Anda di halaman 1dari 11

TUPOKSI KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Inspektur
sesuai dengan keahlian dan keterampilannya.

1. Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud terdiri dari sejumlah tenaga dalam jenjang
jabatan sesuai dengan keahliannya.
2. Kelompok Jabatan Fungsional dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk dan
bertanggungjawab kepada Inspektur.
3. Jumlah jabatan fungsional sebagaimana dimaksud ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban
kerja.
4. Jenis dan jenjang jabatan fungsional sebagaimana dimaksud diatur sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

JABATAN FUNGSIONAL PADA INSPEKTORAT TERDIRI DARI :

(1) Jabatan Fungsional Auditor (JFA), mempunyai tugas melaksanakan pengawasan/pemeriksaan,


Evaluasi, Reviu atas penyelenggaraan urusan penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah yang meliputi

1. Pengawasan atas pembinaan pelaksanaan urusan pemerintahan;


2. Pengawasan atas peraturan daerah dan peraturan kepala daerah;
3. Pengawasan untuk tujuan tertentu.

(2) Jabatan Fungsional Pengawas Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan di Daerah (JFP2UPD),


mempunyai tugas melaksanakan pengawasan atas penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah di luar
pengawasan keuangan yang meliputi :

1. Pengawasan atas pembinaan pelaksanaan urusan pemerintahan;


2. Pengawasan atas pelaksanaan urusan pemerintahan;
3. Pengawasan atas peraturan daerah dan peraturan Walikota;
4. Pengawasan atas dekonsentrasi dan tugas pembantuan;
5. Pengawasan untuk tujuan tertentu.

JENJANG JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR DAN JABATAN FUNGSIONAL


P2UPD TERDIRI DARI :

Jenjang Jabatan Fungsional Auditor Terampil Jenjang Jabatan Fungsional Pengawas


dan Auditor Ahli yaitu : Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan di
Daerah (JFP2UPD) terdiri dari :
 Auditor Terampil yaitu :  Pengawas Pemerintah Pertama;
 Auditor Terampil Pemula;  Pengawas Pemerintah Muda;
 Auditor Terampil Pratama;  Pengawas Pemerintah Madya;
 Auditor Terampil Muda.  Pengawas Pemerintah Utama.Tupoksi
 Auditor Ahli yaitu :
 Auditor Pertama;
 Auditor Muda;
 Auditor Madya;
 Auditor Utama
Berdasarkan Peraturan Bupati Pesisir Barat Nomor 50 Tahun 2017 Tentang Rincian Tugas,
Fungsi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Pesisir Barat Inspektorat memiliki Tugas dan Fungsi
antara lain :

Inspektorat mempunyai tugas melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan


di Daerah, pembinaan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah dan pelaksanaan urusan Pemerintahan
Daerah. Inspektorat dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
menyelenggarakan fungsi :

1. perencanaan dan penyusunan program di bidang pengawasan;


2. pembinaan dan koordinasi penyelenggaraan tugas di bidang pengawasan;
3. perumusan kebijakan dan fasilitas pengawasan;
4. pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan penilaian tugas pengawasan;
5. pelaksanaan monitoring dan evaluasi serta pelaporan terhadap penyelenggaraan tugas di
bidang pengawasan; dan
6. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Berdasarkan Peraturan Bupati Pesisir Barat Nomor 50 Tahun 2017 Tentang Rincian Tugas,
Fungsi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Pesisir Barat terdapat uraian tugas dari jabatan
struktur organisasi Inspektorat Kabupaten Pesisir Barat antara lain sebagai berikut :

INSPEKTUR

Inspektur mempunyai tugas memimpin, mengoordinasikan dan melaksanakan sebagian urusan


Pemerintah Daerah di bidang Pengawasan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku
dan kebijakan Pemerintah Kabupaten. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana yang dimaksud pada
pasal 93, Inspektur mempunyai fungsi:

1. perencanaan dan penyusunan program di bidang pengawasan;


2. pembinaan dan koordinasi penyelenggaraan tugas di bidang pengawasan;
3. perumusan kebijakan dan fasilitas pengawasan;
4. pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan penilaian tugas pengawasan;
5. pelaksanaan monitoring dan evaluasi serta pelaporan terhadap penyelenggaraan tugas di
bidang pengawasan;
6. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

SEKRETARIS

Sekretaris mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Inspektorat di bidang Kesekretariatan.


Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana yang dimaksud pada pasal 95, Sekretaris mempunyai
fungsi:

1. pengelolaan urusan penyusunan perencanaan program pengawasan


2. pengawasan pengelolaan urusan penyusunan evaluasi dan pelaporan
3. pengelolaan urusan administrasi dan umum
4. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
5. Sekretaris, membawahi:
6. Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan; dan
7. Sub Bagian Administrasi dan Umum.

SUB BAGIAN PERENCANAAN, EVALUASI DAN PELAPORAN


Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas merencanakan, mengevaluasi
dan melaporkan pengawasan dan kegiatan. Rincian tugas Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan
Pelaporan adalah sebagai berikut:

1. menghimpun dan menyusun data perencanaan kegiatan dan data hasil pengawasan;
2. menyusun dan mengusulkan perencanaan program kegiatan dengan pihak yang
berkepentingan (Stake Holder) dan instansi terkait;
3. menyiapkan laporan pelaksanaan kegiatan pada Sub Bagian Perencanaan,evaluasi dan
pelaporan.
4. melaksanakan evaluasi hasil pengawasan dan kegiatan;
5. menginventarisasi hasil pengawasan dan tindaklanjut hasil pengawasan;
6. menyiapkan bahan pelaksanaan evaluasi, laporan hasil pengawasan dan tindaklanjutnya;
7. menyusun hasil evaluasi dan pelaporan Inspektorat;
8. menyiapkan laporan pelaksanaan kegiatan Sub Bagian perencanaan, evaluasi dan pelaporan;
9. menyiapkan laporan;
10. menyusun statistik hasil pengawasan;
11. memberikan penilaian terhadap prestasi kerja bawahan di lingkungan sub bagian
perencanaan, evaluasi dan pelaporan, berdasarkan Sasaran Kinerja Pegawai (SKP); dan
12. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

SUB BAGIAN ADMINISTRASI DAN UMUM

Sub Bagian Administrasi dan Umum mempunyai tugas mengelola dan melaporkan tugas dalam
urusan administrasi dan umum. Rincian tugas Sub Bagian Administrasi dan Umum adalah sebagai
berikut:

1. melakukan pengelolaan dan pelaporan administrasi umum yang meliputi pengelolaan naskah
dinas, penataan kearsipan, melaksanakan urusan rumah tangga, pengelolaan sarana dan
prasarana, hubungan masyarakat, urusan hukum dan menyiapkan rapat-rapat;
2. melaksanakan pengelolaan dan pelaporan administrasi kepegawaian yang meliputi kegiatan
penyiapan bahan penyusunan rencana kebutuhan pegawai, mutasi, disiplin pengembangan
pegawai dan kesejahteraan pegawai;
3. memberikan penilaian terhadap prestasi kerja bawahan di lingkungan sub bagian administrasi
dan umum, berdasarkan Sasaran Kinerja Pegawai (SKP); dan
4. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

INSPEKTUR PEMBANTU WILAYAH I, II, DAN III

Inspektur Pembantu Wilayah I, II, III mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Inspektorat
Kabupaten meliputi wilayah kerja pembinaan dan pengawasan pada Instansi/ satuan kerja di lingkungan
Pemerintah Kabupaten, Kecamatan dan Kelurahan dan/ atau pekon, sesuai dengan program kerja
Pengawasan Tahunan (PKPT) yang ditetapkan. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud
padapasal 100, Inspektur Pembantu Wilayah I, II, III mempunyai fungsi:

1. penyusunan dan perumusan konsep kebijakan dan fasilitasi pengawasan yang meliputi bidang
pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan;
2. penyusunan Rencana Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT);
3. pengoordinasian penyelenggaraan pengawasan, pelaksanaan tindaklanjut hasil pemeriksaan
dan pemutakhiran data hasil pemeriksaan meliputi wilayah kerja Inspektur Pembantu
Wilayah I, II,III;
4. pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan penilaian tugas pengawasan dalam wilayah kerja
Inspektur Pembantu Wilayah I, II, III; dan
5. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

JABATAN FUNGSIONAL

Jabatan fungsional pada Inspektorat terdiri atas :

Pengawas Pemerintahan;

Auditor.

Pengawasan Pemerintah

Tugas Pengawas Pemerintahan adalah melaksanakan pengawasan dan evaluasi atas


penyelenggaraan teknis urusan pemerintahan di luar pengawasan keuangan, yang meliputi pengawasan
atas pembinaan pelaksanaan urusan pemerintahan, pengawasan atas pelaksanaan urusan pemerintahan,
pengawasan atas pelaksanaan Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati, pengawasan atas pelaksanaan
dekonsentrasi dan tugas pembantuan serta pengawasan untuk tujuan tertentu.

Auditor

Tugas pokok Auditor adalah melaksanakan kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan


teknis, pengendalian, dan evaluasi pengawasan.Auditor yang melaksanakan tugas pokok, harus mendapat
surat penugasan dari dan bertanggungjawab kepada Inspektur; Dalam melaksanakan audit dan
pengawasan, Auditor berkoordinasi dengan Inspektur Pembantu. Dalam melaksanakan penugasan
pengawasan yang meliputi audit, evaluasi, reviu, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lain seperti
konsultansi, sosialisasi, asistensi dalam rangka memberikan keyakinan yang memadai, atas efisiensi dan
efektifitas manajemen resiko, pengendalian, dan proses tata kelola unit yang diawasi, Auditor berwenang
untuk :

1. Memperoleh keterangan dan/atau dokumen yang wajib diberikan oleh unit yang diawasi dan
pihak yang terkait;
2. Melakukan pemeriksaan di tempat penyimpanan uang dan barang milik Negara, di tempat
pelaksanaan kegiatan, pembukuan dan tata usaha keuangan Negara, serta pemeriksaan
terhadap perhitungan-perhitungan, surat-surat, bukti-bukti, rekening Koran,
pertanggungjawaban, dan daftar lainnya
3. yang terkait dengan penugasan;
4. Menetapkan jenis dokumen, data, serta informasi yang diperlukan dalam penugasan
pengawasan;
5. Memeriksa secara fisik setiap asset yang berada dalam pengurusan pejabat instansi yang
diawasi, dan
6. Menggunakan tenaga ahli di luar tenaga Auditor, jika diperlukan.

URAIAN TUGAS JABATAN AUDITOR

Tugas pokok Auditor adalah melaksanakan kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan


teknis, pengendalian, dan evaluasi pengawasan; Uraian Tugas Jabatan Auditor merupakan suatu paparan
atas semua tugas jabatan yang dilakukan oleh pejabat Auditor yang ditetapkan kedalam butir kegiatan
pekerjaan dalam

Rincian kegiatan Auditor Terampil sesuai dengan jenjang jabatan, sebagai berikut: Berikut butir
kegiatan / uraian tugas jabatan Rincian kegiatan Auditor Pelaksana yang dinilai adalah:

1. Melaksanakan tugas-tugas pengawasan sederhana dalam audit kinerja


2. Melaksanakan tugas-tugas pengawasan sederhana dalam audit atas aspek keuangan tertentu
3. Melaksanakan tugas-tugas pengawasan sederhana dalam audit untuk tujuan tertentu
4. Melaksanakan tugas-tugas pengawasan sederhana dalam audit khusus/investigasi/berindikasi
tindak pidana korupsi
5. Melaksanakan tugas-tugas pengawasan sederhana dalam kegiatan evaluasi
6. Melaksanakan tugas-tugas pengawasan sederhana dalam kegiatan reviu
7. Melaksanakan tugas-tugas pengawasan sederhana dalam kegiatan pemantauan
8. Melaksanakan tugas-tugas pengawasan sederhana dalam kegiatan pengawasan lain
9. Melaksanakan tugas-tugas pengawasan sederhana dalam rangka membantu melaksanakan
kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pengendalian dan evaluasi pengawasan

INSPEKTUR

NO FUNGSI
1. Perencanaan program pengawasan
2. Perumusan kebijakan teknis bidang pengawasan, dan fasilitasi pengawasan
Pelaksanaan pengawasan internal terhadap kinerja, keuangan, aset, pembangunan dan personal aparatur
3.
perangkat daerah melalui audit, review, evaluasi pemantauan serta kegiatan pengawasan lainnya
4. Pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu
5. Penyelenggaraan pengujian dan penelitian terhadap surat aduan/laporan
6. Pelaksanaan pengawasan penyelanggaraan pemerintahan desa
7. Pelaksanaan administrasi inspektorat
8. Pengelolaan dan pengamanan barang milik daerah yang menjadi tanggungjawab inspektorat
9. Perumusan inovasi terkait tugas dan fungsinya dalam rangka peningkatan pelayanan publik
10. Pelaksanaan penilaian kinerja bawahan sebagai bahan pertimbangan pengembangan karir
11. Pelaksanaan laporan/pertanggungjawaban kepada Bupati
12. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati terkait dengan tugas dan fungsinya

SEKRETARIAT

1. Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris, yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab
langsung kepada Inspektur.
2. Sekretaris mempunyai tugas menyelenggarakan administrasi umum dan kepegawaian, keuangan
serta menyusun program dan laporan.
3. Dalam melaksanakan tugasnya Sekretaris menyelenggarakan fungsi :

NO FUNGSI
1. Penyelenggaraan administrasi umum dan urusan rumah tangga.
2. Penyelenggaraan urusan pembangunan, pemeliharaan dan pengamanan bangunan serta fasilitas kantor.
3. Pelaksanaan tugas-tugas kehumasan dan keprotokolan.
4. Pelaksanaan tugas-tugas yang menyangkut hukum dan ketatalaksanaan.
5. Pengelolaan administrasi kepegawaian.
6. Penyelenggaraan administrasi keuangan.
7. Pelaksanaan penyusunan program dan laporan.
8. Pelaksanaan penyusunan dokumen perencanaan dan pelaporan akuntabilitas kinerja.
9. Penyelenggaraan pengelolaan dan pengamanan barang milik daerah yang menjadi tanggung jawab dinas.
10. Pelaksanaan penilaian kinerja bawahan sebagai bahan pertimbangan pengembangan karier.
11. Pelaksanaan laporan/pertanggungjawaban kepada Inspektur.
12. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Inspektur terkait dengan tugas dan fungsinya.

SUBBAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN

1. Subbagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas menyiapkan bahan penyusunan petunjuk
teknis, pembinaan di bidang administrasi umum, rumah tangga, kepegawaian serta pemeliharaan dan
pengamanan barang milik daerah.
2. Dalam melaksanakan tugasnya Subbagian Umum dan Kepegawaian menyelenggarakan fungsi :

NO FUNGSI
Penyiapan dan penyediaan bahan penyelenggaraan administrasi umum dan tata usaha, meliputi surat menyurat
1.
dan kearsipan.
2. Penyiapan dan penyediaan bahan pelaksanaan urusan rumah tangga, keprotokolan dan perjalanan dinas.
3. Penyiapan dan penyediaan bahan pelaksanaan penatausahaan kepegawaian.
Penyiapan dan penyediaan bahan pelaksanaan penatausahaan, pemeliharaan dan pengamanan barang milik
4.
daerah yang menjadi tanggung jawab Dinas.
5. Pelaksanaan penilaian kinerja bawahan sebagai bahan pertimbangan pengembangan karier.
6. Pelaksanaan laporan/pertanggungjawaban kepada Sekretaris .
7. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Sekretaris terkait dengan tugas dan fungsinya.

SUBBAGIAN KEUANGAN

1. Subbagian Keuangan mempunyai tugas menyiapkan bahan penyusunan rencana anggaran belanja,
penatausahaan dan verifikasi keuangan.
2. Dalam melaksanakan tugasnya Subbagian Keuangan menyelenggarakan fungsi :

NO. FUNGSI
1. Penyediaan bahan penyusunan rencana anggaran pendapatan dan belanja.
Pelaksanaan penyusunan anggaran pendapatan dan belanja Inspektorat serta perubahan anggaran pendapatan
2.
dan belanja.
3. Pengelolaan tata usaha keuangan dan anggaran belanja.
4. Pengelolaan dan pembayaran gaji pegawai.
5. Pelaksanaan verifikasi tata usaha keuangan.
6. Pelaksanaan penilaian kinerja bawahan sebagai bahan pertimbangan pengembangan karier.
7. Pelaksanaan laporan/pertanggungjawaban kepada Sekretaris
8. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Sekretaris terkait dengan tugas dan fungsinya.

SUBBAGIAN PROGRAM DAN PELAPORAN

1. Subbagian Program dan Pelaporan mempunyai tugas menyiapkan bahan penyusunan program dan
pelaporan.
2. dalam melaksanakan tugasnya Subbagian Program dan Pelaporan Menyelenggarakan fungsi :
NO FUNGSI
1. Pengumpulan, pengolahan dan penyajian bahan penyusunan program.
2. Penyiapan dan penyediaan bahan koordinasi rencana kegiatan jangka pendek, menengah dan panjang.
3. Penyiapan dan penyediaan bahan koordinasi dan sinkronisasi program dan kegiatan.
4. Penyiapan dan penyediaan bahan penyusunan dokumen perencanaan dan pelaporan akuntabilitas kinerja.
5. Penyiapan dan penyediaan bahan terkait hukum dan ketatalaksanaan.
6. Penyiapan dan penyediaan bahan evaluasi dan laporan kegiatan.
7. Pelaksanaan penilaian kinerja bawaban sebagai bahan pertimbangan pengembangan karier.
8. Pelaksanan laporan/pertanggungjawaban kepada Sekretaris.
9. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Sekretaris terkait dengan tugas dan fungsinya.

INSPEKTUR PEMBANTU WILAYAH I

1. Inspektur Pembantu Wilayah I mempunyai tugas melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan


urusan pemerintahan daerah dan kasus yang mempunyai wilayah kerja pembinaan dan pengawasan
pada OPD dan Desa di wiliyah I.
2. Dalam melaksanakan tugasnya Inspektur Pembantu Wilayah I menyelenggarakan fungsi :

NO. FUNGSI
1. Perumusan pengusulan program pengawasan di wilayah I.
2. Perumusan dan penyusunan skala prioritas obyek pemeriksaan di wilayah I.
3. Pengoordinasian pelaksanaan pengawasan pejabat pengawas pemerintah di wilayah I.
4. Pengawasan terhadap penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pembangunan daerah di wilayah I.
5. Pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan penilaian tugas pengawasan di wilayah I.
Pengendalian, pembinaa dan evaluasi terhadap subtansi penyusunan laporan hasil pemeriksaan dan
6.
penyusunan Kertas Kerja Pemeriksaan (KKP).
7. Pelaksanaan penilaian kinerja bawahan sebagai bahan pertimbangan pengembangan karier.
8. Pelaksanaan laporan/ pertanggungjawaban kepada Inspektur.
9. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Inspektur terkait dengan tugas dan fungsinya.

INSPEKTUR PEMBANTU WILAYAH II

1. Inspektur Pembantu Wilayah II mempunyai tugas melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan


urusan pemerintahan daerah dan kasus yang mempunyai wilayah kerja pembinaan dan pengawasan
pada OPD dan Desa di wiliyah II.
2. Dalam melaksanakan tugasnya Inspektur Pembantu Wilayah II menyelenggarakan fungsi :

NO. FUNGSI
1. Perumusan pengusulan program pengawasan di wilayah II.
2. Perumusan dan penyusunan skala prioritas obyek pemeriksaan di wilayah II.
3. Pengoordinasian pelaksanaan pengawasan pejabat pengawas pemerintah di wilayah II.
4. Pengawasan terhadap penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pembangunan daerah di wilayah II.
5. Pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan penilaian tugas pengawasan di wilayah II.
Pengendalian, pembinaa dan evaluasi terhadap subtansi penyusunan laporan hasil pemeriksaan dan
6.
penyusunan Kertas Kerja Pemeriksaan (KKP).
7. Pelaksanaan penilaian kinerja bawahan sebagai bahan pertimbangan pengembangan karier.
8. Pelaksanaan laporan/ pertanggungjawaban kepada Inspektur.
9. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Inspektur terkait dengan tugas dan fungsinya.
INSPEKTUR PEMBANTU WILAYAH III

1. Inspektur Pembantu Wilayah III mempunyai tugas melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan
urusan pemerintahan daerah dan kasus yang mempunyai wilayah kerja pembinaan dan pengawasan
pada OPD dan Desa di wiliyah III.
2. Dalam melaksanakan tugasnya Inspektur Pembantu Wilayah III menyelenggarakan fungsi :

NO. FUNGSI
1. Perumusan pengusulan program pengawasan di wilayah III.
2. Perumusan dan penyusunan skala prioritas obyek pemeriksaan di wilayah III.
3. Pengoordinasian pelaksanaan pengawasan pejabat pengawas pemerintah di wilayah III.
4. Pengawasan terhadap penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pembangunan daerah di wilayah III.
5. Pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan penilaian tugas pengawasan di wilayah III.
Pengendalian, pembinaa dan evaluasi terhadap subtansi penyusunan laporan hasil pemeriksaan dan
6.
penyusunan Kertas Kerja Pemeriksaan (KKP).
7. Pelaksanaan penilaian kinerja bawahan sebagai bahan pertimbangan pengembangan karier.
8. Pelaksanaan laporan/ pertanggungjawaban kepada Inspektur.
9. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Inspektur terkait dengan tugas dan fungsinya.

INSPEKTUR PEMBANTU WILAYAH IV

1. Inspektur Pembantu Wilayah IV mempunyai tugas melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan


urusan pemerintahan daerah dan kasus yang mempunyai wilayah kerja pembinaan dan pengawasan
pada OPD dan Desa di wiliyah IV.
2. Dalam melaksanakan tugasnya Inspektur Pembantu Wilayah I menyelenggarakan fungsi :

NO. FUNGSI
1. Perumusan pengusulan program pengawasan di wilayah IV.
2. Perumusan dan penyusunan skala prioritas obyek pemeriksaan di wilayah IV.
3. Pengoordinasian pelaksanaan pengawasan pejabat pengawas pemerintah di wilayah IV.
4. Pengawasan terhadap penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pembangunan daerah di wilayah IV.
5. Pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan penilaian tugas pengawasan di wilayah IV.
Pengendalian, pembinaa dan evaluasi terhadap subtansi penyusunan laporan hasil pemeriksaan dan
6.
penyusunan Kertas Kerja Pemeriksaan (KKP).
7. Pelaksanaan penilaian kinerja bawahan sebagai bahan pertimbangan pengembangan karier.
8. Pelaksanaan laporan/ pertanggungjawaban kepada Inspektur.
9. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Inspektur terkait dengan tugas dan fungsinya.

JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR

1. Jabatan Fungsional Auditor mempunyai tugas melaksanakan kegiatan perencanaan,


pengorganisasian, pelaksanaan teknis pengendalian dan pengawasan yang meliputi audit, evaluasi,
review, pemantauan dan kegiatan pengawasan lain, meliputi konsultasi, sosialisasi, asistensi dalam
rangka memberikan keyakinan yang memadai atas efisiensi dan afaktifitas manajemen resiko,
pengendalian dan proses tata kelola unit yang diawasi.
2. Dalam melaksanakan tugas pengawasan auditor mempunyai wewenang :
Memperoleh keterangan da/atau dokumen yang wajib diberikan oleh unit yang diawali dan pihak yang
a.
terkait.
Melakukan pemeriksa ditempat penyimpanan uang dan barang milik negara, ditempat pelaksanaan
kegiatan, pembukuan dan tata usaha keuangan negara serta pemeriksaan terhadap perhitungan-
b.
perhitungan, surat-surat, bukti-bukti, rekening koran, pertanggungjawaban, dan daftar lainnya yang terkait
dengan penugasan.
c. Menetapkan jenis dokumen, data serta informasi yang diperlukan dalam penugasan pengawasan ;dan
d. memeriksa secarafisik setiap aset yang berada dalam pegurusan pejabat yang diawasai.

3. Dalam melaksanakan tugas pengawasan, Auditor harus mendapat surat penugasan dari pimpinan
instansi pengawasan.
4. Auditor dalam melaksanakan tugas dan kewenangannya harus sesuai dengan standar pengawasan
dan kode etuk Auditor.
5. Instansi Pengawasan dapat menggunakan tenaga ahli di luar tenaga Auditor jika diperlukan.

No. Fungsi
pelaksanaan audit/pengawasan dan review terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan daerah dan urusan
a.
pemerintahan desa sesuai dengan jabatan/bidang tugas dan keahlian/ketrampilan yang dimiliki;
pelaksanaan koordinasi dan sinkronisasi di lingkungan Inspektorat dalam rangka mendukung kelancaran
b.
pelaksanaan tugas;
pelaksanaan pelaporan secara lisan maupun tertulis kepada Inspektur/Inspektur Pembantu sebagai
c.
pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas;
pemberian saran dan pertimbangan kepada Inspektur/Inspektur Pembantu baik diminta maupun tidak
d.
sesuai dengan lingkup tugas dan keahliannya;
e. pemberian penilaian kinerja bawahan sebagai bahan pertimbangan pengembangan karier;
f. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugasnya; dan
jenis, jenjang dan jumlah jabatan fungsional Auditor dan P2UPD ditetapkan oleh Bupati berdasarkan
g.
kebutuhan dan beban kerja terkait peraturan perundang-undangan yang berlaku.

JABATAN FUNGSIONAL P2UPD

1. Jabatan Fungsional P2UPD mempunyai tugas melaksanakan pengawasan atas penyelenggaraan


teknis urusan pemerintahan di Kabupaten, yang meliputi:
No. Fungsi
a. pengawasan dan pembinaan pelaksanaan urusan pemerintahan;
b. pengawasan dan Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati;
c. pengawasan dan dekonsentrasi dan tugas pembantuan;
d. pengawasan untuk tujuan tertentu; dan
e. pelaksanaan evaluasi penyelenggaraan teknis pemerintahan di Kabupaten.

2. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Pengwas Pemerintahan harus
mendapatkan surat penugasan dari pimpinan instansi pengawasan.
PERATURAN MENTERI KEUANGAN
NOMOR 17/PMK.01/2008

TENTANG

JASA AKUNTAN PUBLIK

MENTERI KEUANGAN,

Menimbang : a. bahwa sejalan dengan tujuan Pemerintah dalam rangka


mendukung perekonomian yang sehat dan efisien, diperlukan
Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik yang profesional
dan handal melalui pengaturan, pembinaan, dan pengawasan
yang efektif dan berkesinambungan;

b. bahwe untuk menciptakan pengaturan, pembinaan, dan


pengawasan yang efektif dan berkesinambungan serta dalam
rangka melindungi kepentingan umum, Keputusan Menteri
Keuangan Nomor 423/KMK.06/2002 yang mengatur Jasa
Akuntan Publik sebagaimana telah diubah dengan Keputusan
Menteri Keuangan Nomor 359/KMK.06/2003 tidak memadai
lagi sehingga dipandang perlu mengatur kembali Jasa Akuntan
Publik dengan mengganti Keputusan Menteri Keuangan
dimaksud;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada


huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan
tentang Jasa Akuntan Publik;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 34 Tahun 1954 tentang Pemakaian
Gelar Akuntan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
1954 Nomor 103, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 705);
2. Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan,
Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata
Kerja Kementerian Negara Republik Indonesia sebagaimana
telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden
Nomor 94 Tahun 2006;

3. Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2005 tentang Unit


Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik
Indonesia sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir
denga Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2005;

4. Keputusan Presiden Nomor 20/P Tahun 2005;


5. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 131/PMK.01/2006 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Departemen Keuangan sebagaimana
telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 54/PMK.01/2007.
MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG JASA


AKUNTAN PUBLIK.
BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Menteri Keuangan ini yang dimaksud dengan :


1. Akuntan adalah seseorang yang berhak menyandang gelar atau
sebutan akuntan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
2. Akuntan Publik adalah akuntan yang telah memperoleh izin
dari Menteri untuk memberikan jasa sebagaimana diatur dalam
Peraturan Menteri Keuangan ini.
3. Kantor Akuntan Publik yang selanjutnya disebut KAP, adalah
badan usaha yang telah mendapatkan izin dari Menteri sebagai
wadah bagi Akuntan Publik dalam memberikan jasanya.
4. Cabang Kantor Akuntan Publik yang selanjutnya disebut
Cabang KAP adalah kantor yang dibuka oleh KAP untuk
memberikan jasa Akuntan Publik yang dipimpin oleh salah
satu Rekan KAP yang bersangkutan.
5. Kantor Akuntan Publik Asing atau disingkat KAPA adalah
badan usaha jasa profesi di luar negeri yang memiliki izin dari
otoritas di negara yang bersangkutan untuk melakukan
kegiatan usaha paling sedikit di bidang audit umum atas
laporan keuangan.
6. Organisasi Audit Asing atau disingkat OAA adalah organisasi
di luar negeri, yang didirikan berdasarkan peraturan
perundang-undangan di negara yang bersangkutan, yang
anggotanya terdiri dari badan usaha jasa profesi yang
melakukan kegiatan usaha paling sedikit di bidang audit

Anda mungkin juga menyukai