Anda di halaman 1dari 5

Ujian Akhir Semester

Pemeriksaan Akuntansi I- Program Studi Akuntansi


Waktu 60 menit – Open Books

1. Sebagai auditor kita harus memahami tatakelola klien kita termasuk unsur-unsur governance
di dalamnya. Jelaskan unsur good governance dan mengapa hal itu penting bagi auditor? Apa
kaitannya tata Kelola dengan proses audit dan laporan audit?
Unsur good governance adalah prinsip-prinsip yang mendorong transparansi, akuntabilitas,
keadilan, integritas, dan efisiensi dalam tata kelola suatu entitas. Penting bagi auditor karena:
1. Identifikasi Risiko: Memahami tata kelola membantu auditor mengidentifikasi risiko
potensial yang berkaitan dengan pengendalian internal, praktik akuntansi, atau pelanggaran
etika.
2. Peningkatan Keandalan Informasi: Good governance memastikan informasi yang
disediakan klien andal dan sesuai dengan prinsip akuntansi. Ini membantu auditor
memverifikasi informasi dalam laporan keuangan dan laporan audit.
3. Akses ke Informasi: Tata kelola yang baik memberikan auditor akses ke informasi relevan
untuk melaksanakan audit dengan baik.
4. Mendukung Profesionalisme dan Independensi: Good governance menciptakan
lingkungan yang mendukung independensi dan profesionalisme auditor.
5. Rekomendasi Perbaikan: Auditor dapat memberikan rekomendasi perbaikan tata kelola
kepada klien untuk meningkatkan efisiensi dan transparansi operasional.
Tata kelola yang baik berhubungan dengan proses audit dan laporan audit karena auditor
menggunakan pemahaman ini dalam merancang strategi audit yang tepat.
2. Jasa audit dapat dilakukan Bersama dengan KAP (kantor akuntan publik) lainnya.
Bagaimana risiko yang dihadapai terkait group audit bagaimana meninimalisis risiko yang
ada?
Dalam group audit, ada risiko terkait koordinasi, kepercayaan, konsistensi, dan keseragaman.
Untuk meminimalisir risiko-risiko tersebut, langkah-langkah berikut dapat diambil:
1. Menetapkan kontrak dan kesepakatan kerja yang jelas antara KAP yang terlibat.
2. Membangun saluran komunikasi yang efektif antara KAP.
3. Menetapkan koordinator tim untuk memastikan koordinasi yang baik.
4. Membuat standar dan pedoman bersama yang harus diikuti oleh semua KAP.
5. Melakukan evaluasi dan review menyeluruh terhadap hasil kerja KAP yang terlibat.
Dengan mengikuti langkah-langkah ini, risiko-risiko dalam group audit dapat dikelola
dengan lebih baik, memastikan kelancaran dan kualitas audit yang optimal.
3. Mengapa kejadian setelah tanggal neraca pada klien audit menjadi perhatian penting selain
periode laporan keuangan yang diaudit? Jelaskan dan beri contoh!
Kejadian setelah tanggal neraca menjadi penting dalam audit karena dapat memberikan
informasi relevan, mempengaruhi prinsip konservatisme, dan memastikan keandalan
informasi dalam laporan keuangan.

Contoh: Perusahaan menerima gugatan hukum setelah tanggal neraca yang dapat
menghasilkan kewajiban signifikan. Auditor perlu memastikan kewajiban potensial ini telah
diperhitungkan secara wajar dalam laporan keuangan.

4. Apa yang dimaksud dengan bukti audit (audit evidence)? Jelaskan dan beri contoh yang
dimaksud dengan persuasiveness of evidence? Jelaskan jenis bukti audit!
Bukti audit adalah informasi yang digunakan oleh auditor untuk mendukung pendapat atau
kesimpulan mereka tentang laporan keuangan suatu entitas.

Persuasiveness of evidence adalah kekuatan bukti dalam memberikan keyakinan kepada


auditor. Semakin persuasif bukti audit, semakin besar keyakinan auditor terhadap kebenaran
klaim yang sedang diperiksa.

Jenis bukti audit meliputi dokumen (faktur, kwitansi, kontrak, jurnal, laporan yang mendukung
transaksi yang terjadi), konfirmasi (konfirmasi pihak ketiga spt pemasok lembaga pelanggan),
pengamatan (mengamati proses yang terjadi secara langsung), pengujian (melakukan
pengujian dan analisis terhadap data atau informasi dg teknik audit tertentu), bukti lisan
(melalui wawancara), bukti analitis (analisis rasio/perbandingan historis), dan bukti elektronik
(log aktivitas/jejak digital)
5. Resiko apa saja yang dihadapi auditor? Jelaskan berikut contohnya! Dan Apa yang dapat
dilakukan auditor dalam menghadapi resiko fraud!
- Risiko Inherent (Inherent Risk)
Risiko yang mungkin timbul akibat karakter bawaan dari sebuah transaksi entah karena
kompleksitas transaksi/perhitungan, aset yang mudah tercuri/digelapkan, atau informasi
yang sifatnya objektif tanpa mempertimbangkan pengendalian internal.
Contoh: kompleksitas pada penilaian nilai wajar, pengakuan pendapatan, atau pengakuan
biaya yang terkait dengan kontrak jangka panjang
- Risiko Pengendalian (Control Risk)
Risiko yang ditimbulkan akibat kelemahan Sistem Pengendalian Internal (SPI) auditee. CR
tidak bisa dikendalikan oleh auditor namun bisa dikendalikan auditee bila mereka mau.
Contoh: kurangnya koordinasi antara SPI dengan setiap unit yang diaudit atau lemahnya
penegasan SOP dalam melakukan proses bisnis di setiap unit
- Risiko Deteksi (Detection Risk)
Risiko yang ditimbulkan akibat kegagalan auditor dalam mendeteksi adanya salah saji
bersifat material dan/atau penggelapan (fraud).
Contoh: auditor salah memilih metode untuk pengujian laporan keuangan atau seperti
misalnya yang terjadi pada PT Kimia Farma
Cara auditor menghadapi risiko fraud:
- Mendeteksi kecurangan, yaitu upaya untuk mendapatkan indikasi awal yang cukup
mengenai tindak kecurangan dan mempersempit ruang gerak perilaku kecurangan. Cepat
lambatnya pendeteksian bergantung pada faktor pelaku (kemampuan menutup celah) dan
faktor kapasitas auditor (kemampuan mengembangkan audit berbasis risiko) (Mulyadi,
2002)
- Melakukan audit berbasis risiko
- Pengembangan jaringan informan (audit intelligence)
- Mendeteksi indikasi awal kecurangan
- Melakukan audit investigatif
- Menangani fraud dengan audit forensik
6. Jelaskan tanggung jawab auditor dan manajemen atas pengendalian internal! Berikan
contohnya! Dan apa kaitannya pengendalian internal dengan risiko dan bukti audit?
Tanggung jawab manajemen atas pengendalian internal adalah bertanggung jawab dalam
penyajian LK yang selaras dengan prinsip akuntansi yang berlaku secara umum dan
menciptakan pengendalian intern yang efektif. Contohnya merespons apa yang disarankan
oleh auditor mengenai pengendalian internal yang lebih baik ke depannya
Tanggung jawab auditor atas pengendalian internal adalah menemukan kelemahan terhadap
pengendalian intern yang dikomunikasikan pada manajemen, komite audit, atau dewan direksi
bersama rekomendasi perbaikan. Contohnya auditor dari hasil identifikasiannya menyarankan
kepada manajemen untuk memperbaiki apa yang seharusnya diperbaiki di masa yang akan
datang

Pengendalian internal memiliki hubungan erat dengan risiko dan bukti audit. Pengendalian
internal bertujuan untuk mengurangi risiko yang dihadapi entitas, sementara bukti audit
digunakan oleh auditor untuk menguji efektivitas pengendalian internal. Pengendalian
internal yang efektif dapat mengurangi risiko, dan auditor menggunakan penilaian risiko
audit untuk menentukan strategi audit dan fokus pengujian. Auditor mengumpulkan bukti
audit untuk menguji pengendalian internal dan mendukung kesimpulan mereka.
7. Bagaimana pengaruh teknologi informasi terhadap audit?
Teknologi informasi memiliki dampak signifikan terhadap audit, termasuk pengujian dan
pengumpulan bukti audit yang lebih efisien, penggunaan audit analitik yang canggih,
pengujian pengendalian internal yang otomatis, pemantauan audit yang lebih efektif, dan
perlindungan data dan keamanan informasi yang lebih baik. Auditor perlu mengadopsi
teknologi informasi yang relevan dan terus meningkatkan kompetensi mereka dalam
menggunakannya. Selain mempermudah, teknologi informasi juga tetap memiliki risiko
seperti adanya manipulasi yang sulit dideteksi atau adanya kecurangan yang perlu diteliti
lebih lanjut sehingga memakan biaya yang lebih tinggi untuk mendatangkan ahli dari bidang
teknologi informasi.
8. Pada aplikasi atlas item/informasi apa saja yang dapat dimasukan sebagai pertimbangan:
a. idependensi tim
b. risiko audit
c. materialitas

Dalam aplikasi Atlas, pertimbangan yang dapat dimasukkan sebagai item/informasi adalah:
a. Independensi Tim:
- Status karyawan
- Keterlibatan sebelumnya
- Hubungan keuangan
- Kepentingan pribadi

b. Risiko Audit:
- Jenis entitas
- Kompleksitas transaksi
- Perubahan signifikan
- Riwayat ketidakpatuhan

c. Materialitas:
- Ukuran entitas
- Persentase materialitas
- Dampak kesalahan
- Pengguna laporan keuangan

Pertimbangan ini membantu dalam menentukan strategi audit, perencanaan pengujian, dan
penilaian risiko yang akurat.

Anda mungkin juga menyukai