I
II
1. Pembuka 1
2. Apa itu Sur vei Penilaian Integritas? 8
3. Outline 12
4. Persiapan Perencanaan Pelaksanaan SPI 14
• Persiapan Tim 16
• Persiapan Teknis 18
5. Pelaksanaan SPI 20
• Mengenal Komponen Integritas Institusi 23
• Pemahaman terhadap Kuesioner dan 27
Faktor Koreksi
• Penentuan Sampel 43
• Pelaksanaan Sur vei 57
• Perhitungan Hasil Sur vei 65
• Langkah Komunikasi 86
6. Tindak Lanjut SPI 88
1
Daftar Isi
Selama ini
jika Anda
mendengar
terkait tindak
korupsi, apa
yang ada di
dalam pikiran
Anda?
Apakah terkait dengan tindak korupsi yang sering
muncul di televisi? Apakah Anda memikirkan
terkait tindakan penyidikan yang dilakukan Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK)? Atau mungkin
terkait
dengan suatu institusi ter tentu?
22
Penger tian terkait korupsi memang sangat luas Rendahnya integritas baik di tingkat organisasi
dan beragam. Tanpa kita sadari, tindakan sekecil maupun individu dapat dikategorikan sebagai
datang terlambat atau berbohong pada rekan permasalahan yang mendasar karena integritas
kerja juga tetap merupakan bentuk korupsi. Saat sendiri berasal dari dalam diri setiap individu.
ini di negeri kita, persoalan terkait tindak korupsi Pendekatan pemberantasan korupsi melalui upaya
telah menjadi berita yang terus menerus muncul membangun integritas perlu digalakkan, karena
dan menciptakan sikap skeptis dari publik terkait tanpa memperbaiki integritas, sebaik apapun
persoalan ini. Masyarakat mulai berpikir bahwa sistem yang diterapkan akan terus muncul kolusi.
mengambil dana sisa terkait pengadaan bukanlah Kehadiran integritas di level individu, organisasi,
persoalan besar dan memberikan uang pelicin dan nasional merupakan per tahanan terbaik untuk
ketika mengurus administrasi pemerintahan mencegah terjadinya korupsi. Di Indonesia upaya
merupakan hal yang biasa, karena mereka berpikir tersebut sudah muncul, diinisiasi oleh berbagai
bahwa banyak hal terkait korupsi yang lebih besar Kementerian/ Lembaga/ Pemerintah Daerah (K /L
daripada itu. / PD)
7
Apa Itu
Survei
Penilaian
Integritas?
Penilaian integritas adalah penilaian yang
dilakukan kepada suatu insititusi dengan
mengkombinasikan pendekatan persepsi dan
pengalaman baik secara langsung maupun tidak
langsung dan diwakili oleh pegawai/pejabat publik
dalam melaksanakan tugas secara transparan,
akuntabel, dan antikorupsi.
8
Tujuan Meningkatkan kesadaran Risiko Korupsi dan
Perbaikan Sistem Antikorupsi
Sekilas Kegiatan
9
9
Apa Itu Sur vei Penilaian
penilaian integritas
Integritas
berbentuk
merupakan
sur vei
Survei
yang telah dikembangkan oleh KPK sejak
20 07. Setelah dilakukan percobaan terkait
Sur vei Penilaian Integritas di tahun 2017 dan
10
10
Apa saja Siapa saja
yang dapat yang dapat
dinilai dari berpartisipasi
SPI? dalam SPI?
Budaya Pengelolaan Pegawai
Antikorupsi SDM yang bekerja dalam institusi
Budaya dalam institusi Tindakan dan sikap yang
terkait dengan tindakan ada di dalam pengelolaan
antikorupsi Pengguna
pegawai di suatu institusi
Layanan
dari suatu institusi
Pengelolaan Sistem
Anggaran Antikorupsi Narasumber
Pengelolaan aliran dana Sistem pencegahan Ahli
dalam suatu institusi tindakan korupsi dalam terkait isu korupsi
suatu institusi
11
Persiapan
1 Pelaksanaan SPI
Apa yang harus dipersiapkan untuk menjalankan SPI?
Pelaksanaan SPI
Bagaimana langkah
2 pelaksanaan SPI?
Outline
Buku ini diharapkan dapat berguna untuk
membantu Anda untuk melaksanakan Sur Tindak Lanjut
vei Penilaian Integritas dan menumbuhkan nilai- Hasil SPI
nilai integritas dalam institusi Anda. Secara
umum, buku ini akan dibagi ke dalam 3 (tiga)
bagian yaitu bagian persiapan, bagian
3 Apa yang dapat
dilakukan terkait hasil dari
SPI?
pelaksanaan sur vei, dan bagian tindak lanjut.
12
13
1
Persiapan
Perencanaan
Pelaksanaan
SPI
14
15
Apa yang
Dilakukan
Pada Persiapan
Tahap
Teknis terkait
Pelaksanaan
Survei
Mempersiapkan
16
16
Sur vei Penilaian Integritas merupakan sur vei • Membentuk suatu tim di luar bagian yang
yang akan diadakan oleh institusi dan hasil dari sudah ada dalam institusi untuk menjadi
sur vei ini akan berguna pula untuk institusi. penanggung jawab. Contoh:
mengambil sumber daya dari bagian
Dalam pelaksanaannya, sur vei ini Hubungan Masyarakat, bagian Penelitian dan
akan membutuhkan beberapa pihak internal dari Pengembangan, dan bagian Administrasi.
institusi yang ber fungsi untuk menjadi
penggerak agar sur vei ini dapat berjalan dengan
baik. Maka itu, sangat disarankan untuk institusi
TIPS
agar dapat membentuk sebuah tim yang ber
tanggung jawab untuk menjalankan sur vei ini. Berikut adalah beberapa tips yang Anda dapat
Ada dua cara yang dapat dilakukan oleh institusi gunakan untuk memudahkan pembentukan tim:
untuk memiliki tim yang ber tanggung jawab 1. Tentukan jumlah yang dibutuhkan untuk tim
untuk pelaksanaan sur vei ini: penanggung jawab SPI
2. Tentukan peran yang dibutuhkan untuk
• Menunjuk suatu bagian untuk pelaksanaan SPI
menjadi penanggung jawab, seper ti bagian 3. Tentukan tanggung jawab dari masing-masing
inspektorat peran
/ pengawasan internal. Namun apabila bagian
inspektorat / bagian pengawasan dalam
institusi Anda terlalu kecil, Anda dapat
menggunakan cara kedua.
Persiapan
Teknis
Setelah membentuk tim, maka yang perlu
dilakukan adalah persiapan teknis pelaksanaan
sur vei. Untuk pelaksanaan teknis, terdapat 3 (tiga)
pekerjaan utama yang harus dilakukan, antara
lain:
Menyusun
Anggaran Biaya
Saat sudah menyusun tim untuk melakukan Sur
vei Penilaian Integritas, ada baiknya untuk menentukan
anggaran terkait pelaksanaan Sur vei Penilaian Integritas
ini. Penyusunan anggaran perlu dilakukan agar dapat
dimasukan ke dalam pengajuan anggaran untuk rencana
anggaran di tahun berikutnya, ketika sur vei
hendak dijalankan.
18
Menentukan
Langkah
Pelaksanaan
Pekerjaan
Menentukan waktu berjalannya sur vei dan tim
lapangan. Tim dapat membuat timeline pekerjaan
agar dapat menyelesaikan pekerjaan secara tepat
waktu, dan mengkaji kembali tim lapangan yang
dapat dibentuk. Tim lapangan dapat ditentukan
oleh tim penanggung jawab: tim penanggung
jawab dapat menunjuk pihak ketiga untuk
menjalankan teknis sur vei ini. Koordinasi
dengan Pihak
KPK
Dalam pelaksanaan pekerjaan ini, insitusi
dapat menghubungi pihak KPK jika mengalami
kebingungan atau merasa tidak yakin terkait
pelaksanaan sur vei ini.
19
2
Pelaksanaan
SPI
20
20
21
Melakukan
Survei
Penilaian
Integritas
Dalam bagian ini, terdapat 6 (enam) langkah yang dapat
dilakukan oleh institusi terkait dengan pelaksanaan
Sur vei Penilaian Integritas.
22
22
1.
Dalam Sur vei Penilaian Integritas yang
akan dilakukan serentak oleh institusi, terdapat
empat
Mengenal Komponen komponen penting yang akan membentuk indeks
Indeks Integritas
24
Berdasarkan penjelasan terkait komponen
penilaian integritas, maka dapat disimpulkan
Data Primer
bahwa indeks integritas institusi dibentuk dari Internal
penggabungan tingkat integritas lembaga yang Eksternal
dinilai dari perspektif masyarakat, pegawai di K Eksper
/L / PD tersebut, dan narasumber ahli ser ta
laporan pengaduan dan LHKPN (Laporan Hasil
Kekayaan Pejabat Negara) yang masuk selama Data Sekunder
setahun terakhir. Faktor Koreksi
25
Ketika sudah dilakukan sur vei dan
didapatkan data-data tersebut, maka hasilnya akan
dihitung untuk mendapatkan indeks integritas
institusi. Cara mendapatkan indeks integritas
tersebut adalah dengan menggunakan formulasi
komponen indeks integritas institusi yang
berbentuk sebagai
berikut:
Indeks Indeks Indeks
Penilaian + Penilaian + Penilaian -
Internal Eksternal Eksper
Pengarahan
Instansi
Sebelum
Survei
2.
Pemahaman Terhadap
Kuesioner Dan Faktor
Koreksi
Dalam setiap kuesioner Sur vei Penilaian KETERANGAN UMUM
Integritas akan terdapat 3 (tiga) bagian besar yaitu Berisi mengenai keterangan tempat
terkait keterangan umum, keterangan responden, dilaksanakannya sur vei dan nama inter viewer
dan penilaian integritas. / pewawancara.
KETERANGAN RESPONDEN
Berisi mengenai keterangan data diri dan informasi
terkait responden yang menjawab per tanyaan
dalam kuesioner ini.
PENILAIAN INTEGRITAS
Berisi mengenai komponen-komponen yang akan
dinilai dalam sur vei dan isinya akan
tergantung pada jenis kuesioner yang ada.
27
Pemahaman Terhadap Kuesioner Dan Faktor Korek
si
28
A.
INTEGRITAS INTERNAL
Integritas internal dimaknai sebagai tingkat
integritas organisasi publik yang dinilai oleh
pegawai yang bekerja dalam organisasi. Integritas
internal dibentuk oleh 4 (empat) indikator yang
ada dalam kuesioner untuk pihak Internal, yaitu
budaya organisasi, sistem antikorupsi, pengelolaan
sumber daya manusia, dan pengelolaan anggaran.
29
Dalam kuesioner terkait Sur vei Penilaian
Integritas, akan terdapat beberapa blok per
tanyaan yang memudahkan Anda untuk menger ti
dimensi yang membentuk kuesioner. Berikut
adalah pembagian
blok yang dibuat terkait kuesioner internal.
BLOK I
Pengenalan Tempat BLOK VII Persepsi
KETERANGAN dan Pengalaman
BLOK II UMUM tentang Pengelolaan
Identitas Petugas Anggaran
BLOK III KETERANGAN BLOK VIII
Karakteristik Responden RESPONDEN Lainnya: lokus resiko
korupsi, program
BLOK IV Persepsi pencegahan korupsi, dll.
dan Pengalaman
tentang Budaya BLOK IX
Organisasi Catatan
BLOK V Persepsi
dan Pengalaman
tentang Sistem
Antikorupsi
BLOK VI Persepsi
dan Pengalaman
Pengelolaan Sumber PENILAIAN
Daya Manusia INTEGRITAS
INTERNAL
Pemahaman Terhadap Kuesioner Dan Faktor Korek
si
PENJELASAN:
BLOK I: PENGENALAN TEMPAT
Blok ini merupakan blok yang membahas terkait diadakan dalam institusi tersebut; mulai dari bentuk
latar
kegiatan hingga kegiatan tindak lanjut yang diketahui.
belakang institusi yang akan dinilai; mulai dari
tingkatannya (pusat atau daerah) hingga nama institusi BLOK VI: PERSEPSI DAN PENGALAMAN
maupun unit kerja. PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA
Dalam blok ini akan dibahas terkait persepsi dan
BLOK II: IDENTITAS PETUGAS
pengalaman tentang pengelolaan pegawai dalam institusi
Identitas petugas merupakan blok yang berisi tentang
yang sedang disur vei.
data diri dari petugas yang ber tindak sebagai inter
viewer. BLOK VII: PERSEPSI DAN PENGALAMAN
TENTANG PENGELOLAAN ANGGARAN
BLOK III: KARAKTERISTIK RESPONDEN
Blok ini membahas terkait pengelolaan anggaran dalam
Data diri terkait responden yang mengisi kuesioner akan
institusi; termasuk untuk menilai penyelewengan anggaran
dibahas pada blok ini.
dalam institusi tersebut.
BLOK IV: PERSEPSI DAN PENGALAMAN
TENTANG BUDAYA ORGANISASI BLOK VIII: LAINNYA
Jumlah per tanyaan pada blok ini hanya sedikit
Pada blok ini akan dibahas terkait persepsi dan
dan hanya membahas terkait inovasi terkait pemberantasan
pengalaman responden tentang budaya organisasi di
korupsi yang sebaiknya dilakukan untuk menghindari dan
bagian atau unit kerja di institusi ter tentu.
memberantas tindakan korupsi dalam institusi.
BLOK V: PERSEPSI DAN PENGALAMAN
BLOK IX: CATATAN
TENTANG SISTEM ANTIKORUPSI
Blok ini akan membahas terkait sistem antikorupsi
yang
Penilaian integritas internal dilakukan untuk atasan yang tidak semestinya, dan lain-lain. Dalam
mengukur persepsi dan pengalaman pegawai kuesioner terkait integritas internal, berdasarkan
tentang korupsi menyangkut tugas pokok 4 (empat) komponen yang dimiliki, terdapat
dan fungsi K /L /PD yang berhubungan variabel-variabel penyusun indikator sebagai
dengan gratifikasi, pengembangan sumber daya berikut:
manusia,
pengelolaan dana yang tidak tepat, perintah
INTEGRITAS
ORGANISASI
INTEGRITAS
KERJA PEGAWAI
PENGELOLAAN
PENGELOLAAN SDM
ANGGARAN
Seleksi penerimaan pegawai -> R601 Penyelewengan anggaran -> R701,
Sistem penilaian kinerja yang objektif -> R702, R703, R704
R602 Praktik perjalanan dinas fiktif -> R705
Paktik suap & unsur balas budi Praktik pemotongon honor -> R706
dalam peningkatan karir pegawai ->
R603
Paktik suap & unsur balas budi dalam
peningkatan kualitas pegawai -> R604
B.
INTEGRITAS EKSTERNAL
Penilaian integritas eksternal dilakukan dari sudut
pandang masyarakat sebagai pengguna layanan
publik. Integritas eksternal didefinisikan sebagai
sejauh mana pegawai sebagai penyedia layanan
publik melaksanakan tugas secara transparan,
akuntabel, dan bebas korupsi. Terdapat 3 (tiga)
komponen variabel yaitu transparansi, sistem
antikorupsi, dan integritas pegawai.
SISTEM ANTIKORUPSI
Meliputi kampanye antikorupsi, sanksi
perilaku korupsi, dan tindak lanjut pengaduan
Untuk kuesioner eksternal, terdapat 7 (tujuh)
blok yang membentuk kuesioner, dengan dimensi
yang dinilai akan terkait dengan transparansi dan
akuntabilitas.
BLOK I
Pengenalan Tempat BLOK V Persepsi
KETERANGAN
BLOK II UMUM dan Pengalaman
Identitas Petugas tentang Akuntabilitas
Pegawai
BLOK III KETERANGAN
Karakteristik Responden RESPONDEN BLOK VI
Lainnya: lokus resiko
BLOK IV Persepsi dan korupsi, program
Pengalaman tentang pencegahan korupsi, dll.
Transparansi/ PENILAIAN
Keterbukaan dan INTEGRITAS BLOK VII
Akuntabilitas INTERNAL Catatan
Pelayanan
PENJELASAN:
BLOK I: PENGENALAN TEMPAT BLOK V: PERSEPSI DAN PENGALAMAN
Blok ini merupakan blok yang membahas terkait TENTANG AKUNTABILITAS PEGAWAI
latar
belakang institusi yang akan dinilai; mulai dari Jika pada blok sebelumnya pembahasan lebih fokus
tingkatannya (pusat atau daerah) hingga nama institusi terkait persepsi dan akuntabilitas proses pelayanan, maka
maupun unit kerja. dalam blok ini yang dibahas adalah terkait pegawai dalam
institusi tersebut yang memberikan pelayanan.
TRANSPARANSI DAN
AKUNTABILITAS INTEGRITAS PEGAWAI
PELAYANAN
SISTEM
TRANSPARANSI INTEGRITAS PEGAWAI
ANTIKORUPSI
Adanya transparansi -> R401 Kampanye/imbauan antikorupsi -> R406 Budaya Kejujuran -> R501
Prosedur pelayanan/perizinan -> R402 Sistem pencegahan korupsi -> R407 Bebas dari kepentingan pribadi -> R502
Bebas dari pengistimewaan orang / Hukuman bagi para pelaku korupsi -> Bebas dari penyalahgunaan wewenang -> R503
kelompok ter tentu -> R403 R408 Pelayanan yang baik dan efektif -> R504
Bebas dari diskriminasi identitas/ Mekanisme dan pelindungan whistle Bebas dari penerimaan suap -> R505, R506,
golongan -> R405 blower -> R409, R410 R507, R508, R509, R510, R511
Responsif terhadap laporan korupsi ->
R411, R412
C.
PENILAIAN EKSPER
Sur vei kepada eksper ini dilakukan untuk
menilai
2 (dua) komponen yaitu transparansi dan sistem
antikorupsi. Penilaian ini dilakukan kepada para
eksper karena mereka adalah orang-orang yang
dianggap menger ti secara komprehensif terkait
masalah integritas, korupsi, dan lain-lain.
BLOK I
Pengenalan Tempat BLOK V
KETERANGAN Lainnya: lokus resiko
BLOK II UMUM
Identitas Petugas korupsi, program
pencegahan korupsi, dll.
BLOK III KETERANGAN
Karakteristik Responden RESPONDEN BLOK VI
Catatan
BLOK IV Persepsi dan
Pengalaman tentang
Transparansi/ PENILAIAN
Keterbukaan dan INTEGRITAS
Akuntabilitas INTERNAL
Pelayanan
PENJELASAN:
BLOK I: PENGENALAN TEMPAT BLOK V: LAINNYA
Blok ini merupakan blok yang membahas terkait
latar Bagian ini akan menilai secara umum terkait integritas
pegawai dalam suatu instansi dan tindakan pemberantasan
belakang institusi yang akan dinilai; mulai dari
dan pencegahan yang harus dilakukan.
tingkatannya (pusat atau daerah) hingga nama institusi
maupun unit kerja.
BLOK VI: CATATAN
Blok ini membahas terkait tindakan pencegahan dan upaya
BLOK II: IDENTITAS PETUGAS
pemberantasan yang merupakan masukan dari respoden
Identitas petugas merupakan blok yang berisi tentang
eksternal.
data diri dari petugas yang ber tindak sebagai inter
viewer.
TRANSPARANSI DAN
SISTEM ANTIKORUPSI
LAPORAN PENGADUAN
Laporan pengaduan yang digunakan adalah
laporan pengaduan masyarakat dari periode
sebelumnya terkait kasus korupsi. Sebagai
contoh, dalam SPI yang dilakukan KPK untuk
tahun 2017 pada 36 KLPD, digunakan laporan
pengaduan yang diterima KPK selama
FAKTOR KOREKSI tahun
2016.
42
3 . Penen tuan Sampel
Dalam menentukan sampel, terdapat
beberapa langkah yang harus dilalui. CAKUPAN
1.
3.
KERANGKA
SAMPEL
4.
PENENTUAN
TARGET SAMPEL
43
Penentuan Sampel
1.
CAKUPAN RESPONDEN
Pada bagian sebelumnya telah dikatakan bahwa keter wakilan populasi. Penentuan
pengambilan data dalam Sur vei Penilaian lokus sur vei sebaiknya meliputi syarat
Integritas ini akan dibagi menjadi pengambilan berikut:
data primer dan data sekunder. Untuk mengambil • Unit-unit utama dalam rangka pencapaian
data primer, Anda memerlukan penentuan sampel visi dan misi organisasi;
agar hasil yang didapatkan dapat menunjukkan • Memiliki dampak berar ti
keter wakilan data dan dapat dianggap valid. pada penciptaan kepercayaan publik jika
Sebelumnya, mari menger ti terlebih dahulu dilakukan perbaikan dalam konteks
terkait cakupan pengambilan data primer dari pencegahan korupsi (anggaran terbesar,
Sur vei Penilaian Integritas ini. jumlah pengguna layanan besar, memiliki
kerentanan korupsi tinggi dari data
CAK U PAN PUSAT temuan BPK /BPKP dan
Lokus sur vei pada K /L adalah unit yang penindakan penegak hukum dll)
terkait dengan pihak eksternal dalam rangka 2. Unit di daerah dapat merupakan unit yang
pelaksanaan tugas / pekerjaan. terkait dengan pekerjaan umum; bidang
perhubungan; kesehatan / pendidikan;
pendapatan daerah (Samsat); PTSP
CAKUPAN DAERAH
(Pelayanan Terpadu Satu Pintu); maupun
pengadaan.
1.
L
o
k
u
Penentuan Sampel
1.
CAKUPAN RESPONDEN
s n
t
s u
u k
r a
n
v
e o
i l
e
s h
e
b s
e e
n t
a i
r a
n p
y
a i
n
d s
i t
t a
e n
Penentuan Sampel
1.
CAKUPAN RESPONDEN
s r
i k
a
d n
a
e
r
a
h
s
e
n
d
i
r
i
b
e
r
d
a
s
a
Penentuan Sampel
2.
TARGET RESPONDEN
RESPONDEN
INTERNAL
PELAYANAN
LOKET
RESPONDEN
EKSTERNAL
TARGET
RESPONDEN
NON LOKET
(STAKEHOLDER)
EKSPER/ AHLI
3.
KERANGKA SAMPEL
PROBABILITY
Untuk menentukan kerangka sampel, berikut
SAMPLING
adalah sedikit penjelasan terkait metode sampling
Metode ini merupakan metode
yang dapat digunakan untuk menentukan sampel
pengambilan sampel secara
Sur vei Penilaian Integritas.
random atau acak. Dengan cara
pengambilan sampel ini. Seluruh
anggota populasi diasumsikan
memiliki kesempatan yang sama
untuk terpilih menjadi sampel
penelitian.
METODE
SAMPLING
NON- PROBABILITY
SAMPLING
Metode pengambilan sampel
yang tidak dipilih secara acak.
Unsur populasi yang terpilih
menjadi sampel bisa disebabkan
karena kebetulan atau karena
faktor lain yang sebelumnya
sudah direncanakan.
Menurut Anda, mana metode yang dapat
digunakan untuk mendapatkan sampel responden
untuk Sur vei Penilaian Integritas?
*) tidak diharuskan.
Pada Sur vei Penilaian Integritas yang
dilakukan KPK pada tahun 2017, terdapat kerangka
sample yang digunakan oleh KPK.
BEST PRACTICE
(1−𝑝𝑝𝑝.𝐷𝐷𝐷𝐷𝐷𝐷𝐷𝐷𝐷𝐷𝐷.𝐷𝐷𝑍2
Didapatkan maksimal target responden sebesar
sekitar 60.
BEST PRACTICE
Survei
Responden dapat langsung
mengisikan jawaban pada media
Ketika institusi Anda sudah menger ti yang disediakan
terkait pengambilan sampel, maka sur vei siap
dilaksanakan melalui tahap pengumpulan data.
Pengumpulan data dibagi menjadi dua berdasarkan
jenis data, yaitu data primer dan data sekunder.
Pengambilan data primer dilakukan dengan
metode wawancara langsung kepada responden
dan pengambilan data sekunder melalui
pemeriksaan laporan. Dalam pelaksanaan
pengumpulan data primer, akan terdapat
pewawancara dan responden yang akan di
wawancara.
57
Pelaksanaan Sur ve
i
Ketika hendak melakukan sur vei, hal yang tim terkait sampel responden dan kuesioner juga
paling mendasar yang perlu dipersiapkan adalah menjadi hal penting untuk dilakukan agar seluruh
rapat koordinasi. Entah melalui pihak eksternal tim memiliki perspektif yang sama berdasarkan
yang ditunjuk oleh K /L /PD, atau pihak buku panduan yang telah disususn ini sebelum
ketiga yang ditunjuk, maupun dibantu oleh BPS, melaksanakan sur vei.
pelaksanaan sur vei membutuhkan koordinasi
dengan berbagai pihak terkait dalam Untuk pengambilan data di lapangan, terdapat
pelaksanaannya. Penunjukkan orang yang dua metode wawancara langsung yang biasanya
ber tanggung jawab sebagai penanggung sering dilakukan yaitu Computer Assisted
jawab secara keseluruhan dan di setiap komponen Personal Inter view atau Paper Assisted Personal
perlu dilakukan. Inter view. Apa perbedaan keduanya?
60
Setelah memilih alat apa yang akan digunakan
untuk wawancara, maka persiapan tim untuk
pelaksanaan sur vei perlu dilakukan. Ada 2 tahapan
besar terkait persiapan yang perlu diperhatikan
PELAKSANAAN
sebelum pelaksanaan sur vei.
INTERNAL
• Memahami • Melakukan
kuesioner • Datang ke unit layanan
konfirmasi daf tar
• Koordinasi dengan pegawai • Melakukan penarikan sampel
KPK terkait • Melakukan • Mengumpulkan pegawai untuk
responden eksper konfirmasi daf tar pelaksanaan sur vei
• Menyiapkan daf tar pelanggan non loket
EKSTERNAL
pegawai • Melakukan
• Menyiapkan daf tar konfirmasi daf tar • Mengunjungi loket / layanan
pelanggan non loket pelanggan loket • Melakukan penarikan sampel
• Menyiapkan daf tar • Pelaksanaan sur vei
pelanggan loket
Pelaksanaan Interview
1. Perlunya pemahaman etika wawancara. Terdapat minimal 3 (tiga) etika dasar wawancara
yang harus diingatkan K /L /PD kepada petugas lapangan, mengingat materi dalam sur vei
ini
merupakan materi dengan tema yang cukup sensitif
a. Mampu memberikan
penjelasan yang cukup b. Menjaga kerahasiaan identitas
responden (anonymity) c. Menjaga kerahasiaan jawaban dan
mengenai maksud dan tujuan memastikan jawaban hanya
survei (informed consent) digunakan untuk kepentingan survei
(confidentiality)
2. Pihak K /L /PD juga perlu mengingatkan petugas lapangan untuk memiliki keterampilan dan
cara bijak menghadapi berbagai sikap dan perilaku responden; khususnya responden eksternal
dan
eksper.
a. kesabaran,
Selalu gunakan kecerdikan,
dan keramahan b. Pahami bahasa tubuh responden.
Jangan mengarahkan atau c. Apabila jawaban responden masih
selama wawancara kurang lengkap atau belum tepat,
memberi tanggapan terhadap maka lakukan probing
jawaban responden
Quality Control
Quality control dilakukan agar kualitas dari 2. Melakukan obser vasi dan ikut turun
hasil Sur vei Penilaian Integritas ini akan tetap ke lapangan untuk melihat proses
terjaga. Terdapat beberapa langkah quality control pengambilan data.
yang dapat dilakukan oleh pihak K /L /PD, antara
lain: Diharapkan dengan dilakukannya quality control
ini, maka hasil Sur vei Penilaian Integritas
1. Menghubungi narasumber yang menjadi dari lembaga merupakan hasil yang valid dan dapat
responden sur vei untuk memastikan bahwa diper tanggung jawabkan.
data yang dimasukan sudah benar.
Coding, Data Entry, Data Processing, d
Analisa Data
Coding dan data entr y merupakan mempermudah proses perhitungan dan analisa
metode memasukan data ke dalam sistem data. Untuk data processing dan analisa data, akan
atau program untuk diolah. Setelah data dibahas dalam bagian selanjutnya.
diolah, maka akan didapatkan tabulasi data,
yang akan
5 . Perhit
Hasil Survei
ungan
Formula dari perhitungan Sur vei Indeks Indeks Indeks
Penilaian
Integritas adalah sebagai berikut:
Penilaian + Penilaian + Penilaian -
Internal Eksternal Eksper
Indeks Integritas
Institusi = Faktor Laporan
Laporan
65
Perhitungan Hasil Sur ve
i
LANGKAH #1
Jenis-jenis Variabel dan Cara Perhitungannya
LANGKAH #2
LANGKAH #3
Perhitungan Skor Indeks Integritas
Langkah per tama yang akan dilakukan untuk memodifikasi nilai-nilai yang telah ada
proses perhitungan adalah melakukan untuk memudahkan proses analisis lebih lanjut.
transformasi
variabel. Transformasi variabel adalah
proses
VARIABEL LANGSUNG
Dalam penyusunan Indeks Integritas, terdapat variabel langsung yang langsung dapat
dihitung dari indeksnya. Akan terdapat per tanyaan-per tanyaan dengan skala 1- 6, dan
skala
tersebut akan langsung dihitung ke dalam perhitungan indeks.
VARIABEL KOMPOSIT
Dalam penyusunan Indeks Integritas, proses transfomasi yang dilakukan lebih kepada
penyetaraan skala masing-masing variabel penyusun menjadi skala 1- 6. Proses transformasi
ini tidak dilakukan pada semua variabel penyusun, tetapi difokuskan pada variabel komposit
yang merupakan gabungan dari dua atau lebih butir per tanyaan. Untuk lebih memudahkan,
mari masuk ke dalam contoh.
Perubahan variabel komposit akan mengikuti
langkah-langkah berikut:
1.
VARIABEL ASAL VARIABEL ASAL VARIABEL
Pada per tanyaan R401 pada kuesioner internal, (R401A) (R401B) KOMPOSIT
terdapat dua bagian yaitu bagian A dan B. Maka, Kategori Jawaban Kategori Jawaban Skor Total
hal per tama yang perlu Anda lakukan adalah
1 1 2
menjumlahkan skor pada variabel bagian A dan
variabel bagian B. 2 5 7
3 4 5
4 2 8
5 1 6
6 6 12
2.
Selanjutnya, akan dilakukan kategorisasi ulang. INTERVAL SKOR
VARIABEL KOMPOSIT KATEGORI BARU
Kategorisasi ulang adalah penempatan kembali total skor
1-2 1
hasil variabel komposit ke dalam skala
1- 6. Dari hasil penjumlahan variabel komposit pada 3-4 2
tahapan sebelumnya, Anda telah menemukan skor terendah 5-6 3
yang adalah 2 dan skor ter tinggi sebesar
7-8 4
12.
9-10 5
16-20 4
Per tanyaan nomor R503 terdiri dari 3 21-25 5
bagian. Maka setelah melalui perhitungan
seper ti di langkah 1, akan didapatkan rentang 26-30 6
8 4
Dapat disimpulkan bahwa proses transformasi
variabel indeks ini terdiri dari 3 (tiga) langkah 6 3
VARIABEL PENGALAMAN
VARIABEL
Untuk variabel yang berkaitan dengan aspek ASAL (R405B) VARIABEL BARU
pengalaman (variabel dengan jawaban ‘pernah’ atau 1 1
‘tidak pernah’), berlaku prinsip ‘one is too many ’.
2 1
Ar tinya, setiap terdapat kejadian yang berkaitan
dengan pelanggaran integritas dan/ atau korupsi, 3 1
AHP
Analytical Hierarchy Process (AHP) adalah suatu model perhitungan statistik yang berguna
untuk menguraikan masalah dari berbagai faktor yang kompleks menjadi suatu susunan
yang tampak lebih terstruktur dan sistematis. Terdapat 3 (tiga) prinsip dasar meliputi:
• Dekomposisi
• Perbandingan penilaian / per timbangan
• Sintesa prioritas
Metode AHP hanya dilakukan oleh para ahli dan dilakukan untuk pembobotan Dimensi dan
Sub Indikator dalam Penilaian Integritas, sedangkan bobot Indikator dan Variabel dihitung
menggunakan metode PC A.
LANGKAH #2 Bobot Indeks Integritas berdasarkan metode
AHP maupun PC A
PCA
Principal Component Analysis (PC A) adalah sebuah tata cara perhitungan statistik
untuk melakukan analisis multivariat yang berguna untuk membangun variabel-variabel baru
yang merupakan kombinasi linear dari variabel-variabel aslinya. Variabel-variabel asli yang
saling berhubungan akan diubah menjadi variabel-variabel baru yang tidak saling
berhubungan dengan cara mereduksi sejumlah variabel tersebut sehingga mempunyai
dimensi yang lebih kecil namun dapat menerangkan sebagian besar keragaman aslinya.
Banyaknya komponen utama yang terbentuk sama dengan banyaknya variabel asli.
Syarat yang perlu dilakukan sebelum menggunakan pembentukan bobot dengan metode
PC A
adalah:
• Kaiser-Mayer- Olkin Measure of Sampling Adequacy ≥
0,6
• Eigen value >
1
• Loading Factor ≥
0,4
• Total Variance Explained ≥
60%
AHP dan PC A telah dihitung dan hasil AHP dan PC A berdasarkan perhitungan
ditentukan oleh pihak KPK, namun jika Anda KPK. Untuk nilai AHP dan PC A terbaru,
merasa ingin menger ti lebih lanjut terkait AHP silahkan untuk berkoordinasi dengan KPK.
dan PC A, Anda dapat mengacu pada buku
statistik. Berikut adalah
0,2849
0,2
INTERNAL
INTEGRITAS Variabel Langsung R501 0,2208 Kuesioner yang digunakan dalam pelaksanaan SPI
PEGAWAI R502 0,2193
(0,3407)
R503 0,2065 ini dapat diunduh di kpk.go.id.
R504 0,2055
R505 0,1479
Variabel Komposit
Variabel Pengalaman
Jika Anda sudah mengetahui bobot-bobot Indeks Integritas Kumulatif=
tersebut, maka Anda dapat memasukan angka- 0,4189 x Indeks Internal + 0,2962 x Indeks
angka tersebut ke dalam rumus-rumus yang Eksternal
ter tera di bawah ini. + 0,2849 x Indeks Eksper t – 0,2 x (1/3
(persentase laporan pengaduan) + 1/3 (persentase
laporan kepatuhan) + 1/3 (persentase pengarahan)
PERHITUNGAN SKOR
INTEGRITAS EKSPER
Indeks Penilaian Eksper= 0,1032 x penilaian tentang objektifitas pengadaan
0,0992 x penilaian tentang keberadaan suap barang dan jasa
+ +
0,0997 x penilaian tentang keberadaan pungli 0,0989 x penilaian tentang objektifitas kebijakan
+ SDM
0,1024 x penilaian tentang transparansi layanan +
publik 0,1028 x penilaian tentang mekanisme pengaduan
+ korupsi
0,0962 x penilaian tentang keberadaan calo pada +
layanan publik 0,0966 x penilaian tentang mekanisme pencegahan
+ korupsi
0,1015 x penilaian tentang transparansi anggaran +
+ 0,0995 x penilaian tentang integritas pegawai
Faktor koreksi dihitung dengan memanfaatkan 3
(tiga) data sekunder, yaitu laporan pengaduan,
laporan kepatuhan LHKPN* dan jumlah kejadian
PERHITUNGAN SKOR INTEGRITAS
FAKTOR KOREKSI pengarahan ** yang dilakukan instansi sebelum
pelaksanaan sur vei ini. Masing-masing
data tersebut disetarakan ke dalam skala 0
-10 0
kemudian diberi bobot yang sama.
Faktor Koreksi =
1/3 (persentase laporan pengaduan masyarakat terkait korupsi yang diterima KPK selama tahun
sebelumnya + persentase jumlah wajib lapor yang belum melaporkan LHKPN + persentase responden
yang menerima pengarahan sebelum sur vei)
Perhitungan skor indeks integritas akan dibagi ke dalam 2 (dua) bagian besar, yaitu:
1. Pengaduan PENGADUAN
NAMA
Untuk skor pengaduan cara perhitungannya ORGANISASI
SKOR
NOMOR SKOR PENGADUAN
adalah: PERTANYAAN PENGADUAN FINAL
Skor pengaduan: Jumlah pengaduan / UCP * 10 0
Organisasi A 61 88,56 88,56
Skor jumlah pengaduan yang melebihi UCP adalah Organisasi B 82 119,04 100,00
maksimal (10 0 poin) Organisasi C 7 10,16 10,16
Contoh: UCP 68,8
Catatan:
UCP adalah upper cut-off point yang mengambil angka
95% dari distribusi jumlah pengaduan seluruh institusi
yang menjadi lokus SPI
2. Kepatuhan NAMA JUMLAH JUMLAH SKOR
ORGANISASI BELUM WAJIB KEPATUHAN
Untuk skor kepatuhan cara perhitungannya LAPOR LAPOR
adalah:
Organisasi A 15 60 25,00
Skor kepatuhan: (Jumlah belum lapor/jumlah wajib Organisasi B 20 25 80,00
lapor) x 10 0
Organisasi A 1 60 3 60 3,33
Organisasi B 2 60 2 60 3,33
6.
Setelah pengelolaan data hasil sur vei, maka data yang telah
didapatkan dapat diolah dan dikomunikasikan kepada pihak
internal, pihak yang ber tanggung jawab untuk
menindaklanjuti,
PEMBUATAN LAPORAN
Membuat laporan hasil SPI yang dapat disampaikan kepada
pihak internal untuk evaluasi area perbaikan, maupun dapat
menyampaikan laporan kepada pihak KPK atau Kemen PAN-RB
untuk segera mendapatkan penanganan terkait problematika
institusi jika memang diperlukan.
86
87
3
Tindak
Lanjut SPI
88
88
89
Setelah
memiliki hasil
dan data SPI,
apa yang
harus saya
lakukan?
90
Data hasil Sur vei Penilaian Integitas untuk mengembangkan integritas institusi secara
memiliki banyak manfaat untuk institusi keseluruhan. Beberapa manfaatnya antara lain:
tempat Anda
bekerja. Data-data hasil SPI dapat ditindaklanjuti
9
1 Menjadi bahan evaluasi kembali terhadap
kinerja pencegahan korupsi institusi
Dari data hasil SPI, Anda dapat melihat sejauh Sebagai contoh, apabila indeks penilaian eksternal
mana kinerja institusi Anda dari 4 (empat) sisi: rendah, maka institusi Anda sebaiknya melihat
baik dari sisi internal, eksternal, maupun eksper. lagi pihak-pihak mana yang berhadapan langsung
Hasil ini dapat membuat institusi Anda melihat dengan pihak eksternal dan menentukan langkah
secara menyeluruh terkait aspek-aspek apa yang apa yang harus dilakukan untuk mengurangi
harus diper tahankan, dikembangkan, dan kemungkinan terjadinya tindakan-tindakan
aspek-aspek apa yang harus segera ditangani. menyimpang dari pelayanan kepada pihak
Hasil SPI tidak dapat menjadi suatu bukti langsung eksternal. Namun, jika ditemukan indeks penilaian
terkait pihak yang melakukan tindakan yang internal khususnya terkait indikator budaya
menyimpang, namun hasil dari SPI dapat menjadi organisasi tinggi, maka institusi Anda dapat
dasar untuk menentukan action plan yang memper tahankan dan mengembangkan variabel-
harus dilakukan di dalam institusi agar indeks variabel dalam aspek tersebut agar indeks
integritas yang sempurna dapat dicapai dalam penilaian internal dari institusi tersebut dapat
institusi. terus diper tahankan.
92
2 Menjadi dasar action plan terkait dengan
temuan dan indikasi korupsi di institusi
Seper ti yang sudah dibahas pada poin Dari hasil SPI juga, institusi dapat membuat
sebelumnya, hasil SPI dapat menjadi dasar action rencana strategis terkait aksi pemberantasan
plan dari institusi. Salah satu action plan yang korupsi dan penumbuhan integritas. Rencana
dapat dilakukan adalah dengan menjadikan hasil strategis terkait aksi ini dapat menjadi dasar yang
SPI sebagai bukti untuk melakukan pemberantasan konkrit yang dijalankan oleh institusi.
korupsi. Institusi dapat melakukan penyelidikan
terkait indikasi korupsi berdasarkan hasil yang
ditemukan, ataupun dapat memetakan titik-titik
mana yang menjadi rawan yang membutuhkan
pengawasan.
93
Dengan adanya buku ini, diharapkan Anda dan insitusi tempat Anda bekerja
dapat menjalankan Survei Penilaian Integritas secara mandiri dengan
mudah. Lebih daripada itu, KPK berharap melalui buku ini, institusi
tempat Anda bekerja memiliki keinginan untuk menjunjung tinggi nilai-
nilai integritas, sehingga institusi Anda, bahkan negeri ini dapat terus
berkembang tanpa ada lagi tindakan-tindakan menyimpang terkait korupsi.
94
95
https://www.kpk.go.id/id/
@official.kpk
KomisiPemberantasanKorupsi
@KPK_RI
96