Anda di halaman 1dari 32

Panduan Membaca Hasil Laporan Survei Penilaian Integritas 2022

PANDUAN MEMBACA
LAPORAN hasil
Jl. Kuningan Persada Kav. 4 Jakarta Selatan 12950
SURVEI PENILAIAN INTEGRITAS 2022
Telp. 021-2557-8300
www.kpk.go.id
pengantar
Survei Penilaian Integritas KPK bukanlah sekadar
kompetisi untuk memperoleh hasil indeks yang
tinggi, namun juga digunakan sebagai indikator
untuk rencana pencegahan korupsi.

Hasil Survei Penilaian Integritas juga dapat


menjadi baseline bagi K/L/PD untuk menyusun
rencana aksi untuk kebijakan anti korupsi serta
penguatan sistem pencegahan korupsi di
masing-masing instansi. Hadirnya buku panduan
ini akan memudahkan Anda untuk memahami
laporan SPI 2022 dan menyusun rencana aksi
atas rekomendasi yang diberikan oleh KPK dari
hasil SPI 2022.
Konten :

1 4
Pendahuluan xxx Hasil Survei Penilaian Integritas
➢ Ringkasan Eksekutif ➢ Rrisiko Korupsi & Upaya
➢ Latar belakang SPI Pencegahan Korupsi
➢ Mengapa SPI dibutuhkan ➢ Faktor Koreksi
➢ Tujuan SPI ➢ Catatan Pelaksanaan
➢ Manfaat SPI

2 5
Metodologi Kesimpulan dan Saran
➢ Rekomendasi
➢ Tinjauan literatur
➢ Langkah-Langkah internalisasi
➢ Metode pengumpulan
data dan sampling rekomendasi SPI 2022
➢ Analisa Rekomendasi SPI 2022

3
Perhitungan Indeks Integritas
➢ Skema perhitungan / rumus
perhitungan indeks
➢ Variabel yang digunakan
➢ Indikator variabel yang
digunakan
01
PENDAHULUAN
Ringkasan Eksekutif

1 Bandingkan nilai Indeks SPI intansi Anda dengan


threshold ini untuk menentukan kategori instasi anda

45.24 88.33
42.01 - 67.9 68 – 73.6 73.7 - 77.4 77.5 - 100
Sangat Rentan Rentan Waspada TerJAGA

Bandingkan nilai Indeks Faktor Koreksi

2 Faktor koreksi instansi


Anda dengan threshold ini
untuk menentukan
Terendah

0.19
Rata-rata

5.39
Tertinggi

16.16
kategori instasi anda

Integritas pelaksanaan survei Integritas Pelaksanaan


adalah tingkat integritas Terendah Rata-rata Tertinggi
instansi dalam proses
pelaksanaan survei 2.27 44.88 87.40

Prevalensi korupsi adalah Prevalensi Korupsi


jumlah kejadian korupsi & Terendah Rata-rata Tertinggi
pengaduan masyarakat
0.00 3.29 29.03
Membaca pendahuluan laporan SPI KPK
dapat membantu pembaca memahami latar
belakang, tujuan, dan struktur laporan. Setidaknya terdapat 4 hal yang perlu diperhatikan
pembaca laporan SPI KPK pada bagian Latar Belakang:

Masih rawannya berbagai bentuk praktik korupsi terjadi di


1 Kementerian/ Lembaga/ Pemerintah Daerah (K/L/PD)

2 Pentingnya Integritas di level individu, organisasi, dan nasional


pada Kementerian/ Lembaga/ Pemerintah Daerah (K/L/PD) sebagai
salah satu pertahanan terbaik dalam mencegah terjadinya
korupsi.

3 K/L/PD telah menginisiasi banyak upaya pemberantasan korupsi


namun capaian upaya pemberantasan korupsi belum
memiliki ukuran yang objektif.

4 KPK menyelenggarakan Survei Penilaian Integritas (SPI) sebagai


instrument untuk membantu organisasi publik memetakan
persoalan integritas, mengembangkan program pencegahan dan
penindakan, serta mengukur keberhasilan strategi pencegahan
korupsi.
TUJUAN SURVEI PENILAIAN INTEGRITAS

Untuk memetakan risiko korupsi dan


Tujuan Utama capaian upaya pencegahan korupsi
Menyediakan ukuran dampak upaya
Tujuan Khusus perbaikan/pencegahan korupsi serta
berbagai risiko korupsi di instansi
Dasar untuk menyusun rekomendasi
Tujuan Khusus
perbaikan upaya pencegahan korupsi
Pedoman menyusun rencana aksi
Tujuan Khusus yang sesuai dengan karakteristik
instansi

MANFAAT SURVEI PENILAIAN INTEGRITAS

Informasi capaian yang akan didapat


1 berupa indeks dari skala interval 0-100
Temukan di : BAB HASIL SPI 2022
Indeks Integritas Nasional - hal. 28

Informasi area prioritas perbaikan


yang rentan terhadap korupsi
disajikan berupa tabel risiko korupsi
dari berbagai sisi berdasarkan
2 penilaian internal, eksternal, dan
eksper.
Temukan di : BAB HASIL SPI 2022
Risiko Korupsi & Upaya Pencegahan
Korupsi - hal. 28 - 47

Survei ini dilakukan secara daring melibatkan seluruh lapisan masyarakat yang pernah
3 berinteraksi dengan K/L/PD. Tingkat partisipasi masyarakat dalam survei ini merupakan salah
satu gambaran peran serta masyarakat dalam peningkatan integritas dan trust publik.

Informasi kesiapan pemerintah K/L/PD dalam pelaksanaan


4 survei disajikan dalam bentuk catatan pelaksanaan yang
menunjukkan ketersediaan data populasi dan kondisi-kondisi
lainnya yang mempengaruhi pelaksanaan survei.
Temukan di : BAB HASIL SPI 2022
Catatan Pelaksanaan SPI - hal. 47

RUANG LINGKUP SURVEI PENILAIAN INTEGRITAS

Ruang lingkup membahas batasan atau kriteria yang Temukan di : BAB METODOLOGI
menentukan apa yang akan diukur dan diteliti dalam Metode Pengumpulan Data - hal. 9
Pemilihan Sampel - hal. 9 - 12
Survei Penilaian Integritas. Setiap tahunnya, jumlah
sampel berbeda-beda di setiap K/L/PD sesuai dengan
jumlah populasi yang disampaikan K/L/PD
02
METODOLOGI
1 Kurva Indeks Persepsi Korupsi

36 37 37 38 40 37 38
26 28 28 30 32 32 34
19 20 22 24 23
1

2007
2004

2009
2005

2008

2011

2020
2013

2016

2021
2003

2010

2012

2014
2015

2018
2006

2017

2019
3
2 Histori perjalanan SPI

2007 2019 2020

2
SPI
pertama kali
dilakukan
dengan nama
Survei 127
KLPD dilakukan
ujicoba pelaksanaan
SPI secara massif
Online
SPI dilaksanakan secara
Integritas (survei tatap muka) terbatas sebagai uji coba

2022 2021
4

392 250
Pelaksanaan SPI Pelaksanaan SPI online
online secara massif secara massif di 634
di 636 KLPD KLPD (baseline)
Ribu Responden Ribu Responden

3 Literatur penentuan panel internal, eksternal, dan eksper agar dapat


menangkap perspektif berbeda dari berbagai pihak yang menghadapi
risiko korupsi yang berbeda-beda

4 Dimensi yang diukur dalam risiko korupsi


7 5 Literatur terkait 3 (tiga) pendekatan identifikasi hubungan antara
budaya organisasi dengan korupsi

6 Literatur terkait bahwa secara empiris, kepemimpinan, kendala dan


sistem yang dibangun dapat mempengaruhi prevalensi korupsi.
Prevalensi adalah konsep statistik yang mengacu pada jumlah kasus
yang terjadi dalam populasi tertentu pada waktu tertentu

7 Literatur terkait pengelolaan sumber daya manusia (SDM) juga menjadi


5 faktor yang berkaitan dengan korupsi

8 Literatur terkait adanya korelasi antara korupsi dengan pengelolaan


anggaran hingga pengelolaan barang dan jasa
8
9 Prinsip one is too many dalam menganalisa indeks SPI

10 Indeks SPI sudah teragregasi


dengan faktor koreksi, yaitu
angka pengaduan
masyarakat yang sudah
terverifikasi terkait tindak
pidana korupsi dan angka
penyidikan kasus korupsi
terungkap. Selain itu juga
dari adanya upaya
6 pengarahan yang dapat
mengurangi reliabilitas dan
9
validitas hasil survei

Bobot dan dimensi


pembentukan indeks dapat
dilihat pada Gambar 3.1
Skema Perhitungan Indeks
Integritas
14
12
11
Beberapa unit yang tidak termasuk dalam
SPI menggunakan data primer sampling SPI; Pengawas Internal/Inspektorat,
(hasil survei kuantitatif) dan data BLU, BLUD, Unit Kerja Non Induk (UPT, UPTD,
sekunder (faktor koreksi). Faktor Sekolah, Puskesmas, RS, Kelurahan), dan
koreksi mengacu pada poin 10. DPRD (Khusus Pemda)

12

Penjelasan terkait proses


pengumpulan data dengan self-
administered dan CAPI
(Computer Assisted Personal
Interview)
11

17

13

Penentuan calon responden


adalah secara probability
sampling (setiap responden
17 Seluruh unit kerja pada Pemda
mempunyai peluang yang
menjadi sampling pada internal dan
sama) dari data populasi
eksternal dengan penekanan pada
internal dan eksternal dengan
data eksternal UKPBJ
MoE 5%-10%

16
Penentuan Kementerian & Lembaga ke Kategori A, B, dan C serta
proses sampling unit kerjanya
03
PERHITUNGAN INDEKS
INTEGRITAS
Perhitungan Indeks Integritas
Variabel Penilaian Eksternal disusun
berdasarkan 3 (tiga) dimensi, yaitu :
1. Transparansi dan Keadilan Layanan
meliputi adanya kejelasan informasi
layanan, prosedur layanan dan
nepotisme dalam pemberian layanan
2. Upaya Pencegahan Korupsi meliputi
keberadaan kampanye antikorupsi,
adanya media pengaduan dan upaya
Perhitungan indeks integritas dilakukan dengan menggabungkan
perbaikan korupsi
tiga sudut pandang yaitu penilaian internal, penilaian eksternal 3. Integritas pegawai meliputi risiko
dan penilaian eksper. Perhitungan indeks integritas juga penerimaan gratifikasi, suap dan
memasukkan faktor koreksi sebagai bagian yang tidak terpisahkan pemerasan
dalam pembentuk indeks integritas

Variabel yang dinilai


Variabel Penilaian Internal disusun Variabel penilaian Eksper meliputi
berdasarkan 7 (tujuh) dimensi, yaitu : transparansi, mengedepankan
Perdagangan pengaruh, Pengelolaan kepentingan umum, taat pada
SDM, Pengelolaan PBJ, Pengelolaan prosedur yang berlaku, pemberian
anggaran, Sosialisasi Antikorupsi, perlakuan khusus, penyalahgunaan
Transparansi dan Integritas dalam wewenang dan keberadaan suap
pelaksanaan tugas
Faktor Koreksi Risiko Korupsi
Faktor koreksi berperan sebagai
penyeimbang hasil indeks dari penilaian Sebagai bentuk pemetaan risiko korupsi, SPI juga memiliki analisis
internal, eksternal dan eksper sesuai dengan dan pengelompokan risiko korupsi. Setiap dimensi yang menjadi
kondisi riil integritas di K/L/PD. Faktor koreksi penilaian SPI juga dilakukan pengelompokan risiko korupsi. Setiap
selanjutnya dijadikan pengurang besaran dimensi penilaian terdiri dari beberapa item variabel yang dinilai.
indeks dengan menggunakan 2 (dua) dimensi Berikut adalah contoh tabel indikator risiko korupsi.
yaitu: Prevalensi korupsi dan Integritas
Pelaksanaan SPI.

Prevalensi korupsi dibentuk dari jumlah kasus dan tersangka


korupsi yang diambil dari Surat Perintah Dimulainya Penyidikan
(SPDP) dari seluruh Aparat Penegak Hukum & pengaduan
masyarakat kepada KPK yang telah terverifikasi

Integritas Pelaksanaan SPI dibentuk dari hasil observasi selama


pelaksanaan SPI seperti:
1. Terdapat pengarahan untuk mengisi nilai tertentu (baik semua
maupun buruk semua) dari instansi
2. Status komunikasi antara PIC SPI dengan tim Tenaga Ahli SPI Pada tabel indikator, pada kolom pertama adalah item-item yang
dari KPK selama pelaksanaan SPI berlangsung ditanyakan kepada responden. Masing-masing dimensi penilaian
3. Jumlah data populasi (internal, eksternal dan eksper) yang terdiri dari pertanyaan persepsi dan pengalaman responden.
dikirim kepada tim SPI untuk menjadi calon responden SPI
4. Keberadaan anomali jawaban responden (menjawab yang baik
semua maupun buruk semua).
Selain mengacu pada batas nilai untuk masing-masing kriteria
kelompok. Juga diberikan warna khusus untuk masing-masing
seperti pada contoh tabel diatas, yaitu:
1. Risiko rendah dengan warna hijau muda
2. Risiko sedang dengan warna kuning
3. Risiko tinggi dengan warna merah muda
4. Risiko sangat tinggi dengan warna merah tua
Hal ini dilakukan agar memudahkan membaca risiko korupsi,
sehingga tidak perlu melihat angka namun dapat hanya dengan
melihat warna pada tabel.

Untuk kolom selanjutnya adalah pengelompokan nilai risiko


korupsi setiap item. Terdapat 4 kelompok yang terdiri dari risiko
rendah, sedang, tinggi dan sangat tinggi. Masing-masing rentang
terdiri dari batas-batas nilai untuk memetakan nilai item tersebut
apakah masuk dalam kategori rendah, sedang ataupun kategori Pada contoh diatas kita hanya cukup melihat pada kolom level
lainnya. risiko, apabila level risiko berwarna kuning maka berada pada
level risiko sedang, apabila berwarna merah maka masuk dalam
level risiko tinggi dan perlu menjadi prioritas dalam perumusan
rencana aksi tindak lanjut, begitu juga dengan warna merah tua
yang berarti risiko sangat tinggi dan perlu menjadi prioritas
utama.
04
HASIL SURVEI PENILAIAN
INTEGRITAS
PROFIL RESPONDEN PEMDA “X”

Persentase Jenis
Kelamin Responden

Demografi Persentase Kelompok


Usia Responden
Responden dapat
dilihat di halaman
pertama pada Bab 4

Persentase Pendidikan
Responden
FAKTOR RISIKO KORUPSI
Pada contoh di samping
merupakan Tabel risiko
korupsi yang penilaiannya
Terdapat 11 faktor risiko korupsi pada
masing-masing instansi yang dapat menggunakan skoring
dilihat pada halaman 28 – 45 Normal yang mana angka 1
adalah risiko korupsi yang
paling tinggi dan angka 6
BERIKUT CARA MEMBACA TABEL RISIKO KORUPSI adalah yang paling rendah.

Berikut adalah beberapa table risiko korupsi dengan skema


perhitungan variabel normal:

(4.1) Perdagangan pengaruh (4.5) Integritas Pelaksanaan Tugas


(4.2) Pengelolaan SDM (4.8) Transparansi dan Keadilan Layanan
(4.3) Pengelolaan Anggaran (4.9) Integritas Pegawai
(4.4) Pengelolaan Barang & Jasa (4.11) Risiko Korupsi menurut Eksper

Pada laporan SPI 2022 kami memberikan


perbandingan dari hasil SPI 2021 dalam setiap
variabel risiko korupsi beserta berbagai item
pembentuk variabel tersebut. Nilai-nilai ini juga
kami bedakan menggunakan warna dan
kategori.
FAKTOR RISIKO KORUPSI

4.1 Aspek Transparansi


BERIKUT CARA MEMBACA TABEL RISIKO KORUPSI

Pada contoh di atas merupakan Tabel risiko korupsi


yang penilaiannya menggunakan skoring rata-rata
yang mana angka dibawah rata-rata menunjukkan
upaya pencegahan yang rendah sedangkan angka di
atas rata-rata menunjukan adanya upaya
Pada laporan SPI 2022 kami memberikan pencegahan yang lebih baik pada instansi yang
perbandingan dari hasil SPI 2021 dalam setiap bersangkutan.
variabel risiko korupsi beserta berbagai item
pembentuk variabel tersebut. Nilai-nilai ini juga
kami bedakan menggunakan warna dan
kategori.
FAKTOR RISIKO KORUPSI Pada contoh di samping
merupakan Tabel risiko
korupsi yang penilaiannya
menggunakan skoring
4.7 Sosialisasi Antikorupsi
BERIKUT CARA MEMBACA TABEL RISIKO KORUPSI negasi yang mana angka 1
adalah risiko korupsi yang
paling rendah dan angka 6
adalah yang paling tinggi.

Berikut adalah faktor risiko dengan perhitungan variabel negasi:

4.7 Upaya Pencegahan Korupsi 4.10 Situasi Sistem Antikorupsi

Sebagai catatan, mengapa adanya variabel negasi ini adalah


karena variabel ini terkait upaya pencegahan korupsi dan hasil
tindak lanjut yang diberikan. Bilamana apabila nilainya rendah,
Pada laporan SPI 2022 kami memberikan berarti hasli rekomendasi dan upaya pencegahan korupsi yang
perbandingan dari hasil SPI 2021 dalam setiap dilakukan masih tergolong rendah
variabel risiko korupsi beserta berbagai item
pembentuk variabel tersebut. Nilai-nilai ini juga
kami bedakan menggunakan warna dan
kategori.
Catatan Pelaksanaan Survei

01 PERSIAPAN DATA SURVEI


Demi kelancaran dan perbaikan di survei
yang akan datang, kami memberikan
catatan terkait data populasi yang kami
terima dari K/L/PD beserta kondisi
kesehatan dari datanya itu sendiri.

02 DATA PENGISIAN
RESPONDEN
Pada bagian ini kami memberikan catatan
terkait data yang kami dapat dari jawaban
para responden, yang menurut kami harus
di perhatikan pada survei yang akan
datang.
05
KESIMPULAN DAN SARAN
xxx
REKOMENDASI

Rekomendasi SPI 2022 dalam laporan hasil SPI


2022 terdapat dalam Bab V Kesimpulan dan
Saran di sub bab Saran. Di dalam sub bab
Saran tersebut disajikan dalam bentuk
pointer-pointer yang terdiri dalam 8 – 9 point.

Sajian dalam saran tersebut disusun


berdasarkan urutan bahasan dalam laporan
SPI, bukan berdasarkan bobot skala prioritas
yang harus diperbaiki atau ditindaklanjuti.

Dalam bahasan ini akan disampaikan langkah-


langkah menyusun matriks tindak lanjut hasil
SPI dalam bentuk rencana aksi berdasarkan
hasil rekomendasi SPI.
LANGKAH – LANGKAH … berdasarkan bobot dampak yang
INTERNALISASI REKOMENDASI SPI ditimbulkan

x
xxx
1. Membaca Rekomendasi 4. Susun SkalaxxPrioritas

Membaca rekomendasi secara seksama Susun skala prioritas dari bobot dampak yang
dengan memperhatikan setiap komponen paling tinggi ke rekomendasi dengan bobot
bahasan yang terdapat pada setiap point dampak yang paling rendah.
rekomendasi.

5. Contoh xxx
xxx
2. Identifikasi Pokok Bahasan
Perbaikan mendasar:
1 • Implementasi dan internalisasi kebijakan, regulasi,
Garis bawahi (hightlight), hal – hal yang mekanisme pelaporan/ pengelolaan gratifikasi di instansi
menjadi pokok bahasan dalam setiap point • Menegakkan sanksi/hukuman penerimaan
suap/gratifikasi dari pihak eksternal dalam bentuk
rekomendasi apapun secara adil dan konsisten
• Pelatihan dan komunikasi rutin dengan
pegawai/pimpinan agar tercipta perilaku yang
xxx Rekomendasi
3. Cross check Hasil menghindari penerimaan suap/ gratifikasi
• Penguatan mekanisme pengaduan dan tindak lanjutnya
Lakukan cross check hasil rekomendasi serta perlindungan terhadap pelapor baik dari pihak
internal maupun eksternal
dengan melihat paparan laporan di bab IV
untuk menyusun skala prioritas …
Perbaikan mendasar dengan memperkuat sistem pengawasan • Penguatan mekanisme probity audit berkala untuk
2 internal dan internalisasi aturan pengelolaan benturan mendeteksi adanya masalah dalam proses pengadaan
kepentingan dan hukuman/sanksi, jika terjadi penyalahgunaan barang dan jasa.
perjalanan dinas, mark up anggaran, penyalahgunaan • Penggunaan vendor management system.
pengadaan barang dan jasa, hingga penyalahgunaan honor • Kebijakan, regulasi, dan mekanisme penanganan benturan
kegiatan kepentingan dalam proses pengadaan
• Proses pengadaan dan pembayaran secara elektronik yang
Perbaikan mendasar terhadap upaya peningkatan prosedur sudah disiapkan sesuai peraturan perundangundangan
3 layanan yang sudah dilakukan dengan memastikan berbagai yang berlaku
hal berikut: (1) Proses bisnis yang sederhana dan tetap berada
dalam koridor peraturan perundang-undangan. (2) Mempertahankan, menginovasikan, dan memonitor secara
Optimalisasi penggunaan teknologi dalam pengambilan 6 berkala upaya yang telah dilakukan, untuk meminimalkan
www.kpk.go.id 4 Survei Penilaian Integritas Tahun 2022 hingga tidak memberikan toleransi bagi pengaruh pihak
keputusan terkait dengan layanan yang diberikan. (3) Evaluasi eksternal dalam menentukan program/kegiatan
dan memotret sudut pandang pengguna layanan terkait
dengan prosedur dan kejelasan layanan
Mempertahankan upaya internalisasi kesadaran dan perilaku
7 untuk melaporkan LHKPN, meskipun sebagian besar
Mempertahankan, menginovasikan, dan memonitor secara
4 berkala upaya yang telah dilakukan untuk melindungi pelapor
responden menganggap tingkat kepatuhan pelaporan LHKPN
tinggi
praktik korupsi, hingga tidak ada lagi respons negatif
terhadap pelapor praktik korupsi.
Mempertahankan penyediaan informasi tentang pelaksanaan
8 tugas yang memadai, meskipun sebagian besar responden
Intensifikasi, sosialisasi, dan kampanye (jika sudah ada)
5 mengenai upaya pencegahan yang telah dilakukan kepada
menganggap penyediaan informasi sudah baik.
seluruh pemangku kepentingan baik internal maupun
eksternal, khususnya yang berkaitan dengan hal-hal berikut:
• Proses dan alur dari perencanaan hingga pelaksanaan
pengadaan barang dan jasa sesuai peraturan perundang-
undangan yang berlaku
• Peran dan independensi unit kerja pengadaan barang dan
jasa sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
ANALISA HASIL REKOMENDASI SPI xxx
2. Aktual vs Persepsi
Setelah kita melakukan internalisasi dan
Dari masalah rekomendasi yang ada
identifikasi permasalahan yang ada dalam
identifikasi apakah masalah tersebut memang
rekomendasi, tahap selanjutnya adalah
secara aktual yang terjadi di lingkungan kita
melakukan analisa hasil rekomendasi SPI.
atau sesungguhnya hal tersebut sudah
Langkah – langkah analisanya sebagai berikut :
dilakukan namun tetap mendapat nilai yang
rendah.

xxx
1. Identifikasi Komponen Bila memang hal tersebut aktual terjadi maka
Lakukan pemilahan dalam satu point yang harus dilakukan adalah memperbaiki
rekomendasi ada berapa komponen masalah permasalahan tersebut. Namun bila hal
yang dibahas dalam rekomendasi tersebut. Hal tersebut adalah persepsi yang rendah
ini dapat dilihat dari highlight yang dibuat dalam sedangkan aktualnya tidak demikian maka hal
tahap sebelumnya. yang harus diperbaiki adalah komunikasi dan
sosialisasinya yang bermasalah dimana
Komponen – komponen masalah yang ada baik sosialisasi tersebut belum mampu
dari satu point rekomendasi maupun dari point membangun persepsi sesuai dengan
– point rekomendasi lainnya selanjutnya dapat kenyataan yang ada.
dikelompokan berdasarkan akar masalah yang
sama.
3. Fishbone Diagram (Diagram Tulang ikan) :
3. Analisa AkarxxxMasalah menggunakan bagan yang menerangkan
semua faktor penyebab yang mungkin, untuk
Analisa akar masalah adalah analisa untuk mengetahui dimana masalah pertama kali
mencari penyebab utama dari masalah yang muncul, biasanya menggunakan 6M (Man,
dihadapi. Semakin detail dan dalam kita Method, Material, Machine, Measurement,
menemukan akar masalah maka akan semakin Milieu/linkungan).
mudah untuk menentukan solusi dan
implementasinya yang akurat dan tajam.
Langkah terpenting dalam Analisa akar masalah
adalah dengan mengidentifikasi faktor – faktor
penyebab masalah. Beberapa teknik yang biasa
digunakan antara lain :
1. Analisa 5 whys : menanyakan dengan
pertanyaan ‘mengapa?’ secara berulang untuk
menemukan jawaban yang tepat.
2. Drill Down : membagi masalah hingga menjadi
bagian – bagian kecil yang lebih detail untuk
memahami gambaran besarnya.
xxx Solusi
4. Menentukan
Contoh Fishbone Diagram
Setalah beberapa akar masalah sudah dapat
diidentifikasi, lalu kelompokkan setiap akar
Sosialisasi anti
korupsi tidak masalah yang memiliki penyebab yang
efektif sama/hampir sama. Selanjutnya tentukan solusi
untuk menjawab setiap masalah tersebut dalam
penyelenggara sosialisasi
bentuk program. Konsultasi juga dapat dilakukan
Media yg digunakan
Online/ offline
dengan Korsupgah (untuk Pemda) dan
Pemberi materi Kedeputian Pencegahan KPK dalam menyusun
rencana aksi.
Media
sosial Peserta
Method dsb sosialis Man/People
asi Solusi/program dapat diambil dari program yang
dsb
Spanduk
sudah ada dan berjalan atau dapat pula dengan
Isi materi
/banner sosialisasi membuat rencana program baru sebagai
program aksi.
videotron
xxx Lanjut
Machine/tools dsb
dsb
Material 5. Matriks Tindak
dsb
ketela
danan
Pre test/post
test
Solusi program yang dibuat selanjutnya
survei dimasukan dalam format table matrik tindak
Lingk
obser
lanjut, seperti uraian berikut ini :
ungan
Milieu sosial
vasi Measurement
Lingk dsb
ungan
kerja
(Format 5 Kolom) - Perencanaan 4. Kriteria Keberhasilan
1. Rekomendasi SPI Berupa hasil yang diharapkan dan hendak dicapai
Tuliskan kembali rekomendasi hasil SPI dari KLPD dalam program rencana aksi.
bersangkutan yang terdapat dalam laporan. 5. Ukuran Keberhasilan
3. Rencana Aksi Hasil yang menjadi ukuran pencapaian program
Berisi nama program yang telah disepakati tadi rencana aksi.
untuk menjawab rekomendasi SPI. Contohnya
Program ‘Telunjuk Sakti’ dari Pemkab Wonogiri, (Format 8 Kolom) – Monitoring Capaian
program ‘Jagaboy’ dari Pemkab Boyolali. 6. Ukuran Keberhasilan (B03, B06, B09, B12)
3a. (Untuk Pemerintah Daerah) Hasil yang menjadi ukuran pencapaian program
Area Intervensi MCP rencana aksi di setiap 3 bulan (triwulan).
Berisikan nama area intervensi MCP yang 7. Capaian (%)
memiliki aksi/ kegiatan yang sama dengan aksi Berapa persen capaian yang dikerjakan
yang direncanakan dalam menindaklanjuti hasil berdasarkan ukuran keberhasilan triwulan
SPI. dengan ukuran keberhasilan dan kriteria
3b. (Untuk Kementerian/ Lembaga) keberhasilan.
Unit Kerja Penanggung Jawab 8. Data Dukung
Berisikan nama unit kerja (eselon I/ eselon II) Berisi arsip dukumen dan data-data pendukung
yang bertanggungjawab dalam melaksanakan lainnya dari program aksi tersebut dalam bentuk
rencana aksi. pranala ke surat, foto, dsb.
Format 8 Kolom – Pemerintah Daerah

DUKUNG
DATA

8
Format 5 Kolom – Pemerintah Daerah

CAPAIAN
RENCANA AREA INTERVENSI KRITERIA UKURAN
REKOMENDASI

(%)
No AKSI MCP* KEBERHASILAN KEBERHASILAN

7
1 2 3 4 5
A Risiko Sangat Tinggi

(B03, B06, B09, B12)


1 Perbaikan mendasar dan

KEBERHASILAN
menyeluruh

UKURAN
2 ….. dst

6
B Risiko Tinggi
1 Perbaikan mendasar terhadap …..
2 ….. dst
C Risiko Sedang

KEBERHASILAN
1 Intensifikasi, sosialisasi, dan

UKURAN
kampanye …....

5
2 ….. dst
D Risiko Rendah
1 Mempertahankan,

KEBERHASILAN
menginovasikan, dan memonitor

KRITERIA
2 …. dst

4
*JIKA ADA RENAKSI YANG SAMA DENGAN AREA INTERVENSI MCP KORSUPGAH

*JIKA ADA RENAKSI YANG SAMA DENGAN AREA INTERVENSI MCP KORSUPGAH
AREA INTERVENSI
Format 5 Kolom – Kementerian/ Lembaga

MCP*
3
UNIT KERJA
RENCANA KRITERIA UKURAN
REKOMENDASI PENANGGUNG
No AKSI KEBERHASILAN KEBERHASILAN
JAWAB
1 2 3 4 5

RENCANA
A Risiko Sangat Tinggi

AKSI
2
1 Perbaikan mendasar dan
menyeluruh
2 ….. dst

Mempertahankan, menginovasikan, dan


Intensifikasi, sosialisasi, dan kampanye
B Risiko Tinggi

Perbaikan mendasar dan menyeluruh


1 Perbaikan mendasar terhadap …..

Perbaikan mendasar terhadap …..

memonitor secara berkala ….....


2 ….. dst

REKOMENDASI
C Risiko Sedang
1 Intensifikasi, sosialisasi, dan

1
Risiko Sangat Tinggi
kampanye …....
2 ….. dst

Risiko Rendah
Risiko Sedang
terhadap …....

Risiko Tinggi
D Risiko Rendah
1 Mempertahankan,

….. dst

….. dst

….. dst

…. dst
menginovasikan, dan memonitor

…....
2 …. dst
No

D
A

2
B
1

1
C
1

2
Lembaga
Format 8 Kolom
– Kementerian/

UNIT KERJA UKURAN


RENCANA KRITERIA UKURAN CAPAIAN DATA
REKOMENDASI PENANGGUNG KEBERHASILAN
No AKSI KEBERHASILAN KEBERHASILAN (%) DUKUNG
JAWAB (B03, B06, B09, B12)
1 2 3 4 5 6 7 8
A Risiko Sangat Tinggi
1 Perbaikan mendasar dan menyeluruh
terhadap …....
2 ….. dst
B Risiko Tinggi
1 Perbaikan mendasar terhadap …..
2 ….. dst
C Risiko Sedang
1 Intensifikasi, sosialisasi, dan kampanye
…....
2 ….. dst
D Risiko Rendah
1 Mempertahankan, menginovasikan, dan
memonitor secara berkala ….....
2 …. dst
pindai kode atau klik pranala berikut:

https://bit.ly/MATRIKSTLSPI2022
Unduh Matriks Tindak Lanjut SPI 202 dengan
xxx
Contoh xxx
Contoh
Matriks Tindak Lanjut Kabupaten Boyolali RENCANA AKSI TINDAK LANJUT REKOMENDASI SURVEI
RENCANA AKSI TINDAK LANJUT REKOMENDASI SURVEI PENILAIAN INTEGRITAS 2021 PADA PEMERINTAH KABUPATEN BOYOLALI PENILAIAN INTEGRITAS
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG
RENCANA TAHUN 2022 LINK BUKTI
NO REKOMENDASI SPI 2021 RENCANA AKSI KEGIATAN OUTPUT SASARAN/OBJEK DETAIL KEGIATAN
TW I TW II TW III TW IV DUKUNG

1 Pengembangan program Gebyar Integritas Boyolali Penyusunan Tim Gebyar Integritas SK Inspektur Nomor ASN di lingkup Inspektorat Daerah Rapat Penyusunan Tim Gebyar Integritas Boyolali 2022 tanggal √ https://drive.goog
sosialisasi dan kampanye Tahun 2022 900/27 Tahun 2022 16 Maret 2022, dengan Susunan tim sebagai berikut: 1) le.com/drive/fold

TAHUN 2023
antikorupsi pada pengguna tentang Pembentukan Inspektur Daerah selaku Penanggungjawab; 2) Irban 1 selaku ers/1zFxjvbvj-
layanan serta upaya dan Tim Gebyar Integritas Ketua; 3) Analis Kebijakan selaku Sekretaris; 4) Auditor dan aQXxvlpxTe0JZNb2
capaian program antikorupsi Boyolali 2022 P2UPD selaku Anggota HiMkXFD?usp=sha
oleh instansi. Program ring
bertujuan untuk Penyusunan Surat Edaran Bupati SE Bupati Nomor 0973 ASN dilingkup Inspektorat Daerah Tim Gebyar Integritas menyusun Surat Edaran Bupati tentang √
mempengaruhi perubahan tentang gebyar integritas Tahun 2022 tanggal 21 Gebyar Integritas.
perilaku terutama kepada April 2022 tentang Dalam rangkaian Gebyar Integritas Boyolali Tahun 2022,
pengguna layanan agar tidak Gebyar Integritas Pemerintah Kabupaten Boyolali melalui Inspektorat Daerah,

Rencana Tahun 2023


memberi suap/gratifikasi dan Boyolali Tahun 2022 Dispermasdes dan Bagian Tata Pemerintahan Sekretariat
Daerah Kabupaten Boyolali menyelenggarakan Lomba bagi
N Rencana Sasaran/ Pemilik
melaporkan bila ada
pelanggaran. Kecamatan, Desa, Kelurahan, Dusun dan RT, dengan Tema:
- Pengentasan Kemiskinan;
Rekomendasi Output Detail Kegiatan TW TW TW
- Akses Jaminan Kesehatan Masyarakat;
- Penanganan Persampahan dan Kebersihan Lingkungan; o Aksi Objek TW I Renaksi
-
-
Terinovatif
BerIntegritas
dalam pengimplementasian
dan Bebas
MCD;
Pungli;
II III IV
- Kaya Rasa atau memiliki makanan, masakan atau produk
UMKM yang khas;
- Kaya Cerita Rakyat atau hikayat daerah setempat.
dan
1 Penguata A. 1. Terlaksana Perbekel a. Sosialisasi Inspektorat
Pelaksanaan pembekalan anti Notulen Penyelenggara Negara, Aparatur Sipil pembekalan/sosialisasi/kampanye/pemahaman antikorupsi √ . n sistem Kampan Kampanye nya dan Gratifikasi, Daerah
pencega ye (Sosialisasi Sosialisasi Bendesa Benturan
korupsi yang dilaksanakan oleh pembekalan/sosialisasi/ Negara, Pegawai Pemerintah dengan oleh Penyuluh Anti Korupsi. Kepala
Inspektorat Daerah bekerja sama kampanye/pemahaman Perjanjian Kontrak, Aparatur Pemerintah Perangkat Daerah, Camat, Kepala Desa dan Perangkat Desa di
dengan Penyuluh Anti Korupsi antikorupsi Desa, Pegawai Badan Usaha Milik Daerah, Lingkungan Pemerintah Kabupaten Boyolali di perintahkan
pada seluruh
OPD/BLUD/BUMD/unit kerja di
PIC Pegawai Badan Layanan Umum Daerah, untuk aktif berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. Adapun
Calon Pegawai Negeri Sipil, Masyarakat peran serta yang dimaksud, antara lain: 1) berperan secara
han Antikorupsi eksternal Adat di Kepentingan
wilayah kabupaten Boyolali Boyolali dan seluruh Pegawai yang proaktif dalam upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi,
bekerja di lingkungan Pemerintah Kab. kolusi dan nepotisme serta tidak melibatkan diri dalam korupsi ) secara organisasi wilayah dan Pengaduan
yang ada komprehen Pemerintah Kecamatan Masyarakat
Boyolali PIC UPG perbuatan tercela; 2) tidak meminta atau menerima pemberian
secara langsung atau tidak langsung berupa suap, hadiah,
bantuan, atau bentuk lainnya yang tidak sesuai dengan
ketentuan yang berlaku; 3) bersikap transparan, jujur, obyektif
dan akuntabel dalam melaksanakan tugas; 4) menghindari
agar sif kepada Daerah Nusa kepada Perbekel
pertentangan kepentingan (conflict of interest) dalam
melaksanakan tugas; 5) memberi contoh dalam kepatuhan lebih seluruh Kabupaten Penida dan Bendesa
terintegr instansi Klungkung Adat di wilayah
terhadap peraturan perundang-undangan dalam melaksanakan
tugas kepada sesama pegawai di lingkungan kerja secara
konsisten; 6) memberikan pelayanan kepada masyarakat
dengan sebaik-baiknya; dan 7) meyampaikan informasi
penyimpangan integritas di perangkat kerja serta turut
asi dan Kecamatan
menjaga kerahasiaan saksi atas pelanggaran peraturan yang
dilaporkannya. berdaya Nusa Penida
guna.
Kerjasama dengan salah Sosialisasi pada Ormas PWC NU SE PWC NU Nomor seluruh warga Nahdlatul Ulama di Dalam rangka mendukung kegiatan GEBYAR INTEGRITAS ANTI √
satu ormas besar, Kabupaten Boyolali 558/PC/B.I/H-16/V/22 wilayah Kabupaten Boyolali mulai dari KORUPSI BOYOLALI dan buku yang
misalnya NU tanggal 13 Mei 2022 Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama diterbitkan dari Lakpesdam PBNU yang berjudul JIHAD
tentang kegiatan beserta Lembaga, Badan Otonom, Badan NAHDLATUL ULAMA MELAWAN KORUPSI
GEBYAR INTEGRITAS Semi Otonom bahkan sampai ke tingkat Dengan adanya kegiatan tersebut maka akan tercipta
ANTI KORUPSI ranting beserta seluruh warga Nahdliyyin lingkungan yang memiliki nilai integritas dan bisa
BOYOLALI dan buku se-Kab. Boyolali terhindar dari upaya menyalahgunakan kekuasaan atau
yang kewenangan yang mengarahkan pada terjadinya tindak pidana
diterbitkan dari korupsi dan anti terhadap berbagai praktik korupsi.
Lakpesdam PBNU yang Guna mewujudkan dukungan kita terhadap kegiatan
berjudul JIHAD pemerintah tersebut maka kami Pengurus
NAHDLATUL ULAMA Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Boyolali
MELAWAN KORUPSI menghimbau kepada seluruh warga Nahdlatul Ulama
dimanapun berada mulai dari Pengurus Cabang Nahdlatul
Ulama beserta Lembaga, Badan Otonom, Badan
Semi Otonom bahkan sampai ke tingkat ranting beserta
seluruh warga Nahdliyyin se-Kab. Boyolali agar
mendukung kegiatan tersebut dengan mengikuti Bimtek E-
Learning Pengetahuan Dasar-dasar Anti Korupsi

Sosialisasi terkait e-Learning Sosialisasi implementasi Penyelenggara Negara, Aparatur Sipil Sebelum pelaksanaan eLearning yang wajib diikuti oleh
eLearning Dasar-dasar Negara, Pegawai Pemerintah dengan seluruh PNS/PPPK/pegawai BUMD/pegawai BLUD/TKHL,
Antikorupsi dan Perjanjian Kontrak, Aparatur Pemerintah dilaksanakan Sosialisasi Persiapan eLearning Dasar-dasar
Integritas Desa, Pegawai Badan Usaha Milik Daerah, Antikorupsi dan Integritas kepada PIC masing-masing Unit Kerja
Pegawai Badan Layanan Umum Daerah, dengan Narasumber Penyuluh Anti Korupsi Boyolali dan Tim
Calon Pegawai Negeri Sipil, Masyarakat UPG Boyolali
Boyolali dan seluruh Pegawai yang
bekerja di lingkungan Pemerintah Kab.
Boyolali, PWC NU
Pelaksanaan E-Learning dasar- Sertifikat eLearning KPK Penyelenggara Negara, Aparatur Sipil PNS/PPPK/pegawai BUMD/pegawai BLUD/TKHL melakukan e- √
dasar anti korupsi dan integritas dasar-dasar anti korupsi Negara, Pegawai Pemerintah dengan learning dasar-dasar anti korupsi untuk mendapatkan Sertifikat
Perjanjian Kontrak, Aparatur Pemerintah melalui ACLC E-learning KPK dengan Pembelajaran mandiri
Desa, Pegawai Badan Usaha Milik Daerah, eLearning KPK: Dasar-dasar Antikorupsi dan Integritas;
Pegawai Badan Layanan Umum Daerah, Peningkatan Pemahaman Gratifikasi dan Ahli Pembangun
Calon Pegawai Negeri Sipil, Masyarakat Integritas.
Boyolali dan seluruh Pegawai yang
bekerja di lingkungan Pemerintah Kab.
Boyolali, PWC NU

Melakukan monitoring dan Rekapitulasi ASN/BUMD/BLUD dilingkungan melakukan rekapitulasi pengumpulan sertifikat learning dasar- √
evaluasi pelaksanaan E-learning pengumpulan sertifikasi pemerintah kabupaten boyolali dasar anti korupsi pada link: https://bit.ly/pengumpulane-
dasar-dasar anti korupsi dan E-learning dasar-dasar learningsertifikat
integritas anti korupsi dan
integritas

Anda mungkin juga menyukai