Anda di halaman 1dari 16

PENERAPAN

MANAJEMEN RISIKO
KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

DR. ELFIN ELYAS, S.Sos, M.Si., CRGP


INSPEKTUR III
INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN DALAM NEGERI
SEKILAS MANAJEMEN RISIKO

1. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang


Sistem Pengendalian Intern Pemerintah
2. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 40 Tahun 2010
tentang Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah dilingkungan Kementerian Dalam Negeri

Profil Risiko adalah penjelasan tentang


budaya, proses, dan struktur yang diarahkan untuk total paparan tingkatan risiko yang
memberikan keyakinan yang memadai dalam dinyatakan dengan tingkat Risiko dan
pencapaian tujuan dan sasaran organisasi dengan perkembangannya.
mengelola Risiko pada tingkat yang dapat diterima.
Unit Pemilik Risiko yang selanjutnya
disingkat UPR adalah unit kerja yang
bertanggungjawab melaksanakan
manajemen risiko.
penerapan kebijakan, prosedur, dan praktik
manajemen yang bersifat sistematis atas aktivitas
komunikasi dan konsultasi, penetapan konteks,
identifikasi Risiko, analisis Risiko, evaluasi Risiko, Peta Risiko adalah gambaran tentang
penanganan Risiko, serta pemantauan / dan reviu. seluruh Risiko yang dinyatakan dengan
tingkat/level masing-masing Risiko.
PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO PADA KEMENDAGRI

APPLICATION OF

2. Pembentukan struktur
1. Pengembangan budaya sadar 3. Penyelenggaraan Proses
Manajemen Risiko
Risiko Manajemen Risiko
a. Menteri/ KDH sebagai
a. Sosialisasi a. Penetapan tujuan;
pengarah;
b. Internalisasi Proses Risiko b. Komunikasi dan konsultasi;
b. Sekjen/ Sekda sebagai
2. Bentuk Pengembangan c. Penetapan konteks;
penanggung jawab
a. Komitmen Pimpinan d. identifikasi Risiko;
penyelenggaraan;
b. Penghargaan terhadap e. Analisis Risiko;
c. Irjen/ Irda sebagai
pengelolaan Risiko yang f. Evaluasi Risiko;
penanggung jawab
baik g. Penanganan Risiko; dan
pengawasan; dan
c. Pengintegrasian h. Pemantauan dan reviu
d. Pimpinan UKE I, Kadis OPD
Manajemen Risiko dalam
dan UPT sebagai Unit Pemilik
proses organisasi
Risiko.
PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO PADA KEMENDAGRI

PENGARAH

MENTERI

Struktur Manajemen Risiko

1. Menteri/ KDH sebagai pengarah


berwenang menetapkan arah PENANGGUNGJAWAB PENANGGUNGJAWAB
kebijakan Manajemen Risiko UNIT PEMILIK RISIKO
PENYELENGGARAAN PENGAWASAN
Penanggung Jawab:
2. Sekjen/ Sekda sebagai SEKRETARIS JENDERAL INSPEKTUR JENDERAL
penanggung jawab Sekjenl/ Irjenl/ Dirjen/Kaban
penyelenggaraan berwenang
mengoordinasikan penerapan KetUa:
Manajemen Risiko Karo Ren/ Ses Itjen/ Ses Ditjen/ Ses
Badan
3. Irjen/ Irda sebagai penanggung Sekretaris:
jawab pengawasan sebagaimana SATGAS MR UKE I
Pejabat Administrator Bidang
berwenang memberikan
Koordinator: Perencanaan/ Program
keyakinan yang memadai atas
penerapan Manajemen Risiko Kepala Biro Perencanaan

Sekretaris:
4. Pimpinan UKE I/ Kadis/ OPD dan
UPT sebagai Unit Pemilik Risiko Kepala Bagian Evaluasi dan Pelaporan
wajib menerapkan Manajemen Biro Perencanaan
Risiko pada satuan kerja masing-
masing
TAHAPAN MANAJEMEN RISIKO

Penetapan Tujuan: Pemantauan dan Reviu Risiko


a. Lingkungan internal dan eksternal; Pemantauan dan reviu dilaksanakan oleh
b. Tugas dan fungsi unit kerja; manajemen dan dimaksudkan untuk
c. Pihak-pihak yang berkepentingan; memastikan bahwa Manajemen Risiko dan
d. penentuan konteks dan kategori usulan perbaikan telah dilaksanakan
Risiko. sesuai rencana

Identifikasi Risiko
a. Mengidentifikasi kegiatan,
Penanganan Risiko
Mengidentifikasi berbagai opsi
penyebab dan proses risiko
b. mendokumentasikan proses penanganan Risiko yang tersedia
dan memutuskan opsi
identifikasi risiko dalam
penanganan Risiko
sebuah daftar risiko

Analisis Risiko Evaluasi Risiko


Menentukan nilai dari suatu
Pengambilan keputusan mengenai
sisa risiko yang telah di-
perlu tidaknya dilakukan
identifikasi dengan mengukur
penanganan Risiko lebih lanjut
nilai kemungkinan dan
serta prioritas penanganannya
dampaknya
PENETAPAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO

KATEGORI RISIKO
Penetapan Tujuan:
a. Lingkungan internal dan eksternal;
KONTEKS KRITERIA RISIKO PENJELASAN
b. Tugas dan fungsi unit kerja;
c. Pihak-pihak yang berkepentingan;
Strategi Tujuan Risiko Kebijakan Risiko yang disebabkan kebijakan nasional,
d. penentuan konteks dan kategori Kementerian sebagai kebijakan anggaran, dan kebijakan internal
Risiko. penjabaran visi, misi, yang berdampak langsung terhadap
dan Nilai pencapaian tujuan
Risiko Reputasi Risiko yang disebabkan oleh menurunnya
tingkat kepercayaan pemangku kepentingan
eksternal yang bersumber dari persepsi negatif
Risiko Hukum Risiko yang disebabkan oleh adanya tuntutan
hukum

Tujuan dalam Manajemen Pemanfaatan sumber Risiko Keuangan Risiko yang disebabkan oleh kecurangan yang
Risiko dibagi menjadi empat daya secara efektif, disengaja dan mengurangi nilai
efisien, dan ekonomis asset/merugikan keuangan negara
Tujuan organisasi ditetapkan tingkatan sesuai dengan
dalam Rencana Strategis konteksnya yaitu konteks Risiko Operasional Risiko yang disebabkan oleh ketidakcukupan
(Renstra) dan Rencana strategis, konteks SOP, kesalahan manusia, kegagalan sistem,
dan adanya kejadian eksternal yang
Kinerja Tahunan (RKT) operasional, konteks mempengaruhi operasional
pelaporan, dan konteks
kepatuhan Pelaporan Keandalan Risiko Pelaporan Risiko yang disebabkan oleh ketidakandalan
Pelaporan pelaporan dalam pengambilan keputusan
internal dan ketidaksesuaian pelaporan dengan
standar terkait.
Kepatuhan ketaatan Risiko Kepatuhan Risiko yang disebabkan tidak mematuhi
terhadap peraturan dan/atau tidak melaksanakan peraturan
perundang-undangan yang berlaku
TUJUAN, SASARAN DAN INDIKATOR PADA KEMEDAGRI

PROSES PENETAPAN TARGET DAN SASARAN


INDIKATOR (SS) 1, Indeks Politik dan Pemerintahan
SASARAN STRATEGIS (SS) 1
Terwujudnya Sistem Politik dan Penyelenggaraan
Umum yang meliputi:
1. Indeks Demokrasi Indonesia
Urusan Pemerintahan Umum berdasarkan Nilai-Nilai
TUJUAN 1 2. Indeks Pelayanan Ormas,
Pancasila
3. Indeks Peringatan Dini, dll
Terwujudnya stabilitas
politik dalam negeri Indikator (SS) 2, Indeks Penyelenggaraan
SASARAN STRATEGIS (SS) 2 Pemerintahan Daerah yang diukur dari:
1. Meningkatnya koordinasi pelaksanaan urusan 1. Indeks Koordinasi Urusan Pemerintahan Pusat dan
pemerintahan daerah Daerah (SS.2.1)
2. Meningkatnya Kualitas Pembangunan Daerah 2. Indeks Perencanaan Pembangunan Daerah (SS.2.2)
TUJUAN 2
3. Meningkatnya Kualitas Perangkat Daerah 3. Indeks Otonomi Daerah (SS.2.3-6)
Terwujudnya 4. Meningkatnya Kualitas Kepegawaian Daerah 4. Indeks Penyelenggaraan Pemerintahan Desa (SS.2.1)
Sinergitas Koordinasi 5. Meningkatnya Kualitas Kebijakan Daerah 5. Indeks Pengelolaan Keuangan Daerah (SS.2.7)
Pembangunan Pusat 6. Meningkatnya Kualitas Kerja Sama Daerah 6. Indeks Pelayanan Kependudukan dan Pencatatan Sipil
dan Daerah 7. Meningkatnya Kualitas Keuangan Daerah (SS.2.1)
8. Meningkatnya Kualitas Pelayanan Publik 7. Indeks Kualitas Pelaksanaan Trantibumlinas (SS.2.1)
9. Meningkatnya Kualitas Peran Kepala Daerah dan 8. Indeks Inovasi Daerah (SS.2.8-9)
DPRD 9. Indeks Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan
TUJUAN 3 Daerah (SS.2.1-9)
Terwujudnya Tata
Indikator (SS) 3, Indeks Pelayanan Internal terdiri
Kelola yang Baik di SASARAN STRATEGIS (SS) 3 dari:
lingkungan Meningkatnya Penyelenggaraan Pemerintahan yang 1. Indeks SPBE Kemendagri
Kemendagri Transparan dan Akuntabel di Lingkungan Kemendagri 2. Indeks RB Kemendagri
3. Indeks Pelayanan Publik
KERTAS KERJA REVIU PROGRAM DAN SASARAN

8
IDENTIFIKASI RISIKO

No Metode Teknik Identifikasi Keterangan


.
Identifikasi Risiko METODOLOGI 1. Kualitatif Brainstorming P
a. Mengidentifikasi kegiatan,
penyebab dan proses risiko Metodologi yang tepat akan mengarahkan
2. Kualitatif- Facilitated Workshop P
kuantitatif
b. mendokumentasikan proses ketepatan proses penilaian, sedang
identifikasi risiko dalam keterlibatan para pemilik Risiko penting karena 3. Prakiraan dan What-If case scenario analysis P
mereka yang mengerti kegiatan dan menjadi Perencanaan
sebuah daftar risiko pihak yang terkena dampak atas kegagalan Strategis
pencapaian tujuan
4. Pemeringkatan Check List R

5. Pembahasan Priostising P/R


Pimpinan
6. Hasil Diagnostic Daftar Potensi Risiko R
Assesment (DA) /
Temuan Audit/
Evaluasi

P=Prospektif; R=Retrospektif
Hasil identifikasi Risiko dituangkan dalam Tabel
Daftar Risko

Risiko Penyebab Dampak


Indikator Pengendalian Intern Sisa
No. Permasalahan
Kinerja yanng ada Risiko
Pernyataan Pemilik Uraian Sumber C/UC Uraian Pihak yang terkena

1.

2.
ANALISIS RISIKO

Kemungkinan
Tingkat Risiko Dampak Risiko
Risiko
Analisis Risiko
Menentukan nilai dari suatu
sisa risiko yang telah di- Tahapan: 4. Melakukan analisis terhadap besarnya kemungkinan terjadinya
identifikasi dengan mengukur 1. Menetapkan jenis analisis Risiko sesuai tujuan, ketersediaan suatu Risiko dan dampaknya;
data, dan tingkat kedalaman analisis Risiko yang dilakukan 5. Melakukan analisis terhadap tingkat suatu Risiko;
nilai kemungkinan dan 2. Melakukan analisis Risiko terhadap sumber Risiko; 6. Melakukan analisis terhadap profil Risiko atau peta Risiko
dampaknya 3. Mengkaji kekuatan dan kelemahan dari sistem dan mekanisme 7. Melakukan analisis terhadap tingkat Risiko gabungan
pengendalian, baik proses, peralatan, dan praktik yang ada; (komposit) untuk masing-masing kategori Risiko.

1 3 4

2
PETA RISIKO
5
EVALUASI DAN PENANGANAN RISIKO

Evaluasi Risiko Penanganan Risiko


Pengambilan keputusan mengenai Mengidentifikasi berbagai opsi
perlu tidaknya dilakukan penanganan Risiko yang tersedia
penanganan Risiko lebih lanjut dan memutuskan opsi
serta prioritas penanganannya Risiko yang perlu penanganan Risiko
mendapatkan
penanganan
Tahapan

Pertimbangan Evaluasi Risiko Prioritas


penanganan Risiko
Memilih Opsi Menghindari Menerima Menyusun Renaksi Cadangan
Penanganan Risiko Risiko penanganan Risiko
Besarnya dampak Risiko Risiko
penanganan Risiko

Tabel Indikator Risiko Tabel Rencana Aksi Penanganan Risiko


PENANGANAN RESIKO
PROFILING RISK REGISTER PROVINSI
RENCANA TINDAK PENGENDALIAN
RENCANA TINDAK PENGENDALIAN PERENCANAAN DAN ANGGARAN DAERAH
PEMANTAUAN RISIKO

Pemantauan dan Reviu Risiko


Pemantauan dan reviu menghasilkan keluaran
Pemantauan dan reviu dilaksanakan oleh
manajemen dan dimaksudkan untuk (output) dalam bentuk laporan hasil
memastikan bahwa Manajemen Risiko dan pemantauan dan reviu
usulan perbaikan telah dilaksanakan
sesuai rencana

Tahapan :

1. Pengendalian rutin pelaksanaan


penanganan Risiko
2. Pemantauan efektivitas semua
langkah dalam proses penanganan
Risiko
3. Pemantauan dan reviu dilakukan
secara berkala sekurang-kurangnya
6 (enam) bulan sekali
PERAN APIP DALAM PENCEGAHAN KORUPSI

FOKUS PENGAWASAN UMUM 2021

ASPEK PEMBAGIAN URUSAN ASPEK KELEMBAGAAN DAERAH ASPEK KEPEGAWAIAN PADA


PERANGKAT DAERAH
Percepatan Penyelesaian Inspektorat Daerah
Batas Desa dan RSUD Satpol PP dan Damkar

ASPEK KEBIJAKAN DAERAH ASPEK KEUANGAN DAERAH

Harmonisasi Kebijakan Untuk Peningkatan PAD


Memberikan Kemudahan Pengelolaan BMD
Investasi Kontribusi BUMD
Dana Desa

ASPEK KERJA SAMA DAERAH ASPEK PEMBANGUNAN DAERAH ASPEK PELAYANAN PUBLIK

Peningkatan Daya Pengelolaan SIPD Penyederhanaan Perizinan


Saing Daerah

Anda mungkin juga menyukai