Anda di halaman 1dari 16

HAKEKAT

PENGENDALIAN
INTERNAL DAN
PERTIMBANGAN
AUDITOR ATAS
PENGENDALIAN
INTERNAL

Faradillah Aisyah
Hakekat Pengendalian Internal
Definisi Pengendalian Internal
Pengendalian Internal atau bisa disebut dengan kontrol internal dalam teori akuntansi didefinisikan
sebagai suatu proses yang dipengaruhi oleh sumber daya manusia dan sistem teknologi informasi,
yang dirancang untuk membantu organisasi mencapai suatu tujuan atau objektif tertentu.
Pengendalian internal merupakan suatu cara untuk mengarahkan, mengawasi, dan mengukur
sumber daya suatu organisasi.

Pengendalian Internal dapat berperan untuk mencegah dan mendeteksi fraud dan
melindungi sumber daya organisasi baik yang berwujud maupun tidak (contohnya
hak kekayaan intelektual atau merek dagang).
Komponen Utama Pengendalian Internal
Lingkungan Pengendalian

Penilaian Risiko

Prosedur Pengendalian

Pemantauan

Informasi dan Komunikasi


Lingkungan Pengendalian

Merupakan dasar untuk semua komponen


pengendalian internal, mencakup
integritas dan nilai etika, komitmen
terhadap kompetensi, partisipasi dewan
komisaris atau komite audit, filosofi dan
gaya operasi manajemen, struktur
organisasi, pemberian wewenang dan
tanggung jawab, dan juga kebijakan dan
praktik sumber daya manusia.
Penilaian Risiko
Merupakan identifikasi entitas dan analisis
terhadap risiko yang relevan untuk mencapai
tujuannya, membentuk suatu dasar untuk
menentukan bagaimana risiko harus dikelola.
Risiko dapat timbul atau berubah karena
keadaan perubahan dalam lingkungan operasi,
personel baru, sistem informasi yang baru atau
diperbaiki, teknologi baru, lini produk, atau
aktivitas baru, restrukturasi korporasi, standar
akuntansi baru, dan operasi luar negeri.
Prosedur Pengendalian

Prosedur pengendalian ditetapkan


untuk menstandardisasi proses kerja
sehingga menjamin tercapainya tujuan
perusahaan dan mencegah atau
mencegah terjadinya kesalahan.
Pemantauan

Merupakan proses yang menentukan kualitas


kinerja pengendalian internal sepanjang waktu.
Pemantauan ini mencakup penentuan desain
dan operasi pengendalian tepat waktu dan
pengambilan tindakan koreksi. Proses ini
dilakukan melalui kegiatan yang berlangsung
secara terus menerus, evaluasi secara terpisah,
atau dengan berbagai kombinasi antara
keduanya.
Informasi dan Komunikasi
Merupakan pengidentifikasian,
penangkapan, dan pertukaran
informasi dalam suatu bentuk dan
waktu yang memungkinkan orang
melaksanakan tanggung jawab
mereka.
Limitasi Pengendalian Internal
Pengendalian internal setiap entitas memiliki keterbatasan bawaan. Pengendalian internal hanya
memberikan keyakinan memadai (bukan mutlak) kepada manajemen dan dewan komisaris
tentang pencapaian tujuan entitas.

Keterbatasan bawaan yang melekat pada setiap pengendalian internal


adalah sebagai berikut:
- Kesalahan dalam Pertimbangan
- Gangguan
- Kolusi
- Pengabaian oleh Manajemen
- Biaya lawan Manfaat
Pertimbangan Auditor Atas Pengendalian Internal
Pemahaman Mengenai Klien dan Pengendalian
Internalnya
Saat merencanakan audit, Auditor wajib memperoleh pemahaman memadai tentang
pengendalian internal atas pelaporan keuangan. Pengetahuan tersebut harus digunakan
untuk mengidetifikasi tipe salah saji potensial, mempertimbangkan faktor-faktor yang
berdampak terhadap risiko salah saji material, dan mendesain pengujian substantif.
Pemahaman tersebut seringkali akan berdampak terhadap pertimbangan auditor tentang
signifikan atau tidaknya faktor risiko kecurangan.
Selain itu, saat mempertimbangkan signifikan atau tidaknya faktor risiko
kecurangan, auditor dapat menentukan apakah terdapat pengendalian
khusus yang mengurangi risiko tersebut atau apakah kelemahan
pengendalian tertentu dapat meningkatkan risiko tersebut.
Penetapan Risiko Salah Saji Material
dan Desain Prosedur Audit
Audit harus secara khusus menaksir risiko salah saji material dalam laporan keuangan
sebagai akibat dari kecurangan dan harus mempertimbangkan taksiran risiko ini dalam
mendesain prosedur audit yang akan dilaksanakan.
Auditor harus mempertimbangkan faktor risiko kecurangan yang berkaitan dengan
baik mengenai:
a. Salah saji yang timbul sebagai akibat kecurangan dalam pelaporan keuangan;
b. Salah saji yang timbul dari perlakuan tidak semestinya terhadap aktiva untuk
setiap golongan
Sebagai bagian dari penaksiran risiko, auditor juga harus meminta
keterangan kepada manajemen untuk memperoleh pemahaman dari
manajemen tentang risiko kecurangan dalam entitas dan untuk menentukan
apakah manajemen memiliki pengetahuan mengenai kecurangan yang telah
dilakukan terhadap atau terjadi dalam entitas. Informasi dari permintaan
keterangan ini dapat mengidentifikasi faktor-faktor risiko kecurangan yang
mungkin berdampak terhadap taksiran auditor dan tanggapan yang
bersangkutan.
Faktor utama yang membedakan kecurangan dengan kekeliruan adalah
apakah tindakan yang mendasarinya yang berakibat pada salah saji dalam
laporan keuangan merupakan tindakan yang disengaja atau tidak disengaja.
Pelaksanaan
PelaksanaanProsedur
ProsedurAudit
Audit––
Pengujian
PengujianPengendalian
Pengendalian
Bukti audit diperoleh auditor melalui penerapan prosedur auditing. Terdapat beberapa pilihan
tindakan yang potensial dalam prosedur audit yang dapat digunakan auditor untuk
mengumpulkan bukti audit, diantaranya yaitu:

 Inspeksi terhadap dokumen dan catatan


 Observasi
 Pengajuan pertanyaan (wawancara)
 Melakukan ulang (Reperformance)
tHANKYOU!

Anda mungkin juga menyukai