Anda di halaman 1dari 79

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN

PUSAT PEMBINAAN JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR

PENJELASAN JFA
DAN POLA
DIKLAT
DIKLAT PENJENJANGAN AUDITOR MADYA
BAGI AUDITOR DI LINGKUNGAN APIP
11/30/2022
TATAP MUKAPusbin
VIRTUAL,
JFA BPKP
1 JULI 2021 1
1. NAMA: DRS. WALBEN DAMANIK, Ak, MM, CA, CFrA

DATA 2. TEMPAT/TGL LAHIR: P. SIANTAR 30 OKTOBER 1962

PRIBADI 3. PENDIDIKAN: SD TAHUN 1975, SMP TAHUN 1979,


SMA TAHUN 1982, S1 TAHUN 1988 (USU), S2 TAHUN
2002 (UNDIP)

4. PEKERJAAN :
- KONSULTAN MANAJEMEN SELAMA 2 TAHUN
- MANAJER PABRIK SELAMA 1 TAHUN
- AUDITOR BPKP (PERMINYAKAN) SELAMA 7 TAHUN
- KEPALA SEKSI SELAMA 4 TAHUN (3 SEKSI)
- KEPALA BIDANG INVESTIGASI SELAMA 12 TAHUN
(4 PERWAKILAN)
- KEMBALI KE AUDITOR (JFA) TAHUN 2013

5. GELAR: DRS = SARJANA EKONOMI,


Ak = AKUNTAN, MM = MAGISTER MANAJEMEN,
CA = CERTIFICATE ACCOUNTANT, CFrA =
CERTIFICATE FRAUD AUDITOR

6. PENGALAMAN: TELAH MEMBERIKAN


KETERANGAN AHLI 50 KALI UNTUK PERKARA
KORUPSI DI SIDANG PENGADILAN

2
MAKLUMAT PELAYANAN
HIDUP
BERDAMPINGAN
DENGAN COVID19
POKOK BAHASAN
1. REFORMASI PEMBINAAN JFA
2. PERAN APIP
3. KONDISI APIP & AUDITOR
4. PENGANGKATAN KE DALAM JFA
5. KARIER AUDITOR
6. KOMPETENSI AUDITOR DAN POLA
DIKLAT AUDITOR
7. KINERJA AUDITOR
REFORMASI
PEMBINAAN JFA
Reformasi Pembinaan JFA

Tahun 2021
Profesionalisme
Tahun 2008 /Pemenuhan
Standar Profesi
Standar
Kompetensi

Tahun 1996
Administrasi
Jabatan
Roadmap Pembinaan Auditor Intern
Kepatuhan pada standar
Kapabilita profesi
• Assurance
s APIP
Pemenuhan standar
APIP (GRC)
kompetensi
Ideal • Insight
(Catalyst,
APIP Penataan proses bisnis Analyses, and
Saat ini dan tata kerja Value Assessments)
Proposi • Objectivity
Penerapan sistem kendali tion (Integrity,
mutu Accountability,
Kapasita terpenu and
s Auditor hi Independence)
Peningkatan kuantitas SDM
Sistem Pembinaan Auditor Intern
Planning
Pemberhentian Penghitungan
Formasi

Retention Recruitment
Pengangkatan

Pangkat dan
Jabatan
Remunerasi

Reward Development Pengembangan


Perlindungan Profesi

Penilaian
Penghargaan Performance Kinerja dan
Management Angka Kredit
UU NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG ASN

PP NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG


MANAJEMEN PNS SEBAGAIMANA DIUBAH
DENGAN PP NOMOR 17 TAHUN 2020

PERMENPAN RB NOMOR 38 TAHUN 2017


PERUBAHAN TENTANG STANDAR KOMPETENSI
JABATAN ASN.
PERATURAN
PERMENPAN RB NOMOR 13 TAHUN 2019
TENTANG PENGUSULAN,PENETAPAN DAN
PEMBINAAN JABATAN FUNGSIONAL PNS.

PERMENPAN RB NOMOR 8 TAHUN 2021


TENTANG SISTEM MANAJEMEN KINERJA
PNS.
FORMASI AUDITOR

STANDAR KOMPETENSI AUDITOR (TEKNIS,


MANAJERIAL, DAN SOSIAL KULTURAL)

STANDAR KOMPETENSI PIMPINAN APIP

STANDAR KUALITAS HASIL KERJA AUDITOR


PERUBAHAN
KELAS JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR
PENGATURAN
TIDAK ADA LAGI PEMBEBASAN SEMENTARA,
TETAPI PEMBERHENTIAN

PENGHITUNGAN ANGKA KREDIT PADA JABATAN


TIDAK KUMULATIF, TETAPI DIMULAI DARI NOL

PENGHITUNGAN ANGKA KREDIT


MENGGUNAKAN HASIL
profesi bagi :
1. Pegawai Negeri Sipil
2. Pegawai Pemerintah
dengan Perjanjian Kerja
Aparatur Sipil
Negara (ASN)
1. Jabatan Pimpinan Tinggi
2. Jabatan Administrasi
3. Jabatan Fungsional

Jafung keahlian: a) ahli utama; Jafung keterampilan: a) penyelia;


b) ahli madya; b) mahir;
c) ahli muda; c) terampil;
d) ahli pertama. d) pemula
JABATAN (UU ASN)

PIMPINAN TINGGI

UTAMA
MADYA
PRATAMA

JABATAN ADMINISTRASI JABATAN FUNGSIONAL


 Utama
ADMINISTRATOR
 Madya
 Muda  Penyelia
PENGAWAS
 Pertama  Mahir
PELAKSANA
 Terampil
 Pemula
KEAHLIAN
KETERAMPILAN
RANCANGAN PANGKAT DAN KELAS JABATAN DALAM DRAFT PP 11 2017
PANGKAT
KELOMPOK JABATAN
21 JPT-I JPT UTAMA
20 JPT-II
JPT MADYA:
19 JPT-III I. Sekjen/Sesmen, Dirjen, Deputi, Irjen, Ka.Badan di lingk. Kem dan Set. Lembaga Negara
(MK,BPK,DPR,MPR,DPD, KY,MA), Set. Pres/wapres, JAM
II. Sestama, Irtama, Deputi di lingk. LPNK
18 JPT-IV III. Sekjen, Deputi di Lingk. LNS, Sekda Provinsi, Staf Ahli Kem.

17 JPT-V JF AHLI UTAMA tertentu karena kepakaran dan


JPT PRATAMA
16 JPT-VI keilmuan yg spesifik
15 JA -15, JF-15
JF AHLI UTAMA
14 JA -14, JF-14
13 JA -13, JF-13
JF AHLI MADYA
12 JA -12, JF-12 J. ADMINISTRATOR
11 JA -11, JF-11
JF AHLI MUDA JF PENYELIA
10 JA -10, JF-10
J. PENGA-
9 JA -9, JF-9
JF AHLI PERTAMA JF MAHIR WAS
8 JA -8, JF-8
7 JA -7, JF-7
JF TERAMPIL
6 JA -6, JF-6
5 JA -5, JF-5
JF PEMULA
4 JA -4, JF-4 J. PELAKSANA
3 JA -3, JF-3
2 JA -2, JF-2
1 JA -1, JF-1 15
PERAN APIP
Three Lines of Defence Model

Rujukan: Institute of Internal Auditors. (2013).


AMANAH DALAM PP 60 TAHUN 2008 TENTANG SPIP
AUDITOR
PROFESIONAL
Was Intern Pasal 51, 52, 53, 54, 56
PERAN APIP oleh APIP
Pasal 11 Pasal 58

• memberikan keyakinan yang  Audit  Memiliki Kompetensi


memadai atas ketaatan,  Reviu yang Tersertifikasi
kehematan, efisiensi, dan
 Evaluasi  Memenuhi Kode Etik
efektivitas pencapaian tujuan
penyelenggaraan tugas dan  Pemantauan dan Standar Audit
fungsi Instansi Pemerintah  Kegiatan  Melaporkan Hasil Penugasan
Pengawasan Sesuai Kebutuhan
• memberikan peringatan dini dan Lainnya Stakeholder
meningkatkan efektivitas
 Melaksanakan Tugas secara
manajemen risiko dalam
Independen dan Obyektif
penyelenggaraan tugas dan
fungsi Instansi Pemerintah

• memelihara dan meningkatkan


kualitas tata kelola
penyelenggaraan tugas dan
fungsi Instansi Pemerintah

PP Nomor 60 Tahun 2008 Pasal 11, 48, 51, 52, 53, 54, 56
KONDISI APIP
&
AUDITOR
Kasus
korupsi yg
ditangani
KPK
Semester I-
2020 (ICW)

SETIAP TAHUN SEMAKIN MENINGKAT


KEMANA
PENGAWAS???
HASIL AUDIT KINERJA BPK 2013
AUDIT KINERJA TERHADAP 86 APIP
(APIP Kementerian/Lembaga, Provinsi, Kabupaten, Kota)
JUMLAH APIP
URAIAN TIDAK
SUDAH BELUM ADA KET
Memiliki Juklak/Juknis 7 53 26
Mengimplementasikan Kode Etik 16 63 7
Membuat Internal Audit Charter 7 73 6
Melakukan analisis kebutuhan auditor 2 66 18
Memperoleh Diklat sesuai kebutuhan 11 71 4
HASIL AUDIT KINERJA BPK 2013
HASIL AUDIT KINERJA BPK 2013
JUMLAH
URAIAN APIP
Perencanaan
• Belum mempertimbangan risiko dalam memilih Auditi 76
• Tidak mempertimbangkan hasil audit sebelumnya 72
• Perencanaan belum sesuai standar 76
Pelaksanaan
• Belum menyusun program audit dalam setiap penugasan 65
• Pemilihan prosedur audit belum mempertimbangkan skala prioritas 75
• Perencanaan audit belum mencakup pemahaman dan pengujian SPI 77
• Belum menetapkan tujuan, sasaran, ruang lingkup, metodologi, jangka 76
waktu, alokasi sumberdaya dan prosedur audit yang jelas
Perolehan dan pemilihan bukti
• Tidak memenuhi kualitas bukti (Cukup, Releven, Kompeten) 72
• Tidak mendokumentasikan dalam kertas kerja secara memadai 64
HASIL AUDIT KINERJA BPK 2013
JUMLAH
URAIAN
APIP
Temuan Audit
• Tidak berdasarkan pengujian bukti dan pelaksanaan prosedur 50
• Tidak memenuhi unsur temuan (Kondisi, Kriteria, Sebab, Akibat) 40
• Tidak dikomunikasikan dengan pihak terkait 43
• Tidak didokumentasikan dan format tidak standar 42
Dokumentasi kertas kerja
• Tidak disusun secara lengkap dan sistematis 82
• Tidak direviu secara berjenjang 82
• Tidak disimpan secara aman, tertib dan mudah diakses 84
Pelaporan
• Laporan tidak disusun 30
• Disusun tidak tepat waktu 73
• Tidak dilakukan koreksi dan reviu berjenjang 62
KONDISI APIP

Level 3 = 1 (0,21%) APIP


Level 2 = 69 (14,56%) APIP

APIP secara nasional Level 1 = 404 (85,23%) APIP


KAPABILITAS APIP
Elemen Jumlah KPA
Dari 1 – 2 10 Milestone KPA Peran dan Layanan Pengawasan Intern 5
Dari 2 – 3 14 Milestone KPA Pengelolaan SDM 10
Praktek Profesiinal 7
Dari 3 – 4 8 Milestone KPA Manajemen dan Akuntabilitas Kinerja 7
Dari 4 – 5 9 Milestone KPA Hubungan dan Budaya Organisasional 5
Struktur Tata Kelola 7
Jumlah 41 Milestone KPA   41

0,21 %

14,56%

85,23%
• APIP belum mampu untuk
memberikan assurance bahwa
program atau kegiatan yang
dilakukan oleh Pemerintah telah
sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
ARTI
LEVEL 1 • APIP belum mampu mencegah
Korupsi.

• APIP belum mampu memberikan


assurance atas efisiensi dan
efektivitas program/kegiatan
Pemda.
Peraturan Presiden Republik
Indonesia Nomor 2 Tahun
2015 tentang Rencana
Pembangunan Jangka
Menengah Nasional
(RPJMN) 2015 - 2019;

KAPABILITAS APIP Tahun


PENINGKATAN 2019, 85% berada di Level 3
KAPABILITAS
APIP
28
Unit LEVEL
Populasi %
Kerja 3
APIP
CAPAIAN Pusat
87 32 36,78
PENINGKATAN APIP
542 167 30,81
KAPABILITAS Daerah
APIP Total 629 198 31,47

RPJMN 2015-
2019
KEBUTUHAN AUDITOR
Perkiraan Kebutuhan Nasional 46.560
• Pusat 14.000 (87 APIP)
• APIP Daerah 32.560 Auditor (542 APIP)
• APIP Kabupaten/Kota minimal 40 orang
• APIP Propinsi minimal 70 orang
(Peraturan Kepala BPKP Nomor: Kep-971/SU/2005 Tanggal 28 Oktober 2005)

UPAYA
UNTUK
MENCAPAI
Jumlah Auditor per 22 JUNI 2021 sebanyak 15.503 (33,29%) dari
total kebutuhan Nasional 46.560 sehingga saat ini terjadi kekurangan
31.057 Auditor

SIM Data, SIBIJAK tanggal 22 Juni 2021


30
Data
Auditor No Unit
Kerja
Jumlah Auditor Auditor
APIP Ahli Terampil
Total

Per 22
1 APIP 87 5.980 1.131 7.111
PUSAT
2 APIP 542 7.895 497 8.392
DAERAH

JUNI JUMLAH 629 13.875 1.628 15.503

2021
PENGANGKATAN KE
DALAM JFA
PERTIMBANGAN PENGANGKATAN dalam
JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR

1 FORMASI JABATAN
ANGKA KREDIT
2 BEBAN KERJA KENAIKAN PANGKAT
KARIR

3 KOMPETENSI REKRUTMEN SERTIFIKASI

4 ANGGARAN TUNJANGAN KESEJAHTERAAN

PENILAIAN DAN PROSES SELEKSI MINAT,


5 PERTIMBANGAN POTENSI, DAN
PIMPINAN APIP KOMPETENSI
PENGANGKATAN DALAM JFA
Pasal 74 ayat (1) PP 17 Tahun 2020 pengangkatan PNS ke dalam jabatan
Auditor melalui formasi CPNS dan
belum pernah mutasi baik dalam
kepangkatan, jabatan, maupun unit
Pengangkatan Pertama kerja

Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil


dari jabatan lain ke dalam jabatan
Pengangkatan melalui Auditor
Perpindahan
pengangkatan ke dalam Jabatan
Auditor dengan persyaratan dan
Pengangkatan melalui kemudahan tertentu bagi PNS yang
Penyesuaian/Inpassing/ berasal dari staf pengawas/pejabat
Perlakuan Khusus fungsional umum yang telah dan masih
melaksanakan tugas pengawasan di
lingkungan APIP

Promosi
PENYETARAAN JABATAN ADMINISTRASI
PERMENPAN RB NOMOR 28 Tahun 2019

Administrator disetarakan dengan JF Ahli Madya

Pengawas disetarakan dengan JF Ahli Muda

Pelaksana (Eselon V) disetarakan dengan JF Ahli Pertama


Penyetaraan JA ke dalam JF
Permenpan 17 Tahun 2021
KEBUTUHAN
AUDITOR
PERATURAN KEPALA BPKP NOMOR KEP-
971/SU/2005 TGL 28 OKTOBER 2005
TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN
FORMASI JFA DI LINGKUNGAN APIP

Perkiraan Kebutuhan Nasional 46.560


• Pusat 14.000 (87 APIP)
• APIP Daerah 32.560 Auditor (542 APIP)
• APIP Kabupaten/Kota minimal 40 orang
• APIP Propinsi minimal 70 orang 37
PENYUSUNANPASAL
DAN56 UU
PENETAPAN KEBUTUHAN
NO. 5 TAHUN 2014 TENTANG ASN, DAN
PASAL 5-14 PP NO. 11 TAHUN 2017 TENTANG MANAJEMEN PNS

1. Setiap Instansi Pemerintah wajib menyusun kebutuhan


jumlah dan jenis Jabatan PNS berdasarkan analisis
Jabatan dan analisis beban kerja.
2. Penyusunan kebutuhan jumlah dan jenis Jabatan PNS
dilakukan untuk jangka waktu 5 tahun yang diperinci
per tahun.
3. Penyusunan kebutuhan PNS harus mendukung
pencapaian tujuan Instansi Pemerintah.
4. Penyusunan kebutuhan PNS diatur berdasarkan
Renstra Instansi Pemerintah.
5. Penetapan Kebutuhan PNS dilakukan oleh Menteri
PANRB
NOMOR B/528/M.SM.01.00/2018
TANGGAL 15 OKTOBER 2018

Pejabat Pembina Kepegawaian


menyampaikan usulan
SURAT kebutuhan jabatan fungsional
MENTERI kepada Instansi Pembina
PANRB jabatan fungsional untuk
mendapatkan rekomendasi
sebelum menyampaikan usulan
kepada Menteri PANRB.
NOMOR B/752/SM.01.00/2019
SURAT MENTERI PANRB TANGGAL 5 JULI 2019

Instansi Pembina jabatan


fungsional melakukan evaluasi
dan validasi terhadap usulan
kebutuhan setiap jenjang jabatan
fungsional sebelum memberikan
rekomendasi kepada Menteri
PANRB.
SURAT KEPALA BPKP

NOMOR BPKP selaku Instansi Pembina


S-711/K/JF/2019 JFA melakukan EVALUASI
TGL 8 OKTOBER 2019
DAN VALIDASI usulan
kebutuhan JFA
(TATA CARA PERHITUNGAN
KEBUTUHAN JFA)
KARIER AUDITOR
JABATAN DAN PANGKAT

FUNGSIONAL STRUKTURAL

UTAMA
Eselon I
IV d - IV e
PENGANGKATAN
KEMBALI Eselon II
PENYELIA AHLI
MADYA
III c – III d IV a - IV c Eselon III
TERAMPI
L
PELAK. Eselon IV
MUDA
LANJ. III c - III d
III a – III b
DIBERHENTIKAN
K
A
PELAKSANA PERTAMA
R
II c – II d I III a - III
E b PASAL 94 AYAT (1)
R
PP 11 TAHUN 2017
ALIH JABATAN
PASAL 94 PP 11 TAHUN 2017

Ayat (1) PNS diberhentikan dari JF apabila:


a. mengundurkan diri dari Jabatan;
b. diberhentikan sementara sebagai PNS;
c. menjalani cuti di luar tanggungan negara;
d. menjalani tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan;
e. ditugaskan secara penuh di luar JF; atau
f. tidak memenuhi persyaratan Jabatan.

Ayat (2) PNS yang diberhentikan dari JF karena alasan sebagaimana


dimaksud pada ayat (1) huruf b, huruf c, huruf d, dan huruf e dapat
diangkat kembali sesuai dengan jenjang JF terakhir apabila tersedia
lowongan Jabatan.
Pusat Pembinaan JFA

POLA KARIER JFA


JENJANG AHLI
AK
Jabatan Gol. Peran Diklat Sertifikasi
Kumulatif
III/a 100 Entry Level:
Auditor
Anggota Tim Pembentukan
Pertama III/b 150 Auditor Ahli
III/c 200 Penjenjangan
Auditor
Ketua Tim Auditor Muda
Muda III/d 300 AK = 175
IV/a 400
Penjenjangan
Auditor
IV/b 550 Pengendali Teknis Auditor Madya
Madya
AK = 350
IV/c 700
IV/d 850 Penjenjangan
Auditor
Pengendali Mutu Aditor Utama
Utama IV/e 1050 AK = 775
TARGET DAN CAPAIAN ANGKA KREDIT PER
TAHUN (Permenpan 13 Tahun 2019)
ANGKA KREDIT MINIMAL DAN MAKSIMAL
(Permenpan 13 Tahun 2019)
KOMPETENSI AUDITOR DAN
POLA DIKLAT
Revisi Standar Kompetensi Auditor
Kompetensi 1. Integritas
2. Kerjasama
Manajerial 3. Komunikasi
4. Orientasi pada hasil
5. Pelayananan Publik
6. Pengembangan diri dan orang lain
7. Mengelola perubahan
8. Pengambilan keputusan
1. Profesional Ethics
1. Manajemen Audit Intern 2. Internal Audit Management
Kompetensi Teknis 2. Pelaksanaan Standar Audit 3. IPPF
3. Pengawasan atas TKMRPI 4. Governance, Risk and Control
4. Analisis Proses Bisnis Mitra 5. Business Acumen
Pengawasan 6. Communication
5. Pelaksanaan Audit Intern 7. Persuasion and Collaboration
6. Pengembangan Metodologi 8. Critical Thinking
Pengawasan 9. Internal Audit Delivery
10. Improvement and Innovation
Kompetensi Sosial Kultural 1. Perekat Bangsa
2. Transformasi Budaya (Culture
Transfomation)
Pola Sertifikasi Auditor Intern
IIA JF di APIP

• Pimpinan APIP
CAE
• Auditor Utama

• Koor dan Subkoor


Manajer Sertifikasi
• Auditor Madya
Auditor
• Auditor Muda

Staf • Auditor Pertama


• Auditor Terampil
JENIS DIKLAT AUDITOR
STANDAR KOMPETENSI AUDITOR
PERKA BPKP-211/K/JF/2010

Kompetensi adalah kemampuan dan karakteristik yang


dimiliki oleh seorang Pegawai Negeri Sipil berupa
pengetahuan, keahlian, dan sikap perilaku yang diperlukan
dalam pelaksanaan tugas jabatannya.
Standar Kompetensi Auditor adalah ukuran kemampuan
minimal yang harus dimiliki auditor yang mencakup aspek
pengetahuan (knowledge), keterampilan/keahlian (skill),
dan sikap perilaku (attitude) untuk dapat melakukan
tugas-tugas dalam Jabatan Fungsional Auditor dengan
hasil baik.
PER-211/K/JF/2010

Kompetensi pada tingkat atau jenjang


jabatan yang lebih tinggi merupakan
kumulatif dari kompetensi pada tingkat
atau jenjang jabatan di bawahnya
ditambah dengan kompetensi spesifik di
jabatannya.
PER-211/K/JF/2010, KOMPETENSI KUMULATIF
IKHTISAR JABATAN AUDITOR
PELAKSANA

Mengumpulkan bahan dan merekapitulasi data dalam


kegiatan pengawasan yang meliputi audit kinerja, audit atas
aspek keuangan tertentu, audit untuk tujuan tertentu, audit
khusus/ investigasi berindikasi tindak pidana korupsi,
evaluasi, pemantauan dan pengawasan lain dalam rangka
konsultasi dan kegiatan lainya untuk meningkatkan
efektifitas manajemen risiko, pengendalian, dan proses tata
kelola sehingga dapat memberikan nilai tambah dan
meningkatkan pencapaian tujuan pemerintah dan
pembangunan
IKHTISAR JABATAN AUDITOR
PELAKSANA LANJUTAN

Mengklasifikasi dan mengikhtisarkan data dalam


kegiatan pengawasan yang meliputi audit kinerja, audit atas
aspek keuangan tertentu, audit untuk tujuan tertentu, audit
khusus/ investigasi berindikasi tindak pidana korupsi, reviu,
evaluasi, pemantauan dan pengawasan lain dalam rangka
konsultasi dan kegiatan lainya untuk meningkatkan
efektifitas manajemen risiko, pengendalian, dan proses tata
kelola sehingga dapat memberikan nilai tambah dan
meningkatkan pencapaian tujuan pemerintah dan
pembangunan.
IKHTISAR JABATAN AUDITOR
PENYELIA

Menguji data dalam kegiatan pengawasan yang meliputi


audit kinerja, audit atas aspek keuangan tertentu, audit
untuk tujuan tertentu, audit khusus/ investigasi berindikasi
tindak pidana korupsi, reviu, evaluasi, pemantauan dan
pengawasan lain dalam rangka konsultasi dan kegiatan
lainya untuk meningkatkan efektivitas manajemen risiko,
pengendalian, dan proses tata kelola sehingga dapat
memberikan nilai tambah dan meningkatkan pencapaian
tujuan pemeintah dan pembangunan.
IKHTISAR JABATAN AUDITOR
PERTAMA

Menganalisis dan menyimpulkan dalam kegiatan


pengawasan yang meliputi audit kinerja, audit atas aspek
keuangan tertentu, audit untuk tujuan tertentu, audit
khusus/investigasi berindikasi tindak pidana korupsi,
evaluasi, pemantauan dan pengawasan lain dalam rangka
konsultasi dan kegiatan lainya untuk meningkatkan
efektifitas manajemen risiko, pengendalian, dan proses tata
kelola sehingga dapat memberikan nilai tambah dan
meningkatkan pencapaian tujuan pemerintah dan
pembangunan.
PETA KOMPETENSI DIKLAT PEMBENTUKAN
AUDITOR AHLI (KEP-271/JF/1/2013)
Setelah mengikuti diklat ini peserta diklat mampu melaksanakan tugas-
tugas audit intern yang memerlukan analisis dan pertimbangan profesional
yang tinggi

6. Mampu menyusun simpulan hasil audit


intern/rekomendasi pada kertas kerja audit intern yang
didukung oleh bukti yang cukup dan valid

5. Mampu menjelaskan konsepsi


pelaksanaan audit intern

4. Mampu mengidentifikasi titik-titik kritis


pada pelaksanaan manajemen risiko,
pengendalian intern, dan tata kelola
organisasi
2. Mampu melakukan
komunikasi dengan baik untuk 3. Mampu mengidentifikasi titik-titik
perolehan informasi dan bukti kritis pada pelaksanaan tata kelola
dalam rangka audit intern sektor publik sesuai ketentuan yang
berlaku

1. Mampu menerapkan kode etik dan standar audit intern


IKHTISAR JABATAN AUDITOR MUDA

Memimpin Pelaksanaan tugas pengawasan yang


meliputi audit kinerja, audit atas aspek keuangan tertentu,
audit untuk tujuan tertentu, audit khusus/ investigasi
berindikasi tindak pidana korupsi, reviu, evaluasi,
pemantauan dan pengawasan lain dalam rangka konsultasi
dan kegiatan lainya untuk meningkatkan efektifitas
manajemen risiko, pengendalian, dan proses tata kelola
sehingga dapat memberikan nilai tambah dan meningkatkan
pencapaian tujuan pemerintah dan pembangunan
PETA KOMPETENSI DIKLAT PENJENJANGAN
AUDITOR MUDA (KEP-271/JF/1/2013)
Setelah mengikuti diklat ini peserta diklat mampu memimpin
pelaksanaan tugas-tugas audit intern sesuai dengan ketentuan yang
berlaku

5. Mampu mengkomunikasikan hasil


4. Mampu memimpin tim sehingga
audit intern secara lisan dan tertulis
kegiatan audit intern dilaksanakan
kepada stakeholder untuk mencapai
secara efektif dan efisien.
tujuan audit intern.

2. Mampu 3. Mampu melakukan reviu dan


1. Mampu memiliki jiwa
mengidentifikasi memberikan saran dan
kepemimpinan yang
titik-titik kritis pada rekomendasi atas implementasi
melayani (servant
kebijakan sektor strategi manajemen risiko
leadership).
publik organisasi.
IKHTISAR JABATAN AUDITOR MADYA

 Melaksanakan teknis kegiatan pengorganisasian pengawasan yaitu membantu


pimpinan unit pengawasan dalam memilah, merinci, membagi pekerjaan-pekerjaan
pengawasan yang akan dilakukan, mengalokasikan sumber daya dan
mengkoordinasikan hasil kegiatan pengawasan ke pihak-pihak yang berkepentingan
untuk mencapai tujuan dan sasaran pengawasan yang telah ditetapkan
 Melaksanakan teknis kegiatan pengendalian pengawasan yaitu membantu pimpinan
unit pengawasa dalam melaksanakan kegiatan pemantauan atas kinerja pengawasan,
membandingkan realisasi kinerja dengan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan,
dan mengambil tindakan-tindakan perbaikan (corrective action) yang diperlukan ke
arah pencapaian hasil pengawasan yang telah ditetapkan.
 Mengendalikan teknis pelaksanaan penugasan pengawasan melalui supervisi teknis
pelaksanaan pengawasan agar sesuai dengan tujuan dan sasaran penugasan yang
ditetapkan sehingga memenuhi standar audit APIP.
 Mendampingi/memberikan keterangan ahli dalam proses penyidikan dan/atau
peradilan kasus hasil pengawasan.
PETA KOMPETENSI DIKLAT PENJENJANGAN
AUDITOR MADYA (KEP-271/JF/1/2013)
Setelah mengikuti diklat ini peserta mampu melaksanakan supervisi
penugasan audit intern, serta mampu melaksanakan tugas-tugas
manajerial audit intern

4. Mampu mengorganisasi dan


mensupervisi penugasan audit
intern.

3. Mampu menyusun
perencanaan penugasan audit
intern pada instansi APIP secara
efektif dan efisien.

1. Mampu memotivasi dan


2. Mampu melakukan analisis
menyelesaikan konflik dalam
kebijakan publik.
penugasan audit intern.
PENILAIAN KELULUSAN UJIAN
SERTIFIKASI AUDITOR

PERKA KEPALA PUSBIN JFA


NOMOR 300 TAHUN 2014
Tentang SISTEM, PROSEDUR,
JADWAL PERIODIK, METODE
DAN PENILAIAN KELULUSAN
UJIAN SERTIFIKASI AUDITOR
64
KOMPONEN KELULUSAN USA
UJIAN SERTIFIKASI KOMPONEN PENILAIAN
AUDITOR PENILAIAN DARI HASIL MENGIKUTI DIKLAT Bobot Nilai Bobot Nilai Bobot Nilai
Ujian Simulasi Aktivitas Jumlah Nilai Diklat Kinerja dan Total
Tertulis Kegiatan pada saat hasil Diklat Sikap Kelulusan
Pengawasan mengikuti Profesional
Diklat
  1 2 3 4 (1+2+3) 5 (80%x4) 6 7 (5+6)
Ujian Sertifikasi Auditor
Pelaksana 50% 30% 20% 100% 80% 20% 100%
Ujian Sertifikasi Auditor
Pertama 50% 30% 20% 100% 80% 20% 100%
Ujian Sertifikasi Auditor
Muda 45% 35% 20% 100% 80% 20% 100%
Ujian Sertifikasi Auditor
Madya 40% 40% 20% 100% 80% 20% 100%
Ujian Sertifikasi Auditor
Utama 35% 45% 20% 100% 80% 20% 100%
Pusat Pembinaan JFA

BATAS USIA PENSIUN (BUP) AUDITOR

JABATAN GOLONGAN BUP


Auditor Pelaksana II/c s.d II/d
Auditor Pelaksana
III/a s.d III/b
Lanjutan
58 TAHUN
Auditor Penyelia III/c s.d III/d
Auditor Pertama III/a s.d III/b
Auditor Muda III/c s.d III/d
Auditor Madya IV/a s.d IV/c 60 TAHUN
Auditor Utama IV/d s.d IV/e 65 TAHUN
TUNJANGAN
JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR

Besar Tunjangan
Jabatan
(Rp)

Auditor Utama 1.400.000,00

Auditor Madya 1.100.000,00

Auditor Muda 700.000,00

Auditor Pertama 450.000,00

Auditor Penyelia 500.000,00

Auditor Pelaksana Lanjutan 400.000,00

Auditor Pelaksana 300.000,00

Perpres No. 5 Tahun 2014 (6 Februari 2014)


KELAS JABATAN
AUDITOR
PASAL 67 PP 17 TAHUN 2020

Ayat (1) Pejabat Fungsional berkedudukan dibawah dan


bertanggung jawab secara langsung kepada pejabat
pimpinan tinggi madya, pejabat pimpinan tinggi pratama,
pejabat administrator, atau pejabat pengawas yang
memiliki keterkaitan dengan pelaksanaan tugas JF.
Ayat (2) Penentuan berkedudukan dan bertanggung jawab
secara langsung sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
disesuaikan dengan struktur organisasi masing-masing
instansi pemerintah.
KEDUDUKAN AUDITOR
PERBANDINGAN BEBERAPA KELAS
JABATAN FUNGSIONAL YG KELASNYA
SAMA DGN AUDITOR

NO JABATAN BPKP BAPPENAS BKN


(AUDITOR) (PERENCANA) (ASSESSOR
SDM
APARATUR)

1 AHLI UTAMA 14 14 14
2 AHLI MADYA 12 12 12
3 AHLI MUDA 10 10 10
4 AHLI PERTAMA 9 9 9
PERBANDINGAN BEBERAPA KELAS
JABATAN FUNGSIONAL YANG
MELAKUKAN AUDIT

NO JABATAN BPKP BPK DAGRI


(AUDITOR) (PEMERIKSA) (PPUPD)
1 AHLI UTAMA 14 13 13
2 AHLI MADYA 12 11 11
3 AHLI MUDA 10 9 9
4 AHLI 9 8 8
PERTAMA
RANCANGAN
KELAS JABATAN
(Arahan Menpan
Tgl 10 Juni 2021)
K(IN)ERJA AUDITOR
Penilaian Kinerja Auditor
IKU Unit Kerja/JPT
PermenPAN RB No 8 Tahun 2021

Indikator Kinerja Individu


• Cascading dari perjanjian
Kuantitas kinerja unit kerja Pedoman
Penilaian Angka
Kredit Auditor
• sesuai jangka waktu yang
Waktu ditentukan dalam PKPT/ST

standar kualitas
• mengacu pada SAIPI
Kualitas (mengikuti standar audit, due
professional care dan prudent)
hasil kerja
pedoman
penilaian
• tidak dinilai per kualitas hasil
Biaya individu
kerja
PENINGKATAN KUALITAS PEMBINAAN JFA

MELALUI PENGEMBANGAN
SISTEM INFORMASI BINA JABATAN AUDITOR BERKUALITAS (SIBIJAK)

1. DATA BASE AUDITOR


2. SERTIFIKASI AUDITOR (Daftar
Diklat, Daftar USA, dan USABK)
3. PENILAIAN ANGKA KREDIT
4. FASILITASI PENGANGKATAN
https://sibijak.bpkp.go.id
ONLINE TRACKING
CEK PROGRES USULAN PENGANGKATAN KE DALAM JFA

1. KUNJUNGI WEBSITE PUSBIN JFA


http://pusbinjfa.bpkp.go.id/
2. KLIK MENU “ONLINE TRACKING”
3. MASUKKAN NOMOR SURAT USULAN
Terima kasih
CONTACT US :

ATAU
WALBEN DAMANIK : 0811586060
walben.damanik@bpkp.go.id
damanikwalben@yahoo.co.id

Anda mungkin juga menyukai