1. Strategi Preemtif/Edukatif
a. Sosialisasi Program Anti Korupsi
• Sosialisasi Program Anti Korupsi bertujuan untuk memberikan pemahaman
kepada masyarakat mengenai hal-hal terkait korupsi dan membangun
kepedulian agar masyarakat berperan aktif dalam upaya pemberantasan
korupsi di Indonesia
• Sosialisasi Program Anti Korupsi dilakukan dengan metode ceramah dan
tanya jawab antara peserta dan narasumber yang dipandu oleh moderator.
e. Audit Klaim
• Audit Klaim dilakukan terkait dengan pengajuan klaim/tuntutan dari salah
satu pihak pada suatu kegiatan dengan tujuan untuk memperoleh simpulan
sebagai bahan pertimbangan bagi Unit Penanggung Jawab/pelaksana
program/kegiatan dan Pihak Terkait untuk mengambil keputusan
penyelesaian klaim
• Klaim terjadi karena adanya kerugian dari salah satu pihak dalam
melaksanakan suatu perjanjian atau kontrak yang disebabkan, adanya
perbedaan antara kondisi nyata yang ada dalam pelaksanaan pekerjaan
dengan kondisi yang ditetapkan dalam dokumen pengadaan dan/atau
kontrak, atau adanya perintah/permintaan dari pengguna barang/jasa, atau
karena terjadinya sesuatu hal yang tidak diperkirakan sebelumnya yang
mengakibatkan timbulnya kewajiban/kerugian salah satu pihak..
• BPKP melakukan audit klaim berdasarkan permintaan penanggung jawab
program/kegiatan, Pimpinan Instansi Pemerintah Pusat/Daerah,
BUMN/BUMD, Pemberi Pinjaman/Hibah Luar Negeri (Lender), perintah
Pengadilan/dalam proses mediasi atau hasil putusan mediasi oleh lembaga
arbitrase
• Pihak-pihak yang terkait adalah Penyedia barang/jasa dan pihak-pihak lain
yang mengajukan permintaan klaim kepada Unit Penanggung
Jawab/pelaksana program/kegiatan.
3. Strategi investigatif
a. Audit Investigatif (AI)
• Audit investigatif bertujuan untuk mengungkapkan fakta atau kejadian yang
sebenarnya tentang indikasi tindak pidana korupsi dan/atau tujuan spesifik
lainnya sesuai peraturan yang berlaku
• Sasaran audit investigatif adalah kegiatan-kegiatan yang di dalamnya
diduga terjadi penyimpangan dari peraturan yang berlaku, sedangkan objek
penugasan adalah Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah/Korporasi
Negara/Daerah/ Organisasi Lainnya yang di dalamnya terdapat
kepentingan negara, yang menjadi lokus kasus audit investigatif.
• Audit investigatif dilaksanakan berdasarkan sumber informasi sebagai
berikut:
1) Pengembangan Kegiatan Pengawasan
2) Pengaduan Masyarakat
3) Permintaan Pimpinan Objek Penugasan atau Pimpinan K/L/P/Korporasi
yang membawahi/pemilik objek penugasan
4) Permintaan Instansi Penyidik/Aparat Penegak Hukum (APH)
5) Sumber lain (data mining, current issues)
• Pihak-Pihak Yang Terkait
1) Kejaksaan
2) Kepolisian
3) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
4) Pimpinan obyek penugasan.