI
BA-5 BERITA ACARA PENDAPAT (RESUME)
BA-6 BERITA ACARA PELAKSANAAN PENETAPAN HAKIM
BA-7 BERITA ACARA PEMERIKSAAN TAMBAHAN
BA-8 BERITA ACARA PELAKSANAAN PUTUSAN PENGADILAN
BA-9 BERITA ACARA PELAKSANAAN PIDANA MATI
BA-10 BERITA ACARA PELAKSANAAN PERINTAH PENAHANAN
PENAHANAN LANJUTAN
BA-11 BERITA ACARA PELAKSANAAN PERINTAH PENGALIHAN JENIS
PENAHANAN
BA-12 BERITA ACARA PELAKSANAAN PENANGGUHAN PENAHANAN
BA-13 BERITA ACARA PERINTAH MENGELUARAN TAHANAN
BA-14 BERITA ACARA PELAKSANAAN PERINTAH PENCABUTAN
PENANGGUHAN PENAHANAN
BA-15 BERITA ACARA PENERIMAAN DAN PENELITIAN TERSANGKA
BA-16 BERITA ACARA PENGGELEDAHAN - PENYITAAN
BA-17 BERITA ACARA PENITIPAN BARANG BUKTI
BA-18 BERITA ACARA PENERIMAAN DAN PENELITIAN BENDA
SITAAN/BARANG BUKTI
BA-19 BERITA ACARA PELAKSANAAN PUTUSAN HAKIM ATAS
BARANG BUKTI BENDA SITAAN YANG BERSIFAT TERLARANG
ATAU DILARANG DIEDARKAN YANG DIRAMPAS UNTUK
NEGARA/DIMUSNAHKANI DIMANFAATKAN UNTUK
KEPENTINGAN NEGARA
BA-20 BERITA ACARA PENGAMBILAN BARANG BUKTI
10) KODE REGISTER BENDA SITAAN - BARANG BUKTI
BA-21 BERITA ACARA PENYERAHAN TANGGUNG JAWAB ATAS
1. RB-1 REGISTER BENDA SITAAN
BARANG RAMPASAN/BARANG BUKTI YANG DIKEMBALIKAN
2. RB-2 REGISTER BARANG BUKTI DAN BARANG TEMUAN TETAPI TIDAK DIAMBIL/BARANG TEMUAN UNTUK DILELANG
 BA-22 BERITA ACARA PENYERAHAN BARANG SITAAN YANG 25. B-95-E-ES-3-1995 PERIHAL PENDOKUMENTASIAN PERKARA-PERKARA PENTING YANG
BERSIFAT TERLARANG/BARANG RAMPASAN/BARANG BUKTI TGL 10 MARET 1995 BERSKALA NASIONAL DAN MEMPUNYAI NILAI HISTORIS
YANG DIKEMBALIKAN TETAPI TIDAK DIAMBIL/BARANG 26. KEPRES NO. 21 TAHUN 1995 TGL PERIHAL PENJUALAN. PEMILIKAN DAN PENGGUNAAN GERGAJI RANTAI
TEMUAN UNTUK DIMANFAATAN/DIMUSNAHKAN *) 24 APRIL 1995
BA-23 BERITA ACARA PEMUSNAHAN BARANG BUKTI 27. KEPRES NO. 22 TAHUN 1995 TGL PERIHAL PEMBENTUKAN TIM HUTAN TERPADU
24 APRIL 1995
28. SE-002-JA-4-1995 PERIHAL PERKARA PENTING TINDAK PIDANA UMUM LAIN
B. JUKNIS PIDANA UMUM TGL. 28 APRIL 1995
1) UMUM
1. KEP-033-JA-3-1993 PERIHAL EKSAMINASI PERKARA
TGL 22 MARET 1993
2. KESEPAKATAN BERSAMA KETUA PERIHAL TATA CARA PENYELESAIAN PERKARA PELANGGARAN LALU
MA, MENKEH, JA, KAPOLRI DST LINTAS JALAN TERTENTU
TGL 19 JUNI 1993
3. INS-010-JA-7-1993 PERIHAL TATA CARA PENYELESAIAN PERKARA LALU LINTAS JALAN
TGL 10 JULI 1993 TERTENTU
4. B-299-E-7-1993 PERIHAL PENYELESAIAN PERKARA PELANGGARAN LALU LINTAS JALAN
TGL 16 JULI 1993 TERTENTU
5. B-341-E-EPL-8-1993 PERIHAL TATA CARA PENYELESAIAN PERKARA LALU LINTAS TERTENTU
TGL 5 AGUSTUS 1993
6. B-373-E-EPL-8-1993 PERIHAL PENYELESAIAN TINDAK PIDANA SEBAGAIMANA DIATUR DALAM UU
TGL 23 AGUSTUS 1993 NO. 14/1992 DAN KONSEP TABEL JENIS PELANGGARAN BERDASARKAN UU
NO. 14/1992
7. B-374-E-EPL-8-1993 PERIHAL TATA CARA PENYELESAIAN PERKARA LALU LINTAS JALAN
TGL 23 AGUSTUS 1993 TERTENTU
8. B-402-9-1993 PERIHAL PENANGANAN DAN PENYELESAIAN PERKARA TINDAK PIDANA
TGL 8 SEPTEMBER 1993 LINGKUNGAN
9. S-3920-A-5-1993 PERIHAL PENGGANTIAN BIAYA ADMINISTRASI BANK RAKYAT INDONESIA
TGL 28 SEPTEMBER 1993
10. B-460-E-9-1993 PERIHAL BAHAN MASUKAN UNTUK RAPAT KOORDINASI MAHKEHJAPOL
TGL 30 SEPTEMBER 1993
11. B-502-E-EPL-10-1993 PERIHAL PENGGANTIAN BIAYA ADMINISTRASI BANK RAKYAT INDONESIA
TGL 16 OKTOBER 1993
12. B-540-E-11-1993 PERIHAL TATA CARA TINDAKAN KEPOLISIAN TERHADAP
TGL 4 NOPEMBER 1993 ANGGOTA/PIMPINAN MPR DAN DPR
13. R-07-E-1-1994 PERIHAL KEJAHATAN TERHADAP NYAWA YANG DILAKUKAN SECARA SADIS
TGL 29 JANUARI 1994
14. KEP-027-JA-03-1994 PERIHAL PENGELOMPOKKAN JENIS-JENIS PERKARA TINDAK PIDANA UMUM
TGL 5 MARET 1994
15. INS-004-JA-3-1994 PERIHAL PENGENDALIAN PERKARA PENTING TINDAK PIDANA UMUM
TGL 9 MARET 1994
16. R-16-E-3-1994 PERIHAL PENGENDALIAN PERKARA PENTING TINDAK PIDANA UMUM
TGL 11 MARET 1994
17. B-250-E-EPL-1-3-1994 PERIHAL PENANGANAN DAN PENYELESAIAN PERKARA TINDAK PIDANA
TGL 12 MARET 1994 LINGKUNGAN
18. JUKLAK-001-JA-6-1994 PERIHAL EKSAMINASI PERKARA
TGL 9 JUNI 1994
19. B-404-E-6-1994 PERIHAL PENGISIAN FORMULIR DAFTAR PERKARA TILANG DAN
TGL 18 JUNI 1994 PENYELESAIAN SERTA LAPORAN
20. B-416-E-6-1994 PERIHAL PENYELESAIAN PERMASALAHAN PERKARA PELANGGARAN LALU
TGL 30 JUNI 1994 LINTAS JALAN TERTENTU
21. B-483-E-8-1994 PERIHAL PENERAPAN DAN PENEGAKAN PERATURAN
TGL 1 AGUSTUS 1994 PERUNDANGUNDANGAN YANG BERKAITAN DENGAN HAK ATAS KEKAYAAN
INTELEKTUAL/IPR
22. B-566-E-9-1994 PERIHAL PENANGANAN PERKARA PEMALSUAN ROKOK STATE EXPRESS DAN
TGL 30 SEPTEMBER 1994 CRAVEN A A.N. TERDAKWA IR. BAMBANG SOELISTYO DKK
23. B-576-E-10-1994 PERIHAL KEBERHASILAN JAKSA PENUNTUTAN UMUM DALAM PENERAPAN,
TGL 10 OKTOBER 1994 PENEGAKAN DAN PELAYANAN HUKUM
24. R-05-E-ES-2-1995 PERIHAL PELAPORAN PENGENDALIAN PERKARA TINDAK PIDANA UMUM
TGL 9 PEBRUARI 1995
29. B-185-E-5-1995 PERIHAL PERANAN MASYARAKAT DALAM PENEGAKAN HUKUM
TGL 3 MEI 1995
30. B-186-E-5-1995 PERIHAL KECERMATAN PENANGANAN DAN PENYELESAIAN SUATU
TGL 3 MEI 1995 PERANAN KASUS/PERKARA
31. B-187-E-5-1995 PERIHAL PERLINDUNGAN TERHADAP KORBAN KEJAHATAN
TGL 3 MEI 1995
32. B-188-E-5-1995 PERIHAL POLA PENANGANAN DAN PENYELESAIAN PERKARA TINDAK
TGL 3 MEI 1995 PIDANA LINGKUNGAN
33. B-189-E-5-1995 PERIHAL POLA PENANGANAN DAN PENYELESAIAN PERKARA KEHUTANAN
TGL 3 MEI 1995
34. B-190-E-5-1995 PERIHAL POLA PENANGANAN DAN PENYELESAIAN PERKARA KEHUTANAN
TGL 3 MEI 1995 HAK/IPR
35. B-191-E-5-1995 PERIHAL PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN EKSAMINASI PERKARA TINDAK
TGL 3 MEI 1995 PIDANA UMUM
36. B-337-E-5-1995 PERIHAL PENERAPAN PASAL 335 KUHP
TGL 23 MEI 1995
37. B-255-E-6-1995 PERIHAL POLA PENANGANAN DAN PENYELESAIAN PERKARA KEJAHATAN
TGL 7 JUNI 1995 DENGAN KEKERASAN
38. B-272-E.4.1-EPL.1-06-95 PERIHAL PENYAMPAIAN KEPUTUSAN PRESIDEN NO.21 DAN 22 TAHUN 1995
TGL 15 JUNI 1995
39. B-265-E-EPK-8-1995 PERIHAL PENANGANAN PELUMAS BERKAS
TGL 22 AGUSTUS 1995
40. B-377-E-9-1995 PERIHAL TATA CARA TINDAKAN KEPOLISIAN TERHADAP
TGL 15 SEPTEMBER 1995 ANGGOTA-ANGGOTA/ PIMPINAN MPRS DAN DPRGR
41. B-522-11-1995 PERIHAL PENYELESAIAN HASIL OPERASI WANA KERTA II DAN OPERASI
TGL 3 NOPEMBER 1995 WANA TATA LESTARI II
42. B-532-E-11-1995 PERIHAL PETUNJUK TEKNIS TENTANG PENUNTUTAN TERHADAP ANAK
TGL 9 NOPEMBER 1995
43. B-40-E.1-ES-1-96 PERIHAL KEPUTUSAN MENDAGRI DAN MENHANKAM TENTANG JUKLAK
TGL 22 JANUARI 1996 PERIZINAN SEBAGAIMANA DIATUR DALAM PS. 510 KUHP DAN
PEMBERITAHUAN SEBAGAIMANA DIATUR DALAM NO.5/PNPS/TH.1963
TENTANG KEGIATAN POLITIK.
44. B-58-E-EPL.2-1-1996 PERIHAL PERHATIAN KHUSUS TERHADAP PENANGANAN KASUS PERKARA
TGL 31 JANUARI 1996 HAKI
45. B-164-WK PRES SET-1-96 PERIHAL GANGGUAN TERHADAP KEAMANAN HUTAN
TGL 31 JANUARI 1996
46. B-162-E.4-EPL.1-3-96 PERIHAL GANGGUAN TERHADAP KEAMANAN HUTAN
TGL 25 MARET 1996
47. B-282-E-6-1996 PERIHAL PENYELESAIAN YUSTISI HASIL OWL-II DAN OWK- II
TGL 11 JUNI 1996
48. B-291-E.3-EPO.3-6-1996 PERIHAL PENYEMPURNAAN JUKNIS JAM PIDUM NOMOR: B-191/E/5/1995
TGL 19 JUNI 1996
49. B-409-ES-8-1996 PERIHAL SARAN UPAYA HUKUM DALAM RANGKA MENANGGULANGI
TGL 26 AGUSTUS 1996 KEJAHATAN PERAMPOKAN YANG DISERTAI DENGAN KEKERASAN
50. B-421-E.3-EPO.1-8-96 PERIHAL BERJUDI, OKNUM PEJABAT DAN DUA PENGUSAHA DI TANGKAP
TGL 30 AGUSTUS 1996
51. B-517-E-EPL.1-10-1996 PERIHAL LAPORAN PELAKSANAAN PAMHUT BULAN JULI 1996
TGL 14 OKTOBER 1996
52. B-116-E.4-EPL-3-1997 PERIHAL KEPUTUSAN BERSAMA MENKEU, MENHUT, JAKSA AGUNG RI.
TGL. 19 MARET 1997 DAN KAPOLRI
53. B-137-E.4.1-EPL.1-03-1997 TGL. PERIHAL PENYAMPAIAN SURAT EDARAN KETUA BAPEDAL NOMOR:
31 MARET 1997 8/SE/02/1 997
54. B-200-E-5-1997 PERIHAL LAPORAN KASUS/PERKARA PEMILU TAHUN 1997 TGL. 16 FEBRUARI 2000 (AGREEMENT ESTABLISHING THE WORLD TRADE ORGANIZATION) PADA
TGL. 26 MEI 1997 TGL. 1 JANUARI 2000
55. B-203-E-EPL.1-5-1997 PERIHAL PETUNJUK TEHNIS PENANGANAN DAN PENYELESAIAN PERKARA 84. B-08-E-02-2000 PERIHAL HUKUM POSITIF PENANGANAN PERIKANAN DAN TERUMBU
TGL. 29 MEI 1997 KEHUTANAN TGL. 28 FEBRUARI 2000 KARANG
56. B-231-E.4.1-EPL.1-VI-1997 TGL. PERIHAL SURAT KEPUTUSAN PANGAB NO: SKEP/177/IV/1997 TGL. 23 85. B-05-E-4-2000 PERIHAL JABATAN RANGKAP ANGGOTA DPR DENGAN ADVOKAT
2 JUNI 1997 APRIL 1997 TGL. 11 APRIL 2000
57. B-219-E-EPL.1-5-1997 PERIHAL TINDAK LANJUT KAMPANYE PEMBERANTASAN PERDAGANGAN 86. B-07/E.1/EPL-1/05/2000 PERIHAL KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN
TGL. 6 JUNI 1997 SATWA YANG DILINDUNGI SECARA TIDAK SAH
58. B-328-E.4.1-EPL.1-10-1997 TGL. PERIHAL ANTISIPASI KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN
22 OKTOBER 1997
59. B-67-E-2-1998 PERIHAL SURAT KEPUTUSAN BERSAMA KETUA MAHKAMAH AGUNG R I , ME
TGL. 12 FEBRUARI 1998 NTERI KEHAKIMAN RI, JAKSA AGUNG RI DAN KAPOLRI TGL. 5 PEBRUARI
1998
60. B-136-E.4.3-1998 PERIHAL TINDAK LANJUT PENANGANAN KASUS PEMBAKARAN LAHAN
DENGAN CARA BAKAR
61. B-410-E.4-EPL.2-08-1998 PERIHAL SURAT KEPUTUSAN MENPERINDAG TENTANG TANDA TERA
TGL. 25 AGUSTUS 1998 TAHUN 1999
62. B-437-E.4-EPL.2-08-1998 PERIHAL UU NO.20 TH.1997 TENTANG NEGARA BUKAN PAJAK DAN
TGL. 31 AGUSTUS 1998 PERATURAN PELAKSANAANNYA
63. B-460-E.2-EPK-9-1998 PERIHAL PENYAMPAIAN SALINAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI
TGL. 3 SEPTEMBER 1998 UNDANG-UNDANG NO 2 TAHUN 1998
64. B-503-E.2-EPK.1-09-1998 PERIHAL INFORMASI TENTANG TAHANAN WARGA NEGARA FILIPINA
TGL. 14 SEPTEMBER 1998
65. B-504-E.2-EPK.1-9-1998 PERIHAL HASIL RAPAT BIDANG EKONOMI KEUANGAN DAN INDUSTRI
TGL 14 SEPTEMBER 1998 TERBATAS
66. R-50-E-11-1998 PERIHAL PENANGANAN PERKARA TINDAK PIDANA UMUM YANG BERKAITAN
TGL. 12 NOPEMBER 1998 DENGAN GANGGUAN KEAMANAN SELAMA SIDANG ISTIMEWA MPR 1998
67. B-729-E.4-EPL.2-12-1998 PERIHAL “LEGISLASI PERLINDUNGAN HUKUM PEKERJA ANAK”OLEH
TGL. 4 DESEMBER 1998 MENTERI TENAGA KERJA R.I.
68. B-741-E-EPO.1-XII-1998 PELAKSANAAN UU NO.3 TAHUN 1997 TENTANG PENGADILAN ANAK
TGL 4 DESEMBER 1998
69. B-763-E-ES-12-1998 PERIHAL PERUBAHAN KEPUTUSAN MENTERI KEHAKIMAN RI
TGL. 15 DESEMBER 1998 NOMOR:M.04.PR.07.03 TAHUN 1985
70. B-92-E-EPK-02-1999 PERIHAL PERKARA-PERKARA KERUSUHAN
TGL. 2 FEBRUARI 1999
71. R-5-E-2-1999 PERIHAL MEMPERCEPAT PENYELESAIAN PERKARA KERUSUHAN
TGL. 8 FEBRUARI 1999
72. B-129-E.3-EPO.1-2-1999 PERIHAL PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NO. 3 TAHUN 1997 TENTANG
TGL. 11 FEBRUARI 1999 PENGADILAN ANAK
73. B-07-E-ES.1-2-1999 PERIHAL AKURASI DATA PERKARA DAN MEKANISME PENGIRIMAN LAPORAN
TGL. 17 FEBRUARI 1999 BULANAN
74. B-08-E-03-1999 PERIHAL MENGEFEKTIFKAN FORUM DILJAPOL DAERAH TINGKAT I/II
TGL. 3 MARET 1999
75. B-264-E-3-1999 PERIHAL PENYAMPAIAN HIMPUNAN DELIK PEMILU DAN DELIK DI LUAR
TGL. 13 MARET 1999 UNDANG-UNDANG PEMILU
76. B-09-E-04-1999 PERIHAL PENANGANAN PERKARA TINDAK PIDANA PEMILU DAN TINDAK
TGL. 6 APRIL 1999 PIDANA YANG BERKAITAN DALAM PENYELENGGARAAN PEMILU
77. B-10-E.4-EPL.1-04-1999 PERIHAL PENYAMPAIAN SALINAN PERATURAN PEMERINTAH NO.16 TAHUN
TGL. 13 APRIL 1999 1999
78. B-11-E.2-EPK.1-4-1999 PERIHAL PENYAMPAIAN SK. MENPORA DAN SK KETUA YPPO
TGL. 16 APRIL 1999
79. B-419-E.4-EPL.2-04-1999 PERIHAL MELAPORKAN PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG YANG DAPAT
TGL. 23 APRIL 1999 DIKATEGORIKAN YURISPRUDENSI KE KEJAKSAAN AGUNG. R.I
80. B-18-E.1-ES-06-1999 PERIHAL PENYAMPAIAN SURAT EDARAN JAKSA AGUNG RI NO.: SE-
TGL. 1 JUNI 1999 002/J.A.5/1999
81. B-19-E.1-6-1999 TGL. PERIHAL PENANGANAN PELANGGARAN HUKUM SELAMA PEMILU 1999
17 JUNI 1999
82. B-01-E.4-EPL-02-2000 PERIHAL KEBIJAKAN DAN PROGRAM AKSI PENANGGULANGAN MASALAH
TGL. 15 FEBRUARI 2000 PERTAMBANGAN TANPA IZIN (PETI)
83. B-2-E.4-EPL.1-02-2000 PERIHAL BERLAKUNYA PERSETUJUAN ORGANISASI PERDAGANGAN DUNIA
87. B-10-E-5-2000
TGL. 5 JUNI 2000
88. B-12-E-EJP-07-2000
TGL. 17 JULI 2000
89. B-13-E-EJP-07-2000
TGL. 17 JULI 2000
90. B-25-E.1-ES-09-2000
TGL. 14 SEPTEMBER 2000
91. B-6-E-EJP-10-2000
TGL 11 OKTOBER 2000
92. INPRES NO. 5 TAHUN 2001 TGL
19 APRIL 2001
93. B-03-E-EJP-04-2001
TGL 23 APRIL 2001
94. B-06-E-EJP-05-2001
TGL. 15 MEI 2001
95. B-08-E-EJP-05-2001
TGL. 15 MEI 2001
96. B-09-E-EJP-05-2001
TGL. 15 MEI 2001
97. B-934-MEN-LH-5-2001
TGL. 31 MEI 2001
98. B-12-E-EJP-06-2001
TGL. 27 JUNI 2001
99. SE NO. 1794-MENHUT-VI-2001
TGL 18 OKTOBER 2001
100. 2673-DJ-V-LH-2001
TGL. 30 NOVEMBER 2001
101. B-16-E-EJP-12-2001
TGL. 24 DESEMBER 2001
102. B-01-E-EJP-01-2002
TGL. 2 JANUARI 2002
103. B-02-E-EJP-01-2002
TGL. 14 JANUARI 2002
104. B-34-1-2002
TGL. 25 JANUARI 2002
105. B-60-E-EJP-01-2002
TGL. 29 JANUARI 2002
106. LAMPIRAN SURAT JAMPIDUM NO.
B-60-E-EJP-01-2002
TGL 29 JANUARI 2002
107. B-16-E-EJP-03-2002
TGL. 11 MARET 2002
108. H2-UM01.02.02-32
TGL. 11 MARET 2002
109. B-2-I-E-04-2002
TGL. 2 APRIL 2002
110. SE-004-A-JA-05-2002
TGL. 14 MEI 2002
PERIHAL KODE SURAT MENYURAT LINGKUNGAN PIDANA UMUM
KEJAKSAAN R.I
PERIHAL PENANGANAN/PENYELESAIAN PERKARA PIDANA TENTANG HAK
ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL
PERIHAL PENANGANAN/PENYELESAIAN PERKARA-PERKARA HAKI
PERIHAL SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENGAWASAN OBAT
DAN MAKANAN TENTANG PETUNJUK TEHNIS PEMERIKSAAN PSIKOTROPIKA
DAN NARKOTIKA, TGL. 3 APRIL 2000 NOMOR: HK.00.06.6.011.33.
PERIHAL PUNGUTAN DR DAN PSDH
PERIHAL PEMBERANTASAN PENEBANGAN KAYU ILLEGAL (ILLEGAL
LOGGING)DAN PEREDARAN HASIL HUTAN ILLEGAL DI KAWASAN
EKOSISTEM LEUSER DAN TAMAN NASIONAL TANJUNG PUTING
PERIHAL PENYITAAN KAPAL YANG MENGANGKUT KAYU ILEGAL
PERIHAL LAPORAN PENANGANAN PENYELESAIAN PERKARA PENTING (PK.
TING)
PERIHAL TINDAK PIDANA KEHUTANAN SEBAGAI PERKARA (PK. TING)
PERIHAL LAPORAN KASUS-KASUS PELEDAKAN BOM
PERIHAL PELAKSANAAN PERATURAN PEMERINTAH NO.7 TAHUN 1999
PERIHAL PELAKSANAAN PERATURAN PEMERINTAH NO.7 TAHUN 1999
PERIHAL PENERTIBAN-PENERTIBAN IPK, HPHH, IPPK, IPKR, DAN
PENETAPAN P2LHP, P3KB, P2SKHH, SERTA PENDISTRIBUSIAN BLANKO
DOKUMEN SKSHH
PERIHAL PENYAMPAIAN EDARAN MENHUT NO. 794/MENHUT-VI/2001
PERIHAL PEMBAJAKAN PRODUK KARYA REKAMAN SUARA
PERIHAL SURAT EDARAN MENTERI KEHUTANAN NO.
1794/MENHUT/VI/2001
PERIHAL PENANGGULANGAN MASALAH PETI DAN PENCURIAN PASIR LAUT
DI-KEPULAUAN RIAU
PERIHAL PEMBERLAKUAN PERADILAN UMUM BAGI ANGGOTA POLRI
PERIHAL PEDOMAN TEKNIS YUSTISIAL PENANGANAN PERKARA TINDAK
PIDANA LINGKUNGAN HIDUP
PERIHAL PEDOMAN TEKNIK YUSTISIAL PENANGANAN PERKARA TINDAK
PIDANA UNGKUNGAN HIDUP
PERIHAL PENGENDALIAN PERKARA PENTING TINDAK PIDANA UMUM
PERIHAL BAHAN UNTUK POSISI INDONESIA
PERIHAL PENANGANAN KASUS HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL (HAKI)
PERIHAL PEMBERLAKUAN KEKUASAAN PERADILAN UMUM BAGI ANGGOTA
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
 111. B-98-E-EJP-05-2002 PERIHAL PENANGANAN DAN PENANGGUHAN TGL 14 JUNI 1994 TINDAK PIDANA DALAM KEGIATAN DEMONTRASI/UNJUK RASA.
TGL 15 MEI 2002 11. B-203-E-EPK.3-95 PERIHAL KECERMATAN PENANGANAN PERKARA
112. B-358-E-EJP-05-2002 PERIHAL AKURATISASI DATA PERKARA HAKI, NARKOBA, JUDI PORNOGRAFI TGL 5 MEI 1995
TGL. 30 MEI 2002 & PORNOAKSI 12. B-500-E-10-95 PERIHAL PERUMUSAN LOCUS DAN TEMPUS DELICTI DALAM SURAT DAKWAAN
113. B-379-E-EJP-06-2002 PERIHAL PENGENDALIAN DAN PENGADMINISTRASIAN PERKARA NARKOTIKA TGL 16 OKTOBER 1995
TGL. 10 JUNI 2002 13. B-179-E-EPL.2-3-96 PERIHAL TINDAK LANJUT RAPAT KERJA BAPAK WAKIL PRESIDEN DENGAN
114. R-47-E-QP-06-2002 PERIHAL LAPORAN PERKARA PENTING TINDAK PIDANA UMUM LAIN TGL 25 MARET 1996 PARA PEJABAT DI JAJARAN DEP PERTAMBANGAN DAN ENERGI TGL. 12
TGL. 25 JUNI 2002 PEBRUARI 1996
115. B-489-E-EJP-08-2002 PERIHAL PELAKSANAAN BIMBINGAN TEKNIS
TGL. 8 AGUSTUS 2002
116. B-602-E-EJP-9-2002 TGL. 20 PERIHAL REKAPITULASI PERKARA NARKOTIKA PSYCHOTROPIKA DAN DELIK
SEPTEMBER 2002 KESUSILAAN
117. B.148-SETKAB-PUU-II-9-2002 TGL PERIHAL PENYAMPAIAN SALINAN INSTRUKSI PRESIDEN NO.3 TAHUN 2002
24 SEPTEMBER 2002
118. INPRES-NO.3 TAHUN 2002 PERIHAL PENANGGULANGAN PENYALAHGUNAAN DAN PEREDARAN GELAP
TGL 24 SEPTEMBER 2002 NARKOTIKA, PSIKOTROPIKA, PREKURSOR, DAN ZAT ADIKTIF LAINYA
119. B-688-E-E.1-ES-10-2002 PERIHAL PENYAMPAIAN SALINAN INSTRUKSI PRESIDEN NO.3 TAHUN 2002
TGL. 18 OKTOBER 2002
120. B-49-E-EJP-01-2003 PERIHAL PETUNJUK PENANGANAN PERKARA PERBURUAN DAN
TGL. 22 JANUARI 2003 PERDAGANGAN ILEGAL HARIMAU, BADAK & GAJAH SUMATERA BESERTA
PRODUK- PRODUKNYA
121. 142 MENHUT-VI-2003 PERIHAL PENANGANAN ILEGAL LOGGING DAN ILLEGAL TRADING DI
TGL 7 MARET 2003 BORDER ENTIKONG SANGGAU
122. B-207-E.2-EPP.2-4-2003 PERIHAL PENANGANAN ILEGAL LOGGING DAN ILLEGAL TRADING DI
TGL. 4 APRIL 2003 BORDER ENTIKONG SANGGAU
123. UU RI NO. 18 TAHUN 2003 PERIHAL ADVOKAT
TGL 5 APRIL 2003
124. B.70-SETKAB-PUU-II-4-2003 TGL PERIHAL PENYAMPAIAN SALINAN UNDANG-UNDANG NO. 18 TH. 2003
23 APRIL 2003
125. B-2129-0.3.4-EP.2-05-2003 TGL PERIHAL PEMBEKALAN PPNS KEHUTANAN DI LINGKUNGAN PERHUTANI
27 MEI 2003 UNIT I JAWA TENGAH
126. B-310-E-EJP-06-2003 PERIHAL PENYAMPAIAN SALINAN UNDANG-UNDANG NO. 18 TH. 2003
TGL. 12 JUNI 2003
127. B-320-E-EJP-06-2003 PERIHAL PEMBEKALAN TERHADAP PPNS KEHUTANAN
TGL. 23 JUNI 2003
128. SE-004-A-JA-08-2003 PERIHAL PERKARA NARKOTIKA SEBAGAI PERKARA PENTING TINDAK
TGL 25 AGUSTUS 2003 PIDANA UMUM
129. B-472-E-EJP-8-2003 PERIHAL PENYAMPAIAN SE JAKSA AGUNG NO.SE-004/A/JA/08/2003
TGL. 29 AGUSTUS 2003 NO.SE-005/A/JA/08/2003 NO.SE-006/A/JA/08/2003

2) PRAPENUNTUTAN
1. B-399-E-9-1993 PERIHAL TATA CARA TINDAKAN KEPOLISIAN TERHADAP PELABAT-PEJABAT
TGL 7 SEPTEMBER 1993 TERTENTU DILINGKUNGAN BADAN PERADILAN.
2. B-401-E-9-1993 PERIHAL PELAKSANAAN TUGAS PRAPENUNTUTAN
TGL 8 SEPTEMBER 1993
3. B-536-E-11-1993 PERIHAL MELENGKAPI BERKAS PERKARA DENGAN MELAKUKAN PEMERIKSAAN
TGL 1 NOPEMBER 1993 TAMBAHAN
4. SE-004-JA-11-1993 PERIHAL PEMBUATAN SURAT DAKWAAN
TGL 16 NOPEMBER 1993
5. B-607-E-11-1993 PERIHAL PEMBUATAN SURAT DAKWAAN
TGL 22 NOPEMBER 1993
6. B-283-E-4-1994 PERIHAL PENYELESAIAN TUNGAKAN PERKARA YANG DITERIMA TAHAP I
TGL 4 APRIL 1994 KEMUDIAN DIKEMBALIKAN KEPADA PENYIDIK UNTUK DILENGKAPI
7. B-282-E-4-1994 PERIHAL PENYELESAIAN TUNGAKAN SPDP
TGL 4 APRIL 1994
8. INS-005-JA-06-1994 PERIHAL PENERIMAAN PENYELESAIAN HASIL PENYIDIKAN
TGL 9 JUNI 1994
9. B-394-E-6-1994 PERIHAL PENERIMAAN DAN PENYELENGGARAAN HASIL PENYIDIKAN.
TGL 14 JUNI 1994
10. B-396-E-6-1994 PERIHAL PASAL-PASAL YANG DAPAT DISANGKAKAN TERHADAP PARA PELAKU
 14. R-65-E-12-1997 PERIHAL PENINGKATAN PENANGANAN/ PELAKSANAAN BERKAS PERKARA
TGL 8 DESEMBER 1997
15. B-256-E-EPO.1-06-1998 PERIHAL PEMBERIAN PERPANJANGAN PENAHANAN
TGL 26 JUNI 1998
16. B-203-E.3-EPO.1-03-1999 PERIHAL PERMOHONAN PRA PERADILAN DALAM PERKARA A.N TERSANGKA
TGL. 3 MARET 1999 JACOB HENDRAWAN SETYA BUDI
17. B-21-E-07-1999 PERIHAL PENANGANAN PERKARA DENGAN TERSANGKANYA ORANG ASING
TGL. 14 JULI 1999
18. B-1207-E-12-1999 PERIHAL KECERMATAN PENERBITAN P-21 DAN P-22 DI DALAM PENANGANAN
TGL. 20 DESEMBER 1999 PERKARA
19. B-9-E-05-2000 PERIHAL KECERMATAN PENANGANAN TUGAS-TUGAS PRAPENUNTUTAN
TGL. 31 MEI 2000
20. B-05-E-EJP-05-2001 PERIHAL PENYELESAIAN PERKARA YANG SUDAH DINYATAKAN LENGKAP
TGL. 2 MEI 2001 (P-21), TAPI TIDAK DIIKUTI DENGAN PENYERAHAN TERSANGKA DAN BARANG
BUKTI (TAHAP 1)
21. B-182-E.3-EP-03-2003 PERIHAL SURAT DAKWAAN PERKARA NARKOTIKA
TGL. 25 MARET 2003

3) PENUNTUTAN
1. B-403-E-9-1993 PERIHAL KECERMATAN DALAM MELIMPAHKAN PERKARA KE PENGADILAN
TGL 8 SEPTEMBER 1993
2. B-254-E-5-1993 PERIHAL LANGKAH-LANGKAH ANTISIPATIF TERHADAP PENCABUTAN
TGL 31 MEI 1993 KETERANGAN TERDAKWA/SAKSI PERSIDANGAN
3. R-06-E-1-1994 PERIHAL PENINDAKAN TERHADAP PERJUDIAN TANPA IZIN.
TGL 29 JANUARI 1994
4. B-63-E-2-1994 PERIHAL PERLINDUNGAN TERHADAP KORBAN KEJAHATAN
TGL 4 PEBRUARI 1994
5. B-572-E-10-1994 PERIHAL KEGAGALAN PENUNTUTAN
TGL 7 OKTOBER 1994
6. B-675-E-EPO-12-1994 PERIHAL PERMOHONAN PENANGGUHAN PENAHANAN/TAHANAN LUAR DAN
TGL 1 DESEMBER 1994 WAJIB LAPOR
7. SE-001-JA-4-1995 PERIHAL TENTANG PEDOMAN TUNTUTAN PIDANA
TGL 27 APRIL 1995
8. R-77-MENKO-POLKAM-9-95 TGL PERIHAL UPAYA PEMBERATAN HUKUMAN KEPADA PELAKU KEJAHATAN SADIS
6 SEPTEMBER 1995
9. B-502-E.3-EPO.1-10-95 PERIHAL UPAYA PEMBERATAN HUKUMAN KEPADA PELAKU KEJAHATAN
TGL 19 OKTOBER 1995
10. B-249-E-5-1996 PERIHAL PENUGASAN JAKSA DALAM SIDANG PRAPERADILAN
TGL 15 MEI 1996
11. B-69-E-02-1997 PERIHAL HUKUM PEMBUKTIAN DALAM PERKARA PIDANA
TGL 19 PEBRUARI 1997
12. B-158-E-EPL-04-1998 PERIHAL TUNTUTAN TINDAK PIDANA DI BIDANG PERBANKAN
TGL. 8 APRIL 1998
13. R-26-E-EPL.1-08-1998 PERIHAL RENTUT PIDANA PERKARA PIDANA PERBANKAN
TGL. 18 AGUSTUS 1998
14. B-35-E-1-1998 PERIHAL UPAYA MEMPERBERAT TUNTUTAN PIDANA TERHADAP KEJAHATAN
TGL. 13 JANUARI 1999 PERBANKAN
15. R-07-E-02-1999 PERIHAL TUNTUTAN PIDANA ATAS PERKARA KERUSUHAN
TGL. 17 FEBRUARI 1999
16. R-06-E-EPL-3-1998 PERIHAL PENANGANAN DAN PENYELESAIAN PERKARA HKI/IPR.
 TGL. 13 MARET 1998
17. R-023-E.4-EPL.1-10-1999
TGL. 25 OKTOBER 1999
18. B-08-E-05-2000
TGL. 11 MEI 2000
19. B-15-E-EJP-9-2000
TGL. 25 SEPTEMBER 2000
20. B-7-E-EJP-10-2000
TGL. 30 SEPTEMBER 2000
21. 41-MENHUT-11-2001
TGL. 17 JANUARI 2001
22. B-11-E-EJP-06-2001
TGL. 11 JUNI 2001
23. B-13-E-EJP-6-2001
TGL. 27 JUNI 2001
24. B-500-E-EJP-08-2002
TGL. 12 AGUSTUS 2002
25. B-123-E-EJP-02-2003
TGL. 17 FEBRUARI 2003
26. B-177-E-EJP-3-2003
TGL. 20 MARET 2003
27. B-394-E-EJP-7-2003
TGL. 30 JULI 2003
28. B-410-E-EJP-8-2003
TGL. 5 AGUSTUS 2003
29. SE-005-A-JA-08-2003
TGL 25 AGUSTUS 2003
30. SE-006-A-JA-08-2003
TGL 25 AGUSTUS 2003
4) UPAYA HUKUM, EKSEKUSI, DAN EKSAMINASI (UHEKSI)
1. B-444-E-EPL-9-1993
TGL 26 SEPTEMBER 1993
2. B-533-E-EPL-10-1993
TGL 30 OKTOBER 1993
3. B-556-E-XI-1993
TGL 10 NOPEMBER 1993
4. B-554-E-XI-1993
TGL 10 NOPEMBER 1993
5. B-555-E-XI-1993
TGL 10 NOPEMBER 1993
6. B-235-E-3-1994
TGL 4 MARET 1994
7. R-32-E-6-1994
TGL 17 JUNI 1994
8. B-355-E-9-95
TGL 5 SEPTEMBER 1995
9. B-128-E-3-1996
TGL 8 MARET 1996
10. B-281-E-6-1996
TGL 11 JUNI 1996
11. B-323-E-7-1996
TGL 9 JULI 1996
12. B-409-E-ES-8-1996
TGL 26 AGUSTUS 1996
13. B-458-E-EPL.2-9-1996
TGL 11 SEPTEMBER 1996
14. B-18-E-EP.1-I-1999
TGL. 7 JANUARI 1999
15. B-06-E.4-EPL.2-02-1999 PERIHAL PENGIKUT SERTAAN ANGGOTA DPR-RI/DPRD DALAM RANGKA
PERIHAL PENANGANAN PERKARA NAZA (NARKOBA DAN ZAT ADIKTIF) TGL. 12 FEBRUARI 1999 PEMUSNAHAN BARANG BUKTI NARKOTIKA DAN PSIKOTROPIKA
DITUNTUT BERAT 16. R-89-EP-EJP-05-2002 PERIHAL EKSEKUSI PERINTAH PENAHANAN TERHADAP PUTUSAN
PERIHAL PEMAHAMAN DAN PELAKSANAAN SURAT EDARAN JAKSA AGUNG R.I. TGL. 6 MEI 2002 PENGADILAN YANG BELUM MEMPUNYAI KEKUATAN HUKUM TETAP
TENTANG PEDOMAN TUNTUTAN PIDANA 17. B-504-E.4-EUH.1-08-2002 PERIHAL PEMALSUAN SURAT PUTUSAN MA, PT, PK DAN VONIS
PERIHAL TEWASNYA TERDAKWA PATI WEDO YTH. KEPALA KEJAKSAAN TGL. 12 AGUSTUS 2002
TINGGI DALAM PERSIDANGAN KARENA DI DI BACOK PENGUNJUNG SIDANG 18. F.PS.01.0144 PERIHAL PEMALSUAN SURAT PUTUSAN MA, PT, PK DAN VONIS
PN. WAIKIABUBAK KAB. SUMBA BARAT TGL 13 MEI 2002
PERIHAL PIDANA BERSYARAT BAGI TERDAKWA WARGA NEGARA ASING 19. B-616-E-EJP-09-2002 PERIHAL DATA UPAYA HUKUM BANDING, KASASI DAN PK, SERTA
TGL. 25 SEPTEMBER 2002 PERLAWANAN/ VERZET
PERIHAL PENYITAAN KAPAL YANG MENGANGKUT KAYU ILEGAL
PERIHAL RENCANA TUNTUTAN PIDANA PERKARA MENARIK PERHATIAN
MASYARAKAT YANG BERSKALA NASIONAL
PERIHAL UPAYA MEMPERBERAT TUNTUTAN PIDANA TERHADAP KEJAHATAN
KEHUTANAN
PERIHAL PEDOMAN TUNTUTAN PIDANA TERHADAP PERKARA NARKOTIKA
YANG TELAH DIALIHKAN KE TINDAK PIDANA UMUM
PERIHAL PUTUSAN BEBAS ATAU LEPAS DARI SEGALA TUNTUTAN HUKUM
PERIHAL PENERAPAN KETENTUAN PIDANA DALAM PASAL 78 UU NO. 41
TAHUN 1999 TENTANG KEHUTANAN
PERIHAL PENYAMPAIAN RENCANA TUNTUTAN
PERIHAL PETUNJUK TENTANG RENCANA TUNTUTAN (P41)
PERIHAL TUNTUTAN PIDANA MATI
PERIHAL TUNTUTAN BEBAS
PERIHAL PENYUSUNAN, PENGIRIMAN DAN DISTRIBUSI RISALAH
PERTIMBANGAN GRASI
PERIHAL PENGGUNAAN UPAYA HUKUM KASASI TERHADAP PUTUSAN BEBAS
PERIHAL DATA PERKARA BANDING
PERIHAL DATA KASASI
PERIHAL DATA PERMOHONAN GRASI
PERIHAL EKSEKUSI PUTUSAN PENGADILAN
PERIHAL KASASI DEMI KEPENTINGAN HUKUM
PERIHAL PENELITIAN PELAKSANAAN PUTUSAN PENGADILAN SESUAI KEPPRES
TENTANG PERMOHONAN GRASI DAN PENELITIAN DATA UPAYA HUKUM
PERIHAL TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB JAKSA SELAKU EKSEKUTOR
PUTUSAN PENGADILAN
PERIHAL PERTIMBANGAN TEKNIS HUKUM JAKSA AGUNG DALAM
PEMERIKSAAN KASASI PERKARA PIDANA
PERIHAL PENANGANAN DAN PERNYELESAIAN PERMOHONAN GRASI
PERIHAL SARAN UPAYA HUKUM DALAM RANGKA MENANGGULANGI
KEJAHATAN PERAMPOKAN YANG DISERTAI DENGAN KEKERASAN
PERIHAL UPAYA PENINGKATAN PENERTIBAN PENYELESAIAN PERKARA KASASI
PERIHAL PENYUSUNAN, PENGIRIMAN DAN DISTRIBUSI RISALAH
PERTIMBANGAN GRASI.
 20. B-677-E-EJP-10-2002 PERIHAL PEMBERITAHUAN PELAKSANAAN PELEPASAN BERSYARAT (P-52)
TGL. 22 OKTOBER 2002

C. JUKNIS PIDANA KHUSUS

1) UMUM
1. SE-006/J.A/7/1985 PERIHAL PENANGGANAN PERKARA MANIPULASI PAJAK
TGL. 11 JULI 1985
2. SE-004/J.A/8/1990 PERIHAL PETUNJUK PENANGANAN OPERASI YUSTISI TEAM KOORDINASI
TGL. 16 OKTOBER 1990 PENGAMAN HUTAN
3. B-096/F/FS/2/1993 PERIHAL SIKAP TANGGAP DAN INISIATIF APARAT KEJAKSAAN DALAM
TGL. 13 FEBRUARI 1993 MENANGANI TINDAK PIDANA KHUSUS.
4. R-257/F/FPK/4/1993 PERIHAL KEWAJIBAN MENYAMPAIKAN LAPORAN SETIAP PERKEMBANGAN
TGL. 16 APRIL 1993 PENYELESAIAN TINDAK PIDANA KHUSUS KORUPSI
5 TAR-004-F-FS.3-4-93 SURAT - PENGANTAR
TGL. 20 APRIL 1993
6 R-269/F/FPK.1/04/1993 PERIHAL JANGKA WAKTU PENYELESAIAN PENANGANAN KASUS-KASUS
TGL. 20 APRIL 1993 /PERKARA TINDAK PIDANA KHUSUS KORUPSI.
7. B-354/F/FPK.1/61/1998 PERIHAL GERAKAN MEMBERANTAS KORUPSI SECARA NASIONAL
TGL. 23 JUNI 1998
8. R-742/F/FPK.1/10/1993 PERIHAL PERCEPATAN PENYELESAIAN KASUS DAN PERKARA TPK KORUPSI
TGL. 8 OKTOBER 1993
9. B-860/F/FPE.2/10/1993 PERIHAL PENYIMPANAN PENANGANAN KASUS PELANGGARAN
TGL. 25 OKTOBER 1993 PENANGKAPAN IKAN OLEH OKNUM APARAT PENEGAK HUKUM DI
KABUPATEN ACEH TIMUR (LANGSA)
10. B-406/F/FPE.1/7/1994 PERIHAL PENINGKATAN KOORDINASI/KERJA SAMA
TGL. 7 JULI 1994
11. SE-001/JA/8/1994 PERIHAL PENUNJUKAN PENANGANAN OPERASI YUSTISI TEAM KOORDINASI
TGL. 5 AGUSTUS 1994 PENGAMAN HUTAN
12. B-490/F/FS.2/8/1994 PERIHAL PERMASALAHAN TINDAK PIDANA KORUPSI DIDALAM RAKER
TGL. 27 AGUSTUS 1994 KEJAKSAAN TAHUN 1994
13. B-625/F/FPE.2/08/1995 PERIHAL PENGENDALIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB TINDAK PIDANA
TGL. 21 AGUSTUS 1995 PERIKANAN
14. B-606/SEKBANG/11/1995 PERIHAL PENINDAKAN TERHADAP PELANGGARAN OLEH KAPAL LKAN ASING
TGL. 13 NOVEMBER 1995
15. B-1146/F/FPK.1/12/1995 PERIHAL PENYELESAIAN TUNGGAKAN PENYELIDIKAN PERKARA TINDAK
TGL. 21 DESEMBER 1995 PIDANA KORUPSI
16. R-003/F/FPK.1/01/1996 PERIHAL DELEGASI WEWENANG KEPADA PARA KAJATI UNTUK
TGL. 4 JANUARI 1996 MENGHENTIKAN PENYIDIKAN DAN PENYELIDIKAN TERHADAP PERKARA-
PERKARA TERTENTU
17. R-007/F/FPK.1/01/1996 PERIHAL OPTIMALISASI PELAKSANAAN WEWENANG KEJAKSAAN DI BIDANG
TGL. 10 JANUARI 1996 TINDAK PIDANA KHUSUS
18. R-425/F/FS.3/5/1996 PERIHAL KEPUTUSAN JAKSA AGUNG NO. KEP 021/F/FPK/5/1 996 TGL. 6
TGL. 30 MEI 1996 MEI 1996
19. R-100/MENKO-POLKAM/6/96 PERIHAL KASUS-KASUS PENANGKAPAN IKAN OLEH NELAYANASING TANPA
TGL. 20 JUNI 1996 IZIN / ILEGAL DI PERAIRAN INDONESIA
20. R-148/F/FPE.2/07/1996 PERIHAL KASUS-KASUS PENANGKAPAN IKAN OLEH ASING TANPA
TGL. 11 JULI 1996 IZIN/ILEGAL DI PERAIRAN INDONESIA
21. B/2398/VII/1996 PERIHAL TINDAK LANJUT TERHADAP PENANGKAPAN IKAN OLEH NELAYAN
TGL. 24 JULI 1996 ASING TANPA IJIN/ILEGAL DI PERAIRAN INDONESIA
22. B-568/F/FPE/8/1996 PERIHAL TINDAK LANJUT TERHADAP PENANGKAPAN IKAN OLEH NELAYAN
 TGL. 7 AGUSTUS 1996
23. B-680/F/FPE-2/8/1996
TGL. 29 AGUSTUS 1996
24. B-760/F/FS.2/9/1996
TGL. 30 SEPTEMBER 1996
25. B-116/E.4/E.4.1/3/1997
TGL. 19 MARET 1997
26. R-015/FPE-2/01/1998
TGL. 22 JANUARI 1998
27. R-028/FPE.2/02/1998
TGL. 19 FEBRUARI 1998
28. R-166/FPK.1/06/1999
TGL. 16 JUNI 1998
29. B-913/F/FS.3/9/1998
TGL. 8 SEPTEMBER 1998
30. R-290/F/FS.3/9/1998
TGL. 30 SEPTEMBER 1998
31. B-366/F/FPE/03/1999
TGL. 4 MARET 1999
32. R-078/F/FPK.1/03/1999
TGL. 10 MARET 1999
33. B-1197/F/FS.1/9/1999
TGL. 10 SEPTEMBER 1999
34. SE-001/JA/5/2000
TGL. 22 MEI 2000
35. B-097/A/F/08/2000
TGL. 22 AGUSTUS 2000
36. B-982/F/F2.1/10/2000
TGL. 23 OKTOBER 2000
37. B-1105/F/F.2.1/11/2000
TGL. 20 NOPEMBER 2000
38. PP 19 TAHUN 2000
TGL. 5 APRIL 2000
39. B-1060/F/F.1.1/11/2000
TGL. 9 NOPEMBER 2000
40. B-133/A/C.9/12/2000
TGL. 13 DESEMBER 2000
41. B-090/F/FT.2/01/2001
TGL. 23 JANUARI 2001
42. B-484/F/FT.2/05/2002
TGL. 3 MEI 2002
43. B-1000/F/FT/12/2002
TGL. 23 DESEMBER 2002
44. B-423/F/FT.1/07/2003
TGL. 23 JULI 2003
45. NT-001/B/F/FT.1/09/2003 TGL.
03 SEPTEMBER 2003
46. B-634/F/F.2.1/10/2003
TGL. 16 OKTOBER 2003
47 NT-002/B/F/FT.1/12/2003 TGL.
02 DESEMBER 2003
48. B-52/F/FT.2/01/2004
TGL. 26 JANUARI 2004
49. B-296/F/FT.2.1/05/2004
TGL. 26 MEI 2004
50. B-316/F/FT.1/06/2004
TGL. 8 JUNI 2004
51. B-322/F/FT.1/06/2004
TGL. 10 JUNI 2004 RALAT SURAT
NO. B-316TF/FT.1/06/12004
ASING TANPA IZIN/ILEGAL DI-PERAIRAN-INDONESIA TGL. 8 JUNI 2004
PERIHAL BERLAKUNYA UNDANG-UNDANG NO.10 TAHUN 1995. 52. B-325/MEN.KP/XI/2004 PERIHAL BANTUAN MENINDAK KAPAL YANG TELAH DICABUT IZIN
TGL. 13 NOPEMBER 2004 PERIKANANNYA
PERIHAL PENINGKATAN PELAYANAN ADMINISTRASI PIDSUS 53. B-641/F/FJP/11 /2004 PERIHAL SURAT EDARAN JAKSA AGUNG RI TENTANG MEMPERCEPAT
TGL. 30 NOPEMBER 2004 PROSES PENANGANAN PERKARA KORUPSI.
PERIHAL KEPUTUSAN BERSAMA MENKEU MENHUT, JAKSA AGUNG RI DAN 54. B-646/F/FT.2/12/2004 PERIHAL BANTUAN MENINDAK KAPAL YANG TELAH DICABUT IZIN
KAPOLRI TGL. 03 DESEMBER 2004 PERIKANANNYA.
PERIHAL LANGKAH-LANGKAH ANTISIPASI TERHADAP PARA PELAKU 55. B-711/F/FU.1/12/2004 PERIHAL PENINGKATAN KEMAMPUAN TEKNIS PROFESIONAL JAKSA DALAM
PENIMBUNAN BARANG KEBUTUHAN 9 (SEMBILAN) BAHAN POKOK TGL. 29 DESEMBER 2004 PERKARA TINDAK PIDANA KHUSUS.
PERIHAL PERBAIKAN SURAT JAKSA AGUNG MUDA TINDAK PIDANA KHUSUS
NO. R-15/F/FPE.2/01/1998 TGL. 22 JANUARI 1998.
PERIHAL LANGKAH NYATA PENINGKATAN PERAN PENGAWASAN SESUAI
ASPIRASI REFORMASI
PERIHAL TOLOK UKUR KEBERHASILAN PELAKSANAAN TUGAS BIDANG
PIDSUS.
PERIHAL LANGKAH-LANGKAH ANTISIPATIF TERHADAP PARA PELAKU
PENIMBUNAN BARANG KEBUTUHAN 9 (SEMBILAN) BAHAN POKOK
PERIHAL KEPUTUSAN MENKO POLKAM NOMOR: KEP-
06/MENKO/POLKAM/DKN/2/1999, TGL. 8 FEBRUARI 1999
PERIHAL PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG–UNDANG TINDAK PIDANA
KORUPSI
PERIHAL PENGIRIMAN NASKAH UNDANG- UNDANG NO. 31 TH 1999
TENTANG PEMBERANTASAN TINDAKPIDANA KORUPSI
PERIHAL PENANGANAN PERKARA TINDAK PIDANA DI BIDANG PERPAJAKAN
PERIHAL PEMBENTUKAN SATUAN TUGAS TIM GABUNGAN PEMBERANTASAN
TINDAK PIDANA KORUPSI
PERIHAL MOHON PETUNJUK PENANGANAN KASUS PERKARA TINDAK
PIDANA KORUPSI MENURUT KETENTUAN.
PERIHAL PEMBENTUKAN SATUAN TUGAS TIM GABUNGAN PEMBERANTASAN
TINDAK PIDANA KORUPSI.
PERIHAL TIM GABUNGAN PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI
PERIHAL PUNGUTAN DANA REBOISASI DAN PROVISI SUMBER DAYA HUTAN.
PERIHAL UPAYA MENINGKATKAN KINERJA KEJAKSAAN RI.
PERIHAL TINDAK PIDANA PERIKANAN. YANG DITANGANI PENYIDIK POLRI
PERIHAL PENGENDALIAN DAN PENGADMINISTRASIAN PERKARA NARKOTIKA
PERIHAL DATA PERKARA TINDAK PIDANA KORUPSI, TINDAK PIDANA
EKONOMI DAN TINDAK PIDANA KHUSUS LAINNYA
PERIHAL DATA PERKARA TINDAK PIDANA KORUPSI, TINDAK PIDANA
EKONOMI DAN TINDAK PIDANA KHUSUS LAINNYA
PERIHAL BAHAN RAPAT KERJA KEJAKSAAN AGUNG.R.I DENGAN DPR R.I
PADA TGL. 8 SEPTEMBER 2003.
PERIHAL DATA PENANGANAN PERKARA TINDAK PIDANA KORUPSI.
PERIHAL BAHAN RAPAT KERJA KEJAKSAAN AGUNG R.1 DENGAN DPR R.I
PADA TGL. 8 DESEMBER 2003.
PERIHAL DATA PERKARA TINDAK PIDANA PERIKANAN DAN PELANGGARAN
WILAYAH PERAIRAN INDONESIA/PELANGGARAN ZEEI
PERIHAL HASIL OPERASI WANALAGA DAN WANABAHARI
PERIHAL VALIDASI DATA PERKARA TINDAK PIDANA KORUPSI TAHAP
PENUNTUTAN
PERIHAL VALIDASI DATA PERKARA TINDAK PIDANA KORUPSI TAHAP
PENUNTUTAN
 56. B-137/F/FJP/02/2005
TGL. 04 PEBRUARI 2005
57. B.170/KPK/11/2005
TGL. 4 FEBRUARI 2005
2) PENYELIDIKAN DAN PENYIDIKAN (LIKDIK)
1. B-492/F/FS.3/8/1985
TGL. 30 AGUSTUS 1985
2. R-245/F/FPY.4/4/1986
TGL. 19 APRIL 1986
3. R-652/F/FS.3/12/1986
TGL. 6 DESEMBER 1986
4. R-232/F/FPY/4/1987
TGL. 28 APRIL 1987
5. R-270/F/FS.3/5/1987
TGL. 20 MEI 1987
6. INS-007/JA/3/1989
TGL. 18 MARET 1989
7. KEP-112/JA/10/1989
TGL. 13 OKTOBER 1989
8. SE-001/JA/1/1 990
TGL. 22 JANUARI 1990
9. R-002/A.6/1 /1990
TGL. 24 JANUARI 1990
7. B-235/F/FS.3/3/1990
TGL. 28 MARET 1990
8. B-483-F-FPT-1-9-1990
TGL.10 SEPTEMBER 1990
9. B-581/F/FEK.2/7/1991
TGL. 15 JULI 1991
10. 1200/KMK.01/1991
TGL. 3 DESEMBER 1991
11. R-122/F/FPK/2/1993
TGL. 16 FEBRUARI 1993
12. R-382/F/FPK.3/5/1993
TGL. 31 MEI 1993
13. R-437/F/FPK.1/6/1993 TGL. 28
JUNI 1993
14. R-606/F/FPK.1/9/1993 TGL. 9
SEPTEMBER 1993
15. B-1232/P.3/FPK.1/7/1994 TGL.
12 JULI 1994
16. B-570/F/FPK.1/9/1994
TGL. 30 SEPTEMBER 1994
17. R-204/F/FPK.1/9/1996
TGL. 6 SEPTEMBER 1996
R-208/F/FPK.1/9/1996
PERIHAL DATA ANGGOTA DPRD (KOTA KABUPATEN/PROPINSI) YANG
PERKARANYA DITANGANI KEJAKSAAN
PERIHAL PENERIMAAN SURAT PEMBERITAHUAN DIMULAINYA PENYIDIKAN
PERIHAL PETUNJUK-PETUNJUK MASALAH MASUKNYA BARANG-BARANG
IMPOR DARI NUNUKAN (KALTIM)
PERIHAL LAPORAN PENYELIDIKAN/ PENYIDIKAN PERKARA TINDAK PIDANA
KHUSUS
PERIHAL PETUNJUK PENANGANAN PERKARA BUKTI BAWANG PUTIH EX.
PENYELUNDUPAN
PERIHAL PERHITUNGAN KERUGIAN NEGARA
PERIHAL LAPORAN PEMERIKSAAN KEADAAN KEUANGAN TERSANGKA YANG
BERADA DI BANK
PERIHAL PELAKSANAAN PEMANGGILAN PEMERIKSAAN,
PENANGKAPAN/PENAHANAN PEJABAT/PEGAWAI PEMERINTAH
WILAYAH/DAERAH DALAM JAJARAN DEPARTEMEN DALAM NEGERI REPUBLIK
INDONESIA
MEKANISME PENERIMAAN, PENYIMPANAN DAN PENATAAN BARANG BUKTI
PENINGKATAN PELAKSANAAN PENGAWASAN DAN TINDAK LANJUT
PEMANTAPAN KERJASAMA DALAM PENANGANAN KASUS-KASUS BERINDIKASI
KORUPSI DENGAN PIHAK PEMDA
PERIHAL PENGAMBILAN FOTO TERSANGKA
PENCANTUMKAN NIP BAGI TERSANGKA DAN TERDAKWA PNS DALAM KASUS
TINDAK PIDANA KHUSUS.
PERIHAL PENGAMANAN TERHADAP BENDA SITAAN BARANG BUKTI TANAH
DALAM KASUS PERKARA TINDAK PIDANA KORUPSI
PERIHAL PEMANTAPAN KERJASAMA ANTARA DEP.KEUANGAN DAN
KEJAKSAAN DALAM PELAKSANAAN INPRES NO. 3 TAHUN 1991
PERIHAL PENYELESAIAN KASUS-KASUS TINDAK PIDANA KORUPSI BAIK TAHAP
PENYELIDIKAN MAUPUN TAHAP PENYIDIKAN DAN TAHAP PENUNTUTAN.
PERIHAL PENANGANAN KASUS MANIPULASI RESTITUSI PAJAK
MOHON IZIN DARI MENTERI KEUANGAN RI UNTUK
MEMERIKSA KEADAAN KEUANGAN
PERMINTAAN, PENCEGAHAN DAN PENANGKALAN
(CEKAL)
PERIHAL JAKSA SEBAGAI PENYIDIK TINDAK PIDANA KHUSUS WAJIB
MENUNJUK PENASEHAT HUKUM (PASAL 56 KUHAP)
PERIHAL SE TENTANG JAKSA SEBAGAI PENYIDIK KHUSUS WAJIB MENUNJUK
PENASEHAT HUKUM (PASAL 56 KUHAP)
PERIHAL DELEGASI WEWENANG KEPADA PARA KEJATI UNTUK
MENGHENTIKAN PENYIDIKAN DAN PENYELIDIKAN TERHADAP PERKARA
TERTENTU
PERIHAL LAPORAN HASIL PENYIDIKAN KASUS PENYERAHAN ATAS
 TGL. 9 SEPTEMBER 1996
18. B-355/F/FS.3/6/1998
TGL. 23 JUNI 1998
19. B-849/F/FPK.1/8/1998
TGL. 25 AGUSTUS 1998
20. B-589/F/FPE.1/4/1999
TGL. 20 APRIL 1999
21. SE-002/JA/5/1999
TGL. 24 MEI 1999
22. R-437/F/FS.2/12/1999
TGL. 13 DESEMBER 1999
23. B-084/F/FPK.3/02/2000
TGL. 3 PEBRUARI 2000
24. R-045A/F/2/2001
TGL. 16 FEBRUARI 2001
25. R-27/F/F.2.1/06/2002
TGL. 21 JUNI 2002
26. SE-001/A/JA/01/2003
TGL. 13 JANUARI 2003
27. B-145/F/F.2.1/03/2003
TGL. 12 MARET 2003
28. B-224/F/F.2.1/4/2003
TGL. 21 APRIL 2003
29. B-520-F.2.1-08-2003
TGL.26 AGUSTUS 2003
30. B-025/F/FT.1/01/2004
TGL. 15 JANUARI 2004
31. B-066/F/FT.1/01/2004
TGL. 30 JANUARI 2004
32. B-125/F/FT.2.1/02/2004
TGL. 20 FEBRUARI 2004
33. SE- 001/A/J.A/03/2004
TGL. 31 MARET 2004
34. B-224/F/FJP/04/2004
TGL. 02 APRIL 2004
35. B-273/F/FT.2.1/04/2004
TGL. 29 APRIL 2004
36. B-297/F/FT.2.1/05/2004
TGL. 26 MEI 2004
37. R-288 /F/FT.2.1/08/2004
TGL. 04 AGUSTUS 2004
38. SE-007/A/JA/11/2004
TGL. 26 NOPEMBER 2004
39. B-641 /F/FJP/11/2004
TGL. 30 NOPEMBER 2004
40. B-693/F/F.2.1/12/2004
TGL. 3 DESEMBER 2004
41. 1180/3260/SJ
TGL. 22 DESEMBER 2004
42. B-711/F/FU.1/12/2004
TGL. 29 DESEMBER 2004
43. R-014/A/F.2.1/01/2005
TGL. 12 JANUARI 2005
44. R-04/T.I.17/FD.L/.02/2005 TGL.
21 PEBRUARI 2005
PENGELOLAAN KEKAYAAN MILIK DAERAH DENGAN CARA/PROSEDUR 45. MA/KUMDIL/70/II/K/2005 TGL. PERIHAL SURAT EDARAN NO.: 4 TAHUN 2005 PENEGASAN TIDAK
MENYIMPANG DARI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG 22 FEBRUARI 2005 BERLAKUNYA PERATURAN PEMERINTAH NO.110 TAHUN 2000 TENTANG
BERLAKUPADA DINAS PETERNAKAN PROP. DATI I IRIAN JAYA KEDUDUKAN KEUANGAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
PERIHAL PERMOHONAN PENCEGAHAN KELUAR NEGERI TERHADAP ORANG 46. R-08/SEKAB/2/2005 PERIHAL PERMINTAAN PERSETUJUAN TERTULIS UNTUK MELAKUKAN
YANG TERLIBAT DALAM SUATU PERKARA PIDANA TGL. 24 FEBRUARI 2005 TINDAKAN PENYELIDIKAN DAN PENYIDIKAN
PERIHAL TINDAK LANJUT PENYELESAIAN LAPORAN KKN DAN PENYIDIKAN 47. KMA/102/III/2005 PERIHAL MOHON PENDAPAT/FATWA KETUA MAHKAMAH AGUNG R.I R-
TINDAK PIDANA KORUPSI TGL. 14 MARET 2005 86/F/F.2.1/01/2005 TGL. 16 MARET 2005 PERSETUJUAN TERTULIS
PERIHAL KEWAJIBAN MENYAMPAIKAN SPDP PERKARA TP.PENYELUNDUPAN DALAM PENYELIDIKAN, PENYIDIKAN DAN PENAHANAN TERHADAP
DAN TP EKONOMI LAINNYA ANGGOTA LEGISLATIF PUSAT DAN DAERAH, SERTA PEJABAT EKSEKUTIF
PERIHAL PEDOMAN TINDAKAN KEPOLISIAN TERHADAP PIMPINAN/ANGGOTA DAERAH DALAM PERKARA TINDAK PIDANA KORUPSI
MPR. DPR, DPRD TK.I DAN DPRD TK. II
PERIHAL KERJASAMA APARAT PEMERIKSA DAN PENYIDIK DENGAN UPM
PROGRAM JPS DAN UPS TKPPJ PS
PERIHAL KERJASAMA APARAT PEMERIKSA DAN PENYIDIK DENGAN UPM
PROGRAM JPS DAN UPS TKPP J PS
PERIHAL KEWENANGAN JAKSA SEBAGAI PENYIDIK BERDASARKAN UU NO.
31 TAHUN 1999
PERIHAL SURAT EDARAN
PERIHAL PENINGKATAN PENANGANAN PERKARA-PERKARA T.P. KORUPSI
PERIHAL TINDAK LANJUT TERHADAP PENANGANAN PERKARADARI
LAPORAN BPKP
PERIHAL PUTUSAN JUDICIAL REVIEW TERHADAP PP NO.110 TAHUN 2000
PERIHAL KASUS PENYALAHGUNAAN ANGGARAN DPRD
PERIHAL KEGIATAN PRA PENUNTUTAN PERKARA TINDAK PIDANA KORUPSI
HASIL PENYIDIKAN KEJAKSAAN
PERIHAL MEKANISME PENERIMAAN PENYIMPANAN DAN PENATAAN BARANG
BUKTI
PERIHAL PEMBERITAHUAN DIMULAINYA PENYIDIKAN PERKARA TINDAK
PIDANA KORUPSI KE KPK
PERIHAL PEMBERIAN IJIN BEROBAT KE LUAR NEGERI BAGI
TERSANGKA/TERDAKWA PERKARA PIDANA
PERIHAL SURAT EDARAN JAKSA AGUNG RI NOMOR: SE-001/A/JA/03/2004
TGL. 31 MARET 2004 TENTANG IJIN BEROBAT KE LUAR NEGERI BAGI
TERSANGKA/TERDAKWA PERKARA PIDANA.
PERIHAL MOHON PETUNJUK PEMBERITAHUAN DIMULAINYA PENYIDIKAN
PERKARA TINDAK PIDANA KORUPSI KE KPK
PERIHAL LAPORAN PENANGANAN KASUS KKN
PERIHAL PERMOHONAN IJIN PRESIDEN UNTUK MELAKUKAN TINDAKAN
PENYIDIKAN TERHADAP KEPALA DAERAH
PERIHAL JAKSA AGUNG REPUBLIK INDONESIA TENTANG MEMPERCEPAT
PROSES PENANGANAN PERKARA-PERKARA KORUPSI SE INDONESIA
PERIHAL SURAT EDARAN JAKSA AGUNG RI TENTANG MEMPERCEPAT
PROSES PENANGANAN PERKARA KORUPSI.
PERIHAL MELAPORKAN TINDAKAN PENYIDIKAN TERHADAP GUBERNUR,
BUPATI, WALIKOTA DAN ANGGOTA MPR/DPR, DPRD I & II KEPADA
PRESIDEN R.I DAN MENTERI DALAM NEGERI R.I.
PERIHAL PENDAPAT HUKUM ATAS PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK
INDONESIA NO.04.G/HUM/2001 TGL. SEPTEMBER 2002
PERIHAL PENINGKATAN KEMAMPUAN TEKNIS PROFESIONAL JAKSA DALAM
PERKARA TINDAK PIDANA KHUSUS.
PERIHAL PERMOHONAN AGAR TIDAK DIKENAKAN PENAHANAN TERHADAP
TERSANGKA H. DJOKO MUNANDAR (GUBERNUR BANTEN) SELAMA PROSES
PENYIDIKAN DAN PRA PENUNTUTAN
PERIHAL BANTUAN PENCARIAN/PENANGKAPAN
 48. R-86/F/F.2.1/01/2005 TGL. 16 PERSETUJUAN TERTULIS DALAM PENYELIDIKAN,
MARET 2005 PENYIDIKAN DAN PENAHANAN TERHADAP ANGGOTA
LEGISLATIF PUSAT DAN DAERAH, SERTA PEJABAT
EKSEKUTIF DAERAH DALAM PERKARA TINDAK PIDANA
KORUPSI
49. R-163/F/FD.1/3/2005 PERIHAL PERMINTAAN PERSETUJUAN TERTULIS UNTUK MELAKUKAN
TGL. 16 MARET 2005 TINDAKAN PENYELIDIKAN DAN PENYIDIKAN
50. 161/686/SJ PERIHAL PERSETUJUAN UNTUK MELAKUKAN TINDAKAN PENYIDIKAN
TGL. 24 MARET 2005 TERHADAP ANGGOTA DPRD PROVINSI
51. R-302/F/FD.1/04/2005 PERIHAL PENCARIAN/PENANGKAPAN
TGL. 21 APRIL 2005
52. B-328/F/FD.1/05/2005 PERIHAL PERMASALAHAN PUTUSAN JUDICIAL REVIEW MARI YANG
TGL. 04 MEI 2005 MEMBATALKAN PP 110 TAHUN 2000 TGL. 9 SEPTEMBER 2000
53. B-330/F/FD.1/05/2005 PERIHAL PERSETUJUAN UNTUK MELAKUKAN TINDAKAN PENYIDIKAN
TGL. 04 MEI 2005 TERHADAP ANGGOTA DPRD PROVINSI
54. R-341/F/FD.1/05/2005 PERIHAL KEBIJAKAN PENAHANAN TERHADAP KASUS-KASUS YANG
TGL. 12 MEI 2005 MENYANGKUT ANGGOTA DPRD PROPINSI KABUPATEN/KOTA

55. R-350/F/FD.1/05/2005 PERIHAL PENERIMAAN SURAT PEMBERITAHUAN DIMULAINYA PENYIDIKAN

TGL. 18 MEI 2005
56. SR-193-D6-02-2005
TGL. 20 MEI 2005
57. R-362-F-FD.1-05-2005 TGL.
MEI 2005
58. B-460/F/FD.1/06/2005
TGL. 29 JUNI 2005
59. SE-001/A/JA/06/2005
TGL. 29 JUNI 2005
61. SE-002 /A/JA/09/2005
TGL. 15 SEPTEMBER 2005
62. B-304-0.4-FD.1-09-2005
TGL. 30 SEPTEMBER 2005
63. B-577/F/FD.1/08/2005
TGL. 30 SEPTEMBER 2005
64. B-762/F/FD.1/09/2005
TGL. 30 SEPTEMBER 2005
65. R-783/F.2/FD.1/10/2005
TGL. 18 OKTOBER 2005
PERKEMBANGAN KASUS YANG BERINDIKASI TINDAK PIDANA KORUPSI YANG
DISERAHKAN KE KEJAKSAAN AGUNG PERIODE 1 JANUARI 2005 SAMPAI
DENGAN 31 MARET 2005
20 PERKEMBANGAN KASUS YANG BERINDIKASI TINDAK PIDANA KORUPSI YANG
DISERAHKAN KE KEJAKSAAN AGUNG PERIODE 1 JANUARI 2005 SAMPAI
DENGAN 31 MARET 2005
PERIHAL PEMBENTUKAN TIM PENYIDIK KONEKSITAS PERKARA TINDAK
PIDANA KORUPSI
PERIHAL PENANGANAN PERKARA PELANGGARAN HUKUM DI BIDANG
KEHUTANAN
PERIHAL PENCANTUMAN JABATAN FUNGSIONAL SELAKU PENYIDIK ATAU
SELAKU PENUNTUT UMUM PADA SURAT PERINTAH PENYELESAIAN PERKARA
MOHON PETUNJUK ADANYA SURAT EDARAN MAHKAMAH AGUNG R.I NO. 4
TAHUN 2005
PERIHAL MOHON PETUNJUK ADANYA SURAT EDARAN MARI NO. 4 TAHUN
2005
PERIHAL PENCANTUMAN JABATAN FUNGSIONAL SELAKU PENYIDIK ATAU
SELAKU PENUNTUT UMUM PADA SURAT PERINTAH PENYELESAIAN PERKARA
PERIHAL BANTUAN PENCARIAN/ PENANGKAPAN

3) PENUNTUTAN
1. S UR AT NO. S E- 00 5 - JA- 7 - 19 8 5 KEWAJIBAN MEMBUAT REKAMAN KASET TAPE DALAM PERKARA - PERKARA
T GL. 6 JULI 1 98 5
2. S UR AT NO. B-440/OPT/N- PERIHAL LAPORAN KHUSUS (LAPSUS) PERKEMBANGAN PENYELESAIAN
2.5/5/1985 PERKARA TINDAK PIDANA KHUSUS (KORUPSI) ATAS NAMA TERDAKWA ALEX
TGL. 31 MEI 1985 SI
3. SURAT NO. SE-009 /JA/12/1985 PERIHAL PEDOMAN TUNTUTAN PIDANA
TGL. 14 DESEMBER 1985
4. SURAT NO. R- PERIHAL MASALAH PERUBAHAN SURAT DAKWAAN TGL. 18 PEBRUARI 2000
086/F/FPT/02/1986 26. SURAT NO.KMA/ 331/ 5/ 2000 PERIHAL SIDANG IN ABSENTIA
TGL. 8 PEBRUARI 1986 TGL. 04 MEI 2000
5. SURAT NO.B-483/F/FPT- PERIHAL PENCANTUMKAN NIP BAGI TERSANGKA DAN TERDAKWA PNS 27. SURAT NO.B-418/F/FPE/05/ 2000 PERIHAL PERMINTAAN PETUNJUK RENCANA TUNTUTAN PIDANA
1/9/1990 DALAM KASUS TINDAK PIDANA KHUSUS TGL. 5 MEI 2000
TGL. 10 SEPTEMBER 1990 28. SURAT NO. B- PERIHAL SIDANG IN ABSENTIA
6. SURAT NO. B- PERIHAL TUNTUTAN PEMBAYARAN UANG PENGGANTI DALAM PERKARA 624/F/FR.1/6/2000
051/F/FPT.2/I/1991 TINDAK PIDANA KORUPSI TGL. 27 JUNI 2000
TGL. 17 JANUARI 1991 29. SURAT NO. SE-003/A/JA/05/2002 PERIHAL PERUBAHAN PENGENDALIAN TUNTUTAN PIDANA PERKARA
7. SURAT NO. B-161/F/FS.2/2/1991 PERIHAL PENYAMPAIAN KEMBALI SURAT EDARAN JAKSA AGUNG RI TGL. 13 MEI 2002 TINDAK PIDANA KHUSUS
TGL. 28 PEBRUARI 1991
8. SURAT NO.B-514/F/FPT- PERIHAL KEKURANG SEMPURNAAN KELEMAHAN-KELEMAHAN DALAM
4/6/1991 PENANGANAN PERKARA TINDAK PIDANA KHUSUS
TGL. 17 JUNI 1991
9. SURAT NO. B- PERIHAL PENYUSUNAN/ PENDAPAT SURAT DAKWAAN MELANGGAR PASAL 1
590/F/FPT.4/7/1991 AYAT (1) A UNDANG-UNDANG NO.3/1971
TGL. 19 JULI 1991
10. SURAT NO. R-561/F/ PERIHAL PENANGGUHAN PENAHANAN
FPT.1/7/1991
TGL. 24 JULI 1991
11. SURAT NO. B-/M-4.5/FPT/8/1991 PERIHAL PENYUSUNAN/PENDAPAT SURAT DAKWAAN MELANGGAR PASAL 1
TGL. AGUSTUS 1991 AYAT (1) A UNDANG-UNDANG NO.: 3/1971
12. SURAT NO. B- PERIHAL PETUNJUK TENTANG PENCEGAHAN KEGAGALAN PENUNTUTAN
831/F/FPT.4/10/1991 PERKARA TINDAK PIDANA KHUSUS
TGL. 12 OKTOBER 1991
13. SURAT NO. R- PERIHAL BERKAS PERKARA TINDAK PIDANA KHUSUS KORUPSI HASIL
1551/F/FPK/03/1993 PENYIDIKAN PENYIDIK POLRI ATAUPUN PPNS LAINNYA
TGL. 3 MARET 1993
14. SURAT NO. B- PERIHAL JAKSA PENUNTUT UMUM DALAM TUNTUTAN PIDANANYA AGAR
197/F/FPK.2/4/1993 MENCANTUMKAN TUNTUTAN KEWAJIBAN MEMBAYAR UANG PENGGANTI
TGL. 8 APRIL 1993 DAN DENDA PADA TERDAKWA TINDAK PIDANA KORUPSI
15. SURAT NO. B- PERIHAL RENCANA TUNTUTAN PERKARA TINDAK PIDANA KHUSUS KORUPSI
358/F/FPK.2/6/1993 MELALUI NOTA TELEPON ATAU NOTA TELEGRAM
TGL. 25 JUNI 1993
16. SURAT NO.SE-001/J-A/4/1995 PERIHAL PEDOMAN TUNTUTAN PIDANA
TGL. 27 APRIL 1995
17. SURAT NO.R- PERIHAL PUTUSAN PENGADILAN NEGERI TEGAL TENTANG TIDAK DAPAT
124/F/FPK.1/7/1995 DITERIMANYA DAKWAAN JAKSA DALAM PERKARA TINDAK PIDANA KORUPSI
TGL. 24 JULI 1995 ATAS NAMA TERDAKWA AKI ALIAS PONCO DIONO
18. SURAT NO.-437/F/FPK.1/7/1998 PERIHAL PERLAWANAN JAKSA PENUNTUT UMUM TERHADAP PUTUSAN
TGL. 9 JULI 1998 SELA (EKSEPSI) PN BATAM DALAM PERKARA TINDAK PIDANA KORUPSI ATAS
NAMA TERDAKWA ZAINAL ARIFIN
19. SURAT NO.SE-001/JA/02/1999 PERIHAL PEDOMAN TUNTUNAN HUKUMAN BERSYARAT DALAM PERKARA
TGL. 5 PEBRUARI 1999 TINDAK PIDANA KORUPSI
20. SURAT NO.B-184/F/FPK.2/ PERIHAL SURAT EDARAN JAKSA AGUNG RI TENTANG PEDOMAN TUNTUTAN
02/1999 HUKUMAN BERSYARAT DALAM PERKARA TINDAK PIDANA KORUPSI
TGL. 8 FEBRUARI 1999
21. SURAT NO. R- PERIHAL SURAT TUNTUTAN PIDANA PERKARA KORUPSI YANG DIMINTAKAN
129/F/FPK.2/04/1999 “SUPAYA TERDAKWA DITAHAN”
TGL. 20 APRIL 1999
22. SURAT NO. R- PERIHAL PETUNJUK TENTANG PENGENDALIAN SURAT DAKWAAN DALAM
139/F/FPK.2/04/1999 PERKARA TINDAK PIDANA KORUPSI
TGL. 22 APRIL 1999
23. SURAT NO. R- PERIHAL SURAT DAKWAAN DITANDA TANGANI OLEH 1 (SATU) ORANG JPU
313/F/FPK.2/08/1999
TGL. 10 AGUSTUS 1999
24. SURAT NO. R- PERIHAL PETUNJUK TENTANG URAIAN PERBUATAN MATERIIL DARI
317/F/FPK.2/08/1999 TERDAKWA DALAM SURAT DAKWAAN
TGL. 12 AGUSTUS 1999
25. SURAT NO. B- PERIHAL TUNTUTAN/PUTUSAN HUKUMAN PERCOBAAN DALAM PERKARA
166/F/FPK.2/02/2000 TINDAK PIDANA KORUPSI
30. SURAT NO. B- PERIHAL TUNTUTAN BIAYA PERKARA
974/F/FT.1/11/2002
TGL. 14 NOPEMBER 2002
31. SURAT NO. B- PERIHAL PENGENDALIAN TUNTUTAN PIDANA DALAM TINDAK PIDANA
110/R/F/FT.2/02/2003 PERIKANAN
TGL. 14 FEBRUARI 2003
32. SURAT NO. B- PERIHAL PEMBUATAN RENCANA TUNTUTAN PIDANA PERKARA TINDAK
711/F/FT.1/12/2003 PIDANA KORUPSI MAUPUN TINDAK PIDANA EKONOMI DAN TINDAK PIDANA
TGL. 11 DESEMBER 2003 KHUSUS LAINNYA
33. SURAT NO. B- PERIHAL KEGIATAN PRA PENUNTUTAN PERKARA TINDAK PIDANA KORUPSI
025/F/FT.1/01/2004 HASIL PENYIDIKAN KEJAKSAAN
TGL. 15 JANUARI 2004
34. SURAT NO. B- PERIHAL PENETAPAN PENGADILAN TINGGI JAWA BARAT DI BANDUNG NO.:
068/F/FT.1/02/2004 195/PID/2003/PTBDG, TGL. 14 OKTOBER 2003 ATAS NAMA TERDAKWA
TGL. 05 FEBRUARI 2004 JAMALUDIN BIN MADTARMI
35. SURAT NO. B- PERIHAL PENERAPAN PASAL 116 AYAT (3). DAN (4) JO PASAL 65 KU HAP
203/F/F.2.1/03/2004
TGL. 16 MARET 2004
36. SURAT NO. SE- PERIHAL PEMBERIAN IJIN BEROBAT KE LUAR NEGERI BAGI
001/A/J.A/03/2004 TERSANGKA/TERDAKWA PERKARA PIDANA
TGL. 31 MARET 2004
37. SURAT NO. B-224/F/FJP/04/2004 PERIHAL SURAT EDARAN JAKSA AGUNG RI NO.: SE-001/A/JA/03/2004
TGL. 02 APRIL 2004 TGL. 31 MARET 2004, TENTANG IJIN BEROBAT KE LUAR NEGERI BAGI
TERSANGKA/TERDAKWA PERKARA PIDANA
38. SURAT NO. B- PERIHAL LAPORAN PERKEMBANGAN PERKARA TINDAK PIDANA KORUPSI
340/F/FT.1/06/2004 ATAS NAMA TERDAKWA ZAINUL ARIFIN, CS
TGL. 24 JUNI 2004
39. SURAT NO. B- PERIHAL PENANGANAN TERHADAP PERKARA PERKARA TINDAK PIDANA
341/F/FT.2/06/2004 PERIKANAN
TGL. 25 JUNI 2004
40. SURAT NO. B- PERIHAL PENUNJUKAN PEJABAT STRUKTURAL SEBAGAI JPU UNTUK
632/F/FT.1/11/2004 MENYIDANGKAN PERKARA KORUPSI PENTING/ YANG MENARIK PERHATIAN
TGL. 23 NOPEMBER 2004 MASYARAKAT
41. SURAT NO. SE-007/A/JA/11/2004 PERIHAL MEMPERCEPAT PROSES PENANGANAN PERKARA-PERKARA
TGL. 26 NOPEMBER 2004 KORUPSI SE INDONESIA
42. SURAT NO. B-641 PERIHAL SURAT EDARAN JAKSA AGUNG RI TENTANG MEMPERCEPAT
/F/FJP/11/2004 PROSES PENANGANAN PERKARA KORUPSI
TGL. 30 NOPEMBER 2004
43. SURAT NO. R-1424/KPK/XII/2004 PERIHAL PENGADUAN MASYARAKAT. MENGENAI KEBERATAN ATAS
TGL. 17 DESEMBER 2004 TUNTUTAN JPU DALAM KASUS BANK BNI
44. SURAT NO. B-711/F/FU. PERIHAL PENINGKATAN KEMAMPUAN TEKNIS PROFESIONAL JAKSA DALAM
1/12/2004 PERKARA TINDAK PIDANA KHUSUS
TGL. 29 DESEMBER 2004
45. SURAT NO. B- PERIHAL PENANGANAN PERKARA TINDAK PIDANA PERIKANAN
109/F/F3/FT/01/2005
TGL. 28 JANUARI 2005
46. SURAT NO. B- PERIHAL PENGADUAN MASYARAKAT MENGENAI KEBERATAN ATAS
I88/F/FT.1/0212005 TUNTUTAN JPU DALAM KASUS BANK BNI
TGL. 23 PEBRUARI 2005
47. SURAT NO. SE-002/A/JA/09/2005 PERIHAL PENCANTUMAN JABATAN FUNGSIONAL SELAKU PENYIDIK ATAU
TGL. 15 SEPTEMBER 2005 SELAKU PENUNTUT UMUM PADA SURAT PERINTAH PENYELESAIAN

48. B- 762/F/FD.1/09/2005 TGL. 30
SEPTEMBER 2005
4) UPAYA HUKUM, EKSEKUSI, DAN EKSAMINASI (UHEKSI)
1. SE-MA/21 TAHUN 1983
TGL. 8 DESEMBER 1983
2. B-036/A/6/1985
TGL. 12 JUNI 1985
3. B-421/F/FEK.2/8/1985
TGL. 3 AGUSTUS 1985
4. R-634/F/FEK/9/1985
TGL. 12 SEPTEMBER 1985
5. B-549/F/FPT/9/1985
TGL. 18 SEPTEMBER 1985
6. SE-008/J.A/10/1985
TGL. 2 OKTOBER 1985
7. B-143/F/FEK.2/2/1987
TGL. 23 FEBRUARI 1987
8. SE-004/J.A/8/1988
TGL. 5 AGUSTUS 1988
9. B-678/F/FPT-4/8/1991
TGL. 22 JULI 1991
10. R-071/F/FS.3/2/1992
TGL. 18 PEBRUARI 1992
11. SE-001/B02/1993
TGL. 2 FEBRUARI 1993
12. B- 0250/B/BS/ 02/1993
TGL. 24 FEBRUARI 1993
13. B-184/F/FPK/4/1993
TGL. 2 APRIL 1993
14. R-655/F/FPK/09/1993
TGL. 22 SEPTEMBER 1993
15. JUKLAK-001/J.A/6/1994
TGL. 9 JUNI 1994
16. R-661/F/FPE.2/7/1994
TGL. 11 JULI 1994
17. B-089/F/FPK-3/01/1995
TGL. 26 JANUARI 1995
18. B-235/F/FPK.2/3/1995
TGL. 10 MARET 1995
19. B-531 /F/FPE/7/1/1996
TGL. 18 JULI 1996
20. B-563/F/FPE/07/1996
TGL. 31 JULI 1996
21. B-1170/F/FPK.3/09/1999 TGL. 2 PERIHAL PELAKSANAAN HUKUMAN PEMBAYARAN UANG PENGGANTI
SEPTEMBER 1999
22. KEPPRES NO. 14 TAHUN 2000
23. KEPMEN NO. 49 TAHUN 2000
TGL. 23 JUNI 2000
24. KEPMEN NO 22 TAHUN 2000 TGL.
17 OKTOBER 2000
25. B-531/F/FT.1/05/2001
TGL. 10 MEI 2001
26. SE-007/A/J.A/09/2003
PERKARA TGL. 1 SEPTEMBER 2003 IA SENDIRI BERKEPENTINGAN DALAM MENGADILI SUATU PERKARA
PENCANTUMAN JABATAN FUNGSIONAL SELAKU PENYIDIK ATAU SELAKU 27. B-589/F/F.3.1/09/2003 PERIHAL SURAT EDARAN JAKSA AGUNG RI TENTANG SIKAP JPU DALAM
PENUNTUT UMUM PADA SURAT PERINTAH PENYELESAIAN PERKARA TGL. 5 SEPTEMBER 2003 MENGHADAPI HAKIM YANG IA SENDIRI BERKEPENTINGAN DALAM MENGADILI
SUATU PERKARA.
28. B-252/F/FU.1/04/2004 PERIHAL DATA PEMBAYARAN UANG PENGGANTI DAN EKSEKUSI BARANG
PERIHAL BATAS WAKTU PENGIRIMAN SALINAN PUTUSAN PADA JAKSA. TGL. 19 APRIL 2004 RAMPASAN
29. B-330/F/FT.1/06/2004 PERIHAL EVALUASI DAN EKSAMINASI KHUSUS PERKARA TINDAK PIDANA
PERIHAL PETUNJUK UNTUK PENGGUNAAN UPAYA HUKUM BANDING DAN TGL. 18 JUNI 2004 KORUPSI YANG DIPUTUS BEBAS/LEPAS DARI TUNTUTAN HUKUM.
KASASI DALAM PERKARA TINDAK PIDANA KHUSUS 30. 523.411/2004 PERIHAL KAPAL PERIKANAN YANG DI RAMPAS UNTUK NEGARA
PERIHAL PETUNJUK TEKNIS TENTANG PERMOHONAN PELELANGAN DAN TGL. 8 SEPTEMBER 2004
PENANGGANAN HASIL DINAS KEJAKSAAN.
PERIHAL PETUNJUK PELAKSANAAN PIDANA MATI
PERIHAL PERMOHONAN KASASI KARENA ADANYA PERBEDAAN YANG ME
NYOLOK MENGENAI UKURAN PIDANA (STRAFFMAAT)
PERIHAL PETUNJUK CARA PENANGANAN, PENGADMINISTRASIAN DAN
PENYELESAIAN BARANG RAMPASAN
PERIHAL PELELANGAN ATAS BENDA SITAAN/BARANG BUKU BERDASARKAN
PASAL 45 KUHAP DAN BARANG RAMPASAN.
PERIHAL PELAKSANAAN PIDANA TAMBAHAN PEMBAYARAN UANG
PENGGANTI (PASAL 34 SUB C UNDANG – UNDANG NO. 3 TAHUN 1971)
PERIHAL PETUNJUK TENTANG PEMBUATAN/PENYUSUNAN MEMORI KASASI
TERHADAP PUTUSAN BEBAS.
PERIHAL PENGENDALIAN DAN PENYEMPURNAAN PEMBUATAN MEMORY
KASASI YANG DIAJUKAN JAKSA PU DALAM PERKARA TINDAK PIDANA
KHUSUS
PERIHAL PERUBAHAN ATAS SURAT EDARAN NO.: SE-03/B/B. 518/1988
TENTANG PENYELESAIAN BARANG RAMPASAN.
PERIHAL PENINJAUAN KEMBALI SEJA NO : SE-03/B/B.518/1 998 TGL. 6
AGUSTUS 1988 PERIHAL PENYELESAIAN BARANG RAMPASAN.
PERIHAL PUTUSAN PENGADILAN YANG TIDAK MEMUAT HUKUMAN
TAMBAHAN BERUPA UANG PENGGANTI.
PERIHAL PELAKSANAAN PASAL 25 HURUF B DAN E KEPPRES NOMOR: 55 TH
1971
PERIHAL EKSAMINASI PERKARA
PERIHAL VERZET TERPIDANA TERHADAP PUTUSAN PENGADILAN NEGERI
YANG BERKEKUATAN HUKUM TETAP
PERIHAL PENYETORAN HASIL PEMBAYARAN UANG PENGGANTI
PERIHAL LAPORAN PUTUSAN PENGADILAN DALAM PERKARA TINDAK PIDANA
KORUPSI ATAS NAMA TERDAKWA MOHD. NOR BIN H MASKUR DAN HAIRIL
NORYADI BIN MUHAMMAD
PERIHAL PEMANFAATAN KAPAL-KAPAL ASING YANG TERSANGKA TINDAK
PIDANA ZEEI INDONESIA
PERIHAL PEMANFAATAN KAPAL-KAPAL ASING YANG TERSANGKA TINDAK
PIDANA ZEEI INDONESIA
KEPPRES NO. 14 TAHUN 2000 20 APRIL 1999 PERIHAL PEMANFAATAN
KAPAL PERIKANAN YANG DINYATAKAN DIRAMPAS UNTUK NEGARA
PEMANFAATAN KAPAL PERIKANAN YANG DINYATAKAN
DIRAMPAS UNTUK NEGARA
PERIHAL PEMBENTUKAN TIM PENGHIBAHAN KAPAL PERIKANAN KEPADA
NELAYAN
PERIHAL TATA CARA PEMANFAATAN KAPAL PERIKANAN YANG DINYATAKAN
DIRAMPAS UNTUK NEGARA
PERIHAL S.E.M.A. NOMOR: 1 TAHUN 2001 TENTANG PERMOHONAN
PENINJAUAN KEMBALI YANG DIAJUKAN SERENTAK DENGAN PERMOHONAN
GRASI
PERIHAL SIKAP JAKSA PENUNTUT UMUM DALAM MENGHADAPI HAKIM YANG
31. SE-007/A/JA/11/2004
TGL. 26 NOPEMBER 2004
32. B-712/F/FU.2/12/2004
TGL. 20 DESEMBER 2004
33. B-762/F/FD.1/09/2005
TGL. 30 SEPTEMBER 2005
34. B-779/F/FJP/FT/10/2005 TGL.
11 OKTOBER 2005
PERIHAL MEMPERCEPAT PROSES PENANGANAN PERKARA-PERKARA KORUPSI
SE INDONESIA
PERIHAL KAPAL PERIKANAN YANG DI RAMPAS UNTUK NEGARA.
PERIHAL PENCANTUMAN JABATAN FUNGSIONAL SELAKU PENYIDIK ATAU
SELAKU PENUNTUT UMUM PADA SURAT PERINTAH PENYELESAIAN PERKARA
PERIHAL EKSEKUSI UANG PENGGANTI