Anda di halaman 1dari 30

EVALUASI

SISTEM PENGENDALIAN
INTERN

KULIAH KE 7
Pengertian Sistem Pengendalian Intern
PP Nomor 60 Tahun 2008 adalah:

suatu proses yang integral pada tindakan dan kegiatan yang


dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan dan seluruh
pegawai untuk memberikan keyakinan memadai atas
tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif dan
efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset
negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-
undangan.
2
Pengertian Sistem Pengendalian Intern

United States General Accounting Office (1999, p.4):

• “An integral component of an organization’s management


that provides reasonable assurance that the following
objectives are being achieved:

• effectiveness and efficiency of operations,

• reliability of financial reporting, and

• compliance with applicable laws and regulations.”

3
KARAKTERISTIK SISTEM
PENGENDALIAN INTERNAL
Sistem Pengendalian Internal (SPI) harus memenuhi
karakteristik sebagai berikut :
1. SPI merupakan suatu proses yang menyeluruh
2. SPI dijalankan oleh manajemen dan orang-orang dalam
entitas
3. SPI memberikan keyakinan yang memadai
4. SPI dirancang untuk mencapai tujuan finansial, operasional,
dan kepatuhan.

4
Unsur SPI
Kerangka sistem pengendalian internal mengacu pada COSO
Internal Control Framework (2009) yang terdiri dari lima unsur,
yaitu:
1. Lingkungan Pengendalian
2. Penilaian Risiko
3. Aktivitas Pengendalian
4. Informasi dan Komunikasi
5. Pemantauan

5
COSO Internal Control Framework
GAMBAR
THE COSO INTERNAL CONTROL INTEGRATED FRAMEWORK

MONITORING

6
Penegakan Integritas dan Etika
Komitmen terhadap Kompetensi
Ps. 4 Kepemimpinan yang Kondusif
Lingkungan Struktur Organisasi yang Sesuai Kebutuhan
Pengendalian Pendelegasian Wewenang & Tanggung Jawab
Kebijakan yang Sehat tentang Pembinaan SDM
Peran APIP yang Efektif
Ps. 13 Hubungan Kerja yang Baik

Identifikasi Risiko
Penilaian Risiko
Analisis Risiko

Reviu atas Kinerja Instansi Pemerintah


Pembinaan Sumber Daya Manusia
Pengendalian Pengelolaan Sistem Informasi
Ps. 18
SPIP Pengendalian Fisik atas Aset
Penetapan & Reviu Indikator & Ukuran Kinerja
Kegiatan
Pemisahan Fungsi
Pengendalian
Otorisasi Transaksi dan Kejadian Penting
Pencatatan yang Akurat dan Tepat Waktu
Pembatasan Akses atas Sumber Daya
Akuntabilitas terhadap Sumber Daya
Ps. 41
Dokumentasi atas Sistem Pengendalian Intern
Informasi &
Sarana Komunikasi
Komunikasi
Sistem Informasi

Pemantauan Pemantauan Berkelanjutan


Pengendalian Evaluasi Terpisah
Intern Ps. 43 Tindak Lanjut 7 7
1. Lingkungan Pengendalian
(Control Environment)
Unsur-unsur lingkungan pengendalian yang wajib
diciptakan dan dipelihara setiap pimpinan adalah:
1. Penegakan integritas dan nilai etika
2. Komitmen terhadap kompetensi
3. Kepemimpinan yang kondusif
4. Struktur organisasi yang sesuai dengan kebutuhan
5. Pendelegasian wewenang dan tanggung jawab yang tepat
6. Pembinaan sumber daya manusia yang baik
7. Peran pengawasan intern yang efektif
8. Hubungan baik antar unit organisasi

8
2. Penilaian Risiko (Risk Assessment)

Pengendalian intern harus memberikan penilaian atas risiko yang


dihadapi unit organisasi baik dari luar maupun dari dalam
mencakup:

1. Identifikasi risiko

2. Analisis risiko

9
Penyebab Timbulnya Risiko
Penyebab timbulnya risiko, diantaranya adalah:
• Perubahan lingkungan operasi
• Personel baru
• Sistem informasi baru atau yang diperbaiki
• Pertumbuhan yang pesat
• Teknologi baru
• Restrukturisasi korporasi atau institusi
• Operasi luar negeri

10
3. Kegiatan Pengendalian
(Control Activities)
Kegiatan pengendalian adalah kebijakan-kebijakan dan
prosedur-prosedur yang diciptakan untuk menghadapi risiko dan
mencapai tujuan organisasi. Agar kegiatan pengendalian efektif
harus tepat, berfungsi secara konsisten sepanjang waktu sesuai
dengan recana, dan biaya yang efektif, komprehensif, layak, dan
berkaitan langsung dengan tujuan pengendalian.

11
4. Informasi dan Komunikasi
(Information and Communication)
• Komunikasi yang efektif harus mengalir ke bawah, menyilang dan
ke atas dalam organisasi, melalui seluruh komponen dan struktur
yang ada.

• Seluruh personel harus dapat menerima pesan yang jelas dari


manajemen puncak sehingga tanggung jawab pengendalian dapat
diperoleh secara serius.

• Mereka harus mengerti ketentuan yang ada dalam sistem


pengendalian intern, seperti halnya bagaimana kegiatan mereka
secara indivual saling berkaitan dengan pekerjaan orang lain.
12
5. Pemantauan (Monitoring)
• Sistem pengendalian intern harus dipantau untuk menilai
kinerja sistem tersebut. Pemantauan dikembangkan baik
melalui kegiatan rutin maupun evaluasi tersendiri atau
kombinasi keduanya.
• Setiap unit organisasi wajib melakukan pemantauan
pengendalian intern secara berkelanjutan melalui pengelolaan
kegiatan rutin, supervisi, pembandingan, rekonsiliasi dan
tindakan lain yang terkait dengan pelaksanaan tugas.

13
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SISTEM
PENGENDALIAN INTERNAL

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi efektifitas pengendalian


internal antara lain:

1. Tata Kelola yang Baik (Good Governance)

2. Risiko

3. Budaya

4. Teknologi

14
Evaluasi Pengendalian Internal
• Evaluasi terhadap pengendalian internal, secara umum,
berkaitan dengan risiko pelaksanaan audit.

• Dalam audit fraud, evaluasi ini lebih diarahkan kepada risiko


yang berkaitan dengan suatu tindak kecurangan (Sudarmo
et.al., 2008). Semakin lemah pengendalian internal suatu
instansi maka dugaan adanya kecurangan akan semakin kuat.

15
Evaluasi Unsur-unsur Sistem
Pengendalian Internal
1. Lingkungan Pengendalian

Lingkungan pengendalian, menetapkan corak suatu organisasi dan


mempengaruhi kesadaran pengendalian pada personil yang melaksanakan
pengendalian tersebut. Lingkungan pengendalian merupakan dasar bagi
unsur pengendalian internal yang lain.

2. Penilaian Risiko

Dalam unsur ini dilakukan pengidentifikasian, analisis dan pengelolaan risiko


untuk mendapatkan indikasi fraud yang berkaitan dengan keuangan.

16
Evaluasi Unsur-unsur Sistem
Pengendalian Internal
3. Kegiatan Pengendalian

Kegiatan pengendalian yang relevan dengan audit fraud dapat


digolongkan sebagai kebijakan dan prosedur yang berkaitan
dengan review kinerja, pengolahan informasi, pengendalian
fisik, dan pemisahan tugas.

17
Evaluasi Unsur-unsur Sistem
Pengendalian Internal
4. Informasi dan Komunikasi
– Kualitas informasi yang dihasilkan oleh sistem akan berdampak
pada kemampuan manajemen dalam mengambil keputusan,
mengolah dan mengendalikan aktivitas instansi serta mencegah
terjadinya tindak kecurangan.
– Komunikasi memberikan pemahaman kepada personil atas peran
dan tanggung jawab mereka berkenaan dengan pengendalian
internal yang diantaranya mencakup cara-cara pelaporan
penyimpangan kepada tingkat yang semestinya dalam organisasi.
– Pembukaan saluran komunikasi membantu memastikan bahwa
penyimpangan dilaporkan dan ditindaklanjuti.
– Komunikasi dapat berbentuk panduan kebijakan, akuntansi,
panduan pelaporan keuangan, dan memorandum.

18
Evaluasi Unsur-unsur Sistem
Pengendalian Internal
5. Pemantauan

Pada beberapa organisasi, auditor intern melakukan


pemantauan melalui evaluasi secara terpisah. Mereka secara
teratur menyampaikan informasi tentang berfungsinya
pengendalian internal serta memfokuskan pada evaluasi
terhadap desain dan operasi pengendalian internal. Mereka
menginformasikan kekuatan, kelemahan, dan rekomendasi
untuk memperbaiki pengendalian internal.

19
Langkah-langkah Evaluasi SPI
1. Penilaian awal atas SPI
a. Analisis menyeluruh (overall analysis) :
• Penelaahan dokumen-dokumen yang tersedia
• Wawancara
• Pengembangan dan pendokumentasian pemahaman awal
• Pengkonfirmasian pemahaman awal tersebut kepada
pejabat/manajemen dalam suatu pertemuan
b. Analisis proses (process analysis) :
• Proses manajemen strategis
• Proses kegiatan utama
• Proses manajemen sumber daya
c. Penilaian awal (initial assessment) :
2. Pengujian terinci atas SPI
3. Tindak Lanjut Hasil Pengujian SPI

20
RISIKO FRAUD
PENGERTIAN FRAUD
IIA (2009)

Segala tindakan ilegal yang dicirikan dengan tipu daya,


penyembunyian, atau pelanggaran kepercayaan untuk untuk
memperoleh uang, properti, atau jasa; untuk menghindari
pembayaran atau kerugian jasa; atau untuk mengamankan
keuntungan pribadi atau bisnis

22
Lingkup Fraud
• Fraud hampir terdapat di setiap lini pada suatu organisasi,
mulai dari jajaran manajemen/pimpinan puncak sampai
jajaran terdepan/pelaksana bahkan sampai pesuruh (office
boy).

• Fraud dapat dilakukan oleh siapa saja, bahkan oleh seorang


pegawai yang tampaknya jujur sekalipun.

23
Kesulitan Mengungkap Fraud
• Fraud sulit ditemukan dan diungkap secara tuntas. Hal ini
disebabkan sulit untuk mengidentifikasi dan membedakan
antara ketidak hati-hatian (carelessness) dan kelemahan
metode pencatatan (poor record keeping) dengan unsur
perbuatan fraud itu sendiri.
• Dalam beberapa kasus, pimpinan organisasi cenderung untuk
menangani kasus fraud secara diam-diam atau bahkan
menutup-nutupinya dari publik, dengan dalih pembinaan
terhadap organisasi.

24
Pemahaman tentang Fraud
Untuk mencapai tujuan, yang harus dipahami mengenai fraud:
1. Terdapat kemungkinan bahwa fraud dan penyalahgunaan telah terjadi
dan mungkin akan terjadi pada suatu organisasi;

2. Konsekuensi riil atas kejadian fraud yang terjadi pada organisasi tidak
dapat diukur hanya dengan kerugian dalam nilai satuan uang;
3. Manusia dan situasi berubah dalam periode tertentu dan sebagian
perubahan itu menambah risiko terjadi fraud;

25
Pemahaman tentang Fraud-2
4. Pengendalian akuntansi internal memainkan peran kritis
dalam menangkal fraud, namun hanya mencerminkan satu
segi dari pencegahan dan pendeteksian;

5. Mengandalkan pada kegiatan eksternal audit sebagai


metode utama dalam mendeteksi fraud tidaklah cukup;

6. Setiap orang di dalam organisasi memiliki peran dalam


mencegah, menangkal, dan mendeteksi fraud.
Peranan SPI Dalam Mencegah Fraud
• “Fitur sistem pengendalian manjemen seperti pengendalian
internal umumnya dianggap sebagai pencegahan utama
fraud…. Dengan demikian, sistem pengendalian internal
potensial mencegah kesalahan dan fraud melalui
pemantauan dan meningkatkan proses pelaporan organisasi
dan keuangan serta memastikan kepatuhan terhadap
peraturan hukum yang terkait.”
Rae dan Submaraniam (2008)

27
Unsur SPI Mencegah Fraud
Cendrowski dan Martin (2007b)

1. lingkungan pengendalian yang layak dan budaya


pengendalian yang positif

2. aktivitas penilaian risiko dapat membantu mengidentifikasi


skema atau pola fraud yang potensial sehingga suatu risiko
terjadinya fraud dapat dikurangi

28
Unsur SPI Mencegah Fraud
Cendrowski dan Martin (2007b)-2
3. prosedur dan kegiatan pengendalian harus disusun
manajemen, dijalankan dan diterapkan secara konsisten
4. Sedangkan informasi dan komunikasi dapat membantu
mencegah fraud dengan dua cara, yaitu arus informasi yang
lengkap dan akurat dapat mengurangi kesempatan
seseorang untuk melakukan fraud dan suatu komunikasi
yang terbuka dapat membantu mendeteksi adanya fraud
secara dini.
LATIHAN-7

• Terlampir

Anda mungkin juga menyukai