Anda di halaman 1dari 30

INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN DALAM NEGERI

STRATEGI PENGUATAN APIP DAERAH


UNTUK AKUNTABILITAS KINERJA
INSTANSI PEMERINTAH

www.itjen.kemendagri.go.id
www.itjen.kemendagri.go.id @itjenkemendagri.ri
@itjenkemendagri.ri Inspektorat Jenderal
Inspektorat Kemendagri
Jenderal Kemendagri
BIODATA

Unit Kerja
Inspektorat Khusus, Inspektorat Jenderal Kementrian Dalam Negeri

Sertifikasi Profesional
PPUPD Ahli Madya, Kemendagri
Auditor Forensik, LSPAF
Asesor Kompetensi Pemerintahan, LSP-PDN

Education
S2 – Master of Public Policy, Flinders University of South Australia
S1 – Akuntansi, Universitas Mercu Buana
D3 – Akuntansi Perpajakan, Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN)

Budi Wahyudin, SE, MPA, CFrA Contact


198605252008011001 wahyudin_budi@yahoo.com
Pembina (IV/a) 081322817271
Ministry of
Home Affairs
Perlu ada perbaikan dalam Tata Kelola Pemerintahan Ministry of
Home Affairs
PENGUATAN INSPEKTORAT DAERAH
DALAM PENGAWASAN PEMERINTAH DAERAH

Surat Edaran Menteri Dalam Negeri 4 Aspek Perhatian Bagi Kepala daerah
Nomor 700.1.1/8737/SJ tanggal 9
Desember 2022 yang ditujukan 1. Kecukupan Anggaran
kepada Gubernur, Bupati dan 2. Kelembagaan Inspektorat Daerah
Walikota seluruh Indonesia tentang 3. Penguatan SDM
Penguatan Inspektorat Daerah Dalam 4. Penguatan Pelaksanaan
Pengawasan Pemerintah Daerah Pengawasan

Menteri Dalam Negeri


Klasifikasi
Alokasi
Anggaran
Pengawasan
Mengalokasikan anggaran
oengawasan sesuai
dengan kewenangannya
ke dalam APBD untuk
mendanai program,
kegiatan dan sub
kegiatan
01 Alokasi anggaran tidak termasuk gaji dan tunjangan

02 Penggunaan sesuai Permendagri 84/2022 dan Permendagri


Sesuai dengan Permendagri Nomor
84 Tahun 2022 tentang Pedoman
88/2022
Penyusunan Anggaran Pendapatan 03 Mengalokasikan anggaran TPP Inspektorat Daerah:
dan Belanja Daerah Tahun 2023 a. Inspektur Daerah lebih besar dari kepala OPD lain, namun lebih
kecil dari Sekda
b. Pejabat Administrator, Pengawasan dan JFT pada Inspektorat
lebih besar dibanding OPD lainnya.
5
Penguatan Kelembagaan
Inspektorat Daerah
• Melakukan pengawasan yang berindikasi
penyalahgunaan wewenang tanpa
Melakukan konsultasi pengangkatan,
mutasi dan pemberhentian Inspektur
1 menunggu penugasan KDH (Psl.11B dan
33A PP 72/2019)
Pembantu Daerah Pemprov kepada • Menyampaikan laporan hasil pengawasan
Mendagri dan konsultasi pengangkatan,
mutasi dan pemberhentian Inspektur 4 berindikasi penyalahgunaan wewenang/
kerugian daerah kepada Mendagri untuk
Daerah Kab/Kota kpd Gub wakil Pem Provinsi dan Gubernur untuk Kab/Kota
Pusat (Psl.99B PP72/2019) untuk dilakukan supervisi.

Melakukan konsultasi pembentukan


Panitia Seleksi Jabatan Inspektur Daerah
Provinsi dan Kab/Kota kepada Mendagri
3 2 Membentuk Irban yang menangani
Investigasi dan penanganan pengaduan
(Psl.99A PP 72/2019) (Psl.60 dan Psl.79 PP 72/2019)
Penguatan SDM Pengawasan
1. Memenuhi kecukupan jumlah Auditor dan PPUPD. Khusus
bagi PPUPD, Pemda agar melakukan perhitungan jumlah
PPUPD sesuai dengan Surat Mendagri Nomor
821.29/1175/SJ tanggal 8 Maret 2022 tentang Penyusunan
Kebutuhan Jabatan Fungsional PPUPD.
2. Menjamin independensi dan pengembangan karir Auditor
dan PPUPD dengan melakukan mutasi atau perpindahan ke
dalam jabatan lain secara selektif. Pelaksanaan mutasi atau
perpindahan ke dalam jabatan lain tidak diperkenankan
apabila terkait langsung dengan hasil pengawasan yang
dilakukan oleh Auditor dan PPUPD.
3. Mengalokasikan anggaran pelatihan berkelanjutan bagi
Auditor dan PPUPD minimal 12o jam per tahun.
Penguatan Pelaksanaan
Pengawasan

1 2 3 4

Menyusun PKPT Melakukan perubahan Binwas Pengawasan


berbasis Risiko pola pengawasan Khusus

Memisahkan secara tegas Pengawasan yang dilakukan oleh Mengedepankan pembinaan ➢ Sidak thp OPD penyelenggaran
peran jabatan fungsional Inspektorat agar memiliki dampak dan pengawasan kpd OPD pelayanan public
Auditor dan PPUPD sesuai terhadap perbaikan tata Kelola sejak tahap perencanaan
➢ Monitoring dan penanganan
dengan karakteristik pemerintahan derah, khususnya: dengan orientasi pencegahan
keluhan/pengaduan masyarakat
jabatannya. • Keuangan daerah serta mengawal penyerapan
(media massa/sosail media)
• BUMD APBD sesuai dengan target
➢ Memastikan TL atas pengawasan
• Pelayanan publik triwulanan:
➢ Menyampaikan hasil pengawasan
• Keuangan Desa bagi Pemda yang • Tw.I sebesar 20%
kpd Mendagri utk Provinsi dan
memiliki Desa • Tw.II sebesar 50%
kepada Gubernur utk Kab/Kota
• Tw.III sebesar 75%
• Tw.IV sebesar 95%
9
Inspektorat Jenderal
Kementerian Dalam Negeri

Peran APIP telah mengalami pergeseran paradigma yaitu dari peran watch dog
(sekedar mencari-cari kesalahan) bergeser menjadi lebih fokus pada unsur
pembinaan yang bersifat preventive (pencegahan), consultatitive, dan quality
assurance, pada program-program strategis, yang mempunyai resiko tinggi
terhadap penyimpangan, early warning systems, pendampingan, dan
pembinaan.

APIP seyogyanya mampu membawa organisasi dalam mencapai nilai, tujuan


dan sasaran utama melalui proses quality assurance dan keterlibatan
pengawas internal mengarahkan manajemen dalam mengelola organisasi,
sehingga dapat menghasilkan long-term values bagi organisasi pada area tata
Kelola dan pengelolaan risiko, dalam rangka mengawal kebijakan dan
kegiatan penyelenggaraan pemerintahan secara keseluruhan serta menjamin
agar kegiatan pelaksanaan rencana sesuai dengan spefisikasi yang telah
ditentukan, baik yang bersifat substansial maupun nilai-nilai yang bersifat
prosedural.
1
1
BEBERAPA PERAN INSPEKTORAT Inspektorat Jenderal
Kementerian Dalam Negeri

REVIU LKPD
REVIU LAKIN
REVIU LPPD
AUDIT KINERJA,
AUDIT KEUANGAN,
AUDIT DENGAN
TUJUAN TERTENTU

REVIU RPJMD
REVIU RKPD
QUALITY
REVIU RKBMN ASSURANCE
REVIU KUA PPAS
REVIU RKA-SKPD 12
Dasar Hukum Inspektorat Jenderal
Kementerian Dalam Negeri

Evaluasi AKIP dan Reviu laporan Kinerja

Permen PANRB Permenpan Nomor 88


Perpres Nomor Tahun 2021 tentang
29 Tahun 2014 Nomor 53 Tahun 2014
Evaluasi Akuntabilitas
tentang Sistem tentang Petunjuk Teknis
Kinerja Instansi
Akuntabilitas Perjanjian Kinerja,
Pemerintah
Kinerja Instansi Pelaporan Kinerja dan
Pemerintah Tata Cara Reviu atas
Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah
Penyelenggaraan SAKIP Ruang lingkup
1. Rencana Strategis 1. Tujuan Evaluasi AKIP
2. Perjanjian Kinerja Petunjuk teknis 2. Pelaksanaan Evaluasi
3. Pengukuran Kinerja 1. Perjanjian Kinerja AKIP di setiap
4. Pengelolaan Data Kinerja 2. Pelaporan Kinerja Kementerian dan
5. Pelaporan Kinerja 3. Reviu Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
6. Reviu dan Evaluasi Kinerja
Inspektorat Jenderal
Kementerian Dalam Negeri

Perpres No 29 Tahun 2014 tentang Sistem


Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP)

SAKIP
“Rangkaian sistematik dari berbagai aktivitas, alat, prosedur
yang dirancang untuk tujuan penetapan dan pengukuran,
pengumpulan data, pengklasifikasian, pengikhtisaran, dan
pelaporan kinerja pada instansi pemerintah, dalam rangka
pertanggungjawaban dan peningkatan kinerja instansi
pemerintah.”
Inspektorat Jenderal
Makna Akuntabilitas Kementerian Dalam Negeri

• Kondisi dimana penyelenggara negara dapat


mempertanggungjawabkan dan
menjelaskan setiap program/kegiatan yang
dilaksanakannya berdasarkan
peraturan/kaidah yang harus dijalankannya
AKUNTABILITAS kepada pemberi mandat
PERTANGGUNGJAWABAN/
PENJELASAN
• Perwujudan kewajiban suatu instansi
pemerintah untuk mempertanggungjawabkan
keberhasilan/ kegagalan pelaksanaan misi
organisasi dalam mencapai tujuan-tujuan dan
sasaran-sasaran yang telah ditetapkan melalui
alat pertanggungjawaban secara periodik
BENTUK AKUNTABILITAS Inspektorat Jenderal
Kementerian Dalam Negeri

PP 8/2006 ttg Pelaporan Keuangan


dan Kinerja Instansi Pemerintah AA, A, B,
CC, C, D
(Ps. 20 (3))

Kem.
Perjanjian Laporan Evaluasi
Kinerja Kinerja Kinerja PAN -
RB
Rencana
Renstra Kinerja RKA Raperda Pj.
DPRD
RPJMD DPA SKPD Pelk APBD
SKPD Tahunan SKPD

Laporan Audit
Keuangan Keuangan BPK

VISI DAN MISI

WTP, WDP,
TW, TMP
Inspektorat Jenderal
Kementerian Dalam Negeri

Pengertian dan Dasar Hukum LAKIN

Laporan kinerja Tujuan


(LAKIN)
‘laporan kinerja
A. Memberikan informasi
disusun oleh kinerja kepada pemberi
Merupakan bentuk
akuntabilitas dari setiap tingkatan mandat atas kinerja yang
pelaksanaan tugas dan organisasi yang telah dan seharusnya
fungsi yang dipercayakan menyusun dicapai
kepada setiap instansi perjanjian B. Sebagai upaya perbaikan
pemerintah atas kinerja’ berkesinambungan bagi
penggunaan anggaran instansi pemerintah untuk
meningkatkan kinerjanya

PerMen PAN dan RB Nomor 53 Tahun 2014


tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Laporan Kinerja dan Reviu atas Laporan Kinerja
Inspektorat Jenderal
18 Kementerian Dalam Negeri

Penelaahan Laporan Kinerja untuk


memastikan bahwa laporan kinerja
telah menyajikan informasi kinerja
yang handal, akurat dan berkualitas.
Inspektorat Jenderal
19 Kementerian Dalam Negeri

Membantu penyelenggaraan sistem akuntabilitas


kinerja instansi pemerintah.

Memberikan keyakinan terbatas mengenai akurasi,


keandalan, dan keabsahan data/informasi kinerja
Instansi Pemerintah sehingga dapat menghasilkan
Laporan Kinerja yang berkualitas.
Inspektorat Jenderal
Kementerian Dalam Negeri

TATA CARA REVIU LAPORAN KINERJA


PermenPAN dan RB Nomor 53 Tahun 2014

01 Pihak yang melaksanakan reviu : laporan kinerja harus direviu oleh auditor APIP atau tim
yang dibentuk untuk itu

02 Waktu pelaksanaan reviu : Reviu dilaksanakan secara parallel dengan pelaksanaan


manajemen kinerja dan penyusunan laporan kinerja instansi pemerintah

Ruang lingkup : Metode pengumpulan data/informasi, penelaahan penyelenggaraan


03 SAKIP secara ringkas, penyusunan kertas kerja reviu, surat pernyataan telah direviu,
reviu dilakukan hanya atas laporan kinerja tingkat K/L/Pemda

04 Pelaporan reviu dititikberatkan pada pertangggungjawaban pelaksanaan reviu

20
Inspektorat Jenderal
Kementerian Dalam Negeri

Metode
pengumpulan Penelaahan
Penyusunan Pelaporan
data/informasi penyelenggaraan
kertas kerja reviu
SAKIP
kinerja

menguji keandalan keselarasan pengujian atas Penyusunan


dan akurasi keandalan dan
data/informasi
sasaran, Laporan Hasil
akurasi data,
kinerja yang indikator Telaahan SAKIP,
Reviu serta
disajikan dalam kinerja, langkah-langkah
Pernyataan
Laporan Kinerja program dan reviu, , kesimpulan/ telah direviu
kegiatannya catatan pereviu
AGENDA PENINGKATAN KAPASITAS APIP Inspektorat Jenderal
Kementerian Dalam Negeri

PERNYATAAN TELAH DIREVIU

1 2 3 4 5 6
Tujuan reviu Paragraph
adalah untuk Simpulan penjelas (apabila
memberikan reviu yaitu diperlukan) yang
Reviu telah Reviu telah Semua
keyakinan menguraikan
dilakukan dilaksanak informasi apakah
mengenai perbaikan
atas an sesuai yang dimuat laporan
akurasi, penyelenggaraan
laporan dengan dalam kinerja telah SAKIP dan koreksi
keandalan
kinerja pedoman laporan reviu menyajikan atas penyajian
dan
untuk tahun reviu adalah informasi laporan kinerja
keabsahan
yang laporan penyajian informasi kinerja yang yang belum
bersangkut kinerja manajemen kinerja dalam handal, selesai dilakukan
an laporan akurat dan oleh unit pengelola
kinerja absah kerja
kepada
pimpinan
instansi
22
Inspektorat Jenderal
Kementerian Dalam Negeri

Permenpan Nomor 88 Tahun 2021 tentang Evaluasi


Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP)

“aktivitas analisis yang sistimatis, pemberian nilai,


atribut, apresiasi dan pengenalan permasalahan,
serta pemberian solusi atas masalah yang
ditemukan guna peningkatan akuntabilitas dan
peningkatan kinerja instansi pemerintah
KOMPONEN PENILAIAN EVALUASI AKIP Inspektorat Jenderal
Kementerian Dalam Negeri

PERMENPAN 88
PERMENPAN 12 TAHUN 2021
TAHUN 2015

30 %

25 %

15 %

10 %

20 %
24
PELAKSANAAN EVALUASI AKIP NASIONAL
PELAKSANAAN EVALUASI AKIP INTERNAL
APIP KUAT INDONESIA MAJU”
TERIMA KASIH

#ItjenBerintegritas
INSPEKTORAT JENDERAL @itjenkemendagri.ri
#SatuDataSatuKata
KEMENTERIAN DALAM NEGERI #ItjenHebat
Inspektorat Jenderal Kemendagri

Anda mungkin juga menyukai