Anda di halaman 1dari 66

Oleh :

I NYOMAN GDE SUARDITHA


BALI, 5 SEPTEMBER 2020
Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010, bahwa
akuntabilitas adalah mempertanggungjawabkan pengelolaan
sumber daya serta pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan
kepada entitas pelaporan dalam mencapai tujuan yang telah
ditetapkan secara periodik

Akuntabilitas publik adalah kewajiban pihak pemegang amanah (agent)


untuk memberikan pertanggungjawaban, menyajikan, melaporkan, dan
mengungkapkan segala aktivitasnya dan kegiatannya yang menjadi
tanggung jawabnya kepada pihak pemberi amanah (principal) yang memiliki
hak dan kewenangan untuk meminta pertanggungjawaban tersebut.
Akuntabilitas publik terdiri dari akuntabilitas vertikal (vertical accuntability),
dan akuntabilitas horisontal (horizontal accountability).”
(Mardiasmo, 2002:20)
1 DASAR HUKUM
REGULASI
PEMERINTAH/LEMBAGA DAN PEMERINTAH DAERAH
TERKAIT PENANGANAN COVID-19

PEMERINTAH/PRESIDEN
UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2020
tentang Kekarantinaan Kesehatan
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 21 TAHUN 2020
tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)
PERPPU NOMOR 1 TAHUN 2020 tentang Kebijakan Keuangan Negara
dan Stabilitas Sistem Keuangan untuk Penanganan Covid-19
PERPRES 82 TAHUN 2020 tentang Komite Penanganan Covid-19 dan
Pemulihan Ekonomi Nasional
Keputusan Presiden Nomor 7 Tahun 2020
tentang Gugus Tugas Percepatan Penanganan
Covid-19
REGULASI
PEMERINTAH/LEMBAGA DAN PEMERINTAH DAERAH
TERKAIT PENANGANAN COVID-19

PEMERINTAH/PRESIDEN
Keputusan Presiden Nomor 9 Tahun 2020
tentang Perubahan Atas Kepres Nomor 7 Tahun 2020
Keputusan Presiden Nomor 11 Tahun 2020
tentang Penetapan Kedaruratan Kesehatan
Masyarakat Corona Virus Disease
Keputusan Presiden Nomor 12 Tahun 2020
tentang Penetapan Bencana Non Alam Penyebaran
Covid-19 Sebagai Bencana Nasional
Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2020
tentang Refocussing Kegiatan, Realokasi Anggaran serta Pengadaan
Barang/Jasa Dalam Rangka Percepatan Penanganan Covid-19
REGULASI
PEMERINTAH/LEMBAGA DAN PEMERINTAH DAERAH
TERKAIT PENANGANAN COVID-19

KEMENTERIAN DALAM NEGERI


Peraturan MENDAGRI Nomor 20 Tahun 2020
tentang Percepatan Penanganan Covid-19 di Lingkungan
Pemerintah Daerah.
Surat Edaran MENDAGRI Nomor 440/2622/SJ
tentang Pembentukan Gugus Tugas Percepatan
Penanganan Covid-19 Daerah.
Instruksi MENDAGRI Nomor 1 Tahun 2020
tentang Pencegahan Penyebaran dan Percepatan Penanganan Corona Virus
Disease 2019 di Lingkungan Pemeintah Daerah.
Surat INSPEKTUR JENDERAL KEMENDAGRI Nomor 700/859/IJ
tentang Pelaksanaan Pengawasan APIP Dalam Masa Penanganan Covid-19
Surat INSPEKTUR JENDERAL KEMENDAGRI Nomor 700/885/IJ
tentang Pelaksanaan Pembinaan & Pengawasan Atas Inmendagri No. 1 Thn 2020
REGULASI
PEMERINTAH/LEMBAGA DAN PEMERINTAH DAERAH
TERKAIT PENANGANAN COVID-19

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN


Surat Edaran BPKP Nomor 5/K/D2/2020 tentang Tata Cara Reviu Atas
Refocusing Kegiatan dan Realokasi Anggaran
Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah Dalam Rangka Percepatan
Penanganan Covid-19
Surat Edaran BPKP Nomor 6/K/D2/2020 tentang Tata Cara Reviu Oleh APIP
Atas Pengadaan Barang/Jasa Dalam Rangka Percepatan Penanganan Covid-19
Surat Edaran BPKP Nomor 12/K/D2/2020 tentang Tata Cara Audit Tujuan
Tertentu Oleh APIP Atas Tata Kelola Pengadaan Barang/Jasa Dalam Rangka
Percepatan Penanganan Covid-19
REGULASI
PEMERINTAH/LEMBAGA DAN PEMERINTAH DAERAH
TERKAIT PENANGANAN COVID-19

KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI (KPK)

Surat Edaran KPK Nomor 8 Tahun 2020


tentang Penggunaan Anggaran Pelaksanaan
Pengadaan Barang/Jasa Dalam Rangka Percepatan
Penanganan Covid-19 terkait Pencegahan Korupsi.
Surat Edaran KPK Nomor 11 Tahun 2020
tentang Penggunaan Data Terpadu Kesejahteraan
Sosial (DTKS) Dalam Pemberian Bantuan Kepada
Masyarakat.
Surat KPK Nomor B/1939/GAH.00/01-10/04/2020
tentang Penerimaan Sumbangan/Hibah dari Masyarakat.
REGULASI
PEMERINTAH/LEMBAGA DAN PEMERINTAH DAERAH
TERKAIT PENANGANAN COVID-19

KEJAKSAAN/LEMBAGA/GUGUS TUGAS
Surat Edaran JAKSA AGUNG Nomor 7 Tahun 2020
tentang Optimalisasi Pelaksanaan Pendampingan
Thd Refocusing Kegiatan, Realokasi Anggaran,
serta Pengadaan Barang dan Jasa Dalam Rangka
Percepatan Penanganan Covid-19
Surat Edaran LKPP Nomor 3 Tahun 2020
tentang Penjelasan Atas Pelaksanaan Pengadaan
Barang/Jasa Dalam Rangka Penanganan Covid-19
Kep. Ketua Gugus Tugas Nomor 16 Tahun 2020
tentang Uraian Tugas, Struktur Organisasi,
Sekretariat dan Tata Kerja Pelaksana Gugus Tugas
Percepatan Penanganan Covid-19
REGULASI
PEMERINTAH/LEMBAGA DAN PEMERINTAH DAERAH
TERKAIT PENANGANAN COVID-19
PEMERINTAH PROVINSI BALI
Peraturan Gubernur Bali Nomor 15 Tahun 2020 tentang Paket Kebijakan
Percepatan Penanganan Corona Virus Disease (Covid-19) di Provinsi Bali.
Kep. Gubernur Bali Nomor 270/04-G/HK/2020 dan Kep. Gubernur Bali Nomor
303/04-6/HK/2020 tentang Penetapan Status Tanggap Darurat Bencana Wabah
Penyakit Akibat Virus Corona-19 di Provinsi Bali.
Kep. Gubernur Bali Nomor 273/04-G/HK/2020 tentang Pembentukan dan
Susunan Keanggotaan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus
Disease (Covid-19) di Provinsi Bali.
Instruksi Gubernur Bali Nomor 8551 Tahun 2020 tentang Penguatan
Pencegahan & Penanganan Covid-19 di Bali.
SE Gubernur Bali Nomor 10925 tentang Pengendalian Perjalanan Orang Pada
Pintu Masuk Wilayah Bali dan Percepatan Penanganan Covid-19
Surat Edaran Sekretaris Daerah Provinsi Bali Nomor 2178 Tahun 2020 tentang
Pengelolaan Belanja Tidak Terduga Percepatan Penanganan Corona Virus
Disease 2019 Di Lingkungan Pemerintah Provinsi Bali.
Surat Edaran Sekda Prov. Bali Nomor 4448 Tahun 2020 tentang Penerimaan
Sumbangan/Hibah Dari Masyarakat Dalam Penanganan Covid-19 di Provinsi
Bali.
PELAKSANAAN
2 PEMBINAAN & PENGAWASAN
OPERASIONALISASI INPRES 4 TAHUN 2020 DAN
PERMENDAGRI 20 TAHUN 2020 serta SE IRJEN 700/859,
SE IRJEN 700/885
SE IRJEN 700/859 SE IRJEN 700/885
1. Asistensi/pendampingan terhadap
refocussing kegiatan dan realokasi Percepatan pengutamaan penggunaan alokasi
Anggaran Pendapatan dan Belanja anggaran, meliputi:
Daerah (APBD) dalam rangka percepatan 1. Mekanisme refocusing dan/atau perubahan
penanganan COVID-19 di daerah alokasi anggaran;
2. Asistensi/pendampingan dan audit 2. Mekanisme penerimaan dana sumber lain
terhadap pelaksanaan pengadaan yang sah dan tidak mengikat;
barang/jasa dalam penanganan keadaan 3. Mekanisme alokasi belanja hibah/bansos;
darurat sejak proses perencanaan sampai 4. Ketersediaan anggaran untuk penanganan
dengan pembayaran, sesuai Pasal 7 kesehatan dan hal-hal lain terkait;
Peraturan LKPP Nomor 13 Tahun 2018 5. Ketersediaan anggaran untuk penanganan
tentang Pengadaan Barang/Jasa Dalam dampak ekonomi terutama dalam menjaga
Penanganan Keadaan Darurat keberlangsungan dunia usaha di daerah;
3. Berkoordinasi dengan Inspektorat 6. Ketersediaan anggaran untuk penyediaan
Jenderal Kementerian Dalam Negeri guna jaring pengamanan sosial;
penjadwalan ulang Program Kerja
7. Ketersediaan anggaran untuk keadaan
Pengawasan Tahunan (PKPT) yang telah
darurat bencana; dan
disepakati, dengan tetap memperhatikan
masa tanggap darurat Corona sesuai
8. Transparansi dan akuntabilitas pengelolaan
keputusan dari Gugus Tugas Percepatan laporan penanganan pandemi Covid 19.
Penanganan COVID-19.
SE IRJEN 700/1101/U 29 Mei 2020
PENGAWASAN PENYALURAN BANTUAN
SOSIAL UNTUK PENANGANAN COVID-19

Melakukan asistensi lebih intensif terhadap Menyampaikan hasil pengawasan meliputi:


penyaluran bantuan sosial untuk a. Alokasi dan realisasi anggaran hasil
penanganan COVID-19 yang bersumber dari refocussing APBD yang difokuskan pada 3
APBN, APBD maupun APBDes, dengan fokus: (tiga) belanja, yaitu:
1. Meyakinkan penerimaan bantuan 1) Penanganan Kesehatan dan hal-hal Iain
sosial tepat sasaran dan tidak tumpang terkait Kesehatan;
tindih;
2) Penanganan dampak ekonomi;
2. Meyakinkan Data Terpadu Kesejahteraan
3) Penyediaan jaring pengamanan sosial.
Sosial (DTKS) yang dijadikan acuan dalam
4) Hasil pemutakhiran terakhir DTKS;
penyaluran bantuan sosial telah valid dan
mutakhir; b. Rekapitulasi jumlah penerima bantuan
3. Meyakinkan tidak terjadi pemotongan sosial, yaitu:
anggaran bantuan sosial; 1) Program Keluarga Harapan;
4. Meyakinkan tidak terdapat politisasi 2) Kartu Sembako;
pemberian bantuan sosial yang dikaitkan 3) Bantuan Sosial Tunai;
dengan kepentingan politik tertentu;dan 4) Bantuan Sosial Presiden;
5. Meyakinkan pengendalian internal, 5) Bantuan Langsung Tunai Dana Desa;
transparansi dan akuntabilitas 6) Bantuan Sosial Pemda yang bersumber APBD
penyaluran bantuan sosial telah 7) Kartu Prakerja
memadai.
INSTRUKSI MENTERI DALAM NEGERI
NOMOR 1 TAHUN 2020 TENTANG PENCEGAHAN PENYEBARAN
DAN PERCEPATAN PENANGANAN CORONA VIRUS DISEASE 2019
DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH

1
Melakukan percepatan penggunaan alokasi anggaran
kegiatan tertentu (refocusing) dan perubahan alokasi anggaran
untuk meningkatkan kapasitas:
a. penanganan kesehatan;
b. penanganan dampak ekonomi; dan
c. penyediaan jaring pengamanan sosial/social safety net,
Melakukan koordinasi dengan Forkopimda, organisasi
2 kemasyarakatan dan tokoh masyarakat/agama untuk
a. mensosialisasikan dan menghimbau masyarakat agar
tidak mudik guna menghindari penyebaran COVID-19
b. memberikan arahan secara berjenjang sampai dengan
tingkat desa untuk menghindari stigma negatif yang
berlebihan terhadap pemudik

3
Memastikan dan mengawasi:
a. kecukupan dan kelancaran distribusi sembako di d a e r a h
b. aktivitas industri dan pabrik serta dunia usaha yang
menghasilkan kebutuhan pokok masyarakat dan alat-alat
kesehatan penanganan COVID-19 tetap berjalan.

4
refocusing dan perubahan alokasi anggaran dilakukan dalam jangka
waktu paling lama 7 (tujuh) hari sejak dikeluarkannya Instruksi Menteri
dan dilaporkan melalui

5
Pemda yang belum melaksanakan percepatan refocusing dan
perubahan alokasi anggaran dilakukan dalam jangka waktu paling
lama 7 (tujuh) hari akan dilakukan rasionalisasi dana trasfer

6 APIP secara berjenjang melakukan pembinaan dan pengawasan atas


pelaksanaan INMEN ini
REFOCUSING KEGIATAN &
REALOKASI ANGGARAN
REALOKASI ANGGARAN THP I
INPRES NOMOR 4 TAHUN 2020 Realokasi angaran dari Perj. Dinas
Ttg Refocusing Kegiatan, Realokasi pada 9 Perangkat Daerah.
Anggaran, serta Pengadaan B/J dlm
rangka Percepatan Penanganan Covid-19
Mengutamakan penggunaan alokasi Rp. 89.644.622.650,00
anggaran yg telah ada utk keg (sesuai Srt Gub No. 900/2344/Bid.PAD-BPKAD)
mempercepat penanganan Covid-19.
Mempercepat refocussing kegiatan
dan realokasi anggaran melalui revisi
anggaran dan mengajukan usulan
REALOKASI ANGGARAN THP II
revisi.
Realokasi anggaran dari (BL) spt :
Mempercepat pengadaan B/J utk B. Pegawai, B. Barjas, B. Modal.
mendukung percepatan penanganan
Covid-19 dgn mempermudah dan
memperluas akses sesuai Peraturan
KEBUTUHAN :
Perundangan. Rp. 756.069.643.395,00
(sesuai Srt Gub No. 900/2630/Bid.PAD-BPKAD)

RENCANA PENGGUNAAN ANGGARAN :


a. Penanganan Kesehatan Rp. 274.769.643.295,00
b. Penanganan Dampak Ekonomi Rp. 220.000.000.000,00
c. Penyediaan Social Safety Net Rp. 261.300.000.000,00
(sesuai Srt Gub No. 900/2630/Bid.PAD-BPKAD)
PENDAMPINGAN/REVIU
terhadap Refocussing/Realokasi
PERMENDAGRI NO. 20 THN 2020 SE. BPKP No-5/K/D2/2020
Ttg Tata Cara Reviu Atas Refocussing Keg.
Ttg Percepatan Penanganan Corona Virus
Disease 2019 di Lingkungan Pemerintah Dan Realokasi Anggaran K/L/Pemda dlm
Daerah. rangka Percepatan Penanganan Covid-19
Pasal 5, menentukan :
Memastikan bhw usulan keg baru hasil
refocussing, mengutamakan keg yg
Tatacara pelaksanaan, penatausahaan
mendukung perc. penanganan covid-19;
dan pertanggungjawaban BTT :
APIP mendokumentasikan pelaks reviu,
Ka PD mengajukan RKB kpd PPKD selaku
mengkomunikasi hasil reviu, memberi saran
BUD;
kpd Pimpinan Pemda.
PPKD mencairkan BTT paling lama satu
hari sejak diterimanya RKB;
Pencairan diserahkan kpd Bendahara
SE. BPKP NO-6/K/D2/2020
Pengeluaran, Penggunaan Dicatat pada Ttg Tata Cara Reviu oleh APIP Atas
Buku Kas tersendiri; Pengadaan B/J dlm rangka Percepatan
Penanganan Covid-19
Ka PD bersangkutan bertanggungjawab
secara fisik dan keuangan thd dana yg Memastikan keg pengadaan B/J dlm rangka
dikelola. perc. penanganan Covid-19;
Meyakinkan K/L/Pemda telah memiliki daftar
identifikasi keb. B/J;
Memastikan PA/KPA telah memerintahkan PPK
PENDAMPINGAN/REVIU oleh APIP : utk melaks pengadaan B/J;
1. BPBD Provinsi Bali Memastikan penyedia B/J menyiapkan bukti
kewajaran harga yg akan diuji saat pelaks
2. Dinas Kesehatan Provinsi Bali audit;
3. Dinas Perhubungan Provinsi Bali Memastikan brg yg telah dibayar sesuai dg
4. Dinas Sosial pesanan & akan diterima jangka waktu yg
5. Dinas Informasi, Komunikasi dan Statistik disepakati;
6. Dinas PMD Memastikan para pihak menandatnagi fakta
7. Dinas Koperasi integritas.
MEKANISME DAN PENATAUSAHAAN BTT
SESUAI SE MENDAGRI 440/2622/SJ

Perangkat Daerah yang secara fungsional menangani bencana memfasilitasi


semua usulan Perangkat Daerah dan/atau Perangkat Daerah terkait sesuai
kewenangan masing-masing dapat mengusulkan Rencana Kebutuhan Belanja
(RKB) kepada PPKD selaku BUD, sesuai kebijakan Kepala Daerah.
PPKD selaku BUD menerbitkan SP2D TU berdasarkan RKB paling lambat 1
(satu) hari kerja terhitung sejak diterimanya RKB.
Dana yang telah dicairkan berdasarkan SP2D TU sebagaimana dimaksud angka
2 diserahkan kepada bendahara pengeluaran perangkat daerah pengusul RKB.
Penggunaan dana dicatat pada buku kas umum tersendiri oleh bendahara
pengeluaran pada perangkat daerah pengusul RKB.
Kepala perangkat daerah pengusul RKB bertanggungjawab secara fisik dan
keuangan terhadap dana percepatan penanggulangan COVID-19 yang
dikelolanya;
Pertanggungjawaban atas penggunaan dana penanggulangan COVID-19,
disampaikan oleh kepala perangkat daerah pengusul RKB, kepada pejabat
pengelola keuangan daerah dengan melampirkan bukti pengeluaran yang sah
dan lengkap atau surat pernyataan tanggurrgjawab belanja.
Dalam hal terdapat usulan RKB baru sesueri rencana penanggulangan COVID-
19 oleh Perangkat Daerah terkait dapat diajukan kembali tanpa menunggu
pertanggungjawaban TU sebelumnya seles;ai.
MEKANISME DAN PENATAUSAHAAN BTT
SESUAI SE SEKDA 2178 TAHUN 2020
Kepala Perangkat Daerah yang secara fungsional terkait penanganan dampak
penularan COVID-19, mengajukan permohonan pencairan Belanja Tidak
Terduga kepada Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD), dengan melampiri
persyaratan : Surat Permohonan, Surat Pernyataan Tanggungjawab Belanja,
Kwitansi, Nomor Rekening Bank Bendahara Pengeluaran, NPWP Bendahara dan
Rencana KebutuhanBelanja
Pejabat Pengelola Keuangan Daerah selaku Satuan Kerja Pengelolaan Keuangan
Daerah (SKPKD) menerbitkan SPM-LS paling lama 1 (satu) hari sejak
diterimanya persyaratan pencairan Belanja Tidak Terduga lengkap dan sah,
untuk selanjutnya diterbitkan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) oleh
Bendahara Umum Daerah (BUD).
Pencairan Belanja Tidak Terduga ditransfer ke rekening bendahara pengeluaran
perangkat daerah yang secara fungsional terkait penanganan dampak
penularan COVID-19 dan penggunaan dana dicatat pada buku kas umum
tersendiri
Dalam hal pengadaan barang/jasa dan pemotongan/pemungutan pajak-pajak
dilakukan sesuai ketentuan Peraturan Perundang- Undangan yang berlaku.
Dalam hal Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah, Rumah Sakit Umum Daerah dan
Fasilitas Kesehatan Lainnya memerlukan barang/jasa agar mengajukan ke
Perangkat Daerah yang secara fungsional terkait dengan antisipasi dan
penanganan dampak penularan COVID-19.
HAL-HAL YANG PERLU
MENJADI PERHATIAN
 Mendorong Pemerintah Daerah untuk melakukan
percepatan penggunaan APBD dan/atau Perubahan
Peraturan Kepala Daerah tentang Penjabaran APBD
untuk percepatan penanganan COVID-19 sesuai
Insturksi Presiden Nomor 4 Tahun 2020
 Melakukan pembinaan dan pengawasan dalam
bentuk asistensi yang berorientasi pada mitigasi
risiko dan pencegahan dalam pelaksanaan
Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun
2020
 Mekanisme dan tata cara penatausahaan Belanja
Tidak Terduga;
 Mekanisme Pengadaan Barang dan Jasa;
 Pelaksanaan koordinasi dengan Forum Komunikasi
Pimpinan Daerah (Forkompimda), Organisasi
Kemasyarakatan dan Tokoh Masyarakat/Agama;
 Kecukupan Pangan; dan
 Keberlangsungan Industri.
AREA RISIKO AKUNTABILITAS
Refocussing dilakukan tidak tepat waktu, mengakibatkan
Pemda dikenakan rasionalisasi dana transfer.
Pemda tidak melakukan refocussing secara baik, sehingga
terdapat kekurangan dalam penanganan Covid-19

Pendapatan dari sumbangan pihak ke tiga tidak dicatat dengan baik

Adanya mark-up/fiktif dalam pengadaa barang dan jasa

Penerima fiktif/ganda dalam hibah dan bansos dalam penanganan Covid

Rencana Kebutuhan Biaya tidak sesuai kebutuhan dan


standar/protokol yang dikeluarkan
Anggaran BTT tidak mencukupi, namun Pemda tidak melakukan
refocussing terhadap kegiatan yang tidak penting

Pemda tidak menyampaikan perubahan penjabaran APBD kepada


Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)

Adanya tumpang tindih pendanaan penanganan COVID 19 dengan


Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan sumber lain
ATENSI KEPADA
APIP DAERAH
Mengawal pemerintah daerah agar tidak terjadi
penyimpangan

Meningkatkan sinergi dengan APH dan BPKP


dalam pengawalan pelaksanaan Pencegahan
Penyebaran dan Percepatan Penanganan Corona
Virus Disease 2019 (COVID-19).

Melaporkan hasil asistensi kepada Inspektur


Jenderal paling lambat tanggal 17 April 2020 dan
setiap tgl 5 bulan berikutnya melalui link
http://bit.ly/wasinmendagricovid19
REVIU RENCANA KEBUTUHAN BELANJA BELANJA
TIDAK TERDUGA (BTT)

TUJUAN REVIU
1. Memastikan pengadaan dilaksanakan dalam rangka percepatan penanganan Covid-19;
2. Meyakinkan Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran telah menetapkan identifikasi
kebutuhan barang/jasa dalam rangka percepatan penanganan Covid-19;
3. Memastikan bahwa Penguna Anggara/Kuasa Pengguna Anggaran telah memerintahkan
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) untuk melaksanakan pengadaan barang/jasa dalam rangka
percepatan penangan COVID -19;
4. Memastikan penyedia yang ditunjuk oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) memiliki
kemampuan untuk melaksanakan pengadaan barang/jasa;
5. Memastikan bahwa barang yang disediakan oleh penyedia telah memiliki nomor registrasi atau
sedang dalam proses perpanjangan;
6. Memastikan bahwa penyedia barang/jasa menyiapkan bukti kewajaran harga;
7. Memastikan barang yang telah dibayar sesuai dengan pesanan dan akan diterima dalam jangka
waktu yang telah disepakati secara tertulis; dan
8. Memastikan bahwa masing-masing pihak yang terlibat dalam pengadaan barang/jasa
(Penyedia, PPK, Penerima Barang) telah membuat dan menandatangani pakta integritas
pengadaan barang/jasa.
TAHAPAN PENGADAAN BARANG/JASA
PENANGANAN DARURAT

Penyelesaian
Pembayaran

Perencanaan Pelaksanaan
Pengadaan Pengadaan

PASAL 6
PERKA LKPP 13 2018
TAHAPAN PENGADAAN BARANG/JASA PENANGANAN
KEADAAN DARURAT

PERENCANAAN PENGADAAN
Perencanaan pengadaan meliputi:
a. identifikasi kebutuhan barang/jasa;
b. analisis ketersediaan sumber daya; dan
c. penetapan cara Pengadaan Barang/Jasa.

PELAKSANAAN PENGADAAN
a. penerbitan Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa
(SPPBJ);
b. pemeriksaan bersama dan rapat persiapan;
c. serah terima lapangan;
d. penerbitan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)/Surat
Perintah Pengiriman (SPP);
e. pelaksanaan pekerjaan;
f. perhitungan hasil pekerjaan; dan
g. serah terima hasil pekerjaan.
TAHAPAN PENGADAAN BARANG/JASA PENANGANAN
KEADAAN DARURAT

PERENCANAAN PENGADAAN
Perencanaan pengadaan meliputi:
a. identifikasi kebutuhan barang/jasa;
b. analisis ketersediaan sumber daya; dan
c. penetapan cara Pengadaan Barang/Jasa.

PELAKSANAAN PENGADAAN
a. penerbitan Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ);
b. pemeriksaan bersama dan rapat persiapan;
c. serah terima lapangan;
d. penerbitan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)/Surat Perintah Pengiriman (SPP);
e. pelaksanaan pekerjaan;
f. perhitungan hasil pekerjaan; dan
g. serah terima hasil pekerjaan.
*Tahapan pelaksanaan pengadaan a sampai dengan huruf d untuk pengadaan barang
dapat digantikan dengan surat pesanan.
REVIU RENCANA KEBUTUHAN BELANJA BELANJA
TIDAK TERDUGA (BTT)

PELAKSANAAN PENGADAAN SWAKELOLA

Pengadaan Barang/Jasa melalui Swakelola dengan tahapan sebagai berikut:


a. mengkoordinasikan pihak lain yang akan terlibat dalam penanganan darurat;
b. pemeriksaan bersama dan rapat persiapan;
c. pelaksanaan pekerjaan; dan
d. serah terima hasil pekerjaan.

PENYELESAIAN PEMBAYARAN
Penyelesaian pembayaran dengan tahapan sebagai berikut:
a. kontrak;
b. pembayaran; dan
c. post audit.
TAHAPAN PENGADAAN BARANG/JASA PENANGANAN
KEADAAN DARURAT
TAHAPAN PENGADAAN BARANG/JASA PENANGANAN
KEADAAN DARURAT

TAHAPAN PELAKSANAAN PENGADAAN MELALUI PENYEDIA


PENDAMPINGAN/REVIU
ANGGARAN PERECEPATAN PENANGANAN COVID-19

Belanja Belanja Barang dan Belanja


Uraian Pegawai Jasa Belanja Modal Bantuan Belanja Lainnya Total
Sosial

Belanja bidang
kesehatan dan hal-hal
0,00 86.824.944.034,00 845.983.668,00 0,00 210.119.643.295 297.790.570.997,00
lain terkait kesehatan
dalam rangka
pencegahan dan/atau
penanganan COVID-
19

Penanganan dampak 0,00 0,00 0,00 0,00 220.000.000.000,00 220.000.000.000,00


ekonomi

Penyediaan jaring
pengaman sosial 0,00 149.300.000.000,00 0,00 0,00 108.984.377.940 258.284.377.939,68

Total 0,00 236.124.944.034,00 845.983.668,00 0,00 539.104.021.235 776.074.948.936,68


PENDAMPINGAN/REVIU
REALISASI PERCEPATAN PENANGANAN COVID-19

Uraian Belanja Lainnya Total


BTT
502.104.021.234,6 301.600.770.
921,44
Pengadaan Barang 311.710.681.661,00 111.014.086.107,00
dan Jasa
PENDAMPINGAN/REVIU
1 PADA BPBD PROVINSI BALI
Sesuai dengan :
a. Peraturan MENDAGRI Nomor 440/2622/SJ
(Huruf D. Protokol Penggunaan BTT)
a. Surat IRJEN KEMENDAGRI Nomor 700/859/IJ
(Angka 1. Melakukan Fungsi Pengawasan berorientasi Mitigasi Resiko dan Pencegahan)

TAHAP I TAHAP II
Reviu BTT terhadap RKB : Reviu BTT terhadap RKB :
Besaran Anggaran Rp.1.360.960.300,00 Besaran Anggaran Rp.1.643.190.000,00
Srt Permohonan Ka. BPBD Srt Permohonan Ka. BPBD
Nomor 25/SatgasCovid-19/III/2020 Nomor 74/SatgasCovid-19/IV/2020
Tanggal 19 Maret 2020 Tanggal 3 April 2020
Reviu oleh Inspektorat/APIP Reviu oleh Inspektorat/APIP
Nomor 005/4189/IR.II/Itprov Nomor 005/4255/IR.II/Itprov
Tanggal 19 Maret 2020 Tanggal 6 April 2020
Persetujuan Sekda Tgl 20 Maret 2020 Persetujuan Sekda Tgl 8 April 2020
SP2D dari BPKAD SP2D dari BPKAD
Nomor 03576/SP2D/LS/4.01.00/2020 Nomor 05044/SP2D/LS/4.01.00/2020
Tanggal 20 Maret 2020 Tanggal 9 April 2020
PENDAMPINGAN/REVIU
2 PADA DINAS KESEHATAN PROVINSI BALI
Sesuai dengan :
a. Peraturan MENDAGRI Nomor 440/2622/SJ
(Huruf D. Protokol Penggunaan BTT)
a. Surat IRJEN KEMENDAGRI Nomor 700/859/IJ
(Angka 1. Melakukan Fungsi Pengawasan berorientasi Mitigasi Resiko dan Pencegahan)

TAHAP I
Reviu BTT terhadap RKB :
Besaran Anggaran Rp.3.232.223.750,00
Permohonan Ka. Dinas Kesehatan
Nomor 910/3419/Sunprog.Evapor.Diskes Tanggal 20 Maret 2020
Reviu oleh Inspektorat/APIP Tanggal 1 April 2020
Persetujuan Sekda Tgl 20 Maret 2020
SP2D dari BPKAD
Nomor 03574/SP2D/LS/4.01.00/2020
Tanggal 20 Maret 2020
TAHAP IIa TAHAP IIb
Reviu BTT terhadap RKB : Reviu BTT terhadap RKB :
Besaran Anggaran Besaran Anggaran
Rp.33.751.543.000,00 Rp.62.689.291.000,00
Permohonan Ka. Dinas Kesehatan Permohonan Ka. Dinas Kesehatan
Nomor 900/3565/Diskes Nomor 910//Sunprog.Evapor.Diskes
Tanggal 31 Maret 2020 Tanggal 2 April 2020
Reviu oleh Inspektorat/APIP Reviu oleh Inspektorat/APIP
Tanggal 3 April 2020 Tanggal 7 April 2020
Anggaran utk RSUP Sanglah
Rp.15.000.000.000,00 SP2D dari BPKAD
Anggaran utk RS UNUD No. 04453/SP2D/LS/4.01.00/2020
Rp.18.751.543.000,00 Tanggal 3 April 2020
BATAL DIREALISASI, karena menjadi
satu kesatuan pd BTT Tahap IIb
TAHAP III

Usulan Reviu dari RSUP Sanglah Permohonan Ka. Dinas Kesehatan


Nomor KU02.04/XVI.3.1.1/144/2020 Nomor 900/5270/Kesmas
Tanggal 22 April 2020 Tanggal 27 April 2020
Sebesar Rp.32.842.893.800,00
Persetujuan Gub. Tgl 23 April 2020 Reviu oleh Inspektorat Tgl 4 Mei 2020
TAHAP V TAHAP IV
Reviu BTT terhadap RKB : Reviu BTT terhadap RKB RSBM
Karantina di Wisma Bima I sebesar Rp8.252.898.046,00
Rp654.104,00
Labkes Rp5.735.625.700,00
Karantina di Balai Diklat PKN Desa
Pering Rp1.172.753.516,00
Karantina di Bapelkesmas
TAHAP VI
Rp55.000.000,00
Karantina di BPSDM RSPTN UNUD
Rp55.000.000,00 Rp4.323.228.293,00
Karantina di LPMP
Rp55.000.000,00
Dinas Kesehatan
Rp40.431.739.142,00

Usulan Dinas Kesehatan


TOTAL

Realisasi di Bendahara
Rp159.497.757.247,00 Rp22.336.628.943,00
Realisasi dari BUD ke Bendahara
Rp65.921.514.750,00
PENDAMPINGAN/REVIU
3 PADA DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI BALI
Sesuai dengan :
a. Peraturan MENDAGRI Nomor 440/2622/SJ
(Huruf D. Protokol Penggunaan BTT)
a. Surat IRJEN KEMENDAGRI Nomor 700/859/IJ
(Angka 1. Melakukan Fungsi Pengawasan berorientasi Mitigasi Resiko dan Pencegahan)

TAHAPAN
Pengajuan BTT oleh Dinas Perhubungan : Rapat Koordinasi antara Dishub, BPBD
Besaran Anggaran Rp.3.403.941.000,00 dan BPKP Tgl 27 April 2020 menghasilkan
Permohonan Ka. Dinas Perhubungan (1) persetujuan thd RKB sebesar:
No. 045.2/2703/DISHUB Tgl 6 April 2020 Rp.340.936.000,00
Reviu oleh Inspektorat Tgl 8 April 2020 Pengajuan BTT Perubahan Dishub:
Menindaklanjuti Hasil Reviu, Besaran BTT Sebesar Rp.340.936.000,00
berubah menjadi Rp.1.093.526.000,00 Permohonan Ka. Dinas Perhubungan (3)
Permohonan Ka. Dinas Perhubungan (2) No. 800/3107/Dishub Tgl 27 April 2020
No. 800/2786/Dishub Tgl 8 April 2020 Persetujuan Gubernur Tgl 29 April 2020
PENDAMPINGAN/REVIU
4 PADA DINAS SOSIAL, PROVINSI BALI
Sesuai dengan :
a. Peraturan MENDAGRI Nomor 440/2622/SJ
(Huruf D. Protokol Penggunaan BTT)
a. Surat IRJEN KEMENDAGRI Nomor 700/859/IJ
(Angka 1. Melakukan Fungsi Pengawasan berorientasi Mitigasi Resiko dan Pencegahan)

Pengajuan Reviu RKB oleh Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan


Perlindungan Anak Provinsi Bali
Besaran Anggaran Rp508.500.000,00 berupa permohonan bantuan beras
Permohonan Surat Pengantar dari Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak Provinsi Bali Nomor 027/147/Sekret/D.SP3A, tanggal 19 Mei
2020, tanggal 5 Mei 2020,
Reviu oleh Inspektorat Tgl 20 Mei 2020
PENDAMPINGAN/REVIU
5
PADA DINAS KOMUNIKASI, INFORMATIKADAN STATISTIK PROVINSI BALI
Sesuai dengan :
a. Peraturan MENDAGRI Nomor 440/2622/SJ
(Huruf D. Protokol Penggunaan BTT)
a. Surat IRJEN KEMENDAGRI Nomor 700/859/IJ
(Angka 1. Melakukan Fungsi Pengawasan berorientasi Mitigasi Resiko dan Pencegahan)

2 TAHAP
TAHAP I TAHAP II
Pengajuan Reviu RKB oleh Komunikasi, Pengajuan Reviu RKB oleh Komunikasi,
Informatika dan Statistik : Informatika dan Statistik :
Besaran Anggaran Rp183.760.000,00 Besaran Anggaran Rp10.500.000.000,00
berupa pengadaan komputer/laptop/alat PBSU kepada Media Cetak dan Online
studio Permohonan Surat Pengantar dari
Permohonan Surat Pengantar dari Dinas Dinas Komunikasi, Informatika Dan
Komunikasi, Informatika Dan Statistik Statistik Provinsi Bali Nomor 0Nomor:
Provinsi Bali Nomor 900/6566/PD/D.KOMINFOS, tanggal
045.2/6070/SEKRET/D.KOMINFOS, 19 Mei 2020, tanggal 19 Mei 2020,
tanggal 5 Mei 2020, Reviu oleh Inspektorat Tgl 22 Mei 2020
Reviu oleh Inspektorat Tgl 10 Mei 2020
PELAPORAN
3 PELAKSANAAN PEMBINAAN
dan PENGAWASAN
PELAPORAN
PELAKSANAAN PEMBINAAN PENGAWASAN
Sesuai dengan :
a. INSTRUKSI MENDAGRI NOMOR 1 TAHUN 2020
(Diktum Keenam : APIP secara berjenjang melakukan pembinaan dan pengawasan)
b. Surat IRJEN KEMENDAGRI Nomor 700/885/IJ
(Angka 2. Menyampaikan laporan hasil asistensi pelaksanaan Inmendagri No 1 Thn 2020)

LAPORAN BERUPA :
a. Laporan Hasil Asistensi
b. Laporan Hasil Reviu
c. Nota Dinas Kajian kpd :
- Gubernur Bali
- Sekretaris Daerah
4 UPAYA YANG DILAKUKAN
1 TITK RAWAN PENANGANAN PANDEMI COVID-19

PENGADAAN FILANTROPI/ REFOCUSING


PENYELENG.
BARANG/JASA SUMBANGAN DAN
BANSOS/ SOCIAL
PIHAK KETIGA REALOKASI
SAFETY NET
Kolusi dengan ANGGARAN
Pendataan
Penyedia, Pencatatan penerima,
penerimaan, Alokasi Sumber
Markup Harga, Klarifikasi
Penyaluran Dana dan
Kickback, Belanja, validasi data,
bantuan,
Benturan Pemanfaatan Belanja barang,
Penyelewengan
Kepentingan, Anggaran, Distribusi
bantuan.
Kecurangan. bantuan,
Pengawasan.
a LANGKAH ANTISIPATIF PENGADAAN BARANG/JASA

SURAT EDARAN KPK NOMOR 8 TAHUN 2020


TENTANG
PENGGUNAAN ANGGARAN PELAKSANAAN BARANG/JASA DALAM RANGKA
PERCEPATAN PENANGANAN COVID-19 TERKAIT PENCEGAHAN KORUPSI

1. Rambu pencegahan : sepanjang unsur pidana korupsi tidak terjadi,


proses PBJ tetap dapat dilaksanakan tanpa keraguan;
2. Pelaksanaan anggaran dan PBJ mengedepankan harga terbaik /
value for money;
3. PBJ dalam kondisi darurat cukup menekankan pada prinsip efektif,
transparan, dan akuntabel;
4. APIP dan BPKP melakukan pengawalan dan pendampingan terkait
proses pelaksanaan PBJ dengan berkonsultasi kepada LKPP.
b LANGKAH ANTISIPATIF FILANTROPI/SUMBANGAN
SURAT KPK NOMOR B/1939/GAH.00/01-10/04/2020 TAHUN 2020
(Tanggal 14 April 2020)
TENTANG
PENERIMAAN SUMBANGAN/HIBAH DARI MASYARAKAT

1. Sumbangan dlm pelbagai bentuk sepanjang ditujukan kepada


lembaga/organisasi bukan termasuk gratifikasi dan tidak perlu
dilaporkan ke KPK;
2. Mengadministrasikan segala bentuk sumbangan serta
mempublikasikan kpd masyarakat termasuk penggunaannya;
3. Berkoordinasi dgn BNPB atau BPBD shg penggunaannya tepat guna
dan tepat sasaran;
4. Metode dan tata cara pencatatan sumbangan mengacu pd Peraturan
yg berlaku.
c LANGKAH ANTISIPATIF REFOCUSING/REALOKASI ANGGARAN

#1.KOORDINASI

Berkoordinasi dgn
K/L/PD terkait #2. MONITORING
Refocusing /
Realokasi Monitoring
perencanaan #3. REKOMENDASI
Anggaran
Penanganan refocusing /
realokasi Memberikan
Covid-19
anggaran pada rekomendasi
Pemerintah terhadap hasil
Daerah monitoring jika
diketemukan
ketidakwajaran
pengganggaran.
d LANGKAH ANTISIPATIF BANTUAN SOSIAL
SURAT EDARAN KPK NOMOR 11 TAHUN 2020
TENTANG
PENGGUNAAN DATA TERPADU KESEJAHTERAAN SOSIAL (DTKS) DAN DATA
NON-DTKS DALAM PEMBERIAN BANTUAN KEPADA MASYARAKAT

1. Penggunaan Data DTKS dan Pemberian Bansos;


2. Update Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS);
3. Padanan NIK dengan Dukcapil;
4. Prinsip transparansi dan akuntabilitas dalam pemberian bansos;
5. Layanan pengaduan masyarakat.
2
KPK akan bertindak sangat keras
apabila, ditemukan pelanggaran dan
unsur koruftif.
Korupsi anggaran bencana adalah
kejahatan berat yg layak dituntut dgn
hukuman mati.

KPK berkomunikasi dgn LKPP,


karena LKPP dan BPKP yg diberi
mandat utk melakukan pengawasan
dan pendampingan atas pengadaan
B/J terkait percepatan penanganan
Covid-19.
LANGKAH ANTISIPATIF
PEMERINTAH PROVINSI BALI

SURAT EDARAN
SEKDA PROVINSI BALI
NOMOR 4448 TAHUN 2020
TENTANG
PENERIMAAN
SUMBANGAN/HIBAH
DARI MASYARAKAT
DALAM
PENANGANAN COVID-19
DI PROVINSI BALI

(Tanggal 28 April 2020)


UPAYA UPAYA YANG DILAKUKAN

FASILITASI DAN
PENDAMPINGAN
(melalui : Pendampingan dan Konsultasi)

KOORDINASI
(melalui : Rapat2, Pertemuan, Vi-Con)

REVIU DAN AUDIT


(melalui : Reviu Anggaran, B/J, & Post Audit)
TUGAS DAN FUNGSI APIP
• Pasal 76 ayat (1) dan (2) Peraturan Presiden
Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan
Barang/ Jasa Pemerintah

• Oleh karena itu, kegiatan pengawasan oleh APIP


atas Pengadaan Barang/Jasa dalam rangka
Percepatan Penanganan COVID-19, dilaksanakan
melalui kegiatan "Audit Tujuan Tertentu”.
RUANG LINGKUP
• pelaksanaan Audit Tujuan Tertentu oleh APIP
Pusat maupun Daerah atas tata kelola
Pengadaan Barang/Jasa dalam rangka
percepatan penanganan COVID-19
PERTIMBANGAN2 DLM
MELAKSANAKAN ATT TATA KELOLA PBJ
1. Memastikan kegiatan PBJ adalah dalam rangka percepatan
penanganan COVJD-19
2. Memastikan PA/KPA telah memerintahkan PPK untuk
melaksanakan Pengadaan Barang/Jasa
3. Memastikan bahwa alat kesehatan dan alat kedokteran, dan obat
yang disediakan penyedia telah memiliki nomor regristrasi atau sedang
dalam proses perpanjangan

4. Untuk pekerjaan kontruksi/jasa lainnya/jasa konsultasi, memastikan


bahwa penyedia melaksanakan pekerjaan segera setelah SPPBJ / SPMK
terbit; dan
5. Untuk pekerjaan swakelola, memastikan bawa Tim Pelaksana Kegiatan
mempunyai keahlian profesional, personil, dan sumber daya teknis serta telah
menyetujui untuk menyediakan barang/ jasa
PELAKSANAAN AUDIT TUJUAN
TERTENTU (ATT) TATA KELOLA PBJ

TUJUAN memastikan PBJ telah dilakukan


UTAMA sesuai dengan peraturan
perundang-undangan dan dapat
memenuhi kebutuhan untuk
penanganan COVID-19
PELAKSANAAN AUDIT TUJUAN
TERTENTU (ATT) TATA KELOLA PBJ

SASARAN Mendapatkan data yang akurat atas kebutuhan barang/jasa terkait


percepatan penanganan COVID-19 dan seluruh kegiatan pengadaan untuk
AUDIT memenuhi kebutuhan tersebut;
Menilai kesesuaian proses pengadaan barang/jasa dengan peraturan
perundang-undangan;
Menilai kewajaran harga pengadaan barang/jasa;

Meyakini jumlah, jenis, dan spesifikasi barang/jasa yang diterima telah


sesuai dengan kontrak;

Mengidentifkasi kelemahan pengendalian intern dan permasalahan yang


timbul pada proses pengadaan barang/jasa mulai dari identifikasi
kebutuhan sampai kepada pemanfaatan atau distribusi hasil pengadaan
ke end user; dan/ atau
Memberikan rekomendasi penyelesaian permasalahan untuk memastikan
bahwa pengadaan barang/ jasa dapat memenuhi kebutuhan untuk
penanganan COVID-19
PELAKSANAAN AUDIT TUJUAN
TERTENTU (ATT) TATA KELOLA PBJ

RUANG Mulai dari identifikasi kebutuhan


LINGKUP sampai kepada pemanfaatannya
antara lain distribusi hasil
pengadaan ke end-user.
PROSES BISNIS UTAMA, RISIKO & DATA
YANG DIBUTUHKAN
PROSES BISNIS DATA YANG
NO RISIKO
UTAMA DIPERLUKAN
1. Proses perencanaan • ldentifikasi kebutuhan • Penetapan
pengadaan: tidak sesuai dengan identifikasi
a. Identifikasi kebutuhan nyata di kebutuhan;
kebutuhan; lapangan; • Hasil analisis
b. Analisis • Pengadaan barang/jasa ketersediaan
ketersediaan yang direncanakan tidak sumber daya;
sumber daya; dan terkait dengan dan
c. Penetapan cara penanganan COVID-19; • Laporan
pengadaan • Nilai total pengadaan penetapan cara
barang/jasa. lebih besar dari anggaran pengadaan
yang tersedia setelah barang/jasa.
refocusing;
• Keterbatasan data,
seperti data penyedia,
harga barang, jumlah
kebutuhan barang, dan
jumlah penerima barang,
DATA YANG
NO PROSES BISNIS UTAMA RISIKO
DIPERLUKAN
2. Proses pelaksanaan pengadaan • Kriteria penyedia yang ditunjuk tidak - Semua dokumen terkait
melalui Penyedia: sesuai dengan peraturan pelaksanaan
a. Penerbitan Surat Penunjukan perundang-undangan; pengadaan
Penyedia Barang/Jasa • Jumlah yang diterima, spesifikasi - Laporan monitoring dan
(SPPBJ); barang, dan/atau waktu evaluasi Kuasa
b. Pemeriksaan Bersama dan pelaksanaan pekerjaan tidak sesuai Pengguna Anggaran
rapat persiapan (bila dengan kesepakatan; (KPA)/Pejabat Pembuat
diperlukan); • Surat pesanan barang tidak Komitmen (PPK)
c. Serah terima lapangan (bila merinci jenis, satuan, dan meliputi:
diperlukan); jumlah; a. proses penunjukan
d. Penerbitan Surat Perintah • Tidak terdapat Berita Acara Penyedia.
Mulai Kerja (SPMK)/Surat pemeriksaan bersama, daftar hadir, b. proses pemeriksaan
Perintah Pengiriman (SPP); dan notulen rapat persiapan, jika lokasi pekerjaan.
e. Pelaksanaan pekerjaan. dilakukan pemeriksaan Bersama c. pelaksanaan
f. Perhitungan hasil pekerjaan; dan rapat persiapan (khusus pekerjaan.
dan pekerjaan konstruksi/jasa d. perhitungan hasil
g. Serah terima hasil pekerjaan; lainnya/jasa konsultansi). pekerjaan
h. Tahapan pelaksanaan e. Serah terima hasil
pengadaan sebagaimana pekerjaan.
dimaksud pada huruf a sampai
dengan huruf d untuk
pengadaan barang dapat
digantikan dengan surat
pesanan.
PROSES BISNIS UTAMA, RISIKO &
DATA YANG DIBUTUHKAN
DATA YANG
NO PROSES BISNIS UTAMA RISIKO
DIPERLUKAN
3. Pengadaan Barang/ Jasa • Pelaksana swakelola yang ditunjuk - Dokumen terkait
melalui swakelola: tidak kemampuan mempunyai proses pengadaan
a. Mengkoordinasikan Pihak lain kemampuan yang memadai untu melalui kegiatan
yang akan Terlibat dalam mengadakan B/J; Swakelola;
penanganan darurat; • RAB yang disusun untuk - Laporan monitoring
b. Pemeriksaan Bersama dan melaksanakan pekerjaan dan KPA atas proses
rapat persiapan; swakelola tidak memadai dan/atau pekerjaan tersebut
c. Pelaksanaan pekerjaan; tidak sesuai dengan ketentuan mulai dari kegiatan
d. Serah terima hasil pekerjaan yang berlaku; awal Swakelola sampai
• Administrasi pertanggungjawaban dengan serah terima
pelaksanaan pekerjaan tidak tertib; hasil akhir pekerjaan.
• Jumlah yang diterima, spesifikasi
barang, dan/atau waktu
pelaksanaan pekerjaan tidak
sesuai dengan kontrak.
PROSES BISNIS UTAMA, RISIKO & DATA
YANG DIBUTUHKAN
DATA YANG
NO PROSES BISNIS UTAMA RISIKO
DIPERLUKAN
4. Proses penyelesaian • Terdapat kemahalan harga - Bukti/Dokumen
pembayaran: pengadaan; pembentuk harga dari
a. Pembuatan kontrak; • Pembayaran melebihi prestasi Penyedia;
b. Pembayaran; pekerjaan, dan/atau - Data harga pembanding
c. Post-audit • Dokumen atau bukti pembentuk atas pengadaan sejenis
harga tidak disediakan oleh dalam waktu yang sama;
Penyedia secara lengkap. - Kontrak pengadaan; dan
- Bukti pembayaran.

5. Distribusi dari hasil pengadaan • Barang hasil pengadaan tidak - Bukti penerimaan barang
ke pengguna akhir sesuai didistribusikan sesuai dengan - Bukti distribusi barang
kebutuhan. rencana kebutuhan - Bukti penerimaan barang
dari pengguna akhir.
LANGKAH KERJA TUJUAN AUDIT
SEMENTARA ATT PBJ COVID19

PBJ melalui Penyedia

PBJ melalui Swakelola


LANGKAH KERJA TUJUAN AUDIT
SEMENTARA ATT PBJ COVID19

PBJ melalui Penyedia


• identifikasi pengadaan yang telah dikontrakan dan dibayar
• uji ketepatan proses identifikasi kebutuhan baik jenis, jumlah, maupun
spesifikasi barang/jasa yang dibutuhkan
• uji kesesuaian proses perencanaan dengan peraturan perundang-
undangan
• uji kewajaran penetapan penyedia barang/jasa
• uji atas proses Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa
• uji atas ketepatan pembayaran
• uji kewajaran harga pengadaan barang/jasa
• uji proses penerimaan barang
• uji proses distribusi barang
LANGKAH KERJA TUJUAN AUDIT
SEMENTARA ATT PBJ COVID19

PBJ melalui Swakelola


• uji atas ketepatan proses
perencanaan swakelola
• uji atas ketepatan proses
pelaksanaan swakelola
• uji atas kewajaran harga
BUKTI KEWAJARAN HARGA
TEKNIK AUDIT KEWAJARAN HARGA
• Cost-plus pricing method, yaitu dengan
melakukan pengujian/analisis terhadap
pembentuk harga produk yang ditawarkan
rekanan. Harga Pokok Penjualan (cost of goods
sold) ditambah keuntungan dan pajak yang
menjadi dasar penentuan harga yang wajar.
• Perceived value fixing, yaitu dengan
membandingkan harga produk sejenis di
pasaran pada saat yang sama.
ADMINISTRASI DAN KOMUNIKASI
HASIL PELAKSANAAN ATT PBJ COVID19
APIP mendokumentasikan informasi pelaksanaan Att dalam bentuk
Kertas Kerja ATT dan disimpan secara tertib dan sistematis agar
dapat secara efektif diambil kembali, dirujuk, dan dianalisis

APIP mengomunikasikan hasil ATT, memberikan saran dan


pendampingan apabila diperlukan perbaikan kepada Pimpinan
Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah.

Hasil ATT APIP Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah


ditembuskan kepada Kepala BPKP bagi Kementerian/Lembaga dan
kepada Kepala Perwakilan BPKP bagi Pemerintah Daerah.

Hasil Audit Tujuan Tertentu disampaikan secara digital melalui surat


elektronik (e-mail) ke wascovid19@bpkp.go.id
SEKIAN
#workfromhome DAN
#pakaimasker
#cucitangandgnsabun TERIMAKASIH
#phisicaldistancing
#stopcovid-19
MATUR
SUKSMA
OM SANTIH SANTIH SANTIH OM

Anda mungkin juga menyukai