19 Juli
TIM PENYUSUN
PEDOMAN PENILAIAN MATURITAS SPIP TERINTEGRASI TINGKAT
SATUAN/UNIT KERJA
DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
Tim Penasihat:
1. Gema Asiani - Inspektur II
2. Heru Arnowo - Auditor Utama
3. Edward Harefa - Auditor Utama
4. Rudi Supriatna Nata Saputra - Project Management Officer
4. Heri Saputra - Project Management Officer
5. Ghotama Airlangga - Project Management Officer
Tim Penyusun:
1. Haruddin
2. Henni Andriani
3. Rudiyanto
4. Dhany Assegaf
5. Cahyono Eko Prastiyo
6. Tire
7. Susi Kartika Napitupulu
8. Ario Agung Bramanthi
9. Muhammad Azhar
10. Maisa Dwi Cahyo Ahdiat
11. Firli Kusuma Ardiati
12. Riska Fitry
13. Danan Rizky Rifani
14. Regi Wahono
15. Aang Abu Azhar
16. Muhammad Zainul Ikhlas
17. Raden Muhammad Maulana
18. Fadhlal Khaliq Surado
19 Juli
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pasal 58 ayat 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara menyatakan bahwa Presiden selaku Kepala
Pemerintahan mengatur dan menyelenggarakan Sistem Pengendalian Intern
(SPI) di lingkungan pemerintahan secara menyeluruh untuk mendukung
peningkatan kinerja, transparansi, dan akuntabilitas pengelolaan keuangan
negara. Definisi SPI menurut pasal 1 Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun
2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) adalah proses yang
integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus oleh
pimpinan dan seluruh pegawai untuk memberi keyakinan memadai atas
tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan
pelaporan keuangan, pengamanan aset negara, dan ketaatan terhadap peraturan
perundang-undangan. Selanjutnya, SPIP didefinisikan sebagai SPI yang
diselenggarakan secara menyeluruh di lingkungan pemerintah pusat dan daerah.
Penyelenggaraan SPIP diharapkan dapat memberikan keyakinan yang
memadai bagi tercapainya efektivitas dan efisiensi pencapaian tujuan organisasi,
keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset negara, dan ketaatan
terhadap peraturan perundang-undangan. Penyelenggaraan SPIP dilaksanakan
dengan memperhatikan prinsip-prinsip tata kelola yang mencakup peningkatan
kapabilitas APIP, pengelolaan risiko, dan pengendalian korupsi sebagai satu
kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
Satuan kerja/unit kerja bertanggung jawab menyelenggarakan pengendalian
intern dengan melaksanakan identifikasi sampai pemantauan atas risiko dan
perbaikan pengendalian, termasuk pengendalian korupsi. Pengelolaan risiko dan
pengendalian korupsi yang efektif hanya dapat dilaksanakan dengan dukungan
peran Satuan Pengendalian Internal/Satuan Kepatuhan Internal (SPI/SKI) yang
efektif. Integrasi antara pengelolaan risiko, pengendalian korupsi, dan SPI/SKI
yang efektif akan menjamin keberhasilan pencapaian tujuan di satuan kerja/unit
kerja.
C. Ruang Lingkup
1. Mekanisme Penilaian
Mekanisme penilaian maturitas penyelenggaraan SPIP-T terdiri dari:
a. PM oleh asesor manajemen satuan kerja/unit kerja;
b. PK yang dilakukan oleh APIP;
c. Penilaian maturitas SPIP-T oleh Itjen Kemenkes atas hasil penilaian
mandiri yang telah dilakukan PK.
2. Fokus Penilaian
Penilaian Maturitas Penyelenggaraan SPIP yang mencakup PM dan PK pada
satuan kerja/unit kerja dan penilaian maturitas SPIP-T oleh Itjen Kemenkes
mencakup penilaian secara terintegrasi atas:
a. Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP);
b. Manajemen Risiko Indeks (MRI); dan
c. Indeks Efektivitas Pengendalian Korupsi (IEPK).
D. Metodologi Penyusunan
Peraturan Penilaian Maturitas Penyelenggaraan SPIP-T pada Unit kerja disusun
dengan metodologi sebagai berikut:
1. Merujuk kepada Peraturan BPKP RI Nomor 5 Tahun 2021 tentang Penilaian
Maturitas Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah
Terintegrasi Pada Kementerian/ Lembaga/Pemerintah Daerah dan melakukan
penyesuaian terhadap proses bisnis di level satuan kerja/unit kerja.
2. Melakukan uji coba pada satuan/kerja unit kerja dengan menuangkan hasilnya
pada lembar Kertas Kerja (KK);
Sasaran Strategis
Satuan Kerja/Unit
Keandalan Pelaporan
Kerja PENILAIAN Keuangan
PEMANTAUAN
RISIKO
Strategi Pencapaian
Sasaran Strategis
Ketaatan Terhadap
INFORMASI
INFORMASI DAN
DAN KEGIATAN Peraturan Perundang-
KOMUNIKASI
KOMUNIKASI PENGENDALIAN undangan
a. Penetapan Tujuan
Penilaian atas komponen penetapan tujuan dilakukan untuk menilai
kualitas atas perencanaan kinerja, yaitu apakah sasaran yang ditetapkan
oleh satuan kerja/unit kerja telah mempertimbangkan mandat, berorientasi
pada hasil, mempertimbangkan isu. Keselarasan ini dapat dilihat dari
kesesuaian sasaran dengan kegiatan yang dilakukan untuk mendukung
sasaran tersebut. Selain itu, dalam komponen ini dilakukan pengukuran
juga terkait kualitas strategi perencanaannya. Proses rinci dan langkah
kerja untuk melakukan penilaian atas komponen penetapan tujuan akan
dijelaskan lebih lanjut pada Bab III.
Bobot
Komponen/Area Bobot Area
Komponen
PERENCANAAN 40,00%
Kualitas Perencanaan 40,00%
KAPABILITAS 30,00%
Kepemimpinan 5,00%
Kebijakan Manajemen Risiko 5,00%
Sumber Daya Manusia 5,00%
Kemitraan 2.50%
Proses Manajemen Risiko 12.50%
HASIL 30,00%
Aktivitas Penanganan Risiko 18.75%
Ooutcomes 11.25%
TOTAL BOBOT 100%
Bobot Bobot
Pilar/Indikator
Indikator Pilar
KAPABILITAS PENGELOLAAN RISIKO KORUPSI 48,00%
Kebijakan Antikorupsi 9.60%
Seperangkat Sistem Antikorupsi 7.20%
Dukungan Sumber Daya 7.20%
Power (Kuasa dan Wewenang) 14.40%
Pembelanjaran Antikorupsi 9.60%
PENERAPAN STRATEGI PENCEGAHAN 36,00%
Asesmen dan Mitigasi Risiko Korupsi 9.00%
Saluran Pelaporan Internal Yang Efektif dan Kredibel 3.60%
Kepemimpinan Etis 9.00%
Integritas Organisasi 7.20%
Iklim Etis Prinsip 7.20%
PENANGANAN KEJADIAN KORUPSI 16,00%
Investigasi 8.00%
Tindakan Korektif 8.00%
TOTAL BOBOT 100%
b. Tingkat Berkembang
Tingkat maturitas “Berkembang” dalam penyelenggaraan SPIP
menunjukkan bahwa organisasi telah mampu merumuskan kinerjanya
dengan baik sesuai mandat, tugas dan fungsi organisasi, dan telah
merumuskan indikator dan target kinerja yang berkualitas. Namun
demikian, organisasi belum menyusun strategi pencapaian kinerja berupa
program dan kegiatan yang efektif dalam upaya pencapaian target kinerja
tersebut. Telah terdapat pelaksanaan pengendalian, namun masih
sebatas pemenuhan dalam bentuk komunikasi pengendalian kepada
pihak-pihak terkait.
Kondisi tersebut berdampak pada pelaksanaan tugas dan fungsi
organisasi yang belum efektif, pelaporan keuangan dan pengelolaan aset
yang belum andal, ketidakpatuhan terhadap peraturan perundang-
undangan, dan risiko keterjadian korupsi yang tinggi.
c. Tingkat Terdefinisi
Tingkat maturitas “Terdefinisi” menunjukkan bahwa organisasi telah
mampu mengelola kinerjanya dengan baik. Organisasi tersebut tidak
hanya mampu merumuskan kinerja beserta indikator dan targetnya saja,
tetapi juga telah mampu menyusun strategi pencapaian kinerja berupa
program dan kegiatan yang efektif dalam upaya pencapaian target kinerja
tersebut.
e. Tingkat Optimum
Tingkat maturitas penyelenggaraan SPIP yang “Optimum” menunjukkan
bahwa organisasi telah memiliki pengelolaan kinerja yang baik. Sistem
pengendalian yang dibangun telah berjalan dengan efektif dan mampu
beradaptasi terhadap perubahan lingkungan organisasi. Hal tersebut
berdampak pada efektivitas dan efisiensi tugas dan fungsi organisasi,
tidak adanya permasalahan dalam pelaporan keuangan dan pengelolaan
aset, serta ketaatan seluruh bagian organisasi terhadap peraturan
perundang-undangan.
Uraian karakteristik tingkat maturitas penyelenggaraan SPIP di atas
secara ringkas dirangkum dalam matriks pada Gambar II.6 berikut:
R PM & PK
EVALUASI/
PENILAIAN ATAS PM
Jul Jan Jun Jul Ags
O 20XX-1 20XX 20XX Des
S KAPAN?
Persiapan 4 PEMANTAUAN
1
E
- Penetapan Tim
- Penentuan Indikator
- Rencana Penilaian 1 Persiapan
S Pelaksanaan
Aspek yang Dinilai: Metode:
2 - Penetapan Tujuan - Analisis Dokumen
- Struktur dan Proses - Wawancara EVALUASI
(PROSES
- Pencapaian Tujuan - Observasi
2 Pelaksanaan DAN Monitoring atas
B
SUBSTANSI)
Hasil Penilaian
BAGAIMANA?
Pelaporan Penyelenggaraan
3 Hasil penilaian, AOI, dan SPIP
I Pemantauan
Perbaikan AoI
rekomendasi perbaikan
pengendalian
3 Pelaporan
S sesuai rencana
aksi
4
N
I
Koordinator PM Koordinator PK
Kepala Unit Kerja Inspektur I-IV
BIMTEK
SIAPA? Asesor Tim Penjamin Kualitas
A. Persiapan Penilaian
Persiapan penilaian dilakukan oleh Itjen Kemenkes disampaikan kepada satuan
kerja/unit kerja sebelum dilaksanakan penilaian.
Persiapan penilaian maturitas SPIP-T dengan menyampaikan materi rencana
penilaian maturitas penyelenggaran SPIP-T, memuat antara lain:
a. Latar Belakang
b. Tujuan dan Manfaat
c. Ruang Lingkup Metodologi yang Digunakan
d. Tahapan dan Jadwal Waktu
e. Sistematika Pelaporan
f. Rencana Kebutuhan Sumber Daya
B. Penilaian Mandiri
1. Pelaksana Penilaian Mandiri
Pelaksana penilaian mandiri dilaksanakan oleh satuan kerja/unit kerja yang
ditetapkan dengan surat keputusan oleh kepala satker/unit kerja, terdiri dari:
a. Kepala satuan kerja/unit kerja sebagai koordinator pelaksanaan PM;
b. Asesor manajemen selaku pelaksana PM yang terdiri dari/mewakili fungsi:
1) Perencanaan dan evaluasi;
2) Keuangan dan BMN;
3) Satuan Pengawas Intern/Satuan Kepatuhan Intern.
b. Tahap Pelaksanaan
1) Pengumpulan Bukti
Proses pengumpulan bukti dilaksanaan pada tahap PM di satuan
kerja/unit kerja. Pengumpulan bukti pendukung penilaian maturitas
penyelenggaraan SPIP dilakukan dengan menggunakan salah satu atau
kombinasi dari teknik pengumpulan bukti sesuai dengan pertimbangan
profesional asesor. Teknik pengumpulan bukti tidak terbatas pada
wawancara, observasi, dan analisis dokumen, namun dapat dilakukan
dengan tekhnik yang lain.
c) Analisis Dokumen
Dokumen yang diperoleh perlu diuji kualitasnya untuk dapat
digunakan sebagai bukti analisis dokumen.
C. Penjaminan Kualitas
Pada kegiatan ini, auditor Inspekorat Jenderal Kementerian Kesehatan dapat
berperan dalam memberikan saran dan perbaikan atas hasil penilaian mandiri
yang dilaksanakan oleh asesor manajemen satuan kerja/unit kerja berdasarkan
dari AoI.
1. Pelaksana Penjaminan Kualitas
Penjaminan kualitas dilaksanakan oleh auditor Inspektorat I s.d IV sesuai
dengan satuan kerja/unit kerja pada unit eselon I wilayah binaannya yang
ditetapkan dengan surat tugas.
b. Tahap Pelaksanaan
1) Pengujian Bukti
Proses pengujian bukti dilaksanakan pada tahap PK. Pengujian bukti
dilakukan dengan teknik wawancara, observasi dan analisa mendalam
berdasarkan pertimbangan profesional auditor terhadap bukti yang
dikumpulkan pada tahap PM.
c) Pengurangan Nilai
c. Tahap Pelaporan
1) Penyusunan Laporan PK
a) Tim penjamin kualitas membahas draf Laporan Hasil Penjaminan
Kualitas Maturitas Penyelenggaraan SPIP (LHPK) pada lingkup unit
kerja, termasuk merumuskan AoI, rekomendasi perbaikan, dan
rencana aksi untuk menindaklanjutinya.
b) Tim penjamin kualitas menyusun berita acara hasil pembahasan
konsep LHPK dan rencana aksi;
2) Penyampaian Laporan
Laporan hasil PK penyelenggaraan SPIP disampaikan kepada kepala
satuan kerja/unit kerja untuk menindaklanjuti rekomendasi dan rencana
aksi perbaikan pengendalian.
Tahap akhir dari proses pengukuran maturitas SPIP Terintegrasi untuk level
satuan kerja/unit kerja di lingkungan Kementerian Kesehatan dilakukan oleh Tim
Inspektorat Jenderal Kementerian Kesehatan setelah proses Penilaian Mandiri (PM)
dan Penjaminan Kualitas (PK) terlaksana. Tahap akhir ini merupakan tahap
pemberian nilai yang selanjutnya disebut dengan tahap Penilaian Maturitas SPIP
Terintegrasi Satuan Kerja/Unit Kerja. Tahapan akhir ini akan menghasilkan nilai yang
bersifat final dan tidak terdapat perubahan kembali.
2. Tahap Pelaksanaan
a. Pengumpulan Bahan Penilaian
Tim penilai maturitas SPIP-T mengumpulkan LHPM, LHPK, Kertas Kerja,
dan seluruh dokumen pendukung maupun bukti wawancara/observasi dan
berita acara yang digunakan sebagai dasar penilaian mandiri dan
penjaminan kualitas termasuk rumusan AoI dan rencana aksi tindak
lanjutnya.
Strategi dan kebijakan manajemen risiko telah dikomunikasi dan tingkatan risikoi yang
3 Define 2,01 - 3,00
dapat ditoleransi (risk appetite) telah ditetapkan
Manajemen risiko telah diterapkan dan telah dikomunikasikan kepada seluruh anggota
4 Manage 3,01 - 4,00
organisasi namun belum terintegrasi pada seluruh level organisasi
Organisasi telah mengintegrasikan manajemen risiko dan internal control di seluruh level
5 Enable 4,01 - 5,00 organisasi termasuk dalam perumusan strategi, perencanaan strategis, penyusunan
kegiatan dan anggaran, pelaksanaan kegiatan, pengukuran dan pelaporan kinerja
2) Maturitas SPIP-T
a) Tim penilai maturitas SPIP-T melakukan penyimpulan level
maturitas SPIP terintegrasi level satker berdasarkan seluruh nilai 4
pilar SPIP Terintegrasi (SPIP, MRI, IEPK dan Kapabilitas APIP)
yang dituangkan dalam kertas kerja simpulan (KKS).
b) Level maturitas SPIP Terintegrasi level satker ditentukan dengan
perhitungan rata-rata atas nilai 4 pilar SPIP Terintegrasi (SPIP,
MRI, IEPK dan Kapabilitas APIP). Pedoman penyimpulan atas nilai
rata-rata Penilaian Maturitas SPIP Terintegrasi level unit kerja
adalah sebagai berikut:
3. Tahap Pelaporan
a. Tim penilai maturitas SPIP-T membuat Berita Acara Hasil Penilaian
Maturitas SPIP Terintegrasi satuan kerja/Unit kerja.
b. Tim penilai maturitas SPIP-T menyusun laporan hasil penilaian maturitas
SPIP terintegrasi sesuai lampiran pedoman ini.
Seiring dengan perubahan lingkungan strategis, kondisi masing-masing unit kerja pun
memiliki karakteristik dan perkembangan sesuai kebutuhan akan pencapaian tujuan.
Untuk itu, diperlukan pemahaman atas karakteristik dan proses bisnis unit kerja agar
dapat melakukan penilaian maturitas penyelenggaraan SPIP yang mampu menjadi
bahan evaluasi, sehingga menghasilkan strategi serta rekomendasi untuk
peningkatan kualitas penyelenggaraan SPIP.
Penggunaan pedoman ini tidak terlepas dari perubahan kondisi lingkungan entitas
yang akan terus berkembang seiring perubahan waktu. Oleh karena itu, tidak menutup
kemungkinan adanya perubahan pedoman sesuai perkembangan kebijakan
pembinaan penyelenggaraan SPIP.
Dengan ini kami sampaikan Laporan Hasil Penilaian Mandiri (PM) Maturitas
Penyelenggaraan SPIP (Nama Satuan Kerja) Tahun 202X-1/202X dengan uraian
sebagai berikut:
1. Simpulan
Simpulan hasil penilaian mandiri maturitas penyelenggaraan SPIP (Nama
Satuan Kerja) Tahun 202X-1/202X menunjukkan bahwa tingkat maturitas
penyelenggaraan SPIP berada pada level
“rintisan/berkembang/terdefinisi/terkelola dan terukur/optimum” atau
tingkat (isi angka level maturitas) dari 5 (lima) tingkat maturitas
penyelenggaraan SPIP. Pengukuran terhadap 3 (tiga) komponen penilaian
menghasilkan nilai maturitas penyelenggaraan SPIP sebesar “X,XX”
Lebih lanjut, hasil penilaian terhadap 3 (tiga) komponen penilaian
menunjukkan kondisi sebagai berikut:
Rincian kondisi maturitas per komponen dan saran perbaikannya diuraikan pada
bagian berikutnya di uraian penilaian.
B. Uraian Penilaian
1. Dasar Penilaian
Dasar hukum penilaian maturitas penyelenggaraan SPIP (nama satker)
adalah sebagai berikut:
a) PP No. 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah
b) Peraturan BPKP No. 5 Tahun 2021 tentang Penilaian Maturitas
Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah Terintegrasi
pada Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah.
c) Surat Tugas No....
2. Tujuan Penilaian
Penilaian tingkat maturitas dilakukan dengan tujuan:
a) Menentukan tingkat maturitas penyelenggaraan SPIP pada (nama satker)
b) Memberikan saran peningkatan tingkat maturitas penyelenggaraan SPIP
pada (nama satker)
Periode penilaian adalah penyelenggaraan SPIP mulai dari Juli 20X-1 sampai
dengan Juni 20XX
Jumlah Bobot
No. Komponen Penilaian
Fokus Komponen
1 Penetapan Tujuan 2 40%
a. Kualitas Sasaran 1
b. Kualitas Strategi Pencapaian Sasaran
(Program dan Kegiatan) 1
2 Struktur dan Proses 25 30%
a. Lingkungan Pengendalian 8
b. Penilaian Risiko 2
c. Kegiatan Pengendalian 11
d. Informasi dan Komunikasi 2
e. Pemantauan 2
3 Pencapaian Tujuan SPIP 7 30%
a. Efektivitas dan Efisiensi Pencapaian Tujuan
Organisasi 2
b. Keandalan Pelaporan Keuangan 1
c. Pengamanan atas Aset Negara 3
d. Ketaatan terhadap Peraturan Perundang-
undangan 1
Total Bobot 100%
Setiap komponen terbagi menjadi beberapa unsur dan subunsur yang
menunjukkan karakter level maturitas mulai dari rintisan (nilai 1), berkembang
(nilai 2), terdefinisi (nilai 3), terkelola dan terukur (nilai 4), dan optimum (nilai
5). Penentuan nilai ditetapkan berdasar modus dari nilai masing-masing
karakter fokus maturitas.
Pengumpulan data dilakukan menggunakan teknik wawancara, analisis
dokumen, dan observasi. Responden yang menjadi rujukan pengumpulan
data dipilih dari pejabat/pelaksana pada (nama satker).
Pengumpulan data dilakukan dengan cara manual ke masing-masing
bagian/unit sampel / bantuan aplikasi penilaian maturitas penyelenggaraan
SPIP Kemenkes.
Simpulan hasil penilaian dituangkan dalam bentuk skor level maturitas sesuai
dengan hasil nilai akhir untuk masing-masing fokus penilaian dengan gradasi
sebagai berikut:
Klasifikasi
Tingkat Maturitas Interval Nilai
Nilai
Rintisan 1 1,0 ≤ Nilai < 2,0
Berkembang 2 2,0 ≤ Nilai < 3,0
Terdefinisi 3 3,0 ≤ Nilai < 4,0
Terkelola dan Terukur 4 4,0 ≤ Nilai < 4,5
Optimum 5 ≥ 4,5
2) Penilaian Risiko
(uraikan hasil penilaian atas unsur penilaian risiko, yang meliputi 2
subunsur dengan penjabaran pada tingkat maturitas masing-masing
subunsur dan kondisi serta kelemahan atas
masing-masing subunsur)
3) Kegiatan Pengendalian
(uraikan hasil penilaian atas unsur kegiatan pengendalian, yang
meliputi 11 subunsur dengan penjabaran pada tingkat maturitas
masing-masing subunsur dan kondisi serta kelemahan atas masing-
masing subunsur)
5) Pemantauan
(uraikan hasil penilaian atas unsur pemantauan, yang meliputi 2
subunsur dengan penjabaran pada tingkat maturitas masing-masing
subunsur dan kondisi serta kelemahan atas masingmasing subunsur)
d) Penilaian atas Komponen Pencapaian Tujuan
Penilaian atas hasil/pencapaian tujuan penyelenggaraan SPIP dilakukan
terhadap 4 (empat) fokus penilaian sebagai berikut:
1) Efektivitas dan Efisiensi Pencapaian Tujuan Organisasi
(uraikan hasil penilaian atas unsur efektivitas dan efisiensi
pencapaian tujuan organisasi, yang meliputi 2 subunsur dengan
penjabaran pada tingkat maturitas masing-masing subunsur dan
kondisi serta kelemahan atas masing-masing subunsur)
Nama
NIP.
Tembusan:
1. ...
2. ...
KERTAS KERJA PENILAIAN MATURITAS SPIP TERINTEGRASI DI LINGKUNGAN SATUAN/UNIT KERJA
NO Judul KK Deskripsi
1 KKLEAD_SPIP PENYIMPULAN NILAI MATURITAS PENYELENGGARAAN SPIP, MRI, DAN IEPK
2 KKLEAD I PENETAPAN TUJUAN
3 KK 1 PENILAIAN KUALITAS SASARAN STRATEGIS DAN STRATEGI PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS SATUAN
KERJA/UNIT KERJA
4 KKLEAD II STRUKTUR DAN PROSES
5 KK 2 PENILAIAN STRUKTUR DAN PROSES
6 KK 3 PENALTI/PENGURANGAN NILAI
7 KKLEAD III PENCAPAIAN TUJUAN
8 KK 4 PENILAIAN CAPAIAN
9 KK 5 PENILAIAN PENCAPAIAN TUJUAN KEANDALAN LAPORAN KEUANGAN
10 KK 6 PENILAIAN PENCAPAIAN TUJUAN PENGAMANAN ATAS ASET NEGARA
11 KK 7 PENILAIAN PENCAPAIAN TUJUAN KETAATAN PADA PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
Lampiran 6
Pencatatan yang Akurat dan Tepat Waktu atas Transaksi 3,000 2,27% 0,07
dan Kejadian (3.8)
Pembatasan Akses atas Sumber Daya dan Pencatatannya 3,000 2,27% 0,07
(3.9)
Akuntabilitas terhadap Sumber Daya dan Pencatatannya 3,000 2,27% 0,07
(3.10)
Dokumentasi yang Baik atas SPI serta Transaksi dan 3,000 2,27% 0,07
Kejadian Penting (3.11)
Informasi dan Komunikasi
Informasi yang Relevan (4.1) 2,800 5% 0,14
Komunikasi yang Efektif (4.2) 3,000 5% 0,15
Pemantauan
Pemantauan Berkelanjutan (5.1) 3,000 7,50% 0,23
Evaluasi Terpisah (5.2) 2,500 7,50% 0,19
SUB JUMLAH STRUKTUR DAN PROSES 100,00% 2,796
BOBOT STRUKTUR DAN PROSES 30,00% 0,839
LEVEL Berkembang
Lampiran 6
Pendelegasian Wewenang dan Tanggung Jawab yang Tepat (1.5) 3,000 3,75% 0,11
Penyusunan dan Penerapan Kebijakan yang Sehat tentang Pembinaan 3,000 3,75% 0,11
SDM (1.6)
Perwujudan Peran APIP yang Efektif (1.7) 0,000 3,75% 0,00
Hubungan Kerja yang Baik dengan Instansi Pemerintah Terkait (1.8) 3,000 3,75% 0,11
Penilaian Risiko
Identifikasi Risiko (2.1) 3,000 10% 0,30
Analisis Risiko (2.2) 2,667 10% 0,27
Kegiatan Pengendalian
Reviu atas Kinerja Instansi Pemerintah (3.1) 3,000 2,27% 0,07
Pembinaan Sumber Daya Manusia (3.2) 3,000 2,27% 0,07
Pengendalian atas Pengelolaan Sistem Informasi (3.3) 3,000 2,27% 0,07
Pencatatan yang Akurat dan Tepat Waktu atas Transaksi dan Kejadian 3,000 2,27% 0,07
(3.8)
Pembatasan Akses atas Sumber Daya dan Pencatatannya (3.9) 3,000 2,27% 0,07
Akuntabilitas terhadap Sumber Daya dan Pencatatannya (3.10) 3,000 2,27% 0,07
Dokumentasi yang Baik atas SPI serta Transaksi dan Kejadian Penting 3,000 2,27% 0,07
(3.11)
Informasi dan Komunikasi
Informasi yang Relevan (4.1) 2,800 5% 0,14
Komunikasi yang Efektif (4.2) 3,000 5% 0,15
Pemantauan
Pemantauan Berkelanjutan (5.1) 3,000 7,50% 0,23
Evaluasi Terpisah (5.2) 2,500 7,50% 0,19
SUB JUMLAH STRUKTUR DAN PROSES 100,00% 2,796
BOBOT STRUKTUR DAN PROSES 30,00% 0,839
LEVEL Berkembang
Lampiran 6
Pencatatan yang Akurat dan Tepat Waktu atas Transaksi dan 3,000 2,27% 0,07
Kejadian (3.8)
Pembatasan Akses atas Sumber Daya dan Pencatatannya (3.9) 3,000 2,27% 0,07
Akuntabilitas terhadap Sumber Daya dan Pencatatannya (3.10) 3,000 2,27% 0,07
Dokumentasi yang Baik atas SPI serta Transaksi dan Kejadian 3,000 2,27% 0,07
Penting (3.11)
Informasi dan Komunikasi
Informasi yang Relevan (4.1) 2,800 5% 0,14
Komunikasi yang Efektif (4.2) 3,000 5% 0,15
Pemantauan
Pemantauan Berkelanjutan (5.1) 3,000 7,50% 0,23
Evaluasi Terpisah (5.2) 2,500 7,50% 0,19
SUB JUMLAH STRUKTUR DAN PROSES 100,00% 2,796
BOBOT STRUKTUR DAN PROSES 30,00% 0,839
LEVEL Berkembang
PENILAIAN MATURITAS PENYELENGGARAAN SPIP
SATUAN KERJA/UNIT KERJA …
Periode Penilaian 01 Juli 20XX-1 sampai dengan 30 Juni 20XX
Indeks KK No. :
KERTAS KERJA PENILAIAN PENETAPAN TUJUAN Disusun oleh/Tanggal :
KK LEAD I - PENETAPAN TUJUAN Direviu oleh/Tanggal :
Disetujui oleh/Tanggal :
Gradasi Level
1 51% s.d. 60%
2 61% s.d. 70%
3 71% s.d. 80%
4 81% s.d. 90%
5 91% s.d. 100%
Untuk memastikan Kegiatan/Anggaran Satker/unit kerja dapat terlaksana secara efektif dan efisien, maka diperlukan perencanaan yang berorientasi hasil, terukur, dan fokus
Kriteria
1 Kualitas Sasaran
a Sesuai dengan mandat, tugas, dan fungsi organisasi
b Berorientasi pada hasil
c Mempertimbangkan isu strategis
- Mendukung terwujudnya visi dan misi Eselon I/Eselon II
- Selaras dan sinergi dengan sasaran/program organisasi di atasnya
- Overlapping avoided antar sasaran/kegiatan
2 Kualitas Indikator Kinerja
a Spesifik dan relevan (dapat menggambarkan secara akurat bagaimana sasaran/program/kegiatan dapat dicapai)
b Realistis (mempertimbangkan kemampuan organisasi)
c Overlapping avoided antar sasaran/program/kegiatan
d Berorientasi pada hasil
e Time bound (Dapat dicapai dalam jangka tertentu)
f Continuous Improvement (dievaluasi secara berkala untuk menilai kualitas dan kuantitas indikator)
4 Perlakukan Khusus untuk komponen yang belum tertampung dalam perencanaan 5 tahunan
a New Issue Strategis/Prioritas/Crash Program
b Aspirasi masyarakat/pokok pikiran DPRD
c Lintas Instansi/ Sektoral/ kewilayahan
dapat diakui sebagai faktor penambah nilai dengan tetaap menguji kelayakan
PENILAIAN MATURITAS PENYELENGGARAAN SPIP
SATUAN KERJA/UNIT KERJA …
Periode Penilaian 01 Juli 20XX-1 sampai dengan 30 Juni 20XX
Indeks KK No.
Disusun
KERTAS KERJA PENILAIAN PENETAPAN TUJUAN
oleh/Tanggal
KK 1 - PENILAIAN KUALITAS SASARAN DAN STRATEGI PENCAPAIAN SASARAN SATUAN KERJA/UNIT KERJA
Direviu
oleh/Tanggal
KUALITAS KEGIATAN/AKTIVITAS KUALITAS KEGIATAN/AKTIVITAS KUALITAS KEGIATAN/AKTIVITAS
SASARAN SATUAN KERJA/UNIT KERJA
(PM) (PK) (PM SPIP-T)
KUALITAS KUALITAS
SASARAN SASARAN KETERKAI KUALITAS
NO (PM) KETERKAITAN TARGET (PK) TARGET SASARAN
KODE IK TEPAT TAN ERAT IK TEPAT KETERKAITAN TARGET
KODE INDIKATOR KINERJA TARGET ERAT DENGAN KINERJA KINERJA (PM-T) IK TEPAT
URAIAN SASARAN INDIKATOR DAN BAIK DENGAN DAN BAIK ERAT DENGAN KINERJA
SASARAN OUTPUT KINERJA (Y/T) SASARAN BAIK (Y/T) BAIK DAN BAIK
KINERJA (Y/T) SASARAN (Y/T) SASARAN BAIK
(Y/T) (Y/T) (Y/T)
(Y/T)
LANGKAH KERJA PENILAIAN MATURITAS PENYELENGGARAAN SPIP PADA SATUAN KERJA/UNIT KERJA
I. PENETAPAN TUJUAN
TUJUAN
1. Menilai Kualitas Sasaran Strategis
2. Menilai Kualitas Strategi Pencapaian Sasaran Strategis ( Kegiatan)
A. PENILAIAN MANDIRI
Langkah Kerja
A.1 Menilai Kualitas Sasaran Strategis
1. Identifikasi seluruh Sasaran Strategis Kementerian/Lembaga yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja Menteri/Kepala Lembaga
2. Masukkan seluruh Sasaran Strategis Menteri/Kepala Lembaga ke dalam KK 1.1 beserta Indikator Kinerja Sasaran dan Targetnya. Berikan kode untuk masing-masing Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Sasaran
3. Berikan penilaian atas kualitas Sasaran Strategis Menteri/Kepala Lembaga dengan fokus penilaian pada ketepatan Sasaran Strategis, ketepatan Indikator Kinerja Sasaran, dan ketepatan Target Kinerja Sasaran. Isikan dengan “Y” (Ya) jika memenuhi kriteria atau “T” (Tidak) jika tidak
memenuhi kriteria
4. Telusuri penjabaran (cascading) seluruh Sasaran Strategis Menteri/Kepala Lembaga ke dalam Perjanjian Kinerja satuan-satuan kerja yang menjadi pengampu setiap Sasaran Strategis
5. Masukkan seluruh Sasaran Strategis satuan kerja sesuai dengan Sasaran Strategis Menteri/Kepala Lembaga yang terkait ke dalam KK 1.1 beserta Nama Satuan Kerja, Indikator Kinerja Sasaran dan Targetnya. Berikan kode untuk masing-masing Sasaran Strategis dan Indikator
Kinerja Sasaran
6. Berikan penilaian atas kualitas Sasaran Strategis Satuan Kerja dengan fokus penilaian pada keterkaitan dengan Sasaran Strategis Kementerian/Lembaga, ketepatan Sasaran Strategis, ketepatan Indikator Kinerja Sasaran, dan ketepatan Target Sasaran dengan kriteria
sebagaimana dijelaskan di atas. Isikan dengan “Y” (Ya) jika memenuhi kriteria atau “T” (Tidak) jika tidak memenuhi kriteria
7. Rumuskan Area of Improvement beserta rekomendasinya terkait kelemahan pada kualitas Sasaran Strategis Kementerian/Lembaga dan Satuan Kerja
8. Berikan penilaian atas kualitas Sasaran Rincian/Output/Komponen Kegiatan Satuan Kerja dengan fokus penilaian pada keterkaitan dengan Sasaran Kegiatan Satuan Kerja, kualitas Sasaran Rincian/Output/Komponen Kegiatan, ketepatan Indikator Kinerja Rincian/Output/Komponen
Kegiatan, dan ketepatan target Rincian/Output/Komponen Kegiatan. Isikan dengan “Y” (Ya) jika memenuhi kriteria atau “T” (Tidak) jika tidak memenuhi kriteria
9. Tambahkan informasi pada KK 2 terkait ketersediaan anggaran dan jumlah anggaran pada tahun penilaian untuk kegiatan-kegiatan yang telah diidentifikasi pada langkah kerja 11 dan 12
10. Rumuskan Area of Improvement beserta rekomendasinya terkait kelemahan pada kualitas Program dan Kegiatan Satuan Kerja
11. Pelaksanaan langkah-langkah kerja di atas selanjutnya akan dikonversi secara otomatis menjadi skor pada KK LEAD I
12. Tuangkan hasil pengujian ke dalam Draft Laporan Hasil Penilaian Mandiri Maturitas SPIP
B. PENJAMINAN KUALITAS
Langkah Kerja
1. Dapatkan Draft Laporan Hasil Penilaian Mandiri Maturitas SPIP
2. Dapatkan kertas kerja penilaian penetapan tujuan (KK 1.1, KK 2, dan KK LEAD I) beserta data dukung kertas kerja tersebut
3. Lakukan validasi atas hasil Penilaian Mandiri Maturitas SPIP komponen penilaian penetapan tujuan dengan menguji pelaksanaan langkah kerja nomor 2 sampai dengan 19 pada angkah kerja Penilaian Mandiri
4. Berdasarkan langkah kerja di atas, lakukan validasi atas simpulan pada KK LEAD I
5. Perbaiki Draft Laporan Hasil Penilaian Mandiri Maturitas SPIP sesuai hasil Penjaminan Kualitas
6. Susun pernyataan bahwa proses dan hasil penilaian mandiri telah dilakukan Penjaminan Kualitas oleh APIP
Kriteria
1 Kualitas Sasaran
a Sesuai dengan mandat, tugas, dan fungsi organisasi
b Berorientasi pada hasil
c Mempertimbangkan isu strategis
- Mendukung terwujudnya visi dan misi Eselon I/Eselon II
- Selaras dan sinergi dengan sasaran/program organisasi di atasnya
- Overlapping avoided antar sasaran/kegiatan
4 Perlakukan Khusus untuk komponen yang belum tertampung dalam perencanaan 5 tahunan
a New Issue Strategis/Prioritas/Crash Program
b Aspirasi masyarakat/pokok pikiran DPRD
c Lintas Instansi/ Sektoral/ kewilayahan
dapat diakui sebagai faktor penambah nilai dengan tetaap menguji kelayakan
PENILAIAN MATURITAS PENYELENGGARAAN SPIP
SATUAN KERJA/UNIT KERJA …
Periode Penilaian 01 Juli 20XX-1 sampai dengan 30 Juni 20XX
Indeks KK No.
KERTAS KERJA PENILAIAN STRUKTUR DAN PROSES Disusun oleh/Tanggal
KK LEAD II - STRUKTUR DAN PROSES Direviu oleh/Tanggal
Disetujui oleh/Tanggal
Kode Parameter
Uraian VETO NILAI AKHIR VETO NILAI AKHIR
Kode No Uraian Parameter SPIP MRI IEPK NILAI (PM) NILAI (PK) NILAI (PM SPIP-T)
Subunsur (YA/TIDAK) (PM) (YA/TIDAK) (PM SPIP-T)
1.1 Penegakan Integritas dan Nilai Etika 3 3 TIDAK 3,00 3 TIDAK 3,00
1.1 1 Organisasi menegakkan integritas dan nilai etika dalam melaksanakan tugas dan SPIP - -
fungsi organisasi
Organisasi menegakkan integritas dan nilai etika dalam pengelolaan aset 3 3 3,00 3 3,00
1.1 2 Kebijakan eksplisit atas pengendalian korupsi yang mencakup pernyataan SPIP - IEPK
kebijakan, penetapan struktur pengelola risiko korupsi, serta standar perilaku 3 3 3,00 3 3,00
antikorupsi
1.1 3 Organisasi menetapkan dan melaksanakan SOP antikorupsi yang mencakup tiga SPIP - IEPK
proses prinsip dalam pengelolaan risiko korupsi, yakni cegah, deteksi, dan 3 3 3,00 3 3,00
respons.
1.1 4 Unit kerja sebagai lingkungan belajar dikelola untuk memungkinkan pegawai di SPIP - IEPK
semua level berpartisipasi dalam program antikorupsi dengan menghindari
perilaku koruptif dan menunjukkan sikap lugas ketika berhadapan dengan situasi 3 3 3,00 3 3,00
yang memicu perilaku korupsi
1.1 5 Integritas organisasional yang terwujud dalam transparansi dan akuntabilitas SPIP - IEPK
telah tercermin dalam visi, misi, tujuan, dan nilai-nilai organisasi/unit kerja 3 3 3,00 3 3,00
1.1 6 Terdapat persepsi bersama bahwa yang dijadikan acuan utama sebagai perilaku SPIP - IEPK
3 3 3,00 3 3,00
etis adalah peraturan, SOP, hukum, atau standar profesional
1.1 7 Kejadian korupsi/perilaku koruptif telah ditindaklanjuti oleh orang yang kompeten SPIP - IEPK
3 3 3,00 3 3,00
dan independen
1.1 8 Atas hasil audit atau investigasi telah diambil langkah dalam rangka memperbaiki SPIP - IEPK
kerusakan yang ditimbulkan oleh praktik korupsi di dalam organisasi berupa
3 3 3,00 3 3,00
pemastian pengenaan sanksi dan perbaikan melalui pemulihan kerugian dan
peningkatan pengendalian.
1.2 Komitmen terhadap Kompetensi 3 3 TIDAK 3,00 3 TIDAK 3,00
1.2 1 Tugas dan jabatan dalam organisasi dilaksanakan dan diisi oleh SDM yang SPIP - -
3 3 3,00 3 3,00
kompeten
1.3 Kepemimpinan yang Kondusif 2,71 2,71 TIDAK 2,71 2,71 TIDAK 2,71
1.3 1 Pimpinan organisasi menciptakan lingkungan kerja yang kondusif untuk SPIP - -
3 3 3,00 3 3,00
pencapaian tujuan organisasi.
1.3 2 Pimpinan Instansi Pemerintah mengalokasikan sumber daya untuk penerapan SPIP MRI -
2 2 2,00 2 2,00
manajemen risiko.
1.3 3 Pimpinan Instansi Pemerintah menggunakan informasi terkait risiko dalam SPIP MRI -
3 3 3,00 3 3,00
pengambilan keputusan
1.3 4 Pimpinan Instansi Pemerintah mendorong penerapan manajemen risiko, melalui SPIP MRI -
Penggunaan kinerja penerapan manajemen risiko sebagai indikator penilaian 2 2 2,00 2 2,00
kinerja
5 Program antikorupsi didukung dengan penyediaan alokasi sumberdaya secara SPIP - IEPK
eksplisit secara memadai, baik anggaran, personil, dan sarana prasarana 3 3 3,00 3 3,00
Kode Parameter
Uraian VETO NILAI AKHIR VETO NILAI AKHIR
Kode No Uraian Parameter SPIP MRI IEPK NILAI (PM) NILAI (PK) NILAI (PM SPIP-T)
Subunsur (YA/TIDAK) (PM) (YA/TIDAK) (PM SPIP-T)
Penegakan Integritas
6 dankekuasaan
Faktor Nilai Etikadan wewenang yang melekat pada pimpinan unit kerja dipakai SPIP - IEPK
untuk tujuan mengelola risiko korupsi secara efektif (tidak membiarkan/ 3 3 3,00 3 3,00
mengabaikan)
7 Pimpinan mendorong bawahan untuk mengikutinya melalui atensi yang diberikan SPIP - IEPK
di berbagai kesempatan, keterbukaan dan transparansi, reinforcement, perlakuan
3 3 3,00 3 3,00
adil, dan pengambilan keputusan yang menyertakan pertimbangan etis.
1.5 Pendelegasian Wewenang dan Tanggung Jawab yang Tepat 3 3 TIDAK 3,00 3 TIDAK 3,00
1.5 1 Wewenang dan tanggung jawab diberikan kepada pegawai yang tepat sesuai SPIP - -
tingkatannya untuk mendukung efektivitas dan efisiensi pelaksanaan kegiatan
dalam rangka percepatan pencapaian tujuan organisasi.
3 3 3,00 3 3,00
Pendelegasian Wewenang dan Tanggung Jawab memperhatikan benturan
kepentingan
1.6 Penyusunan dan Penerapan Kebijakan yang Sehat tentang Pembinaan SDM 3 3 TIDAK 3,00 3 TIDAK 3,00
1.6 1 Penerapan kebijakan manajemen dan praktik pembinaan SDM sehingga dapat SPIP - -
3 3 3,00 3 3,00
digunakan secara maksimal untuk mencapai tujuan organisasi
1.6 2 Pegawai telah mendapatkan fasilitas untuk meningkatkan kompetensi dan SPIP MRI -
3 3 3,00 3 3,00
keterampilan terkait manajemen risiko
1.6 3 Pegawai memiliki kesadaran terkait manajemen risiko SPIP MRI - 3 3 3,00 3 3,00
1.7 Perwujudan Peran APIP yang Efektf 0 0 TIDAK 0,00 0 TIDAK 0,00
1.7 1 Pengawasan APIP telah dapat memberikan nilai tambah pada perbaikan SPIP - -
0 0 0,00 0 0,00
pengendalian organisasi
1.8 Hubungan Kerja yang Baik dengan Instansi Pemerintah Terkait 3 3 TIDAK 3,00 3 TIDAK 3,00
1.8 1 Pimpinan organisasi menjalin hubungan kerja yang baik (kemitraan) dengan SPIP - -
3 3 3,00 3 3,00
instansi lain terkait dengan upaya pencapaian tujuan organisasi.
1.8 2 Dalam rangka menciptakan hubungan kerja yang baik, instansi Pemerintah telah SPIP MRI -
mengidentifikasi, menilai, dan mengelola risiko (termasuk implikasi dari transfer 3 3 3,00 3 3,00
risiko) terkait kemitraan
2.1 Identifikasi Risiko 3 3 TIDAK 3,00 3 TIDAK 3,00
2.1 1 Pemerintah Daerah telah memiliki Kebijakan Manajemen Risiko. SPIP MRI - 3 3 3,00 3 3,00
2.1 2 Risiko telah teridentifikasi dan dituangkan dalam register risiko SPIP MRI -
3 3 3,00 3 3,00
2.1 3 Proses manajemen risiko telah melekat pada proses bisnis Instansi Pemerintah SPIP MRI -
3 3 3,00 3 3,00
2.2 Analisis Risiko 2,67 2,67 TIDAK 2,67 2,67 TIDAK 2,67
2.2 1 Seluruh risiko telah dianalisis dampak dan tingkat keterjadiannya SPIP MRI - 3 3 3,00 3 3,00
2.2 2 Instansi pemerintah telah menentukan prioritas risiko SPIP MRI - 3 3 3,00 3 3,00
2.2 3 Instansi Pemerintah telah menentukan rencana tindak pengendalian SPIP MRI -
3 3 3,00 3 3,00
2.2 4 Tindak pengendalian telah diimplementasikan SPIP MRI - 3 3 3,00 3 3,00
2.2 5 Tindak pengendalian efektif menurunkan risiko SPIP MRI - 2 2 2,00 2 2,00
6 Analisis dan asesmen risiko telah dilakukan dan menghasilkan rancangan tindak SPIP - IEPK
pengendalian untuk memitigasi risiko korupsi yang sudah terpetakan 2 2 2,00 2 2,00
Kode Parameter
Uraian VETO NILAI AKHIR VETO NILAI AKHIR
Kode No Uraian Parameter SPIP MRI IEPK NILAI (PM) NILAI (PK) NILAI (PM SPIP-T)
Subunsur (YA/TIDAK) (PM) (YA/TIDAK) (PM SPIP-T)
3.1 Penegakan
Reviu Integritas dan Nilai Etika
atas Kinerja 3 3 TIDAK 3,00 3 TIDAK 3,00
3.1 1 Pimpinan organisasi membandingkan tolok ukur kinerja dengan capaian kinerja SPIP - -
secara berkala untuk mengatasi hambatan kinerja, menetapkan strategi
3 3 3,00 3 3,00
perbaikan, dan menilai kinerja suatu unit sampai dengan periode tertentu dalam
rangka mengawal pencapaian tujuan organisasi.
3.2 Pembinaan SDM 3 3 TIDAK 3,00 3 TIDAK 3,00
3.2 1 Pembinaan SDM dilakukan sehingga setiap pegawai dapat memberikan manfaat SPIP - -
3 3 3,00 3 3,00
optimal dalam pencapaian tujuan organisasi
3.3 Pengendalian atas Pengelolaan Sistem Informasi 3 3 TIDAK 3,00 3 TIDAK 3,00
3.3 1 Pengendalian atas pengelolaan sistem informasi dilakukan untuk memastikan SPIP - -
sistem informasi dapat menyajikan data yang akurat dan tepat waktu untuk 3 3 3,00 3 3,00
digunakan oleh pengguna.
3.4 Pengendalian Fisik atas Aset 3 3 TIDAK 3,00 3 TIDAK 3,00
3.4 1 Pengelolaan BMN/D dilakukan untuk menjamin aset tersedia dan dapat SPIP - -
digunakan dengan baik oleh pengguna dalam rangka mendukung kinerja 3 3 3,00 3 3,00
organisasi.
3.5 Penetapan dan Reviu atas Indikator dan Ukuran Kinerja 3 3 TIDAK 3,00 3 TIDAK 3,00
3.5 1 Kegiatan pengendalian atas penetapan dan reviu atas indikator dan ukuran SPIP - -
kinerja dilakukan untuk menjamin keandalan ukuran dan ketepatan penetapan
indikator masing-masing unit secara berjenjang dibandingkan dengan IKU 3 3 3,00 3 3,00
organisasi.
3.6 Pemisahan Fungsi 3 3 TIDAK 3,00 3 TIDAK 3,00
3.6 1 Terdapat pemisahan fungsi sehingga seluruh aspek utama transaksi dan SPIP - -
3 3 3,00 3 3,00
kejadian tidak dikendalikan hanya oleh satu orang
3.7 Otorisasi atas Transaksi dan Kejadian yang Penting 3 3 TIDAK 3,00 3 TIDAK 3,00
3.7 1 Terdapat proses untuk memastikan transaksi dan kejadian penting hanya dapat SPIP - -
diotorisasi ketika memenuhi persyaratan dan dilakukan oleh pihak yang memiliki 3 3 3,00 3 3,00
kewenangan
3.8 Pencatatan yang Akurat dan Tepat Waktu atas Transaksi dan Kejadian 3 3 TIDAK 3,00 3 TIDAK 3,00
3.8 1 Terdapat proses untuk memastikan transaksi telah diklasifikasikan dengan layak SPIP - -
dan dikelompokkan dengan benar serta dicatat dengan segera sehingga relevan, 3 3 3,00 3 3,00
bernilai, dan berguna bagi manajemen
3.9 Pembatasan Akses atas Sumber Daya dan Pencatatannya 3 3 TIDAK 3,00 3 TIDAK 3,00
3.9 1 Terdapat pembatasan atas kesempatan dan hak untuk menggunakan, atau SPIP - -
3 3 3,00 3 3,00
memperoleh sumber daya dan mengakses pencatatannya
3.10 Akuntabilitas terhadap Sumber Daya dan Pencatatannya 3 3 TIDAK 3,00 3 TIDAK 3,00
3.10 1 Terdapat pertanggungjawaban seseorang atau unit organisasi dalam mengelola SPIP - -
sumber daya yang diberikan/dikuasakan kepadanya dalam rangka pencapaian 3 3 3,00 3 3,00
tujuan organisasi
3.11 Dokumentasi yang Baik atas SPI serta Transaksi dan Kejadian Penting 3 3 TIDAK 3,00 3 TIDAK 3,00
3.11 1 Terdapat pengelolaan, pemeliharaan, dan pendokumentasian secara berkala SPIP - -
yang mencakup seluruh SPI serta transaksi dan kejadian penting yang
3 3 3,00 3 3,00
dilaksanakan secara lengkap dan akurat untuk memfasilitasi penelusuran
transaksi, kejadian, dan informasi terkait
4.1 Informasi yang Relevan 2,80 2,80 TIDAK 2,80 2,80 TIDAK 2,80
4.1 1 Tersedianya informasi yang relevan untuk kebutuhan internal dan eksternal. SPIP - -
3 3 3,00 3 3,00
4.1 2 Pimpinan Instansi Pemerintah membangun sistem pengaduan SPIP MRI - 3 3 3,00 3 3,00
4.1 3 Strategi dan kebijakan manajemen risiko telah dikomunikasikan. SPIP MRI - 3 3 3,00 3 3,00
4.1 4 Register risiko dan rencana tindak pengendalian telah dikomunikasikan ke pihak SPIP MRI -
3 3 3,00 3 3,00
terkait
5 Saluran pelaporan internal dikelola secara kredibel dalam menerima pelaporan SPIP - IEPK
dan memberikan perlindungan kepada pelapor sehingga kepedulian meningkat 2 2 2,00 2 2,00
dan memberikan efek penggentar yang efektif.
4.2 Komunikasi yang Efektif 3 3 TIDAK 3,00 3 TIDAK 3,00
4.2 1 Terlaksananya komunikasi yang efektif dengan internal dan eksternal SPIP - - 3 3 3,00 3 3,00
5.1 Pemantauan Berkelanjutan 3 3 TIDAK 3,00 3 TIDAK 3,00
Kode Parameter
Uraian VETO NILAI AKHIR VETO NILAI AKHIR
Kode No Uraian Parameter SPIP MRI IEPK NILAI (PM) NILAI (PK) NILAI (PM SPIP-T)
Subunsur (YA/TIDAK) (PM) (YA/TIDAK) (PM SPIP-T)
5.1 2 Proses manajemen risiko telah direviu SPIP MRI - 3 3 3,00 3 3,00
5.1 3 Pemantauan/monitoring terhadap risiko telah dilakukan SPIP MRI - 3 3 3,00 3 3,00
5.2 Evaluasi Terpisah 2,50 2,50 TIDAK 2,50 2,50 TIDAK 2,50
5.2 1 Evaluasi terpisah dilakukan oleh pegawai dengan keahlian tertentu yang SPIP - -
disyaratkan dan dapat melibatkan APIP atau auditor eksternal untuk menilai
kinerja sistem pengendalian intern, mengidentifikasi kelemahan pengendalian, 2 2 2,00 2 2,00
menentukan penyebab dari kegagalan aktivitas pengendalian, serta pengaruhnya
terhadap pencapaian tujuan instansi.
5.2 2 Terdapat reviu independen terhadap proses manajemen risiko SPIP MRI - 3 3 3,00 3 3,00
PENILAIAN MATURITAS PENYELENGGARAAN SPIP
SATUAN KERJA/UNIT KERJA …
Periode Penilaian 01 Juli 20XX-1 sampai dengan 30 Juni 20XX
Indeks KK No.
KERTAS KERJA PENILAIAN STRUKTUR DAN PROSES Disusun oleh/Tanggal
KK 3 - PENILAIAN STRUKTUR DAN PROSES Direviu oleh/Tanggal
Disetujui oleh/Tanggal
Kode Parameter Grad. Kriteria Penjelasan Hasil Pengujian terkait Hasil Pengujian terkait
Uraian Hasil Pengujian terkait Tujuan SPIP
Kode No Uraian Parameter Cara Pengujian Tujuan SPIP Tujuan SPIP
Subunsur SPIP MRI IEPK (PM)
(PK) (PM SPIP-T)
Kesimpul Kesimpul
Uraian Hasil Kesimpulan Uraian Hasil Uraian Hasil
an an
Pengujian Y/T Pengujian Pengujian
Y/T Y/T
1.1 Penegakan Integritas dan Nilai Etika 3 3 3
1 Unit Kerja/Satuan Kerja SPIP - - A Penegakan integritas dan nilai etika telah diperbaiki secara berkelanjutan sehingga Terkait pelaksaan fungsi organisasi, pengelolaan keuangan dan aset serta kepatuhan terhadap peraturan W/D/O T T T
menegakkan integritas tercipta suasana kerja organisasi yang kondusif yang dapat mendorong kinerja para yang berlaku, telah dicapai kondisi:
dan nilai etika dalam pegawai secara optimal - Setiap individu dalam organisasi dapat mendorong penerapan nilai-nilai organisasi
melaksanakan tugas dan - Setiap individu mendukung pencapaian kinerja organisasi
fungsi organisasi, - Keberhasilan pencapaian kinerja organisasi dapat dihubungkan dengan integritas dan perilaku individu
pengelolaan keuangan serta mempengaruhi remunerasi individu
dan aset serta SPIP - - B Kebijakan dan implementasi organisasi telah dievaluasi untuk meningkatkan integritas Kebijakan dan implementasi pada grade C telah dievaluasi dengan ketentuan: W/D/O T T T
melaksanakan tugasnya dan nilai etika para pegawai - Berkala
sesuai dengan peraturan - Terdokumentasi
yang berlaku - Dilakukan untuk menangani residual risk
- Hasil evaluasi telah ditindak lanjuti
- Perbaikan telah menghasilkan kinerja yang lebih baik
SPIP - - C Penegakan integritas dan nilai etika telah dilaksanakan oleh pegawai dalam pelaksanaan Atas kebijakan pada grade D telah: W/D/O Bahwa ….. Telah ….. Y Bahwa ….. Y Bahwa ….. Y
tugas dan fungsinya dalam organisasi - Terdapat wujud keteladanan dari pimpinan atas nilai organisasi Telah ….. Telah …..
- Terdapat praktik pembangunan integritas dan nilai etika
- Terdapat praktik penegakan nilai etika
- Terdapat bukti penegakan disiplin
- Terdapat pemberian punishment bagi pegawai yang melanggar dan reward bagi pegawai yang menegakan
integritas dan nilai etika
- Proses tersebut di atas dilaksanakan melalui struktur dan mekanisme yang ditetapkan
SPIP - - D Kebijakan penegakan integritas dan nilai etika organisasi telah dipahami oleh seluruh Kebijakan pada grade E telah dikomunikasikan dan dipahami oleh: W/D/O Bahwa ….. Telah ….. Y Bahwa ….. Y Bahwa ….. Y
pegawai - Pimpinan (struktural) Telah ….. Telah …..
- Penanggungjawab penegakan integritas dan nilai etika
- Pegawai
SPIP - - E Terdapat kebijakan penegakan integritas dan nilai etika untuk seluruh pegawai dalam Seluruh kebijakan terkait fungsi organisasi, pengelolaan keuangan dan aset, serta kepatuhan terhadap W/D/O Bahwa ….. Telah ….. Y Bahwa ….. Y Bahwa ….. Y
organisasi peraturan yang berlaku telah mengatur: Telah ….. Telah …..
- Keteladanan pimpinan
- Upaya pembangunan integritas
- Nilai etika
- Penegakan disiplin
- Pemberian reward and punishment
- Penetapan struktur dan mekanisme penanganan penegakan integritas dan nilai etika
2 Kebijakan eksplisit atas SPIP - IEPK A Kebijakan antikorupsi menjangkau semua kegiatan dan terevaluasi terus-menerus oleh - Komite/satgas/unit/tim yang ditetapkan dengan kewenangan dan tanggung jawab yang memadai untuk W/D/O T T T
pengendalian korupsi struktur pengelola risiko korupsi yang bekerja efektif dengan kewenangan dan tanggung membantu pimpinan meyakini kepatuhan internal dan pengelolaan risiko korupsi melaksanakan agenda rutin
yang mencakup jawab yang memadai sehingga pengembangan kebijakan antikorupsi yang dan kontinyu untuk mereviu dan mengevaluasi kebijakan antikorupsi.
pernyataan kebijakan, berkelanjutan benar-benar dilakukan. - Pengembangan kebijakan antikorupsi berkelanjutan mencakup perbaikan struktur,standar perilaku, dan
penetapan struktur pernyataan kebijakan benar-benar dilakukan pimpinan sebagai hasil dari reviu dan evaluasi berkala.
pengelola risiko korupsi,
serta standar perilaku SPIP - IEPK B Kebijakan antikorupsi telah nyata diimplementasikan pada semua kegiatan, namun Kondisi kebijakan pada grade C telah didukung dengan kegiatan lainya, yaitu: W/D/O T T T
antikorupsi belum ada reviu dan evaluasi terhadap efektivitasnya yang dilakukan secara formal dan - Komite/satgas/unit/tim yang ditetapkan untuk membantu pimpinan meyakini kepatuhan internal dan
terjadwal. pengelolaan risiko korupsi telah bekerja dengan wewenang dan tanggung jawab yang diberikan.
- Standar perilaku telah dipromosikan dalam berbagai cara, termasuk melalui keteladanan pimpinan,
konsisten sesuai dengan pernyataan kebijakan antikorupsi yang dicanangkan.
SPIP - IEPK C Kebijakan antikorupsi telah diimplementasikan, tetapi belum menjangkau semua Kondisi kebijakan pada grade D, telah disertai: W/D/O Bahwa ….. Telah ….. Y Bahwa ….. Y Bahwa ….. Y
kegiatan utama organisasi dengan wewenang dan tanggung jawab pengelolaan risiko - Kebijakan antikorupsi yang termanifestasi pada penetapan struktur pengelolaan risiko korupsi dan Telah ….. Telah …..
korupsi belum ditetapkan secara permanen di dalam struktur organisasi penegakan standar perilaku telah mulai diimplementasikan, tetapi belum untuk semua kegiatan utama dan
kegiatan pendukung.
- Komite/pokja/satgas/unit yang diberi tanggung jawab dalam Pengelolaan risiko korupsi telah berusaha
bekerja sesuai kewenangan yang diberikan.
- Standar perilaku antikorupsi telah dipromosi dalam berbagai cara, a.l. terdapat bukti adanya tindakan
penegakan standar perilaku oleh pimpinan.
SPIP - IEPK D Kebijakan antikorupsi yang terwujud dalam penetapan struktur pengelolaan risiko Kondisi kebijakan grade E, telah didukung: W/D/O Bahwa ….. Telah ….. Y Bahwa ….. Y Bahwa ….. Y
korupsi dan standar perilaku antikorupsi baru pada tataran terdiseminasi dan masih - Ada pernyataan kebijakan antikorupsi secara eksplisit yang ditetapkan. Telah ….. Telah …..
diterapkan secara parsial saja dan terbatas lingkupnya. - Ada komite/pokja/satgas/unit yang diberi tanggung jawab dalam pengelolaan risiko korupsi dengan
kewenangan yang memadai
- Ada Standar perilaku antikorupsi yang spesifik dan jelas mengatur perilaku yang boleh dan tidak boleh
dilakukan, namun kebijakan dan standar perilaku baru sebatas terdiseminasi dan diterapkan secara parsial
dan terbatas lingkupnya. Struktur yang dibentuk belum bekerja secara efektif sesuai tanggung jawab dan
kewenangan yang diberikan.
SPIP - IEPK E Kebijakan yang eksplisit untuk antikorupsi tidak ditetapkan, atau kalaupun ada, tidak
Kebijakan antikorupsi yang mencakup pernyataan kebijakan, penetapan struktur pengelolaan risiko korupsi W/D/O Bahwa ….. Telah ….. Y Bahwa ….. Y Bahwa ….. Y
berjalan sama sekali atau sekadar formalitas. dan standar perilaku tidak dilakukan. Kalaupun ada, tidak berjalan sehingga kebijakan antikorupsi sekadar Telah ….. Telah …..
formalitas
3 Organisasi menetapkan SPIP - IEPK A SOP yang mencakup prinsip cegah deteksi dan respons telah diterapkan secara SOP antikorupsi pada grade D telah: W/D/O T T T
dan melaksanakan SOP konsisten pada seluruh kegiatan dan ada evaluasi terjadwal dan dilakukan perbaikan - SOP mencakup aspek edukasi, asesmen risiko, atau tematik seperti pengendalian gratifikasi, penyuapan,
antikorupsi yang berkelanjutan sehingga membawa perubahan nyata pada organisasi. WBS, dan tindak lanjut
mencakup tiga proses - SOP efektif dilaksanakan secara komprehensif menjangkau semua kegiatan utama dan pendukung.
prinsip dalam - SOP direviu dan dievaluasi secara berkala dan hasil reviu/evaluasi ditindaklanjuti dengan perbaikan
pengelolaan risiko berkelanjutan.
korupsi, yakni cegah, - Hambatan atas pelaksanaan SOP tidak pernah dibiarkan.
SPIP - IEPK B Penetapan SOP mencakup proses cegah deteksi dan respons telah dilaksanakan SOP antikorupsi pada grade D telah: W/D/O T T T
deteksi, dan respons
semuanya secara konsisten, meskipun reviu dan evaluasi atas pelaksanaan SOP masih - SOP mencakup aspek edukasi, asesmen risiko, atau tematik seperti pengendalian gratifikasi, penyuapan,
dilakukan secara insindentil. WBS, dan tindak lanjut
- SOP efektif dilaksanakan secara komprehensif menjangkau semua kegiatan utama dan pendukung.
- Reviu dan evaluasi atas SOP belum ada atau insindentil saja sifatnya hanya jika terdapat hambatan atau
rekomendasi hasil audit eksternal
3 Organisasi menetapkan
dan melaksanakan SOP
antikorupsi yang
mencakup tiga proses
prinsip dalam
pengelolaan risiko
Kode Parameter Grad. Kriteria Penjelasan Hasil Pengujian terkait Hasil Pengujian terkait
Uraian korupsi, yakni cegah, Hasil Pengujian terkait Tujuan SPIP
Kode No Uraian Parameter Cara Pengujian Tujuan SPIP Tujuan SPIP
Subunsur deteksi, dan respons SPIP MRI IEPK (PM)
(PK) (PM SPIP-T)
Kesimpul Kesimpul
Uraian Hasil Kesimpulan Uraian Hasil Uraian Hasil
an an
Pengujian Y/T Pengujian Pengujian
Y/T Y/T
Penegakan Integritas dan Nilai Etika SPIP - IEPK C Penetapan SOP mencakup proses cegah deteksi dan respons telah dilaksanakan SOP antikorupsi pada grade D telah: W/D/O Bahwa ….. Telah ….. Y Bahwa ….. Y Bahwa ….. Y
semuanya, meskipun masih kurang konsisten dan tidak ada reviu dan evaluasi atas SOP mencakup aspek edukasi, asesmen risiko, atau tematik seperti pengendalian gratifikasi, penyuapan, Telah ….. Telah …..
efektivitas kegiatannya. WBS, dan tindak lanjut
- SOP dilaksanakan tetapi belum secara konsisten untuk semua SOP atau dari segi jangkauan lingkup
penerapannya
SPIP - IEPK D Penetapan SOP antikorupsi belum mencakup tiga proses prinsip, atau mencakup - Reviu
Telah dan evaluasi
tedapat atas SOPnamun
SOP antikorupsi belum pernah
denganada.
kondisi: W/D/O Bahwa ….. Telah ….. Y Bahwa ….. Y Bahwa ….. Y
ketiganya tetapi hanya berjalan sebagian saja, atau masih berfungsi secara terbatas - SOP anti korupsi tidak mencakup cegah deteksi respons, misalnya SOP yang ada hanya aspek cegah dan Telah ….. Telah …..
lingkupnya, pelaksanaan SOP masih cenderung seremonial. deteksi, tetapi minus aspek tindak lanjut
- SOP dilaksanakan untuk lingkup yang terbatas
- Pelaksanaan SOP masih cenderung seremonial dan terhadap hambatan tidak terlaksananya SOP tidak
diatasi.
SPIP - IEPK E Tidak ada penetapan SOP antikorupsi spesifik. Kalaupun ada, tidak berfungsi sehingga Tidak ada penetapan SOP antikorupsi spesifik. Kalaupun ada, tidak berfungsi sama sekali sehingga W/D/O Bahwa ….. Telah ….. Y Bahwa ….. Y Bahwa ….. Y
formalitas belaka. formalitas belaka. Telah ….. Telah …..
4 Tentang proses unit kerja SPIP - IEPK A Kegiatan pembelajaran anti korupsi telah diberikan kepada pihak internal dan eksternal. Telah terdapat kegiatan pembelajaran antikorupsi: W/D/O T T T
sebagai lingkungan Penyelenggaraan dilakukan dengan terencana dan terstruktur. Kegiatan tersebut - Ada kegiatan edukasi/pembelajaran yang dilaksanakan secara terstruktur dan terjadwal
belajar dikelola untuk dipantau pelaksanaannya dan dievaluasi efektivitasnya. - Sasaran edukasi seluruh pegawai pada semua level plus stakeholder (penyedia dan pengguna layanan)
memungkinkan pegawai - Kegiatan pembelajaran dievaluasi secara berkala
di semua level SPIP - IEPK B Kegiatan pembelajaran anti korupsi telah melibatkan pihak internal dan eksternal serta - Perbaikan
Telah benar-benar
terdapat dilakukan sebagai
kegiatan pembelajaran tindak lanjut hasil reviu dan evaluasi pembelajaran.
antikorupsi: W/D/O T T T
berpartisipasi dalam penyelenggaraan dilakukan secara terjadwal - Ada kegiatan edukasi/pembelajaran yang dilaksanakan secara terstruktur dan terjadwal
program antikorupsi
SPIP - IEPK C - Sasaran
Unit kerja telah melaksanakan kegiatan pembelajaran anti korupsi kepada pihak internal. Telah edukasi
terdapat seluruh
kegiatan pegawai pada
pembelajaran semua level plus stakeholder (penyedia dan pengguna layanan)
antikorupsi: W/D/O Bahwa ….. Telah ….. Y Bahwa ….. Y Bahwa ….. Y
dengan menghindari
Penyelenggaraan telah dilakukan secara terencana dan terstruktur - Ada kegiatan edukasi/pembelajaran yang dilaksanakan secara terstruktur dan terjadwal Telah ….. Telah …..
perilaku koruptif dan
- Sasaran edukasi seluruh pegawai pada semua level
menunjukkan sikap lugas
SPIP - IEPK D - Stakeholder
Unit kerja telah melaksanakan kegiatan pembelajaran anti korupsi kepada pihak internal Telah terdapat (penyedia dan pengguna
kegiatan pembelajaran layanan) belum dilibatkan.
antikorupsi: W/D/O Bahwa ….. Telah ….. Y Bahwa ….. Y Bahwa ….. Y
ketika berhadapan
dengan situasi yang dan penyelenggaraan bersifat insidentil dan tidak kontinyu - Kegiatan edukasi/pembelajaran dilaksanakan insindentil dan tidak kontinyu Telah ….. Telah …..
memicu perilaku korupsi. - Sasaran edukasi seluruh pegawai pada semua level
Proses belajar juga - Stakeholder (penyedia dan pengguna layanan) belum dilibatkan.
harus menjangkau SPIP - IEPK E Tidak terdapat kegiatan pembelajaran anti korupsi yang terencana, sistematis dan Tidak terdapat kegiatan pembelajaran anti korupsi yang terencana, sistematis dan terstruktur. W/D/O Bahwa ….. Telah ….. Y Bahwa ….. Y Bahwa ….. Y
stakeholders (penyedia terstruktur. Telah ….. Telah …..
dan pengguna layanan)
untuk mendapatkan
komitmen kerjasama
untuk berjalannya
program antikorupsi.
5 Integritas adalah SPIP - IEPK A Kondisi integritas organisasional sangat tinggi Pada organisasi terdapat kondisi: W/D/O T T T
keutamaan-keutamaan Kultur transparansi dan akuntabilitas sudah terbentuk dan menjadi keyakinan bersama bahwa pengelolaan
(virtues) seperti semua kegiatan, keuangan, dan sumberdaya manusia selalu mematuhi peraturan/hukum/standar profesional
kejujuran, hal dapat sesuai prinsip yang melandasi terbitnya peraturan/hukum/standar profesional tersebut. Praktik korupsi
dipercaya seperti gratifikasi dan suap, percaloan, serta nepotisme (favoritism) sudah menjadi keyakinan bersama
(trustworthiness), seluruh anggota unit organisasi untuk dihindari.
komitmen terhadap
standar etis, atau
keteguhan sikap &
perilaku sesuai prinsip
moral/etika. Berintegritas
berarti apa yang
diucapkan utuh, lengkap, SPIP - IEPK B Kondisi integritas organisasional pada cukup tinggi Pada organisasi terdapat kondisi: W/D/O T T T
takbercacat, taklebih dan Kultur pengelolaan kegiatan, keuangan, dan sumberdaya manusia pada kegiatan utama dan pendukung
takkurang. Pada konteks telah menunjukkan prinsip transparansi dan mematuhi peraturan/hukum/standar profesional dan/atau nilai
organisasi, integritas prinsip yang melandasi terbitnya suatu peraturan/hukum/standar profesional demi menghindari praktik
berarti apa yang korupsi, seperti gratifikasi dan suap, percaloan, serta nepotisme (favoritism).
dinyatakan dalam
kebijakan, SOP,
peraturan, atau standar,
itu pula yang
dilaksanakan: utuh, tidak
SPIP - IEPK C Kondisi integritas organisasional pada tataran sedang Pada organisasi terdapat kondisi: W/D/O Bahwa ….. Telah ….. Y Bahwa ….. Y Bahwa ….. Y
kurang dan tidak lebih.
Kultur pengelolaan kegiatan, keuangan, dan sumberdaya manusia pada kegiatan utama telah mengarah Telah ….. Telah …..
Transparansi dan
pada transparansi dan mematuhi peraturan/hukum/standar profesional untuk menghindari praktik korupsi,
akuntabilitas, itulah
seperti gratifikasi dan suap, percaloan, serta nepotisme (favoritism).
wujud nilai integritas
organisasional. Integritas
organisasional adalah SPIP - IEPK D Kondisi integritas organisasional cenderung rendah Pada organisasi terdapat kondisi: W/D/O Bahwa ….. Telah ….. Y Bahwa ….. Y Bahwa ….. Y
tingkat kesesuaian Kultur pengelolaan kegiatan, keuangan dan sumberdaya manusia pada banyak kegiatan masih Telah ….. Telah …..
kegiatan dengan mengabaikan transparansi dan kepatuhan kepada peraturan dan/atau nilai prinsip yang melandasi terbitnya
peraturan/kebijakan suatu peraturan. Praktik gratifikasi, percaloan, nepotisme masih sering terjadi dan cenderung dibiarkan.
secara keseluruhan,
yang berarti bukan
sekadar kesesuaian SPIP - IEPK E Kondisi integritas organisasional sangat rendah Pada organisasi terdapat kondisi: W/D/O Bahwa ….. Telah ….. Y Bahwa ….. Y Bahwa ….. Y
secara formal, tetapi juga Kultur pengelolaan kegiatan, keuangan, dan sumberdaya manusia pada hampir semua kegiatan Telah ….. Telah …..
kesesuaian dengan nilai mengabaikan transparansi dan kepatuhan kepada peraturan/hukum/standar. Perilaku koruptif seperti
prinsip yang melandasi gratifikasi, nepotisme, percaloan, dll biasa terjadi dan dianggap lazim
terbitnya peraturan/
6 Terdapat persepsi SPIP - IEPK A Iklim etis prinsip di dalam lingkungan unit kerja sangat tinggi Di dalam unit kerja iklim etis prinsip sudah sangat dominan, yang dicirikan oleh adanya persepsi bersama di W/D/O T T T
bersama oleh semua antara semua pegawai untuk menempatkan kepatuhan kepada aturan hukum di atas pertimbangan-
pegawai secara umum pertimbangan yang lain. Menaati kode etik, standar profesi, dan aturan organisasi dianggap hal yang amat
bahwa yang dijadikan penting. Dalam membuat keputusan, apakah suatu keputusan tidak bertentangan dengan hukum dan
acuan utama sebagai peraturan menjadi pertimbangan yang paling utama di dalam organisasi.
perilaku etis adalah
peraturan, SOP, hukum, SPIP - IEPK B Iklim etis prinsip di dalam lingkungan unit kerja cukup tinggi Pada organisasi terdapat kondisi: W/D/O T T T
atau standar profesional Persepsi bersama bahwa peraturan dan hukum dianggap hal yang amat penting di dalam organisasi dalam
pertimbangan membuat keputusan, baik itu pribadi atau organisasional telah tumbuh cukup dominan
ketimbang pertimbangan-pertimbangan lainnya.
SPIP - IEPK C Iklim etis prinsip di dalam lingkungan unit kerja pada tingkatan sedang Pada organisasi terdapat kondisi: W/D/O Bahwa ….. Telah ….. Y Bahwa ….. Y Bahwa ….. Y
Persepsi bersama bahwa peraturan dan hukum dianggap hal yang amat penting di dalam organisasi dalam Telah ….. Telah …..
pengambilan keputusan, baik itu keputusan pribadi atau organisasional telah tumbuh meskipun belum
dominan.
6 Terdapat persepsi
bersama oleh semua
pegawai secara umum
bahwa yang dijadikan
acuan utama sebagai
perilaku etis adalah
peraturan, SOP, hukum,
atau standar profesional
Kode Parameter Grad. Kriteria Penjelasan Hasil Pengujian terkait Hasil Pengujian terkait
Uraian Hasil Pengujian terkait Tujuan SPIP
Kode No Uraian Parameter Cara Pengujian Tujuan SPIP Tujuan SPIP
Subunsur SPIP MRI IEPK (PM)
(PK) (PM SPIP-T)
Kesimpul Kesimpul
Uraian Hasil Kesimpulan Uraian Hasil Uraian Hasil
an an
Pengujian Y/T Pengujian Pengujian
Y/T Y/T
Penegakan Integritas dan Nilai Etika SPIP - IEPK D Iklim etis prinsip di dalam lingkungan unit kerja cukup rendah Pada organisasi terdapat kondisi: W/D/O Bahwa ….. Telah ….. Y Bahwa ….. Y Bahwa ….. Y
Persepsi bersama bahwa aturan organisasi, peraturan dan hukum, serta standar profesional dianggap hal Telah ….. Telah …..
yang amat penting di dalam organisasi telah tumbuh tetapi tidak dominan. Kepatuhan kepada aturan, hukum,
dan norma standar belum menjadi pertimbangan utama di dalam organisasi
SPIP - IEPK E Iklim etis prinsip di dalam lingkungan unit kerja sangat rendah Pada organisasi terdapat kondisi: W/D/O Bahwa ….. Telah ….. Y Bahwa ….. Y Bahwa ….. Y
Persepsi yang dominan berlaku di dalam organisasi adalah sikap-sikap yang menonjolkan self interest Telah ….. Telah …..
(mementingkan diri sendiri), mencari keuntungan sendiri dan/atau mengejar efisiensi tanpa mengindahkan
7 Mencakup semua SPIP - IEPK A Seluruh kejadian korupsi/perilaku koruptif yang ditemukan satu tahun terakhir telah apakah suatu
Organisasi keputusan
telah melanggar
berada pada kode etik, aturan hukum, standar profesi, dst.
kondisi: W/D/O T T T
langkah tindak lanjut atas selesai ditindaklanjuti oleh orang/tim yang kompeten dengan investigasi, audit, atau Unit kerja telah melaksanakan semua tindak lanjut audit dan pengawasan lainnya yang dilakukan oleh oleh
indikasi korupsi yang bentuk pengawasan lainnya dan tidak terdapat permasalahan konflik kepentingan dalam orang yang yang kompeten dan independen sehingga pelaksanaan tindak lanjut telah secara efektif
terdeteksi, mulai dari penyelesaian tindak lanjut menyelesaikan kejadian korupsi/perilaku koruptif, tindak lanjut sesuai dengan rekomendasi auditor, serta
sebatas klarifikasi hingga dokumentasi penyelesaian tindak lanjut menjelaskan secara memadai tindak lanjut yang telah dilakukan. Hal
audit investigatif. ini ditandai dengan:
1. kejadian korupsi/perilaku korupsi sesuai dengan hasil temuan audit tidak terlihat
2. Indikasi korupsi terdeteksi direspons segera
SPIP - IEPK B Tindaklanjut dalam bentuk investigasi, audit, atau bentuk pengawasan lainnya telah Pada organisasi terdapat kondisi: W/D/O T T T
dilakukan oleh orang/tim yang kompeten dan independen terhadap sebagian besar Unit kerja telah melaksanakan sebagian besar tindak lanjut audit dan pengawasan lainnya yang dilakukan
temuan atas kejadian korupsi/perilaku koruptif oleh oleh orang yang yang kompeten dan independen sehingga pelaksanaan tindak lanjut telah secara efektif
menyelesaikan kejadian korupsi/perilaku koruptif, tindak lanjut sesuai dengan rekomendasi auditor, serta
dokumentasi penyelesaian tindak lanjut menjelaskan secara memadai tindak lanjut apa saja yang telah
dilakukan.
SPIP - IEPK C Kejadian korupsi/perilaku koruptif yang ditemukan satu tahun terakhir ditindaklanjuti Pada organisasi terdapat kondisi: W/D/O Bahwa ….. Telah ….. Y Bahwa ….. Y Bahwa ….. Y
oleh orang/tim yang kompeten namun berpotensi memiliki konflik kepentingan Unit kerja telah melaksanakan tindak lanjut atas temuan kejadian korupsi/perilaku koruptif yang ditemukan Telah ….. Telah …..
dalam satu tahun terakhir, namun pelaksanaannya tidak dilakukan oleh orang yang mempunyai konfilik
kepentingan yang ditandai dengan:
1. pelaksanaan tindak lanjut oleh pihak yang melakukan atau bertanggung jawab terhadap kejadian
korupsi/perilaku koruptif (seharusnya tindak lanjut menjadi tanggung jawab pejabat di atas pihak yang
menjadi pelaku korupsi)
2. pelaksanaan tindak lanjut tidak secara efektif menghilangkan kejadian korupsi/perilaku koruptif di unit
kerja.
SPIP - IEPK D Kejadian korupsi/perilaku koruptif yang ditemukan satu tahun terakhir ditindaklanjuti Pada organisasi terdapat kondisi: W/D/O Bahwa ….. Telah ….. Y Bahwa ….. Y Bahwa ….. Y
oleh orang/tim yang tidak kompeten dan berpotensi memiliki konflik kepentingan Unit kerja telah melaksanakan tindak lanjut atas temuan kejadian korupsi/perilaku koruptif, namun Telah ….. Telah …..
pelaksanaannya tidak dilakukan oleh orang yang mempunyai kompetensi dan kewenangan serta bebas dari
konfilik kepentingan yang ditandai dengan:
1. tindak lanjut yang dilakukan tidak menghilangkan kejadian korupsi/perilaku koruptif di unit kerja
2. tindak lanjut yang dilakukan tidak sesuai dengan rekomendasi yang disampaikan auditor
3. dokumentasi penyelesaian tindak lanjut tidak disusun secara memadai
SPIP - IEPK E Kejadian korupsi/perilaku koruptif yang ditemukan satu tahun terakhir tidak Pada organisasi terdapat kondisi: W/D/O Bahwa ….. Telah ….. Y Bahwa ….. Y Bahwa ….. Y
ditindaklanjuti Unit kerja tidak menindaklanjuti temuan atas perilaku koruptif yang terjadi di lingkungan kerjanya dan/atau Telah ….. Telah …..
8 Semua langkah yang SPIP - IEPK A Terhadap hasil investigasi, sanksi diberikan sepadan, ada pemulihan kerugian keuangan tidak mempunyai
Organisasi dan melaksanakan
telah berada pada kondisi:monitoring dan evaluasi penyelesaian tindak lanjut. W/D/O T T T
diambil dalam rangka negara, dan perbaikan pengendalian. Terdapat bukti kejadian korupsi/perilaku koruptif Tindak lanjut dan tindakan korektif atas hasil audit dan investigasi mencerminkan upaya perbaikan yang
memperbaiki kerusakan tidak terulang karena penguatan pengendalian. memadai yang ditandai dengan
yang ditimbulkan oleh 1.Upaya pemulihan kerugian akibat korupsi dijadikan prioritas untuk dilakukan
praktik korupsi di dalam 2.Penegakan sanksi kepada pelaku korupsi dilakukan secara konsisten
organisasi berupa 3. Hasil investigasi selalu diikuti aksi perbaikan pengendalian
pemastian perilaku 4. adanya evaluasi berkala atas tindakan perbaikan untuk memastikan bahwa tindakan korektif berfungsi
dihentikan melalui secara efektif dan kejadian korupsi/perilaku koruptif tidak berulang
pengenaan sanksi dan SPIP - IEPK B Terhadap hasil investigasi, audit, atau bentuk pengawasan lainnya ditindaklanjuti Pada organisasi terdapat kondisi: W/D/O T T T
perbaikan melalui dengan upaya pemulihan kerugian keuangan negara dan perbaikan pengendalian Tindak lanjut dan tindakan korektif atas hasil audit dan investigasi mencerminkan upaya perbaikan yang
pemulihan kerugian dan memadai yang ditandai dengan
peningkatan 1.Upaya pemulihan kerugian akibat korupsi dijadikan prioritas untuk dilakukan
pengendalian. 2.Penegakan sanksi kepada pelaku korupsi dilakukan secara konsisten
3. Hasil investigasi diikuti aksi perbaikan pengendalian
Namun belum terlihat adanya evaluasi berkala atas tindakan perbaikan untuk memastikan bahwa
tindakan korektif berfungsi secara efektif dan kejadian korupsi/perilaku koruptif tidak berulang
SPIP - IEPK C Terhadap hasil investigasi, telah ditindaklanjuti dalam bentuk sanksi yang sesuai dengan Pada organisasi terdapat kondisi: W/D/O Bahwa ….. Telah ….. Y Bahwa ….. Y Bahwa ….. Y
nilai korupsi dan pemulihan kerugian keuangan negara namun belum ada perbaikan Tindak lanjut berupa sanksi yang dikenakan sepadan dengan tindakan korupsi yang dilakukan serta Telah ….. Telah …..
pengendalian. pengembalian kerugian keuangan negara telah sepadan dengan kerugian yang diderita unit organisasi atau
negara/daerah, namun tidak dilakukan perbaikan pengendalian dan tindak lanjut tidak dilaksanakan sesuai
dengan rekomendasi sehingga kejadian korupsi/perilaku koruptif sesuai dengan temuan hasil audit
tetap ditemukan dalam organisasi
SPIP - IEPK D Terhadap hasil investigasi, ada sanksi namun tidak sepadan dan tidak ada pemulihan Pada organisasi terdapat kondisi: W/D/O Bahwa ….. Telah ….. Y Bahwa ….. Y Bahwa ….. Y
kerugian keuangan negara serta perbaikan pengendalian. Terdapat upaya pengembalian atau pemulihan kerugian keuangan namun: Telah ….. Telah …..
1. sanksi yang dikenakan tidak sepadan dengan tindakan koruptif yang dilakukan
2. pengembalian kerugian keuangan neara tidak sepadan dengan kerugian yang diderita unit organisasi atau
negara/daerah
3. perbaikan pengendalian dan tindak lanjut tidak dilaksanakan
SPIP - IEPK E Terhadap hasil investigasi, tidak ada sanksi kepada pelaku, tidak ada perbaikan Pada organisasi terdapat kondisi: W/D/O Bahwa ….. Telah ….. Y Bahwa ….. Y Bahwa ….. Y
pengendalian, dan tidak ada pemulihan kerugian keuangan negara atas tindakan korupsi Tidak ada upaya dari unit organisasi maupun unit terkait misalnya unsur penegak hukum terkait dengan Telah ….. Telah …..
tindakan korupsi/perilaku koruptif
1. pelaku tetap bertugas seperti biasa dan tidak dikenakan sanksi (misalnya penurunan jabatan), denda
maupun kurungan
2. tidak ada pengembalian kerugian keuangan negara yang disebabkan oleh kejadian korupsi
3. laporan hasil investigasi tidak disampaikan kepada pihak penegak hukum
4. kejadian korupsi/perilaku koruptif tetap berjalan dalam organisasi
1.2 Komitmen terhadap Kompetensi 3 3 3
1 Tugas dan jabatan dalam SPIP - - A Pengelolaan kompetensi SDM telah diperbaiki secara berkelanjutan dan secara optimal - Setiap posisi dalam organisasi telah diisi oleh SDM sesuai dengan standar kompetensinya W/D/O T T T
organisasi dilaksanakan mampu mendukung pencapaian tujuan organisasi - Penerapan standar kompetensi telah berhasil meningkatkan kinerja yang memberikan dampak bagi
dan diisi oleh SDM yang pencapaian tujuan organisasi
kompeten baik dalam hal - Keberhasilan pencapaian kinerja organisasi dapat dihubungkan dengan kompetensi SDM-nya
melaksanakan fungsi
organisasi, pengelolaan
keuangan dan aset
Kode Parameter Grad. Kriteria Penjelasan Hasil Pengujian terkait Hasil Pengujian terkait
Uraian Hasil Pengujian terkait Tujuan SPIP
Kode No Uraian Parameter Cara Pengujian Tujuan SPIP Tujuan SPIP
Subunsur SPIP MRI IEPK (PM)
1 Tugas dan jabatan dalam (PK) (PM SPIP-T)
organisasi dilaksanakan Kesimpul Kesimpul
Uraian Hasil Kesimpulan Uraian Hasil Uraian Hasil
dan diisi oleh SDM yang an an
Pengujian Y/T Pengujian Pengujian
kompeten baik dalam hal Y/T Y/T
Penegakan Integritasmelaksanakan
dan Nilai Etikafungsi SPIP - - B Standar kompetensi organisasi dan implementasi/pemanfaatannya telah dievaluasi Standar kompetensi dan implementasi/pemanfaatannya pada grade E, D dan C telah dievaluasi dengan W/D/O T T T
organisasi, pengelolaan untuk mengetahui efektivitasnya ketentuan:
keuangan dan aset - Berkala
- Terdokumentasi
- Dilakukan untuk menangani residual risk
- Hasil evaluasi telah ditindak lanjuti
- Perbaikan telah menghasilkan kinerja yang lebih baik
SPIP - - C Standar kompetensi telah diimplementasikan/dimanfaatkan dalam Terhadap standar kompetensi grade E dan D telah tercapai kondisi: W/D/O Bahwa ….. Telah ….. Y Bahwa ….. Y Bahwa ….. Y
pengelolaan/pembinaan SDM organisasi - Standar kompetensi dimanfaatkan untuk menyusun analisis kompetensi SDM Telah ….. Telah …..
- Analisis kompetensi yang disusun berdasarkan standar kompetensi dimanfaatkan untuk perencanaan
rekrutmen SDM
- Analisis kompetensi yang disusun berdasarkan standar kompetensi dimanfaatkan untuk perencanaan
pengembangan SDM
- Standar kompetensi dimanfaatkan sebagai dasar pertimbangan pengisian jabatan (mutasi/ promosi/
seleksi)
SPIP - - D Standar kompetensi telah dikomunikasikan dan dipahami oleh seluruh pegawai Standar kompetensi pada grade E telah dikomunikasikan dan dipahami oleh: W/D/O Bahwa ….. Telah ….. Y Bahwa ….. Y Bahwa ….. Y
organisasi - Pimpinan (struktural) Telah ….. Telah …..
- Penanggungjawab pengelolaan SDM
- Pegawai
sesuai tusinya
SPIP - - E Terdapat standar kompetensi yang jelas untuk seluruh jabatan dan posisi dalam Terdapat standar kompetensi yang mengatur: W/D/O Bahwa ….. Telah ….. Y Bahwa ….. Y Bahwa ….. Y
organisasi - Standar kompetensi SDM struktural Telah ….. Telah …..
- Standar kompetensi SDM fungsional
- Standar kompetensi manajerial
- Standar kompetensi sosio kultural
- Standar kompetensi teknis
1.3 Kepemimpinan yang Kondusif 2,71 2,71 2,71
1 Pimpinan Unit SPIP - - A Penerapan manajemen kinerja, pengelolaan keuangan, manajemen SDM, serta Sudah Jelas W/D/O T T T
Kerja/Satuan Kerja manajemen risiko dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi kinerja seluruh level
menciptakan lingkungan pimpinan dan pegawai
kerja yang kondusif SPIP - - B Pimpinan organisasi melaksanakan evaluasi berkala atas kebijakan pengendalian intern a. K/L/D melakukan evaluasi untuk meninjau kembali relevansi kebijakan beserta implementasinya dengan W/D/O T T T
untuk mendukung dan berupaya mengatasi permasalahan yang berkaitan dengan lingkungan pengendalian ketentuan sebagai berikut:
pelaksanaan fungsi yang kondusif 1. Telah dilaksanakan evaluasi berkala;
organisasi, pengelolaan 2. Evaluasi dilaksanakan untuk menangani residual risk;
keuangan dan aset, serta 3. Tindak lanjut atas hasil evaluasi telah dilaksanakan;
ketaatan terhadap b. Pimpinan organisasi terbuka atas masukan dari pegawai dan adaptif terhadap perubahan.
peraturan yang berlaku c. Keluhan dari pegawai atas keterbatasan/masalah sumberdaya dukungan pelaksanaan pekerjaan dapat
diatasi.
SPIP - - C Pimpinan organisasi melaksanakan kebijakan dan didukung dengan SDM yang bekerja a. Pimpinan organisasi menerapkan manajemen berbasis kinerja dan mempertimbangkan risiko dalam W/D/O Bahwa ….. Telah ….. Y Bahwa ….. Y Bahwa ….. Y
sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan pengambilan keputusan. Telah ….. Telah …..
b. Pimpinan organisasi memberikan keteladanan dalam beretika, berintegritas, ketaatan terhadap perundang-
undangan, dan berkinerja secara efektif dan efisien.
c. Pegawai mendukung pimpinan organisasi dengan hadir dan bekerja sesuai dengan ketentuan.
SPIP - - D Pimpinan organisasi terlibat dalam penyusunan dan penetapkan kebijakan yang a. Pimpinan organisasi telah memahami substansi dari kebijakan yang telah ditetapkan. W/D/O Bahwa ….. Telah ….. Y Bahwa ….. Y Bahwa ….. Y
mendukung penciptaan lingkungan kerja yang kondusif untuk pencapaian tujuan b. Pimpinan organisasi mengarahkan pegawai agar dapat bekerja selaras dengan kebijakan, melalui: Telah ….. Telah …..
organisasi serta memahami substansi kebijakan pengendalian intern dan mendorong 1. Rapat internal.
penerapan kebijakan dalam berbagai interaksi kepada jajaran di bawahnya 2. Upacara/apel pagi.
3. Forum diskusi/jam pimpinan.
4. Interaksi informal.
SPIP - - E Pimpinan organisasi terlibat dalam penyusunan dan penetapkan kebijakan yang Pimpinan organisasi terlibat dalam penyusunan kebijakan yang mendukung penciptaan lingkungan kerja W/D/O Bahwa ….. Telah ….. Y Bahwa ….. Y Bahwa ….. Y
mendukung penciptaan lingkungan kerja yang kondusif untuk pencapaian tujuan yang kondusif untuk pencapaian tujuan organisasi, antara lain kebijakan terkait manajemen kinerja, Telah ….. Telah …..
organisasi manajemen keuangan dan aset, manajemen SDM, serta manajemen risiko.
2 Pimpinan Unit SPIP MRI - A Sudah mengalokasikan sumber daya secara memadai untuk penerapan manajemen Organisasi berada pada kondisi: W/D/O T T T
Kerja/Satuan Kerja risiko pada tingkat operasional unit kerja, strategis unit kerja, dan strategis Unit a. Telah menganggarkan dana implementasi manajemen risiko seperti rapat terkait manajemen risiko,
mengalokasikan sumber Kerja/Satuan Kerja identifikasi dan analisis risiko, penyusunan profil risiko, implementasi RTP, kegiatan monitoring dan reviu
daya untuk penerapan dalam rencana kerja/DPA/DIPA dan dalam implementasi manajemen risiko tidak terkendala kekurangan
manajemen risiko dalam dana implementasi ditingkat operasional unit kerja, strategis unit kerja, dan strategis satuan kerja;
menjalankan fungsi b. Minimal 70% SDM yang menjadi anggota UPR pada tingkat operasional dan strategis unit kerja serta
organisasi termasuk strategis K/L/D diisi oleh orang yang berkompeten dalam bidang manajemen risiko
pengelolaan keuangan
dan aset dan ketaatan
SPIP MRI - B Sudah mengalokasikan sumber daya secara memadai untuk penerapan manajemen Organisasi berada pada kondisi: W/D/O T T T
atas peraturan yang
risiko pada tingkat operasional unit kerja dan strategis unit kerja namun pada tingkat a. Telah menganggarkan dana implementasi manajemen risiko seperti rapat terkait manajemen risiko,
berlaku
srategis Unit Kerja/Satuan Kerja belum memadai identifikasi dan analisis risiko, penyusunan profil risiko, implementasi RTP, kegiatan monitoring dan reviu
dalam rencana kerja/DPA/DIPA dan dalam implementasi manajemen risiko tidak terkendala kekurangan
dana implementasi ditingkat operasional dan strategis unit kerja, namun masih terkendala kekurangan
dana pada tingkat strategis unit kerja/satuan kerja dan
b. Minimal 70% SDM yang menjadi anggota UPR pada tingkat operasional dan strategis unit kerja diisi oleh
orang yang berkompeten dalam bidang manajemen risiko serta kurang dari 70% SDM yang menjadi anggota
UPR pada tingkat Strategis K/L/D diisi oleh orang yang berkompeten dalam bidang manajemen risiko
SPIP MRI - C Sudah mengalokasikan sumber daya secara memadai untuk penerapan manajemen Organisasi berada pada kondisi: W/D/O Bahwa ….. Telah ….. T Bahwa ….. T Bahwa ….. T
risiko pada tingkat operasional unit kerja dan strategis unit kerja a. Telah menganggarkan dana implementasi manajemen risiko seperti rapat terkait manajemen risiko, Telah ….. Telah …..
identifikasi dan analisis risiko, penyusunan profil risiko, implementasi RTP, kegiatan monitoring dan reviu
dalam rencana kerja/DPA/DIPA dan dalam implementasi manajemen risiko tidak terkendala kekurangan
dana implementasi ditingkat operasional dan strategis bagian/bidang/tim kerja
b. Minimal 70% SDM yang menjadi anggota UPR pada tingkat operasional dan strategis unit kerja diisi oleh
orang yang berkompeten dalam bidang manajemen risiko
SPIP MRI - D Sudah mengalokasikan sumber daya secara memadai untuk penerapan manajemen Organisasi berada pada kondisi: W/D/O Bahwa ….. Telah ….. Y Bahwa ….. Y Bahwa ….. Y
risiko pada tingkat operasional unit kerja namun pada tingkat strategis unit kerja belum a. Telah menganggarkan dana implementasi manajemen risiko pada tingkat operasional unit kerja seperti Telah ….. Telah …..
memadai rapat terkait manajemen risiko, identifikasi dan analisis risiko, penyusunan profil risiko, implementasi RTP,
kegiatan monitoring dan reviu dalam rencana kerja/DPA/DIPA secara memadai, namun belum memadai
pada tingkat strategis bagian/bidang/tim kerja, dan/atau
b. Kurang dari 70% SDM yang menjadi anggota UPR pada tingkat operasional Unit Kerja diisi oleh orang
yang berkompeten dalam bidang manajemen risiko
Kode Parameter Grad. Kriteria Penjelasan Hasil Pengujian terkait Hasil Pengujian terkait
Uraian Hasil Pengujian terkait Tujuan SPIP
Kode No Uraian Parameter Cara Pengujian Tujuan SPIP Tujuan SPIP
Subunsur SPIP MRI IEPK (PM)
(PK) (PM SPIP-T)
Kesimpul Kesimpul
Uraian Hasil Kesimpulan Uraian Hasil Uraian Hasil
an an
Pengujian Y/T Pengujian Pengujian
Y/T Y/T
Penegakan Integritas dan Nilai Etika SPIP MRI - E Sudah mengalokasikan sumber daya untuk penerapan manajemen risiko pada tingkat Organisasi masih pada kondisi: W/D/O Bahwa ….. Telah ….. Y Bahwa ….. Y Bahwa ….. Y
operasional unit kerja namun belum memadai a. Telah menganggarkan dana implementasi manajemen risiko pada tingkat operasional unit kerja seperti Telah ….. Telah …..
rapat terkait manajemen risiko, identifikasi dan analisis risiko, penyusunan profil risiko, implementasi RTP,
kegiatan monitoring dan reviu dalam rencana kerja/DPA/DIPA namun belum memadai, dan/atau
b. Kurang dari 70% SDM yang menjadi anggota UPR pada tingkat operasional Unit Kerja diisi oleh orang
yang berkompeten dalam bidang manajemen risiko
3 Pimpinan Unit SPIP MRI - A Seluruh pengambilan keputusan strategis Unit Kerja/Satuan Kerja, strategis unit kerja, Organisasi masih pada kondisi: W/D/O T T T
Kerja/Satuan Kerja dan operasional unit kerja telah mempertimbangkan risiko dan memberikan dampak Seluruh keputusan pimpinan instansi maupun pimpinan unit kerja secara umum menggunakan informasi
menggunakan informasi bagi pencapaian tujuan organisasi terkait risiko di tingkat operasional unit kerja, strategis unit kerja/bagian/bidang/tim kerja, dan strategis
terkait risiko dalam SPIP MRI - B Seluruh pengambilan keputusan strategis Unit Kerja/Satuan Kerja, strategis unit kerja, Satuan Kerja
Organisasi dan memberikan
masih pada kondisi: dampak bagi pencapaian tujuan organisasi W/D/O T T T
pengambilan keputusan dan operasional unit kerja telah mempertimbangkan risiko Seluruh keputusan pimpinan instansi maupun pimpinan unit kerja secara umum menggunakan informasi
dalam seluruh aspek terkait risiko di tingkat operasional unit kerja, strategis unit kerja/bidang/bagian/tim kerja, dan strategis
menyangkut fungsi Satuan Kerja
organisasi termasuk
SPIP MRI - C Seluruh pengambilan keputusan strategis unit kerja dan operasional unit kerja telah Organisasi masih pada kondisi: W/D/O Bahwa ….. Telah ….. Y Bahwa ….. Y Bahwa ….. Y
pengelolaan keuangan
mempertimbangkan risiko Seluruh keputusan pimpinan instansi maupun pimpinan unit kerja secara umum menggunakan informasi Telah ….. Telah …..
dan aset
terkait risiko di tingkat operasional dan strategis unit kerja/bagian/bidang/tim kerja
SPIP MRI - D Seluruh pengambilan keputusan operasional unit kerja telah mempertimbangkan risiko Organisasi telah berada pada kondisi: W/D/O Bahwa ….. Telah ….. Y Bahwa ….. Y Bahwa ….. Y
Seluruh keputusan pimpinan instansi maupun pimpinan unit kerja secara umum menggunakan informasi Telah ….. Telah …..
terkait risiko di tingkat operasional
SPIP MRI - E Sebagian pengambilan keputusan operasional unit kerja telah mempertimbangkan risiko Organisasi masih pada kondisi: W/D/O Bahwa ….. Telah ….. Y Bahwa ….. Y Bahwa ….. Y
Sebagian keputusan pimpinan instansi maupun pimpinan unit kerja secara umum menggunakan informasi Telah ….. Telah …..
terkait risiko di tingkat operasional
4 Pimpinan Unit SPIP MRI - A Kinerja penerapan manajemen risiko digunakan sebagai dasar penilaian kinerja pada Organisasi telah berada pada kondisi: W/D/O T T T
Kerja/Satuan Kerja seluruh UPR tingkatan operasional unit kerja, seluruh UPR tingkatan strategis unit Kinerja penerapan manajemen risiko sudah digunakan sebagai indikator kinerja pada dokumen perencanaan
mendorong penerapan kerja, dan UPR tingkat strategis Unit Kerja/Satuan Kerja secara memadai dan telah UPR tingkat strategis Unit Kerja/Satuan Kerja, seluruh UPR tingkatan strategis unit kerja, dan seluruh UPR
manajemen risiko, dievaluasi pencapaiannya tingkatan operasional unit kerja secara tepat, telah diukur pencapaiannya, serta dievaluasi pencapaiannya
melalui penggunaan
kinerja penerapan
manajemen risiko SPIP MRI - B Kinerja penerapan manajemen risiko digunakan sebagai dasar penilaian kinerja pada Organisasi telah berada pada kondisi: W/D/O T T T
sebagai indikator seluruh UPR tingkatan operasional unit kerja, seluruh UPR tingkatan strategis unit Kinerja penerapan manajemen risiko sudah digunakan sebagai indikator kinerja pada dokumen perencanaan
penilaian kinerja kerja, dan UPR tingkat strategis Unit Kerja/Satuan Kerja secara memadai UPR tingkat strategis Unit Kerja/Satuan Kerja, seluruh UPR tingkatan strategis unit kerja, dan seluruh UPR
tingkatan operasional unit kerja secara tepat dan telah diukur pencapaiannya
SPIP MRI - C Kinerja penerapan manajemen risiko digunakan sebagai dasar penilaian kinerja pada Organisasi telah berada pada kondisi: W/D/O Bahwa ….. Telah ….. T Bahwa ….. T Bahwa ….. T
seluruh UPR tingkatan operasional unit kerja dan seluruh UPR tingkatan strategis unit Kinerja penerapan manajemen risiko sudah digunakan sebagai indikator kinerja pada dokumen perencanaan Telah ….. Telah …..
kerja secara memadai seluruh UPR tingkatan strategis unit kerja dan seluruh UPR tingkatan operasional unit kerja secara tepat
dan telah diukur pencapaiannya
SPIP MRI - D Kinerja penerapan manajemen risiko digunakan sebagai dasar penilaian kinerja pada Organisasi telah berada pada kondisi: W/D/O Bahwa ….. Telah ….. Y Bahwa ….. Y Bahwa ….. Y
seluruh UPR tingkatan operasional unit kerja secara memadai Kinerja penerapan manajemen risiko sudah digunakan sebagai indikator kinerja pada dokumen perencanaan Telah ….. Telah …..
seluruh UPR tingkatan operasional unit kerja secara tepat dan telah diukur pencapaiannya
SPIP MRI - E Kinerja penerapan manajemen risiko digunakan sebagai dasar penilaian kinerja pada Organisasi telah berada pada kondisi: W/D/O Bahwa ….. Telah ….. Y Bahwa ….. Y Bahwa ….. Y
sebagian UPR tingkatan operasional unit kerja secara memadai Kinerja penerapan manajemen risiko sudah digunakan sebagai indikator kinerja pada sebagian dokumen Telah ….. Telah …..
perencanaan tingkatan operasional unit kerja secara tepat dan telah diukur pencapaiannya
5 Program antikorupsi SPIP - IEPK A Sumber daya keuangan, SDM, dan sarana-prasarana untuk melaksanakan kegiatan Organisasi telah berada pada kondisi: W/D/O T T T
didukung dengan pengelolaan risiko korupsi pada semua kegiatan telah tersedia dalam jumlah dan Anggaran untuk pengelolaan risiko korupsi dialokasikan secara eksplisit dalam dokumen anggaran
penyediaan alokasi kualitas yang memadai. Tidak ada informasi yang memperlihatkan kegiatan antikorupsi Personil/petugas untuk pengelolaan risiko korupsi ditetapkan dalam jumlah dan kualitas yang memadai.
sumberdaya secara terhambat karena masalah SDM, keuangan, dan sarana prasarana. Sarana dan prasarana untuk memastikan kegiatan pengelolaan risiko korupsi berjalan disediakan.
eksplisit dan memadai, SPIP - IEPK B SDM dan anggaran untuk kegiatan pengelolaan risiko korupsi pada kegiatan utama Tidak ditemukan
Organisasi kegiatan
telah berada antikorupsi
pada kondisi: yang terhambat karena faktor sumberdaya. W/D/O T T T
baik anggaran, personil, telah tersedia dalam jumlah dan kualitas yang memadai. Tidak ditemukan informasi - Anggaran untuk pengelolaan risiko korupsi dialokasikan secara eksplisit dalam dokumen anggaran
dan sarana prasarana yang memperlihatkan kegiatan antikorupsi terhambat karena masalah SDM dan - Personil/petugas untuk pengelolaan risiko korupsi ditetapkan dan dalam jumlah dan kualitas yang
keuangan. memadai.
- Masih ditemukan kegiatan antikorupsi yang terhambat karena faktor sarana dan prasarana yang masih
kurang memadai meskipun sudah ada upaya kompensatif untuk mengatasinya.
SPIP - IEPK C SDM untuk melaksanakan kegiatan pengelolaan risiko korupsi pada kegiatan utama Organisasi telah berada pada kondisi: W/D/O Bahwa ….. Telah ….. Y Bahwa ….. Y Bahwa ….. Y
telah tersedia dalam jumlah yang memadai. Tidak ditemukan informasi yang - Alokasi anggaran untuk aktivitas pengelolaan risiko korupsi kurang memadai Telah ….. Telah …..
memperlihatkan kegiatan antikorupsi terhambat karena masalah SDM. - Personil/petugas untuk pengelolaan risiko korupsi ditetapkan dalam jumlah yang cukup meskipun kualitas
masih kurang memadai.
- Sarana dan prasarana untuk memastikan kegiatan pengelolaan risiko korupsi berjalan belum disediakan.
- Ditemukan kegiatan antikorupsi yang terhambat karena faktor anggaran dan sarana dan prasarana.
SPIP - IEPK D Terdapat data yang mengisyaratkan kegiatan pengelolaan risiko korupsi terhambat Organisasi telah berada pada kondisi: W/D/O Bahwa ….. Telah ….. Y Bahwa ….. Y Bahwa ….. Y
secara signifikan karena masalah ketersediaan SDM, keuangan, atau sarpras, tetapi - Alokasi anggaran untuk aktivitas pengelolaan risiko korupsi kurang memadai Telah ….. Telah …..
sudah ada upaya kompensatif untuk mengatasi permasalahan. - Personil/petugas untuk pengelolaan risiko korupsi tidak ditetapkan dan/atau jumlah dan kualitasnya tidak
memadai
- Sarana dan prasarana untuk memastikan kegiatan pengelolaan risiko korupsi berjalan tidak disediakan.
- Terdapat kegiatan antikorupsi yang terhambat karena faktor anggaran, SDM, dan sarana dan prasarana,
tetapi sudah ada upaya kompensatif untuk mengatasi permasalahan sumberdaya.
SPIP - IEPK E Terdapat data yang mengisyaratkan kegiatan pengelolaan risiko korupsi terhambat Organisasi telah berada pada kondisi: W/D/O Bahwa ….. Telah ….. Y Bahwa ….. Y Bahwa ….. Y
secara signifikan karena masalah ketersediaan SDM, keuangan, dan sarana prasarana - Alokasi anggaran, SDM, dan sarana prasana untuk aktivitas pengelolaan risiko korupsi tidak ada atau Telah ….. Telah …..
dan tidak ada kegiatan kompensatif untuk mengatasi permasalahan tersebut. sangat kurang
- Kegiatan antikorupsi terhambat secara signifikan karena faktor anggaran, SDM, dan sarana dan
prasarana, dan tidak ada upaya kompensatif untuk mengatasi permasalahan.
Kode Parameter Grad. Kriteria Penjelasan Hasil Pengujian terkait Hasil Pengujian terkait
Uraian Hasil Pengujian terkait Tujuan SPIP
Kode No Uraian Parameter Cara Pengujian Tujuan SPIP Tujuan SPIP
Subunsur SPIP MRI IEPK (PM)
(PK) (PM SPIP-T)
Kesimpul Kesimpul
Uraian Hasil Kesimpulan Uraian Hasil Uraian Hasil
an an
Pengujian Y/T Pengujian Pengujian
Y/T Y/T
Penegakan Integritas
6 dan Nilai
Faktor Etika dan
kekuasaan SPIP - IEPK A Keputusan formal pimpinan dalam pelaksanaan tugas dan fungsi unit kerja secara nyata Organisasi telah berada pada kondisi dimana sikap antikorupsi dalam penggunaan kuasa dan wewenang W/D/O T T T
wewenang yang melekat telah mempertimbangkan risiko korupsi, disusun secara partisipatif dan kegiatan yang diperlihatkan dalam:
pada pimpinan unit kerja bersifat kemitraan dan kolaboratif telah berdampak nyata pada efektivitas pengelolaan - Memilih kebijakan yang tidak berisiko korupsi
dipakai untuk tujuan risiko korupsi. - Mendiskusikan perilaku korupsi internal sebagai pembelajaran
mengelola risiko korupsi - Terbuka menerima kritikan, masukan, laporan pegawai terkait korupsi
secara efektif (tidak - Tidak membiarkan potensi benturan kepentingan
membiarkan/ - Aktif terlibat dalam kegiatan edukatif, internal dan eksternal
mengabaikan) - Berinisiatif menjalin kerjasama dengan lembaga lain dalam kegiatan cegah-deteksi-respons
- Sikap antikorupsi termanifestasi dalam keputusan formal dan dipatuhi bawahan.
- Terjadi perubahan nyata pada organisasi dan peningkatan kinerja pelayanan publik.
SPIP - IEPK B Pimpinan telah menampilkan sikap antikorupsi dalam setiap pengambilan keputusan Organisasi telah berada pada kondisi dimana sikap antikorupsi dalam penggunaan kuasa dan wewenang W/D/O T T T
untuk pelaksanaan tugas dan fungsi unit kerja dan terwujud dalam keputusan formal. diperlihatkan dalam:
Pimpinan selalu terbuka membahas risiko korupsi dengan bawahan dan secara aktif - Memilih kebijakan yang tidak berisiko korupsi
mengupayakan kerjasama dengan berbagai pihak dalam aktivitas cegah-deteksi- - Mendiskusikan perilaku korupsi internal sebagai pembelajaran
respons. - Terbuka menerima kritikan, masukan, laporan pegawai terkait korupsi
- Tidak membiarkan potensi benturan kepentingan
- Aktif terlibat dalam kegiatan edukatif, internal dan eksternal
- Berinisiatif menjalin kerjasama dengan lembaga lain dalam kegiatan cegah-deteksi-respons
- Sikap antikorupsi termanifestasi dalam keputusan formal dan dipatuhi bawahan.
SPIP - IEPK C Pimpinan telah mempertontonkan sikap antikorupsi dalam proses pengambilan Organisasi telah berada pada kondisi: W/D/O Bahwa ….. Telah ….. Y Bahwa ….. Y Bahwa ….. Y
keputusan sehari-hari, dan melibatkan diri dalam kegiatan-kegiatan edukatif, serta Pimpinan telah mempertontonkan sikap antikorupsi dalam proses pengambilan keputusan sehari-hari, dan Telah ….. Telah …..
melaksanakan upaya-upaya pengelolaan risiko korupsi yang bersifat kemitraan dan melibatkan diri dalam kegiatan-kegiatan edukatif, serta melaksanakan upaya-upaya pengelolaan risiko
kolaboratif dan telah cukup substansial meskipun lingkupnya masih terbatas (tidak korupsi yang bersifat kemitraan dan kolaboratif dan telah cukup substansial meskipun lingkupnya masih
semua kegiatan) dan belum konsisten. terbatas (tidak semua kegiatan) dan belum konsisten.
SPIP - IEPK D Pimpinan telah mempertontonkan sikap antikorupsi dalam proses pengambilan Organisasi telah berada pada kondisi: W/D/O Bahwa ….. Telah ….. Y Bahwa ….. Y Bahwa ….. Y
keputusan sehari-hari, dan melibatkan diri dalam kegiatan-kegiatan edukatif, serta Pimpinan telah mempertontonkan sikap antikorupsi dalam proses pengambilan keputusan sehari-hari, dan Telah ….. Telah …..
melaksanakan kegiatan antikorupsi bekerjasama dengan lembaga lain tetapi banyak melibatkan diri dalam kegiatan-kegiatan edukatif, serta melaksanakan kegiatan antikorupsi bekerjasama
aktivitas masih cenderung seremonial. dengan lembaga lain tetapi banyak aktivitas masih cenderung seremonial.
SPIP - IEPK E Pimpinan tidak menggunakan kuasa dan wewenangnya untuk mendorong sikap Organisasi telah berada pada kondisi: W/D/O Bahwa ….. Telah ….. Y Bahwa ….. Y Bahwa ….. Y
antikorupsi dalam pengambilan keputusan, tidak menampilkan sikap untuk - Pimpinan tidak mempertontonkan sikap antikorupsi dalam proses pengambilan keputusannya sehari-hari, Telah ….. Telah …..
memberdayakan diri dan melakukan upaya yang bersifat kemitraan dan kolaboratif agar a.l tampak dari tidak pernah mendiskusikan risiko korupsi secara terbuka dengan bawahan, dan tidak
mampu mengelola risiko korupsi secara efektif. membuat pilihan kebijakan atas dasar pertimbangan antikorupsi.
- Pimpinan tidak aktif dalam kegiatan-kegiatan edukasi antikorupsi baik internal maupun eksternal
- Pimpinan cenderung melakukan pembiaran terhadap keberadaan atau potensi perilaku koruptif di unit
kerja sendiri, a.l. membiarkan potensi benturan kepentingan, bersikap negatif terhadap pelapor korupsi, tidak
mengambil tindakan atas informasi perilaku koruptif, dsb.
7 Pemimpin adalah SPIP - IEPK A Tingkat kepemimpinan etis di dalam unit organisasi sangat tinggi Organisasi telah berada pada kondisi: W/D/O T T T
penerap kaidah perilaku Pimpinan senantiasa memperlihatkan perilaku yang sesuai dengan kaidah atau standar etis yang berlaku di
etis sekaligus organisasi dalam aktivitas sehari-hari (mampu menjadi role model), terbuka mendiskusikan isu etis/ korupsi
menerapkannya dalam dengan bawahan, konsisten menegakkan norma etis yang berlaku kepada seluruh pegawai, dan
manajemen, artinya SPIP - IEPK B Tingkat kepemimpinan etis di dalam unit organisasi cukup tinggi memberikan perlakuan
Organisasi telah beradayang
padaadil dan seimbang kepada bawahan
kondisi: W/D/O T T T
menjadikan nilai-nilai etis Pimpinan telah berupaya memperlihatkan perilaku sesuai dengan kaidah atau standar etis yang berlaku di
sebagai norma yang organisasi dalam aktivitas sehari-hari untuk menjadi role model, cukup terbuka mendiskusikan isu etis/
harus dipatuhi bawahan. korupsi dengan bawahan dan berusaha mendorong semua bawahan untuk melaksanakan standar etis pada
Pimpinan mendorong aktivitas sehari-hari di kantor
bawahan untuk SPIP - IEPK C Tingkat kepemimpinan etis di dalam unit organisasi pada tataran sedang Organisasi telah berada padameskipun
kondisi: masih ada sejumlah kekurangan dalam beberapa hal sehingga W/D/O Bahwa ….. Telah ….. Y Bahwa ….. Y Bahwa ….. Y
mengikutinya melalui Pimpinan telah berupaya memperlihatkan perilaku sesuai dengan kaidah/standar etis yang berlaku di Telah ….. Telah …..
atensi yang diberikan di organisasi dalam aktivitas sehari-hari, namun tidak cukup memaksa atau mendorong bawahan bawahan
berbagai kesempatan, untuk melaksanakan standar etis yang sama. Masih terdapat bukti adanya pembiaran atas praktik perilaku
keterbukaan dan yang tidak etis yang dilakukan bawahan serta memberikan perlakuan yang kurang adil dan seimbang kepada
transparansi, bawahan terkait penegakan norma etis di dalam organisasi.
SPIP - IEPK D Tingkat kepemimpinan etis di dalam unit organisasi cukup rendah Organisasi telah berada pada kondisi: W/D/O Bahwa ….. Telah ….. Y Bahwa ….. Y Bahwa ….. Y
reinforcement, perlakuan
Pimpinan masih kurang memperlihatkan perilaku sesuai dengan kaidah/standar etis yang berlaku di Telah ….. Telah …..
adil, dan pengambilan
organisasi dalam aktivitas sehari-hari, dan tidak mendorong bawahan bawahan untuk melaksanakan standar
keputusan yang
etis. Masih terdapat bukti adanya perilaku tidak etis yang dilakukan pimpinan dan/atau pembiaran atas
menyertakan
praktik perilaku taketis yang dilakukan bawahan serta perlakuan yang kurang adil dan seimbang kepada
pertimbangan etis.
SPIP - IEPK E Tingkat kepemimpinan etis di dalam unit organisasi sangat rendah bawahan
Organisasiterkait
telah penegakan norma
berada pada etis di dalam organisasi.
kondisi: W/D/O Bahwa ….. Telah ….. Y Bahwa ….. Y Bahwa ….. Y
Pimpinan menjadi pelaku perilaku tidak etis sehingga menjadi contoh yang buruk bagi bawahan. Terdapat Telah ….. Telah …..
banyak bukti perilaku tidak etis yang dilakukan pimpinan dan/atau pembiaran atas praktik perilaku taketis
yang dilakukan bawahan serta perlakuan yang tidak adil dan seimbang kepada bawahan terkait penegakan
norma etis di dalam organisasi.
1.4 Struktur Organisasi Sesuai Kebutuhan 3 3 3
1 Struktur organisasi SPIP - - A Unit Kerja/Satuan Kerja memiliki fleksibilitas untuk menyesuaikan struktur organisasi Perbaikan struktur organisasi dan tata laksana dapat dilakukan secara berkelanjutan dengan dukungan W/D/O T T T
dibentuk dalam rangka dalam rangka mendukung perubahan proses bisnis dan perubahan perencanaan teknologi informasi yang terintegrasi untuk mengelola arus data dan informasi dalam menjalanan fungsi-
mendukung pencapaian strategis fungsi dalam proses bisnis organisasi. sehingga kedudukan fungsi berada di atas struktur.
sasaran strategis SPIP - - B Efisiensi dan efektivitas struktur organisasi dapat dilihat secara berkala melalui Struktur organisasi pada grade C telah pada kondisi: W/D/O T T T
organisasi, keandalan pengujian atas pelaksanaan proses bisnis organisasi dan ketepatannya dengan Unit Kerja/Satuan Kerja melakukan evaluasi atas K/SOP terkait struktur organisasi dan tata laksana beserta
pelaporan keuangan, dan perencanaan strategis implementasinya antara lain dengan ketentuan sebagai berikut:
keamanan aset, serta a. Evaluasi dilaksanakan untuk menangani residual risk;
telah terdapat unit yang b. Terdapat duplikasi fungsi karena struktur yang tidak efektif/efisien;
melaksanakan fungsi c. Arus data dan informasi yang tidak handal dalam pelaksanaan proses bisnis;
kepatuhan internal. d. Perubahan lingkungan strategis.
SPIP - - C Struktur organisasi dijalankan sesuai proses bisnis organisasi dengan SDM yang Struktur organisasi pada grade D telah pada kondisi: W/D/O Bahwa ….. Telah ….. Y Bahwa ….. Y Bahwa ….. Y
mencukupi - Struktur organisasi telah ditindaklanjuti dengan implementasi/pelaksanaan kegiatan organisasi sesuai Telah ….. Telah …..
proses bisnis;
- Proses bisnis telah dijabarkan dengan SOP
- Organisasi telah menerapkan kebijakan/SOP yang mengatur mengenai hubungan dan jenjang pelaporan
intern/arus data dan informasi.
- Organisasi telah memetakan kebutuhan pegawai untuk mendukung proses bisnis yang diantaranya
mengatur mengenai analisis beban kerja untuk pimpinan dan pegawai.
mendukung pencapaian
sasaran strategis
organisasi, keandalan
pelaporan keuangan, dan
keamanan aset, serta
telah terdapat unit yang
melaksanakan fungsi
kepatuhan internal.
Kode Parameter Grad. Kriteria Penjelasan Hasil Pengujian terkait Hasil Pengujian terkait
Uraian Hasil Pengujian terkait Tujuan SPIP
Kode No Uraian Parameter Cara Pengujian Tujuan SPIP Tujuan SPIP
Subunsur SPIP MRI IEPK (PM)
(PK) (PM SPIP-T)
Kesimpul Kesimpul
Uraian Hasil Kesimpulan Uraian Hasil Uraian Hasil
an an
Pengujian Y/T Pengujian Pengujian
Y/T Y/T
Penegakan Integritas dan Nilai Etika SPIP - - D Proses bisnis organisasi dapat didukung dengan struktur organisasi yang ditetapkan Struktur organisasi pada grade E telah pada kondisi: W/D/O Bahwa ….. Telah ….. Y Bahwa ….. Y Bahwa ….. Y
dan personel pada setiap lini mengetahui arus data dan informasi yang diperlukan dalam a. Struktur organisasi dan tata laksana sesuai dengan proses bisnis yang ditetapkan dengan Telah ….. Telah …..
melaksanaan tugas dan fungsinya mempertimbangkan:
- Ukuran dan sifat kegiatan.
- Faktor-faktor yang menjadi pertimbangan sentralisasi/desentralisasi organisasi.
- Struktur organisasi harus mampu memfasilitasi arus informasi di dalam instansinya.
b. Struktur organisasi dan tata laksana telah dikomunikasikan dan dipahami.
SPIP - - E Terdapat penetapan struktur, tugas, dan fungsi organisasi Adanya struktur organisasi dan tata laksana yang disusun yang mengacu kepada peraturan yang ada, yang W/D/O Bahwa ….. Telah ….. Y Bahwa ….. Y Bahwa ….. Y
memperhatikan pencapaian sasaran strategis organisasi, keandalan pelaporan keuangan, dan pengamanan Telah ….. Telah …..
aset.
1.5 Pendelegasian Wewenang dan Tanggung Jawab yang Tepat 3 3 3
1 Pendelegasian SPIP - - A Pimpinan organisasi memiliki akses untuk melihat proses pendelegasian wewenang dan a. Terdapat tools untuk memonitor pelaksanaan wewenang dan tanggungjawab yang diberikan secara W/D/O T T T
wewenang dan tanggung tanggungjawab yang diberikan dan memonitor pelaksanaan tugas fungsi yang berjenjang dan menampung pelaporan atas pelaksanaan wewenang dan tanggungjawab kepada jenjang di
jawab dalam dijalankan untuk menjamin tujuan percepatan yang diharapkan dan mendukung atasnya.
pelaksanaan tugas dan perbaikan secara berkelanjutan. b. Kemudahan akses memungkinkan pimpinan untuk memberikan teguran/arahan atas pelaksanaan
fungsi, pengelolaan wewenang dan tanggung jawab pelaksanaan kegiatan sebelum menyalahi prosedur yang ditetapkan;
laporan keuangan dan c. penerima manfaat/stakeholder memberikan feedback yang baik atas kecepatan respon organisasi
pengamanan aset telah terhadap kebutuhan mereka.
tepat sesuai tingkatannya
SPIP - - B Efisiensi dan efektivitas pelaksanaan wewenang dan tanggung jawab organisasi yang Organisasi melakukan evaluasi atas kebijakan/prosedur pada grade C telah berada pada kondisi: W/D/O T T T
untuk mendukung
didelegasikan dapat dilihat melalui evaluasi berkala atas pelaksanaan wewenang dan a. Telah dilaksanakan evaluasi berkala;
efektivitas dan efisiensi
tanggungjawab serta analisis terhadap kualitas hasil pelaksanaan tugas/fungsi yang b. Evaluasi dilaksanakan untuk menangani residual risk;
pelaksanaan kegiatan
dilaksanakan (respon stakeholder) c. Tindak lanjut atas hasil evaluasi telah dilaksanakan.
dalam rangka percepatan
d. Menindaklanjuti keluhan/kekurangan kualitas pelaksanaan tugas fungsi yang disampaikan oleh
pencapaian tujuan
stakeholder.
organisasi, serta
memperhatikan benturan SPIP - - C Pelaksanaan tugas dan fungsi yang didelegasikan dilaksanakan sesuai dengan Kebijakan/prosedur pada grade D telah berada pada kondisi: W/D/O Bahwa ….. Telah ….. Y Bahwa ….. Y Bahwa ….. Y
kepentingan kebijakan/prosedur yang ditetapkan a Tugas fungsi dan program/kegiatan telah dilaksanakan dengan menerapkan pendelegasian wewenang dan Telah ….. Telah …..
tanggung jawab sebagaimana diatur dalam kebijakan/prosedur yang ditetapkan;
b. Pihak-pihak yang menerima pendelegasian telah melaksanakan tugas dan fungsinya sesuai dengan
prosedur dan menyampaikan pelaporan kepada pihak yg memberikan wewenang secara berkala sesuai
kebijakan.
SPIP - - D Kegiatan/prosedur yang dalam pelaksanaannya telah didelegasikan kepada struktur Kebijakan/prosedur pada grade E telah berada pada kondisi: W/D/O Bahwa ….. Telah ….. Y Bahwa ….. Y Bahwa ….. Y
dibawahnya telah dipahami dan diketahui oleh pihak terkait a.Kebijakan/prosedur yang mengatur pelaksanaan pendelegasian wewenang dan tanggung jawab telah Telah ….. Telah …..
dipahami oleh pegawai yang berkepentingan;
b. Kebijakan/prosedur yang mengatur pelaksanaan pendelegasian wewenang dan tanggung jawab telah
dikomunikasikan kepada seluruh pegawai dan stakeholder.
SPIP - - E Pimpinan organisasi menetapkan kebijakan terkait wewenang dan tanggung jawab Organisasi memiliki kebijakan/prosedur yang mengatur pendelegasian wewenang dan tanggung jawab W/D/O Bahwa ….. Telah ….. Y Bahwa ….. Y Bahwa ….. Y
pelaksanaan kegiatan kepada struktur di bawahnya secara berjenjang untuk dalam pelaksanaan tugas fungsi dan program/kegiatan dalam rangka mendukung pencapaian tujuan Telah ….. Telah …..
mendukung efektivitas dan efisiensi pelaksanaan kegiatan dalam rangka percepatan organisasi yang memuat antara lain:
pencapaian tujuan organisasi, memperhatikan benturan kepentingan - Prosedur pelaksanaan wewenang dan tanggungjawab yang didelegasikan;
- Alur hubungan vertikal serta horizontal dan kejelasan ruang lingkung pendelegasian wewenang dan
tanggung jawab;
- Kewajiban dan pertanggungjawaban pihak yang diberikan wewenang kepada pihak yang memberikan
wewenang.
1.6 Penyusunan dan Penerapan Kebijakan yang Sehat tentang Pembinaan SDM 3 3 3
1 Penerapan kebijakan SPIP - - A Pengelolaan SDM telah diperbaiki secara berkelanjutan dan secara optimal mampu Perbaikan berkelanjutan telah menghasilkan: W/D/O T T T
manajemen dan praktik mendukung pencapaian tujuan organisasi - Pengelolaan SDM telah berhasil meningkatkan kinerja yang memberikan dampak bagi pencapaian tujuan
pembinaan SDM telah organisasi
sesuai dengan peraturan - Keberhasilan pencapaian kinerja organisasi dapat dihubungkan dengan pengelolaan SDM-nya
yang berlaku - Pengelolaan SDM mampu meningkatkan kepuasan kerja pegawai
SPIP - - B Kebijakan dan implementasi terkait pengelolaan SDM organisasi telah dievaluasi Kebijakan pada grade C telah berada pada kondisi: W/D/O T T T
sehingga dapat diketahui efektivitasnya Kebijakan dan implementasi telah dievaluasi dengan ketentuan:
- Berkala
- Terdokumentasi
- Dilakukan untuk menangani residual risk
- Hasil evaluasi telah ditindak lanjuti
- Perbaikan telah menghasilkan kinerja yang lebih baik
SPIP - - C Pengelolaan SDM telah dilaksanakan sejak rekrutmen sampai dengan pemberhentian Kebijakan pada grade D telah berada pada kondisi: W/D/O Bahwa ….. Telah ….. Y Bahwa ….. Y Bahwa ….. Y
pegawai sesuai kebijakan/prosedur yang ditetapkan - Pengelolaan SDM dilakukan sesuai dengan kebijakan/prosedur yang ditetapkan Telah ….. Telah …..
- Pengelolaan SDM dilakukan sesuai dengan perencanaan yang disusun
- Terdapat database kepegawaian yang update dan handal yang dapat dimanfaatkan untuk perencanaan
pengelolaan SDM
- Pengelolaan SDM dilakukan sebagai upaya untuk menangani risiko yang disebabkan kelemahan
SDM/Man
SPIP - - D Kebijakan terkait pengelolaan SDM telah dikomunikasikan dan dipahami oleh pihak yang Kebijakan pada grade E telah berada pada kondisi: W/D/O Bahwa ….. Telah ….. Y Bahwa ….. Y Bahwa ….. Y
berkepentingan dalam organisasi - Kebijakan telah dipahami oleh penanggungjawab pengelolaan SDM Telah ….. Telah …..
- Kebijakan telah dikomunikasikan kepada pimpinan (struktural), pegawai
SPIP - - E Terdapat kebijakan yang mengatur pengelolaan SDM sejak rekrutmen sampai dengan Kebijakan telah mengatur: W/D/O Bahwa ….. Telah ….. Y Bahwa ….. Y Bahwa ….. Y
pemberhentian pegawai - Prosedur penerimaan pegawai Telah ….. Telah …..
- Prosedur penilaian kinerja individu pegawai
- Prosedur kenaikan pangkat, jabatan, golongan
- Prosedur kenaikan gaji
- Prosedur pengembangan kompetensi (diklat, tugas belajar, ijin belajar)
- Prosedur mutasi
- Prosedur seleksi
- Prosedur pemberhentian pegawai
- Prosedur pensiun
- Prosedur supervisi oleh pimpinan
Kode Parameter Grad. Kriteria Penjelasan Hasil Pengujian terkait Hasil Pengujian terkait
Uraian Hasil Pengujian terkait Tujuan SPIP
Kode No Uraian Parameter Cara Pengujian Tujuan SPIP Tujuan SPIP
Subunsur SPIP MRI IEPK (PM)
(PK) (PM SPIP-T)
Kesimpul Kesimpul
Uraian Hasil Kesimpulan Uraian Hasil Uraian Hasil
an an
Pengujian Y/T Pengujian Pengujian
Y/T Y/T
Penegakan Integritas
2 dan Nilaitelah
Pegawai Etika SPIP MRI - A Terdapat upaya peningkatan kompetensi dan keterampilan terkait manajemen risiko A. Kriteria upaya peningkatan kompetensi yang memadai: W/D/O T T T
mendapatkan fasilitas yang memadai dengan cakupan seluruh pegawai dan telah dievaluasi pencapaiannya 1. Memiliki program pelatihan/sertifikasi terkait manajemen risiko baik tahunan maupun lima tahunan baik
untuk meningkatkan ditingkat K/L/Pemerintah daerah maupun Kerja/OPD;
kompetensi dan 2. Unit Kerja Eseon I/OPD memiliki program in house training tahunan;
keterampilan terkait 3. Instansi Pemerintah telah melaksanakan program pelatihan/sertifikasi tersebut dan dibuktikan dengan
manajemen risiko adanya laporan pelatihan dan bukti perolehan sertifikat keahlian (setiap Unit Kerja Eseon I/OPD terdapat
pegawai yang memiliki sertifikat keahlian);
4. In House Training telah dilaksanakan setidaknya satu kali dalam satu semester oleh masing-masing Unit
Kerja Eseon I/OPD serta instruktur harus orang yang telah memiliki sertifikat keahlian;
B. Kriteria Output:
Pelatihan dan in house training untuk meningkatkan kompetensi telah dilakukan untuk setiap tingkatan
risiko:
1. Strategis Unit Kerja/Satuan Kerja untuk Eselon I adalah lebih dari 90% pejabat;
2. Strategis Unit Eselon I/OPD untuk Eselon II adalah lebih dari 90% pejabat;
3. Operasional Kerja/OPD untuk Eselon III ke atas sampai dengan staf adalah lebih dari 90% pejabat dan
staff di level ini.
C. Terdapat evaluasi atas dampak peningkatan kompetensi dan ketrampilan terhadap kualitas proses dan
hasil manajemen risiko
SPIP MRI - B Terdapat upaya peningkatan kompetensi dan keterampilan terkait manajemen risiko A. Kriteria upaya peningkatan kompetensi yang memadai: W/D/O T T T
yang memadai dengan cakupan seluruh pegawai 1. Memiliki program pelatihan/sertifikasi terkait manajemen risiko baik tahunan maupun lima tahunan baik
ditingkat K/L/Pemerintah daerah maupun Kerja/OPD;
2. Unit Kerja Eseon I/OPD memiliki program in house training tahunan;
3. Instansi Pemerintah telah melaksanakan program pelatihan/sertifikasi tersebut dan dibuktikan dengan
adanya laporan pelatihan dan bukti perolehan sertifikat keahlian (setiap Unit Kerja Eseon I/OPD terdapat
pegawai yang memiliki sertifikat keahlian);
4. In House Training telah dilaksanakan setidaknya satu kali dalam satu semester oleh masing-masing Unit
Kerja Eseon I/OPD serta instruktur harus orang yang telah memiliki sertifikat keahlian;
B. Kriteria Output:
Pelatihan dan in house training untuk meningkatkan kompetensi telah dilakukan untuk setiap tingkatan
risiko:
1. Strategis Unit Kerja/Satuan Kerja untuk Eselon I adalah lebih dari 90% pejabat;
2. Strategis Unit Eselon I/OPD untuk Eselon II adalah lebih dari 90% pejabat;
3. Operasional Kerja/OPD untuk Eselon III ke atas sampai dengan staf adalah lebih dari 90% pejabat dan
staff di level ini.
SPIP MRI - C Terdapat upaya peningkatan kompetensi dan keterampilan terkait manajemen A. Kriteria upaya peningkatan kompetensi yang memadai: W/D/O Bahwa ….. Telah ….. Y Bahwa ….. Y Bahwa ….. Y
risikoyang memadai dengan cakupan sebagian besar pegawai 1. Memiliki program pelatihan/sertifikasi terkait manajemen risiko baik tahunan maupun lima tahunan baik Telah ….. Telah …..
ditingkat K/L/Pemerintah daerah maupun Unit Kerja/OPD;
2. Unit Kerja/OPD memiliki program in house training tahunan;
3. Instansi Pemerintah telah melaksanakan program pelatihan/sertifikasi tersebut dan dibuktikan dengan
adanya laporan pelatihan dan bukti perolehan sertifikat keahlian (setiap Unit Kerja/OPD terdapat pegawai
yang memiliki sertifikat keahlian);
4. In House Training telah dilaksanakan setidaknya satu kali dalam satu semester oleh masing-masing unit
Kerja/OPD serta instruktur harus orang yang telah memiliki sertifikat keahlian;
B. Kriria Output:
Pelatihan dan in house training untuk meningkatkan kompetensi telah dilakukan untuk setiap tingkatan
risiko:
1. Strategis Pemda untuk Eselon I adalah 71%-90% pejabat;
2. Strategis Unit Eselon I/OPD untuk Eselon II adalah 71%-90% pejabat;
3. Operasional Unit Eselon I/OPD untuk Eselon III ke atas sampai dengan staf adalah 71%-90% pejabat dan
staff di level ini.
SPIP MRI - D Terdapat upaya peningkatan kompetensi dan keterampilan terkait manajemen risiko A. Kriteria Memadai: W/D/O Bahwa ….. Telah ….. Y Bahwa ….. Y Bahwa ….. Y
yang memadai dengan cakupan sebagian pegawai 1. Memiliki program pelatihan/sertifikasi terkait manajemen risiko baik tahunan maupun lima tahunan baik Telah ….. Telah …..
ditingkat K/L/Pemerintah daerah maupun Unit Kerja/OPD;
2. Unit Kerja/OPD memiliki program in house training tahunan;
3. Instansi Pemerintah telah melaksanakan program pelatihan/sertifikasi tersebut dan dibuktikan dengan
adanya laporan pelatihan dan bukti perolehan sertifikat keahlian (setiap Unit Kerja/OPD terdapat pegawai
yang memiliki sertifikat keahlian);
4. In House Training telah dilaksanakan setidaknya satu kali dalam satu semester oleh masing2 Unit
Kerja/OPD serta instruktur harus orang yang telah memiliki sertifikat keahlian;
B. Kriteria Output:
Pelatihan dan in house training untuk meningkatkan kompetensi telah dilakukan untuk setiap tingkatan
risiko:
1. Strategis Unit Kerja/Satuan Kerja untuk Eselon I adalah 50% - 70% pejabat;
2. Strategis Unit Eselon I/OPD untuk Eselon II adalah 50% -70% pejabat;
3. Operasional Unit Eselon I/OPD untuk Eselon III ke atas sampai dengan staf adalah 50% -70% pejabat
dan staff di level ini.
Kode Parameter Grad. Kriteria Penjelasan Hasil Pengujian terkait Hasil Pengujian terkait
Uraian Hasil Pengujian terkait Tujuan SPIP
Kode No Uraian Parameter Cara Pengujian Tujuan SPIP Tujuan SPIP
Subunsur SPIP MRI IEPK (PM)
(PK) (PM SPIP-T)
Kesimpul Kesimpul
Uraian Hasil Kesimpulan Uraian Hasil Uraian Hasil
an an
Pengujian Y/T Pengujian Pengujian
Y/T Y/T
Penegakan Integritas dan Nilai Etika SPIP MRI - E Terdapat upaya peningkatan kompetensi dan keterampilan terkait manajemen risiko Kriteria belum memadai apabila terdapat parameter point 1-4 dalam kriteria memadai tidak terpenuhi. W/D/O Bahwa ….. Telah ….. Y Bahwa ….. Y Bahwa ….. Y
namun belum memadai Kriteria Memadai: Telah ….. Telah …..
1. Memiliki program pelatihan/sertifikasi terkait manajemen risiko baik tahunan maupun lima tahunan baik
ditingkat K/L/Pemerintah daerah maupun Unit Kerja/OPD;
2. Unit Kerja/OPD memiliki program in house training tahunan;
3. Instansi Pemerintah telah melaksanakan program pelatihan/sertifikasi tersebut dan dibuktikan dengan
adanya laporan pelatihan dan bukti perolehan sertifikat keahlian (setiap Unit Kerja/OPD terdapat pegawai
yang memiliki sertifikat keahlian);
4. In House Training telah dilaksanakan setidaknya satu kali dalam satu semester oleh masing2 Unit
Kerja/OPD serta instruktur harus orang yang telah memiliki sertifikat keahlian;
B. Kriteria Output:
Pelatihan dan in house training untuk meningkatkan kompetensi telah dilakukan untuk setiap tingkatan
risiko:
1. Strategis Unit Kerja/Satuan Kerja untuk Eselon I adalah < 50% pejabat;
2. Strategis Unit Eselon I/OPD untuk Eselon II adalah < 50% pejabat;
3. Operasional Unit Eselon I/OPD untuk Eselon III ke atas sampai dengan staf adalah < 50% pejabat dan
staff di level ini.
3 Pegawai memiliki SPIP MRI - A Seluruh pegawai telah memiliki pemahaman terkait manajemen risiko 100% pegawai sampel menunjukan kesadaran/keaktifan dalam penerapan MR W/D/O T T T
kesadaran terkait
manajemen risiko
SPIP MRI - B Sebagian besar pegawai telah memiliki pemahaman terkait manajemen risiko 70-99% pegawai sampel menunjukan kesadaran/keaktifan dalam penerapan MR W/D/O T T T
SPIP MRI - C Sebagian pegawai telah memiliki pemahaman terkait manajemen risiko 50% - 70% pegawai sampel menunjukan kesadaran/keaktifan dalam penerapan MR W/D/O Bahwa ….. Telah ….. Y Bahwa ….. Y Bahwa ….. Y
Telah ….. Telah …..
SPIP MRI - D Sebagian kecil pegawai telah memiliki pemahaman terkait manajemen risiko 20% - 49% pegawai sampel menunjukan kesadaran/keaktifan dalam penerapan MR W/D/O Bahwa ….. Telah ….. Y Bahwa ….. Y Bahwa ….. Y
Telah ….. Telah …..
SPIP MRI - E Beberapa pegawai telah memiliki kesadaran pemahaman terkait manajemen risiko < 20% pegawai sampel menunjukan kesadaran/keaktifan dalam penerapan MR W/D/O Bahwa ….. Telah ….. Y Bahwa ….. Y Bahwa ….. Y
Telah ….. Telah …..
1.7 Perwujudan Peran SPI/SKI yang Efektf 0 0 0
1 Pengawasan / Program SPIP - - A Sangat efektif: SKI sudah menjalankan peran secara optimal dan sudah menjadi advisor Mengikuti syarat Level 5 Efektivitas SPI/SKI W/D/O T T T
kerja SPI/SKI telah dapat bagi pimpinan unit kerja.
memberikan nilai tambah SPIP - - B Efektif: SKI sudah menjalankan peran secara optimal namun belum menjadi advisor Mengikuti syarat Level 4 Efektivitas SPI/SKI W/D/O T T T
pada perbaikan bagi pimpinan unit kerja.
pengendalian organisasi SPIP - - C Cukup efektif: SKI sudah menjalankan sebagian besar peran dalam perbaikan tata Mengikuti syarat Level 3 Efektivitas SPI/SKI W/D/O Bahwa ….. Telah ….. T Bahwa ….. T Bahwa ….. T
Kelola, manajemen risiko dan pengendalian di unit kerja. Telah ….. Telah …..
SPIP - - D Kurang efektif: SKI hanya menjalankan sebagian kecil peran dalam perbaikan tata Mengikuti syarat Level 2 Efektivitas SPI/SKI W/D/O Bahwa ….. Telah ….. T Bahwa ….. T Bahwa ….. T
Kelola, manajemen risiko dan pengendalian di unit kerja. Telah ….. Telah …..
SPIP - - E Tidak efektif : SKI belum berperan dalam perbaikan tata Kelola, manajemen risiko dan Mengikuti syarat Level 1 Efektivitas SPI/SKI W/D/O Bahwa ….. Telah ….. T Bahwa ….. T Bahwa ….. T
pengendalian di unit kerja. Telah ….. Telah …..
1.8 Hubungan Kerja yang Baik dengan Instansi Pemerintah Terkait 3 3 3
1 Pimpinan Unit SPIP - - A Pelaksanaan hubungan kerja yang baik dengan mitra kerjasama organisasi Pimpinan organisasi telah menjalin hubungan kerja yang baik dengan instansi lain melalui pembagian peran W/D/O T T T
Kerja/Satuan Kerja menghasilkan efektivitas pencapaian tujuan organisasi dan efisiensi penggunaan dan ukuran kinerja yang diharapkan dapat saling mendukung kepada tujuan masing-masing. Pembagian
menjalin hubungan kerja sumberdaya masing-masing instansi peran mendukung pimpinan untuk mengoptimalkan sumber daya yang ada untuk melaksanakan kegiatan
yang baik (kemitraan) sesuai lingkupnya.
dengan instansi lain SPIP - - B Pelaksanaan kebijakan kerjasama organisasi dievaluasi secara berkala Organisasi melakukan evaluasi atas kebijakan/prosedur pelaksanaan kerjasama dan mekanisme kerja antar W/D/O T T T
terkait upaya pencapaian unit/organisasi/mitra kerja beserta implementasinya dengan ketentuan sebagai berikut:
tujuan organisasi, a. Telah dilaksanakan evaluasi berkala;
pengelolaan keuangan b. Evaluasi dilaksanakan untuk menangani hambatan koordinasi/kerjasama;
dan aset, serta c. Tindak lanjut atas hasil evaluasi telah dilaksanakan dengan pembaharuan kebijakan/perubahan pola
pencegahan dan kerjasama yang diperlukan.
pengendalian
kecurangan/fraud SPIP - - C Masing-masing pihak melaksanakan kegiatan sesuai dengan lingkup kewenangan Organisasi melaksanakan komunikasi, koordinasi, pertukaran data dan informasi dengan W/D/O Bahwa ….. Telah ….. Y Bahwa ….. Y Bahwa ….. Y
masing-masing sesuai kebijakan dan ukuran kinerja yang ditetapkan unit/organisasi/mitra kerja sesuai dengan kebijakan/prosedur dan kebutuhan dalam rangka pencapaian Telah ….. Telah …..
tujuan organisasi.
SPIP - - D Pubilkasi kebijakan kerjasama organisasi kepada para pihak yang berkepentingan Kebijakan/prosedur yang mengatur pelaksanaan kerjasama dan mekanisme kerja antar unit/organisasi/mitra W/D/O Bahwa ….. Telah ….. Y Bahwa ….. Y Bahwa ….. Y
(antara lain subjek, objek, dan penerima manfaat kerjasama) kerja telah dikomunikasikan dan dipahami oleh pihak yang berkepentingan. Telah ….. Telah …..
SPIP - - E Pimpinan organisasi menetapkan mekanisme hubungan kerja/tata cara kerjasama Adanya kebijakan/prosedur yang mengatur pelaksanaan kerjasama dan mekanisme kerja antar W/D/O Bahwa ….. Telah ….. Y Bahwa ….. Y Bahwa ….. Y
dengan instansi lain unit/organisasi/mitra kerja dalam upaya pencapaian tujuan organisasi. Kebijakan/prosedur tersebut antara Telah ….. Telah …..
lain memuat:
- lingkup dan hasil kerjasama yang diharapkan;
- alur komunikasi dan koordinasi;
- wewenang, tugas, fungsi, hak, dan kewajiban masing-masing pihak;
- ukuran hasil kerjasama dalam rangka mencapai tujuan organisasi masing-masing.
2 Dalam rangka SPIP MRI - A Instansi Pemerintah telah memiliki kebijakan pengelolaan risiko terkait kemitraan, A. Instansi Pemerintah telah memiliki kebijakan pengelolaan risiko terkait kemitraan, telah dilakukan reviu W/D/O T T T
menciptakan hubungan penerapannya telah terintegrasi dengan proses bisnis Instansi Pemerintah, telah direviu secara berkala dan hasil reviu dijadikan media pembelajaran.
kerja yang baik, Unit secara berkala dan dijadikan bahan pembelajaran B. Kriteria implementasi adalah sebagai berikut:
Kerja/Satuan Kerja telah 1. Terintegrasi apabila penerapan manajemen risiko:
mengidentifikasi, menilai, a. Telah menyatu dalam proses perencanaan kegiatan kemitraan;
dan mengelola risiko b. Manajemen risiko diterapkan diseluruh kegiatan kemitraan;
(termasuk implikasi dari c. Dirancang untuk mengelola seluruh risiko yang muncul
transfer risiko) terkait d. Menginkorporasikan hasil dari manajemen risiko kedalam dokumen kinerja dan pengambilan keputusan.
kemitraan 2. Kriteria memadai apabila penerapan manajemen risiko telah dilakukan terhadap semua kemitraan yang
memiliki peran yang penting dalam organisasi.
SPIP MRI - B Instansi Pemerintah telah memiliki kebijakan pengelolaan risiko terkait kemitraan dan A. Instansi Pemerintah telah memiliki kebijakan pengelolaan risiko terkait kemitraan. W/D/O T T T
penerapannya telah terintegrasi dengan proses bisnis Instansi Pemerintah B. Kriteria implementasi adalah sebagai berikut:
1. Terintegrasi apabila penerapan manajemen risiko:
a. Telah menyatu dalam proses perencanaan kegiatan kemitraan;
b. Manajemen risiko diterapkan diseluruh kegiatan kemitraan;
c. Dirancang untuk mengelola seluruh risiko yang muncul
d. Menginkorporasikan hasil dari manajemen risiko kedalam dokumen kinerja dan pengambilan keputusan.
2. Kriteria memadai apabila penerapan manajemen risiko telah dilakukan terhadap semua kemitraan yang
memiliki peran yang penting dalam organisasi.
dan mengelola risiko
(termasuk implikasi dari
transfer risiko) terkait
kemitraan
Kode Parameter Grad. Kriteria Penjelasan Hasil Pengujian terkait Hasil Pengujian terkait
Uraian Hasil Pengujian terkait Tujuan SPIP
Kode No Uraian Parameter Cara Pengujian Tujuan SPIP Tujuan SPIP
Subunsur SPIP MRI IEPK (PM)
(PK) (PM SPIP-T)
Kesimpul Kesimpul
Uraian Hasil Kesimpulan Uraian Hasil Uraian Hasil
an an
Pengujian Y/T Pengujian Pengujian
Y/T Y/T
Penegakan Integritas dan Nilai Etika SPIP MRI - C Instansi Pemerintah telah memiliki kebijakan pengelolaan risiko terkait kemitraan dan A. Instansi Pemerintah telah memiliki kebijakan pengelolaan risiko terkait kemitraan. W/D/O Bahwa ….. Telah ….. Y Bahwa ….. Y Bahwa ….. Y
telah diterapkan dengan memadai B. Kriteria implementasi secara memadai apabila penerapan manajemen risiko telah dilakukan terhadap Telah ….. Telah …..
semua kemitraan yang memiliki peran yang penting dalam organisasi.
SPIP MRI - D Instansi Pemerintah telah memiliki kebijakan pengelolaan risiko terkait kemitraan namun A. Instansi Pemerintah telah memiliki kebijakan pengelolaan risiko terkait kemitraan. W/D/O Bahwa ….. Telah ….. Y Bahwa ….. Y Bahwa ….. Y
belum diterapkan dengan memadai B. Kriteria implementasi secara tidak memadai apabila sebagian dari kemitraan utama (yang memiliki peran Telah ….. Telah …..
penting terhadap organisasi) yang telah menerapkan manajemen risiko.
SPIP MRI - E Instansi Pemerintah telah memiliki kebijakan pengelolaan risiko terkait kemitraan namun Sudah Jelas W/D/O Bahwa ….. Telah ….. Y Bahwa ….. Y Bahwa ….. Y
belum diterapkan sama sekali Telah ….. Telah …..
2.1 Identifikasi Risiko 3 3 3
1 Satuan Kerja/Unit Kerja SPIP MRI - A Satuan Kerja/Unit Kerja telah memiliki Kebijakan Manajemen Risiko yang memadai, Kebijakan Manajemen Risiko memiliki kriteria memadai dan dalam kebijakan tersebut telah menjelaskan W/D/O T T T
telah memiliki Kebijakan terintegrasi serta telah direviu secara berkala bahwa:
Manajemen Risiko 1. Penerapan manajemen risiko oleh Instansi Pemerintah telah menyatu/menjadi pertimbangan dalam
proses perencanaan (perumusan target dan strategi pencapaian tujuan Instansi Pemerintah),
2. Manajemen risiko diterapkan diseluruh level organisasi
3. Manajemen risiko dirancang untuk mengelola seluruh risiko yang muncul
4. Menginkorporasikan hasil dari manajemen risiko kedalam dokumen kinerja dan pengambilan keputusan
5. Kebijakan tersebut telah direviu secara berkala
SPIP MRI - B Satuan Kerja/Unit Kerja telah memiliki Kebijakan Manajemen Risiko yang memadai dan Terintegrasi berarti bahwa Kebijakan Manajemen Risiko memiliki kriteria memadai dan dalam kebijakan W/D/O T T T
terintegrasi tersebut telah menjelaskan bahwa:
1. Penerapan manajemen risiko oleh Instansi Pemerintah telah menyatu/menjadi pertimbangan dalam
proses perencanaan (perumusan target dan strategi pencapaian tujuan Instansi Pemerintah),
2. Manajemen risiko diterapkan diseluruh level organisasi
3. Manajemen risiko dirancang untuk mengelola seluruh risiko yang muncul
4. Menginkorporasikan hasil dari manajemen risiko kedalam dokumen kinerja dan pengambilan keputusan
SPIP MRI - C Satuan Kerja/Unit Kerja telah memiliki Kebijakan Manajemen Risiko yang memadai Memadai apabila Kebijakan Manajemen Risiko yang dibuat telah memuat: W/D/O Bahwa ….. Telah ….. Y Bahwa ….. Y Bahwa ….. Y
1. Penetapan konteks manajemen risiko (konteks risiko strategis dan Operasional) Telah ….. Telah …..
2. Identifikasi risiko setidaknya memuat penyebab risiko, dampak risiko, pihak yang terkena dampak
3. Analisis risiko setidaknya memuat metode prioritisasi risiko
4. Penetapan kriteria penilaian risiko (kriteria dampak, kriteria kemungkinan, dan skala nilai risiko);
5. Penetapan struktur manajemen risiko dan alur pertanggungjawaban;
6. Penetapan risk appetite/selera risiko
7. Gambaran proses manajemen risiko.
8. Pembangunan budaya risiko
SPIP MRI - D Satuan Kerja/Unit Kerja telah memiliki Kebijakan Manajemen Risiko namun belum Belum memadai apabila satuan kerja/unit kerja telah memiliki kebijakan terkait manajemen risiko namun W/D/O Bahwa ….. Telah ….. Y Bahwa ….. Y Bahwa ….. Y
memadai belum memenuhi seluruh kriteria kebijakan yang memadai (hanya memenuhi beberapa parameter yang ada Telah ….. Telah …..
dalam kriteria memadai)
SPIP MRI - E Satuan Kerja/Unit Kerja telah memiliki Kebijakan Manajemen Risiko namun sama sekali Sudah Jelas W/D/O Bahwa ….. Telah ….. Y Bahwa ….. Y Bahwa ….. Y
belum memuat persyaratan dalam kriteria memadai Telah ….. Telah …..
2 Risiko telah teridentifikasi SPIP MRI - A Kualitas identifikasi risiko dan register risiko memadai, serta telah mengidentifikasi Kualitas Identifikasi Risiko dan Risk Register yang memadai bila: W/D/O T T T
dan dituangkan dalam peluang 1. Proses identifikasi risiko menghasilkan risiko utama dan peluang yang bisa diambil;
register risiko 2. Seluruh sasaran strategis Unit Kerja/Satuan Kerja, sasaran strategis unit kerja serta program dan
kegiatan yang telah ditetapkan dalam penetapan konteks telah diidentifikasi risikonya;
3. Pihak yang terlibat setidakya seluruh pegawai unit kerja yang benar-benar memahami proses bisnis
organisasi;
4. Proses identifikasi telah sesuai dengan kebijakan yang dibuat;
5. Risk register setidaknya memuat hal berikut: a. uraian tujuan/sasaran strategis/kegiatan, b. Indikator
tujuan/sasaran strategis/kegiatan, c. Uraian Risiko, d. Pemilik risiko, e. Uraian dan sumber penyebab, f.
Uraian dan pihak yang terdampak;
6. Pernyataan risiko, RTP, penyebab secara umum jelas/dapat dipahami (>90% sampling).
SPIP MRI - B Kualitas identifikasi risiko dan register risiko memadai Kualitas Identifikasi Risiko dan Risk Register yang memadai bila: W/D/O T T T
1. Proses identifikasi risiko menghasilkan risiko utama;
2. Seluruh program dan kegiatan serta sasaran statregis unit kerja yang telah ditetapkan dalam penetapan
konteks telah diidentifikasi risikonya;
3. Pihak yang terlibat setidakya seluruh pegawai unit kerja yang benar-benar memahami proses bisnis
organisasi;
4. Proses identifikasi telah sesuai dengan kebijakan yang dibuat;
5. Risk register setidaknya memuat hal berikut: a. uraian tujuan/sasaran strategis/kegiatan, b. Indikator
tujuan/sasaran strategis/kegiatan, c. Uraian Risiko, d. Pemilik risiko, e. Uraian dan sumber penyebab, f.
Uraian dan pihak yang terdampak;
6. Pernyataan risiko, RTP penyebab, secara umum jelas/dapat dipahami (70%-90% sampling).
SPIP MRI - C Kualitas identifikasi risiko dan register risiko cukup memadai Kualitas Identifikasi Risiko dan Risk Register cukup memadai bila: W/D/O Bahwa ….. Telah ….. Y Bahwa ….. Y Bahwa ….. Y
1. Proses identifikasi risiko menghasilkan risiko utama; Telah ….. Telah …..
2. Seluruh program dan kegiatan yang telah ditetapkan dalam penetapan konteks telah diidentifikasi
risikonya;
3. Pihak yang terlibat setidakya 2/3 pegawai unit kerja yang benar-benar memahami proses bisnis
organisasi;
4. Proses identifikasi telah sesuai dengan kebijakan yang dibuat;
5. Risk register setidaknya memuat hal berikut: a. uraian tujuan/sasaran strategis/kegiatan, b. Indikator
tujuan/sasaran strategis/kegiatan, c. Uraian Risiko, d. Pemilik risiko, e. Uraian dan sumber penyebab, f.
Uraian dan pihak yang terdampak;
6. Pernyataan risiko, RTP penyebab sebagia besar jelas/dapat dipahami (50%-70% sampling).
Kode Parameter Grad. Kriteria Penjelasan Hasil Pengujian terkait Hasil Pengujian terkait
Uraian Hasil Pengujian terkait Tujuan SPIP
Kode No Uraian Parameter Cara Pengujian Tujuan SPIP Tujuan SPIP
Subunsur SPIP MRI IEPK (PM)
(PK) (PM SPIP-T)
Kesimpul Kesimpul
Uraian Hasil Kesimpulan Uraian Hasil Uraian Hasil
an an
Pengujian Y/T Pengujian Pengujian
Y/T Y/T
Penegakan Integritas dan Nilai Etika SPIP MRI - D Kualitas identifikasi risiko dan register risiko belum memadai Kualitas Identifikasi Risiko dan Risk Register belum memadai bila: W/D/O Bahwa ….. Telah ….. Y Bahwa ….. Y Bahwa ….. Y
1. Proses identifikasi risiko menghasilkan daftar risiko Telah ….. Telah …..
2. Belum seluruh program dan kegiatan yang telah ditetapkan dalam penetapan konteks telah diidentifikasi
risikonya;
3. Pihak yang terlibat kurang dari 2/3 pegawai unit kerja yang benar-benar memahami proses bisnis
organisasi;
4. Proses identifikasi belum sesuai dengan kebijakan yang dibuat, baru sebatas 1-2 proses yang sesuai
dengan kebijakannya;
5. Risk register yang dibuat belum sesuai dengan kriteria memadai yaitu masih ada hal-hal sebagai berikut
ini yang tidak dicantumkan: a. uraian tujuan/sasaran strategis/kegiatan, b. Indikator tujuan/sasaran
strategis/kegiatan, c. Uraian Risiko, d. Pemilik risiko, e. Uraian dan sumber penyebab, f. Uraian dan pihak
yang terdampak
6. Pernyataan risiko, RTP penyebab secara umum kurang jelas/dapat dipahami (<50%sampling).
SPIP MRI - E Register risiko telah disusun Sudah Jelas W/D/O Bahwa ….. Telah ….. Y Bahwa ….. Y Bahwa ….. Y
Telah ….. Telah …..
3 Proses manajemen risiko SPIP MRI - A Proses manajemen risiko mendukung inovasi, diidentifikasi untuk memaksimalkan Proses manajemen risiko telah terintegrasi dengan proses bisnis utama dari unit kerja terkait dan menjadi W/D/O T T T
telah melekat pada peluang dan dijadikan bahan pembelajaran pertimbangan dalam proses perencaan strategis Unit Kerja/Satuan Kerja. Proses manajemen risiko juga
proses bisnis Unit dilakukan untuk mengidentifikasi dan memaksimalkan peluang-peluang yang ada serta mendorong adanya
Kerja/Satuan Kerja inovasi-inovasi. Disamping itu, hasil dari proses manajemen risiko menjadi bahan pembelajaran dalam
pengambilan keputusan
SPIP MRI - B Proses manajemen risiko telah diterapkan secara konsisten, terintegrasi dengan proses Proses manajemen risiko telah melekat (terintegrasi) dengan proses bisnis utama dari unit kerja terkait dan W/D/O T T T
bisnis dan proses perencanaan tingkat operasional satuan kerja/unit kerja dan strategis menjadi pertimbangan dalam proses perencanaan strategis Uni Kerja/Satuan Kerja dan operasional unit
satuan kerja/unit kerja kerja
SPIP MRI - C Proses manajemen risiko telah diterapkan secara konsisten, terintegrasi dengan proses Proses manajemen risiko telah terintegrasi dengan proses bisnis utama dari unit kerja terkait dan menjadi W/D/O Bahwa ….. Telah ….. Y Bahwa ….. Y Bahwa ….. Y
bisnis dan proses perencanaan tingkat operasional unit kerja pertimbangan dalam proses perencanaan pada operasional unit kerja Telah ….. Telah …..
SPIP MRI - D Proses manajemen risiko telah terintegrasi dengan proses bisnis dan proses Proses manajemen risiko telah terintegrasi dengan proses bisnis utama dari unit kerja terkait dan menjadi W/D/O Bahwa ….. Telah ….. Y Bahwa ….. Y Bahwa ….. Y
perencanaan tingkat operasional unit kerja serta telah diterapkan secara konsisten pertimbangan dalam proses perencaan pada operasional unit kerja serta implementasi dari proses Telah ….. Telah …..
manajemen risiko ini telah dilakukan secara konsisten oleh unit kerja.
SPIP MRI - E Proses manajemen risiko mulai dihubungkan dengan proses bisnis dan proses Proses manajemen risiko mulai dihubungkan dengan proses bisnis utama dari unit kerja terkait dan mulai W/D/O Bahwa ….. Telah ….. Y Bahwa ….. Y Bahwa ….. Y
perencanaan tingkat operasional unit kerja namun belum diterapkan secara konsisten diterapkan dalam proses perencaan unit kerja. Namun demikian implementasi dari proses manajemen Telah ….. Telah …..
risiko ini belum dilakukan secara konsisten oleh unit kerja.
2.2 Analisis Risiko 2,67 2,67 2,67
1 Seluruh risiko telah SPIP MRI - A Analisis risiko telah dilakukan secara memadai terhadap risiko operasional unit kerja, A. Instansi Pemerintah telah melakukan analisis risiko untuk hasil identifikasi risiko di tingkat operasional unit W/D/O T T T
dianalisis dampak dan risiko strategis unit kerja, dan risiko strategis Unit Kerja/Satuan Kerja kerja, strategis unit kerja, dan strategis Unit Kerja/Satuan Kerja secara memadai yaitu:
tingkat keterjadiannya 1. Telah sesuai dengan kebijakan (termasuk selera risiko dan langkah analisis);
2. Kriteria yang digunakan baik dampak maupun probabilitasnya konsisten antara satu unit kerja dengan unit
kerja lain;
3. Proses analisis risiko dilaksanakan setidaknya oleh orang2 yang memiliki kompetensi.
B. Hasil dari proses ini telah menghasilkan tren risiko.
SPIP MRI - B Analisis risiko telah dilakukan secara memadai terhadap risiko operasional unit kerja dan A. Instansi Pemerintah telah melakukan analisis risiko untuk hasil identifikasi risiko di tingkat operasional unit W/D/O T T T
risiko strategis unit kerja kerja dan strategis unit kerja secara memadai yaitu:
1. Telah sesuai dengan kebijakan (termasuk selera risiko dan langkah analisis);
2. Kriteria yang digunakan baik dampak maupun probabilitasnya konsisten antara satu unit kerja dengan unit
kerja lain;
3. Proses analisis risiko dilaksanakan setidaknya oleh orang2 yang memiliki kompetensi.
B. Hasil dari proses ini telah menghasilkan tren risiko.
SPIP MRI - C Analisis risiko telah dilakukan secara memadai terhadap risiko operasional unit kerja A. Instansi Pemerintah telah melakukan analisis risiko untuk hasil identifikasi risiko di tingkat operasional unit W/D/O Bahwa ….. Telah ….. Y Bahwa ….. Y Bahwa ….. Y
kerja secara memadai yaitu: Telah ….. Telah …..
1. Telah sesuai dengan kebijakan (termasuk selera risiko dan langkah analisis);
2. Kriteria yang digunakan baik dampak maupun probabilitasnya konsisten antara satu unit kerja dengan unit
kerja lain;
3. Proses analisis risiko dilaksanakan setidaknya oleh orang2 yang memiliki kompetensi.
B. Hasil dari proses ini telah menghasilkan tren risiko.
SPIP MRI - D Analisis risiko telah dilakukan terhadap seluruh risiko operasional yang teridentifikasi Instansi Pemerintah telah melakukan proses analisis risiko terhadap seluruh risiko operasional unit kerja W/D/O Bahwa ….. Telah ….. Y Bahwa ….. Y Bahwa ….. Y
namun belum memadai yang telah diidentifikasi. Namun demikian proses analisis risiko belum dikerjakan secara memadai sesuai Telah ….. Telah …..
dengan 3 kriteria sistematis (sebagaimana disebutkan pada kriteria C)
SPIP MRI - E Analisis risiko telah dilakukan terhadap sebagian risiko operasional yang teridentifikasi. Analisis hanya dilakukan pada sebagian dari keseluruhan risiko yang teridentifikasi W/D/O Bahwa ….. Telah ….. Y Bahwa ….. Y Bahwa ….. Y
Telah ….. Telah …..
2 Unit Kerja/Satuan Kerja SPIP MRI - A Instansi Pemerintah telah menentukan prioritas risiko pada seluruh risiko operasional 1. Instansi Pemerintah telah melakukan evaluasi risiko untuk menentukan prioritas risiko operasional unit W/D/O T T T
telah menentukan unit kerja, strategis unit kerja, strategis Unit Kerja/Satuan Kerja kerja, strategis unit kerja, dan strategis Unit Kerja/Satuan Kerja terhadap seluruh hasil analisis risiko yang
prioritas risiko telah dilakukan;
2. Proses evaluasi risiko telah didokumentasikan.
3. Evaluasi risiko dilakukan sesuai dengan kebijakan kriteria risiko yang telah ditetapkan sebelumnya
SPIP MRI - B Instansi Pemerintah telah menentukan prioritas risiko pada seluruh risiko operasional 1. Instansi Pemerintah telah melakukan evaluasi risiko untuk menentukan prioritas risiko operasional unit W/D/O T T T
unit kerja dan strategis unit kerja kerja dan strategis unit kerja terhadap seluruh hasil analisis risiko yang telah dilakukan;
2. Proses evaluasi risiko telah didokumentasikan.
3. Evaluasi risiko dilakukan sesuai dengan kebijakan kriteria risiko yang telah ditetapkan sebelumnya
SPIP MRI - C Instansi Pemerintah telah menentukan prioritas risiko pada seluruh risiko operasional 1. Instansi Pemerintah telah melakukan evaluasi risiko untuk menentukan prioritas seluruh risiko operasional W/D/O Bahwa ….. Telah ….. Y Bahwa ….. Y Bahwa ….. Y
unit kerja dan sebagian risiko strategis unit kerja unit kerja dan sebagian risiko strategis unit kerja terhadap seluruh hasil analisis risiko yang telah dilakukan; Telah ….. Telah …..
2. Proses evaluasi risiko telah didokumentasikan.
3. Evaluasi risiko dilakukan sesuai dengan kebijakan kriteria risiko yang telah ditetapkan sebelumnya
SPIP MRI - D Instansi Pemerintah telah menentukan prioritas risiko pada seluruh risiko operasional 1. Instansi Pemerintah telah melakukan evaluasi risiko untuk menentukan prioritas risiko operasional unit W/D/O Bahwa ….. Telah ….. Y Bahwa ….. Y Bahwa ….. Y
unit kerja kerja serta telah mendokumentasikan proses evaluasi risiko tersebut evaluasi risiko telah dilakukan terhadap Telah ….. Telah …..
seluruh hasil analis risiko yang telah dilakukan.
2. Evaluasi risiko yang dilakukan belum sesuai dengan kebijakan kriteria risiko yang telah ditetapkan
sebelumnya
Kode Parameter Grad. Kriteria Penjelasan Hasil Pengujian terkait Hasil Pengujian terkait
Uraian Hasil Pengujian terkait Tujuan SPIP
Kode No Uraian Parameter Cara Pengujian Tujuan SPIP Tujuan SPIP
Subunsur SPIP MRI IEPK (PM)
(PK) (PM SPIP-T)
Kesimpul Kesimpul
Uraian Hasil Kesimpulan Uraian Hasil Uraian Hasil
an an
Pengujian Y/T Pengujian Pengujian
Y/T Y/T
Penegakan Integritas dan Nilai Etika SPIP MRI - E Instansi Pemerintah telah menentukan prioritas risiko pada sebagian risiko operasional 1. Instansi Pemerintah telah melakukan evaluasi risiko untuk menentukan prioritas risiko operasional unit W/D/O Bahwa ….. Telah ….. Y Bahwa ….. Y Bahwa ….. Y
unit kerja kerja serta telah mendokumentasikan proses evaluasi risiko tersebut namun demikian evaluasi risiko belum Telah ….. Telah …..
dilakukan terhadap seluruh hasil analis risiko yang telah dilakukan.
2. Evaluasi risiko yang dilakukan belum sesuai dengan kebijakan kriteria risiko yang telah ditetapkan
sebelumnya
3 Unit Kerja/Satuan Kerja SPIP MRI - A Instansi Pemerintah telah menentukan rencana tindak pengendalian terhadap risiko >60% RTP terhadap risiko operasional unit kerja, strategis unit kerja, dan strategis Unit Kerja/Satuan Kerja W/D/O T T T
telah menentukan operasional unit kerja, strategis unit kerja, dan strategis Unit Kerja/Satuan Kerja secara yang disusun (sampling) telah relevan dengan tujuan yang ingin dicapai, jelas target waktu, penanggung
rencana tindak memadai jawab, ukuran pelaksanaan, secara substansi dinilai dapat mengurangi dampak/menghilangkan
pengendalian penyebab,realistis.
SPIP MRI - B Instansi Pemerintah telah menentukan rencana tindak pengendalian terhadap risiko >60% RTP terhadap risiko operasional unit kerja dan strategis unit kerja yang disusun (sampling) telah W/D/O T T T
operasional unit kerja dan strategis unit kerja secara memadai relevan dengan tujuan yang ingin dicapai, jelas target waktu, penanggung jawab, ukuran pelaksanaan,
secara substansi dinilai dapat mengurangi dampak/menghilangkan penyebab,realistis.
SPIP MRI - C Instansi Pemerintah telah menentukan rencana tindak pengendalian terhadap seluruh >60% RTP terhadap risiko operasional unit kerja dan <60% RTP terhadap risiko strategis unit kerja yang W/D/O Bahwa ….. Telah ….. Y Bahwa ….. Y Bahwa ….. Y
risiko operasional unit kerja dan sebagian risiko strategis unit kerja yang telah disusun (sampling) telah relevan dengan tujuan yang ingin dicapai, jelas target waktu, penanggung jawab, Telah ….. Telah …..
diprioritaskan ukuran pelaksanaan, secara substansi dinilai dapat mengurangi dampak/menghilangkan penyebab,realistis.
SPIP MRI - D Instansi Pemerintah telah menentukan rencana tindak pengendalian terhadap seluruh >60% RTP terhadap risiko operasional unit kerja yang disusun (sampling) telah relevan dengan tujuan yang W/D/O Bahwa ….. Telah ….. Y Bahwa ….. Y Bahwa ….. Y
risiko operasional unit kerja yang telah diprioritaskan ingin dicapai, jelas target waktu, penanggung jawab, ukuran pelaksanaan, secara substansi dinilai dapat Telah ….. Telah …..
mengurangi dampak/menghilangkan penyebab,realistis.
SPIP MRI - E Instansi Pemerintah telah menentukan rencana tindak pengendalian terhadap sebagian <60% RTP terhadap risiko operasional unit kerja yang disusun (sampling) telah relevan dengan tujuan yang W/D/O Bahwa ….. Telah ….. Y Bahwa ….. Y Bahwa ….. Y
risiko operasional unit kerja yang telah diprioritaskan ingin dicapai, jelas target waktu, penanggung jawab, ukuran pelaksanaan, secara substansi dinilai dapat Telah ….. Telah …..
mengurangi dampak/menghilangkan penyebab,realistis.
4 Tindak pengendalian SPIP MRI - A Tindak pengendalian terhadap seluruh risiko operasional unit kerja, risiko strategis unit >60% RTP terhadap risiko operasional unit kerja, strategis unit kerja, dan strategis Unit Kerja/Satuan Kerja W/D/O T T T
telah diimplementasikan kerja, dan risiko strategis Unit Kerja/Satuan Kerja telah diimplementasikan (sampling) yang direncanakan telah diimplementasikan dan didukung oleh sumber daya yang dibutuhkan
SPIP MRI - B Tindak pengendalian terhadap seluruh risiko operasional unit kerja dan risiko strategis >60% RTP terhadap risiko operasional unit kerja dan strategis unit kerja (sampling) yang direncanakan telah W/D/O T T T
unit kerja telah diimplementasikan diimplementasikan dan didukung oleh sumber daya yang dibutuhkan
SPIP MRI - C Tindak pengendalian terhadap seluruh risiko operasional unit kerja dan sebagian risiko >60% RTP terhadap risiko operasional unit kerja dan <60% RTP terhadap risiko strategis unit kerja W/D/O Bahwa ….. Telah ….. Y Bahwa ….. Y Bahwa ….. Y
strategis unit kerja telah diimplementasikan (sampling) yang direncanakan telah diimplementasikan dan didukung oleh sumber daya yang dibutuhkan Telah ….. Telah …..
SPIP MRI - D Tindak pengendalian terhadap seluruh risiko operasional unit kerja telah >60% RTP terhadap risiko operasional unit kerja (sampling) yang direncanakan telah diimplementasikan dan W/D/O Bahwa ….. Telah ….. Y Bahwa ….. Y Bahwa ….. Y
diimplementasikan didukung oleh sumber daya yang dibutuhkan Telah ….. Telah …..
SPIP MRI - E Tindak pengendalian terhadap sebagian risiko operasional unit kerja telah <60% RTP terhadap risiko operasional unit kerja (sampling) yang direncanakan telah diimplementasikan dan W/D/O Bahwa ….. Telah ….. Y Bahwa ….. Y Bahwa ….. Y
diimplementasikan didukung oleh sumber daya yang dibutuhkan Telah ….. Telah …..
5 Tindak pengendalian SPIP MRI - A Tindak pengendalian telah efektif menurunkan risiko operasional unit kerja, strategis unit RTP untuk risiko tingkat operasional unit kerja, tingkat strategis unit kerja, dan tingkat strategis Unit W/D/O T T T
efektif menurunkan risiko kerja, dan strategis Unit Kerja/Satuan Kerja Kerja/Satuan Kerja mampu menurunkan level risiko sebesar >60%.
Misalnya terdapat 20 risiko yang yang perlu ditangani (diluar batas risk tolerance), dari 20 risiko tersebut
ternyata terdapat 5 kejadian risiko yang mana 2 kejadian masih dalam batas risk tolerance sedangkan 3
kejadian diluar batas risk tolerance. Maka efektivitas penangan risiko dihitung dengan cara ((20-
3)/20)X100%=85%.
SPIP MRI - B Tindak pengendalian telah efektif menurunkan risiko operasional unit kerja dan strategis RTP untuk risiko tingkat operasional unit kerja dan tingkat strategis unit kerja mampu menurunkan level W/D/O T T T
unit kerja risiko sebesar >60%.
Misalnya terdapat 20 risiko yang yang perlu ditangani (diluar batas risk tolerance), dari 20 risiko tersebut
ternyata terdapat 5 kejadian risiko yang mana 2 kejadian masih dalam batas risk tolerance sedangkan 3
kejadian diluar batas risk tolerance. Maka efektivitas penangan risiko dihitung dengan cara ((20-
3)/20)X100%=85%.
SPIP MRI - C Tindak pengendalian efektif menurunkan seluruh risiko operasional unit kerja dan RTP untuk risiko tingkat operasional unit kerja mampu menurunkan level risiko sebesar >60% dan risiko W/D/O Bahwa ….. Telah ….. T Bahwa ….. T Bahwa ….. T
sebagian risiko strategis unit kerja tingkat operasional unit kerja mampu menurunkan level risiko sebesar >60%. Telah ….. Telah …..
Misalnya terdapat 20 risiko yang yang perlu ditangani (diluar batas risk tolerance), dari 20 risiko tersebut
ternyata terdapat 5 kejadian risiko yang mana 2 kejadian masih dalam batas risk tolerance sedangkan 3
kejadian diluar batas risk tolerance. Maka efektivitas penangan risiko dihitung dengan cara ((20-
3)/20)X100%=85%.
SPIP MRI - D Tindak pengendalian efektif menurunkan seluruh risiko operasional unit kerja RTP untuk risiko operasional unit kerja mampu menurunkan level risiko sebesar >60% W/D/O Bahwa ….. Telah ….. Y Bahwa ….. Y Bahwa ….. Y
Telah ….. Telah …..
SPIP MRI - E Tindak pengendalian efektif menurunkan sebagian risiko operasional unit kerja RTP untuk risiko operasional unit kerja mampu menurunkan level risiko sebesar <60%. W/D/O Bahwa ….. Telah ….. Y Bahwa ….. Y Bahwa ….. Y
Telah ….. Telah …..
6 Merupakan kegiatan SPIP - IEPK A Rencana tindak pengendalian hasil asesmen risiko korupsi baik pada kegiatan utama Seluruh proses manajemen risiko telah dilaksanakan oleh unit organisasi mulai dari identifikasi risiko korupsi, W/D/O T T T
yang terstruktur dan maupun kegiatan pendukung telah dilaksanakan dan updating register risiko korupsi asesmen risiko korupsi, penyusunan rencana tindak pengendalian, evaluasi pelaksanaan rencana tindak
sistematis dalam dilakukan secara periodik dan konsisten pengendalian dan pemutahiran risiko korupsi secara berkala.
mengidentifikasi,
menganalisis probabilitas
dan signifikansi dampak
bila suatu praktik korupsi
terjadi dan
mengevaluasinya dalam
rangka menentukan
respons yang tepat
terhadapnya, yang SPIP - IEPK B Asesmen risiko korupsi pada kegiatan utama telah menghasilkan peta risiko korupsi dan Asesmen risiko yang dilakukan unit kerja dapat digunakan sebagai bahan penyusunan rencana tindak W/D/O T T T
menjangkau seluruh rencana tindak pengendalian dan terjadwal. Ada bukti RTP dilaksanakan. pengendalian dan unit kerja secara berkala mencatat dan mengevaluasi pelaksanaan rencana tindak
kegiatan utama pengendalian.
organisasi dan
menghasilkan rancangan
tindak pengendalian
memitigasi risiko korupsi
yang sudah terpetakan
SPIP - IEPK C Asesmen risiko korupsi pada beberapa kegiatan utama telah menghasilkan peta risiko Penilaian risiko korupsi telah dilakukan atas risiko yang diidentifikasi unit organisasi atau unit manajemen W/D/O Bahwa ….. Telah ….. T Bahwa ….. T Bahwa ….. T
korupsi dan rencana tindak pengendalian dan terjadwal risiko. Peta risiko telah disusun dan rencana mitigasi dan pengendalian risiko korups telah diputuskan namun Telah ….. Telah …..
belum terdapat evaluasi atas rencana pengandalian risiko tersebut.
SPIP - IEPK D Unit kerja telah melakukan identifikasi skenario/modus dan penyebab korupsi namun Unit kerja telah melakukan identifikasi risiko korupsi namun belum dilakukan penilaian atas risiko tersebut W/D/O Bahwa ….. Telah ….. Y Bahwa ….. Y Bahwa ….. Y
belum dilakukan penilaian atas risiko korupsi yang teridentifikasi sehingga belum diketahui risiko mana yang mempunyai tingkat keterjadian dan dampak yang tinggi maupun Telah ….. Telah …..
yang rendah.
SPIP - IEPK E Penilaian risiko korupsi tidak berjalan Unit kerja tidak pernah melakukan penilaian risiko korupsi yang dapat digunakan dalam rangka mitigasi risiko W/D/O Bahwa ….. Telah ….. Y Bahwa ….. Y Bahwa ….. Y
dan penyusunan kebijakan. Telah ….. Telah …..
3.1 Reviu atas Kinerja Instansi Pemerintah 3 3 3
Kode Parameter Grad. Kriteria Penjelasan Hasil Pengujian terkait Hasil Pengujian terkait
Uraian Hasil Pengujian terkait Tujuan SPIP
Kode No Uraian Parameter Cara Pengujian Tujuan SPIP Tujuan SPIP
Subunsur SPIP MRI IEPK (PM)
(PK) (PM SPIP-T)
Kesimpul Kesimpul
Uraian Hasil Kesimpulan Uraian Hasil Uraian Hasil
an an
Pengujian Y/T Pengujian Pengujian
Y/T Y/T
Penegakan Integritas
1 dan NilaiSatuan
Pimpinan Etika SPIP - - A Pelaksanaan reviu kinerja mendukung pencapaian kinerja organisasi a. Terdapat perbaikan yang berkelanjutan atas kinerja organisasi, unit kerja, kegiatan, dan pegawai sebagai W/D/O T T T
Kerja/Unit Kerja akibat pelaksanaan reviu kinerja,
membandingkan tolok b. Reviu kinerja memungkinkan penilaian terhadap tolok ukur kinerja seluruh level pimpinan dan pegawai
ukur: dalam mendukung pencapaian tujuan organisasi, pengelolaan keuangan dan pengelolaan aset.
- kinerja c. Hasil reviu kinerja digunakan pimpinan organisasi dalam penetapan kebijakan pelaksanaan kegiatan,
- keuangan pengalokasikan sumber daya, dan pertimbangan dalam penilaian kinerja secara individual.
- pengelolaan aset
SPIP - - B Kebijakan dan pelaksanaan reviu kinerja organisasi oleh masing-masing jenjang Satker Kerja/Unit Kerja melakukan evaluasi atas kebijakan/prosedur reviu kinerja dengan ketentuan sebagai W/D/O T T T
dengan capaian kinerja
pimpinan telah dievaluasi secara berkala berikut:
secara berkala untuk
1. Dilaksanakan secara berkala;
mengatasi hambatan
2. Dilaksanakan untuk menangani residual risk; dan
kinerja, menetapkan
3. Tindak lanjut atas hasil evaluasi telah dilaksanakan.
strategi perbaikan, dan
menilai kinerja suatu unit SPIP - - C Reviu kinerja organisasi dilaksanakan dan didokumentasikan dengan baik untuk a. Reviu kinerja telah dilaksanakan secara berjenjang dengan didasarkan pada tolok ukur kinerja yang W/D/O Bahwa ….. Telah ….. Y Bahwa ….. Y Bahwa ….. Y
sampai dengan periode dibandingkan pengaruhnya terhadap capaian kinerja periode berikutnya ditetapkan, Telah ….. Telah …..
tertentu dalam rangka b. Rekomendasi/arahan pimpinan yang diberikan relevan dengan kendala pencapaian kinerja yang
mengawal pencapaian ditemukan dan tepat sasaran,
tujuan organisasi c. Rekomendasi /arahan pimpinan dilaksanakan,
d. Perbaikan capaian kinerja dapat ditunjukan sebagai akibat pelaksanaan rekomendasi perbaikan.
SPIP - - D Kewajiban pelaksanaan reviu kinerja diketahui oleh seluruh pimpinan unit dan pegawai Pimpinan unit dan seluruh pegawai telah mengetahui target kinerja yang harus dicapai dan seluruh kegiatan W/D/O Bahwa ….. Telah ….. Y Bahwa ….. Y Bahwa ….. Y
yang dilaksanakan memiliki tolok ukur kinerja dan wajib direviu secara berkala sesuai jenjang tanggung Telah ….. Telah …..
jawabnya berdasarkan kebijakan yang telah ditetapkan pada grade E
SPIP - - E Pimpinan organisasi dan jajaran di bawahnya secara berjenjang memiliki Adanya kebijakan/prosedur terkait pelaksanaan reviu kinerja dalam lingkup pelaksanaan fungsi pencapaian W/D/O Bahwa ….. Telah ….. Y Bahwa ….. Y Bahwa ….. Y
tanggungjawab/kewajiban untuk melaksanakan reviu kinerja secara berkala tujuan organisasi, pengelolaan keuangan, pengelolaan BMN pada tingkat unit kerja, kegiatan, dan pegawai Telah ….. Telah …..
SPIP - - D Kebijakan terkait pembinaan SDM telah dikomunikasikan dan dipahami oleh pihak yang - Kebijakan telah dipahami oleh penanggungjawab pengelolaan SDM W/D/O Bahwa ….. Telah ….. Y Bahwa ….. Y Bahwa ….. Y
berkepentingan - Kebijakan telah dikomunikasikan kepada pimpinan (struktural) dan pegawai Telah ….. Telah …..
SPIP - - E Terdapat kebijakan yang mengatur pembinaan SDM untuk mendukung pelaksanaan Kebijakan telah mengatur: W/D/O Bahwa ….. Telah ….. Y Bahwa ….. Y Bahwa ….. Y
tugas dan fungsi organisasi - Prosedur pendidikan dan pelatihan pegawai Telah ….. Telah …..
- Rencana pengembangan karir pegawai
- Sistem penilaian kinerja pegawai
- Sistem kompensasi, program kesejahteraan, dan fasilitas pegawai
untuk seluruh pegawai baik pimpinan maupun staf
3.3 Pengendalian atas Pengelolaan Sistem Informasi 3 3 3
1 Dilakukan pengendalian SPIP - - A Perbaikan terkait pengelolaan sistem informasi organisasi dilakukan secara a. Terdapat sistem pengelolaan sistem informasi yang terintegrasi; W/D/O T T T
atas pengelolaan sistem berkelanjutan. b. Terdapat perbaikan berkelanjutan atas pengelolaan sistem informasi sesuai dengan perubahan
informasi keuangan, lingkungan strategis;
BMN, dan sistem c. Sistem informasi menghasilkan seluruh data yang dibutuhkan untuk pelaporan dan pengambilan
informasi lainnya untuk keputusan oleh pimpinan.
memastikan sistem c. Pengelolaan sistem informasi telah mendukung pencapaian tujuan organisasi.
informasi dapat
menyajikan data yang
akurat dan tepat waktu SPIP - - B Kebijakan pengendalian atas pengelolaan sistem informasi organisasi telah dievaluasi Satuan Kerja/Unit Kerja melakukan evaluasi atas Kebijakan/SOP terkait pengelolaan sistem informasi W/D/O T T T
untuk digunakan oleh secara berkala. beserta implementasinya dengan ketentuan sebagai berikut:
pengguna dan 1. Telah dilaksanakan evaluasi berkala;
memastikan tidak terjadi 2. Evaluasi dilaksanakan untuk menangani residual risk;
kecurangan/fraud 3. Tindak lanjut atas hasil evaluasi telah dilaksanakan.
4. Perbaikan menghasilkan perbaikan kualitas atas informasi yang dihasilkan.
SPIP - - C Kebijakan pengelolaan sistem informasi organisasi digunakan dalam analisis kebutuhan Seluruh kebijakan/SOP tentang pengelolaan sistem informasi telah diimplementasikan, antara lain: W/D/O Bahwa ….. Telah ….. Y Bahwa ….. Y Bahwa ….. Y
dukungan sistem informasi, kemanfaatan sistem informasi existing, serta struktur a. Sistem informasi yang digunakan telah dianalisis kemanfaatannya bagi pencapaian tujuan organisasi; Telah ….. Telah …..
pengelola dan pengguna sistem informasi beserta wewenang dan tanggungjawabnya. b. Aset-aset yang berhubungan dengan teknologi informasi telah dipetakan dan dicatat serta dianalisis
kebutuhannya;
c. Struktur organisasi pengelola sistem informasi telah menjalankan proses bisnis yang diatur dengan SOP;
d. Kewenangan dan tanggung jawab pengelola sistem informasi dan pengguna sistem informasi dijalankan
sesuai dengan perannya masing-masing.
SPIP - - D Unit pengelola sistem informasi organisasi dan pengguna mengetahui kebijakan Unit pengelola dan pengguna sistem informasi memahami prosedur pengelolaan sistem informasi dan W/D/O Bahwa ….. Telah ….. Y Bahwa ….. Y Bahwa ….. Y
pengelolaan sistem informasi. tanggung jawab sesuai dengan perannya masing-masing. Telah ….. Telah …..
pengguna dan
memastikan tidak terjadi
kecurangan/fraud
Kode Parameter Grad. Kriteria Penjelasan Hasil Pengujian terkait Hasil Pengujian terkait
Uraian Hasil Pengujian terkait Tujuan SPIP
Kode No Uraian Parameter Cara Pengujian Tujuan SPIP Tujuan SPIP
Subunsur SPIP MRI IEPK (PM)
(PK) (PM SPIP-T)
Kesimpul Kesimpul
Uraian Hasil Kesimpulan Uraian Hasil Uraian Hasil
an an
Pengujian Y/T Pengujian Pengujian
Y/T Y/T
Penegakan Integritas dan Nilai Etika SPIP - - E Pimpinan organisasi menetapkan kebijakan/grand design pengelolaan sistem informasi. Adanya kebijakan pengelolaan sistem informasi terkait tugas fungsi operasional organisasi, pengelolaan W/D/O Bahwa ….. Telah ….. Y Bahwa ….. Y Bahwa ….. Y
keuangan dan aset, yang antara lain mempertimbangkan: Telah ….. Telah …..
a. Risiko penggunaan sistem informasi;
b. Prosedur otorisasi atas sistem informasi;
c. Penetapan aset teknologi informasi yang perlu dikelola dan rencana penyusunan kebijakan dan prosedur
teknologi informasi;
d. Penetapan struktur organisasi untuk mengelola sistem informasi (termasuk program pengamanan);
e. Kebijakan dan prosedur pemisahan fungsi dalam pengelolaan sistem informasi termasuk untuk
mencegah terjadinya kecurangan; dan
f. Pedoman rencana kontinjensi (contingency plan).
SPIP - - D Kebijakan pengelolaan aset organisasi dipahami oleh pengelola aset dan pengguna aset Kebijakan/SOP tentang pengelolaan aset disampaikan kepada seluruh pejabat dan sebagian besar pegawai W/D/O Bahwa ….. Telah ….. Y Bahwa ….. Y Bahwa ….. Y
serta pihak lain yang berkepentingan (eksternal). Telah ….. Telah …..
SPIP - - E Pimpinan organisasi menetapkan kebijakan/prosedur pengelolaan BMN a. Adanya kebijakan mengenai aset yang memuat antara lain perencanaan kebutuhan dan penganggaran, W/D/O Bahwa ….. Telah ….. Y Bahwa ….. Y Bahwa ….. Y
pengadaan, pengunaan, pemanfaatan, pengamanan, dan pemeliharaan, penilaian, pemindahtanganan, Telah ….. Telah …..
pemusnahan, penghapusan, penatausahaan, dan pembinaan pengawasan dan pengendalian.
b. Kebijakan pengelolaan aset mempertimbangkan identifikasi, pengamanan, dan rencana pemulihan
setelah bencana (disaster recovery plan).
Kode Parameter Grad. Kriteria Penjelasan Hasil Pengujian terkait Hasil Pengujian terkait
Uraian Hasil Pengujian terkait Tujuan SPIP
Kode No Uraian Parameter Cara Pengujian Tujuan SPIP Tujuan SPIP
Subunsur SPIP MRI IEPK (PM)
(PK) (PM SPIP-T)
Kesimpul Kesimpul
Uraian Hasil Kesimpulan Uraian Hasil Uraian Hasil
an an
Pengujian Y/T Pengujian Pengujian
Y/T Y/T
Penegakan Integritas dan Nilai Etika SPIP - - E Terdapat kebijakan yang mengatur pemisahan fungsi dalam proses transaksi dan Kebijakan telah mengatur: W/D/O Bahwa ….. Telah ….. Y Bahwa ….. Y Bahwa ….. Y
kejadian - Tanggung jawab dan tugas atas transaksi atau kejadian telah dipisahkan di antara pegawai berbeda yang Telah ….. Telah …..
terkait dengan otorisasi, persetujuan, pemrosesan dan pencatatan, pembayaran dan penerimaan dana, reviu
dan audit, penyimpanan dan penanganan aset
- Pelimpahan tugas dan kewenangan secara sistematik ke sejumlah orang untuk memastikan terdapat
proses check and balances
3.7 Otorisasi atas Transaksi dan Kejadian yang Penting 3 3 3
1 Terdapat proses untuk SPIP - - A Proses otorisasi atas transaksi dan kejadian telah diperbaiki secara berkelanjutan dan - Fungsi otorisasi telah mampu menyesuaikan dengan perubahan lingkungan strategis W/D/O T T T
memastikan transaksi secara optimal mampu mendukung pencapaian tujuan organisasi - Fungsi otorisasi secara efektif mampu memitigasi risiko kolusi dan penyalahgunaan wewenang
dan kejadian penting - Fungsi otorisasi mampu membuat pelaksanaan program dan kegiatan lebih efektif dalam mencapai tujuan
terkait keuangan, aset organisasi
maupun kejadian penting SPIP - - B Kebijakan dan implementasi terkait otorisasi atas transaksi dan kejadian telah dievaluasi Kebijakan dan implementasi telah dievaluasi dengan ketentuan: W/D/O T T T
lainnya hanya dapat sehingga dapat diketahui efektivitasnya - Berkala .
diotorisasi ketika - Terdokumentasi
memenuhi persyaratan - Dilakukan untuk menangani residual risk
dan dilakukan oleh pihak - Hasil evaluasi telah ditindak lanjuti
yang memiliki - Perbaikan telah menghasilkan kinerja yang lebih baik
kewenangan
SPIP - - C Otorisasi atas transaksi dan kejadian telah dilaksanakan sesuai kebijakan/prosedur - Otorisasi dilaksanakan sesuai ketentuan (struktur organisasi, peraturan/keputusan, SOP, petunjuk W/D/O Bahwa ….. Telah ….. Y Bahwa ….. Y Bahwa ….. Y
yang ditetapkan teknis/petunjuk pelaksanaan, dan/atau kebijakan lain) Telah ….. Telah …..
- Fungsi otorisasi dilaksanakan baik pada kegiatan yang terkait dengan keuangan maupun kegiatan teknis
operasional organisasi
- Fungsi otorisasi dilakukan sebagai upaya untuk menangani risiko yang disebabkan kelemahan
alur/prosedur
SPIP - - D Kebijakan terkait otorisasi atas transaksi dan kejadian telah dikomunikasikan dan - Kebijakan telah dipahami oleh penanggungjawab pengelolaan keuangan/kegiatan W/D/O Bahwa ….. Telah ….. Y Bahwa ….. Y Bahwa ….. Y
dipahami oleh pihak yang berkepentingan - Kebijakan telah dikomunikasikan kepada pimpinan (struktural) dan pegawai Telah ….. Telah …..
SPIP - - E Terdapat kebijakan yang mengatur prosedur otorisasi atas transaksi dan kejadian Kebijakan telah mengatur: W/D/O Bahwa ….. Telah ….. Y Bahwa ….. Y Bahwa ….. Y
- Kondisi dan/atau syarat spesifik suatu transaksi atau kejadian dapat diotorisasi Telah ….. Telah …..
- Pihak yang berwenang melakukan otorisasi sesuai lingkup otoritasnya
3.8 Pencatatan yang Akurat dan Tepat Waktu atas Transaksi dan Kejadian 3 3 3
1 Terdapat proses untuk SPIP - - A Pencatatan atas transaksi dan kejadian telah diperbaiki secara berkelanjutan dan - Proses pencatatan telah mampu menyesuaikan dengan perubahan lingkungan strategis W/D/O T T T
memastikan transaksi secara optimal mampu mendukung pencapaian tujuan organisasi - Proses pencatatan secara efektif mampu memitigasi risiko manipulasi transaksi dan penyalahgunaan
keuangan, transaksi wewenang
terkait aset maupun - Proses pencatatan mampu menghasilkan informasi yang relevan, bernilai, dan berguna bagi manajemen
transaksi lainnya telah dalam mengendalikan operasi dan mengambil keputusan
diklasifikasikan dengan SPIP - - B Kebijakan dan implementasi terkait pencatatan atas transaksi dan kejadian telah Kebijakan dan implementasi telah dievaluasi dengan ketentuan: W/D/O T T T
layak dan dikelompokkan dievaluasi sehingga dapat diketahui efektivitasnya - Berkala .
dengan benar serta - Terdokumentasi
dicatat dengan segera - Dilakukan untuk menangani residual risk
sehingga relevan, - Hasil evaluasi telah ditindak lanjuti
bernilai, dan berguna - Perbaikan telah menghasilkan kinerja yang lebih baik
bagi manajemen
SPIP - - C Pencatatan atas transaksi dan kejadian telah dilaksanakan sesuai kebijakan/prosedur - Pencatatan dilaksanakan sesuai ketentuan (peraturan/keputusan, SOP, petunjuk teknis/petunjuk W/D/O Bahwa ….. Telah ….. Y Bahwa ….. Y Bahwa ….. Y
yang ditetapkan pelaksanaan, dan/atau kebijakan lain) Telah ….. Telah …..
- Pencatatan dilaksanakan baik pada kegiatan yang terkait dengan keuangan (akuntansi keuangan dan
BMN) maupun kegiatan teknis operasional organisasi
- Fungsi pencatatan dilakukan sebagai upaya untuk menangani risiko yang disebabkan kelemahan
alur/prosedur
SPIP - - D Kebijakan terkait pencatatan atas transaksi dan kejadian telah dikomunikasikan dan - Kebijakan telah dipahami oleh penanggungjawab pengelolaan keuangan/kegiatan W/D/O Bahwa ….. Telah ….. Y Bahwa ….. Y Bahwa ….. Y
dipahami oleh pihak yang berkepentingan - Kebijakan telah dikomunikasikan kepada pimpinan (struktural) dan pegawai Telah ….. Telah …..
SPIP - - E Terdapat kebijakan yang mengatur prosedur pencatatan atas transaksi dan kejadian Kebijakan telah mengatur: W/D/O Bahwa ….. Telah ….. Y Bahwa ….. Y Bahwa ….. Y
- Mekanisme pencatatan untuk seluruh siklus transaksi dan kejadian yang mencakup otorisasi, Telah ….. Telah …..
pelaksanaan, pemrosesan, dan klasifikasi akhir
- Klasifikasi yang jelas untuk seluruh transaksi dan kejadian
- Tenggat waktu pencatatan seluruh transaksi dan kejadian
3.9 Pembatasan Akses atas Sumber Daya dan Pencatatannya 3 3 3
1 Terdapat pembatasan SPIP - - A Pembatasan akses terhadap sumber daya dan pencatatannya telah diperbaiki secara - Proses pembatasan akses telah mampu menyesuaikan dengan perubahan lingkungan strategis W/D/O T T T
atas kesempatan dan berkelanjutan dan secara optimal mampu mendukung pencapaian tujuan organisasi - Proses pembatasan akses secara efektif mampu memitigasi risiko penggunaan secara tidak sah dan
hak untuk menggunakan, penyalahgunaan wewenang
atau memperoleh sumber - Menghasilkan zero significant fraudulent/dangerous intrusion
daya dan mengakses SPIP - - B Kebijakan dan implementasi terkait pembatasan akses terhadap sumber daya dan Kebijakan dan implementasi telah dievaluasi dengan ketentuan: W/D/O T T T
pencatatannya (Catatan pencatatannya telah dievaluasi sehingga dapat diketahui efektivitasnya - Berkala
keuangan, catatan aset, - Terdokumentasi
catatan penting lainnya) - Dilakukan untuk menangani residual risk
- Hasil evaluasi telah ditindak lanjuti
- Perbaikan telah menghasilkan kinerja yang lebih baik
SPIP - - C Terhadap sumber daya dan pencatatannya telah dilakukan pembatasan akses sesuai - Pencatatan dilaksanakan sesuai ketentuan (peraturan/keputusan, SOP, petunjuk teknis/petunjuk W/D/O Bahwa ….. Telah ….. Y Bahwa ….. Y Bahwa ….. Y
dengan ketentuan pelaksanaan, dan/atau kebijakan lain) Telah ….. Telah …..
- Pembatasan akses dilaksanakan baik pada sumber daya yang dimiliki organisasi maupun terhadap
pencatatan atas sumber daya tersebut
- Pembatasan akses dilakukan dengan mempertimbangkan nilai aset, kemudahan dipindahkan, dan
kemudahan ditukarkan
- Pembatasan akses direviu secara periodik
- Pembatasan akses dilakukan sebagai upaya untuk menangani risiko yang disebabkan kelemahan
alur/prosedur
SPIP - - D Kebijakan terkait pembatasan akses terhadap sumber daya dan pencatatannya telah - Kebijakan telah dipahami oleh penanggungjawab pengelolaan keuangan dan BMN W/D/O Bahwa ….. Telah ….. Y Bahwa ….. Y Bahwa ….. Y
dikomunikasikan dan dipahami oleh pihak yang berkepentingan - Kebijakan telah dikomunikasikan kepada pimpinan (struktural) dan pegawai Telah ….. Telah …..
SPIP - - E Terdapat kebijakan yang mengatur prosedur pembatasan akses terhadap sumber daya Kebijakan telah mengatur: W/D/O Bahwa ….. Telah ….. Y Bahwa ….. Y Bahwa ….. Y
yang dimiliki organisasi beserta pencatatannya - Mekanisme/desain pembatasan akses yang tidak diinginkan terhadap sumber daya Telah ….. Telah …..
- Mekanisme/desain pembatasan akses yang tidak diinginkan terhadap pencatatan sumber daya
3.10 Akuntabilitas terhadap Sumber Daya dan Pencatatannya 3 3 3
1 Terdapat SPIP - - A Pertanggungjawaban terhadap sumber daya dan pencatatannya telah diperbaiki secara - Proses pertanggungjawaban telah mampu menyesuaikan dengan perubahan lingkungan strategis W/D/O T T T
pertanggungjawaban berkelanjutan dan secara optimal mampu mendukung pencapaian tujuan organisasi - Proses pertanggungjawaban secara efektif mampu memitigasi risiko penggunaan secara tidak sah dan
seseorang atau unit penyalahgunaan wewenang
organisasi dalam - Pertanggungjawaban terhadap sumber daya dan pencatatannya telah dibagi habis kepada pihak/pegawai
mengelola sumber daya sesuai dengan kewenangannya
(terkait keuangan, aset,
maupun sumber daya
lain) yang
diberikan/dikuasakan
kepadanya dalam rangka
pencapaian tujuan
organisasi
Kode Parameter Grad. Kriteria Penjelasan Hasil Pengujian terkait Hasil Pengujian terkait
Uraian 1 Terdapat Hasil Pengujian terkait Tujuan SPIP
Kode No Uraian Parameter Cara Pengujian Tujuan SPIP Tujuan SPIP
Subunsur pertanggungjawaban SPIP MRI IEPK (PM)
(PK) (PM SPIP-T)
seseorang atau unit Kesimpul Kesimpul
Uraian Hasil Kesimpulan Uraian Hasil Uraian Hasil
organisasi dalam an an
mengelola sumber daya Pengujian Y/T Pengujian Pengujian
Y/T Y/T
Penegakan Integritas(terkait keuangan,
dan Nilai Etika aset, SPIP - - B Kebijakan dan implementasi terkait akuntabilitas sumber daya dan pencatatannya telah Kebijakan dan implementasi telah dievaluasi dengan ketentuan: W/D/O T T T
maupun sumber daya dievaluasi sehingga dapat diketahui efektivitasnya - Berkala .
lain) yang - Terdokumentasi
diberikan/dikuasakan - Dilakukan untuk menangani residual risk
kepadanya dalam rangka - Hasil evaluasi telah ditindak lanjuti
pencapaian tujuan - Perbaikan telah menghasilkan kinerja yang lebih baik
organisasi
SPIP - - C Sumber daya dan pencatatannya telah dipertanggungjawabkan oleh pihak/pegawai yang - Pertanggungjawaban dilaksanakan sesuai ketentuan (peraturan/keputusan, SOP, petunjuk teknis/petunjuk W/D/O Bahwa ….. Telah ….. Y Bahwa ….. Y Bahwa ….. Y
ditetapkan sesuai kebijakan/prosedur yang ditetapkan pelaksanaan, dan/atau kebijakan lain) Telah ….. Telah …..
- Dilakukan perbandingan berkala antara sumber daya dengan pencatatannya
- Pertanggungjawaban dilaksanakan baik pada kegiatan yang terkait dengan keuangan (akuntansi keuangan
dan BMN) maupun kegiatan teknis operasional organisasi
- Pertanggungjawaban terhadap sumber daya dan pencatatannya direviu secara periodik
- Fungsi pertanggungjawaban dilakukan sebagai upaya untuk menangani risiko yang disebabkan kelemahan
alur/prosedur
SPIP - - D Kebijakan terkait pertanggungjawaban sumber daya dan pencatatannya telah - Kebijakan telah dipahami oleh penanggungjawab pengelolaan keuangan dan BMN W/D/O Bahwa ….. Telah ….. Y Bahwa ….. Y Bahwa ….. Y
dikomunikasikan dan dipahami oleh pihak yang berkepentingan - Kebijakan telah dikomunikasikan kepada pimpinan (struktural) dan pegawai Telah ….. Telah …..
SPIP - - E Terdapat kebijakan yang mengatur prosedur pertanggungjawaban sumber daya dan Kebijakan telah mengatur: W/D/O Bahwa ….. Telah ….. Y Bahwa ….. Y Bahwa ….. Y
pencatatannya - Mekanisme pertanggungjawaban penyimpanan, penggunaan, dan pencatatan sumber daya Telah ….. Telah …..
- Penetapan pihak/pegawai yang harus bertanggungjawab
- Penetapan bentuk pertanggungjawaban yang harus dilaksanakan/dibuat
3.11 Dokumentasi yang Baik atas SPI serta Transaksi dan Kejadian Penting 3 3 3
1 Terdapat pengelolaan, SPIP - - A Pendokumentasian atas SPI serta transaksi dan kejadian penting telah diperbaiki secara - Proses pendokumentasian telah mampu menyesuaikan dengan perubahan lingkungan strategis W/D/O T T T
pemeliharaan, dan berkelanjutan dan secara optimal mampu mendukung pencapaian tujuan organisasi - Proses pendokumentasian mampu menghasilkan dokumen yang relevan, bernilai, dan berguna bagi
pendokumentasian manajemen dan pihak lain secara real time
secara berkala yang SPIP - - B Pendokumentasian atas SPI serta transaksi dan kejadian penting telah dievaluasi Kebijakan dan implementasi telah dievaluasi dengan ketentuan: W/D/O T T T
mencakup seluruh SPI, sehingga dapat diketahui efektivitasnya - Berkala .
transaksi keuangan, - Terdokumentasi
kejadian penting terkait - Dilakukan untuk menangani residual risk
aset, dan kejadian - Hasil evaluasi telah ditindak lanjuti
penting lainnya yang - Perbaikan telah menghasilkan kinerja yang lebih baik
dilaksanakan secara
SPIP - - C Pendokumentasian atas SPI serta transaksi dan kejadian penting telah dilaksanakan - Pendokumentasian dilaksanakan sesuai ketentuan (peraturan/keputusan, SOP, petunjuk teknis/petunjuk W/D/O Bahwa ….. Telah ….. Y Bahwa ….. Y Bahwa ….. Y
lengkap dan akurat untuk
sesuai kebijakan/prosedur yang ditetapkan pelaksanaan, dan/atau kebijakan lain) Telah ….. Telah …..
memfasilitasi
- Dokumentasi dan catatan dikelola, dipelihara, dan dimutakhirkan secara berkala
penelusuran transaksi,
- Pendokumentasian dilaksanakan secara manual dan/atau elektronik sesuai karakteristik dokumen dan
kejadian, dan informasi
kebutuhan organisasi
terkait
- Pendokumentasian dilaksanakan baik pada kegiatan yang terkait dengan keuangan (akuntansi keuangan
dan BMN) maupun kegiatan teknis operasional organisasi
- Fungsi pendokumentasian dilakukan sebagai upaya untuk menangani risiko yang disebabkan kelemahan
alur/prosedur
SPIP - - D Kebijakan terkait prosedur pendokumentasian atas SPI serta transaksi dan kejadian - Kebijakan telah dipahami oleh penanggungjawab pengelolaan dokumen/arsip W/D/O Bahwa ….. Telah ….. Y Bahwa ….. Y Bahwa ….. Y
penting telah dikomunikasikan dan dipahami oleh pihak yang berkepentingan - Kebijakan telah dikomunikasikan kepada pimpinan (struktural), pegawai, dan stakeholders Telah ….. Telah …..
SPIP - - E Terdapat kebijakan yang mengatur prosedur pendokumentasian atas SPI serta Kebijakan telah mengatur: W/D/O Bahwa ….. Telah ….. Y Bahwa ….. Y Bahwa ….. Y
transaksi dan kejadian penting - Pendokumentasian secara manual dan elektronik Telah ….. Telah …..
- Mencakup seluruh pendokumentasian pengendalian serta transaksi dan kejadian penting
- Untuk pendokumentasian secara elektronik mencakup sistem informasi otomatis, pengumpulan dan
penanganan data, serta pengendalian umum dan pengendalian aplikasi
4.1 Informasi yang Relevan 2,8 2,8 2,8
1 Tersedianya informasi SPIP - - A Informasi yang disajikan relevan dan memenuhi ekspektasi stakeholder - Informasi produk, standar, prosedur layanan/pelaksanaan tugas fungsi dan pengaduan telah memenuhi W/D/O T T T
yang relevan terkait ekspektasi stakeholder;
perencanaan, keuangan, - Informasi layanan internal (keuangan, kepegawaian, umum, dsb) telah memenuhi ekspektasi stakeholder;
dan aset untuk - Informasi manajemen kinerja (rencana kinerja, capaian kinerja, dsb) telah memenuhi ekspektasi
kebutuhan internal dan stakeholder.
eksternal dalam upaya
pencegahan dan SPIP - - B Klasifikasi informasi telah dievaluasi dan ditindaklanjuti sehingga dapat disajikan dengan - Informasi produk, standar, prosedur layanan/pelaksanaan tugas fungsi dan pengaduan telah dievaluasi dan W/D/O T T T
pengendalian tepat waktu, andal, dan relevan ditindaklanjuti sehingga:
kecurangan/fraud a. Jelas klasifikasi informasi;
b. Jelas prosedur pengelolaan informasi;
c. Disajikan tepat waktu, andal, dan relevan.
- Informasi layanan internal (keuangan, kepegawaian, umum, dsb) telah dievaluasi dan ditindaklanjuti
sehingga:
a. Jelas klasifikasi informasi;
b. Jelas prosedur pengelolaan informasi;
c. Disajikan tepat waktu, andal, dan relevan.
- Informasi manajemen kinerja (rencana kinerja, capaian kinerja, dsb) telah dievaluasi dan ditindaklanjuti
sehingga:
a. Jelas klasifikasi informasi;
b. Jelas prosedur pengelolaan informasi;
c. Disajikan tepat waktu, andal, dan relevan.
SPIP - - C Informasi yang relevan untuk mendukung pengendalian intern tersedia secara lengkap - Informasi produk, standar, prosedur layanan/pelaksanaan tugas fungsi dan pengaduan tersedia secara W/D/O Bahwa ….. Telah ….. Y Bahwa ….. Y Bahwa ….. Y
dan mudah untuk diperoleh lengkap dan mudah diakses; Telah ….. Telah …..
- Informasi layanan internal (keuangan, kepegawaian, umum, dsb) tersedia secara lengkap dan mudah
diakses;
- Informasi manajemen kinerja (rencana kinerja, capaian kinerja, dsb) tersedia secara lengkap dan mudah
diakses.
SPIP - - D Informasi yang relevan untuk mendukung pengendalian intern tersedia secara lengkap - Informasi produk, standar, prosedur layanan/pelaksanaan tugas fungsi dan pengaduan tersedia secara W/D/O Bahwa ….. Telah ….. Y Bahwa ….. Y Bahwa ….. Y
namun tidak mudah diperoleh/akses terbatas lengkap, namun tidak mudah diakses; Telah ….. Telah …..
- Informasi layanan internal (keuangan, kepegawaian, umum, dsb) tersedia secara lengkap, namun tidak
mudah diakses.
- Informasi manajemen kinerja (rencana kinerja, capaian kinerja, dsb) tersedia secara lengkap, namun tidak
mudah diakses
Kode Parameter Grad. Kriteria Penjelasan Hasil Pengujian terkait Hasil Pengujian terkait
Uraian Hasil Pengujian terkait Tujuan SPIP
Kode No Uraian Parameter Cara Pengujian Tujuan SPIP Tujuan SPIP
Subunsur SPIP MRI IEPK (PM)
(PK) (PM SPIP-T)
Kesimpul Kesimpul
Uraian Hasil Kesimpulan Uraian Hasil Uraian Hasil
an an
Pengujian Y/T Pengujian Pengujian
Y/T Y/T
Penegakan Integritas dan Nilai Etika SPIP - - E Ketersediaan informasi yang relevan untuk mendukung pengendalian intern tidak - Informasi produk, standar, prosedur layanan/pelaksanaan tugas fungsi dan pengaduan belum tersedia W/D/O Bahwa ….. Telah ….. Y Bahwa ….. Y Bahwa ….. Y
lengkap secara lengkap; Telah ….. Telah …..
- Informasi layanan internal (keuangan, kepegawaian, umum, dsb) belum tersedia secara lengkap;
- Informasi manajemen kinerja (rencana kinerja, capaian kinerja, dsb) belum tersedia secara lengkap;
2 Pimpinan Unit SPIP MRI - A Sistem pengaduan berdampak pada perbaikan berkelanjutan Perbaikan berkelanjutan antara lain berdampak pada peningkatan kinerja, perbaikan pelayanan publik, dan W/D/O T T T
Kerja/Satuan Kerja kepuasan stakeholder.
membangun sistem SPIP MRI - B Sistem pengaduan telah dievaluasi Kebijakan dan implementasi telah dievaluasi dengan ketentuan: W/D/O T T T
- Berkala
- Terdokumentasi
- Dilakukan untuk menangani residual risk
- Hasil evaluasi telah ditindak lanjuti
- Perbaikan telah menghasilkan kinerja yang lebih baik
SPIP MRI - C Sistem pengaduan telah diterapkan dan ditindaklanjuti sesuai Kebijakan/SOP Sudah Jelas W/D/O Bahwa ….. Telah ….. Y Bahwa ….. Y Bahwa ….. Y
Telah ….. Telah …..
SPIP MRI - D Keberadaan sistem pengaduan telah disosialisasikan kepada masyarakat/stakeholder Sudah Jelas W/D/O Bahwa ….. Telah ….. Y Bahwa ….. Y Bahwa ….. Y
Telah ….. Telah …..
SPIP MRI - E Telah terdapat kebijakan penerapan sistem pengaduan Sudah Jelas W/D/O Bahwa ….. Telah ….. Y Bahwa ….. Y Bahwa ….. Y
Telah ….. Telah …..
3 Strategi dan kebijakan SPIP MRI - A Strategi dan kebijakan manajemen risiko telah dikomunikasikan pada seluruhpegawai >60% pegawai sample pada tingkat operasional unit kerja, strategis unit kerja, dan strategis Unit W/D/O T T T
manajemen risiko telah pada tingkat operasional dan tingkat strategis Kerja/Satuan Kerja menunjukan pengetahuan akan strategi dan kebijakan yang telah ditetapkan
dikomunikasikan.
SPIP MRI - B Strategi dan kebijakan manajemen risiko telah dikomunikasikan pada seluruhpegawai >60% pegawai sample pada tingkat operasional dan <60% pada tingkat strategis menunjukan W/D/O T T T
pada tingkat operasional dan sebagian pegawai pada tingkat strategis pengetahuan akan strategi dan kebijakan yang telah ditetapkan
SPIP MRI - C Strategi dan kebijakan manajemen risiko telah dikomunikasikan pada seluruhpegawai >60% pegawai sample pada tingkat operasional unit kerja menunjukan pengetahuan akan strategi dan W/D/O Bahwa ….. Telah ….. Y Bahwa ….. Y Bahwa ….. Y
pada tingkat operasional kebijakan yang telah ditetapkan Telah ….. Telah …..
SPIP MRI - D Strategi dan kebijakan manajemen risiko telah dikomunikasikan pada sebagianpegawai <60% pegawai sample pada tingkat operasional unit kerja menunjukan pengetahuan akan strategi dan W/D/O Bahwa ….. Telah ….. Y Bahwa ….. Y Bahwa ….. Y
pada tingkat operasional kebijakan yang telah ditetapkan Telah ….. Telah …..
SPIP MRI - E Strategi dan kebijakan manajemen risiko belum dikomunikasikan pada seluruh pegawai Sudah Jelas W/D/O Bahwa ….. Telah ….. Y Bahwa ….. Y Bahwa ….. Y
Telah ….. Telah …..
4 Register risiko dan SPIP MRI - A Register risiko dan rencana tindak pengendalian tingkat operasional dan strategis telah Komunikasi Register risiko dan rencana tindak pengendalian tingkat operasional dan strategis Unit telah W/D/O T T T
rencana tindak dikomunikasikan kepada seluruh pihak terkait dan dijadikan bahan dalam pengambilan dilakukan kepada semua pihak yang telah diidentifikasi dalam rencana komunikasi sebagaimana tertuang
pengendalian telah keputusan, menjadi bahan pembelajaran dan inovasi dalam dokumen RTP yang telah disusun sebelumnya dan dijadikan bahan pembuatan keputusan oleh pihak-
dikomunikasikan ke pihak tersebut serta menjadi bahan pembelajaran dan inovasi bagi satuan kerja/Unit Kerja
pihak terkait
SPIP MRI - B Register risiko dan rencana tindak pengendalian tingkat operasional dan strategis telah Komunikasi Register risiko dan rencana tindak pengendalian tingkat operasional dan strategis telah dilakukan W/D/O T T T
dikomunikasikan kepada seluruh pihak terkait dan dijadikan bahan dalam pengambilan kepada semua pihak yang telah diidentifikasi dalam rencana komunikasi sebagaimana tertuang dalam
keputusan dan menjadi bahan pembelajaran dokumen RTP yang telah disusun sebelumnya dan dijadikan bahan pembuatan keputusan oleh pihak-pihak
tersebut serta menjadi bahan pembelajaran bagi satuan kerja/unit kerja
SPIP MRI - C Register risiko dan rencana tindak pengendalian tingkat operasional dan Strategis telah Komunikasi Register risiko dan rencana tindak pengendalian tingkat operasional dan strategis telah W/D/O Bahwa ….. Telah ….. Y Bahwa ….. Y Bahwa ….. Y
dikomunikasikan kepada seluruh pihak terkait dan dijadikan bahan dalam pengambilan dilakukan kepada semua pihak yang telah diidentifikasi dalam rencana komunikasi sebagaimana tertuang Telah ….. Telah …..
keputusan dalam dokumen RTP yang telah disusun sebelumnya dan dijadikan bahan pembuatan keputusan oleh pihak-
pihak tersebut.
SPIP MRI - D Register risiko dan rencana tindak pengendalian tingkat operasional dan strategistelah Komunikasi Register risiko dan rencana tindak pengendalian tingkat operasional dan strategis telah W/D/O Bahwa ….. Telah ….. Y Bahwa ….. Y Bahwa ….. Y
dikomunikasikan kepada seluruh pihak terkait dilakukan kepada semua pihak yang telah diidentifikasi dalam rencana komunikasi sebagaimana tertuang Telah ….. Telah …..
dalam dokumen RTP yang telah disusun sebelumnya.
SPIP MRI - E Register risiko dan rencana tindak pengendalian tingkat operasional telah Komunikasi Register risiko dan rencana tindak pengendalian tingkat operasional tidak dilakukan kepada W/D/O Bahwa ….. Telah ….. Y Bahwa ….. Y Bahwa ….. Y
dikomunikasikan kepada sebagian pihak terkait semua pihak yang telah diidentifikasi dalam rencana komunikasi sebagaimana tertuang dalam dokumen RTP Telah ….. Telah …..
yang telah disusun sebelumnya.
5 Saluran pelaporan SPIP - IEPK A Unit kerja menyelenggarakan sistem whistleblowing secara mandiri dan telah - Pegawai memahami keberadaan saluran whistleblowing internal W/D/O T T T
internal yang dikelola dimanfaatkan secara konstruktif oleh pegawai dan stakeholder. Informasi whistleblowing - Intensi whistleblowing pada pegawai tinggi.
secara kredibel dalam ditangani sesuai prosedur dan keandalan sistem whistleblowing dipantau dan dievaluasi - Sikap pegawai terhadap tindakan pelapor (whistleblower) sangat positif.
menerima pelaporan dan efektivitasnya sebagai bahan perbaikan yang berkelanjutan - Pegawai mempersepsi saluran pelaporan terpercaya (laporan ditindaklanjuti).
memberikan - Pegawai mempersepsi perlindungan pelapor terpercaya
perlindungan kepada - Ada bukti saluran pelaporan berfungsi dan dimanfaatkan pegawai/stakeholder.
pelapor sehingga - Evaluasi dan perbaikan atas sistem whistleblowing telah dilakukan secara berkala
kepedulian meningkat
SPIP - IEPK B Unit kerja menyelenggarakan sistem whistleblowing internal secara mandiri, telah - 'Pegawai memahami keberadaan saluran whistleblowing internal W/D/O T T T
dan memberikan efek
dimanfaatkan secara konstruktif oleh pegawai dengan tumbuhnya intensi whistleblowing - Intensi whistleblowing pada pegawai cukup tinggi.
penggentar yang efektif.
yang cukup tinggi dan sikap positif kepada pelapor, serta mekanisme perlindungan - Sikap pegawai terhadap tindakan pelapor (whistleblower) positif.
kepada pelapor berfungsi. - Pegawai mempersepsi saluran pelaporan terpercaya (laporan ditindaklanjuti).
- Pegawai mempersepsi perlindungan pelapor terpercaya
- Ada bukti saluran pelaporan berfungsi dan dimanfaatkan pegawai/stakeholder.
- Tidak ada evaluasi berkala dan perbaikan secara berkelanjutan atas sistem whistleblowing
SPIP - IEPK C Unit kerja menyelenggarakan sistem whistleblowing internal dan cukup berfungsi, - 'Pegawai memahami keberadaan saluran whistleblowing internal W/D/O Bahwa ….. Telah ….. T Bahwa ….. T Bahwa ….. T
secara umum sikap terhadap pelapor cukup positif dan niat whistleblowing pada tataran - Intensi whistleblowing pegawai pada tingkat sedang. Telah ….. Telah …..
sedang. Pegawai tidak memanfaatkan saluran whistleblowing karena masih tidak - Sikap pegawai terhadap tindakan pelapor (whistleblower) cukup positif.
percaya mekanisme perlindungan pelapor berjalan. - Pegawai mempersepsi saluran pelaporan kurang terpercaya (laporan kurang ditindaklanjuti).
- Pegawai mempersepsi perlindungan pelapor kurang terpercaya
- Tidak ada bukti saluran pelaporan berfungsi dan dimanfaatkan pegawai/stakeholder.
SPIP - IEPK D Unit kerja menyelenggarakan sistem whistleblowing internal namun tidak ada bukti - 'Pegawai memahami keberadaan saluran whistleblowing internal W/D/O Bahwa ….. Telah ….. Y Bahwa ….. Y Bahwa ….. Y
saluran pelaporan berfungsi dan dimanfaatkan, dan sikap terhadap pelapor masih - Intensi whistleblowing pegawai cenderung rendah. Telah ….. Telah …..
cenderung negatif dan niat whistleblowing cenderung rendah. - Sikap pegawai terhadap tindakan pelapor (whistleblower) cenderung negatif.
- Pegawai mempersepsi saluran pelaporan tidak terpercaya (laporan tidak ditindaklanjuti).
- Pegawai mempersepsi perlindungan pelapor tidak terpercaya
- Tidak ada bukti saluran pelaporan berfungsi dan dimanfaatkan pegawai/stakeholder.
SPIP - IEPK E Unit kerja tidak menyelenggarakan sistem whistleblowing dan adanya sikap negatif - Pegawai tidak paham keberadaan saluran whistleblowing internal W/D/O Bahwa ….. Telah ….. Y Bahwa ….. Y Bahwa ….. Y
terhadap pelapor - Intensi whistleblowing pegawai sangat rendah. Telah ….. Telah …..
- Sikap pegawai terhadap tindakan pelapor (whistleblower) sangat negatif.
- Saluran pelaporan yang ada tidak bekerja sama sekali
4.2 Komunikasi yang Efektif 3 3 3
Kode Parameter Grad. Kriteria Penjelasan Hasil Pengujian terkait Hasil Pengujian terkait
Uraian Hasil Pengujian terkait Tujuan SPIP
Kode No Uraian Parameter Cara Pengujian Tujuan SPIP Tujuan SPIP
Subunsur SPIP MRI IEPK (PM)
(PK) (PM SPIP-T)
Kesimpul Kesimpul
Uraian Hasil Kesimpulan Uraian Hasil Uraian Hasil
an an
Pengujian Y/T Pengujian Pengujian
Y/T Y/T
Penegakan Integritas
1 dan Nilai Etika
Terlaksananya SPIP - - A Perbaikan berkelanjutan atas metodologi komunikasi yang efektif Perbaikan berkelanjutan atas komunikasi yang efektif menghasilkan: W/D/O T T T
komunikasi yang efektif - Upaya promosi/sosialisasi tentang produk/layanan/ pelaksanaan tugas fungsi yang telah berhasil
dengan internal dan meningkatkan kepercayaan publik/stakholder;
eksternal terkait - Upaya komunikasi dengan publik/stakeholder yang telah berhasil memperbaiki citra instansi.
perencanaan, SPIP - - B Komunikasi yang efektif telah dilakukan kepada internal dan eksternal secara terstruktur - Telah dilakukan evaluasi terhadap upaya promosi/sosialisasi tentang produk/layanan/ pelaksanaan tugas W/D/O T T T
pengelolaan keuangan dan berkala dan telah dievaluasi fungsi yang menghasilkan perbaikan.
dan pengelolaan aset Contohnya: melalui evaluasi kepuasan layanan, survei citra instansi di mata stakeholder
dalam upaya pencegahan - Telah dilakukan evaluasi terhadap upaya komunikasi dengan publik/stakeholder untuk mengatasi isu
dan pengendalian negatif, yang menghasilkan perbaikan
kecurangan/fraud
SPIP - - C Komunikasi yang efektif telah dilakukan kepada internal dan eksternal secara terstruktur - Upaya promosi/sosialisasi tentang produk/layanan/ pelaksanaan tugas fungsi dalam rangka meningkatkan W/D/O Bahwa ….. Telah ….. Y Bahwa ….. Y Bahwa ….. Y
dan berkala kepercayaan publik/stakholder telah dilakukan secara terstruktur dan berkala; Telah ….. Telah …..
- Upaya komunikasi dengan publik/stakeholder untuk mengatasi isu negatif telah dilakukan secara
terstruktur dan berkala;
- Seluruh pegawai telah memahami visi, misi, tujuan, sasaran strategis, fokus dan prioritas secara
terstruktur dan berkala;
- Seluruh pegawai telah memahami risiko dan kegiatan pengendalian.
SPIP - - D Komunikasi yang efektif telah dilakukan kepada internal dan eksternal namun belum - Upaya promosi/sosialisasi tentang produk/layanan/ pelaksanaan tugas fungsi dalam rangka meningkatkan W/D/O Bahwa ….. Telah ….. Y Bahwa ….. Y Bahwa ….. Y
terstruktur dan berkala kepercayaan publik/stakholder telah dilakukan; Telah ….. Telah …..
- Upaya komunikasi dengan publik/stakeholder untuk mengatasi isu negatif telah dilakukan;
- Telah dilakukan pengkomunikasian pengarahan tentang visi, misi, tujuan, sasaran strategis, fokus dan
prioritas namun belum dilakukan secara terstruktur dan berkala;
- Telah dilakukan komunikasi terkait risiko dan kegiatan pengendalian namun belum dilakukan secara
terstruktur dan berkala.
SPIP - - E Komunikasi yang efektif dengan eksternal belum dilakukan - Upaya promosi/sosialisasi tentang produk/layanan/ pelaksanaan tugas fungsi dalam rangka meningkatkan W/D/O Bahwa ….. Telah ….. Y Bahwa ….. Y Bahwa ….. Y
kepercayaan publik/stakholder belum dilakukan; Telah ….. Telah …..
- Upaya komunikasi dengan publik/stakeholder untuk mengatasi isu negatif belum dilakukan;
- Telah dilakukan pengkomunikasian pengarahan tentang visi, misi, tujuan, sasaran strategis, fokus dan
prioritas namun belum terstruktur dan berkala;
- Telah dilakukan komunikasi terkait risiko dan kegiatan pengendalian namun belum terstruktur dan berkala.
SPIP - - C Pemantauan pelaksanaan pengendalian telah dilaksanakan pada seluruh aktivitas Pemantauan dilakukan pada seluruh aktivitas pengendalian. W/D/O Bahwa ….. Telah ….. Y Bahwa ….. Y Bahwa ….. Y
pengendalian dan terkait pemantauan kinerja telah dilaksanakan pada level kegiatan, Pemantauan dilaksanakan: Telah ….. Telah …..
unit kerja level dibawahnya sampai dengan pemantauan kinerja individu, namun hasil a. Secara berkala;
pemantauan belum dikelola (tidak lanjut tidak termonitor) b. Pemantauan menilai pelaksanaan pengendalian (membandingkan rencana tindak pengendalian dengan
pelaksanaan dan memberikan rekomendasi perbaikan);
c. Hasil pemantauan dikomunikasikan kepada seluruh anggota organisasi.
Pemantauan atas kinerja Unit Kerja/Satuan Kerja, unit level III dan pemantauan kinerja individu membahas:
a. Capaian pelaksanaan rincana aksi;
b. Hambatan;
c. Rencana ke depan.
SPIP - - D Pemantauan pelaksanaan pengendalian telah dilaksanakan pada sebagian aktivitas Pemantauan dilakukan pada sebagian aktivitas pengendalian. W/D/O Bahwa ….. Telah ….. Y Bahwa ….. Y Bahwa ….. Y
pengendalian dan terkait pemantauan kinerja telah dilaksanakan pada level kegiatan Pemantauan dilaksanakan: Telah ….. Telah …..
a. Secara berkala;
b. Pemantauan menilai pelaksanaan pengendalian (membandingkan rencana tindak pengendalian dengan
pelaksanaan dan memberikan rekomendasi perbaikan);
c. Hasil pemantauan dikomunikasikan kepada seluruh anggota organisasi.
Pemantauan atas kinerja Unit Kerja/Satuan Kerja, unit level III dan pemantauan kinerja individu membahas:
a. Capaian pelaksanaan rincana aksi;
b. Hambatan;
c. Rencana ke depan.
SPIP - - E Pemantauan pelaksanaan pengendalian telah dilaksanakan - Pemantauan pelaksanaan pengendalian telah dilaksanakan; W/D/O Bahwa ….. Telah ….. Y Bahwa ….. Y Bahwa ….. Y
- Pemantauan pelaksanaan kinerja telah dilaksanakan. Telah ….. Telah …..
2 Proses manajemen risiko SPIP MRI - A Sudah dilakukan reviu atas seluruh risiko operasional dan strategis serta hasil reviu Kebijakan, framework, metode, tahapan, proses, dan praktik yang dijalankan terkait dengan proses W/D/O T T T
telah direviu dijadikan bahan perbaikan organisasi manajemen risiko telah direviu oleh pihak internal dari Instansi Pemerintah (oleh APIP maupun komite
manajemen risiko) untuk semua risiko operasional, dan strategis Unit Kerja/Satuan Kerja. Hasil reviu telah
seluruhnya ditindaklanjuti dan sudah ada implementasi perbaikan atas hasil reviu tersebut.
SPIP MRI - B Sudah dilakukan reviu atas seluruh risiko operasional dan strategis namun hasil reviu Kebijakan, framework, metode, tahapan, proses, dan praktik yang dijalankan terkait dengan proses W/D/O T T T
belum dijadikan bahan perbaikan organisasi manajemen risiko telah direviu oleh pihak internal dari Instansi Pemerintah (oleh APIP maupun komite
manajemen risiko) untuk semua risiko operasional unit kerja, strategis unit kerja, strategis Unit Kerja/Satuan
Kerja dan hasil reviu telah seluruhnya ditindaklanjuti
Kode Parameter Grad. Kriteria Penjelasan Hasil Pengujian terkait Hasil Pengujian terkait
Uraian Hasil Pengujian terkait Tujuan SPIP
Kode No Uraian Parameter Cara Pengujian Tujuan SPIP Tujuan SPIP
Subunsur SPIP MRI IEPK (PM)
(PK) (PM SPIP-T)
Kesimpul Kesimpul
Uraian Hasil Kesimpulan Uraian Hasil Uraian Hasil
an an
Pengujian Y/T Pengujian Pengujian
Y/T Y/T
Penegakan Integritas dan Nilai Etika SPIP MRI - C Sudah dilakukan reviu atas seluruh risiko operasional dan strategis Kebijakan, framework, metode, tahapan, proses, dan praktik yang dijalankan terkait dengan proses W/D/O Bahwa ….. Telah ….. Y Bahwa ….. Y Bahwa ….. Y
manajemen risiko telah direviu oleh pihak internal dari Instansi Pemerintah (oleh APIP maupun komite Telah ….. Telah …..
manajemen risiko) tetapi hanya atas risiko operasional unit kerja dan strategis unit kerja
SPIP MRI - D Sudah dilakukan reviu atas seluruh risiko operasional Kebijakan, framework, metode, tahapan, proses, dan praktik yang dijalankan terkait dengan proses W/D/O Bahwa ….. Telah ….. Y Bahwa ….. Y Bahwa ….. Y
manajemen risiko telah direviu oleh pihak internal dari Instansi Pemerintah (oleh APIP maupun komite Telah ….. Telah …..
manajemen risiko) tetapi hanya atas risiko operasional unit kerja
SPIP MRI - E Sudah dilakukan reviu atas sebagian risiko operasional Kebijakan, framework, metode, tahapan, proses, dan praktik yang dijalankan terkait dengan proses W/D/O Bahwa ….. Telah ….. Y Bahwa ….. Y Bahwa ….. Y
3 Pemantauan/monitoring SPIP MRI - A Monitoring terhadap risiko dan tindak pengendalian dilakukan terhadap risiko manajemen
Memadai risiko belum direviu oleh pihak internal dari Instansi Pemerintah (oleh APIP maupun komite
berarti: W/D/O T Telah ….. T Telah ….. T
terhadap risiko telah operasional unit kerja, strategis unit kerja, dan strategis Unit Kerja/Satuan Kerja secara 1.Telah ada langkah Monitoring sesuai kebijakan;
dilakukan memadai dan menjadi bahan pembelajaran bagi unit kerja 2. Monitoring dilakukan sesuai dengan jadwal yang ditetapkan sesuai kebijakan;
3. Monitoring dilakukan oleh unit kepatuhan dan dilaksanakan minimal satu kali per semester atau sesuai
dengan kebutuhan;
4. Proses dan hasil Monitoring telah didokumentasikan;
5. Monitoring sepenuhnya dilakukan terhadap:
a. implementasi pengendalian;
b. kejadian risiko (termasuk mekanisme dan implementasi pelaporan segera);
c. Memantau pelaksanaan tiap tahapan pengelolaan risiko.
6. Hasil monitoring menunjukkan kondisi yang baik;
7. Hasil Monitoring seluruhnya telah ditindaklanjuti.
8. Terdapat implementasi perbaikan atas hasil monitoring
SPIP MRI - B Monitoring terhadap risiko dan tindak pengendalian dilakukan terhadap risiko Memadai berarti: W/D/O T T T
operasional dan strategis Kerja secara memadai 1.Telah ada langkah Monitoring sesuai kebijakan;
2. Monitoring dilakukan sesuai dengan jadwal yang ditetapkan sesuai kebijakan;
3. Monitoring dilakukan oleh unit kepatuhan dan dilaksanakan minimal satu kali per semester atau sesuai
dengan kebutuhan;
4. Proses dan hasil Monitoring telah didokumentasikan;
5. Monitoring sepenuhnya dilakukan terhadap:
a. implementasi pengendalian;
b. kejadian risiko (termasuk mekanisme dan implementasi pelaporan segera);
c. Memantau pelaksanaan tiap tahapan pengelolaan risiko.
6. Hasil monitoring menunjukkan kondisi yang baik;
7. Hasil Monitoring sebagian telah diditindaklanjuti.
SPIP MRI - C Monitoring terhadap risiko dan tindak pengendalian dilakukan terhadap risiko Memadai berarti: W/D/O Bahwa ….. Telah ….. Y Bahwa ….. Y Bahwa ….. Y
operasional secara memadai namun belum dilakukan terhadap risiko dan strategis 1.Telah ada langkah Monitoring sesuai kebijakan; Telah ….. Telah …..
2. Monitoring dilakukan sesuai dengan jadwal yang ditetapkan sesuai kebijakan;
3. Monitoring dilakukan oleh unit kepatuhan dan dilaksanakan minimal satu kali per semester atau sesuai
dengan kebutuhan;
4. Proses dan hasil Monitoring telah didokumentasikan;
5. Monitoring sepenuhnya dilakukan terhadap:
a. implementasi pengendalian;
b. kejadian risiko (termasuk mekanisme dan implementasi pelaporan segera);
c. Memantau pelaksanaan tiap tahapan pengelolaan risiko.
6. Hasil monitoring menunjukkan kondisi yang baik;
7. Hasil Monitoring sebagian telah diditindaklanjuti.
SPIP MRI - D Monitoring terhadap risiko dan tindak pengendalian dilakukan terhadap risiko Memadai berarti: W/D/O Bahwa ….. Telah ….. Y Bahwa ….. Y Bahwa ….. Y
operasional namun belum memadai 1.Telah ada langkah Monitoring sesuai kebijakan; Telah ….. Telah …..
2. Monitoring dilakukan sesuai dengan jadwal yang ditetapkan sesuai kebijakan;
3. Monitoring dilakukan oleh unit kepatuhan dan dilaksanakan minimal satu kali per semester atau sesuai
dengan kebutuhan;
4. Proses dan hasil Monitoring telah didokumentasikan;
5. Monitoring sepenuhnya dilakukan terhadap:
a. implementasi pengendalian;
b. kejadian risiko (termasuk mekanisme dan implementasi pelaporan segera);
c. Memantau pelaksanaan tiap tahapan pengelolaan risiko.
6. Hasil monitoring menunjukkan kondisi yang baik;
7. Hasil Monitoring sebagian telah diditindaklanjuti.
SPIP MRI - E Monitoring terhadap risiko dan tindak pengendalian belum dilakukan terhadap risiko Belum memadai berarti: W/D/O Bahwa ….. Telah ….. Y Bahwa ….. Y Bahwa ….. Y
operasional 1. Monitoring dilakukan tidak sesuai jadwal yang ditetapkan; Telah ….. Telah …..
2. Monitoring dilakukan oleh atasan langsung unit UPR dan dilaksanakan minimal satu kali dalam satu tahun;
3. Proses dan hasil Monitoring tidak didokumentasikan;
4. Monitoring belum sepenuhnya dilakukan terhadap:
a. implementasi pengendalian;
b. kejadian risiko (termasuk mekanisme dan implementasi pelaporan segera);
c. Memantau pelaksanaan tiap tahapan pengelolaan risiko.
5. Hasil monitoring menunjukkan kondisi yang belum baik;
6. Hasil Monitoring tidak ditindaklanjuti.
SPIP - - E Evaluasi terpisah atas pengendalian intern dan pelaksanaan kegiatan telah dilaksanakan - Evaluasi atas pelaksanaan pengendalian intern telah dilaksanakan; W/D/O Bahwa ….. Telah ….. Y Bahwa ….. Y Bahwa ….. Y
- Evaluasi atas pelaksanaan program/kegiatan telah dilaksanakan. Telah ….. Telah …..
2 Terdapat reviu SPIP MRI - A Reviu terhadap proses tindak pengendalian risiko tingkat operasional unit dan strategis Sangat memadai berarti: W/D/O T T T
independen terhadap sangat memadai 1.Telah ada pedoman reviu yang terstandar yang merunjuk pada best practice;
proses manajemen risiko 2. Reviu dilakukan sesuai dengan jadwal yang ditetapkan dan sesuai dengan pedoman;
3. Reviu dilakukan oleh APIP minimal satu kali per tahun;
4. Proses dan hasil reviu telah didokumentasikan serta dapat disimpulkan baik;
5. Reviu dilakukan untuk mereviu rencana dan implementasi pengendalian serta kejadian risiko serta respon
yang dilakukan
6. Hasil reviu menunjukkan kondisi yang seluruhnya telah sesuai dengan standar dan kebijakan serta dapat
disimpulkan baik;
7. Hasil reviu seluruhnya telah diditindaklanjut;
8. Terdapat implementasi perbaikan atas hasil reviu.
SPIP MRI - B Reviu terhadap proses tindak pengendalian untuk risiko tingkat operasional dan Memadai berarti: W/D/O T T T
strategis memadai 1.Telah ada pedoman reviu yang terstandar yang merujuk pada best practice;
2. Reviu dilakukan sesuai dengan jadwal yang ditetapkan dan sesuai dengan pedoman;
3. Reviu dilakukan oleh APIP minimal satu kali per tahun;
4. Proses dan hasil reviu telah didokumentasikan;
5. Reviu dilakukan untuk mereviu rencana dan implementasi pengendalian serta kejadian risiko serta respon
yang dilakukan
6. Hasil reviu menunjukkan sebagian besar kondisi yang ada telah sesuai dengan standar dan kebijakan
serta dapat disimpulkan baik;
7. Hasil reviu sebagian besar telah diditindaklanjuti.
SPIP MRI - C Reviu terhadap proses tindak pengendalian untuk risiko tingkat operasional memadai Memadai berarti: W/D/O Bahwa ….. Telah ….. Y Bahwa ….. Y Bahwa ….. Y
namun proses tindak pengendalian untuk risiko strategis cukup memadai 1.Telah ada pedoman reviu yang terstandar; Telah ….. Telah …..
2. Reviu dilakukan sesuai dengan jadwal yang ditetapkan dan pedoman yang terstandar;
3. Reviu dilakukan oleh APIP dan dilaksanakan minimal satu kali per tahun;
4. Proses dan hasil reviu telah didokumentasikan;
5. Reviu dilakukan untuk mereviu rencana dan implementasi pengendalian serta kejadian risiko serta respon
yang dilakukan
6. Hasil reviu menunjukkan sebagian besar kondisi yang ada telah sesuai dengan standar dan kebijakan
serta dapat disimpulkan baik;
7. Hasil reviu sebagian besar telah diditindaklanjuti.
SPIP MRI - D Reviu terhadap proses tindak pengendalian untuk risiko tingkat operasional Cukup memadai berarti: W/D/O Bahwa ….. Telah ….. Y Bahwa ….. Y Bahwa ….. Y
cukupmemadai 1. Reviu dilakukan tidak sesuai jadwal yang ditetapkan; Telah ….. Telah …..
2. Belum ada pedoman reviu yang terstandar
3. Reviu dilakukan oleh APIP dan dilaksanakan minimal satu kali per tahun;
4. Proses dan hasil reviu telah didokumentasikan;
5. Reviu dilakukan untuk mereviu rencana dan implementasi pengendalian serta kejadian risiko serta respon
yang dilakukan
6. Hasil reviu menunjukkan sebagian kondisi yang ada sesuai dengan standar dan kebijakan;
7. Hasil reviu sebagian kecil ditindaklanjuti;
SPIP MRI - E Reviu terhadap proses tindak pengendalian untuk risiko tingkat operasional dan Belum memadai berarti: W/D/O Bahwa ….. Telah ….. Y Bahwa ….. Y Bahwa ….. Y
strategis belum memadai 1. Reviu dilakukan tidak sesuai jadwal yang ditetapkan; Telah ….. Telah …..
2. Belum ada pedoman reviu yang terstandar
3. Reviu dilakukan oleh APIP dan dilaksanakan minimal satu kali per tahun;
4. Proses dan hasil reviu telah didokumentasikan;
5. Reviu dilakukan untuk mereviu rencana dan implementasi pengendalian serta kejadian risiko serta respon
yang dilakukan
6. Hasil reviu menunjukkan sebagian kecil kondisi yang ada sesuai dengan standar dan kebijakan;
7. Hasil reviu belum ditindaklanjuti;
KK PENGURANGAN NILAI
PENGURANGAN PENGURANGAN
STRUKTUR DAN PROSES
NILAI (PK) NILAI (PM SPIP-T)
I Lingkungan Pengendalian Kasus Korupsi Institusional Kasus Korupsi Individual
Penegakan Integritas dan Nilai Etika (1.1) TIDAK TIDAK Sub Unsur Terkait Sub Unsur Terkait
Komitmen terhadap Kompetensi (1.2) TIDAK TIDAK 1.1 3.4 1.1 3.6
Kepemimpinan yang Kondusif (1.3) TIDAK TIDAK 1.3 3.7 1.3 3.7
Pembentukan Struktur Organisasi yang Sesuai dengan Kebutuhan (1.4) TIDAK TIDAK 1.5 3.8 1.6 3.8
Pendelegasian
Penyusunan Wewenang
dan Penerapandan Tanggung
Kebijakan Jawab
yang yang
Sehat Tepat
tentang (1.5)
Pembinaan SDM TIDAK TIDAK 1.6 3.9 1.8 3.9
(1.6) TIDAK TIDAK 1.7 3.10 2.1 3.11
Perwujudan Peran APIP yang Efektif (1.7) TIDAK TIDAK 1.8 3.11 2.2 4.1
Hubungan Kerja yang Baik dengan Instansi Pemerintah Terkait (1.8) TIDAK TIDAK 2.1 4.1 3.2 5.1
II Penilaian Risiko 2.2 5.1 3.4 5.2
Identifikasi Risiko (2.1) TIDAK TIDAK 3.2 5.2
Analisis Risiko (2.2) TIDAK TIDAK
III Kegiatan Pengendalian
Reviu atas Kinerja Instansi Pemerintah (3.1) TIDAK TIDAK
Pembinaan Sumber Daya Manusia (3.2) TIDAK TIDAK KASUS sudah P.21 (masuk Penuntutan)
Pengendalian atas Pengelolaan Sistem Informasi (3.3) TIDAK TIDAK Tabel di atas dapat digunakan sebagai referensi namun tidak membatasi Tim Penjamin Kualitas dalam
Pengendalian Fisik atas Aset (3.4) TIDAK TIDAK menganalisis hubungan kausalitas dan melakukan pengurangan nilai pada sub unsur
Penetapan dan Reviu atas Indikator dan Ukuran Kinerja (3.5) TIDAK TIDAK
Pemisahan Fungsi (3.6) TIDAK TIDAK
Otorisasi atas Transaksi dan Kejadian yang Penting (3.7) TIDAK TIDAK
Pencatatan yang Akurat dan Tepat Waktu atas Transaksi dan Kejadian (3.8) TIDAK TIDAK
Pembatasan Akses atas Sumber Daya dan Pencatatannya (3.9) TIDAK TIDAK
Akuntabilitas terhadap Sumber Daya dan Pencatatannya (3.10) TIDAK TIDAK
Dokumentasi yang Baik atas SPI serta Transaksi dan Kejadian Penting (3.11) TIDAK TIDAK
IV Informasi dan Komunikasi
Informasi yang Relevan (4.1) TIDAK TIDAK
Komunikasi yang Efektif (4.2) TIDAK TIDAK
V Pemantauan
Pemantauan Berkelanjutan (5.1) TIDAK TIDAK
Evaluasi Terpisah (5.2) TIDAK TIDAK
YA
TIDAK
PENILAIAN MANDIRI MATURITAS PENYELENGGARAAN SPIP
UNIT KERJA/SATUAN KERJA…
Periode Penilaian 01 Juli 20XX-1 sampai dengan 30 Juni 20XX
Indeks KK No. :
KERTAS KERJA PENILAIAN PENCAPAIAN TUJUAN SPIP Disusun oleh/Tanggal :
KK LEAD III - PENILAIAN PENCAPAIAN TUJUAN SPIP Direviu oleh/Tanggal :
Disetujui oleh/Tanggal :
Pencapaian Tujuan Capaian satuan
Capaian satuan Capaian satuan
No. kerja/unit kerja (PM
Indikator Definisi Indikator Cara Pengukuran kerja/unit kerja (PM) kerja/unit kerja (PK)
SPIP)
A Efektivitas dan Efisiensi
1 Capaian Mengukur pencapaian tujuan kegiatan Menghitung rata-rata pencapaian indikator dari kegiatan 4 4 4
satuan kerja
B Keandalan Pelaporan Keuangan
Opini KAP atau CHR/PIPK Penilaian atas kewajaran penyajian Laporan Keuangan Dapatkan informasi Opini Laporan Keuangan dalam 5 4 3 2
Instansi Pemerintah oleh BPK RI tahun terakhir, yang terdiri dari:
- TMP
- TW
- WDP
- WTP-DPP
- WTP
3. Keamanan Hukum Penilaian atas upaya menjaga/melindungi BMN/ BMD Mengidentifikasi catatan pada LHP BPK terkait 3 4 2
dari persengketaan, gugatan, dan beralihnya permasalahan hukum aset dalam 5 tahun terakhir
D Ketaatan terhadap Peraturankepemilikan kepada pihak lain secara tidak sah
Perundang-undangan
1. Jumlah Temuan atas Banyaknya temuan yang dilaporkan dalam LHP BPK RI Menghitung jumlah butir temuan dalam LHP BPK RI 4 3 2
Ketidakpatuhan dalam LHP pada subbab Temuan atas Ketidakpatuhan Terhadap terkait Ketidakpatuhan Terhadap Peraturan Perundang-
BPK RI Peraturan Perundang-undangan. undangan.
2. Keterjadian Tindak Pidana Keterjadian tindak pidana korupsi pejabat politik atau Mengidentifikasi kasus korupsi yang melibatkan pejabat Tidak Tidak Ya
Korupsi minimal pejabat eselon II dalam tahun dan/atau saat politik atau minimal pejabat eselon II dalam tahun
penilaian dan/atau saat penilaian
Lampiran 4
Meningkatnya koordinasi pelaksanaan tugas, Nilai Penerapan RB lingkup DITJEN KESMAS 60,00% 84,30% 140,50% 60,00% 84,30% 140,50% 60,00% 84,30% 140,50%
pembinaan dan pemberian dukungan manajemen
1 kemenkes Presentase Kinerja RKAKL di Lingkup Ditjen Kesmas 82,5% 88,22% 106,93% 82,5% 88,22% 106,93% 82,5% 88,22% 106,93%
Meningkatnya pelaksanaan tugas teknis lainnya Presentase Kab/Kota Terlatih/terorientasi Kes OR 18% 34,10% 189,44% 18% 34,10% 189,44% 18% 34,10% 189,44%
dalam bidang kesehatan olahraga masyarakat Jumlah sosialisasi dan koordinasi kesehatan OR 30 42 140,00% 30 42 140,00% 30 42 140,00%
2 Jumlah pelayanan kesehatan OR yang diselenggarakan 36891 4700 12,74% 36891 4700 12,74% 36891 4700 12,74%
Jumlah penelitian Kesehatan OR 1 0 0,00% 1 0 0,00% 1 0 0,00%
Jumlah Publikasi hasil penelitian kes OR 2 2 100,00% 2 2 100,00% 2 2 100,00%
RATA-RATA CAPAIAN KINERJA OUTCOME
99% 99% 99%
B B B
TUJUAN
Menilai tingkat efektivitas dan efisiensi pencapaian tujuan organisasi sesuai indikator penilaian
A. PENILAIAN MANDIRI
Langkah Kerja
1. Identifikasi seluruh Sasaran Satker/Unit Kerja yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja tahun sebelumnya (20xx-1)
2. Masukkan seluruh Sasaran Satker/unit kerja ke dalam KK 5 beserta Indikator Kinerja Sasarannya
3. Dapatkan informasi target dan realisasi capaian seluruh Sasaran satker/unit kerja dari Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) untuk tahun anggaran sebelumnya. Isikan pada KK 5
4. Isikan simpulan di atas pada KK LEAD III
5. Tuangkan hasil pengujian ke dalam Laporan Hasil Penilaian Mandiri Maturitas SPIP
B. PENJAMINAN KUALITAS
Langkah Kerja
1. Dapatkan Laporan Hasil Penilaian Mandiri Maturitas SPIP
2. Dapatkan kertas kerja komponen pencapaian tujuan Efektivitas dan Efisiensi Pencapaian Tujuan Organisasi (KK 5.1 dan KK LEAD III), beserta data dukung kertas kerja tersebut
3. Lakukan validasi atas hasil Penilaian Mandiri Maturitas SPIP komponen pencapaian tujuan Efektivitas dan Efisiensi Pencapaian Tujuan Organisasi dengan melakukan langkah kerja Penilaian Mandiri
4. Berdasarkan langkah kerja di atas, lakukan validasi atas simpulan pada Kertas Kerja LEAD III
5. Susun pernyataan bahwa proses dan hasil penilaian mandiri telah dilakukan Penjaminan Kualitas oleh APIP
6. Buat Laporan Hasil Penjaminan Kualitas
PENILAIAN MATURITAS PENYELENGGARAAN SPIP
Unit Kerja/Satuan Kerja…
Periode Penilaian 01 Juli 20XX-1 sampai dengan 30 Juni 20XX
Indeks KK No. :
KERTAS KERJA PENILAIAN PENCAPAIAN TUJUAN SPIP
Disusun oleh/Tanggal :
TUJUAN 2: KEANDALAN PELAPORAN KEUANGAN
Direviu oleh/Tanggal :
KK 6 - PENILAIAN PENCAPAIAN TUJUAN KEANDALAN PELAPORAN KEUANGAN
Disetujui oleh/Tanggal :
No Parameter T T-1 T-2 T-3 T-4
I Opini KAP (BLU) WTP/WTP DPP/WDP/Tidak WTP/WTP DPP/WDP/Tidak WTP/WTP DPP/WDP/Tidak WTP/WTP DPP/WDP/Tidak WTP/WTP DPP/WDP/Tidak Wajar/Disclaimer
Wajar/Disclaimer Wajar/Disclaimer Wajar/Disclaimer Wajar/Disclaimer
Penyebab Opini Tidak WTP: Penyebab Opini Tidak WTP: Penyebab Opini Tidak WTP: Penyebab Opini Tidak WTP: Penyebab Opini Tidak WTP:
(dalam hal opini KAP atas LK Unit (dalam hal opini KAP atas LK Unit (dalam hal opini KAP atas LK Unit (dalam hal opini KAP atas LK Unit (dalam hal opini KAP atas LK Unit Kerja/Satuan Kerja
Kerja/Satuan Kerja bukan WTP, Kerja/Satuan Kerja bukan WTP, Kerja/Satuan Kerja bukan WTP, uraikan Kerja/Satuan Kerja bukan WTP, uraikan bukan WTP, uraikan penyebabnya)
uraikan penyebabnya) uraikan penyebabnya) penyebabnya) penyebabnya)
II BLU dan Non BLU Catatan Hasil permasalahn di Catatan Hasil permasalahn di Catatan Hasil permasalahn di Catatan Hasil permasalahn di Catatan Hasil permasalahn di Reviu/PIPK
(CHR/sample Reviu/PIPK Reviu/PIPK Reviu/PIPK Reviu/PIPK (Uraikan Penyebabnya)
Reviu/PIPK) (Uraikan Penyebabnya) (Uraikan Penyebabnya) (Uraikan Penyebabnya) (Uraikan Penyebabnya)
b Penyebab … … … … …
(uraikan secara … … … … …
ringkas penyebab tiap
butir temuan KAP) … … … … …
Analisis:
1. Analisis apakah terdapat temuan dengan penyebab yang berulang dalam 5 tahun terakhir
2. Identifikasi sub unsur SPIP yang terkait dengan penyebab temuan berulang tersebut (1 tahun terakhir)
Simpulan:
Berdasarkan hasil analisis dokumen …
PM PK PM SPIP
Capaian komponen Pencapaian Tujuan Keandalan Pelaporan Keuangan adalah: B C D
TUJUAN
Menilai keandalan pelaporan keuangan Satuan kerja/unit kerja
A. PENILAIAN MANDIRI
Langkah Kerja
1. Dapatkan Laporan Hasil Audit KAP atas Laporan Keuangan (LK) Satker BLU, untuk 5 tahun terakhir atau CHR/PIPK untuk satker/unit kerja Non BLU
2. Rekapitulasikan perolehan Opini KAP atas LK Satker BLU, dalam 5 tahun terakhir atau permasalah pada CHR/PIPK untuk satker/unit kerja Non BLU
3. Dalam hal Opini KAP atas LK Satker BLU bukan WTP, uraikan penyebab/penjelasan/pengecualian/ ketidakwajaran tersebut atau CHR/PIPK untuk satker/unit kerja Non BLU
4. Dapatkan Laporan hasil Audit KAP atas Sistem Pengendalian Intern (SPI), atau CHR/PIPK untuk satker/unit kerja Non BLU untuk 5 tahun terakhir
5. Uraikan secara ringkas substansi tiap butir temuan dalam Laporan hasil audit KAP atau CHR/PIPK untuk satker/unit kerja Non BLU
6. Uraikan secara ringkas penyebab tiap butir temuan dalam Laporan hasil audit KAP atau CHR/PIPK untuk satker/unit kerja Non BLU
7. Lakukan analisis apakah terdapat penyebab temuan yang berulang dalam 5 tahun terakhir
8. Berdasarkan hasil analisis pada butir 7 di atas, identifikasi subunsur SPIP yang terkait dengan penyebab temuan berulang tersebut
9. Susun simpulan atas langkah kerja 1 sampai dengan 8 sesuai kriteria skor pada Kertas Kerja LEAD III
10. Isikan simpulan di atas pada KK LEAD III
11. Tuangkan hasil pengujian ke dalam Laporan Hasil Penilaian Mandiri Maturitas SPIP
B. PENJAMINAN KUALITAS
Langkah Kerja
1. Dapatkan Laporan Hasil Penilaian Mandiri Maturitas SPIP
2. Dapatkan kertas kerja komponen pencapaian tujuan Keandalan Pelaporan Keuangan (KK 5 dan KK LEAD III), beserta data dukung kertas kerja tersebut
3. Lakukan validasi atas hasil Penilaian Mandiri Maturitas SPIP komponen pencapaian tujuan Keandalan Pelaporan Keuangan dengan melakukan langkah kerja nomor 2 sampai dengan 11 pada langkah kerja P
4. Berdasarkan langkah kerja di atas, lakukan validasi atas simpulan pada Kertas Kerja LEAD III
5. Susun pernyataan bahwa proses dan hasil penilaian mandiri telah dilakukan Penjaminan Kualitas oleh APIP
6. Buat Laporan Hasil Penjaminan Kualitas
PENILAIAN MATURITAS PENYELENGGARAAN SPIP
Unit Kerja/Satuan Kerja/…
Periode Penilaian 01 Juli 20XX-1 sampai dengan 30 Juni 20XX
Indeks KK No. :
KERTAS KERJA PENILAIAN PENCAPAIAN TUJUAN SPIP
Disusun oleh/Tanggal :
TUJUAN 3: PENGAMANAN ASET NEGARA
Direviu oleh/Tanggal :
KK 7 - PENILAIAN PENCAPAIAN TUJUAN PENGAMANAN ASET NEGARA
Disetujui oleh/Tanggal :
Simpulan:
Berdasarkan hasil analisis dokumen ...
Dari sisi keamanan administrasi ...
Dari sisi pengamanan hukum ...
Dari sisi pengamanan fisik ...
Capaian komponen pencapaian tujuan Pengamanan Barang Milik Negara adalah:
PM PK PM SPIP-T
1 Keamanan Administrasi A B B
2 Keamanan Fisik B B C
3 Keamanan Hukum C B D
TUJUAN
Menilai pengamanan aset pada organisasi yang menjadi obyek penilaian.
A. PENILAIAN MANDIRI
Langkah Kerja
1. Dapatkan Laporan Hasil Audit KAP atas Laporan Keuangan (LK) Satker BLU, dan/atau Laporan Keuangan Itjen/Audit BMN, Inventarisasi BMN/Revaluasi BMN/Informasi dari Bagian Keuangan/BMN untuk satker/unit kerja Non BLU untuk 5 tahun terakhir
2. Rekapitulasikan opini Hasil Audit KAP atas Laporan Keuangan (LK) Satker BLU, dan/atau Laporan Keuangan Itjen/Audit BMN, Inventarisasi BMN/Revaluasi BMN/Informasi dari Bagian Keuangan/BMN untuk satker/unit kerja Non BLU untuk 5 tahun terakhir
3. Dalam hal Opini KAP atas LK Satker BLU bukan WTP, uraikan penyebab/penjelasan/pengecualian/ ketidakwajaran tersebut dan/atau Laporan Keuangan Itjen/Audit BMN, Inventarisasi BMN/Revaluasi BMN/Informasi dari Bagian Keuangan/BMN untuk satker/unit kerja Non BLU
4. Identifikasi Opini KAP/CHR dan/atau Laporan Keuangan Itjen/Audit BMN, Inventarisasi BMN/Revaluasi BMN/Informasi dari Bagian Keuangan/BMN untuk satker/unit kerja Non BLU
5. Berdasarkan hasil analisis pada butir 4 di atas, identifikasi subunsur SPIP yang terkait dengan catatan tersebut
6. Dapatkan Laporan hasil Audit KAP atas Sistem Pengendalian Intern (SPI) dan/atau Laporan Keuangan Itjen/Audit BMN, Inventarisasi BMN/Revaluasi BMN/Informasi dari Bagian Keuangan/BMN untuk satker/unit kerja Non BLU untuk 5 tahun terakhir
7. Uraikan secara ringkas substansi tiap butir temuan terkait BMN (jika ada)
8. Uraikan secara ringkas penyebab tiap butir temuan terkait BMN (jika ada)
9. Lakukan analisis apakah terdapat temuan terkait kepemilikan BMN dalam 5 tahun terakhir
10. Berdasarkan hasil analisis pada butir 9 di atas, identifikasi subunsur SPIP yang terkait dengan penyebab temuan tersebut
11. Dapatkan laporan terkait kondisi BMN
12. Hitung persentase BMN dalam kondisi "baik" dibandingkan dengan jumlah total BMN
13. Berdasarkan hasil perhitungan pada butir 12 di atas, dalam hal kondisi BMN belum 100% baik, dapatkan informasi mengenai penyebab kondisi tersebut, serta upaya tindak lanjut yang dilakukan entitas atau upaya entitas untuk meminimalisasi dampaknya
14. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari langkah pada butir 13, identifikasi subunsur SPIP yang terkait kondisi BMN/D tersebut
15. Susun simpulan atas langkah kerja 1 sampai dengan 14 sesuai kriteria skor pada Kertas Kerja LEAD III
16. Isikan simpulan di atas pada KK LEAD III
17. Tuangkan hasil pengujian ke dalam Laporan Hasil Penilaian Mandiri Maturitas SPIP
B. PENJAMINAN KUALITAS
Langkah Kerja
1. Dapatkan Laporan Hasil Penilaian Mandiri Maturitas SPIP
2. Dapatkan kertas kerja komponen pencapaian tujuan Pengamanan Aset Negara (KK 6 dan KK LEAD III), beserta data dukung kertas kerja tersebut
3. Lakukan validasi atas hasil Penilaian Mandiri Maturitas SPIP komponen pencapaian tujuan Pengamanan Aset Negara dengan melakukan langkah kerja nomor 2 sampai dengan 17 pada langkah kerja Penilaian Mandiri
4. Berdasarkan langkah kerja di atas, lakukan validasi atas simpulan pada Kertas Kerja LEAD III
5. Susun pernyataan bahwa proses dan hasil penilaian mandiri telah dilakukan Penjaminan Kualitas oleh APIP
6. Buat Laporan Hasil Penjaminan Kualitas
PENILAIAN MATURITAS PENYELENGGARAAN SPIP
Unit Kerja/Satuan Kerja …
Periode Penilaian 01 Juli 20XX-1 sampai dengan 30 Juni 20XX
KERTAS KERJA PENILAIAN PENCAPAIAN TUJUAN SPIP Indeks KK No. :
TUJUAN 4: KETAATAN PADA PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN Disusun oleh/Tanggal :
KK 8 - PENILAIAN PENCAPAIAN TUJUAN KETAATAN PADA PERATURAN PERUNDANG- Direviu oleh/Tanggal :
UNDANGAN Disetujui oleh/Tanggal :
N Parameter T T-1 T-2 T-3 T-4 Analisis (PM) Analisis (PK) Analisis (PM SPIP-T)
oI Temuan Ketidakpatuhan dalam LHP BPK/ITJEN/BPKP
a Ringkasan … … … … … 1. Analisis berdasarkan kriteria skor 1. Analisis berdasarkan kriteria 1. Analisis berdasarkan
(uraikan secara ringkas … … … … … indikator pencapaian tujuan terkait skor indikator pencapaian kriteria skor indikator
substansi tiap butir temuan … … … … … Temuan Ketidakpatuhan dalam LHP tujuan terkait Temuan pencapaian tujuan terkait
BPK/Itjen/BPKP) BPK-RI; Ketidakpatuhan dalam LHP Temuan Ketidakpatuhan
2. Identifikasi subunsur Struktur dan BPK-RI; dalam LHP BPK-RI;
Proses SPIP yang terkait dengan 2. Identifikasi subunsur Struktur 2. Identifikasi subunsur
… … … … … penyebab temuan tersebut. dan Proses SPIP yang terkait Struktur dan Proses SPIP
dengan penyebab temuan yang terkait dengan
tersebut. penyebab temuan
tersebut.
b Penyebab … … … … …
(uraikan secara ringkas … … … … …
penyebab tiap butir … … … … …
temuan temuan BPK-
RI/Itjen/BPKP) … … … … …
Simpulan
…
Capaian komponen pencapaian tujuan Ketaatan terhadap Perundang-undangan adalah:
PM PK PM SPIP-T
1 Temuan Ketidakpatuhan dalam LHP BPK/ITJEN/BPKP B C D
2 Keterjadian Korupsi Tidak Tidak Ya
Keterangan : A Ya jumlah temuan ketidakpatuhan ≤5 selama 4th berturut dan tidak mempengaruhi opini;
B Tidak jumlah temuan ketidakpatuhan ≤5 selama 3th berturut dan tidak mempengaruhi opini
C jumlah temuan ketidakpatuhan ≤5 selama 2th berturut dan tidak mempengaruhi opini;
D jumlah temuan ketidakpatuhan ≤5 dalam TA terakhir dan tidak mempengaruhi opini;
E jumlah temuan ketidakpatuhan >5 dalam TA terakhir.
TUJUAN
Menilai ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan pada organisasi yang menjadi obyek penilaian.
A. PENILAIAN MANDIRI
Langkah Kerja
1. Dapatkan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK, BPKP, Itjen atas Kepatuhan terhadap Peraturan Perundang-undangan, untuk 4 tahun terakhir
2. Rekapitulasikan temuan BPK, BPKP, Itjen atas Kepatuhan terhadap Peraturan Perundang-undangan, dalam 4 tahun terakhir
3. Uraikan secara ringkas substansi tiap butir temuan Kepatuhan terhadap Peraturan Perundang-undangan
4. Uraikan secara ringkas penyebab tiap butir temuan Kepatuhan terhadap Peraturan Perundang-undangan
5. Lakukan analisis apakah terdapat temuan Kepatuhan terhadap Peraturan Perundang-undangan dengan penyebab yang signifikan yang dapat memengaruhi opini KAP dalam 4 tahun terakhir
6. Berdasarkan hasil analisis pada butir 5 di atas, identifikasi subunsur SPIP yang terkait dengan penyebab temuan signifikan yang dapat memengaruhi opini KAP tersebut
7. Susun simpulan atas langkah kerja 1 sampai dengan 6 sesuai kriteria skor pada KK LEAD III
8. Isikan simpulan di atas pada KK LEAD III
9. Tuangkan hasil pengujian ke dalam Laporan Hasil Penilaian Mandiri Maturitas SPIP
B. PENJAMINAN KUALITAS
Langkah Kerja
1. Dapatkan Laporan Hasil Penilaian Mandiri Maturitas SPIP
2. Dapatkan kertas kerja komponen pencapaian tujuan Ketaatan terhadap Peraturan Perundang-undangan (KK 7 dan KK LEAD III), beserta data dukung kertas kerja tersebut
3. Lakukan validasi atas hasil Penilaian Mandiri Maturitas SPIP komponen pencapaian tujuan Ketaatan terhadap Peraturan Perundang-undangan dengan melakukan langkah kerja nomor 2 sampai dengan 8 pada langkah kerja Penilaian Mandiri
4. Berdasarkan langkah kerja di atas, lakiukan validasi atas simpulan pada kertas kerja LEAD III
5. Susun pernyataan bahwa proses dan hasil penilaian mandiri telah dilakukan Penjaminan Kualitas oleh APIP
6. Buat Laporan Hasil Penjaminan Kualitas