PROVINSI BALI
TENTANG
MANAJEMEN RISIKO
BUPATI TABANAN,
MEMUTUSKAN:
BAB I
KETENTUAN UMUM
Bagian Kesatu
Pengertian
Pasal 1
Bagian Kedua
Maksud, Tujuan dan Ruang Lingkup
Pasal 2
BAB II
PRINSIP PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO
Pasal 3
BAB III
PENYELENGGARA MANAJEMEN RISIKO
Pasal 4
BAB IV
STRATEGI PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO
Pasal 5
Pasal 7
Pasal 8
BAB V
PROSES MANAJEMEN RISIKO
Pasal 10
Pasal 11
Pasal 12
Pasal 13
Pasal 15
Pasal 16
Pasal 17
Pasal 18
Pasal 20
Pasal 21
BAB VI
EVALUASI DAN PELAPORAN
Pasal 22
Pasal 23
Pasal 25
BAB VII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 26
Ditetapkan di Tabanan
pada tanggal 15 Agustus 2019
BUPATI TABANAN,
Diundangkan di Tabanan
pada tanggal 15 Agustus 2019
I GEDE SUSILA
KEMUNGKINAN/
KETERANGAN
PROBABILITAS
1- Jarang terjadi Peristiwa diharapkan tidak
terjadi
Persentase 10-30%
2- Sering terjadi Peristiwa kadang-kadang
tidak terjadi
Persentase 31-89%
3- Hampir pasti terjadi Peristiwa selalu terjadi hampir
pada setiap kondisi
Persentase >90%
DAMPAK
MATRIK ANALISIS RISIKO 3X3 1 2 3
Rendah Sedang Tinggi
3 Hampir Pasti 3 6 9
Terjadi
KEMUNGKINAN
2 Sering Terjadi 2 4 6
1 Jarang Terjadi 1 2 3
Level dimulai
Deskripsi status
Warna Level dari status
risiko
risiko
Merah 3 6 Tinggi
Kuning 2 3 Sedang
Hijau 1 1 Rendah
LAMPIRAN III
PERATURAN BUPATI TABANAN
NOMOR 40 TAHUN 2019
TENTANG MANAJEMEN RISIKO
FORM : MR-01
TUJUAN :.............................................................................................................................................................................................
SASARAN : ............................................................................................................................................................................................
Deskripsi Status
No Risiko Teridentifikasi Faktor Penyebab Kemungkinan Dampak Status Risiko
Risiko
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1.
2.
3.
Dst.
Deskripsi Status
No Risiko Teridentifikasi Faktor Penyebab Kemungkinan Dampak Status Risiko
Risiko
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1.
2.
3.
Dst.
Keterangan : Tabanan,...............................
Kolom (2) : diisi dengan risiko yang berpotensi menghambat pencapaian masing-masing tujuan dan sasarn
yang ingin dicapai oleh OPD seperti tertuang dalam Renstra OPD. PEJABAT PELAKSANA TEKNIS KEGIATAN
Kolom (3) : diisi dengan faktor penyebab yang menjadi akar permasalahan.
Kolom (4) : diisi dengan nilai pada skala berikut ini :
1. Jarang terjadi
2. Sering terjadi
3. Hampir pasti terjadi ........................................................
Kolom (5) : diisi dengan nilai pada skala berikut ini :
1. Rendah
2. Sedang
3. Tinggi
Kolom (6) : merupakan hasil perkalian kolom (4) x kolom (5).
Kolom (7) : dari deskripsi status risiko pada Lampiran II yaitu : tinggi/sedang/rendah.
Formulir ini disusun pada saat perencanaan penganggaran dan dilaporkan pada awal tahun anggaran.
FORM: MR-03
HASIL PENANGANAN DAN PEMANTAUAN RISIKO TINGKAT PERANGKAT DAERAH
TUJUAN : ...................................................................................................................................................................
SASARAN : ...................................................................................................................................................................
TAHUN ANGGARAN : ...................................................................................................................................................................
Rincian Penanganan
No. Risiko (Prioritas) Yang belum Penanggung jawab
Rencana Realisasi
Tertangani
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1.
2.
3.
4.
5.
Dst.
FORM: MR-04
HASIL PENANGANAN DAN PEMANTAUAN RISIKO PADA UNIT PEMILIK RISIKO KEGIATAN
Rincian Penanganan
No. Risiko (Prioritas) Yang belum Penanggung jawab
Rencana Realisasi
Tertangani
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1.
2.
3.
4.
5.
Dst.
..................................